TONSILITIS KRONIK
Pembimbing :
dr. Rini Febrianti, Sp THT-KL
• Nama : An. F
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 7 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Tanggal Pemeriksaan : Senin, 23 Februari 2020
ANAMNESA
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Pengobatan
• Pasien sudah berobat ke dokter dan didiagnosa mengalami tonsilitis. Pasien diberikan obat
minum dan dokter menyarankan untuk operasi.
Riwayat Alergi
Riwayat Psikososial
• Pasien biasa mengkonsumsi es krim dan minuman dingin. Pasien juga suka mengkonsumsi
permen, gorengan dan jajanan yang menggunakan bumbu-bumbu perasa.
PEMERIKSAAN FISIS
• Keadaan umum : Sakit Ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda-tanda Vital
– Nadi: 94 x/menit, reguler
– Pernafasan : 20 x/menit, reguler
– Suhu : 36,2º C
• Antropometri
– BB : 22 kg
– TB : 120 cm
PEMERIKSAAN FISIS
• Status Generalis
Kepala : Normochepal
Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), edema (-/-), nyeri tekan orbita (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Thorax : Simetris, Retraksi (-/-), Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
Jantung : BJI = BJII murni reguler
Abdomen : Supel, BU (+) normal, massa (-), scar (-)
Ekstremitas : Deformitas (-/-), edema (-/-)
Kulit : Scar (-)
PEMERIKSAAN FISIS
• Status Lokalis
Pemeriksaan telinga
Meatus nasi media Sekret (-), polip (-) Sekret (-), polip (-)
Kavum nasi Lapang, mukosa hiperemis (-), sekret (-) Lapang, mukosa hiperemis (-), sekret (-)
Septum Deviasi (-)
Pasase udara (+) (+)
STATUS LOKALIS
Rhinoskopi Posterior
Dekstra Sinistra
Khoana Sulit di nilai Sulit di nilai
Mukosa Sulit di nilai Sulit di nilai
Konka superior Sulit di nilai Sulit di nilai
Dekstra Sinistra
Tonsil T4, hiperemis (+), kripta melebar, T4, hiperemis (+), kripta melebar,
detritus (-) detritus (-)
• Pada pemeriksaan fisik, TTV dan status generalisata dalam batas normal. Pada pemeriksaan
tonsil didapatkan :
• Besar : T4/T4
• Warna : Hiperemis +/+
• Kripta : Melebar +/+
• Detritus : Tidak ada
DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis kronik Hipertrofi
TATALAKSANA
Rencana tonsilektomi
Non Medikamentosa
Puasa pre operasi
Kurangi makanan
IVFD RL 20 tpm
berminyak, pedas, micin.
Ceftriakson 2 x 1 gr IV
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
T I N J A U A N P U S TA K A
TONSILITIS
ANATOMI
Tonsil terletak di lateral orofaring. Dibatasi
oleh:
• Lateral – musculus konstriktor faring
superior
• Anterior – musculus palatoglosus
• Posterior – musculus palatofaringeus
• Superior – palatum mole
• Inferior – tonsil lingual
• Tonsil Palatina
• Fosa Tonsil
• Tonsil Faringeal (Adenoid)
• Tonsil Lingual
• Cincin Tonsil WALDEYER (Cincin Limfoid
Pharynx) berfungsi dalam respons imun dan
merupakan bagian dari mucosa-associated
lymphoid tissue (MALT).
• Komponen terdiri atas Tonsilla pharyngea,
Tonsilla tubariae, Tonsilla palatinae, Tonsilla
lingualis, Golongan MALT lateral
• Dilihat dari medial. Rr. Tonsilares dari
A. palatina ascendens, R. pharyngeus dari
A. palatina ascendens dan Rr.
Pharyngeales dari A. pharyngea
ascendens serta Rr. Dorsales linguae dari
A. lingualis mengalirkan darah ke
Tonsilla palatina.
ETIOLOGI
• Pada 50-80% kasus, patogen penyebabnya adalah virus, misalnya virus Epstein-Barr (EBV),
herpes simpleks, influenza dan rhinovirus.
• Hasil penelitian kultur dan sensitivitas menunjukkan terjadinya bakteri dominan Streptococcus
β-haemolytic (51,4%), diikuti oleh koagulase positif Staphylococci (12,5%) dan Pneumococci
(9,7%) dan hanya satu kasus karena Corynebacterium diphtheria.
EPIDEMIOLOGI
• Angka kejadian pada kelompok usia praremaja (usia 6-12 tahun)
sebanyak 69%, kelompok remaja (13-18 tahun) sebanyak 18%,
anak-anak (4-5 tahun) sebanyak 17%.
• Angka kejadian laki-laki (58%) , perempuan (42%).
• Angka kejadian menurut keadaan sosial ekonomi, sebanyak 66%
kasus terjadi pada kelompok sosial ekonomi rendah,34% pada
kelompok sosial ekonomi sedang, dan 7% pada kelompok sosial
ekonomi tinggi.
KLASIFIKASI
Tonsilitis akut
Tonsilitis akut Tonsilitis kronik
rekuren
1. Pembekakan tonsil yang menyebabkan 1. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil
obstruksi saluran nafas, disfagia berat, pertahun dengan terapi antibiotic adekuat
gangguan tidur dan komplikasi 2. Halitosis akibat tonsillitis kronik yang
kardiopulmoner tidak membaik dengan pemberian terapi
2. Abses peritonsil yang tidak membaik medis
dengan pengobatan medis dan drainase 3. Tonsillitis kronik atau berulang pada karier
3. Tonsillitis yang menimbulkan kejang streptococcus yang tidak membaik dengan
demam pemberian antibiotik lactamase resisten
4. Tonsillitis yang membutuhkan biopsi untu
menentukan patologi anatomi
PROGNOSIS
• Tonsillitis akut merupakan penyakit akut yang dapat sembuh sendiri (self limiting disease)
• Beberapa pasien dapat mengalami tonsillitis berulang dan membutuhkan tindakan tonsilektomi.
• Pada pasien bayi, orang tua, immunocompromised, tonsillitis mungkin dapat berkembang menjadi
berat.
• Tonsillitis akut dapat memberikan komplikasi seperti demam reumatik dan akut glomerulonephritis
(sangat jarang)