Anda di halaman 1dari 57

PEMBIMBING:

D R . H E K A M AYA S A R I , S P. A

OLEH:
FA R A B I L L A H A F I FA H
DEFINISI

Bayi dengan berat lahir kurang


dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi.

Berat lahir adalah berat bayi


yang ditimbang dalam 1 (satu)
jam setelah lahir
EPIDEMIOLOGI

15% dari seluruh kelahiran di dunia

90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang

Angka kematiannya 35 kali lebih tinggi

Memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa


depan

Di Indonesia berkisar antara 9%-30%,


KLASIFIKASI BBLR

Berat badan
Usia kehamilan
lahir

Usia kehamilan
dan berat
badan lahir
BERAT
BADAN
LAHIR BBLASR <1000 g

BBLSR 1001 –
1500 g

BBLR 1501 –
2499 g
USIA KEHAMILAN

Bayi Bayi cukup


prematur bulan

Bayi lebih
bulan
USIA KEHAMILAN DAN
BERAT BADAN LAHIR

Prematuritas murni

Dismaturitas
ETIOLOGI DARI PREMATURITAS MURNI

Faktor ibu

Faktor janin

Faktor plasenta
FAKTOR IBU

Preeklamsi dan eklamsi

Kelainan bentuk uterus

Tumor

Ibu yang menderita penyakit

Trauma pada masa kehamilan

Usia ibu pada waktu hamil


FAKTOR JANIN

Kehamilan ganda

Cacat bawaan

Hidramnion

Ketuban Pecah Dini

Infeksi Transplasenta
FAKTOR PLASENTA

Plasenta Previa

Solusio Plasenta

Plasentitis Villus
MANIFESTASI KLINIS BBLR

Umur kehamilan
 < 37 minggu
Berat badan lahir
 < 2500 gram
Panjang badan lahir
 < 46 cm
Lingkar kepala lahir
 < 33 cm
Lingkar dada lahir
 < 30 cm
MANIFESTASI KLINIS BBLR

Panjangnya kuku Batas dahi dan Rambut lanugo


belum melewati rambut kepala masih banyak
ujung jari tidak jelas
MANIFESTASI KLINIS BBLR

klitoris menonjol,
labia minora belum Testis belum turun
tertutup oleh labia ke dalam skrotum.
mayora
MANIFESTASI KLINIS BBLR

Tulang rawan Jaringan kelenjar


daun telinga mammae masih
belum sempurna kurang akibat Tumit mengkilap,
pertumbuhannya, pertumbuhan otot telapak kaki halus
sehingga seolah- dan jaringan
olah tidak teraba lemak masih
tulang rawan daun kurang
telinga
MANIFESTASI KLINIS BBLR

• Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang


• Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan
pergerakannya lemah
• Fungsi saraf yang belum matang, mengakibatkan reflek
hisap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif,
dan tangisannya lemah
PATOFISIOLOGI

Plasenta

Malnutrisi

Infeksi

Faktor genetik
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


• Umur ibu • Berat badan < 2500
• Riwayat hari pertama haid terakir gram
• Riwayat persalinan sebelumnya • Tanda-tanda
• Paritas, jarak kelahiran sebelumnya prematuritas (pada bayi
kurang bulan)
• Kenaikan berat badan selama hamil
• Aktivitas
• Penyakit yang diderita selama hamil
• Obat-obatan yang diminum selama
hamil
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Skor Ballard
• Timbang BB

• PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• Tes kocok (shake test)
• Pemeriksaan laboratorim
• Foto dada ataupun babygram
• USG kepala
SKOR BALLARD
TES KOCOK (SHAKE TEST),

Cairan amnion 0,5cc + garam faal 0,5cc + 1cc


alkohol 95%
dicampur dalam tabung kemudian dikocok 15
detik
setelah itu didiamkan 15 menit dengan tabung
tetap berdiri.
Interpretasi hasil:
• (+) : Bila terdapat gelembung-gelembung yang
membentuk cincin artinya surfaktan yang
terdapat dalam paru berjumlah cukup.
• (-) : Bila tidak ada gelembung atau gelembung
sebanyak ½ permukaan artinya paru-paru belum
matang/tidak ada surfaktan.
• Ragu : Bila terdapat gelembung tapi tidak ada
cincin. Jika hasil menunjukkan ragu maka tes
harus diulang.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah rutin
Glukosa darah Na :pada
HT, Serum/bayiplasma
berusiabayi
1 baru
Kadar elektrolit lahir:hari:
urin
13648 – 146
24berusia
– 69%
jam pada
mEq/L;
Hb bayi 1 –bayi baru lahir:
3 hari:
Analisa gas darah 40Hipoglikemia
– 220
14,5 – mEq/L
bila
22,5 g/dL
konsentrasi glukosa
Leukosit
PCO 2 bayipada bayi
lahirbaru
barumg/dL
plasma
K:27
Serum <50
lahir:
– 409 bayi
30baru
–mmHg x 10lahir:3,0
3 – 6,0
mEq/L;
sel/mm
PO 3 atau (5 – 10 x
2 bayi baru lahir 8
plasma
–10243(heparin):
sel/mm3 3,4–4,5mEq/L;
mmHg )
urin 24 jam
Saturasi pada
O2 bayi bayi baru lahir:
baru
25lahir
– 125 85mEq/L
– 90%

Cl : Pada bayi baru lahir;


97 – 110 mEq/L
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
 Pemberian vitamin K1 :
 Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau
 Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali
pemberian
DIATETIK

ASI merupakan pilihan utama

ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan


diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet.

Bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI


yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet
atau selang kecil yang menempel pada puting.
SUPORTIF
• menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi
• Jangan menyentuh bayi dengan tangan dingin
• Ukur suhu tubuh dengan berkala
• Jaga dan pantau jalan nafas
• Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit
• Bila terjadi penyulit, harus dikoreksi dengan segera
• Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya
• Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi.
PEMANTAUAN (MONITORING)

Pemantauan saat dirawat


Preparat besi mulai diberikan pada umur 2 mgg
 Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan
bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari
 Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah
pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari
 Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala
setiap minggu.
PEMANTAUAN SETELAH PULANG

• Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30,


dilanjutkan setiap bulan.
• Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan
lingkar kepala.
• Tes perkembangan, Denver development screening
test (DDST).
• Awasi adanya kelainan bawaan.
KONSELING PADA SAAT BBLR PULANG

Lakukan konseling pada orang tua mengenai :


• Pemberian ASI eksklusif
• Menjaga bayi tetap hangat
• Tanda bahaya untuk mencari pertolongan
• Timbang BB, nilai minum dan kesehatan
secara umum setiap minggu hingga BB bayi
mencapai 2,5 kg
KOMPLIKASI
• Hipotermia
• Hipoglikemia
• Hiperbilirubinemia
• Respiratory Distress Syndrome
• Asfiksia
• Sepsis
• Perdarahan Intra Kranial
HIPOTERMIA

Perbedaan suhu tubuh didalam kandungan dan


lingkungan

Kemampuan mempertahankan panas sangat terbatas:

•Pertumbuhan otot yang belum cukup matang


•Lemak subkutan yg sedikit
•Syaraf pengaturan suhu tubuh belum matang
GEJALA KLINIS
Kaki teraba dingin

Kemampuan menghisap lemah

Letargi dan menangis lemah

Takipneu dan

Perubahan warna kulit menjadi cutis marmorata


HIPOGLIKEMIA

12 jam pertama

50% pada bayi matur

Terputusnya hubungan plasenta dengan janin

Aterm: 50 - 60 mg/dL selama 72 jam

BBLR: 40 mg/dL
• Cadangan glikogen yang belum mencukupi
KLASIFIKASI

Hipoglikemia Hipoglikemia Hipoglikemia


pada neonatus ringan-sedang berat
•GDS < 47 •> 25 mg/dL •< 25 mg/dL
mg/dL < 47 mg/dL
GEJALA KLINIS

Gemetar Kelumpuhan/ letargi

Kesulitan minum
Sianosis
Terdapat gerakan putar
mata

Apatis Keringat dingin

Hipotermia
Kejang

Tangisan lemah/
melengking
PENATALAKSANAAN

 Infus D10% 6 mg/kgBB/mnt


 Bila cukup bulan & tidak ada faktor risiko → early feeding
 Periksa ulang kadar GD 30 – 60 menit
 Bila tetap rendah: dekstrose IV (kecepatan infus IV dapat
dinaikan sampai mencapai normoglikemia)
HIPERBILIRUBIN

Kulit & sklera berwarna


kuning

Bilirubin total serum ≥ 5


gr/dL
PENATALAKSANAAN
 ASI & kontak kulit dengan kulit (teratur)
 Meningkatkan asupan dalam volume maupun
kalorinya
Mengoreksi hipoksia, infeksi, & asidosis
Phototherapy double (kanan & kiri)
Transfer tukar/ ganti
Pemberian albumin
RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME

Defisiensi pembentukan surfaktan

Terdiri dari: protein, lemak dan karbohidrat


•Senyawa utama: lesitin mulai terbentuk pada
kehamilan 22 – 24 minggu, berfungsi pada 35
minggu
Kolapsnya alveolus → inspirasi yg kuat
GEJALA KLINIS

Pernafasan cepat

Sianosis perioral

Merintih sewaktu ekspirasi

Retraksi intracosta & suprasternal


PENATALAKSANAAN

Pemberian surfaktan
• Dosis survanta 4 mL/kgBB/dosis terutama pada 6 jam pertama
kehidupan
Dukungan pernafasan
• Intubasi endotrakeal & ventilasi mekanik

Pemberian cairan & nutrisi

Antibiotik sampai terbukti tidak ada infeksi bakteri


ASFIKSIA

• Kegagalan bayi baru lahir dalam bernafas


secara spontan dan teratur
• Menimbulkan gangguan metabolisme
KLASIFIKASI

Asfiksia ringan Asfiksia berat


• Skor APGAR ≥ 7 • Skor APGAR ≤ 3

Asfiksia sedang

•Skor APGAR
4–6
PENATALAKSANAAN

• Memberikan kehangatan
• Memposisikan kepala bayi dengan kepala sedikit menengadah
• Membersihkan jalan nafas seperlunya
• Mengeringkan bayi & merangsang pernafasan
• Ventilasi tekanan positif (VTP)
- HR < 100x/mnt
- VTP 30 dtk selama 20 – 30x
• Kompresi dada
 - HR < 60x/mnt, setelah VTP 30 dtk
 -kombinasi kompresi dada & VTP 45 – 60 dtk (1 ventilasi & 3x kompresi)
• Pemberian epinefrin
 - jika kompresi dada & VTP 45 – 60 dtk, HR < 60x/mnt
- 0,01 – 0,03 mg/kgBB IV
 - 0,5 – 1 mL/kgBB melalui selang endotrakeal
 - dapat diulang 3 – 5 mnt jika HR tidak naik
SEPSIS

• Sindrom klinis yg ditandai gejala sistemik & disertai bakteremia pada


bulan pertama kehidupan

• Leukosit: > 20.000/mm3


Thrombositopenia : <150.000/mm3
LED/C - Reactive Protein (CRP) ↑
Neutropenia absolut < 1.000/mm3

• Pada keadaan berat dapat terjadi leukopenia (<5.000/mm3) atau


trombositosis (>400.000/mm3)
PENATALAKSANAAN
• Terapi awal sebelum ada kultur & resistensi:

• Kombinasi Ampicilin 50 mg/kgBB/dosis IV


- Bayi < 7 hari diberikan 2 dosis
- Bayi ≥ 7 hari diberikan 3 – 4 dosis
Aminoglikosida (Gentamicin)
- < 2.500 g: 1,5 mg/kgBB/dosis IV 2x/hari
- ≥ 2.500 g: 2,5 mg/kgBB/dosis IV 2x/hari

• Kombinasi Cefotaxime + Aminoglikosida


Cephalosporin (Cefotaxime)
- ≤ 7 hr: 100 mg/kgBB/hr IV dibagi 2 dosis
- ≥ 7 hr: 150 mg/kgBB/hr IV dibagi 3 dosis
PERDARAHAN INTRA KRANIAL

Pembuluh darah
rapuh & mudah pecah
•Dapat terjadi karena
trauma lahir
GEJALA KLINIS

• Kegagalan umum • Kegagalan menghisap ASI


untuk bergerak dengan baik
normal
• Refleks moro • Muntah proyektil
menurun/ tidak ada • Tonus otot menurun
• Letargi • Tangisan bernada tinggi &
• Pucat dan sianosis tajam
• Apnea • Kejang
Pemeriksaan
kehamilan
secara berkala

Penyuluhan kesehatan
Dukungan tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam
sektor lain Pencegahan rahim, tanda tanda bahaya
selama kehamilan dan
perawatan diri selama
kehamilan

Merencanakan
persalinan pada
kurun umur
reproduksi
sehat
PROGNOSIS

Angka kematian pada BBLR berkisar antara


0,2%-1%.
Dapat mencapai kurva pertumbuhan normal
pada usia 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai