Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

“Hepatitis Neonatal”

Oleh :
Farabillah Afifah
2014730027
Pembimbing :
dr. H. Jauhari Tri Wasisto, SpA.

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2018
PENDAHULUAN
Penyakit hepatitis merupakan masalah kesahatan masyarakat di dunia termasuk
di Indonesia, yang terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis B merupakan penyakit
menular yang serius dan umumnya menginfeksi hati disebabkan oleh virus Hepatitis B
(HBV) yang dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Hepatitis A dan E sering
muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik. Sedangkan hepatitis B, C, dan D (jarang) ditularkan secara parenteral,
dapat menjadi kronis dan menimbulkan sirosis hepatis dan lalu kanker hati.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara endemisitas tinggi hepatitis B, terbesar kedua di
negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan
di antara 100 orang Indonesia, 10 diantaranya telah terinfeksi hepatitis B atau C.
sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi
hepatitis B dan C, 14 juta di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari yang
kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita kanker hati. Besaran masalah
tersebut tentunya akan berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan
masyarakat, produktivitas,umur harapan hidup dan dampak sosial ekonomi lainnya
DEFISINI
Neonatal hepatitis merupakan peradangan hati yang terjadi pada awal
masa bayi, biasanya satu sampai dua bulan setelah lahir.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 20 % dari bayi yang mengalami hepatitis neonatal terinfeksi
dengan virus yang menyebabkan peradangan hati baik sebelum lahir dari
ibunya, atau segera setelah lahir.
ETIOLOGI
Virus yang dapat menyebabkan hepatitis neonatal pada bayi
termasuk sitomegalovirus, hepatitis (A, B, C), rubella, dan toksoplasma.
Dalam 80 % yang tersisa per bayi yang terkena, tidak ada penyebab
spesifik yang dapat diidentifikasi, tetapi banyak ahli menduga bahwa hal
itu merupakan ulah virus. Bayi-bayi dapat terinfeksi dalam kontak dengan
wanita hamil karena mungkin bahwa wanita bisa menularkan virus
kepada anaknya yang belum lahir.
PATOGENESIS
Menghalangi aliran
Saluran empedu anak empedu ke dalam usus
yang meradang dan kecil untuk pencernaan
membesar lemak dan penyerapan
vitamin

Menghasilkan pigmen
kuning dari cairan
Kulit dan mata menjadi
empedu yang
kuning
merembes ke aliran
darah
IBU DENGAN INFEKSI HEPATITIS VIRUS B
(HBV)
• Bayi yang dilahirkan dari ibu penderita • Bila ibu terinfeksi virus HB pada
hepatitis B biasanya asimptomatik, kehamilan trimester akhir,
jarang yang disertai gejala sakit. kemungkinan bayi akan tertular adalah
• Transmisi virus hepatitis B (HB) dari 50-70%.
ibu penderita tejadi pada saat lahir • Penularan yang lain dapat terjadi
karena paparan darah ibu. melalui fekal oral (sangat jarang) dan
• Bila ibu terbukti menderita hepatitis ASI. Akan tetapi risiko tersebut dapat
akut pada kehamilan trimester pertama minimal apabila bayi diberikan HBIG
dan kedua, risiko penularan pada dan vaksin hepatitis B
bayinya kecil karena antigen dalam
darah sudah negatif pada kehamilan
cukup bulan dan antiHBs sudah
muncul.
IBU DENGAN INFEKSI HEPATITIS VIRUS B
(HBV)
Ibu yang menderita hepatitis akut selama hamil atau HBsAg positif
dapat menularkan hepatitis B pada bayinya, untuk itu diperlukan
pencegahan dengan:
• Berikan dosis awal vaksin hepatitis B 0,5 mL IM dalam 12 jam setelah
lahir dilanjutkan dosis ke-2 dan ke-3 pada usia 1 dan 6 bulan.
• Bila tersedia, berikan imunoglobulin hepatitis B (HBIG) 200 IU
• Yakinkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.
IBU DENGAN INFEKSI RUBELLA
Infeksi Rubella maternal pada kehamilan 12 minggu pertama akan
menimbulkan infeksi pada fetus sekitar 81%, sekitar 54% pada kehamilan
13-16 minggu, 36% pada kehamilan 17-22 minggu, dan seterusnya
insiden akan semakin menurun dengan meningkatnya usia kehamilan.
Transmisi fetomaternal pada kehamilan 10 minggu pertama akan
menimbulkan kelainan jantung dan tuli sebanyak 100% pada fetus yang
terinfeksi.
IBU DENGAN INFEKSI RUBELLA
Virus ini ditemukan dalam darah 5 hingga 7 hari setelah infeksi dan
menyebar ke seluruh tubuh. Virus memiliki sifat teratogenik dan mampu
melintasi plasenta dan menginfeksi janin di mana ia menghentikan sel-sel
berkembang atau menghancurkannya.
IBU DENGAN INFEKSI RUBELLA
Tidak ada terapi spesifik untuk ibu maupun infeksi rubella
kongenital karena lebih dari setengah neonatus dengan rubella kongenital
asimptomatik pada saat lahir. Kelainan jantung kongenital dan katarak
dapat diperbaiki dengan operasi langsung.

WHO merekomendasikan vaksin MMR dosis pertama diberikan


pada usia 12 hingga 18 bulan dengan dosis kedua pada 36 bulan.
MANIFESTASI KLINIS

HEPATITIS NEONATAL ATRESIA BILIER

Kandung empedu dapat normal Kandung empedu umumnya kecil


atau kecil atau tidak ada

Kuning Kuning

Pembesaran hati dan limpa tidak


Pembesaran hati dan limpa
membesar

Tidak bisa menambah berat badan


Pertumbuhan normal
ataupun tumbuh secara normal
Bayi dengan hepatitis neonatal kronis tidak akan mampu mencerna lemak dan
menyerap vitamin larut lemak (A, D, E dan K) sebagai akibat dari aliran empedu
yang kurang dan kerusakan yang terjadi pada sel hati.

• Defisiensi vitamin D akan menyebabkan tulang rapuh dan rakhitis.


• Defisiensi vitamin A dapat mempengaruhi pertumbuhan normal dan indra
penglihatan.
• Defisiensi vitamin K berhubungan dengan memar dan kecenderungan untuk
perdarahan, sedangkan
• Defisiensi vitamin E berakibat dalam koordinasi yang buruk.
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan serologi IgM dan IgG
• Biopsi
PENATALAKSANAAN

• Suplemen vitamin
• Phenobarbital, obat yang digunakan untuk mengontrol kejang, tetapi
juga meningkatkan aliran empedu, menghasilkan enzim yang
meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya.
• Hepatitis neonatal yang disebabkan oleh virus hepatitis A juga
biasanya sembuh sendiri dalam waktu enam bulan
• Hepatitis B atau hepatitis C kemungkinan besar akan mengakibatkan
penyakit hati kronis. Bayi yang mengembangkan sirosis pada akhirnya
akan membutuhkan transplantasi hati.

Anda mungkin juga menyukai