Anda di halaman 1dari 27

DOPS : Laringoskopi indirek

Perceptor:
dr. Mukhlis Imanto, M.Kes, Sp. THT-KL

Oleh:
Deno Madasa Subing
Dila Aulia

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Status pasien
Identitas pasien

Nama : Tn. M
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur : 52 Tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Bandar Lampung
Pekerjaan: Wiraswasta
Anamnesis
Keluhan Utama Keluhan Tambahan
Suara serak sejak 1 bulan
yang lalu • Nyeri menelan
• Nyeri tenggorokan
• Rasa mengganjal pada
tenggorokan
• Benjolan pada leher
Riwiyat penyakit sekarang

Pasien datang ke poliklinik THT RS Dr.H Abdul Moeloek dengan


keluhan suara serak sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien
Mengeluh nyeri menelan disertai nyeri tenggorokan dan rasa
mengganjal sejak 5 bulan lalu. Pasien tidak berobat untuk
memeriksakan keluhannya ke dokter namun 1 bulan terakhir
keluhan memberat dan disertai suara serak. Keluhan lain pasien
berupa terdapat satu benjolan dileher dan tidak dirasakan nyeri.
Keluhan sesak napas, pilek, demam dan batuk disangkal.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga Riwayat Pribadi dan
Riwayat sakit maag sosial
• Riwayat maag disangkal
disangkal. Riwayat asma • Riwayat asma disangkal
disangkal. Riwayat batuk • Riwayat alergi obat Pasien mempunyai
lama, TB paru dan penyakit disangkal
kronik lainnya disangkal. • Riwayat alergi makanan riwayat merokok
disangkal sejak 25 tahun yang lalu
• Riwayat batuk lama, TB dan sampai sekarang,
paru dan penyakit kronik
lainnya disangkal
dalam sehari pasien
• Riwayat DM, hipertensi, dapat menghabiskan
penyakit jantung 1 bungkus rokok.
disangkal
Pemeriksaan fisik
Status Generalis:
Keadaan Umum: - Kepala : Normocephal, tidak ada
kelainan
Kesadaran : CM
- Mata : Konjungtiva tidak
TD : 120/80 mmHg
anemis, sklera anikterik
Nadi : 98 x/menit
- Leher : Pembesaran KGB
Suhu : 36,8 ˚C
submandibula dextra (+), ukuran
Pernapasan : 20 x/menit
3 cm, mobile, tanda inflamasi (-)
nyeri tekan (-)
- Thoraks : Jantung dan paru
dalam batas normal
- Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas: Tidak tampak
edema tungkai
Pemeriksaan fisik

TELINGA LUAR KANAN KIRI

Bentuk Telinga Luar Normotia Normotia

Normal, nyeri tarik (-), warna Normal, nyeri tarik (-), warna
Daun Telinga
kulit sama dengan sekitarnya kulit sama dengan sekitarnya

Warna kulit sama dengan Warna kulit sama dengan


Preaurikular sekitar, nyeri tekan (-), fistel (-), sekitar, nyeri tekan (-), fistel (-),
abses (-) abses (-)

Normal, nyeri tekan (-), tidak Normal, nyeri tekan (-), tidak
Retroaurikular
ada benjolan ada benjolan

Nyeri Tekan Tragus Tidak ada Tidak ada

Tumor Tidak ada Tidak ada


Pemeriksaan fisik

LIANG TELINGA KANAN KIRI


Lapang/Sempit Lapang Lapang
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Serumen (+) minimal (+) minimal
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan

MEMBRAN TIMPANI KANAN KIRI


Bentuk Intak (+) Intak (+)
Warna Hiperemis (-) Hiperemi (-)
Reflek Cahaya (+) (-)
Perforasi (-) (-)
Kelainan Lain Bulging (-) Bulging (-)
Pemeriksaan fisik
LIANG TELINGA KANAN KIRI
Lapang/Sempit Lapang Lapang
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Serumen (+) minimal (+) minimal
Kelainan Lain Tidak ditemukan Tidak ditemukan

MEMBRAN TIMPANI KANAN KIRI


Bentuk Intak (+) Intak (+)
Warna Hiperemis (-) Hiperemi (-)
Reflek Cahaya (+) (-)
Perforasi (-) (-)
Kelainan Lain Bulging (-) Bulging (-)
Pemeriksaan fisik

HIDUNG LUAR KANAN KIRI

Warna sama dengan


Kulit Warna sama dengan sekitarnya
sekitarnya

Dorsum Nasi Terletak di linea mediana nasi Terletak di linea mediana nasi

Ala Nasi Edema (-) Edema (-)

Nyeri Tekan Frontal Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Nyeri Tekan Maksila Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Nares Anterior Normal, tidak sempit, simetris Normal, tidak sempit, simetris

Tumor, Fistel Tidak ditemukan Tidak ditemukan


Pemeriksaan fisik

RHINOSKOPI
KANAN KIRI
ANTERIOR

Lapang, perdarahan (-), Lapang, perdarahan (-),


Cavum Nasi
mukosa hiperemi (-) mukosa hiperemi (-)

Sekret (-) (-)

Konka Inferior Normotrofi, edem (-) Normotrofi, edem (-)

Konka Media Normotrofi Normotrofi

Septum Nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Abses, Massa Tidak ditemukan Tidak ditemukan


Pemeriksaan fisik

CAVUM ORIS Hasil Pemeriksaan


Mukosa Tidak hiperemis
Gingiva Ulkus (-), edema (-)
Gigi Karies dentis (-)
Lidah Bentuk normal, atrofi papil (-)
Palatum Durum Permukaan licin
Palatum Mole Permukaan licin
Uvula Posisi letak tengah
Tumor Tidak ditemukan
Pemeriksaan fisik
FARING Hasil Pemeriksaan
Dinding Faring Granular (-)
Mukosa Hiperemis (-), post nasal drip (-)
Uvula Ditengah
Arkus Faring Simetris, hiperemis (-), refleks muntah (+)
Sekret Tidak Ada

TONSIL Hasil Pemeriksaan


Pembesaran T1-T1
Kripta Tidak Melebar
Detritus Tidak Ada
Perlekatan Tidak Ada
Sikatrik Tidak Ada
Pemeriksaan fisik

Laring Hasil Pemeriksaan


Mukosa Hiperemis (-)
Sekret Tidak ada
Epiglotis Edema (-), hiperemis (-)
Valekula Edema (-), hiperemis (-)
Aritenoid Edema (-), hiperemis (-)

Massa (+) di anterosuperior,


Plika ventrikularis menutupi 1/3 anterior plika
vokalis, solid
Plika vokalis Edem (-), hiperemis (-)
DIAGNOSIS KERJA
Suspect tumor ganas laring

PEMERIKSAAN
ANJURAN
• Laringoskopi direk
• Biopsi massa
tatalaksana

Non-Medikamentosa:

Pasien dianjurkan untuk dilakukan


1 pemeriksaan lebih lanjut
Medikamentosa:

2 Operatif

3 Tidak merokok
prognosis

Quo Ad Quo Ad
Quo Ad Vitam
Functionam Sanationam

Dubia ad Dubia ad Dubia ad


Bonam malam malam
Laringoskopi
indirek
Fasilitas ruangan

Ruangan tempat pemeriksaan telinga, hidung


dan tenggorok harus memenuhi persyaratan
tertentu, yaitu :
1. Agak gelap/ tidak terlalu terang (ruangan
diberi gorden hitam).
2. Tenang
3. Di dalam ruangan harus tersedia :
Meja periksa yang dilengkapi dengan :
- 1 kursi pemeriksa
- 1 kursi tempat duduk penderita
4. Meja THT, untuk meletakkan peralatan
pemeriksaan.
Syarat yang harus dipenuhi

Diperlukan jalan yang lebar untuk Diperlukan tempat luas untuk cermin
cahaya yang dipantulkan oleh dan tidak boleh ditutup uvula
cermin dari faring ke laring sehingga penderita diminta bernafas
sehingga lidah harus dikeluarkan dari mulut agar uvula bergerak
agar pangkal lidah yang menutup keatas dengan sendirinya dan
jalan itu bergerak ke ventral menutup jalan ke nasofaring.
indikasi

Batuk kronis Disfagia

Disfonia Sakit tenggorokan kronis

Dispnea Merokok dan alkohlisme lama


Kontraindikasi :
Stridor Skrining karsinoma nasofaring Epiglotitis

Kegawat daruratan: angioderma,


Perubahan Suara
trauma kepala-leher
Alat dan bahan

Cermin laring, ukuran


4 (boies) atau 5 Kasa Steril Anastesi local
(paparella)

Lampu kepala Tongoue Spatula Lampu bunsen


Prosedur laringoskopi indirek, yaitu:
1. Pasien duduk berhadapan dengan dokter, posisi pasien sedikit
lebih tinggi dibandingkan dokter. prosedur
2. Tubuh pasien sedikit condong ke depan, dengan mulut terbuka
lebar dan lidah dijulurkan keluar, tutup lidah dengan kasa steril lalu
tarik dengan ibu jari dan jari tengah tangan pemeriksa yang tidak
dominan. Minta pasien untuk tenang dan mengambil nafas secara
lambat dan dalam melalui mulut.
3. Agar kaca laring tidak berkabut oleh nafas pasien, hangatkan kaca
laring sampai sedikit di atas suhu tubuh.
4. Fokuskan sinar dari lampu kepala ke orofaring pasien.
5. Untuk mencegah timbulnya refleks muntah, arahkan kaca laring ke
dalam orofaring tanpa menyentuh mukosa kavum oris, palatum
molle atau dinding posterior orofaring.
6. Putar kaca laring ke arah bawah sampai dapat melihat permukaan
mukosa laring dan hipofaring. (ingat bahwa pada laringoskopi
indirek, bayangan laring dan faring terbalik: plika vokalis kanan
terlihat di sisi kiri kaca laring dan plika vokalis kanan terlihat di sisi
kiri kaca laring).
7. Minta pasien untuk berkata “aaaaaaa”, amati pergerakan plika
vokalis (true vocal cords) dan kartilago arytenoid.
8. Plika vokalis akan memanjang dan beraduksi sepanjang linea
mediana.
prosedur

1. Pemeriksa menilai plika vokalis,


Ingat bahwa pada laringoskopi indirek pangkal lidah, tonsil lidah, papil lidah,
bayangan laring dan faring terbalik : plika valecula epiglottis, lig. Ventrikulare,
vokalis kanan terlihat di sisi kiri kaca sinus firiformis, trakea
laring dan plika vokalis kanan terlihat di 2. Amati apakah ada:
sisi kiri kaca laring. • Massa
• Infeksi
• Tanda peradangan
• Benda asing
• Gerakan pita suara (adakah
paresis, asimetri gerakan, vibrasi
dan atenuasi pita suara,
granulasi, nodul atau tumor pada
pita suara).

video

Thank you 😂

Anda mungkin juga menyukai