Anda di halaman 1dari 37

LARINGITIS AKUT DAN RINITIS ALERGI

(Case Report)
Perceptor : dr. Hadjiman Yotosudarmo, Sp.THT-KL

Oleh :

Anggita Gaedeesna Elvira Rosalia Kambu


Celine Grace SitaFrigandra Syahputri
Danang Hafizfadillah Ghazlina Winanda PE
Deno madasa Subing Melati Indah Jelita
Dila Aulia Natasya Aurum AZ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT-KL
RSUD JENDRAL AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
Pendidikan : SD
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pekalongan
Pekerjaan : Pedagang
ANAMNESIS
Keluhan Utama

Suara serak sejak 3 hari SMRS.

Keluhan Tambahan

Nyeri menelan, batuk berdahak, pilek, hidung


tersumbat, nyeri menelan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke UGD RSUD Ahmad Yani dengan keluhan suara serak sampai menghilang d
an batuk sejak 3 hari SMRS. Batuk disertai dengan dahak bewarna putih kekuningan. Keluhan
diikuti dengan nyeri menelan 2 hari SMRS Pasien mengatakan bahwa pekerjaannya sering me
nggunakan suara yang cukup keras. Pasien juga mengatakan suara serak timbul setelah
mengkonsumsi makanan berminyak.

Satu hari SMRS pasien mengluhkan hidung selalu keluar cairan dan tersumbat disertai b
ersin-bersin berulang, cairan bewarna jernih kental, tidak berbau, dan tidak disertai darah, se
belumnya pasien juga sering merasakan keluhan ini jika terkena dingin dan debu terutama d
ipagi hari.

Pasien juga sering merasakan gatal pada hidung dan mata dan menggaruknya meng
gunakan punggung tangan Keluhan tidak disertai nyeri pada dahi atau kedua pipi, demam, i
nfeksi gigi,sesak napas, napas berbunyi, ataupun gangguan pendengaran pada pasien.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengaku memiliki riwayat Bronkhitis pada tahun 2014.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada keluhan/penyakit yang sama pada keluarga


PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada Senin, 23 Desember 2019

Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kepala : Normocephal
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6 • Mata : Allergic shinner (-/-), Denny-
morgan lines (-/-), konjungtiva tidak
anemis, sklera anikterik
• Leher : Pembesaran KGB leher (-)
Tanda-Tanda Vital
• Thoraks : Jantung dan paru dalam
Tekanan Darah : 110/7 mmHg batas normal
Nadi : 82x/menit • Abdomen : Kesan dalam batas
Suhu : 36,7˚C normal
Pernapasan : 20 x/menit • Ekstremitas : Tidak tampak
deformitas, perfusi jaringan baik
PEMERIKSAAN FISIK

TELINGA LUAR KANAN KIRI

Bentuk Telinga Luar Normotia Normotia

Normal, nyeri tarik (-), warna Normal, nyeri tarik (-), warna kulit
Daun Telinga
kulit sama dengan sekitarnya sama dengan sekitarnya

Warna kulit sama dengan


Warna kulit sama dengan sekitar,
Preaurikular sekitar, nyeri tekan (-), fistel
nyeri tekan (-), fistel (-), abses (-)
(-), abses (-)

Normal, nyeri tekan (-), tidak Normal, nyeri tekan (-), tidak ada
Retroaurikular
ada benjolan benjolan

Nyeri Tekan Tragus Tidak ada Tidak ada

Tumor Tidak ada Tidak ada


PEMERIKSAAN FISIK

LIANG TELINGA KANAN KIRI


Lapang/Sempit Lapang Lapang
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Serumen (+) minimal (+) minimal
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan

MEMBRAN TIMPANI KANAN KIRI


Bentuk Intak (+) Intak (+)
Warna Hiperemis (-) Hiperemi (-)
Reflek Cahaya (+) (-)
Perforasi (-) (-)
Kelainan Lain Bulging (-) Bulging (-)
PEMERIKSAAN FISIK

HIDUNG LUAR KANAN KIRI

Kulit Warna sama dengan sekitarnya Warna sama dengan sekitarnya

Dorsum Nasi Terletak di linea mediana nasi Terletak di linea mediana nasi

Ala Nasi Edema (-) Edema (-)

Nyeri Tekan Frontal Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Nyeri Tekan Maksila Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Nares Anterior Normal, tidak sempit, simetris Normal, tidak sempit, simetris

Tumor, Fistel Tidak ditemukan Tidak ditemukan


PEMERIKSAAN FISIK

RHINOSKOPI
KANAN KIRI
ANTERIOR

Menyempit, perdarahan Menyempit, perdarahan (-),


Cavum Nasi
(-), mukosa hiperemi (-) mukosa hiperemi (-)

Sekret (+) minimal (+) minimal

Konka Inferior Hiperemis (-), hipertrofi (+) Hiperemis (-), hipertrofi (+)

Konka Media Normotrofi Normotrofi

Septum Nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Abses, Massa Tidak ditemukan Tidak ditemukan


PEMERIKSAAN FISIK

CAVUM ORIS Hasil Pemeriksaan


Mukosa Tidak hiperemis
Gingiva Ulkus (-), edema (-)
Gigi Karies dentis (-)
Lidah Bentuk normal, atrofi papil (-)
Palatum Durum Permukaan licin
Palatum Mole Permukaan licin
Uvula Posisi letak tengah
Tumor Tidak ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK

FARING Hasil Pemeriksaan


Dinding Faring Granular (-)
Mukosa Hiperemis (-)
Uvula Ditengah

Arkus Faring Simetris, hiperemis (-)

Sekret Tidak Ada

TONSIL Hasil Pemeriksaan


Pembesaran T1-T1
Kripta Tidak Melebar
Detritus Tidak Ada
Perlekatan Tidak Ada
Sikatrik Tidak Ada
PEMERIKSAAN FISIK

LARING Hasil Pemeriksaan

Mukosa Hiperemis (+)

Sekret Tidak ada

Epiglotis Edema (-), hiperemis (-)

Valekula Edema (-), hiperemis (-)

Aritenoid Edema (+), hiperemis (+)

Plika vokalis Edema (-), hiperemis (+)


DIAGNOSIS

Laringitis Akut dan


Rhinitis Alergi

DIAGNOSIS
BANDING

- Laringitis Akut
- Faringitis
- Rhinitis Alergi
TATALAKSANA

Medikamentosa Non-Medikamentosa

 Amoxillin tab 3x500mg  Vocal Rest


 Paracetamol tab 3x500mg  Sebisa mungkin tidak telat makan
 Antihistamin oral:  Kontrol ulang jika keluhan tidak membaik
Cetirizine 10 mg 1x1  Menghindari faktor-faktor pencetus: debu
 Antihistamin intranasal: dan dingin
Azelastine HCl 0,1% nasal spray  Saat membersihkan rumah gunakan masker
2x2 puff
 Menjaga daya tahan tubuh seperti makan
 Deccngestan: Pseudoefedrin HCl teratur dan cukup gizi, istirahat yang cukup
tab 60 mg 4x1
TEORI
LARINGITIS AKUT
ETIOLOGI
Infeksi Non Infeksi
• Laringitis akut ini dapat terjadi • Perubahan musim / cuaca
dari kelanjutan infeksi saluran • Pemakaian suara yang
nafas seperti influenza atau • berlebihan
common cold.
Trauma
• Virus • Bahan kimia
• Bakteri: Streptococcus pneum • Merokok
oniae, Haemaphilus influenza,
Staphylococcus aureus • dan minum-
minum
alcohol
 
GEJALA
Umum:
• Demam
• Malaise
Lokal:
• Suara parau sampai tidak bersuara
• Nyeri menelan/berbicara
• Gejala sumbatan laring
• Batuk kering yang lama kelamaan
bisa menghasilkan dahak kental
PEMERIKSAAN FISIK

Mukosa laring yang hiperemis, edem terutama di atas dan bawah pita suara.
Biasanya disertai dengan peradangan akut di hidung atau sinus paranasal atau paru
PENATALAKSANAAN

Umum:
• Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3
hari
• Menghirup udara lembab
• Menghindari segala sesuatu yang dapat
mengakibatkan iritasi pada faring dan
laring semisal: merokok, makanan
pedas atau minum es

Khusus:
• Antibiotik
RHINITIS ALERGI

Definisi
Penyakit Simptomatis pada hidung yang terinduksi oleh proses inflamasi
yang diperantarai IgE pada mukosa hidung setelah pajanan alergen.

Karakteristik

Bersin berulang, hidung tersumbat, hidung berair, dan hidung gatal.


Anamnesis

Gejala Hidung Gejala Mata Gejala Lain

- Hidung berair - Mata merah - Batuk


- Post nasal drip - Gatal - Tenggorokan gatal
- Hidung tersumbat - Berair - Gangguan konsentrasi
- Hidung gatal, - Gangguan tidur.
- Bersin berulang. - Penderita yang disertai
(muncul di pagi hari asma dapat disertai
atau malam hari) sesak napas dan mengi
Pemeriksaan Fisik
Khas Pada Anak
Bayangan gelap di daerah bawah
mata (allergic shiner), sering
menggosok-gosok hidung dengan
punggung tangan (allergic
solute)gambaran melintang di bagian
Gambaran Khas dorsum hidung (allergic crease)
Rongga Hidung

Mukosa hidung edema,


berwarna pucat atau livid,
disertai sekret encer
banyak, konka inferior
hipertrofi
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

1.IgE spesifik dengan ELISA atau RAST


2.Pemeriksaan jumlah eosinofil sekret hidung

Nasoendoskopi
Evaluasi kompleks osteomeatal  rinosinusitis, polip
hidung, septum deviasi sebagai ko-morbid)

Tes Kulit Alergi


Dengan menggunakan ekstrak alergen dan alat yang
terstandarisasi dengan skin prick test
Tes cukit kulit
Skoring Rinitis
alergi SFAR

Minimal Skor 7 untuk


menegakkan Rinitis
Alergi
Klasifikasi
Prognosis

• Rinitis alergi pada masa anak akan bertambah berat dengan


bertambahnya usia. Penggunaan beberapa jenis medikamentosa
profilaksis juga dapat mengurangi gejala yang timbul.

• Rinitis Alergi adalah penyakit kronik yang gejalanya akan hilang timbul.
Komunikasi dengan pasien dan orangtua diperlukan agar pemeriksaan
berkala dilakukan dan pemberian obat dapat disesuaikan dengan
fluktuasi gejala. Bila alergen penyebab diketahui, maka
penghindaran alergen pencetus perlu terus menerus dilakukan.
KOMPLIKASI

Polip Hidung

Otitis media
efusi yang
Rhinosinusitis
sering
residif
PEMBAHASAN
ANAMNESIS

KASUS
TEORI

Gejala laringitis akut seperti suara parau • Keluhan suara serak sampai
sampai tidak bisa bersuara sama sekali menghilang sejak 3 hari yll
(afoni), rasa tidak nyaman dan nyeri pada • Nyeri menelan
tenggorokan saat menelan atau berbicara, • Batuk berdahak putih
batuk kering yang lama kelamaan disertai kekuningan
dahak yang kental, Terasa seperti
mengganjal saat menelan. Gejala lain • pekerjaannya sering
menggunakan suara yang
yang dapat ditemukan seperti demam,
berlebihan
namun tidak mencolok.
PEMERIKSAAN FISIK

KASUS
TEORI

Mukosa laring yang hiperemis Mukosa laring tampak hiperemis


dan edem dan plika vokalis hiperemis, disertai
aritenoid edem dan hiperemis
Diagnosis
Anamnesis

Keluhan
Rhinorrhea
Nasal obstruction
Nasal itching
sneezing

Rhinitis Alergi intermitten


Pemeriksaan Fisik

Rhinoskopi Anterior

• Cavum nasi menyempit


• Mukosa pucat
• Sekret serosa minimal
• Hipertrofi Konka inferior dex et sin
Pembahasan Terapi
Medikamentosa Non-Medikamentosa
 Vocal Rest
01  Amoxillin tab 3x500mg 02
 Sebisa mungkin tidak telat makan
 Paracetamol tab 3x500mg
 Kontrol ulang jika keluhan tidak
 Antihistamin oral: Cetirizine 10 mg membaik
1x1
 Menghindari faktor-faktor pencetus:
 Antihistamin intranasal: Azelastine debu dan dingin
HCl 0,1% nasal spray 2x2 puff  Saat membersihkan rumah gunakan
 Deccngestan: Pseudoefedrin HCl tab masker
60 mg 4x1  Menjaga daya tahan tubuh seperti
makan teratur dan cukup gizi, istirahat
Terapi medikamentosa dan non- yang cukup
medikamentosa sesuai dengan
teori
Thank you

Anda mungkin juga menyukai