Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

VERTIGO
DI RUANG…………………..
KLINIK HUSADA MULIA KLAKAH

PERIODE TANGGAL 21 Desember 2020 – 03 Januri 2021

Oleh :

NAMA : MADURATNA ARINDA ALIF


NIM : 192303101124

PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS LUMAJANG


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
LAPORAN PENDAHULUAN
(HariPertamaPraktik)

1. KonsepKebutuhanDasarManusia “Vertigo”

A. Definisi

Vertigo berasal dari bahasa latin, vertere , yang berarti memutar-merujuk pada
sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya
disebabkan oleh gangguan pada system keseimbangan. Derajat yang lebih ringan dari
vertigo disebut dizziness, yang lebih ringan lagi disebut giddiness dan unsteadiness
(Finestone,1982)
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul terutama dari system otonom,
yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau
penyakit (Misbach dkk.,2006).

B. Keseimbangan /Nilai Normal

Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang


posisi tubuh dari organ keseimbanan di telinga tengah dan mata. Penyebab umum dari
vertigo (Marril KA.,2012):
1. Keadaan lingkungan : mabuk darat,mabuk laut.
2. Obat-obatan : alcohol, gentamisin.
3. Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional.
4. Vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere.
5. Perdangan saraf vestibuler, herpes zoster.
6. Kelainan neurologis : tumor otak, tiumor yang menekan saraf vestibularis, sklerosis
multiple, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau
keduanya.
7. Kelainan sirkularis : gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran
darah ke salah satu bagian otak (transient ischemic attack) pada arteri vertebral dan
arteri basiler.

C. Organ Pengatur

Sensasi vertigo muncul akibat dari adanya gangguan fungsi vestibular pada telinga
bagian dalam. Otak kecil dan telinga bagian dalam merupakan organ yang
bertanggung jawab terhadap persepsi stabilitas dan kemampuan keseimbangan badan
seseorang.

Otak kecil mengatur aktivitas otot yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh. Organ
ini membutuhkan aliran darah yang baik serta suplai oksigen yang cukup untuk bisa
melaksanakan tugasnya. Sementara telinga bagan dalam memerlukan keseimbangan
cairan yang pas untuk menjalankan fungsi menjaga keseimbangan tubuh. Sedikit saja
ada perubahan pada volume atau komposisi cairan, keseimbangan tubuh pun akan
terganggu.
D. KetidakseimbangandanJenis-jenisnya

Vertigo terbagi menjadi 2 jenis dengan gejala sebagai berikut :


1. Vertigo Vestibular
Gejala : rasa berputar, serangan terjadi episodic, disertai muntah, bisa disertai atau
tanpa disertai gangguan pendengaran, gerakan pencetusnya adalah gerakan kepala,
tanpa adanya situasi yang mencetusnya.
2. Vertigo non vestibular
Gejala : rasa melayang atau hilangnya rasa keseimbangan , serangan biasanya terjadi
terus-menerus, tanpa mual/muntah, tanpa gangguan pendengaran, pencetusnya berupa
gerakan objek visual dengan situasi pencetus berupa keramaian atau lalu lintas yang
padat.

E. Faktor Yang Mempengaruhi

Penyebab vertigo yang paling umum adalah masalah pada telinga bagian dalam yang
dapat mempengaruhi keseimbangan, seperti :
1. Benign pariximal position vertrigo (BPPV)
Atau gerakan kepala spesifik yang menyebabkan vertigo
2. Lbyrinthitis atau infeksi telinga bagian dalam yang disebabkan oleh virus flu
3. Neuronitis Vestibular atau peradangan saraf vestibular
4. Penyakit Meniere atau penyakit telinga bagian dalam.

Hal-hal lain yang menyebabkan vertigo ialah :


1. Migrain,
2. Beberapa jenis obat yang memiliki efek samping.

F. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Fisik :
a. Pemeriksaan mata
b. Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
c. Pemeriksaan neurologic
d. Pemeriksaan otologik, dan
e. Pemeriksaan fisik umum.
2. Pemeriksaan Khusus :
a. ENG (Elektronistagmografi)
b. Audiometri dan BAEP
c. Psikiatrik
3. Pemeriksaan Tambahan :
a. Laboratorium
b. Radiologi, dan imaging
c. EEG, EMG, dan EKG

G. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan medis.
Terapi menurut Kang (2004), terdiri dari :
1. Terapi kausal
2. Terapi simtomatik,
3. Terapi rehabilitatife.
b. Langkah-langkan mencegah gejala vertigo :
1. Tarik napas dalam-dalam dan pejamkan mata
2. Tidur dengan posisi kepala agak tinggi
up3. Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala ke kanan
4. Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur
5. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang., dan
6. Gerakkan kepala secara hati-hati.

II. KonsepAsuhanKeperawatanGangguanKebutuhanDasar
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama, pekerjaan, tanggal MRS,
No.Registrasi, dan lain-lain.
b. Keluhan utama
c. Riwayat keperawatan

2. PemeriksaanFisik
a. Pemeriksaan mata
b. Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
c. Pemeriksaan neurologic
d. Pemeriksaan otologik, dan
e. Pemeriksaan fisik umum.

3. PemeriksaanPenunjang (Lab, Rontgent, USG, dll)


1. Pemeriksaan CT Scan atau MRI kepala dapat menunjukkan kelainan tulang atau
tumor yang menekan saraf. Jika diduga infeksi maka bisa diambil contoh cairan dari
telinga atau sinus dari tulang belakang.
2. Pemeriksaan angiogram, dilakukan karena diduga terjadi penurunan aliran darah ke
otak.
3. Pemeriksaan Khusus : ENG (Elektronistagmografi), Audiometri dan BAEP,
Psikiatrik.
4. Pemeriksaan tambahan : EEG, EMG, EKG, laboratorium, dan radiologic.

B. DiagnosaKeperawatanUtama
1. Definisi/Pengertian
Nyeri akut
Definisi : pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dengan istilah
kerusakan (International Association for the Study of Pain) ; awitan yang tiba-tiba
atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan.

2. BatasanKarakteristik
Subjektif
Melaporkan (nyeri) dengan isyarat (mis.,menggunakan skala nyeri)
Melaporkan nyeri
Objektif
Respons otonom
Perilaku distraksi
Perilaku ekspresif (mis., gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan berlebihan, peka
terhadap rangsang, dan menghala napas panjang)
Wajah topeng
Sikap melindungi
Bukti nyeri yang dapat diamati
Gangguan tidur (mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak menentu, dan
menyeringai)

3. Faktor Yang Berhubungan


Agens-agens penyebab cedera (mis., biologis, kimia, fisik, dan psikologis.)

C. Planning/RencanaTindakanKeperawatan
1. TujuandanKriteriahasil
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .. x .. jam diharapkan pasien
dapat :
- Memperhatikan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai
berikut (sebutkan 1-5 ; tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau selalu):
Mengenali awitan nyeri
Menggunakan tindakan pencegahan
Melaporkan nyeri dapat dikendalikan
- Menunjukkan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut
(sebutkan 1-5: sangat berat, berat, sedang, ringan, atau tidak ada):
Ekspresi nyeri pada wajah
Gelisah atau ketegangan otot
Durasi episode nyeri
Merintih dan menangis
Gelisah
Kriteria hasil :
- Klien mengungkapkan nyeri berkurang/hilang
- Tanda-tanda vital normal

2. IntervensidanRasional
- Anjurkan pasien istirahat di tempat tidur
- Atur posisi pasien senyamman mungkin
- Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
- Kolaborasi untuk pemberian analgetik

D. MasalahKeperawatan Lain Yang BisaTerjadi


(DisertaiRencanaTindakanKeperawatansampaiintervensilengkapuntuk 1
diagnosakeperawatantambahan)
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal informasi dan kurang
mengingat ditandai oleh memintanya informasi, ketidak-adekuatannya mengikuti
instruksi.
Intervensi ;
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakitnya
- Berikan penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya
- Meminta keluarga pasien dan pasien untuk mengulangi kembali tentang materi
yang telah diberikan,

DAFTAR PUSTAKA
Sutarni,Sri. Rusdy Ghazali Malueka., dan Abdul Gofir.2018.Bunga Rampai Vertigo.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

https://id.scribd.com/doc/312967979/Laporan-Pendahuluan-Vertigo

Puspita, Cindy Sari Haji Fajar. 2015. Laporan Pendahuluan Vertigo [Laporan].
Yogyakarta[ID]; STIKES Aisyiyah Yogyakarta.

http://rsjakarta.co.id/2019/08/14/mengalami-vertigo/

https://www.sehatq.com/penyakit/vertigo

Anda mungkin juga menyukai