FARINGITIS
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Dosen Pembimbing:
Periode 2-28 November 2020
dr. Arroyan Wardhana, Sp.
THT-KL
Identitas Pasien
Nama :Ny. B
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Cempaka Putih Tengah V
Tanggal masuk RS : 27 November 2020 pukul 14.00
Keluhan Utama
Nyeri Tenggorokan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik penyakit THT RS Yarsi dengan keluhan nyeri tenggorokan dan
nyeri menelan sejak 1 minggu yang lalu.Pasien mengatakan keluhannya bermula dari nyeri
tenggorokan dan nyeri telan. Kemudian batuk berdahak setiap pagi hingga siang dan
berkurang pada malam hari, dahak berwarna putih namun susah dikeluarkan. Pasien juga
mengaku demam sejak 1 minggu yang lalu dan hilang timbul. Pasien juga mengeluh matanya
berair, pusing, mual muntah, tidak nafsu makan, badan terasa lemas.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien pernah menderita penyakit ini sebelumnya sejak 1
tahun yang lalu.
Jantung Ekstermitas
Tampak iktus kordis, iktus kordis teraba, batas Motorik (5555/5555), Sensorik (+),
jantung kanan ICS 4 linea parasternalis dextra, Refleks fisiologis (+), refleks patologis
batas kiri jantung ICS 6 linea midclavicularis (-), pulsasi arteri dorsalis pedis teraba,
sinistra, batas atas jantung ICS 2 parasternalis Edema tungkai (-), Pitting edema (-)
sinistra, BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Genitalia
Abdomen Tidak di periksa
Datar, caput medusa (-), massa(-), hematom (-),
Bising usus (+), timpani di seluruh abdomen,
nyeri ketok CVA (-), hepatomegaly(-), nyeri
epigastrium (-)
Inguinal
Massa(-) nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Status Lokalis THT
PEMERIKSAAN TELINGA
Oropharynx
Ny. B datang ke poliklinik penyakit THT RS Yarsi dengan keluhan nyeri tenggorokan dan
nyeri telan sejak ±1 minggu yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak, dahak
berwarna putih, demam, mata berair, mual muntah, tidak nafsu makan,dan badan lemas.
Pasien pernah menderita penyakit ini sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan orofaring didapatkan uvula hiperemis, arcus phalatoglossus &
phalatopharyngeus hiperemis (+),eksudat (+), edema(+) dan tonsil palatina T1T1
hiperemis (+).
Diagnosis Kerja
Faringitis Akut et causa
viral
Diagnosis Banding
1. Faringitis akut et causa
bacterial
2. Faringitis akut et causa fungal
3. Tonsilitis difteri
Rencana Terapi
Non Medikamentosa
Medikamentosa
• Paracetamol 500 mg, 3-4x sehari
• Deksametason tab 0,5 mg, 2x sehari
• Ambroxol 30 mg tab, 2-3x perhari
• Vitamin C tab 500 mg
Prognosis
• Udara dingin
• Turunnya daya tahan tubuh
• Konsumsi makanan yang kurang gizi
• Konsumsi alkohol yang berlebih
Klasifikasi
Faringitis Akut Faringitis Kronik
• Peradangan tenggorok yang Faringitis kronis adalah radang
bersifat mendadak dan cepat tenggorok yang sudah berlangsung
memberat. dalam waktu yang lama.
Faktor resiko : rinitis kronik, iritasi kronik
• Faringitis akut dapat disebabkan oleh rokok, alkohol, inhalasi uap
oleh viral( influenza, adenovirus)
• Faringitis kronik hiperplastik
, bakteri (Streptococcus β) , Perubahan mukosa dind posterior faring
fungal dan gonorea. tidak rata dan bergranular.
• Faringitis akut dapat menular Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa
melalui kontak dari sekret faring dan lateral band hiperplasia.
hidung dan ludah (droplet PF: pasien mengeluh mula-mula nyeri
infection) dari orang yang tenggrokan dan akhirnya batuk serak
menderita faringitis
Klasifikasi
Faringitis Kronik Faringitis Spesifik
• Faringitis kronik atrofi • Faringitis luetika
• Sering timbul bersama dengan Treponema palidum dapat menimbulkan
rinitis atrofi. Pada rinitis atrofi infeksi di daerah faring.
udara pernapasan tidak diatur a.) Stadium Primer : dinding faring
posterior putih, ulkus tidak nyeri,
suhu dan kelembapannya, pembesaran kel mandibula
sehingga menimbulkan b.) Stadium sekunder : Jarang
rangsangan dan infeksi faring. ditemukan, eritema pada dinding faring
yang menjalar ke arah laring.
• Pasien mengeluh tenggorokan c.) Stadium tersier : terdapat guma.
kering dan tebal serta mulut Guma dapat meluas ke vertebra servikal,
berbau. Pada PF tampak dan bila pecah menyebabkan kematian.
mukosa faring ditutupi oleh • Faringitis tuberkulosis
lendir yang kental dan bila di Proses sekunder dari TB paru. Keadaan
angkat tampak mukosa kering. umum pasien buruk karena anoreksia
dan odinofagia. Pasien mengeluh nyeri
hebat di tenggorok, nyeri di telinga atau
otalgia serta pembesaran kel limfa
servikal.
Patofisiologi
Infeksi bakteri dan virus Folikel limfioid, dan bercak pd
menginvasi mukosa faring dinding faring posterior mjd radang
menyebabkan inflamasi lokal dan membengkak.
1. Faringitis Bakterial
• Antibiotik
• Kortikosteroid :
Deksametason 8-16 mg,
IM 1 kali
• Anak : 0.08-0.3 mg/kgBB
IM 1x
• Analgetik
• Kumur dengan air
hangat/antiseptik
TATALAKSANA
2. Faringitis Viral
Istirahat, minum yang cukup, kumur air hangat, analgetika jika perlu tablet isap
Antivirus : metisoprinol diberikan pada infeksi HSV dg dosis 60-100 mg/kgBB dalam 4-
6x pemberian/hari pd orang dewasa
3. Faringitis Fungal
Nistatin 100.000-400.000 2x/ hari dan analgetika
4. Faringitis Gonore
Sefalosporin generasi ke3, ceftriakson 250 mg IM
• Perlu dicatat bahwa obat pereda nyeri dan penggunaan steroid untuk faringitis
sangat efektif untuk memperbaiki gejala faringitis.
DAFTAR PUSTAKA
Sidharti L et al., 2015. Kesesuaian Peresepan Penyakit Faringitis Akut Terhadap Standar Pengobatan di Puskesmas
Rawat Inap Simpur Bandar Lampung. Jurnal Agromed Unila 2(5) :197-202
Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J., et al (ed). 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Alan L & Bisno MD. 2020. Acute Pharyngitis : Etiology and Diagnosis. https://
pediatrics.aappublications.org/content/pediatrics/97/6/949.full.pdf di akses 7 November 2020
American Family Physician. 2013. IDSA Updates Guideline for Managin Group A Streprococcal Pharyngitis.
https://www.aafp.org/afp/2013/0901/afp20130901p338.pdf di akses tanggal 8 November 2020
Samro A et al., 2011. Pharyngitis and sore throat : A Review. Jurnal Academic 10(33) : 1-9