Anda di halaman 1dari 21

Direct Observation of Procedural Skill

Laringoskopi Indirect
Oleh:
Amalia Widya Larasati (1818012025)
Muhammad Rifki Pratama (1818012064)

Preceptor:
dr. Mukhlis Imanto, M.Kes., Sp. THT-KL

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu THT-KL


Universitas Lampung
2019
Identitas Pasien

Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Bandarlampung
Pekerjaan : Musisi
Anamnesis
Keluhan Utama:
Suara serak sejak 1 minggu yang lalu
Keluhan Tambahan:
Demam, batuk pilek, dan nyeri menelan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sepuluh hari sebelum datang ke RS, pasien mengeluhkan demam dan batuk pilek. Demam
dirasakan terus menerus namun tidak terlalu tinggi, batuk berdahak berwarna kehijauan,
dan pilek dengan jumlah lendir banyak dan kental. Pasien tidak berobat dan hanya
meminum obat-obatan warung namun keluhan tidak membaik. Satu minggu sebelum datang
ke RS, keluhan pasien bertambah berat dan disertai suara serak serta nyeri menelan. Pasien
merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk berobat. Keluhan batuk berdarah disangkal,
keluhan sesak napas disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pribadi dan
Riwayat Penyakit Dahulu
sosial
Pasien belum pernah m • Riwayat maag disangkal
engalami hal seperti ini s • Riwayat asma disangkal Pasien merupakan seorang
ebelumnya. • Riwayat alergi obat musisi yang dalam seminggu
Riwayat sakit maag disangkal. disangkal dapat bernyanyi hingga 6-8
Riwayat asma disangkal. R • Riwayat alergi makanan jam.
iwayat batuk lama, TB paru, da disangkal Riwayat merokok dan konsumsi
n penyakit kronik lainnya dis • Riwayat batuk lama, TB makanan pedas tidak
angkal. paru dan penyakit kronik diketahui.
lainnya disangkal
• Riwayat DM, hipertensi,
penyakit jantung disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Status Generalis:

Kesadaran : Compos Mentis - Kepala: Normocephal, deformitas


TD : 130/70 mmHg (-)
Nadi : 68 x/menit - Mata: Konjungtiva anemis (-),
Suhu : 37,9 ˚C sklera anikterik
Pernapasan : 20 x/menit - Leher: Pembesaran KGB leher
(-), nyeri tekan (-)
- Thoraks: Jantung dan paru
kesan dalam batas normal
- Abdomen: Kesan dalam batas
normal
- Ekstremitas: Edem (-)
Pemeriksaan Fisik Telinga
TELINGA LUAR KANAN KIRI
Bentuk Telinga Luar Normotia Normotia
Normal, nyeri tarik (-), warna kulit sama Normal, nyeri tarik (-), warna kulit sama
Daun Telinga
dengan sekitarnya dengan sekitarnya

Warna kulit sama dengan sekitar, nyeri Warna kulit sama dengan sekitar, nyeri
Preaurikular
tekan (-), fistel (-), sekret (-) tekan (-), fistel (-), sekret (-)

Warna normal, nyeri tekan (-), tidak Warna normal, nyeri tekan (-), tidak ada
Postaurikular
ada benjolan, fistel (-), sekret (-) benjolan, fistel (-), sekret (-)

Nyeri Tekan Tragus Tidak ada Tidak ada


Tumor Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan Fisik Telinga
LIANG TELINGA KANAN KIRI
Lapang/Sempit Lapang Lapang
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Serumen (-) (-)
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan

MEMBRAN TIMPANI KANAN KIRI


Bentuk Intak (+) Intak (+)
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Reflek Cahaya (+) (+)
Perforasi (-) (-)
Kelainan Lain Bulging (-), gerakan (+) Bulging (-), gerakan (+)
HIDUNG LUAR Pemeriksaan
KANAN Fisik Hidung
KIRI

Kulit Warna sama dengan sekitarnya

Dorsum Nasi Terletak di linea mediana nasi

Ala Nasi Edema (-) Edema (-)

Nyeri Tekan Frontal Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Nyeri Tekan Maksila Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Nares Anterior Normal, tidak sempit, simetris Normal, tidak sempit, simetris

Tumor, Fistel Tidak ditemukan Tidak ditemukan


RHINOSKOPI Pemeriksaan
KANAN
Fisik Hidung
KIRI
ANTERIOR

Lapang, perdarahan (-), Lapang, perdarahan (-),


Cavum Nasi
mukosa hiperemi (-) mukosa hiperemi (-)

Sekret (+) (+)

Konka Inferior Normotrofi, edem (-) Normotrofi, edem (-)

Konka Media Normotrofi Normotrofi

Septum Nasi Deviasi (-)

Abses, Massa Tidak ditemukan Tidak ditemukan


Pemeriksaan Fisik Mulut dan Tenggorokan
CAVUM ORIS Hasil Pemeriksaan FARING Hasil Pemeriksaan
Dinding Faring Granular (-)
Mukosa Tidak hiperemis
Mukosa Hiperemis (-), post nasal drip (-)
Gingiva Ulkus (-), edema (-) Uvula Ditengah

Gigi Karies dentis (-) Arkus Faring Simetris, hiperemis (-), refleks muntah (+)

Lidah Bentuk normal, atrofi papil (-) Sekret Tidak Ada

Palatum TONSIL Hasil Pemeriksaan


Permukaan licin
Durum Pembesaran T1-T1

Palatum Mole Permukaan licin Kripta Tidak Melebar


Detritus Tidak Ada
Uvula Posisi letak tengah
Perlekatan Tidak Ada
Tumor Tidak ditemukan Sikatrik Tidak Ada
Laring Pemeriksaan Hasil
Fisik Laring
Pemeriksaan

Mukosa Hiperemis (+)

Sekret Tidak ada

Epiglotis Edema (-), hiperemis (-)

Valekula Edema (-), hiperemis (-)

Aritenoid Edema (+), hiperemis (+)

Plika vokalis Edema (+), hiperemis (+)


Diagnosis Banding
• Laringitis Akut
• Rhinofaringolaringitis Akut
• Nodul Pita Suara
Diagnosis Kerja
• Laringitis Akut
Tatalaksana

Nonmedika Mentosa Medikamentosa

• Istirahat berbicara dan • Amoksisilin 3 x 500 mg


bersuara selama 2-3 hari
• Perbanyak minum air putih
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Menghirup udara lembab • Ambroksol tab 3 x 30 mg
dengan menggunakan masker • Metilprednisolon 3 x 4 mg
basah
• Hindari merokok, minum es, dan
makanan pedas
Laringoskopi
Indirect
Fasilitas ruangan

Ruangan tempat pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok harus memenuhi


persyaratan tertentu, yaitu:
1. Pencahayaan cukup
2. Suasana tenang
3. Di dalam ruangan harus tersedia:
Meja periksa yang dilengkapi dengan:
- 1 kursi pemeriksa
- 1 kursi tempat duduk penderita
- Meja THT, untuk meletakkan peralatan pemeriksaan.
Syarat yang harus dipenuhi
Diperlukan jalan yang lebar untuk Diperlukan tempat luas untuk cermin dan
cahaya yang dipantulkan oleh cermin tidak boleh ditutup uvula sehingga penderita
dari faring ke laring sehingga lidah harus diminta bernafas dari mulut agar uvula
ditarik keluar dengan menggunakan bergerak keatas dengan sendirinya dan
menutup jalan ke nasofaring. Sebisa mungkin,
kassa oleh tangan pemeriksa agar
minta pasien untuk menarik dan
pangkal lidah yang menutup jalan itu
mengeluarkan nafas secara perlahan agar
bergerak ke ventral. uvula dapat tertarik lebih lama.
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi: Disfoni/afoni/perubahan
suara, batuk kronis, sakit
tenggorokan kronis, odinofagia,
rasa ada sesuatu di tenggorok,
dispnea, stridor, skrining karsinoma
nasofaring

Kontraindikasi: Epiglotitis
dan Tonsilitis dengan
ukuran besar
Alat dan Bahan

Anastesi local (jika


Cermin laring Kasa steril pasien
hipersensitivitas)

Lampu kepala Handschoen Lampu bunsen


Prosedur Pemeriksaan
1. Informed consent, siapkan alat
2. Gunakan handschoen dan lampu kepala
3. Pasien duduk lurus berhadapan dengan dokter, posisi pasien agak condong ke depan dengan leher agak fleksi.
4. Mulut dibuka lebar dan lidah dijulurkan keluar, tutup lidah dengan kasa steril lalu tarik dengan ibu jari dan jari
tengah tangan pemeriksa yang tidak dominan. Minta pasien untuk tenang dan mengambil dan membuang
nafas secara lambat dan dalam melalui mulut.
5. Agar kaca laring tidak berkabut oleh nafas pasien, hangatkan kaca laring sampai sedikit di atas suhu tubuh dan
sebelum dimasukkan ke dalam mulut dicobakan dulu pada kulit pemeriksa agar tidak terlalu panas
6. Fokuskan sinar dari lampu kepala ke orofaring pasien.
7. Untuk mencegah timbulnya refleks muntah, arahkan kaca laring ke dalam orofaring tanpa menyentuh mukosa
kavum oris, palatum molle, atau dinding posterior orofaring.
8. Putar kaca laring ke arah bawah sampai dapat melihat permukaan mukosa laring dan hipofaring. (ingat bahwa
pada laringoskopi indirek, bayangan laring dan faring terbalik: plika vokalis kanan terlihat di sisi kiri kaca
laring dan plika vokalis kanan terlihat di sisi kiri kaca laring).
9. Minta pasien untuk berkata “aaaaa”, amati pergerakan plika vokalis (true vocal cords) dan kartilago arytenoid,
sedangkan untuk menilai gerakan abduksi pasien diminta untuk inspirasi dalam.
10. Plika vokalis akan memanjang dan beraduksi sepanjang linea mediana.
Penilaian dan Interpretasi
1. Pemeriksa menilai plika vokalis, pangkal lidah,
tonsil lidah, papil lidah, valecula epiglottis, lig.
Ventrikulare, sinus firiformis, trakea
2. Amati apakah ada:
• Massa
• Infeksi
• Tanda peradangan
• Benda asing
• Gerakan pita suara (adakah paresis, asimetri
gerakan, vibrasi dan atenuasi pita suara,
granulasi, nodul atau tumor pada pita suara).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai