Anda di halaman 1dari 35

TUTORIAL

“TONSILITIS”
Pembimbing :
dr. Rini Febrianti, Sp.THT-KL

Disusun oleh :
Desti Oki Lestari 2014730017
Farabillah Afifah 2014730027
Shalahuddin El Ayyubi 2009730047

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Nn. S
• Umur : 13 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Penanjung Barat
• Pekerjaan : Pelajar
• Tanggal pemeriksaan : 13 Agustus 2018
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Nyeri menelan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Kota Banjar diantar oleh ibunya
dengan keluhan nyeri saat menelan yang dirasakan sejak 1 bulan
SMRS, keluhan yang dirasakan semakin memberat sehingga pasien
merasa terganggu saat makan. Selain nyeri menelan keluhan disertai
seperti ada yang mengganjal pada tenggorokan. Ibu pasien juga
mengatakan terdapat demam hilang timbul dan batuk berdahak
disertai pilek dengan sekret kental kehijauan. Tidak ada keluhan
napas berbau busuk, sukar membuka mulut, sesak napas, suara serak
dan nyeri pada telinga.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya belum pernah mengalami hal yang sama. Pasien
memiliki riwayat batuk dan pilek berulang.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluhan yang sama pada keluarga.

Riwayat Alergi
Tidak ada alergi terhadap cuaca, makanan maupun obat-obatan.
Riwayat Pengobatan
Os sudah pernah ke puskesmas untuk mengecek keadaannya,
namun di puskesmas oleh dokter yang bertugas, os langsung
dirujuk ke RS untuk berobat di poliklinik THT.

Riwayat Psikososial
Pasien seorang anak pelajar SMP, sering sering jajan es dan
makanan yang gurih. Pasien tinggal bersama ibu, ayah dan
kakaknya. Ayah pasien sering merokok di rumah.
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : Compos mentis E4V5M6


• Kesan sakit : Tampak sakit ringan
• Tanda vital :
• Penafasan : 20 x/menit, teratur
• Nadi : 85 x/menit, teratur, kuat angkat
• Suhu : 36,5°C
• Berat badan : 46 kg
STATUS GENERALIS

• Kepala : Normochepal
• Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
edema (-/-), nyeri tekan orbita (-/-)
• THT : Status Lokalis
• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), pucat (-)
• Thorax : Simetris, retraksi (-/-), Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-),
Rhonki (-/-), BJ I dan II reguler
• Abdomen : Soepel, BU (+) normal, massa (-), scar (-)
• Ekstremitas : Deformitas (-), edema (-)
• Kulit : Scar (-)
STATUS LOKALIS
Telinga
AD AS

Normotia, hematoma (-), Normotia, hematoma (-),


perikondritis (-), helix sign (-), perikondritis (-), helix sign (-),
edema (-), nyeri tekan tragus (-), edema (-), nyeri tekan tragus (-),
nyeri tarik (-) Aurikula nyeri tarik (-)

Peradangan (-), pus (-), nyeri Peradangan (-), pus (-), nyeri
tekan(-), Pembesaran KGB(-) Preaurikula tekan (-), Pembesaran KGB (-)

Peradangan (-), pus (-), nyeri Peradangan (-), pus (-), nyeri
tekan (-), Pembesaran KGB (-) Retroaurikula tekan (-), Pembesaran KGB (-)
Telinga (2)

AD AS
CAE

Tenang, serumen (-), massa (-) Tenang, serumen (-), massa (-)

Intak, refleks cahaya (+) di jam 5 Intak, refleks cahaya (+) di jam 7
Membran
timpani
Hidung
Pemeriksaan Kelainan
Hidung Luar Deformitas Tidak Ada
Kelainan Kongenital Tidak Ada
Trauma Tidak Ada
Radang Tidak Ada
Massa Tidak Ada
Rhinoskopi anterior
Dextra Rhinoskopi anterior Sinistra

Tenang Mukosa Tenang

(-) Cavum Nasi (-)

Tidak ada kelainan Vestibulum Nasi Tidak ada kelainan

(-) Sekret (-)

Eutrofi, tenang, Eutrofi, tenang,


Konka inferior
permukaan licin permukaan licin
Deviasi (-) Septum Deviasi (-)
(+) Pasase udara (+)
Rhinoskopi Posterior
Rhinoskopi
Dekstra Sinistra
Posterior
Tidak dilakukan Khoana Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Mukosa Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Konka superior Tidak dilakukan
Muara tuba
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
eustachius
- Massa -

- Post nasal drip -


Pemeriksaan Orofaring
PEMERIKSAAN
DEXTRA SINISTRA
OROFARING
MULUT
Tenang MUKOSA MULUT Tenang
Simetris (normal) bersih LIDAH Simetris (normal) bersih
Simetris (normal) bersih PALATUM MOLLE Simetris (normal) bersih
Gangren radiks (-), karies
Gangren radiks (-) GIGI GELIGI
gigi (+) bawah ke 8
Simetris (normal) bersih UVULA Simetris (normal) bersih
TONSIL
Hiperemis MUKOSA Hiperemis

T4 UKURAN T4

Melebar KRIPTA Melebar


- DETRITUS -
Faring
FARING
Tenang Mukosa Tenang
- Granula -

Laringofaring
LARINGOFARING (Laringoskopi indirect)

Epiglotis tidak dilakukan

Plika ariepiglotika tidak dilakukan

Plika ventrikularis tidak dilakukan

Plika vokalis tidak dilakukan

Rima glotis tidak dilakukan


Sinus Paranasal
PEMERIKSAAN Dekstra Sinistra

NYERI TEKAN

Maksila Tidak ada Tidak ada

Frontalis Tidak ada Tidak ada

Etmoidal Tidak ada Tidak ada

Sphenoid Tidak ada Tidak ada


RESUME

• An. S, 13 tahun, perempuan, datang ke poliklinik THT dengan keluhan nyeri


menelan sejak 1 bulan SMRS. Nyeri saat menelan, disertai rasa seperti ada yang
mengganjal, demam naik turun, batuk berdahak, pilek sekret kental kehijauan.
Pasien memiliki riwayat batuk dan pilek berulang. Pasien mengaku sering jajan es
dan makanan yang gurih.

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
• Tonsil: Mukosa tonsil hiperemis dextra dan sinistra, tonsil T4/T4, kripta melebar.
• Gigi: karies gigi (+) bawah ke 8
DIAGNOSA

Diagnosis Kerja

• Tonsillitis kronik hipertrofi


PENATALAKSAAN

Non-Medikamentosa
• Menjelaskan bahwa salah satu sumber infeksi adalah pada
infeksi saluran pernapasan atas yang dialami pasien sehingga
infeksi tersebut harus diobati
• Menjaga hygiene mulut
• Mengurangi jajan sembarangan terutama minuman seperti es
dan lainnya yang dapat memperberat keluhan
PENATALAKSAAN

Medikamentosa
• Amoxicillin 500mg 3x1 kaps selama 10 hari
• Paracetamol 500mg 3x1tab prn
• Ambroxol 30mg 3x 3/4 tab selama 3 hari

Rencana Tindakan
• Tonsillektomi diseksi
PROGNOSIS

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ad sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Tonsil merupakan bagian dari
jaringan limfoid yang melingkari
faring dan secara kolektif dikenal
sebagai cincin waldeyer.
Tonsil terdiri atas:
• Tonsil faringealis atau adenoid,
agak menonjol keluar dari atas
faring dan terletak di belakang
koana.
• Tonsil palatina atau faucial,
dilapisi oleh epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk.
• Tonsil lingual atau tonsil pangkal
lidah, epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk.
DEFINISI
• Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian
dari cincin Waldeyer.

• Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsila palatina, umumnya disebabkan


oleh infeksi oleh bakteri streptococcus β-hemolyticus grup A atau oleh infeksi
virus.
• Tonsillitis kronik adalah peradangan kronik dari tonsil sebagai lanjutan
peradangan akut yang berulang/rekuren dengan kuman penyebab
nonspesifik.
EPIDEMIOLOGI
• Tonsilitis sering terjadi pada anak-anak.
• Tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus biasanya terjadi pada
anak-anak usia 5-15 tahun
• Tonsillitis virus lebih sering terjadi pada anak yang lebih muda.
ETIOLOGI
• Pathogen : β-Hemolytical Streptococci
• Virus : adenovirus, rhinovirus, enterovirus
• Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berulang.
• Tonsilitis akut yang tidak diobati dengan tepat atau dibiarkan saja.
DIAGNOSIS

Anamnesis Pem. Fisik


• Nyeri menelan • Tonsil edema, hiperemis,
• Nyeri tenggorokan detritus
• Rasa mengganjal di tenggorokan • Permukaan kripta tonsil melebar
• Mulut berbau (halitosis)
• Demam • Pembesaran kelenjar
• Mendengkur submandibular
• Gangguan bernapas
• Batuk pilek berulang
GRADING TONSIL

Grade Deskripsi
0 Tonsil telah diangkat
I Tonsil masih berada dalam fossa tonsilaris
II Tonsil melewati arkus posterior hingga mencapai
linea paramediana
III Tonsil melewati linea paramediana hingga
mencapai linea mediana (pertengahan uvula)
IV Tonsil melewati linea mediana (uvula)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Bila perlu kultur resistensi dari swab tenggorok
• Rinofaringolaringoskopi (RFL), foto polos nasofaring lateral,
polisomnografi bila diperlukan
• Pasca operasi: pemeriksaan histopatologi jaringan tonsil dan atau
adenoid (bila dicurigai keganasan)
• Untuk persiapan operasi: disesuaikan dengan PPK Prosedur Tindakan
operasi yang dilakukan
Penatalaksanaan

Non-Pembedahan Pembedahan
• Lokal: obat kumur tenggorok • Tonsillectomy
• Medika mentosa: dengan antibiotik • Adenoidectomy
spektrum luas sambil menunggu hasil • Tonsilloadenoidectomy
kultur
• Simptomatis: analgetik-antipiretik,
antiinflamasi
Indikasi pembedahan
• Serangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun walaupun telah mendapatkan
terapi yang adekuat.
• Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan
pertumbuhan orofasial.
• Sumbatan jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan nafas,
sleep apnea, gangguan menelan, dan gangguan bicara.
• Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil, yang tidak
berhasil hilang dengan pengobatan.
• Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
• Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Sterptococcus β
hemoliticus.
• Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
• Otitis media efusa atau otitis media supurataif
Komplikasi
• Komplikasi ke daerah sekitarnya, berupa rinitis kronik, sinusitis atau
otitis media secara perkontinuitatum.
• Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat
timbul endokarditis, arthritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis,
dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkulosis.
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
• Ad fungsionam: dubia ad bonam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai