Anda di halaman 1dari 15

CHAPTER REVIEW 18102 UGM B:

Feby Ario Anindito


Michael Aaron Romula

CHAPTER 14: Arif Kusuma Wardhana


Margareta Giri Dos

TRANSPORTATION
Santos
Defika Nur Amalia

MEDICINE Sarah Shyma Zihantoro

Pembimbing: dr. Kanina Sista, Sp. F.M


INTRODUCTION

Transport Risk harm and


(Air, land, injury ; specific
water) type of injury

Other factors:
Lack of experience
Fatigue
Effect of drugs and
alcohol
TRANSPORTATION LAW

Personel Level Speed vehicles


Ex: Individual
driving Amount of alcohol
and/or drugs —> legal
car/bicycle
limit
UK : 80 mg
Management alcohol/100ml
Transportation Level
Ex: The individual
Law in charge of
subway station

Corporate Level
Ex: the senior
officers of
transport
companies
TRANSPORT DALAM PENGARUH
ALKOHOL/ OBAT
Breath alcohol

Anamnesis dan Walk and turn test


pemeriksaan Alkohol urin
Assesmen
medis untuk One-leg stand test
Alkohol darah
pengendara
Tes koordinasi Divided attention test
Horizontal gaze
dan tes reaksi
Field impairment test nytagmus test

Romberg test
TUJUAN PEMERIKSAAN

1. Mengetahui adakah gangguan kemampuan seseorang untuk


mengemudi
2. Substansi/ obat yang menyebabkan gangguan tersebut
3. Apakah ada kondisi medis tertentu yang membuat seseorang terganggu
status kesadarannya (ex: neurological disorder, psychiatric disorder)
PERSONAL TRANSPORT AND
ROAD TRAFFIC INJURIES

Pejalan kaki

Orang yang terluka


Pengendara sepeda/ sepeda motor
akibat tabrakan di
jalan atau off-road
Pengemudi atau penumpang kendaraan
THE FUNCTION OF SEAT BELTS AND AIR BAGS
Penggunaan sabuk pengaman turut memberi efek pada angka kematian pada
kecelakaan di jalan pada berbagai negara.
Kombinasi tali sabuk horizontal dan diagonal merupakan perpaduan efektif apabila
digunakan secara benar.
Sabuk pengaman berfungsi sbb:
1. Mengurangi gaya yang diterima tubuh per unit area dengan menyebarkan gaya
2. Meregang saat deselerasi sehingga mengurangi waktu deselerasi dan gaya per
satuan waktu
3. Menjaga jarak tubuh dari bagian depan seperti roda kemudi
4. Mencegah ejeksi keluar pada kasus jendela/pintu mobil yang terbuka

Penggunaan sabuk pengaman dapat pula menyebabkan injuri, seperti terperangkap


saat terjadi kecelakaan
THE FUNCTION OF SEAT BELTS AND AIR BAGS
Air bags berguna untuk proteksi saat terjadi kecelakaan dengan secara
cepat menggunakan “a soft method of restrain”.
Air bags mengembang akibat produksi gas yang berasal dari Sodium Azide
yang akan bekerja dalam microseconds.
Air bags didesain untuk “average-sized adults” pada bagian depan mobil,
namun dapat juga menyebabkan injury seperti abrasi dan luka bakar.
Beberapa mobil dapat mengnonaktifkan air bags apabila short stature (anak-
anak) duduk di bangku depan.
KECELAKAAN MOTOR DAN
SEPEDA
• Kebanyakan dari cidera diakibatkan oleh terjatuh dari kendaraan ke
permukaan jalan.
• Kebayakan dari cidera dapat dikurangi akibat penggunaan helm dan baju
pelindung.
• Abrasi diakibatkan oleh kontak antara jalan dan anggota tubuh (anggota
gerak, dada, dan punggung) dalam kecepatan tinggi.
• Cidera kepala menjadi penyebab kecacatan bahkan kematian
kecelakaan lalu lintas.
• Kecelakaan oleh motor dan sepeda merupakan jenis keclakaan terbanyak
karena banyaknya pengguna moda transportasi ini.
KECELAKAAN KERETA API
• Sering ditemukan di negara yang memiliki proteksi minim terhadap
keselamatan disekitar kereta api.
• Tidak ada ciri khusus dari jenis luka, biasanya korban mengalami mutilasi
anggota tubuh atau banyak trauma akibat bergelinding di permukaan
tanah.
KECELAKAAN KERETA API
• Pada kejadian bunuh diri, penggolongan dibagi menjadi dua;
• 1. Korban tiduran di rel biasanya dengan leher terputus akibat dilindas
kereta api,
• 2. Korban melompat ke kereta yang bergerak cepat dengan banyak luka
dan mutilasi anggota tubuh
• Korban juga dapat dibunuh dan ditaruh ke rel dapat diketahui dari
banyaknya luka trauma tumpul di tubuh.
• Cidera sekunder dapat ditemukan dari kesetrum aliran listrik kereta listrik,
serta pekerja angkut barang dapat mendapat kecelakaan dari tertimpa
barang-barang sehingga dapat menyebabkan flail chest dengan atau
tanpa bukti traumatic asphyxia.
KECELAKAAN PENERBANGAN
• Kecelakaan dalam penerbangan dapat dibagi menjadi 2, yaitu
kecelakaan pada pesawat maskapai komersil dan kecelakaan pada
pesawat kecil.
• Pada pesawat maskapai, terdapat kabin bertekanan dimana bila integritas
kabin terganggu maka dapat terjadi dekompresi secara cepat dan
menyebabkan barotrauma. Bila kerusakan dinding kabin cukup besar,
penumpang dapat tertarik keluar dari pesawat dan menyebabkan
kematian akibat jatuh dari ketinggian.
• Ketika pesawat terjatuh dan menabrak tanah kerusakan yang disebabkan
bergantung pada kecepatan dan sudut tabrakan. Apabila gaya saat
tabrakan besar maka penyebab kematian pada penumpang pesawat
adalah trauma deselerasi serta trauma multiple dari pecahan badan
pesawat.
• Bila gaya tabrakan kecil, maka dampak yang dihasilkan relatif mirip dengan
kecelakaan kendaraan bermotor namun dengan luka yang lebih berat. Hal
yang paling berbahaya dalam hal ini adalah kebakaran yang terjadi paska
tabrakan.
• Pada jatuhnya pesawat kecil, kecepatan dan gaya yang dihasilkan
memang tidak sebesar pesawat komersil, namun dampaknya sering fatal.
• Butuh pemeriksaan otopsi lengkap pada pilot/suspek pilot pada kecelakaan
pesawat termasuk alkohol, toxicologi, mikrobiologi, dan penyakit.
KECELAKAAN PERAIRAN
• Peluang untuk terjadinya kematian dalam perairan meningkat terutama bila
tidak menggunakan perangkat keselamatan yang memadai.
• Pada seting rekreasi, kematian di perairan biasanya terjadi karena
tenggelam dan hipotermia.
• Trauma yang mungkin terjadi dalam rekreasi perairan cukup beragam,
namun mayoritas adalah trauma direk seperti :
• Trauma pada leher akibat jibe, hilangnya jari atau tungkai akibat baling-
baling mesin / jangkar, fraktur karena benturan dengan papan lompatan,
serta terperangkap pada kapal yang terbalik.

Anda mungkin juga menyukai