SPEECH DELAY
Rahma Almira
20204010242
Pembimbing :
dr. Agung Raharjo, Sp.THT-KL
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : By. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 14 bulan
Alamat : Pandak, Bantul
Tanggal Periksa: 8 Juli 2022
Keluhan Riwayat Penyakit Sekarang
Utama (Anamnesis dilakukkan secara alloanamnesis dengan ibu pasien)
Belum dapat • Pasien datang ke Poliklinik THT RSUD Panembahan Senopati Bantul
berbicara
pada tanggal 8 Juli 2022 dibawa oleh ibunya. Pasien saat ini berusia 14
bulan dan merupakan anak pertama. Ibunya mengatakan anak belum
dapat berbicara. Pasien hanya dapat mengatakan “Aaa..aaa..aaa..”. Bila
dipanggil orang tuanya, anak kadang menoleh, kadang tidak. Bila diajak
berbicara, anak terkadang menatap. Bila menginginkan sesuatu, anak
menggunakan cara menunjuk.
Riwayat • Riwayat keluhan serupa : disangkal
Penyakit Dahulu • Riwayat Alergi : disangkal
• Riwayat batuk pilek sebelumnya: disangkal
Riwayat Persalinan
Persalinan secara normal, dengan janin tunggal, dan berat badan lahir 2100 gram.
Bayi lahir cukup bulan, riwayat asfiksia, riwayat penyakit kuning, riwayat kejang disangkal.
Ekstremitas
Dalam Batas normal
Status Lokalis Telinga
BAGIAN AURIS DEXTRA AURIS SINISTRA
Daun telinga Normotia Normotia
Retroaurikular Hiperemis(-), edema(-) Hiperemis(-), edema(-)
Nyeri tarik telinga (-) (-)
Nyeri tekan tragus (-) (-)
Nyeri tekan mastoid (-) (-)
CAE Serumen (-) Serumen (-)
Edema (-) Edema (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Membran timpani Cone of light (+) arah jam 5, Cone of light (+) arah jam 7,
perforasi (-) perforasi (-)
3. Rhinoskopi Anterior :
Faring:
• Mukosa Hiperemis (-)
• Laringoskop Tidak dilakukan
Indirek
Diagnosis
Diagnosis
Speech Delay susp ec gangguan pendengaran
Diagnosis Banding
• Alalia
Tatalaksana
• Terapi Bicara
Tinjauan Pustaka
Definisi
Prevalensi keterlambatan bicara pada anak usia 2-7 tahun di Amerika Serikat berkisar antara 2,3-
19%. Keterlambatan bicara 1,5 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.
Di Klinik khusus Tumbuh Kembang, RS Harapan Kita Jakarta (2008-2009), pasien yang datang
dengan keluhan utama keterlambatan bicara sebagian besar (69,6%) terdiagnosis pada usia
antara 13-36 bulan, lebih banyak (71,2%) pada anak laki-laki. (Hartanto, 2018)
Faktor Penyebab
1. Gangguan Pada Pendengaran
• Anak yang mengalami gangguan pendengaran kurang mendengar pembicaraan di sekitarnya.
• Beberapa penyebab gangguan pendengaran, bisa karena infeksi, trauma, atau kelainan bawaan.
Gangguan pendengaran bisa juga akibat pemakaian obat-obatan tertentu atau kuning yang berat
(hiperbilirubin).
1. Kurang responsif terhadap suara-suara yang ada di sekitarnya (vacuum cleaner, klakson
mobil, petir)
2. Anak kelihatan kurang perhatian terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, kecuali yang
bisa dinikmati dengan melihat
3. Cenderung berusaha melihat muka lawan bicara
4. Anak hanya memberikan respons terhadap suara tertentu atau dengan kekerasan tertentu
5. Kemampuan berbicara dan pemahaman kata-kata terbatas
Pemeriksaan Pendengaran
pada Bayi dan Anak
1. BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY (BOA)
• Tes ini berdasarkan respons aktif pasien terhadap stimulus bunyi dan merupakan respons yang
disadari (voluntary response).
• Tes dilakukan di ruangan tenang
• Pasien berada keadaan tenang dan pencahayaan yang mendukung untuk menidurkan pasien,
duduk di car seat, digendong, atau dibaringkan di bantal
• Tidak ada suara lain atau percobaan lain yang dapat ditangkap bayi
2. TIMPANOMETRI
• Pemeriksaan ini diperlukan untuk menilai kondisi telinga tengah.
• Gambaran timpanometri yang abnormal (adanya cairan atau tekanan negatif di telinga tengah)
merupakan petunjuk adanya gangguan pendengaran konduktif.
• Melalui probe tone (sumbat liang telinga) yang dipasang pada liang telinga dapat diketahui
besarnya tekanan di liang telinga berdasarkan energi suara yang dipantulkan kembali (ke arah
luar) oleh gendang telinga.
3. OAE (OtoAcoustic Emission)
• Dasar biologik OAE yaitu gerakan sel rambut luar koklea yang sangat kecil, memproduksi energi mekanik yang
diubah menjadi energi akustik sebagai respons terhadap getaran dari organ di telinga tengah.
• Pemeriksaan tidak harus di ruang kedap suara, cukup di ruangan yang tenang.
• Pemeriksaan OAE merupakan pemeriksaan elektrosifiologik untuk menilai fungsi koklea yang obyektif, otomatis,
mudah, tidak membutuhkan waktu lama, dan praktis sangat efisien untuk program skrining pendengaran bayi baru
lahir.
• Caranya dengan merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama menempuh perjalanan mulai telinga
Terapi bicara anak-anak biasanya menggunakan pendekatan bermain, boneka, bermain peran, memasangkan
gambar atau kartu. Terapi bicara orang dewasa biasanya menggunakan metode langsung, yaitu melalui latihan
dan praktik.
Prognosis
Prognosis speech delay bergantung pada penyebab yang mendasari dan juga ketaatan
tatalaksana yang diberikan.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Azwar., 2013. Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Anak. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
• Dalimunthe, MAS., 2017. Evaluasi Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir Dengan Metode Otoaccoustic Emission Di Rumah Sakit Columbia Asia Medan.
• Djaafar, Z.A, Helmi, Restuti, R.D. Kelainan Telinga Tengah. Dalam: Soepardi, E.A, Iskandar, N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher Edisi ke-7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2016.
• Fauzia, W. dkk., 2020. Mengenali dan Menangani Speech Delay Pada Anak.
• Hartanto, W.S., 2018. Deteksi Keterlambatan Bicara dan Bahasa pada Anak. 45(7).
• Jauhari., 2020. Deteksi Gangguan Pendengaran Pada Anak Usia Dini.
• Khoiriyah, K., Ahmad, A. and Fitriani, D., 2016. Model pengembangan kecakapan berbahasa anak yang terlambat berbicara (speech delay) (Doctoral
dissertation, Syiah Kuala University). Vancouver
• Sari, R.P., & Nuryani., 2017. Analisis Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) Pada Anak Studi Kasus Anak Usia 10 Tahun. Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajaran Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.