FRAKTUR OS NASAL
Oleh:
Lintang Suroya
1913020013
Pembimbing: dr. Trihana S, Sp.THT-KL, M.Kes
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Palpasi Tidak ada ketertinggalan gerak dan vokal fremitus tidak ada
peningkatan maupun penurunan
Perkusi Sonor
Ekstremitas
Inspeksi Tidak tampak petechie pada ekstremitas atas
Palpasi Akral hangat, pengisian kapiler normal
Genitalia
Inspeksi Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS LOKALIS THT
Bagian Auricula Dextra Sinistra
Normotia, Normotia
Auricula nyeri tarik (-) nyeri tarik (-)
nyeri tragus (-) nyeri tragus (-)
Ukuran T1 T1
Faring Mukosa hiperemis (-), dinding tidak rata (-), granular (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
ribu/ul
Leukosit 7,67 5,00 – 14,50
MCV 72,6 72 – 88 Fl
MCH 24,7 23 – 31 Pg
%
Eosinophil 0,5 1–5
%
Basophil 0,2 0–1
%
Limfosit 28,9 25 – 50
%
Monosit 3,6 1–6
%
Neutrofil 43,9 25 – 60
Imuno/Serologi
Hbs Ag (Rapid) Negative Negative
Anti HIV Negative Negative 14
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Hasil (17/02/2020):
• Tak tampak soft tissue swelling
• Tampak diskontinuitas os nasal pars
inferior, aposisi dan alignment baik
• Tampak deviasi septum nasi ke sinistra
lk.7mm
Kesimpulan:
fraktur os nasal pars inferior, aposisi dan
alignment baik, deviasi septum nasi ke
sinistra
Gambar 1.2. foto rontgen os nasal PA dan Lateral
ASSESMENT
FRAKTUR OS NASAL
16
PENATALAKSANAAN/PLANNING
IGD 17-02-2020
• Infus RL 20 tpm
• Injeksi ketorolac 1 x 30 mg
• Program tindakan Reposisi Fraktur Os Nasal
(FON)
• Cek laboratorium pre-operative: Darah Rutin,
PTT, APTT, Golongan Darah, Ureum, Kreatinin,
Gula Darah Sewaktu, HbSAg, dan Anti HIV.
17
PENATALAKSANAAN/PLANNING
20
Tinjauan Pustaka
Anatomi Hidung
22
Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya.
Fraktur tulang hidung adalah setiap retakan atau patah yang terjadi pada bagian
tulang di organ hidung mengakibatkan terhalangnya jalan pernafasan dan
deformitas pada hidung.
23
Epidemiologi
▰ kasus trauma terbanyak pada wajah dan merupakan kasus fraktur ketiga
terbanyak di seluruh tulang penyusun tubuh manusia
▰ 39%-45% dari seluruh fraktur maksilofasial
▰ Di Amerika Serikat, kejadian fraktur os nasal rata-rata 51.200 per tahun
merupakan fraktur ketiga paling sering ditemui
▰ Insiden meningkat pada umur 15-30 tahun, dan dihubungkan dengan
perkelahian dan cedera akibat olahraga, tiga kali lebih banyak terjadi pada
laki-laki
ETIOLOGI
Kadang dapat
Terjatuh
iatrogenik
PATOFISIOLOGI
Kekuatan yang
Fraktur
besar dari
kominutif
berbagai arah
Berupa Objek yang kecil
Kekuatan yang besar dari Penekanan
dengan kecepatan hidung
tinggi/
Fraktur nasal
ipsilateral,
tapideformitas S
Jenis fraktur
berbagai arah lateral objek besar
atau C, deformitas septum
kecepatan rendah
Kekuatan dari
Fraktur angulasi
lateral
Fraktur bilateral
Fraktur os
nasal
Arah
Lokasi datangnya
trauma
Fraktur tulang
Fraktur tulang
nasoorbitoetmoid
hidung terbuka
kompleks
KLASIFIKASI
Stranc dan Roberston Harrison
Tipe II : Fraktur sederhana + Tipe II : Fraktur sederhana dengan Tipe IIa : Fraktur sederhana
deviasi deviasi unilateral tanpa deviasi
IIAs : Unilateral dengan fraktur Tipe IV : Deviasi tulang hidung dan Tipe III : Fraktur sederhana
septum nasi fraktur septum nasi , disertai deviasi
Perdarahan yang
berlangsung lebih dari Keluar cairan berwarna
Cedera lain pada tubuh
beberapa menit pada bening dari lubang Kehilangan kesadaran
dan muka
satu atau kedua lubang hidung
hidung
Sakit kepala dan leher Penurunan indra Rasa kebas, baal ,atau
Muntah yang berulang
yang hebat penglihatan lemah pada lengan
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis Pemeriksaan fisik
diagnostik
• Ditemukan keluhan sesuai • Pasrikan jalan napas • Pemeriksaan Radiologi
manifestasi klinis pasien aman
• menentukan waktu trauma • laserasi pada hidung,
• menentukan arah dan • Epistaksis
besarnya kekuatan dari • ekimosis dan udem
benturan jaringan sekitar
• keluhan hidung • Deformitas hidung seperti
sebelumnya dan bentuk deviasi septum atau
hidung sebelumnya depresi dorsum nasal
• Krepitasi
• Pada pemeriksaan dalam
akan nampak bekuan
darah
DIAGNOSIS BANDING
fraktur fraktur
maksilofacial nasoethmoid
TATALAKSANA
Mengembalikan penampilan secara memuaskan
Tujuan
Penanganan Mengembalikan patensi jalan nafas hidung
Fraktur
Hidung: Menempatkan kembali septum pada garis tengah
Hematom Fraktur
septi dinding orbita
Fraktur
Fraktur
lamina
septum nasal
kribriformis
PROGNOSIS
47