PERCEPTOR
dr. Rani Himayani, Sp. M
Pasien mengatakan awal muncul keluhan di kelopak bawah kiri berwarna kemerahan dan nyeri yang saat
ini kemerahan dan nyeri sudah tidak dirasakan. Ukuran benjolan tidak mengalami perubahan. Saat ini,
benjolan tidak tampak merah, tidak sakit, dan tidak nyeri saat ditekan. Benjolan dirasa mengganjal. Pasien
juga terkadang merasakan gatal pada kedua matanya. Mata merah, nyeri dan adanya sekret pada mata
disangkal oleh pasien, Gangguan penglihatan disangkal. Lalu 3 hari yang lalu timbul benjolan di kelopak
mata atas dan bawah bagian kanan disertai gatal. Riwayat trauma kelopak mata disangkal oleh pasien.
Riwayat operasi kelopak mata disangkal. Riwayat alergi disangkal. Riwayat infeksi pada kelopak mata
sebelumnya disangkal. Tidak terdapat riwayat konsumsi obat-obatan tertentu. Riwayat hipertensi,
kolesterol, dan diabetes melitus disangkal. Tidak ada yang mengalami hal serupa pada keluarga pasien.
Riwayat Penyakit
Riwayat
Penyakit Riwayat
Dahulu Penyakit
Keluarga
Tidak pernah memiliki
keluhan serupa Tidak ada
anggota
keluarga yang
mengalami
keluhan serupa.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis Kepala
Tekanan Darah : 120/70 mmHg Bentuk : Normocepal
Frekuensi Nadi : 82 x/menit Rambut : Hitam, tersebar merata
Frekuensi Napas : 18 x/menit Mata : Lihat status Oftalmologis
Suhu : 36.50C Telinga : Simetris, secret (-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-)
Leher : Tidak ada kelainan
Kesan : Dalam batas normal
Leher
Trakea : Deviasi trachea (-), letak
normal
KGB : Tidak ada pembesaran pada KGB
leher
Kesan : Dalam batas normal
Jantung
Paru Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Inspeksi : Normochest, simetris Palpasi : Systolic thrill tidak teraba
Palpasi : Ekspansi dada simetris Perkusi : Batas jantung normal
Perkusi : Sonor Auskultasi : SI/SII reguler, murmur (-), gallop (-)
Auskultasi : VBS (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Kesan : Pemeriksaan jantung dalam
batas normal
Kesan : Pemeriksaan paru dalam
batas normal
Abdomen
Inspeks : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Teraba lembut, nyeri (-), hepar & lien dalam batas normal
Kesan : Pemeriksaan abdomen dalam batas normal
Ekstremitas
Superior : Akral dingin (-/-), oedem (-/-)
Infrerior : Akral dingin (-/-), oedem (-/-)
Pemeriksaan Oftalmologis
Oculus Dextra (OD) Oculus Sinistra (OS)
Orthoforia, Eksoftalmus (-), Strabismus (-) BULBUS OCULI Orthoforia, Eksoftalmus (-), Strabismus (-)
Madarosis (-), Berminyak (+), Sisik di pangkal bulu
mata (+), Bulu mata tampak lengket dan menempel SILIA Dalam batas normal
satu sama lain
Parese (-), Paralise (-) PARESE/PARALISE Parese (-), paralise (-)
Nodul (+), Hiperemis (+) PALPEBRA SUPERIOR Edem (-), Hiperemis (-)
Nodul (+), Hiperemis (+) PALPEBRA INFERIOR Nodul (+), Hiperemis (-)
Injeksi (+), Sekret (-) KONJUNGTIVA PALPEBRA Injeksi (-), Sekret (-)
OCULI SINISTRA
Pemeriksaan Oftalmologis
Tampak gambaran sisik
berkrusta di pangkal bulu mata
sampai ke bulu mata, bulu mata
tidak tampak berminyak
namun saling menempel satu
sama lain.
OCULI DEKSTRA
RESUME
Pasien laki laki usia 36 tahun datang dengan keluhan timbul benjolan pada
kelopak atas dan bawah mata kanan sejak 3 hari yang lalu dan benjolan pada
kelopak bawah mata kiri tanpa disertai penurunan pengelihatan sejak 4
bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluhkan mata kanan terasa gatal.
Riwayat penyakit sebelumnya disangkal, riwayat penyakit keluarga
disangkal. Riwayat sosial sehari hari pasien mengatakan sering terpapar
dengan debu pada saat perjalanan ke kantor.
Pada pemeriksaan fisik oftalmologi didapatkan visus ODS 6/6. Pada oculi
sinistra ditemukan massa padat di daerah konjungtiva tarsus inferior dengan
diameter ± 1 cm, batas tegas, immobile, nyeri tekan (-), pada perabaan hangat
(-). Pada oculi dekstra Tampak gambaran sisik di pangkal bulu mata, bulu
mata tampak berminyak, dan saling menempel satu sama lain. Palpebra
superior tampak edem dengan batas tidak jelas, saat perabaan tidak
ditemukan nyeri tekan. Saat dilakukan eversi palpebral superior terdapat
injeksi konjungtiva tarsal dan nodul (+). Pada palpebral inferior tampak
nodul dengan batas jelas ke arah luar berukuran ± 0,5 cm.
Diagnosis Tatalaksana
Kerja Non medikamentosa
• Kompres hangat selama 5-10
Hordeolum menit
Prognosis
Eksterna Interna • Ekskokleasi (???) Kalazion Quo ad Vitam: ad bonam
OD + Blefaritis
ODS + Kalazion OS Medikamentosa
• Chloramfenicol eye drop OD Quo ad Functionam: ad bonam
• Artificial tears eye drop ODS
Quo ad Sanationam: ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI PALPEBRA
Palpebra adalah modifikasi lipatan
kulit yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian
anterior.
Membentuk
Edema Mengganjal Nyeri
Hiperemi abses dan
palpebra + Nyeri tekan
pecah sendiri
Blefaritis
Untuk kalazion yang menonjol ke kulit, insisi permukaan kulit secara horizontal lebih sering
dilakukan daripada lewat konjungtiva untuk pembuangan seluruh jaringan yang mengalami
inflamasi.
TATALAKSANA
Ekskokleasi Kalazion
Mata ditetes dengan anestesi topikal pentokain. Obat anestesia infiltratif disuntikkan di bawah kulit di depan kalazion.
Kalazion dijepit dengan klem kalazion dan kemudian klem dibalik sehingga konjungitva tarsal dan kalazion terlihat.
Dilakukan insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isi kalazion dikuret sampai bersih. Klem kalazion dilepas
dan diberi salep mata.
ANALISIS
KASUS
Tn. D usia 36 tahun
Keluhan utama:
Benjolan pada kelopak mata kiri bagian bawah sejak 4 Kalazion merupakan lesi inflamasi
bulan yang lalu. Awalnya benjolan muncul disertai pada kelopak mata yang paling sering
kemerahan dan nyeri namun gejala tersebut sudah disebabkan oleh sumbatan kelenjar
berangsur-angsur menghilang namun benjolan masih Meibom yang berlangsung kronik,
ada. berulang, dan tidak resposif terhadap
pengobatan. Kalazion dapat disertai
tanda peradangan yang jelas dan
dapat pula hanya berupa benjolan
kecil berbatas tegas tanpa disertai
nyeri. Penyakit ini dapat terjadi pada
segala usia, tanpa kecenderungan
jenis kelamin tertentu. Kondisi ini
biasanya diawali dengan gejala akut
inflamasi. Jika inflamasi mereda,
OCULI SINISTRA terbentuk lesi seperti kista berbatas
tegas yang tidak nyeri.
Tampak massa padat di daerah konjungtiva tarsus inferior
dengan diameter ± 1 cm, batas tegas, immobile, nyeri tekan (-),
pada perabaan hangat (-). Tanda inflamasi (-).
Tn. D usia 36 tahun
Keluhan utama:
Benjolan pada kelopak mata kanan bagian bawah dan
atas sejak 3 hari yang lalu disertai rasa gatal dan
kemerahan. Nyeri ringan dirasakan.
Blefaritis adalah inflamasi kronis
kelopak mata yang umumnya terjadi
secara bilateral. Blefaritis merupakan
kasus infeksi dan inflamasi mata
bagian luar yang paling sering
dijumpai di klinik.