Anda di halaman 1dari 34

Case Report

Otitis Media Akut fase Perforasi

Oleh: Defika Nur Amalia


Identitas

▰ Nama: An. ARZ


▰ No RM: 1325xx
▰ Jenis kelamin: Laki-laki
▰ TTL/ usia: 5/1/2012 / 7 tahun
▰ Alamat: Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY
▰ Pendidikan terakhir: SD
Keluhan Utama

▰ Keluar cairan dari telinga kiri


RPS

▰ 2 HSMRS  Orang tua pasien mengatakan anaknya mulai demam


pada siang hari (minggu). Nafsu makan menurun, demam hingga
39oC saat malam hari disertai pilek (+). Pasien rewel dan tidak dapat
tidur nyenyak. Orang tua pasien memberikan obat penurun panas
dari bidan, kemudian demam turun.
▰ 1 HSMRS  Demam naik turun, pada malam hari keluar cairan
kekuningan dari telinga sebelah kiri. Anak berhenti rewel (+) dan
mudah tidur (+).
▰ HMRS  Pasien datang bersama orang tua ke RSA UGM karena
cairan masih keluar sedikit2 dari telinga kiri. Demam (-)
▰ FR: pasien sering bersin dan hidung berair di pagi hari.
▰ Riw. imunisasi: lengkap (hep B, polio, BCG, DPT, HiB)
RPD RPK
▰ Keluhan serupa (-) ▰ Keluhan serupa (+) ibu
pasien sering bersin di
▰ Alergi (?)  blm di
pagi hari
konfirmasi
▰ Kelainan anatomis (-) ▰ Alergi (?)  blm di
konfirmasi
Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital :
Nadi : 96 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5 °C
BB : 53 kg
TB : 150 cm
IMT : 23.5 kg/m2 (normoweight)
Pemeriksaan Fisik - Telinga

AD AS

Inspeksi Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),


cairan (-), deformitas (-) cairan (-), deformitas (-)

Palpasi Tragus pain (-), mastoid pain Tragus pain (+) sedikit,
(-) mastoid pain (-)

Otoskop CAE : serumen (+) sedikit, CAE : serumen (+) sedikit


cairan (-) serous lembek, cairan (+) serous
Membran timpani : intak, doff minimal
(-), hiperemis (-), edema (-), Membran timpani :
perforasi (-) perforasi (+), hiperemis perforasi
Cone of light (+) (+), edema (+), Cone of
light (-)
Pemeriksaan Fisik - Hidung

Dekstra Sinistra

Inspeksi Deformitas (-), discharge Deformitas (-), discharge


(-), hiperemis (-), lesi (-), (-), hiperemis (-), lesi (-),
nasal crease (+) nasal crease (+)

Palpasi Nyeri tekan (-), krepitasi (- Nyeri tekan (-), krepitasi (- Concha
) ) hiperemis,
edema
Rhinoskopi Concha : hiperemis (+), Concha : hiperemis (+),
Anterior edema (+), discharge (+), edema (+), discharge (+),
massa (-) massa (-) Concha
hiperemis,
Mukosa : hiperemis (-), Mukosa : hiperemis (-), edema
edema (-) edema (-)
Septum nasi deviasi (-) Septum nasi deviasi (-)
Pemeriksaan Fisik - Tenggorokan

Tenggorokan Temuan

Bibir Kering (-), pucat (-), sianosis (-)

Mukosa buccal Hiperemis (-), stomatitis (-), massa (-)

Lidah Hiperemis (-), stomatitis (-), massa (-)

Palatum Hiperemis (-), stomatitis (-), massa (-)

Gusi Hiperemis (-), edema (-), deformitas (-)

Gigi Karies (-), lubang (-)

Uvula Deviasi (-)

Tonsil T1 - T1

Orofaring Hiperemis (-), granulasi (-)


Pemeriksaan Fisik – Kepala Leher

Kepala dan Leher:


Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera iketrik (-/-)
Pembesaran lnn leher (-)
Nyeri tekan wajah (-/-)
Diagnosis

▰ Otitis Media Akut fase Perforasi


▰ Allergy Rhinitis
Tatalaksana

▰ Desloratadine 5 mg, 1x/hari


▰ Ofloxacin 3 mg/ 5ml, 2x/hari 4 tetes di telinga kiri
▰ Evaluasi 7 hari kemudian, atau jika kondisi pasien memberat
PEMBAHASAN
Anatomi
“Otitis Media adalah
peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid.”
Klasifikasi
Klasifikasi OMA

▰ SIMPLE OMA
< 3 episode OMA dalam 6 bulan terakhir atau < 4 episode selama 1
tahun sebelumnya dan tidak diberi terapi antibiotik untuk terapi OMA atau
sakit lainnya selama 72 jam sebelum masuk RS
▰ COMPLICATED OMA
>= 3 episode OMA dalam 6 bulan terakhir atau > 4 episode selama
1 tahun sebelumnya dan atau diberi terapi antibiotik untuk OMA atau sakit
lainnya selama 72 jam sebelum masuk RS
Patofisiologi

Eksposur pada
patogen

Anatomi lokal
Disfungsi tuba Tek.
Tek. negatif
negatif
telinga
telinga Efusi OME
Respon imun
host

+ infeksi
Perubahan
tekanan tiba2

Refluks nasofaring OMA

Sembuh OME OMSS OMSK


DIAGNOSIS
ANAMNESIS PX FISIK
- Inspeksi : aurikula, cae.
- Onset
- Rasa nyeri di dalam telinga. OTOSKOPI
- Demam. - Membran timpani : contour (normal, retraksi, full,
- Keluar cairan dari dalam telinga (perforated bulging), warna, translucency, mobility.
MT). Normal MT : translucent, pearly gray, ground glass
- Gangguan pendengaran : rasa penuh di appearance.
telinga atau kurang mendengar.
- Anak : gelisah dan sukar tidur, cenderung
memegang telinga yang sakit.
- Riwayat batuk pilek sebelumnya.
Stadium OMA

▰ OKLUSI TUBA EUSTACHIUS


▰ HIPEREMIS (PRE-SUPURASI)
▰ SUPURASI
▰ PERFORASI
▰ RESOLUSI
STADIUM OKLUSI TUBA
Patofisiologi Fungsi tuba terganggu. Terbentuk tekanan negative di telinga tengah,
memicu terjadinya efusi dan retraksi membrane timpani.

Symptoms - Penurunan pendengaran


- Sensasi penuh di telinga
- Tidak ada demam
Sign - Membran timpani retraksi, tampak suram
- Tes garpu tala: Tuli konduktif

STADIUM HIPEREMIS/PRE-SUPURATIF
Patofisiologi Patogen masuk ke telinga tengah, terjadi respon inflamasi di telinga
tengah.
Symptoms - Nyeri telinga
- Penurunan pendengaran
- Demam tinggi
Sign Membran timpani tampak hiperemis dan edem.
STADIUM SUPURATIF

Patofisiologi Pus yang terbentuk di telinga tengah semakin banyak sehingga


tekanan di telinga tengah meningkat.
Symptoms - Nyeri telinga semakin berat
- Anak : semakin rewel
- Demam
Sign Membran timpani tampak menonjol (bulging) dan hiperemis

STADIUM PERFORASI

Patofisiologi Tekanan semakin meningkat mengakibatkan rupturnya membrane


timpani.
Symptoms - Nyeri telinga berkurang
- Anak : lebih tenang
- Demam berkurang
- Keluar cairan dari telinga
Sign - Membran timpani tampak perforasi.
- Tampak discharge dari telinga tengah.
STADIUM RESOLUSI

Patofisiologi Fase penyembuhan, penutupan kembali membrane timpani.

Symptoms - Cairan dari telinga berkurang

Sign - Edem mukosa berkurang


- Discharge berkurang
- Perforasi semakin menutup
Tatalaksana
Prevensi

Some factors that contribute to early or recurring AOM are not amenable to influence: these
include genetic predisposition, premature birth, male sex, some ethnicities, number of siblings,
and low socioeconomic status. The following measures, however, reduce the risk of AOM:

● Breastfeeding for the first 6 months

● Avoidance of exposure to tobacco smoke

● Adequate vaccination against pneumococci and influenza

Other measures that may exert a protective effect

include:
● Dispensing with a pacifier

● Reduction of the rate of upper respiratory tract infections by lowering kindergarten group size

● Use of xylitol chewing gum or xylitol lozenges several times a day during the time of year
when common colds are prevalent

● Insertion of tympanic tubes, in combination with adenotomy if required.

Anda mungkin juga menyukai