Polip Nasi
Disusun Oleh :
Mohammad Ibnu Sinna Faiz Helmy
(112021033)
Pembimbing :
dr. Andriana Sp.THT-KL.MSI.Med
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT THT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Presentasi Kasus : Kamis, 11 November 2021
SMF PENYAKIT THT
RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR. CIPTO SEMARANG
Nim : 112019152
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis
Tanggal : 28 Oktober 2021 Jam : 09.30 WIB
Keluhan Utama:
Hidung tersumbat sejak 5 tahun, namun terasa berat 1 minggu lalu di sertai keluar cairan
Keluhan Tambahan:
Keluhan di sertai adanya rasa penuh pada hidung kanan dan kiri dan terasa bengkak. Pasien juga
mengeluh hilangnya penciuman dan terdapat suara sengau. Terdapat keluhan pilek yang disertai dengan
cairan jernih, terjadi secara terus-menerus. Keluhan tambahan adanya pusing kepala bagian depan, sering
batuk-batuk dan susah tidur. Pasien juga mengeluh saat berbicara terasa capek.
Riwayat alergi :
Darah tinggi dari sejak muda
Asma
Diabetes
Maag/ lambungOtot jantung menebal
Riwayat trauma : Tidak ada
Riwayat penyakit : hipertensi (-), DM (-), kolesterol (-) asma (-), TBC (-)
Riwayat Pengobatan:
Ada, sudah sering berobat tapi tidak ada perbaikn. Kalo minum obat enakan namun kambuh lagi.
Riwayat Alergi :
udara, debu, tungau, asap rokok, jamur udara, gula pasir, keju,,minyak jelantah, dingin
dan Obat-obatan yang berkaitan dengan gin: antalgin dan juga ketorolac > merah”, gatal dan
sesak nafas.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
TTV : Dalam batas normal
Telinga
Tes Penala
KANAN KIRI
1. Hidung luar Bentuk normal, hiperemi (-), Bentuk normal, hiperemi (-), nyeri
nyeri tekan pada sinus (-), tekan sinus (-)
2. Vestibulum nasi Massa (-) hiperemis (-) ulkus (-) Massa (-) hiperemis (-) ulkus (-)
3. Cavum nasi Masa memenuhi rongga hidung, Masa memenuhi rongga hidung,
pucat (+) pucat (+)
5. Konka nasi - -
inferior - media
6. Septum nasi Deviasi (-) hiperemis (-) Deviasi (-) hiperemis (-)
Tenggorok
Faring
Dinding faring : Hiperemis (-), mukosa rata, granul (-), post nasal drip tidak tampak.
Arcus : Hiperemis (-), simetris
Tonsil : T1-T1 , tenang, hiperemis (-), kripta (-), detritus (-)
Uvula : Bentuk normal, di garis median, hiperemis (-)
Gigi : gigi berlubang (-), karies (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Pasien perempuan usia 67 tahun, datang ke poliklinik THT Panti Wilasa Dr.Cipto dengan
keluhan hidung tersumbat disertai sulit bernafas, keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan di sertai adanya rasa penuh pada hidung kanan dan kiri dan terasa bengkak. Pasien juga
mengeluh hilangnya penciuman dan terdapat suara sengau. Terdapat keluhan pilek yang disertai
dengan cairan jernih, terjadi secara terus-menerus. Keluhan tambahan adanya pusing kepala
bagian depan, sering batuk-batuk dan susah tidur. Pasien juga mengeluh saat berbicara terasa
capek. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis.
Pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan endoskopi
hidung tampak adanya massa berwarna pucat pada kedua hidung.
WORKING DIAGNOSIS
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
terapi Konsevatif :
PROGNOSIS
ANATOMI HIDUNG
Hidung secara garis besar terbagi dari : piramid hidung (hidung luar) dan rongga
hidung dengan vaskularisasi dan persarafannya. Secara fisologi hidung berfungsi
sebagaai jalan nafas, alat pengatur kondisi udara, penyaring udara, indera penciuman,
resonansi udara, membantu proses bicara dan reflek nasal
Pada kulit hidung dijumpai kelenjar lemak (glandula sebasea) dan kelenjar
keringat (glandula sudorifera), ke arah tip kulit lebih tebal dan banyak mengandung
kelenjar lemak serta lebih erat berhubungan dengan kartulago hidung bila dibandingkan
dengan kulit diatasnya. Pada daerah rhinnion, kulit diatasnya lebih tipis.
Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan
yang terletak di bagian bawah hidung, yaitu sepasang kartilago nasalis lateralis
superior, sepadang kartigo nasalis lateralis inferior, dan beberapa pasang kartilago alar
minor dan tepi anterior septalis/kuadrangularis
Struktur ini terbentuk dari bagian tulang, kartilago dan sedikit dari bagian membranosa
(pada anterior) Berdasarkan letak, di bagian anterior oleh kartilago septum, premaksila
etmoid, bagian posteroinferior oleh os vomer, krista os maksila dan krista os palatum.
Membentuk 1/3 atas dari septum nasi. Tulang ini melanjuutkan keatas dan
membagi kavum nasi menjadi sisi kiri dan kanan. Pada bagian anterior
berhubungan dengan os nasal, di posterior dengan os sphenoid, di
2. Os Vomer :
Membentuk bagian posterior dan inferior septum nasi dan bersatu dengan 2 ala
Membentuk anterior septal angle. Pada sisi atas berhubungan dengan kartilago
dorsum nasi.
5. Kolumella
Nama lainnya kolumna atau septum mobil atau septum membran. Bagian ini
merupakan ujung bebas dari septum nasi, dan mengandung kartilago dan
diperkuat oleh krus medial dari kartilago alaris kiri dan kanan. Kolumella tidak
Kartilago vomeronasal
Kartilago ini merupakan kartilago kecil pada kedua sisi kartilago septal
yang rudimenter. Pada manusia hanya merupakan kantung pendek sepanjang 2-6
mm dan ditutupi oleh epitel yang sama dengan epital kavum nasi.