Anda di halaman 1dari 1063

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang mengeluh jari tangan tremor sejak 5 bulan yang
lalu. Pasien sudah berobat, dikatakan keluhan disebabkan karena penuaan dan diberi
vitamin. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke disangkal. Pemeriksaan fisik tampak
tubuh condong ke depan, tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan lambat, serta
terdapat cogwheel phenomenon. Bagian manakah yang mengalami kelainan pada kasus
di atas adalah ?
A. Neuro Muscular Junction
B. Substansia nigra
C. Asetilkolin
D. Selubung myelin
E. Dopamin

© FDI2020
B. Substansia nigra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : laki-laki 60 tahun jari tangan tremor sejak 5 bulan
yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : tampak tubuh condong ke depan,
tremor pada ujung jari dan bibir, gerakan halus dan
lambat, serta terdapat cogwheel phenomenon.

Bagian yang mengalami kelainan pada kasus di atas


adalah...

© FDI2020
Parkinson
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Penyakit neuro degeneratif karena gangguan pada
ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya
pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus
palidus.

© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tremor : resting tremor, mulai pd tangan, dapat meluas


hingga bibir & slrh kepala
• Rigidity : cogwheel phenomenon, hipertonus
• Akinesia/bradikinesia : gerakan halus lambat dan sulit,
muka topeng, bicara lambat, hipofonia
• Postural Instability : berjalan dengan langkah kecil, kepala
dan badan doyong ke depan dan sukar berhenti atas
kemauan sendiri
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Neuro Muscular Junction → lokasi myasthenia gravis


C. Asetilkolin → reseptor myasthenia gravis
D. Selubung Myelin → Lokasi GBS
E. Dopamin → Neurotransmitter parkinson

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Bagian yang mengalami kelainan


pada kasus di atas adalah...

B. Substansia Nigra

© FDI2020
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki, 50 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sakit kepala sejak 3 jam
lalu. Pasien memiliki riwayat stroke. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 160/90 mmHg, laju nadi 80 x/menit, laju napas 20 x/menit,
dan suhu 36,50C. Berdasarkan hasil klinis dan CT Scan dokter mendiagnosis
SAH. Gambaran yang dapat ditemukan pada CT Scan adalah ... ?
A. Perdarahan berbentuk Bulan sabit
B. Perdarahan berbentuk Biconvex
C. Perdarahan di dalam parenkim otak
D. Perdarahan berbentuk stellata
E. Perdarahan berbentuk cressent

© FDI2020
D. Perdarahan berbentuk stellata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki-laki 50 tahun sakit kepala sejak 3 jam lalu
• Pemeriksaan fisik :
TD =140/90 mmHg
• Diagnosis : SAH

Gambaran yang dapat ditemukan di CT Scan adalah...

© FDI2020
Perdarahan Subarachnoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Pecahnya pembuluh darah di antara lapisan piamater dan arachnoid.
Biasanya karena pecahnya aneurisma.
Gejala
– Nyeri kepala sangat berat yang disebut thunder clap headache
– Pusing, nyeri orbita
– Diplopia, kehilangan penglihatan
– Muntah
– Tanda rangsang meningeal (kaku kuduk, Brudzinski, Kernig, dan laseque)
– Hipertensi

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• CT- Scan : Terdapat darah yang mengisi sulcus dan gyrus


yang membentuk seperto bintang (stellata)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Perdarahan berbentuk Bulan sabit → Perdarahan Subdural


B. Perdarahan berbentuk Biconvex → Perdarahan Epidural
C. Perdarahan di dalam parenkim otak → Perdarahan Intraparenkim
E. Perdarahan berbentuk cressent → Perdarahan Subdural

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Gambaran yang dapat ditemukan di


CT Scan adalah...

D. Perdarahan berbentuk
stellata

© FDI2020
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 40 tahun datang di bawa keluarganya karena tidak bisa
bicara dengan lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti.
Kelainan yang terjadi pada pasien diatas adalah ...?
A. Afasia motorik
B. Afasia sensorik
C. Afasia global
D. Afasia anomali
E. Afasia mix transkortikal

© FDI2020
A. Afasia Motorik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki berusia 40 tahun, tidak bisa bicara dengan
lancar dan tidak dapat mengulang, tetapi dapat
mengerti .

Kelainan yang terjadi pada pasien diatas adalah ...

© FDI2020
Afasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Tidak bisa berbicara
Klasifikasi
• Afasia sensorik : bisa bicara dengan lancar tapi tidak dapat
mengerti dan tidak dapat mengulang pembicaraan (motorik
saja yang bisa)
• Afasia motorik : tidak bisa bicara dengan lancar dan tidak
dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik saja yang
bisa)
• Afasia transkortikal : jika diantara keduanya di atas masih bisa
mengulang
© FDI2020
Lokasi Afasia Wernicke dan Broca
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Broca (B): mengatur proses


bicara (Motorik) → lobus frontal
• Wernicke: mengatur proses
pemahaman pembicaraan
(Sensorik) → lobus temporal
• Global → lobus fronto-parieto-
temporal

© FDI2020
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Afasia sensorik→ bisa berbicara tetapi tidak dapat mengerti


C. Afasia global→ tidak bisa berbicara dan tidak dapat mengerti
D. Afasia Anomali → bisa bicara, paham, bisa mengulang, tetapi
tidak bisa menyebutkan nama benda
E. Afasia mix transkortikal → tidak bisa berbicara dan tidak dapat
mengerti, tetapi bisa mengulang

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kelainan yang terjadi pada pasien


diatas adalah...

A. Afasia motorik

© FDI2020
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 25 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan kejang, nyeri
kepala dan penurunan kesadaran. Pasien tampak mengalami agitasi, delirium dan
hydrophobia. Pada pemeriksaan fisik dijumpai suhu badan 38,5°C, tekanan darah 140/60
mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, GCS E2V2M4, Kaku kuduk (-). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil jumlah leukosit normal. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar glukosa normal disertai dengan peningkatan protein. Diagnosis yang
memungkinkan pada pasien diatas adalah ...?
A. Meningoencephalitis
B. Rabies
C. Meningitis
D. Tetanus
E. Post infection encephalomyelitis

© FDI2020
B. Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : kejang, nyeri kepala, dan penurunan
kesadaran. Tampak mengalami agitasi , delirium, dan
hydrophobia
• Pemeriksaan fisik : suhu badan 38,5ºC, TD 140/60 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, GCS E2V2M4, kaku kuduk (-)
• Pemeriksaan penunjang : peningkatan protein

Diagnosis yang memungkinkan pada pasien di atas


adalah...

© FDI2020
Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Infeksi akut SSP oleh virus rabies yang termasuk genus
lyssa-virus, family rhabdoviridae
• Menginfeksi manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi
(anjing, monyet, kucing, serigala, kelelawar)

© FDI2020
Gejala
• Terdapat gigitan hewan dan hewan yang menggigit mati dalam waktu 1 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

atau positif rabies


• Gatal dan parasthesia di daerah bekas luka gigitan
• Encephalitis rabies
- Agitasi
- Kesadaran fluktuatif
- Demam tinggi persisten
- Nyeri pada faring seperti tercekik
- Hipersalivasi
- Hidrofobia
- Aerofobia

© FDI2020
Tatalaksana
• Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fase awal : cuci luka dengan air sabun 5-10 menit kemudian
bilas dengan air bersih, lakukan debridement, berikan
desinfektan (alkohol 50-70%). Jika terkena selaput lendir, cuci
dengan air lebih lama.
• Fase lanjut : suportif, cegah gagal jantung dan gagal nafas
• Serum Anti Rabies (SAR):
- Serum heterolog (berasal dari kuda)40 IU/kgBB infiltrasi
disekitar luka, sisanya IM
- Serum homolog (berasal dari manusia) 20 IU/kgBB
• Vaksin Anti Rabies

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Meningoencephalitis → Penurunan kesadaran, kejang, kaku kuduk


(+)
C. Meningitis → kejang, kaku kuduk (+)
D. Tetanus → kejang, ada riwayat terkena paku atau benda yang kotor
dan berkarat. Tidak ada gejala hidrophobia
E. Post infection encephalomyelitis → sebelumnya pernah terinfeksi di
otak

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang memungkinkan pada


pasien diatas adalah...

B. Rabies

© FDI2020
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan pusing
berputar sesaat dan berulang terutama setelah melakukan gerakan kepala atau gerakan
mau tidur terlentang atau bangun dari terlentang. Pemeriksaan fisik TD 130/80 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,8ºC. Satu tahun yang lalu, pasien pernah mengalami
trauma pada kepala. Pernyataan yang paling tepat mengenai kasus di atas adalah ...?
A. Obat yang dapat berikan paracetamol
B. Pemeriksaan romberg dengan mata terbuka jatuh
C. Pemeriksaan nystagmus tidak ada periode laten
D. Diagnosis vertigo
E. Arah nystagmus rotatoar

© FDI2020
E. Arah nystagmus rotatoar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Pusing berputar sesaat dan berulang terutama
setelah melakukan gerakan kepala atau gerakan mau
tidur terlentang atau bangun dari terlentang
• Pasien pernah mengalami trauma kepala 1 tahun yang
lalu
• Pemeriksaan fisik : dbn

Pernyataan yang paling tepat mengenai kasus di atas


adalah...

© FDI2020
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Gangguan klinis yang terjadi dengan karakteristik serangan
vertigo di perifer, berulang dan singkat, sering berkaitan
dengan perubahan posisi kepala dari tidur, melihat ke atas,
kemudian memutar kepala
• Wanita > laki-laki
Etiologi
• Kanalith di dalam kanalis semisirkularis

© FDI2020
Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa berputar
• Timbul mendadak pada perubahan posisi (miring ke satu sisi,
berbaring, bangkit dari tidur, membungkuk, menegakkan
kembali badan, menunduk, menegadah
• Serangan berlangsung dalam waktu singkat (kurang dari 10-30
detik)
• Bisa disertai mual, kadang muntah
• Setelah rasa berputar menghilang, pasien bisa merasa
melayang dan diikuti disekulibrium (ketidakseimbangan)
selama beberapa hari – minggu dan dapat muncul kembali
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dix hallpike manuver

Terapi
• Epley manuver
• Brand daroff manuver

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Obat yang dapat berikan paracetamol → Tension headache,


harusnya vertigo betahistine
B. Pemeriksaan romberg dengan mata terbuka jatuh → Vertigo central
C. Pemeriksaan nystagmus tidak ada periode laten → Vertigo central
D. Diagnosis vertigo→ Kurang tepat, harusnya BPPV

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pernyataan yang paling tepat


mengenai kasus di atas adalah...

E. Arah nystagmus rotatoar

© FDI2020
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke RS dengan keluhan sering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lupa cara untuk melakukan kegiatan sehari-hari; seperti mengangkat telepon,


memakai baju, dan makan, Keluhan tersebut sudah dialami pasien sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi lebih 10 tahun yang lalu dan tidak terkontrol
pengobatannya. 3 bulan yang lalu pasien mengalami kelemahan secara tiba-tiba
pada lengan dan tungkai kiri. Pada pemeriksaan fisik didaptkan TD 140/90 mmHg, nadi
85x/menit, RR 20x/menit, suhu 37ºC. Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5,
ekstremitas kiri 4/4. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang lain. Terapi yang tepat
untuk kasus kasus diatas adalah?
A. Bromokriptin
B. Donepezil
C. Levodopa
D. Sulfadiazin
E. Sertralin

© FDI2020
B. Donepezil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Mudah lupa cara untuk melakukan kegiatan
sehari-hari
• Riwayat HT >10 tahun dan tidak terkontrol dalam
pengobatan
• 3 bulan yang lalu pasien memiliki riwayat kelemahan
pada lengan dan tungkai kiri
• Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5, kiri 4/4

Terapi yang tepat untuk kasus kasus diatas adalah ...

© FDI2020
Demensia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Penurunan gradual fungsi kognitif yang terjadi dakam
jangka panjang
• Penderita biasanya mulai kehilangan fungsi sehari-hari
Etiologi
• Usia
• Idiopatik
• Penyakit Cerebrovaskular
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demensia

© FDI2020
Demensia Vaskular
Manifestasi klinis :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan memori yang disertai dengan bukti penyakit


serebrovaskular → biasanya ada riwayat hipertensi tak terkontrol
dan riwayat stroke
• Gangguan gerak sesuai lokasi topis yang terserang

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Bromokriptin→ Parkinson 50-59 tahun


C. Levodopa→ Parkinson >60 tahun
D. Sulfadiazin → Toxoplasmosis
E. Sertralin → jika ada gg mood / depres (Demensia frototemporal)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi yang tepat pada pasien di atas


adalah...

B. Donepezil

© FDI2020
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 28 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri.
Nyeri dirasakan di sekitar mata. Saat mengalami serangan, nyeri kepala juga
disertai dengan mata kiri merah dan berair, serta hidung kiri tersumbat. Apakah
terapi profilaksis pada pasien di atas?
A. Prednison
B. Ibuprofen
C. Oksigen
D. Ergotamin
E. Betahistine

© FDI2020
A. Prednison
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri kepala sebelah kiri
• Nyeri sekitar mata kiri
• Mata kanan kiri dan berair, serta hidung tersumbat

Terapi profilaksis pada pasien diatas adalah .....

© FDI2020
Cluster Headache
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Nyeri kepala hebat, unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi,
berlangsung 15-180 menit dan terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap dua hari
sampai 8 kali sehari.
• Nyeri kepala kronik yang sering menyebabkan perubahan emosional
Etiologi
• Alkohol, rokok
• Penggunaan obat nitrogliserin
• Gangguan tidur
• Stress, perubahan musim, alergi
• Faktor hormonal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran Klinis

© FDI2020
Diagnosis
Diagnosis nyeri kepala Cluster menggunakan kriteria oleh International Headache Society (IHS) adalah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sebagai berikut:

• Nyeri kepala berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau nyeri

temporal selama 15 – 180 menit bila tidak di tatalaksana.

• Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :

1. Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi

2. Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea

3. Edema kelopak mata ipsilateral

4. Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral

5. Miosis dan atau ptosis ipsilateral

6. Kesadaran gelisah atau agitasi

• Serangan mempunyai frekuensi 1 kali hingga 8 kali perhari

• Tidak berhubungan dengan kelainan yang lain.


© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tidak ada terapi definitive untuk cluster headache


• Tujuan mengurangi keparahan, mengurangi waktu serangan,
mencegah serangan
• Terapi Simptomatik
- Oksigen 100% 7-10 L/menit selama 10-15 menit
- Sumatriptan 10mg subcutan, intranasal
- Ergotamin 1mg spray
- Verapamil 80mg
© FDI2020
Terapi Pencegahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikostreroid prednison 30-100mg/ hari tappering off


• CCB : Verapamil , diltiazem

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ibuprofen → Tension headache


C. Oksigen → Cluster saat serangan
D. Ergotamin → Cluster saat serangan
E. Betahistine → Vertigo

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Terapi profilaksis pada pasien di atas


adalah...

A. Prednison

© FDI2020
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 20 tahun mengeluh wajahnya tampak miring sejak 1 hari sebelum
masuk RS. Pasien menyadari bahwa sudut bibir kiri tampak terjatuh. Pasien menyangkal
adanya kelemahan pada anggota gerak dan menyangkal adanya riwayat HT, DM,
merokok. Riwayat keluhan serupa sebelumnya juga disangkal. Riwayat nyeri berlebihan
pada wajah disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati TD 120/70 mmHg, HR
80x/menit, RR 18x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan neurologi dijumpai adanya wajah
asimetris, sudut bibir kiri lebih rendah, pasien tidak mampu untuk mengangkat alis atau
mengerutkan dahi kiri, pasien juga kesulitan untuk menutup mata. Obat yang dapat
digunakan untuk pasien tersebut , kecuali ?
A. Prednison
B. Vit B1, B6, B12
C. Artificial tears
D. Antibiotik tetes mata
E. Acyclovir

© FDI2020
D. Antibiotik tetes mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : wajah tampak miring sejak 1 hari yang lalu
• Pemeriksaan fisik : wajah asimetris, sudut bibir kiri lebih
rendah, dan pasien tidak mampu, untuk mengangkat alis
atau mengerutkan dahi kiri

Obat yang dapat dgunakan untuk kasus tersebut kecuali


.....

© FDI2020
Bell’s Palsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelumpuhan saraf wajah (N.VII) akibat peradangan dan pembengkakan saraf
yang mengontrol otot pada salah satu sisi wajah
Gejala
• Dahi tidak bisa digerakkan
• Lagoftalmus (tidak bisa menutup mata)
• Tidak bisa mengembangkan pipi
• Tidak bisa senyum atau bersiul
• Mulut mencong ke sisi sehat
• Nyeri belakang telinga

© FDI2020
Perbedaaan UMN dan LMN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kortikosteroid (prednison) adalah terapi utama (1


mg/kgBB/hari atau 60 mg/hari) selama 7 hari lalu
tappering down → efek lebih baik jika dimulai
segera setelah onset
• Acyclovir 5x400 mg selama 7 hari
• Tetes mata artificial dan plester mata malam hari
perlu mengingat lagoftalmus dapat menyebabkan
mata terbuka dan kering
• Vitamin B1, B6, B12
• Fisioterapi jika diperlukan
• Bedah dekompresi → jarang dilakukan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Prednison → Obat steroid untuk bell’s palsy


B. Vit B1, B6, B12 → Vitamin B Complex untuk bell’s palsy
C. Artificial tears → Karena lagophtalmus takutnya dry eye syndrome
E. Acyclovir→ Antivirus karena penyebab terbanyak virus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi,Obat yang dapat digunakan untuk


kasus tersebut kecuali ...

D. Antibiotik tetes mata

© FDI2020
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 40 tahun di bawa ke UGD RS dengan keluhan mata sukar


membuka menjelang sore hari. Pasien sudah 2,5 tahun terakhir mengalami
kelemahan keempat anggota gerak dan kedua kelopak mata terjatuh. Keluhan
membaik di pagi hari setelah bangun tidur. Riwayat trauma, DM dan hipertensi
disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 95x/ menit, RR 20x/
menit, suhu 37ºC. Dalam pemeriksaan neurologis didapatka Wartenberg test (+).
Hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Diagnosis pada kasus diatas adalah ...?
A. Guillane Barre Syndrome
B. Myastenia gravis
C. Bell’s palsy
D. Stroke
E. Horner syndrome

© FDI2020
B. Myasthenia gravis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : mata sukar membuka menjelang sore hari .
• 2,5 tahun terakhir mengalami kelemahan keempat
anggota gerak dan kedua kelopak mata terjatuh
• Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur
• Wartenberg test (+)

Diagnosis pada kasus tersebut adalah .....

© FDI2020
Myasthenia Gravis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelemahan progresif karena antibodi terhadap resptor asetilkolin di neuro
muscular junction
Gejala
• Ptosis / Diplopia → diprovokasi dengan wartenberg test : fiksasi
pandangan ke satu titik, lama laa timbul ptosis
• Sulit menelan
• Sesak napas
• Mengenai otot proksimal, paling sering dimulai dari otot kelopak mata,
otot menelan lalu meluas ke otot pernapasan dan ekstremitas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan Myathenia Gravis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tensilon test (Edrofonium test) Ice Pack Test

• Edrophonium menghambat • Acetylcholinesterase berkurang


acetylcholinesterase pada suhu rendah
• Jika ada perbaikan kekuatan otot • Jika ada perbaikan kekuatan otot
berarti MG (+) berarti MG (+)

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Simtomatik : Anti-kolinesterase : pyridostigmin


(60-120 mg po 6x sehari maks)
• Imunosupresi : Prednisolon : untuk relaps,
dengan 5mg/2 hari, naikkan 5mg/minggu
• Thymectomy : Jika usia < 50 tahun

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Guillane Barre Syndrome →Kelemahan ekstremitas bawah menjalar


ke atas
C. Bell’s palsy → Kelainan N.VII
D. Stroke→ Kelemahan anggota gerak tubuh
E. Horner syndrome→ ptosis, pupil miosis,anhidrosis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pada kasus diatas adalah...

B. Myastenia gravis

© FDI2020
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 47 tahun yang bekerja sebagai pemotong daging datang
dengan keluhan tangan kanannya terasa nyeri dan kesemutan terutama pada jari
1, 2, dan 3. Nyeri bertambah berat apabila digunakan untuk memotong daging,
mencuci dan beraktivitas lainnya. Sering kali nyeri hilang dengan tangan kanan
dikibas-kibaskan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tinel test (+). Saraf yang
bermasalah pada kasus di atas adalah ?
A. N. Medianus
B. N. Plexus brachialis
C. N. Tibialis posterior
D. N. Ulnaris
E. N Radialis

© FDI2020
A. Nervus Medianus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Wanita 47 tahun bekerja sebagai pemotong daging
tangan kanannya terasa nyeri dan kesemutan
• Terutama pada jari 1, 2, dan 3.
• Nyeri bertambah berat apabila digunakan untuk memotong
daging, mencuci dan beraktivitas lainnya.
• Sering kali nyeri hilang dengan tangan kanan dikibas-kibaskan.
• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tinel test (+).

Saraf yang bermasalah pada kasus di atas adalah .....

© FDI2020
Carpal Tunnel Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kumpulan gejala khas dan tanda-tanda yang terjadi termasuk kompresi saraf medianus
dalam carpal tunnel
Gejala
• Mati rasa
• Paraestesia
• Nyeri pada distribusi saraf medianus
Etiologi
• Pekerjaan (mengetik, buruh cuci, pemotong daging)
• Trauma (dislokasi, fraktur)
• Infeksi (tenosynovitis, TB tulang)
• dll

© FDI2020
Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tahap awal
• Gangguan sensorik
• Gangguan motorik (pd keadaan berat saja)
• Awal parasthesia, hilangnya sensasi atau rasa seperti terkena aliran listrik
pada jari
• Gejala meningkat pada malam hari
Gejala lainnya
• Nyeri berkurang jika dipijat atau mengibaskan jari-jari
• Kadang nyeri terasa sampai menjalar ke lengan atas dan leher
• Pembengkakan atau kekakuan terjadi pada pagi hari
Tahap lanjut
• Atroi otot thenar atau otot lainnya yang diinervasi oleh nervus medianus

© FDI2020
Pemeriksaan Nervus Medianus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• EMG : menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, dan atrofi


otot thenar
• Nerve Conduction Study (NCS) : menunjukkan adanya
gangguan pada konduksi saraf di pergelangan tangan;
masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik
• Pemeriksaan radiologis : bisa menentukan penyebab
(fraktur, arthritis)
• Pemeriksaan laboratorium

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi konservatif (langsung)


• Istirahatkan pergelangan tangan
• NSAID
• Pemasangan bidai (2-3 minggu)
• Injeksi steroid dexamethason 1-4mg diinjeksikan ke dalam carpal tunnel.
Bila belum berhasil dapat diulang injeksi setelah 2 minggu atau lebih
• Vitamin B6 piridoxin 100-300 mg/hari selama 3 bulan
• Visioterapi dianjurkan untuk perbaikan vaskularisasi tangan
• Dipertimbangkan tindakan operasi apabila injeksi 3 kali tidak berhasil,
atau terjadi atrofi otot thenar atau terjadi gangguan sensorik yang berat
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Plexus brachialis → erb palsy dan klumpke palsy


C. N. Tibialis posterior →TTS
D. N. Ulnaris →Nyeri pada satu setengah jari palmar dan dorsum (jari 4,5)
E. N. Radialis → Drop hand (gg sensoris di punggung 3 12 jari )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Saraf yang bermasalah pada kasus di


atas adalah...

A. Nervus Medianus

© FDI2020
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 45 tahun mengalami kelemahan mendadak pada anggota


gerak sebelah kanan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan paresis N.VII dan
N.XII. Dimanakah letak nukleus nervus XII ?
A. Midbrain
B. Pons
C. Hindbrain
D. Cerebelum
E. Medulla oblongata

© FDI2020
E. Medulla Oblongata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Kelemahan mendadak anggota gerak kanan
• Pemeriksaan fisik : paresis N.VII dan XII

Letak Nukleus N.XII adalah...

© FDI2020
Nukleus Nervus Cranialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Midbrain → N. II, III, IV


B. Hindbrain → membantu regulasi fungsi otonom, sensorik, dan
koordinasi, serta mengontrol keseimbangan dan equilibrium
C. Pons → N. V, VI, VII, VIIII
D. Cerebelum → Untuk mengatur keseimbangan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak nukleus nervus XII adalah...

E. Medulla Oblongata

© FDI2020
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah dan
lemah kedua tungkai sejak 2 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kedua
ekstremitas bawah lemah, reflek kedua ekstremitas bawah menurun, dan didapatkan
saddle anestesi (+). Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
A. Syringomielia
B. ALS (Amiotropik lateral sklerosis)
C. Kompresi medulla spinalis
D. Cauda equine syndrome
E. Protusi diskus intervertebralis (PDI)

© FDI2020
D. Cauda Equina Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Nyeri punggung bawah dan lemah kedua
tungkai sejak 2 minggu yang lalu
• Pemeriksaan fisik : kedua ekstremitas bawah lemah, reflek
kedua ekstremitas bawah menurun, dan didapatkan
saddle anestesi (+)

Kemungkinan diagnosis pada kasus di atas adalah...

© FDI2020
Cauda Equina Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Kelainan langka yang biasanya merupakan kondisi darurat
akibat operasi
• Terjadi penekanan akar saraf tulang belakang, sehingga harus
segera ditangani agar tidak menimbulkan inkontinesia (tidak
bisa menahan BAK) maupun kelumpuhan kaki
• Kasus ini jarang, namun bisa terjadi pada anak-anak yang
mengalami cedera tulang belakang sejak lahir, atau pernah
mengalami cedera tulang belakang

© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri yang sangat pada punggung bawah


• Rasa nyeri, atau mati rasa, atau lemah, pada salah satu atau
kedua kaki yang menyebabkan sering terjatuh atau sulit bangkit
dari tidur
• Berkurang atau hilangnya sensasi di kaki, bokong, paha dalam,
bagian belakang, tungkai kaki, atau telapak kaki, yang makin lama
makin parah
• Masalah saat buang air, misalnya kesulitan buang air kecil sampai
tuntas, atau kesulitan menahan kencing (inkontinensia urin)
• Disfungsi seksual yang tiba-tiba muncul
© FDI2020
Penyebab
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menyempitnya saluran spinal (tulang belakang) disebut juga


stenosis
• Infeksi, peradangan, perdarahan, atau fraktur tulang belakang
• Bawaan : arteriovenous malformation)
• Pecahnya disk area lumbar (pinggang)
• Tumor ganas tulang belakang
• Trauma

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• MRI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Myelogram
• CT-Scan

Terapi
• Operasi
• Jika karena infeksi : antibiotik
• Jika karena tumor : radiasi atau kemoterapi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Siringoemelia → Kista yang menekan dan merusak jaringan saraf


tulang belakan
B. ALS (Amiotropik lateral sklerosis) → Terjadi saat sistem saraf dimana
neuron didalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan
C. Kompresi medulla spinalis → penekanan pada medulla spinalis,
biasanya karena cedera
E. Protusi discus intervertebralis → penonjolan discus intervertebralis, yaitu
gejala low back pain

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kemungkinan diagnosis pada kasus


diatas adalah...

D. Cauda Equina Syndrome

© FDI2020
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi usia 10 hari dibawa orang tua nya ke puskesmas karena mengalami demam
tinggi disertai kejang dan mulut mecucu seperti ikan sejak 25 menit yang lalu. Ibu
pasien diketahui melakukan persalinan di dukun beranak sekitar rumahnya. Saat
diselidiki lebih lanjut, dukun beranak tersebut menggunakan silet yang hanya
dipanasi dengan kompor. Riwayat penyakit ibu pada saat hamil disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran
apatis, suhu 38,7ºC, HR 120x/menit, UUB tidak membonjol serta tonus otot
ekstremitas meningkat. Pernyataan yang paling tepat mengenai kasus diatas
adalah ?
A. Diagnosis Sepsis Neonatorum
B. Salah satu etiologinya adalah Klebsiella sp
C. Antibiotik yang dapat diberikan Metronidazole
D. Dapat diberikan HTIG untuk menghentikan kejang
E. Antibiotik yang dapat diberikan adalah gentamycin

© FDI2020
C. Antibiotik yang dapat diberikan
Metronidazole
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Bayi 10 hari kejang, demam, dan mulut mecucu
seperti ikan
• Persalinan dibantu oleh bidan, Tali pusat di potong
dengan silet
• Pemeriksaan fisik : suhu 38,7ºC, nadi 120x/menit, UUB tidak
membonjol

Pernyataan yang paling tepat mengenai kasus diatas


adalah

© FDI2020
Tetanus Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
• Tetanus Neonatorum adalah salah satu penyakit yang terjadi pada
bayi baru lahir. Umumnya, penyakit ini terjadi di daerah pedesaan
atau terpencil, karena peralatan persalinan yang tidak steril.
• Etiologi
• Bakteri : Clostridium Tetani → penghasil racun neurotoxin dan
menyerang sistem saraf pusat
• Resiko bayi menderita tetanus neonatorum meningkat umumnya
karena ibunya tidak terlindungi oleh vaksin tetanus toxoid (TT) pada
masa kehamilan
© FDI2020
Gejala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Masa inkubasi : 5-14 hari


• Gejala :
- Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke 2-3
hari pasca kelahiran → risus shardonicus
- Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak bisa
menyusu → mulut mecucu, trismus
- Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang
menyebabkan tubuh bayi menegang atau tampak
melengkung → opistotonus, perut papan
- Kejang yang dicetuskan oleh suara, cahaya, atau ketika
disentuh

© FDI2020
Grading
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disfungsi otonom : Overaktivitas simpatetik →TD naik, Nadi naik bergantian


dengan hipotensi

© FDI2020
Tatalaksana
1. IVFD Dextrose 5% : RL = 1 : 1 per 6 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Kausal
• Anti toksin tetanus :
- ATS 20.000 IU /im 3-5 hari
- HTIg 500-3.000 IU single dose
3. Antibiotik
• Metronidazol 500mg / 8 jam’
• Ampicilin 1 g / 8 jam
4. Penanganan luka
5. Simtomatis dan suportif
• Fenobarbital
6. Oksigen
7. Nutrisi TKTP
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Diagnosis Sepsis Neonatorum → Harus ada riwayat infeksi nosokomial


atau ibu dengan riwayat infeksi rahim
B. Salah satu etiologinya adalah Klebsiella sp → Etiologi dari sepsis
neonatorum
D. Dapat diberikan HTIG untuk menghentikan kejang → Diazepam yang
untuk menghentikan kejang, HTIG untuk menghentikan reaksi tetanus
E. Antibiotik yang dapat diberikan adalah gentamycin → antibiotik dari
sepsis neonatorum

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pernyataan yang paling tepat


mengenai kasus diatas adalah...

C. Antibiotik yang dapat


diberikan Metronidazole

© FDI2020
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuani usia 25 tahun, datang dengan keluhan kelemahan keempat anggota
gerak sejak 5 hari lalu. Kelemahan awalnya dirasakan di tungkai lalu beberapa hari
kemudian menjalar ke tangan. Kedua kaki terasa kesemutan sejak kemarin. Dua minggu
lalu, pasien sempat batuk pilek tapi sembuh sendiri. Tanda vital didapatkan normal. Pada
pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 3, refleks
fisiologis +1, reflex patologis (-). Diagnosis pada kasus diatas adalah…
A. Krisis miastenia
B. Mielitis transversa
C. HNP servikal
D. Poliomielitis
E. Guillain-Barre Syndrome

© FDI2020
E. Guillaine-Barre Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Wanita 25 tahun kelemahan keempat anggota
gerak sejak 5 hari lalu. Awalnya di kaki, lalu menjalar ke
tangan
• Riwayat ISPA 2 minggu yang lalu

Diagnosis pada kasus di atas adalah...

© FDI2020
Guillaine-Barre Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Infeksi (ISPA atau gastroenteritis) yang memicu autoimun sehingga terjadi degenerasi
akson motorik oleh sistem imun yang dimulai dari distal.

Gejala

yang muncul adalah paralisis yang dimulai dari kaki dan berlanjut ke perut,
dada, dan tangan. Jika otot paralisis terjadi di otot pernapasan, pasien tidak

bisa bernapas dan mati


Terapi

– IVIg
– Plasmapheresis
– Suportif, simtomatik
© FDI2020
Manifestasi Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Motorik (ascending) Sensorik

• Anggota gerak bawah lebih dulu dari • Biasanya ringan


anggota gerak atas • Berupa parasthesia, baal, atau sensasi sejenis
• Otot proksimal lebih dulu terjadi dari • Banyak pasien mengeluh nyeri punggung dan tungkai
otot distal
• Akut dan progresif, bisa ringan sampai Otonom
tetraplegia dan gangguan nafas
• Kranialis (facial drop), diplopia, disartria, • Takikardi, bradikardi, flushing paroxysmal, hipertensi
disfagia ortostatik dan anhidrosis
• Gangguan pernafasan (dyspnoe) , nafas • Retensio urin dan ileus paralitik
pendek, bicara serak, gagal nafas
• Sulit menelan • Puncak defisit dicapai 4 minggu
• Kelemahan otot trunkal, bulbar dan otot • Recovery biasanya dimulai 2-4
pernafasan juga terjadi minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Krisis Myasthenia → kelainan pada neuromuscular junction, paresis


motorik perifer reversible, gejala MG memberat hingga
mengancam pernapasan
B. Mielitis transversa → kelainan di medulla spinalis, defisit neurologis
motorik, sensorik, dan otonom setinggi kelainan dan di bawahnya
C. HNP servikal → keluhan di dermatom setinggi servikal (keluhan di
ekstremitas atas)
D. Poliomielitis → kelainan di cornu anterior, defisit neurologis motorik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus diatas adalah…

E. Guillaine-Barre Syndrome

© FDI2020
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, 35 tahun, ahli mekanik kendaraan memiliki dendam yang dipendam sejak
lama kepada kakaknya yang lebih sukses dari dirinya, dan di matanya bahwa kakaknya
adalah anak kesayangan orang tuanya. Tetapi ia mengatakan kepada teman-temannya
bahwa kakaknya iri dengan ketampanannya dan kesuksesannya terhadap wanita.
Mekanisme pertahanan jiwa apakah yang digunakan?
A. Proyeksi
B. Introyeksi
C. Reaksi Formasi
D. Regresi
E. Distorsi

© FDI2020
A. Proyeksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dendam yang dipendam sejak lama kepada kakaknya
yang lebih sukses dari dirinya
• Tetapi ia mengatakan kepada teman-temannya bahwa
kakaknya iri dengan ketampanannya dan kesuksesannya
terhadap wanita

Defense mechanism yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Mekanisme Pertahanan jiwa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Denial → Menghindari secara sadar suatu realitas yang


menyakitkan atau tidak mengenakkan (tidak menerima
keadaan yang ada)
• Proyeksi→ Menerima dan bereaksi untuk menolak impuls
dari diri sendiri seolah-olah impuls dari luar diri
• Distorsi→ Membuat realita yang ada menjadi sesuai
dengan keinginan yang ada di dalam diri →
berhubungan dengan waham

© FDI2020
Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Introyeksi → Internalisasi kualitas dari suatu objek


diluar dirinya
C. Reaksi formasi → Merubah suatu impuls yang
tidak dapat diterima menjadi keadaan yang
dapat diterima
D. Regresi → Berusaha Kembali ke libidinal
(perkembangan) sebelumnya untuk
menghindari suatu konflik yang timbul pada
tingkat perkembangan saat ini
E. Distorsi → merubah realitas eksternal untuk
memberikan kenyamanan diri sendiri

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, defense mechanism yang tepat pada


pasien ini adalah...

A. Proyeksi

© FDI2020
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nafas
kadang-kadang cepat, dan denyut jantung terasa berdegup kencang, disertai sering
gelisah sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan ini menyebabkan pasien susah tidur. Pasien sering
mengeluh sakit kepala, kehilangan konsentrasi dan ragu akan masa depannya. Riwayat
bercerai dengan istrinya 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,8°C. Pada pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan kelainan. Apakah diagnosis yang tepat pada laki-laki ini?
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan campuran anxietas dan depresi
C. Gangguan depresi
D. Gangguan somatisasi
E. Gangguan panik

© FDI2020
B. Gangguan Campuran Anxietas
dan Depresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan nafas cepat, denyut jantung berdegup kencang,
gelisah 2 bulan
• Kehilangan konsentrasi dan ragu akan masa depannya
• Riwayat bercerai dengan istrinya 3 bulan yang lalu

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Campuran Anxietas dan
Depresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Indikator Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi


KonsepUtama Terdapatgejalaansietasdandepresisecarabersamaan, tidakadayang
salingdominanuntukditegakkansebagaidiagnosis sendiri

KunciDiagnosis GejalaAnxietas+ GejalaDepresi


TandadanGejala GejalaOtonom↑, keteganganmotorik,dangangguanADL

© FDI2020
Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan Cemas Menyeluruh → cemas terus menerus,


tidak diketahui penyebab cemasnya
C. Gangguan Depresi → terdapatnya trias depresi (afek
depresi, anergia, anhedonia) disertai dengan gejala
lain, tidak ada gejala ansietas, sudah berjalan selama 2
minggu)
D. Gangguan Somatisasi → Keluhan fisik yang lebih dari
satu, tidak menerima penjelasan dokter, disabilitas sosial
E. Gangguan Panik → terdapatnya fase cemas yang berat
→ dengan overaktivitas autonomik, dalam kurun waktu
setiap hari dalam 3 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Gangguan Campuran Anxietas


dan Depresi

© FDI2020
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, 36 tahun dibawa keI GD RS karena telah berdiri, tidak bergerak, dalam
beberapa jam. Salah satu lengannya terangkat keatas dan lengan satunya mengelilingi
lehernya. Pasien tampak tidak sadar dengan sekitarnya dan secara aktif menolak segala
upaya untuk membuatnya merubah posisi. Apa yang terjadi pada pasien tersebut?
A. Apraxia
B. Distonia
C. Sinestesia
D. Katatonia
E. Trance (Kesurupan)

© FDI2020
D. Katatonia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Berdiri, tidak bergerak, selama beberapa jam
• Salah satu lengan terangkat keatas, dan lengan satunya
mengelilingi lehernya
• Tidak sadar dengan sekelilingnya
• Secara aktif menolak segala upaya untuk merubah posisi

Kondisi yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Katatonia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suatu keadaan di mana


membentuk posisi yang aneh atau
tidak bertujuan dalam jangka
waktu yang lama secara volunter.
• Dalam posisi ini pasien secara aktif
melawan segala upaya untuk
merubah posisi
• Hal ini pada umumnya ditemukan
pada pasien skizofrenia, terutama
pada skizofrenia katatonik
Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
© FDI2020
Katatonia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Salah satu gejala yang terkenal


pada katatonia → fleksibilitas
cerea (waxy flexibility)
• Flesksibilitas cerea adalah suatu
keadaan pasien akan
mempertahankan posisi tubuhyang
ditempatkan.

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Apraxia → ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas


motoric secara volunteer dengan tidak adanya
gangguan motoric maupun sensorik
B. Distonia→ terjadinya kontraksi beberapa kelompok otot
yang berlarut-larut
C. Sinestesia → stimulasi yang diterima satu modalitas
sensorik menghasilkan suatu sensasi yang dimiliki
modalitas sensorik lainnya → warna dipersepsikan bau
E. Trance → dalam Bahasa Indonesia adalah kesurupan,
kondisi seperti tidur yang ditandai dengan penurunan
tingkat kesadaran

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kondisi yang tepat pada pasien ini


adalah...

D. Katatonia

© FDI2020
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan, 40 tahun, dengan gangguan jiwa yang kronik, Ketika sedang
dilakukan wawancara oleh dokter di klinik, tiba-tiba tampak seperti lupa dengan apa
yang ingin dikatakannya, ditengah-tengah kalimat. Apa yang terjadi pada pasien
tersebut?
A. Sirkumstansialitas
B. Tangensialitas
C. Blocking
D. Inkoherensi
E. Perseverasi

© FDI2020
C. Blocking
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Gangguan jiwa kronik
• Tampak lupa dengan apa yang ingin dikatakan
• Berhenti ditengah-tengah kalimat

Kondisi yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Progresi/Arus Pikiran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Progresi Pikiran Penjelasan


Penyimpangan dari satu pokok pikiran ke pokok
Flight of Ideas pikiran lain, saling susul menyusul dengan cepat tidak
menuju ke tujuan akhir tertentu. Tetapi tetap terdapat
hubungan logis antar 1 pokok pikiran
Retardasi Arus pikiran lambat
Perseverasi dan Verbigerasi Perseverasi: kalimat yang diulangi-ulangi
Verbigerasi: Kata-kata yang diulang-ulangi
→ Pikiran yang berputar-putar
Sirkumstansialitas dan Tangensialitas Sirkumstansialitas : tetapi masih bisa mengutarakan
pokok pikiran
Tangensialitas : tidak bisa mengutarakan pokok pikiran

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
© FDI2020
Gangguan Progresi/Arus Pikiran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Progresi Pikiran Penjelasan


Inkoherensi Progresi pikian yang kacau, 1 kalimat terdiri dari
beberapa pokok pikiran
Blocking Arus pikiran terhenti tiba-tiba, dan dapat Kembali
seperti semula
Neologisme Membentuk kata-kata yang baru dan tidak ada
artinya, dan hanya yang mengucapkan yang paham

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sirkumstansialitas → pikiran yang berputar-putar


tetapi masih bisa mengutarakan pokok pikiran
B. Tangensialitas → pikiran yang berputar-putar
tetapi tidak bisa mengutarakan pokok pikiran
D. Inkoherensi → Progresi pikiran yang kacau, 1
kalimat terdiri dari beberapa pokok pikiran
E. Perseverasi → kalimat yang diulangi-ulangi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kondisi yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Blocking

© FDI2020
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 46 tahun mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat
dari jembatan dan dibawa ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan penanganan karena
terjadi fraktur pada beberapa tulang. Dengan menangis, pasien mengatakan kedokter para
pemuja setan telah menyiksa ku beberapa tahun ini. Dia yakin bahwa yang akan menganiaya
dirinya telah berhasil menyusup ke bangsal, menyamar menjadi perawat dan petugas
kebersihan. Dia diberikan terapi risperidone dan sertraline. Setelah 3 minggu, emosi pasien
membaik dan tidak mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri tetapi keyakinan
mengenai penyiksaan terhadap dirinya tidak berubah. Pasien ini memiliki 3 episode yang sama
dalam 10 tahun terakhir. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Episode depresif berat dengan gejala psikotik
B. Gangguan skizoafektif
C. Skizofrenia paranoid
D. Gangguan waham menetap
E. Skizofrenia katatonik

© FDI2020
B. Gangguan Skizoafektif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Melakukan percobaan bunuh diri
• Dengan menangis, pasien mengatakan ke dokter para pemuja setan telah
menyiksa ku beberapa tahun ini
• Terapi: risperidone dan sertraline → antipsikotik atipikal dan anti depresan SSRI
• Setelah 3 minggu → keyakinan masih ada
• Sudah 3 kali episode seperti ini dalam 10 tahun terakhir

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Skizoafektif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan Skizoafektif Tipe Manik Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif


Kunci Utama Gejala definitive adanya skizofrenia dan gejala afektif sama-sama menonjol pada saat yang
sama
Gejala Afek harus meningkat/ afek tidak begitu Afek depresif menonjol, dengan dua gejala
menonjol disertai iritabilitas atau kegelisahan khas, baik depresif atau kelainan perilaku
yang memuncak

Pada kasus ini gejala afektif dan skizofrenia muncul dalam waktu yang bersamaan. Pada
kasus ini gejala afektif yang keluar adalah gejala depresif, sedangkan untuk gejala psikotik
berupa waham

Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III) © FDI2020


DSM IV-TR
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik →


ditemukan 3 gejala utama depresi dan 4 gejala
lainya yang lebih dominan gejala depresifnya, di
banding gejala psikotk, dan tidak keluar dalam satu
waktu
C. Skizofrenia Paranoid → ditemukan gejala skizofrenia,
dengan halusinasi auditorik yang menonjol
D. Gangguan Waham Menetap → gangguan yang
terdiri hanya waham yang berjalan dalam waktu
lama, 3 bulan, bersifat diri sendiri
E. Skizofrenia Katatonik → ditemukan gejala skizofrenia,
dengan gejala gangguan sikap dan perilaku
(stupor, gaduh gelisah, fleksibilitas cerea, posturing,
rigiditas, negativisme)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Gangguan Skizoafektif

© FDI2020
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita muda datang ke IGD rumah sakit ketiga kalinya dalam 2 bulan terakhir
dengan luka sayat yang dilakukan sendiri multiple pada tangan dan kakinya. Seorang
dokter yang sedang bekerja membersihkan dan menutup lukanya dengan perban Ketika
ia sedang marah-marah mengenai terapis, psikiaternya, dan keluarganya. Pada saat jalan
keluar, dia mengatakan bahwa dokter jaga adalah dokter terbaik yang pernah dia temui
dan satu-satunya yang memahami sakitnya. Apakah diagnosis yang paling tepat pada
pasien ini?
A. Gangguan Kepribadian Narsistik
B. Malingering
C. Gangguan Kepribadian Ambang
D. Skizofrenia
E. Gangguan Kepribadian Histerionik

© FDI2020
C. Gangguan Kepribadian Ambang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Luka sayat yang dilakukan sendiri multiple pada tangan dan
kakinya → labil dan kecenderungan untuk melakukan
kegiatan negatif
• Ia sedang marah-marah mengenai terapis, psikiaternya, dan
keluarganya
• Dia mengatakan bahwa dokter jaga adalah dokter terbaik
yang pernah dia temui dan satu-satunya yang memahami
sakitnya

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Kepribadian Cluster B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Histerionik Narsistik Ambang Ansisosial


• Emosi yang dibuat- • Selalu berusaha • Bertindak impulsif • Tidak dapat mengikuti
buat mendapatkan • Cenderung memiliki norma sosial
• Bersandiwara penghargaan buat pemikiran untuk • Tidak peduli dengan
• Bersifat sugestif dirinya menyakiti diri sendiri perasaan orang lain
• Mood yang dangkal • Preokupasi untuk • Gangguan identitas • Bermuka dua
dan labil selalu mendapatkan • Selalu merasa hampa • Tidak
• Penampilan atau kesuksesan • Susah menahan marah bertangguangjawab
perilaku merangsang • Merasa selalu yang dengan apa yang
• Peduli daya Tarik fisik terbaik dilakukan
• Ceroboh
• Patologis persisten

© FDI2020
Sumber: DSM IV-TR
Gangguan Kepribadian Ambang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Memiliki ciri khas → membentuk suatu hubungan yang kuat tetapi tidak stabil
• Cenderung melihat dirinya dan orang lain baik terlalu jahat atau terlalu baik
• Pada umumnya mengidealkan atau tidak menyukai siapapun yang memiliki tempat
penting dalam hidupnya
• Biasanya persepsi ini tidak bertahan lama, dan seseorang yang diidealkan, suatu hari
dapat terlihat negative di hari berikutnya

Sumber: DSM IV-TR © FDI2020


BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan Kepribadian Narsisistik → Selalu berusaha


mendapatkan penghargaan buat dirinya, Preokupasi untuk
selalu mendapatkan kesuksesan, Merasa selalu yang terbaik
B. Malingering → mengeluarkan gejala fisik atau psikologis yang
dilebih-lebihkan untuk menghindari suatu keadaan tertentu
D. Skizofrenia → Gangguan jiwa berat yang berjalan dalam
waktu 1 bulan, dengan terdapat gejala waham, halusinasi,
maupun perubahan sikap perilaku, serta afek
E. Gangguan Kepribadian Histerionik → Emosi yang dibuat-buat,
Bersandiwara, Bersifat sugestif, Mood yang dangkal dan labil

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Gangguan Kepribadian
Ambang

© FDI2020
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang istri muda memiliki keyakinan bahwa jerawat yang pada awalnya kecil saat ini
menjadi berubah besar. Dia telah mengelurakan uang yang cukup banyak untuk membeli
obat-obatan kulit serta konsultasi dengan dokter kulit. Dia juga telah melakukan 3 kali
Tindakan dermo-abrasi, tetapi ia tetap percaya bahwa ia adalah seorang “monster”.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Body Dysmorphic Disorder
B. Malingering
C. Hipokondriasis
D. Gangguan Kapribadian Paranoid
E. Gangguan Kepribadian Histerionik

© FDI2020
A. Body Dysmorphic Disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengeluhkan jerawat yang awalnya kecil berubah besar
• Pasien sudah mengeluarkan uang yang banyak untuk melakukan
pengobatan serta konsultasi dengan dokter kulit
• Pasien juga sudah melakukan dermo-abrasi 3 kali
• Dia masih meyakini dirinya adalah seorang monster

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Somatisasi Hipokondriasis Disfungsi Gangguan Nyeri Body


otonom Somatoform Dysmorphic
somatoform Menetap Disorder
Konsep Utama Keluhan-keluhan fisik yang berulang-ulang disertai pemeriksaan medik meskipun berkali-kali
hasilnya negatif. Menyangkal dan menolak kemungkinan kaitan antara keluhan fisik dengan
konflik kehidupannya
Keluhan Keluhan banyak Keluhan 1 pada Munculnya Nyeri berat, Nyeri berat,
(subjektif) umumnya berat gejala otonom menyiksa, dan menyiksa, dan
Pasien (palpitasi, menetap menetap
berkeringat,
tremor flushing)
dan gejala pada
system tertentu

Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III) © FDI2020


DSM IV-TR
Body Dysmorphic Disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perasaan yang tidak suka dari bagian


tubuh sendiri dari penampakan normal
atau hamper normal
• Ketakutan jika tampak jelek dan
menjijikan tidak berkurang dengan
jaminan atau pujian dan sudah
mendekati kearah waham.
• Hal ini yang menyebabkanADL
terganggu karena pasien cenderung
melihat kaca dan mencari
pengobatan dan akhirnya menjadi
distress emosional.
Sumber: DSM IV-TR © FDI2020
BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Malingering → mengeluarkan gejala fisik atau


psikologis yang dilebih-lebihkan untuk menghindari
suatu keadaan tertentu)
C. Hipokondriasis → Kriteria somatoform tetapi memiliki
kelainan subjektif pasien berupa satu penyakit yang
berat
D. Gangguan Kepribadian Paranoid → Kepekaan
terhadap kegagalan dan penolakan, Rasa curiga
yang berulang tanpa dasar
E. Gangguan Kepribadian Histerionik → Emosi yang
dibuat-buat, Bersandiwara, Bersifatsugestif, Mood
yang dangkal dan labil

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, disgnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

A. Body Dysmorphic Disorder

© FDI2020
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 23 tahun datang ke IGD suatu RS dengan keluhan tiba-tiba ketakutan,
serta diikuti dengan perasaan tercekik dan denyut jantung yang berdenyut kencang.
Gejala ini berlangsung selama 20 menit dan Ketika mengalami gejala seperti ini pasien
ketakutan bahwa jika dia akan meninggal atau bahkan jika mengalami gangguan jiwa.
Pasien ini memiliki 4 kali episode yang sama dalam 1 bulan terakhir, dan dia khawatir
bahwa kejadian ini akan sering terjadi. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Gangguan Psikotik Akut
B. Gangguan Panik
C. Hipokondriasis
D. Gangguan Cemas Menyeluruh
E. Gangguan Stres paska trauma

© FDI2020
B. Gangguan Panik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Tiba-tiba ketakutan dengan perasaan tercekik dan
berdegup kencang
• Gejala ini muncul dalam waktu 20 menit
• 4 kali episode seperti ini1 bulan terakhir
• Pasien takut jika dia akan meninggal atau gangguan jiwa

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Panik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ditemukan beberapa kali


serangan anxietas berat dalam
masa kira-kira1 bulan
• Pada keadaan tidak ada
bahaya
• Tidak terbatas pada situasi yang
telah diketahui atau dapat
diduga
• Dengan keadaan yang relative
bebas dari gejala-gejala
anxietas
Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III) © FDI2020
DSM IV-TR
Gangguan Panik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ciri khas Gangguan Panik:


• Sesak nafas hingga seperti
tercekik
• Denyut jantung berdegup
kencang
• Berkeringat banyak
• Pusing
• Mual dan muntah
• Takut akan kematian
Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III) © FDI2020
DSM IV-TR
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan Psikotik Akut → munculnya gejala


psikotik (mirip skizofrenia) dalam waktu kurang
dari 2 minggu)
C. Hipokondriasis → Kriteria somatoform tetapi
memiliki kelainan subjektif pasien berupa satu
penyakit yang berat
D. Gangguan Cemas → cemas terus menerus,
tidak diketahui penyebab cemasnya
E. Gangguan Stres Paska trauma → muncul dalam
kurun waktu 6 bulan, khas dari gangguan ini
adalah flashbacks terhadap stressor

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Gangguan Panik

© FDI2020
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita selalu mencuci tangannya berulang kali, dan tidak terhitung berapa
banyaknya. Hal ini dilakukannya karena ia takut akan terkontaminasi. Dia tidak dapat
menghentikan kegiatan tersebut walaupun tangannya lecet. Terapi apakah yang sesuai
dengan keadannya ini?
A. Carbamazepine
B. Haloperidol
C. Chlorpromazine
D. Lorazepam
E. Sertraline

© FDI2020
E. Sertraline
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Selalu mencuci tangannya berulang kali
• Hal ini dilakukannya karena ia takut akan terkontaminasi
• Dia tidak dapat menghentikan kegiatan tersebut
→ Mengarah kegangguan obsesif kompulsif tipe
kontaminasi

Terapi yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Harus ada gejala obsesif/ kompulsif/ keduanya


• Setiap hari selama 2 minggu
• Menyebabkan distress yang bemakna
• Gejala Obsesif
• Disadari dari pikiran atau impuls diri sendiri
• Ada 1 pikiran atau Tindakan yang tidak dapat dilawan
• Memeberikan perasaan lega atau ketenangan
• Pengulangan yang tidak menyenangkan

© FDI2020
Sumber: BukuSakuDiagnosis GangguanJiwa(PPDGJ III)
Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pola:
• Kontaminasi (berhubungan dengan kotoran)
• Keraguan yang berlebihan (patologis)
• Pikiran Intrusif
• Simetris atau detail
• Tatalaksana pada pasien dengan gangguan ini: dengan
psikoterapi serta pemberian farmako terapi (SSRI →
Fluoxetin)

© FDI2020
Sumber: Buku Ajar: Psikiatri (Edisi 2): Silvia D. Elvira; Balai Penerbit FK UI, 2013
Tipe Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OCD tipe Checking → ketakutan irasional yang membuat


pasien terobsesi untuk memeriksa sesuatu berulang-ulang.
• OCD tipe Contamination → ketakutan terkena penyakit
dan mati pada diri sendiri dan orang yang dicintai.
Contoh : kebiasaan cuci tangan berkali-kali karena takut
kuman.
• OCD tipe Hoarding → penderita mengumpulkan barang
yang tidak berharga karena takut akan terjadi hal-hal
buruk jika barang tersebut dibuang.

© FDI2020
Sumber: Buku Ajar: Psikiatri (Edisi 2): Silvia D. Elvira; Balai Penerbit FK UI, 2013
Tipe Gangguan Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• OCD tipe Rumination → pasien memikirkan pikiran-pikiran


yang tidak produktif tetapi berulang-ulang. Contohnya :
preokupasi tentang kehidupan setelah kematian.
• OCD tipe Symmetry dan Orderliness → pasien terfokus
untuk mengatur semua obyek sejajar, urut, dan simetris.

© FDI2020
Sumber: Buku Ajar: Psikiatri (Edisi 2): Silvia D. Elvira; Balai Penerbit FK UI, 2013
Neurotransmitter pada Gangguan
Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa


disregulasi dari serotonin berhubungan
dengan munculnya gangguan obsesif
kompulsif
• Serotonin tidak banyak yang masuk
kedalam neuron post synapse. Banyak
yang berada di celah synapse dan
banyak yang ditarik Kembali ke neuron
pre synapse
• Penelitian terdahulu melihat dari LCS
ditemukan banyak metabolit serotonin
pada pasien OCD → dan setelah
diberikan obat clomipramine kadar
metabolit serotonin menurun dalam LCS
Sumber: PenggunaanKlinisObatPsikotropik(EdisiKetiga), Dr. RusdiMaslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR © FDI2020
BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Terapi pada Pasien Gangguan
Obsesif Kompulsif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Secara patofisiologi pasien gangguan


obsesif kompulsif terjadi karena
disregulasi serotonin.
• Terapi terbaik adalah kombinasi antara
terapi perilaku + farmako terapi
• Farmakoterapi pada pasien obsesif
kompulsif adalah obat anti depresan
gol. SSRI (Fluoxetine, Sertraline,
Fluvoxamine)
• Clomipramine(anti depresan
tetrasiklik/trisiklik) juga dapat digunakan
sebagai obat Gangguan Obsesif
Kompulsif
Sumber: PenggunaanKlinisObatPsikotropik(EdisiKetiga), Dr. RusdiMaslim, Sp. KJ.
DSM IV-TR © FDI2020
BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Carbamazepine → obat yang digunakan untuk


mengobati nyeri neuropatik atau dapat juga
diberikan pada pasien mania akut (mood
stabilizer)
B. Haloperidol → Obat antipsikotik tipikal
C. Chlorpromazine → Obat antipsikotik tipikal
D. Lorazepam → obat golongan benzodiazepine
yang digunakan pada terapi anti anxietas

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien ini


adalah...

E. Sertraline

© FDI2020
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita cantik berusia 22 tahun ditangkap karena melakukan Tindakan prostitusi,
tetapi Ketika ia berada di penjara, ternyata dia adalah seorang laki-laki. Pada saat
bertemu dengan dokter psikiatri, dia mengatakan bahwa dia adalah perempuan yang
terjebak dalam badan seorang laki-laki dan ia sudah merasakan hal ini sejak kecil. Dia
juga sudah meminum obat hormonal wanita dan dia juga berusaha mencari dokter
bedah yang dapat mengoperasi alat genital laki-lakinya dan membuat alat genital
perempuan. Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah?
A. Homoseksual
B. Gangguan Identitas Gender
C. Transvestic Fetihism
D. Gangguan Waham
E. Skizofrenia

© FDI2020
B. Gangguan Identitas Gender
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dia mengatakan bahwa dia seorang perempuan yang
terjebak dalam tubuh laki-laki
• Sudah dirasakan sejak kecil
• Meminum obat-obat hormonal wanita
• Dan mencari dokter bedah yang dapat mengganti
kelaminnya

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Gangguan Identitas Gender
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan ini memiliki karakteristik berupa identifikasi gender


yang berkelainan dengan dirinya
• Tidak nyaman dengan orang yang memiliki jenis kelamin
yang sama
• Kelainan ini membuat distress kehidupannya

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010 © FDI2020
DSM IV-TR
Gangguan Identitas Gender
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Beberapa pasien meyakinkan bahwa ia mencari kebenaran


jenis kelaminnya sejak kecil
• Sering hidup sebagai lawan jenisnya
• Mencari terapi dan operasi untuk mengganti jenis kelaminnya
• Pasien pada umumnya tenang dan nyaman jika
menggunakan pakaian lawan jenisnya
• Tetapi perbedaan dengan Transvestic Fetishism adalah pada
pasien dengan gannguan identitas gender ini tidak terjadi
peningkatan gairah seksual jika menggunakan pakaian
lawan jenisnya

Sumber: BukuAjar PsikiatriKlinis: Kaplan danSadock(Eidisi2); Benjamin J. Sadock, Virginia A. Sadock; EGC; 2010 © FDI2020
DSM IV-TR
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Homoseksual → gangguan seksual dimana


menggunakan pakaian lawan jenis untuk mencari
pasangan dengan jenis kelamin yang sama
C. Transvestic Fetishism → merupakan paraphilia
dimana dia mendapatkan rangsangan seksual atau
kepuasan seksual dengan menggunakan pakaian
lawan jenis dan berperan seperti lawan jenisnya
D. Gangguan Waham → gangguan berupa waham
saja yang dominan tidak ada halusinasi, dan telah
berjalan selama 3 bulan
E. Skizofrenia → gangguan jiwa berat yang telah
berjalan dalam waktu lebih dari 1 bulan, disertai
gejala waham, halusinasi, serta gangguan afek dan
sikap-perilaku

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah...

B. Gangguan Identitas Gender

© FDI2020
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 67 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD karena tidak sadar sejak 30
menit sebelum masuk ke RS, pasien sehari-hari tinggal sendiri di rumah dan mengkonsumsi
obat anti diabetes. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, TD: 100/70
mmHg, nadi 110 x/meniit, RR 20x/ menit, suhu 37 C, akral dingin (+). Pemeriksaan
penunjang GDS: 37 mg/dL. Apakah golongan obat yang sering menyebabkan keadaan
pasien ?
A. Metformin
B. Tiazolindindion
C. Inhinitor alfa glukosidase
D. Glimepiride
E. Penghambat SGLT-2

© FDI2020
D. Glimepiride
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan tidak sadar sejak 30 menit sebelum masuk ke RS,
pasien sehari-hari tinggal sendiri di rumah dan
mengkonsumsi obat anti diabetes.
• PF:kesadaran somnolen, TD: 100/70 mmHg, nadi 110
x/meniit, RR 20x/ menit, suhu 37 C, akral dingin (+)
• Pemeriksaan penunjang GDS: 37 mg/dL

Apakah golongan obat yang sering menyebabkan keadaan


pasien ?
© FDI2020
Obat Anti Diabetes
Cara Kerja Utama Golongan Generik Efek samping dan Kontra Indikasi
Pemacu Sekresi Insulin (Insulin Sulfonilurea Glibenclamid Hipoglikemia (hati hati pada orangtua,
Secretagogue) Glipizide gangguan faal hati, dn ginjal) dan
Gliclazide peningkatan berat badan
Glicuidone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Glimepiride
Glinid Repaglinid Hipoglikemia
(Mengatasi hiperglikemia post Nateglinid
prandial)
Peningkat Sensitivitas terhadap Biguanide (Mengurangi produksi Metformin ( Terapi lini 1 kasus DM Dispepsia, diare, asidosis laktat
Insulin glukosa hati/ glukonegenesis dan tipe 2) KI: gagal ginjal kronik, gangguan
memperbaiki ambilan glukosa di hati, PPOK, pasien gagal jantung
jaringan perifer
Tiazolidindion (meningkatkan Pioglitazone meningkatkan retensi cairan/
ambilan glukosa di jaringan perifer) edema
KI: pada pasien Hipertensi dan
Gagal jantung
Penghambat Absorpsi Glukosa di Inhibitor alfa Acarbose Flatulen, tinja lembek
saluran pencernan glukosidase(mempunyai efek
menurunkan kadar glukosa darah
sesudah makan)
Penghambat DPP IV (Dypeptidil Gliptin( Meningkatkan sekresi Linagliptin Sebah
peptidase IV) insulin, menghambat sekresi Vildagliptin Muntah
glukagon Saxagliptin
Sitagliptin
Penghambat SGLT-2 Penghambat SGLT-2 Dapaglifozin Dehidrasi, ISK
(menghambat penyerapan Canagliflozin, Empagliflozin
kembali glukosa di tubuli distal
ginjal)
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Metformin→ Dispepsia, diare, asidosis laktat


B. Tiazolindindion → meningkatkan retensi cairan/
edema
C. Inhinitor alfa glukosidase → Flatulen, tinja lembek
E. Penghambat SGLT-2 → Dehidrasi, ISK

© FDI2020
Jadi, golongan obat yang sering
menyebabkan keadaan pasien ?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Glimepiride

© FDI2020
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan bengkak pada
seluruh wajah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien sering mengkonsumsi jamu yang
ada di warung untuk mengobati penyakit rematik yang dideritanya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD 150/90 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 37 C, moon face, obesitas sentral. Striae pada
perut dan kulit. Apakah mekanisme yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Hipertiroid
B. Hiperprolaktinemia
C. Hipogonadism
D. Hiperglikemia
E. Hiperkortisolisme

© FDI2020
E. Hiperkortisolisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan bengkak pada seluruh wajah sejak 2 minggu
yang lalu. Pasien sering mengkonsumsi jamu (+)
• PF: kesadaran compos mentis, TD 150/90 mmHg, Nadi
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 37 C, moon face, obesitas
sentral. Striae pada perut dan kulit

Apakah mekanisme yang terjadi pada kasus tersebut?

© FDI2020
Sindrom Cushing Gejala Klinis

Adalah sekumpulan gejala yang terjadi • Obesitas sentral


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

akibat paparan kronik glukokortikoid • Moon face


• Bufallo hump

• Hiperkortisolisme • Atrofi kulit dan memar, striae


• Diabetes/ intoleransi glukosa
• Hormon ACTH↓ Kortisol↑
• Hirsutisme, jerawat
• Ex: Ca adrenal, Penggunaan
• Edema
glukokortikoid eksogen untuk anti
• Osteoporosis
inflamasi
• Kelemahan Otot
• Penunjang: Tes supresi
• Disfungsi gonad
dexamethasone
• Hipertensi

•Daftar Pustaka:Pedoman Praktek Klinis, 2014 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipertiroid→ Tidak tepat


B. Hiperprolaktinemia → Tidak tepat
C. Hipogonadism → Tidak tepat
D. Hiperglikemia → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, mekanisme yang terjadi pada kasus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut?

E. Hiperkortisolisme

© FDI2020
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang pria usia 32 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan demam sejak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

5 hari yang lalu. Keluhan disertai mual-muntah dan menggigil. Pasien baru saja
pulang dari Papua. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi
100x/menit, suhu 39 C, RR: 20 x/menit, hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 9 g/dL, Leukosit 5300/mm3,
Trombosit 112.000/mm3, SGOT: 102 U/L, SGPT: 154 U/L. Pada pemeriksaan
hapusan darah tepi tetes tebal ditemukan parasit berbentuk pisang. Apa
diagnosis pada pasien tersebut?
A. Malaria Ovale
B. Malaria Tropika
C. Malaria malariae
D. Malaria benigna
E. Malaria quartana

© FDI2020
B. Malaria Tropika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:

•Keluhan demam sejak 5 hari yang lalu,mual-muntah dan menggigil. Pasien baru saja pulang

dari Papua.

•PF: TD 110/70 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 39 C, RR: 20 x/menit, hepar teraba 3 cm dibawah

arcus costa.

•Lab: Hb 9 g/dL, Leukosit 5300/mm3, Trombosit 112.000/mm3, SGOT: 102 U/L, SGPT: 154 U/L. Pada

pemeriksaan hapusan darah tepi tetes tebal ditemukan parasit berbentuk pisang.

Apa diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Malaria
Manifestasi Demam periodic, anemia, splenomegali
umum Keluhan prodromal: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit punggung, merasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dingin di punggung, nyeri sendi, dan tulang, demam ringan, anoreksia, sakit
perut, diare ringan.
Gejala Klasik Trias malaria
• Periode dingin (15-60 menit): menggigil
• Periode panas: penderita muka merah, nadi meningkat, suhu badan tetap
tinggi beberapa jam
• Periode berkeringat: berkeringat banyak dan temperature turun, penderita
merasa sehat.
Trias malaria lebih sering pada p. vivax, pada p. falciparum mengigil dapat
berlangsung berat.
Periode tidak panas berlangsung:
• 12 jam pada P. falciparum/ Malaria Tropika
• 36 jam pada P.vivax/ M. Tertiana./ M. Benigna dan ovale
• 60 jam pada P. malariae/ Malaria Quartana © FDI2020
Malaria berat • Malaria cerebral: penurunan kesadaran/ coma yang tidak disebabkan penyakit
menurut WHO lain/ > 30 menit setelah kejang; derajat penurunan kesadaran berdasarkan GCS
• Acidemia/ asidosis: pH darah < 7,25 atau plasma bikarbonat < 15 mmol/L, kadar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lactate vena >5 mmol/L, klinis pernapasan dalam/ respiratory distress


• Anemia berat normositik (Hb< 5 gr% atau hematokrit < 15%) karena proses hemolitik
intravaskular
• Gagal ginjal akut ( urine < 400 ml/24 jam pada orang dewasa atau 12 ml/kgBB
pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi, disertai kreatinin> 3mg %.
• Edema paru ( foto torax)
• Ketidakmampuan untuk makan
• Hipoglikemia (Gula darah<40 mg%)
• Gagal sirkulasi/ syok: TD sistolik < 70 mmHg (anak 1-5 tahun <50 mmHg) disertai
keringat dingin
• Perdarahan spontan
• Kejang berulang > 2x/ 24 jam
• Hiperlaktemia > 5 mmol/L
• Makroskopik hemoglobinuria
© FDI2020
Faktor Risiko: riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
Pemeriksaan Penunjang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

awal Rapid diagnostic test


Gold Pemeriksaan mikroskopik darah tepi ( tetes tebal untuk
standard menemukan parasit dan tetes tipis untuk menemukan
plasmodium)
P. Falciparum: gametosit berbentuk pisang/ bulan sabit/
cresent/ sausage, mauer dot (+)
P. Vivax/ Ovale: Schuffner dot (+)/ Jhonson dot (+)
P. Malaria: Skizon berbentuk rossete

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Malaria tanpa Pengobatan Malaria falciparum


komplikasi ACT 1x/ hari selama 3 hari + Primakuin 0,75 mg/kgBB
pada hari pertama saja
Pengobatan Malaria vivax/ovale
ACT 1x/hari selama 3 hari + Primakuin 0,25 mg/kgBB
selama 14 hari
Pengobatan malaria malariae
ACT 1 x/hari selama 3 hari tanpa Primakuin
Malaria berat Lini 1 : Artesunat intravena
Alternatif : Artemeter intramuscular
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Malaria Ovale → Jhonson dot


C. Malaria malariae → Skizon berbentuk rossete
D. Malaria benigna → Schuffner dot
E. Malaria quartana → Skizon berbentuk rossete

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Malaria Tropika

© FDI2020
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri ulu hati. Selain itu
pasien mengeluh rasa terbakar di ulu hati sampai mulut terasa asam. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C.
Setiap pagi pasien sering minum kopi . Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
ini ?
A. Dispepsia
B. Barret esofagus
C. Gastritis akut
D. Ulkus gaster
E. Ulkus duodenum

© FDI2020
B Barret esofagus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan nyeri ulu hati. Selain itu pasien mengeluh rasa
terbakar di ulu hati sampai mulut terasa asam. Setiap pagi
pasien sering minum kopi

Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ini ?

© FDI2020
Gastroesofageal reflux disease / GERD
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke leher
disertai muntah/ timbul rasa asam di mulut.
• Keluhan terjadi terutama setelah makan
• Diperberat dengan posisi berbaring terlentang
• Sering muncul pada malam hari

Faktor Risiko
• Usia >40 tahun
• Obesitas
• Kehamilan
• Merokok
• Konsumsi alcohol, kopi, coklat, makanan berlemak.
• Konsumsi obat nitrat, teofilin, verapamil
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Tidak terdapat gejala spesifik, tindakan untuk pemeriksaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan pemeriksaan menggunakan kuisioner GERD. Bila hasil


positif dilakukan tes PPI (Proton Pump Inhibitor)
Pemeriksaan Penunjang
• Awal di faskes tingkat pertama: Terapi dengan tes PPI, bila
respon (+) maka diagnosis GERD tegak
• Gold standard : Endoskopi saluran cerna bagian atas → erosi
esophagus/ mucosal break , barret esophagus ( jika sudah
komplikasi)

© FDI2020
Penatalaksanaan
Pengobatan GERD dapat dimulai dengan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PPI setelah diagnosis GERD ditegakkan.


Dosis inisial PPI adalah dosis tunggal per
pagi hari sebelum makan selama 2 sampai
4 minggu. Apabila masih ditemukan gejala
GERD (PPI failure), sebaiknya PPI diberikan
secara berkelanjutan dengan dosis ganda
sampai gejala menghilang. Umumnya
terapi dosis ganda dapat diberikan sampai
4-8 minggu

Sumber:
Panduan Praktek Kllinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama,2017.
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam . 2015
Konsensus Penatalaksanaan Penyakit GERD di Indonesia. 2013
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dispepsia→ rasa tidak nyaman yang berasal dari


daerah abdomen bagian atas. Gold standard:
Urea breath test (+)
C. Gastritis akut = Dispepsia
D. Ulkus gaster → Nyeri epigastrium, nyeri tidak
menghilang dengan pemberian makanan
E. Ulkus duodenum →Nyeri epigastrium, nyeri
menghilang dengan antasida atau makanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi pada pasien ini adalah...

B Barret esofagus

© FDI2020
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut hebat hingga
tembus ke punggung sejak 30 menit sebelum ke rs. Diketahui sejak 3 bulan yang lalu
pasien sering mengeluh rasa tidak nyaman didaerah perut dan pernah berobat ke
dokter dinyatakan ada pelebaran pembuluh darah di daerah perut. Riwayat trauma
disangkal. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, konjungtiva anemis, TD 90/70 mmHg,
nadi 120 x/menit, RR 25 x/menit, suhu 36,8 C. Pemeriksaan penunjang laboratorium
didapatkan Hb 8 g/dL. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut?

A. Tromboemboli arteri mesenterica


B. Rupture Aneurisma aorta
C. Diseksi aorta abdominalis
D. Trombus vena mesenterica
E. Oklusi arteri renalis

© FDI2020
B. Rupture Aneurisma aorta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan nyeri perut hebat hingga tembus ke punggung sejak
30 menit sebelum ke rs.
•3 bulan yang lalu pasien sering mengeluh rasa tidak nyaman
dinyatakan ada pelebaran pembuluh darah di daerah perut.
•PF: kesadaran somnolen, konjungtiva anemis, TD 90/70 mmHg,
nadi 120 x/menit, RR 25 x/menit, suhu 36,8 C.
•Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL

Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?


© FDI2020
Aneurisma aorta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: dilatasi abnormal pada dinding arteri yang umumnya terjadi pada aorta diantara arteri
renali dan cabang iliaka.
Faktor risiko:
• Atherosclerosis
• Cerebrovascular disease
• Coronary artery disease
• First-degree relative with abdominal aortic aneurysm
• History of other vascular aneurysms
• Hypercholesterolemia
• Hypertension
• Male sex*
• Obesity
• Older age*
• Tobacco use © FDI2020
Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sebagian besar asimptomatik


• Nyeri perut USG: tampak dilatasi
• Perut terasa berdenyut aorta ukuran 4,5 cm

• Nyeri punggung
Pemeriksaan penunjang
•USG
•CT-angiogram

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) adalah terapi untuk


aneurisma aorta abdominal dengan melakukan
pemasangan stent graft pada pembuluh darah pasien
yang mengalami aneurisma.
• Komplikasi: Ruptur aneurisma aorta (emergensi dengan
tingkat kematian tinggi) . Karakteristiknya hipotensi, nyeri
perut, dan pulsasi massa.

Sumber:
•Kesler B dan Carter C. 2015. Abdominal Aortic Aneurysm. American Academy of Family Physicians Journal, p: 538
•Jennifer, K. Buku Ajar Patofisiologi, Jakarta: EGC. 2016
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tromboemboli arteri mesenterica → gejala: nyeri perut, muntah, dan diare tiba-tiba
C. Diseksi aorta abdominalis → robeknya dinding aorta
D. Trombus vena mesenterica → gejala: neyri perut dan diare berdarah
E. Oklusi arteri renalis → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, kemungkinan diagnosis pasien tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Rupture Aneurisma aorta

© FDI2020
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut membesar
sejak1 bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluh berat badan semakin
menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Kesadaran compos mentis , TD
100/70 mmHg, nadi 100x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37 C dan pasien
tampak ikterus , hepar teraba keras berdungkul dungkul dan teraba 4 cm
dibawah arcus costae , kedua tungkai tampak edema. Saat masih remaja
pasien sering mengkonsumsi alkohol. Pemeriksaan penunjang didapatkan HbsAg
(+). Kadar AFP 1000 ng/ml Apakah faktor risiko dan diagnosis pada pasien
tersebut?
A. Hepatitis B dan Hepatoma
B. Hepatitis C dan Hepatoma
C. Hepatitis D dan Hepatoma
D. Hepatoma
E. Hepatitis B dan Sirosis hepatis

© FDI2020
A. Hepatitis B dan Hepatoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perut membesar sejak1 bulan yang lalu. berat badan semakin
menurun.
• PF: TD 100/70 mmHg, nadi 100x/ menit, laju pernafasan 20x/
menit, suhu 37 C , hepar teraba keras berdungkul dungkul dan
teraba 4 cm dibawah arcus costae, ikterus serta kedua
tungkai tampak edema.
• Saat masih remaja pasien sering mengkonsumsi alkohol.
Pemeriksaan penunjang didapatkan HbsAg (+)
• Kadar AFP 1000 ng/ml.

Apakah faktor risiko dan diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2020
Hepatoma
• Hepatoma (hepatocarcinoma/ hepatocellular carcinoma/HCC) merupakan kanker yang berasal
dari sel hati.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis Faktor Risiko


• Umum : sirosis, infeksi kronis
• Penurunan berat badan
Hepatitis B dan C, konsumsi etanol/ alcohol
• Nyeri perut kanan atas kronis, NASH/NAFL, aflatoxin B, atau
mikotoksin lainnya
• Anoreksia

• Malaise
• Jarang : sirosis bilier primer,
• Benjolan perut kanan atas hemokromatosis, defisiensi-antitrypsin,
• Jaundice penyakit penyimpanan glikogen,
citrullinemia, tirosinoma herediter, penyakit
• Nausea Wilson

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali berbenjol-benjol/ berdungkul dungkul
Ikterus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Anemia, trombositopenia, kreatinin meningkat, PT dan PTT


memanjang, fungsi hati (AST>ALT), bilirubin meningkat
Serologis Alfa Feto Protein ≥ 400 ng/mL (nilai diagnostic)
Radiologis CT-scan abdomen atas

Penatalaksanaan
•Reseksi tumor
•Transplantasi hati
•Terapi ablasi perkutan

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015I © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hepatitis C dan Hepatoma → tidak tepat


C. Hepatitis D dan Hepatoma → tidak tepat
D. Hepatoma → tidak tepat
E. Hepatitis B dan Sirosis hepatis → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor risiko dan diagnosis pada pasien


tersebut adalah. . .

A. Hepatitis B dan Hepatoma

© FDI2020
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan BAB encer tidak disertai
lendir dan darah sejak 2 hari yang lalu. Diare encer seperti air cucian beras. Pasien BAB
sebanyak 10x sejak tadi pagi. Pada pemeriksaan fisik didapatakan TD: 100/70 mmHg, N:
88x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 37,5 C , turgor kulit kembali lambat. Pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 12 g/dL. Apa pemeriksaan fisik lain yang khas dapat ditemukan pada
pasien tersebut?
A. Turgor kulit < 2 detik
B. Washer Woman’s hand
C. Tenesmus
D. Meteorismus
E. Nyeri perut hebat

© FDI2020
B. Washer Woman’s hand
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• BAB encer tidak disertai lendir dan darah sejak 2 hari
yang lalu. Diare encer seperti air cucian beras. Pasien BAB
sebanyak 10x sejak tadi pagi.
• Pada pemeriksaan fisik didapatakan TD: 100/70 mmHg, N:
88x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 37,5 C.

Apa pemeriksaan fisik lain yang khas dapat ditemukan


pada pasien tersebut?

© FDI2020
Diare lendir darah (-)
Kolera Balantidiasis
Vibrio cholera Balantidium coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diare encer seperti air cucian beras/ Riwayat kontak dengan babi/ sapi, diare
rice water stool dan muntah yang akut persisten, nyeri perut (+), mual dan muntah
dan hebat
Dehidrasi berat (+) dengan tanda nyeri perut (+) berat badan menurun
washer woman hand
Tenesmus (-)
Mual (-)
Kultur feses / (Gold standard) Kultur feses ditemukan trofozoit berisi micro
dan macro nuclei

© FDI2020
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi dehidrasi pada Kolera


• Ringan: Oral 50 ml/KgBB maks 750 ml/ jam ( 3-4 jam)
• Sedang: Oral 100 ml/KgBB maks 750 ml/jam(3-4 jam)
• Berat: Ringer Lactat 110 ml/KgBB ( 3 jam pertama guyur sampai nadi adekuat,
sisanya dibagi dalam 2 jam berikutnya)
Antibiotik :
• Tetrasiklin 4 x 500 p.o selama 3 hari/ Doksisiklin 4x300 mg p.o dosis tunggal
• Fluorokuinolon (Ciprofloxacin 2 x 500 mg)

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2017

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Turgor kulit < 2 detik → tidak tepat


C. Tenesmus → tidak tepat
D. Meteorismus → tidak tepat
E. Nyeri perut hebat → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan fisik lain yang khas dapat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditemukan pada pasien tersebut adalah . . .

B. Washer Woman’s hand

© FDI2020
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RS dengan keluhan sulit
makan dan minum sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan muntah setiap kali
menelan makanan dan BB pasien juga menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum pasien tampak lemah , TD 90/60 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,7 C, RR
20 x/menit, kesan gizi kurang. Pada pemeriksaan imaging didaparkan bird’s beak
appearance. Apa pemeriksaan gold standard pada pasien tersebut?

A. Barium swallow
B. Esofagogastroduodenoskopi
C. Foto polos servical
D. Endoskopi ultrasonografi
E. Ultrasonografi

© FDI2020
A. Barium swallow
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan sulit makan dan minum sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan
disertai dengan muntah setiap kali menelan makanan dan BB pasien
juga menurun.
•PF: keadaan umum pasien tampak lemah , TD 90/60 mmHg, nadi
88x/menit, suhu 36,7 C, RR 20 x/menit, kesan gizi kurang.
•Imaging didaparkan bird’s beak appearance.

Apa pemeriksaan gold standard pada pasien tersebut?

© FDI2020
Akalasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: Akalasia merupakan suatu keadaan khas ditandai dengan tidak


adanya peristaltik korpus bagian bawah dan sfingter esofagus bagian
bawah yang hipertonik sehingga tidak bisa relaksasi sempurna waktu
menelan makanan.
Epidemiologi: sebagian besar terjadi pada umur pertengahan dengan
perbandingan jenis kelamin sama
Etiologi:
1. Akalasia primer, penyebab tidak diketahui diduga disebabkan virus
yang berakibat lesi pada nukleus dorsalis vagus pada batang otak
dan ganglia mesenterikus pada esofagus
2. Akalasia sekunder, disebabkan infeksi ( Penyakit Chagas), tumor
intraluminer, atau peradangan intraluminer. Kemungkinan lain akibat
obat antikolinergik dan pasca vagotomi.
© FDI2020
Manifestasi klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disfagia makanan padat /cair


• Regurgitasi (pasien tidak berasa asam atau
pahit)
• Penurunan berat badan ( pasien takut makan
akibatnya odinofagia) disertai nyeri dada
• Batuk dan pneumonia aspirasi
Pemeriksaan penunjang
•Radiologi Barium swallow: dilatasi esofagus, sering berkelok memanjang
dengan ujung distal meruncing seperti bentuk paruh burung ( bird’s beak
appearance)
•Endoskopi saluran cerna atas
•manometri
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Esofagogastroduodenoskopi → tidak tepat


C. Foto polos servical → tidak tepat
D. Endoskopi ultrasonografi → tidak tepat
E. Ultrasonografi → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan gold standard pada pasien
tersebut adalah. .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Barium swallow

© FDI2020
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing berwarna merah
seperti air cucian daging. Sebelumnya sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami
batuk pilek dan demam disertai linfeksi kulit namun sudah sembuh. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37C,
edema pada kedua ekstremitas . Urinalisis ditemukan protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit
(+). Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓. Apa terapi farmakologis untuk mengatasi
edema pada pasien tersebut?
A. Penicilin
B. ACE inhibitor
C. B-blocker
D. Alfa blocker
E. Diuretk

© FDI2020
E. Diuretik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Kencing berwarna merah seperti air cucian daging.
• Dua minggu yang lalu pasien mengalami batuk pilek dan
demam disertai infeksi kulit
• PF: TD 140/90 mmHg, edema ekstremitas (+/+)
• Urinalisis ditemukan protein +2, eritrosit +4, cast eritrosit (+)
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓

Apa terapi farmakologis untuk mengatasi edema pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus (GNAPS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindroma nefritik ( hematuria, edema, hipertensi, azotemia)


setelah adanya infeksi oleh bakteri Streptococcus Beta
Hemolitikus grup A pada saluran nafas dan kulit
• Gejala Klinis:
• Riwayat ispa (faringitis) dan kulit (pioderma) 1-2 minggu
• Bengkak kedua mata dan tungkai
• Kencing berwarna merah atau seperti cucian daging,
disertai berkurangnya BAK.
• Pemeriksaan Fisik:
• Hipertensi
• Edema kelopak mata dan tungkai
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis: eritrosit (+++), proteinuria (+) (eritrosit> protein),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditemukan cast eritrosit


• DL: BUN dan SK ↑
• Pemeriksaan titer asto ↑ dan kadar C3 ↓

Tatalaksana:
• Antibiotik Penicillin (Amoxicillin)
• Diuretik
• Anti hipertensi ( Renal protectan)→ golongan ACE-inhibitor
• Suportif: Tirah baring

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Penicilin → Terapi antibiotik utama


B. ACE inhibitor → anti hipertensi ( Bersifat renal protectan)
c. B-blocker → tidak tepat
D. Alfa blocker → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, terapi farmakologis untuk mengatasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

edema pada pasien tersebut adalah. . .

E. Diuretik

© FDI2020
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lelah sejak
beberapa bulan yang lalu . Keluhan disertai pusing, badan terasa lemas, gusi berdarah
dan demam. Dari pemeriksaan fisik pasien tampak pucat, didapatkan TD 110/80 mmHg,
nadi 80x/ menit, laju pernafasan 20x/ menit, suhu 37, 8 C, hepatosplenomegali (-).
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan Hb 5,1 g/dL, leukosit 1000/µl, trombosit
50.000/ µl. Hapusan darah tepi didapatkan sel darah normokromik normositer. Apa terapi
definitif yang tepat pada pasien tersebut?
A. Transplantasi sumsum tulang
B. Transfusi PRC
C. Kortikosteroid
D. Khelasi besi
E. Transfusi faktor pembekuan darah

© FDI2020
A. Transplantasi sumsum tulang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• mudah lelah sejak beberapa bulan yang lalu . pusing,
badan terasa lemas, gusi berdarah dan demam.
• PF: pucat, TD 110/80 mmHg, nadi 80x/ menit, laju
pernafasan 20x/ menit, suhu 37, 8 C,
• Hb 5,1 g/dL, leukosit 1000/µl, trombosit 50.000/ µl. Hapusan
darah tepi didapatkan sel darah normokromik normositer.
Terapi definitif yang tepat pada pasien ini adalah. . .

© FDI2020
Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah suatu kelainan hematologi dengan manifestasi klinis pansitopenia dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hiposeluleritas pada sumsum tulang.


Gejala Klinis
• Perdarahan
• Badan lemah
• Pusing
• Jantung berdebar
• Demam
• Nafsu makan berkurang
• Pucat
• Sesak nafas
• Penglihatan kabur
• Telinga berdengung

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
• Pucat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Perdarahan ( kulit, gusi, retina, hidung, saluran cerna, vagina)


• Demam
• Resting takikardi
• Hepatomegali
• Splenomegali
Pemeriksaan Penunjang
• Awal: Darah tepi: pansitopenia, anemia normokrom normositer
• Gold standard: Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: terdapat spicules yang
kosong, terisi lemak dan sel hematopoietic yang sedikit.

© FDI2020
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi konservatif Imunosupresif ( antithymocyte globulin/ATG atau


antilymphocyte globulin/ALG dan siklosporin A)

Terapi definitif Transplantasi sumsum tulang

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Transfusi PRC→ kurang tepat


C. Kortikosteroid→ kurang tepat
D. Khelasi besi → kurang tepat
E. Transfusi faktor pembekuan darah → kurang tepat

© FDI2020
Terapi definitif yang tepat pada pasien ini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah. . .

A. Transplantasi sumsum tulang

© FDI2020
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala hebat yang
memberat sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merupakan seorang pegawai SPBU. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, S 37 C, laju pernafasan 20
x. menit, hepatosplenomegali. Hasil pemeriksaan penunjang darah lengkap Hb 22 g/dL,
leukosit 18000/mm3, Trombosit 700.000/ mm3, MCV 90 fl, MCH 33,8 pg, eritrosit 25,8 juta/
mm3, dan HCT 66 %. Apa terapi yang tepat pada pasien tersebut?
A. Kortikosteroid
B. Sulfat feroous
C. Transfusi PRC
D. Flebotomi
E. Heparin

© FDI2020
D. Flebotomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri kepala hebat yang memberat sejak 1 bulan yang
lalu.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, S 37 C, laju
pernafasan 20 x. menit, hepatosplenomegali.
• Hasil pemeriksaan penunjang darah lengkap Hb 22 g/dL,
leukosit 18000/mm3, Trombosit 700.000/ mm3, MCV 90 fl,
MCH 33,8 pg, eritrosit 25,8 juta/ mm3, dan HCT 66 %.

Apa terapi yang tepat pada pasien tersebut?

© FDI2020
Polisitemia
Gejala awal Sakit kepala, telingan berdenging, mudah lelah, gangguan daya ingat,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

susah bernapas, darah tinggi, gangguan penglihatan, rasa panas pada


tangan dan kaki, gatal, perdarahan dari hidung, lambung, atau sakit
tulang.
Gejala akhir dan Perdarahan atau thrombosis
komplikasi
Fase splenomegali Terjadi kegagalan sumsum tulang sehingga timbul anemia, kebutuhan
transfuse meningkat, pembesaran hati dan limpa

Pemeriksaan Fisik
• Berkeringat
• Pembesaran limpa
• Gangguan neurologis: gangguan penglihatan dan Transient ischemic attacks

• Tekanan darah sistolik meningkat


• Dapat dijumpai perdarahan (bruising, epistaksis, perdarahan saluran cerna)

• Eritromelalgia (Eritema, rasa terbakar, nyeri pada ekstremitas)


© FDI2020
Pemeriksaan Darah lengkap (Hemoglobin dan Hematokrit)
penunjang

•Kriteria WHO untuk Polisitemia vera


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria mayor Kriteria minor


1) Hemoglobin > 18,5 g/dl pada pria, >16,5 g/dl 1) Biopsi sumsum tulang menunjukkan hiperseluler
pada wanita (11,5/ 10,2 mmol/l) atau hematokrit trilinier dengan proliferasi seri eritroid, granulositik
> 52 pada pria dan >48 pada wanita dan megakariosit
2) Adanya mutasi gen JAKV617F 2) Kadar eritropoetin serum dibawah norma
3) Adanya pembentukan koloni eritroid endogen
secara in vitro
Diagnosis: 2 kriteria mayor + 1 kriteria minor/ criteria mayor yang pertama +2 kriteria minor

Tatalaksana
• Flebotomi, indikasi: polisitemia sekunder fisiologis jika Ht > 55%, polisitemia non fisiologis bergantung
pada beratnya gejala yang ditimbulkan akibat hiperviskositosis dan penurunan shear rate.
• Kemoterapi sitostatika
• Aspirin dosis rendah untuk menurunkan risiko infark miokard

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015 © FDI2020
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kortikosteroid → Tidak tepat


B. Sulfat feroous → Tidak tepat
C. Transfusi PRC → Tidak tepat
E. Heparin → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat pada pasien tersebut


adalah. . .

D. Flebotomi

© FDI2020
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 20 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan diare sejak 4 hari
yang lalu. Diare > 10x disertai lendir dan darah, pasien juga mengeluh nyeri perut
kiri bawah. Pemeriksaan fisik didapatkanTD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, RR
20x/menit, suhu 37,8. Pemeriksaan penunjang feses lengkap didapatkan eritrosit
dan sel PMN. Apa diagnosis dan terapi pada pasien tersebut?
A. Shigellosis, Ciprofloxacin 2x 500 mg
B. Shigellosis, Metronidazole 3 x 500 mg
C. Amoebiasis, Metronidazole 3 x 500 mg
D. Balantidiasis, Tetrasiklin 4x 500 mg
E. Shigellosis. Doksisiklin 4x 300 mg

© FDI2020
A. Shigellosis, Ciprofloxacin 2x 500 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan diare sejak 4 hari yang lalu. Diare > 10x disertai
lendir dan darah, nyeri perut kiri bawah. Pemeriksaan fisik
didapatkan
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, RR 20x/menit, suhu
37,8.
• Pemeriksaan penunjang feses lengkap didapatkan
eritrosit dan sel PMN.

Apa diagnosis dan terapi pada pasien tersebut?

© FDI2020
Diare lendir darah (+)/ disentri
Shigellosis Amoebiasis
Etiologi Shigella disentriae Entamoeba hystolitica
Gejala Diare lendir darah > Diare lendir darah > 5x/hari, tinja bau busuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

10x hari, demam, tinja


bau amis
Tanda
Dehidrasi (+) Tenesmus (+)
Demam (+)

Penunjang Kultur feses / (Gold Kultur feses / (Gold standard) , pemeriksaan


standard) , mikroskopik tinja ditemukan trofozoit berisi
pemeriksaan eritrosit
mikroskopik tinja
ditemukan shigella
dan PMN
© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Shigellosis • Ciprofloxacin 2 x 500 mg

Amoebiasis • Metronidazole 3 x 500 mg (5-10 hari)

Sumber:
Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2017

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Shigellosis, Metronidazole 3 x 500 mg → Tidak tepat


C. Amoebiasis, Metronidazole 3 x 500 mg → Tidak tepat
D. Balantidiasis, Tetrasiklin 4x 500 mg → Tidak tepat
E. Shigellosis. Doksisiklin 4x 300 mg → Tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dan terapi pada pasien


tersebut adalah. . .
A. Shigellosis, Ciprofloxacin 2x 500 mg

© FDI2020
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pinggang


kanan sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual, muntah , dan demam.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR
20x/menit, suhu 38 C, nyeri ketok CVA kanan (+). Riwayat kebiasaan pasien sering
menahan kencing . Apa pemeriksaan penunjang awal bagi pasien tersebut ?
A. USG abdomen
B. Foto BNO
C. CT-scan abdomen
D. Kultur urine
E. Urinalisis

© FDI2020
E. Urinalisis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan pinggang kanan sejak 4 hari yang lalu, mual,
muntah , dan demam.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20x/menit, suhu
38 C, nyeri ketok CVA kanan (+).
• Riwayat kebiasaan pasien sering menahan kencing .

Apa pemeriksaan penunjang awal bagi pasien tersebut ?

© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih
Pyelonefritis Sistitis
Manifestasi Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual, Disuria, urgensi, frekuensi, hematuria,
klinis muntah, diare nyeri suprapubis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Awal: Urinalisis (Leukosit esterase, nitrit, WBC, RBC, epitel, pH)
penunjang
Gold standard: Kultur urine
Spesimen diambil dari urine pancar tengah/ kateter
•Bakteri ≥ 10⁵ CFU/ml ( wanita)
• Bakteri ≥ 103 CFU/ml (pria/ kateter)

Tatalaksana Rawat jalan: Non komplikata:


•Fluoroquinolon PO selama 7 hari •Nitrofurantoin 2 x100 mg PO ( 5 hari)
•TMP-SMX PO selama 14 hari •TMP-SMX 2 x960 mg PO (3hari)
Rawat inap: Komplikata:
•Ceftriaxon IV/ Ampicilin sulbactam •Fluoroquinolon PO selama 7 hari
•TMP-SMX PO selama 7-14 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. USG abdomen → Tidak tepat


B. Foto BNO → Tidak tepat
C. CT-scan abdomen → Tidak tepat
D. Kultur urine → Gold standard diagnostik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang awal bagi


pasien tersebut adalah . . .

E. Urinalisis

© FDI2020
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua kakinya
bengkak sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh bengkak di kedua kelopak
mata sejak 1 hari yang lalu dan sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
160/90 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 25x/menit suhu 37 C, pitting edema kedua
tungkai (+). Pemeriksaan penunjang didapatkan Proteinuria +4. Apakah temuan
lain yang bisa didapatkan pada pasien tersebut?
A. Hiperalbuminemia
B. Dominan hematuria
C. Hiperkolesterolemia
D. Hipokolesterolemia
E. Pioderma

© FDI2020
C. Hiperkolesterolemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan kedua kakinya bengkak sejak 3 hari yang lalu.
bengkak di kedua kelopak mata ,dan sesak.
•PF: TD160/90 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 25x/menit suhu 37
C, pitting edema kedua tungkai (+).
•Pemeriksaan penunjang didapatkan Proteinuria +4.

Apakah temuan lain yang bisa didapatkan pada pasien


tersebut?

© FDI2020
Sindrom Nefrotik
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Edema ( kedua kaki, periorbita, skrotum jika berat dapat generalisata/


edema anasarka)
• Buang air kecil berbusa

Pemeriksaan Fisik
• Pretibial edema

• Edeme periorbita

• Edema anasarka

• Ascites

• Xanthelasma
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang

Awal Laboratorium: proteinuria massif >3,5 gram/24 jam/ dipstik = 2+,


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hiperlipidemia, hipoalbuminemia (<3,5 gram/dL), lipiduria,


hiperkoagulabilitas, hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
Gold standard Biopsi ginjal
diagnostic Dewasa: Focal segmental glomerulosclerosis
Anak: Minimal change disease

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologis • Tirah baring


• Retriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB
ideal/hari +ekskresi protein dalam urine/24 jam.
• Diet rendah kolesterol <600mg/hari
• Diet rendah garam
• Penyakit dapat relaps

Farmakologis • Simptomatik: Diuretk, ACE inhibitor, statin, albumin


• Definitif: Steroid dan Siklofosfamid

Sumber: :
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hiperalbuminemia → sindroma nefrotik: Hipoalbuminemia


B. Dominan hematuria → GNAPS
D. Hipokolesterolemia→ Sindroma nefrotik: Hiperkolesterolemia
E. Pioderma → GNAPS

© FDI2020
Jadi, temuan lain yang bisa didapatkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada pasien tersebut adalah . . .

C. Hiperkolesterolemia

© FDI2020
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan badan lemas sejak 1 bulan
yang lalu. Perut juga dirasakan semakin membesar, kulit pasien juga pucat dan kuning.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37 C,
konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+), hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa, lien
teraba di schuffner II. Pemeriksaann penujang didapatkan kadar Hb 8 g/dl, leukosit 5000
sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan terdapat sel retikulosit 30%. Apakah diagnosis pada
pasien adalah . . . ?
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia akibat penyakit kronis
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia defisiensi asam folat
E. Anemia hemolitik

© FDI2020
E anemia hemolitik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan: badan lemas sejak 1 bulan yang lalu. Perut juga
dirasakan semakin membesar, pucat dan kuning.
• PF: TD 110/70 mmHg, nadi 89 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu 37
C, konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+),
hepatomegali, splenomegaIi.
• Pemeriksaann penujang didapatkan kadar Hb 8 g/dl,
leukosit 5000 sel/µL, Trombosit 150.000 sel/µL, dan terdapat
sel retikulosit 30%.
Apakah diagnosis pada pasien adalah . . . ?

© FDI2020
Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan massa eritrosit ( kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit).
Kriteria anemia menurut WHO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelompok Kriteria anemia (Hb)


Laki-laki dewasa < 13 g/dL
Wanita dewasa tidak hamil <12 g/dL
Wanita hamil < 11 g/dL

Anemia hipokromik mikrositik Anemia normokromik normositer Anemia megaloblastik


MCV < 80 fl MCV 80-95 MCV > 95 fl
MCH < 27 pg MCH 27-34

a. Anemia defisiensi besi a. Anemia pasca perdarahan akut 1. Anemia megaloblastik


b. Thalasemia mayor b. Anemia aplastik • Anemia defisensi asam folat
c. Anemia akibat penyakit c. Anemia hemolitik didapat • Anemia defisiensi B12, termasuk
kronik d. Anemia akibat penyakit kronik pernisiosa
d. Anemia sideroblastik e. Anemia pada gagal ginjal kronik 1. Anemia non-megaloblastik
f. Anemia pada keganasan • Anemia pada penyakit hati kronik
hematologik • Anemia pada hipotiroidisme
• Anemia pada sindrom
mielodisplastik

© FDI2020
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala Lemah, lesu, cepat lelah, telinga berdenging, mata berkunang-kunang,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

umum kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia.


Pemeriksaan: pasien tampak pucat terlihat pada konjungtiva, mukosa
mulut, telapak tangan, dan jaringan diabawah kuku

Gejala • Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,
Khas dan kuku sendok (koilonychias)
• Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologic pada defisiensi
B12
• Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus

Awal • Hb < 10 g/dL,


• HCT < 30%,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hapusan darah tepi dan Indeks Eritrosit


Anemia Serum iron, TIBC, saturasi transferin, feritin serum
defisiensi besi
Anemia Folat serum, vitamin B12, tes Schilling
megaloblastik
Anemia Bilirubin serum, tes Coom, elektroforesis Hb
Hemolitik
Anemia aplastik Biopsi sumsum tulang

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anemia defisiensi besi → anemia hipokromik mikrositer


B. Anemia akibat penyakit kronis → anemia hipokromik mikrositer
C. Anemia megaloblastik
D. Anemia defisiensi asam folat → anemia megaloblastik namun
bukan karena gastrectomi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis menurut hasil hapusan darah


tepi pasien ini adalah...

E Anemia hemolitik

© FDI2020
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 50 tahun datang ke dokter dengan keluhan kaku pada jari-jari
tangan kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu. Selain itu jarinya terasa nyeri dan kaku saat
bangun tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, RR 20
x/menit, suhu 36,8 C. Dari inpeksi didapatkan regio manus dextra et sinistra sedikit edema
disertai hiperemis di PIP dan DIP, dan keterbatasan gerak. Pemeriksaan laboratirium
didapatkan LED ↑. Apakah pemeriksaan gold standard diagnostik pada pasien tersebut?
A.Kultur cairan sendi
B. Aspirasi cairan sendi
C. Rheumatoid factor
D. Foto polos sendi
E. Hematologi

© FDI2020
C. Rheumatoid factor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• keluhan kaku pada jari-jari tangan kanan dan kiri sejak 3
bulan yang lalu, terasa nyeri dan kaku saat bangun tidur.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,8
C.
• Inspeksi: regio manus dextra et sinistra sedikit edema disertai
hiperemis di PIP dan DIP, dan keterbatasan gerak.
• Lab: LED ↑.
Apakah pemeriksaan gold standard diagnostik pada pasien
tersebut?

© FDI2020
Reumatoid Arthritis
Gejala pada awal onset
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala prodromal Lelah (malaise), anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah


selama berbulan-bulan
Gejala spesifik • Nyeri dan kaku banyak sendi
• Simetris, terutama sendi PIP, MCP, atau MTP,
pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki
Gejala sinovitis Bengkak, bertambah berat ketika bergerak sehingga
pergerakan terbatas, kekakuan sendi pagi hari >1
jam
Gejala ekstraartrikular Mata (episkleritis), kardiovaskular (nyeri dada pada
perikarditis), hematologi (anemia)

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik
Manifestasi artikular Bengkak/ efusi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

deformitas (swan neck, boutonnier, deviasi ulnar)


Manifestasi ekstraartrikular 1) Kulit : nodul rheumatoid, vaskulitis
2) Soft tissue rheumatism: carpal tunnel syndrome
3) Mata: keratokonjungtivitis sicca, episkleritis/ sklertis.
4) Respiratorik: Pleuritis, efusi pleura, nodul rheumatoid pada
paru
5) Sistem kardiovaskular: perikarditis konstriktif, disfungsi katup,
gangguan konduksi
6) Metabolik: osteoporosis

© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang khusus

Awal Foto polos sendi ( Osteopenia/ erosi dekat celah sendi),


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laboratorium: LED↑, CRP↑, Hb↓, leukosit dan trombosit ↑


Gold standard Reumatoid Factor (RF) dan ANA test (+)

Sumber:
•Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
•Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Non Farmakologi Edukasi, proteksi sendi pada stadium akut, foot orthrotic/ splint
(jika perlu), terapi spa, latihan fisik (dynamic streght training) 30
menit setiap latihan 2-3 kali seminggu dengan intensitas sedang,
suplemen minyak ikan dan asam lemak esensial.

Farmakologi • Disease Modifying Rheumatic Drugs (DMARD) konvensional:


Metotreksat, Sulfasalazin, Leflunomid, Azatioprin, Siklosporin
• Agen biologic: infliksimab, etanersep, adalimumab
• Steroid: Prednison/ Metilprednisolon
• OAINS: non selektif atau selektif COX-2

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kultur cairan sendi → tidak tepat


B. Aspirasi cairan sendi → tidak tepat
D. Foto polos sendi → tidak tepat
E. Hematologi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan gold standard diagnostik


pada pasien tersebut adalah . . .

C. Rheumatoid factor

© FDI2020
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas sejak 4 bulan
yang lalu. Pasien juga mengalami penurunan berat badan 7 kg dalam 3 bulan terakhir.
Keluhan disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan kemaluan, perubahan warna kulit
menjadi lebih gelap pada telapak tangan. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70 mmHg,
nadi 78 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar
kortisol 3 mcg/dL, Natrium 129 mEq, Hb 10 g/dL. Apakah penyebab terjadinya
hiperpigmentasi pada telapak tangan pasien?
A. Tingginya kadar kortisol merangsang melanosit
B. Rendahnya kadar kortisol merasangsang melanosit
C. Tingginya kadar adenocorticotropin hormon merangsang melanosit
D. Rendahnya kadar aldosteron merangsang melanosit
E. Rendahnya kadar adenocorticotropin hormon merangsang melanosit

© FDI2020
C. Tingginya kadar adenocorticotropin hormon
merangsang melanosit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•keluhan badan lemas sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan 7 kg dalam 3 bulan terakhir.
kerontokan rambut ketiak dan kemaluan, perubahan warna kulit
menjadi lebih gelap pada telapak tangan.
•PF: TD 90/70 mmHg, nadi 78 x/menit, RR 20x/ menit, suhu 37 C
•Lab: kadar kortisol 3 mcg/dL ( N: 6-23 mcg/dL), Natrium 129
mEq(N: 135-145 mEq) Hb 10 g/dL ( N > 13- 16 g/dL)

Apakah penyebab terjadinya hiperpigmentasi pada telapak


tangan pasien?

© FDI2020
Addison Disease/ Insufisiensi adrenal Primer
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lemah, lelah, tak bertenaga


• Anoreksia
• Gejala Gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, nyeri
abdomen, diare

• Senang garam/makanan asin


• Kepusingan postural
• Nyeri otot/ sendi

Pemeriksaan Fisik

• Berat badan turun


• Hiperpigmentasi
• Hipotensi (<110 mmHg sistolik)
• Vitiligo
• Kalsifikasi auricular
© FDI2020
Pemeriksaan Penunjang
Insufisiensi adrenal Primer Insufisiensi adrenal sekunder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Lab: Kortisol ↓ ACTH↑ Lab: Kortisol↓ ACTH↓


Gangguan elektrolit: Hiponatremia, hiperkalemia,
hiperkalsemia
Azotemia, Anemia, eosinofilia
Contoh: Addison disease Contoh: Terapi glukokortikoid eksogen/ withdrawal
steroid, Ca Hipofisis

Penatalaksanaan Addison disease terdapat 2 cara:


•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 200 mg infuse selama 24 jam atau
•Hidrocortison bolus 100 mg intra vena→ 100 intra vena/6 jam→ maintenance 100mg/ hari

Sumber: Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. 2015
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tingginya kadar kortisol merangsang melanosit → Tidak tepat


B. Rendahnya kadar kortisol merasangsang melanosit → Tidak tepat
D. Rendahnya kadar aldosteron merangsang melanosit → Tidak tepat
E. Rendahnya kadar adenocorticotropin hormon merangsang melanosit → Tidak tepat

© FDI2020
Jadi, penyebab terjadinya hiperpigmentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada telapak tangan pasien?

C. Tingginya kadar adenocorticotropin


hormon merangsang melanosit

© FDI2020
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki usia 58 tahun datang ke poli dengan keluhan nyeri hebat dan berdenging
pada telinga kiri sejak 4 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik tekanan darah 140/80 mmHg,
nadi 90 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37,6oC. Didapatkan vesikel bergerombol dasar
eritem multipel di wajah dan sekitar aurikula. Otoskopi didapatkan membran Timpani jernih,
intak, tidak ada keluar cairan dari telinga. Etiologi penyakit pada pasien ini adalah ...
A. HSV 1
B. HSV 2
C. HZV
D. Varicella zoster
E. EBV

© FDI2020
D. Varicella zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri hebat dan berdenging pada telinga kiri
sejak 4 hari lalu.
• Pemeriksaan fisik : vesikel bergerombol dasar eritem
multipel di wajah dan sekitar aurikula. Membran Timpani
jernih, intak, tidak ada keluar cairan dari telinga.

Etiologi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Herpes Zoster Oticus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Herpes zooster oticus adalah penyakit pada telinga yang
disebabkan oleh virus varicella zooster. Virus ini
menyerang satu atau lebih dermatom saraf kranial.

Gejala :
Otalgia (nyeri pada telinga), terasa terbakar, terkadang
ada paralisis otot.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tampak lesi kulit vesikuler pada daerah muka dan di liang


telinga. Pada keadaan berat dapat ditemukan tuli
sensorineural.

Terapi :
sesuai dengan tatalaksana herpes zooster yaitu
famcyclovir 3 x 500mg, valacyclovir 3 x 1 gram, acyclovir 5
x 800 mg. Dosis anak 4 x 20 mg/kgBB/dosis. Pertama kali 7
– 10 hari, recurent 5 hari.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.HSV 1 → Herpes simplex bagian oral


B. HSV 2 → Herpes simplex bagian kemaluan
C.HPV 6 → kondiloma akuminata
D.Varicella zoster
E. PV → (pox virus) moluskum kontangiosa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, etiologi penyakit pada pasien ini


adalah...

D. Varicella zoster

© FDI2020
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki – laki usia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat
pada belakang telinga sejak 1 bulan yang lalu secara hilang timbul. Sebelumnya pasien
merasakan keluar cairan yang hilang timbul dari dalam telinga selama 3 bulan ini. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah 130/ 90 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38,8OC.
Otoskopi di dapatkan memban timpani perforasi tipe atik. Meatus acusticus externus
shagging, sekret mukopurulen dan bau. Proyeksi foto rontgen untuk mendiagnosa pasien ini
...
A. Water's
B. Schuller
C. Schiedel
D. Towne
E. Cervical

© FDI2020
B. Schuller
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri hebat pada belakang telinga hilang
timbul sejak 1 bulan. Sebelumnya keluar cairan dari
telinga hilang timbul selama 3 bulan.
• Pemeriksaan fisik : suhu 38,8OC, memban timpani perforasi
tipe atik. Meatus acusticus externus shagging, sekret
mukopurulen dan bau.

Proyeksi foto rontgen untuk mendiagnosa pasien ini ...

© FDI2020
Mastoiditis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Infeksi bakteri pada tulang mastoid yang terjadi karena
tidak adekuatnya pengobatan OMA/ OMSK.

Gejala :
Nyeri hebat pada belakang telinga. Pembengkakan di
mastoid, demam tinggi.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
Demam tinggi, memban timpani perforasi tipe atik,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

marginal atau total, Meatus acusticus externus shagging


(menyempit), sekret mukopurulen/purulen dan bau.
Granulasi (+). Bila sudah komplikasi ke intrakranial terlihat
tanda peningkatan TIK.

Pemeriksaan Penunjang :
HRCT mastoid potongan aksial koronal, foto polos mastoid
schuller, CT scan kepala dengan / tanpa kontras bila
curiga komplikasi intrakranial.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Water's → sinusitis maksillaris


B. Schuller
C.Caldwell → trauma kepala (PA Axial)
D.Towne → trauma kepala (AP Axial)
E. Cervical → trauma cervical

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Proyeksi foto rontgen untuk


mendiagnosa pada pasien ini adalah...

B. Schuller

© FDI2020
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien perempuan usia 28 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan tidak dapat
membau sejak 3 hari lalu, suara serak dan mata sering berair. Pasien mengatakan menderita
pilek yang tidak sembuh meskipun telah diberi obat sejak 7 bulan lalu dengan lendir
berwarna kuning kehijauan berbau. Riwayat keluar darah dari hidung 2 kali 10 hari lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukopurulen di meatus media, konka merah kebiruan
berbentuk granulasi, pelebaran puncak hidung dan septum nasi. Stadium penyakit pada
pasien ini ...
A. Stadium catarrhal
B. Stadium proliferasi
C. Stadium perforasi
D. Stadium atrofi
E. Stadium fibrotik

© FDI2020
B. Stadium proliferasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tidak dapat membau sejak 3 hari, suara serak
dan mata sering berair. Riwayat pilek sejak 7 bulan
dengan lendir berwarna kuning kehijauan berbau.
Riwayat epistaksis 2 kali
• Pemeriksaan fisik : cairan mukopurulen di meatus media,
konka merah kebiruan berbentuk granulasi, pelebaran
puncak hidung dan septum nasi (hebra nose).

• Stadium penyakit pada pasien ini ...

© FDI2020
Rhinoskleroma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Penyakit radang kronis granulomatosa yang bersifat
progresif menginvasi traktus respiratorius atas terutama
hidung dan meluas ke nasofaring, orofaring, laring, dan
kadang ke trakea dan bronkus. Penyebabnya adalah
bakteri Klebsiella rhinoscleromatis.

Gejala :
Tergantung stadium patologinya. Stadium catarrhal/atrofi,
Stadium proliferasi/ Granulomatosa/ Nodular, Stadium
fibrotik/sikatrik/sklerotik.
© FDI2020
Stadium :
• Stadium catarrhal/atrofi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala : mengeluarkan cairan purulen, berbau dan obstruksi nasal.


• Pemeriksaan : krusta dan atrofi mukosa nasal. Histologi tampak metaplasia
epitel gepeng, infiltrat subepitel oleh sel PMN dan jar. Granulasi.
• Stadium proliferasi/Granulomatosa/Nodular
• Gejala : Epistaksis, deformitas nasal, serak, anosmia, dan epiphora.
• Pemeriksaan : nodul multiple berupa lesi graulomatuosa berwarna merah
kebiruan. Pelebaran puncak hidung dan septum nasi (Hebra nose).
• Stadium fibrotik/sikatrik/sklerotik
• Gejala : sulit bernapas dari hidung, epistaksis, deformitas nasal, serak,
anosmia, epiphora, mengeluarkan cairan purulen, berbau, disfagia dan
obstruksi nasal.
• Pemeriksaan : terdapat jaringan fibrotik dan sklerotik pada cavum nasi.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Stadium catarrhal → cairan purulen, krusta dan


atrofi mukosa nasal, epistaksis (-)
B. Stadium proliferasi
C.Stadium perforasi → stadium OMA
D.Stadium atrofi → nama lain stadium catarrhal
E. Stadium fibrotik → didapatkan jaringan fibrotik
dan sklerotik pada cavum nasi.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, stadium penyakit pada pasien ini


adalah...

B. Stadium proliferasi

© FDI2020
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki – laki 29 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada telinga
kanan dan berdenging. Pasien baru saja berkelahi dengan teman sekantornya. Pasien di
pukul oleh temannya menggunakan helm dan mengenai telinga sebelah kanannya. Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan bengkak pada daun telinga dan berwarna merah, fluktuasi
(+). Terapi pada pasien ini ...
A. Pungsi
B. Antinyeri
C. Kompres es
D. Rujuk
E. Drainase

© FDI2020
E. Drainase
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri pada telinga kanan dan berdenging.
Riwayat baru saja berkelahi dan di pukul menggunakan
helm.
• Pemeriksaan fisik : bengkak pada daun telinga dan
berwarna merah, fluktuasi (+).

Terapi pada pasien ini ...

© FDI2020
Othematom/Hematom Auricula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Hematoma daun telinga akibat suatu ruda paksa yang
menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruangan antara
perikondrium dan kartilago.

Gejala :
Nyeri daun telinga, panas saat diraba, bengkak, merah atau
kebiruan dan hilang fungsi (gangguan pendengaran).
Keluhan ini umumnya muncul beberapa menit hingga
beberapa jam setelah cedera pada daun telinga terjadi.
Dapat terlihat pula darah menetes dari daun telinga.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
Auricula odem, inflamasi, fluktuasi (+), tinitus.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi :
Perikondritis, Mengkerutnya daun telinga karena hancur
tulang rawan (cauli flower ear).

Terapi :
insisi drainase, bebat tekan selama 10 hari, antibiotik dan
analgesik.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pungsi → untuk menentukan diagnosa banding


dengan pseudothematom
B. Antinyeri → bukan pilihan utama
C.Kompres es → tidak tepat
D.Rujuk → bila ada komplikasi
E. Drainase

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi pada pasien ini adalah...

E. Drainase

© FDI2020
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki, 35th dtg dengan keluhan nyeri pada leher sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai nyeri menelan sehingga pasien tidak dapat makan dan minum, mulut tidak bisa
terbuka dan demam. Pada pemeriksaan tanda vital tekan darah 120/90, nadi 90x/menit, RR
25x/menit, suhu 38,6oC. Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil t1-t4, hiperemis dan edema,
peritonsil hiperemis dan edema, uvula ke arah kanan, faring tidak dapat di evaluasi, pungsi
didapatkan pus (+). diagnosa pada pasien ini ...
A. Abses retrofaring
B. Abses quinsy
C. Absel bukal
D. Abses parafaring
E. Abses submandibula

© FDI2020
B. Abses quinsy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : nyeri pada leher sejak 2 hari, nyeri menelan,
tidak dapat makan dan minum, mulut tidak bisa terbuka
dan demam.
• Pemeriksaan fisik : tonsil t1-t4, hiperemis dan edema,
peritonsil hiperemis dan edema, uvula ke arah kanan,
faring tidak dapat di evaluasi, pungsi didapatkan pus (+).

diagnosa pada pasien ini ...

© FDI2020
Abses quinsy/Abses peritonsil
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Kumpulan pus yang terlokalisir pada jaringan peritonsil dan
merupakan komplikasi dari tonsilitis akut berulang atau bentuk
abses dari kelenjar weber pada kutub atas tonsil. Infeksi bakteri
streptococcus β hemoliticus grup A.

Gejala :
Nyeri tenggorok progresif, trismus, odinofagi, disfagia, drooling,
otalgia, demam tinggi, mual. Kesulitan berbicara, suara
menjadi seperti suara hidung, membesar seperti mengulum
kentang panas (hot potato’s voice), halitosis, riwayat tonsilitis/
faringitis, hipersalivasi dan dehidrasi.
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
Odem Tonsil unilateral (T3 – T4), hiperemis, peritonsil hiperemis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan edema, defiasi uvula ke arah yang sehat, palatum mole


odem, fluktuatif, pungsi didapatkan pus, cervical
lymphadenopaty.
Komplikasi :
Pneumonitis/abses paru, abses parafaring, mediastinitis,
obstruksi jalan nafas, trombus sinus kavernosus, meningitis dan
abses otak, endokarditis, nefritis dan peritonitis.
Terapi :
Insisi drainase, antibiotik (pada stadium infiltrasi), tonsilektomi
(untuk mencegah recurensi), dan simptomatis.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Abses retrofaring → abses yang terjadi di


belakang faring (pada anak < 5 tahun).
B. Abses quinsy
C.Absel bukal → abses yang terjadi di area mulut
D.Abses parafaring → abses yang terjadi akibat
infeksi M. Konstriktor faring superior.
E. Abses submandibula → abses yang terjadi di
area mandibula (keras seperti papan)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa pada pasien ini adalah...

B. Abses quinsy

© FDI2020
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki–laki usia 26 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan penurunan
pendengaran di kedua telinga sejak 3 hari yang lalu. Kadang terasa pusing berputar. Tidak
ada riwayat terkena trauma sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 92 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37,2o C. Membran timpani intak,
promontorium hiperemis dan keluar cairan(-), parakusis willis (+). diagnosa pada pasien ini ...
A. Presbiakusis
B. Othematoma
C. Otomikosis
D. Otosklerosis
E. Kolesteatoma

© FDI2020
D. Otosklerosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran di kedua telinga sejak
3 hari lalu. Kadang terasa pusing berputar. Tidak ada
riwayat terkena trauma.
• Pemeriksaan fisik : Membran timpani intak, promontorium
hiperemis dan keluar cairan(-), parakusis willis (+).

diagnosa pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Otosklerosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Penyakit pada tulang labirin yang mengalami spongiosis
(pengapuran) di kaki os stapes, sehingga stapes jadi kaku dan
tidak menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.
Sering terjadi pada perempuan dari pada laki–laki. Umur
berkisar antara 11 – 45 tahun.

Gejala :
Pendengaran berkurang secara progresif bilateral, tinitus, dan
vertigo. Tidak ada riwayat trauma. Lebih jelas mendengar
pada suasana bising (Parakusis willis)

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MT normal, intak, MAE paten, schwarte’s sign (+).

Terapi :
Na Florida, stapedektomi, stapedoktomi, dan pemberian
Alat bantu dengar.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Presbiakusis → Tuli sensorineural pada manula


B. Othematoma → hematoma auricula
C.Otomikosis → Infeksi jamur di MAE
D.Otosklerosis
E. Kolesteatoma → kista epitelial yang berisis
deskuamasi epitel (keratin)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa pada pasien ini adalah...

D. Otosklerosis

© FDI2020
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan penurunan
pendengaran pada telinga kanan sejak 2 hari yang lalu, gatal, tidak nyeri, dan tidak keluar
cairan. Riwayat suka mengorek telinga dengan besi dan pulpen. Diketahui pasien adalah
seorang atlet renang. Pada pemeriksaan fisik tensi 120/70, nadi 86 x/menit, RR 20 x/menit,
dan suhu 36oC. MAE tertutup debris dan tidak hiperemi, membran timpani intak, terlihat
bercak berwarna hitam. Etiologi penyakit pada pasien ini ...
A. Pityrosporum alba
B. Aspergilus niger
C. Pseudomonas aeruginosa
D. Streptococus Aureus
E. Stapylococcus albus

© FDI2020
B. Aspergilus niger
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : penurunan pendengaran telinga kanan sejak 2
hari, gatal, tidak nyeri, dan tidak keluar cairan. Riwayat
suka mengorek telinga dengan besi dan pulpen. Seorang
atlet renang.
• Pemeriksaan fisik : MAE tidak odem dan tidak hiperemi,
membran timpani intak, terlihat bercak berwarna hitam.

Etiologi penyakit pada pasien ini ...

© FDI2020
Otomikosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Peradangan pada kanalis auditorius eksternus yang
disebabkan oleh jamur dan kelembaban yang tinggi.
Penyebab tersering adalah oleh jamur golongan pityrosporum
alba (putih) dan aspergilus niger (hitam).

Gejala :
Gatal pada telinga, rasa penuh pada liang telinga, nyeri di
dalam telinga, keluar cairan, namun sering pula tanpa
keluhan. Riwayat cenderung beraktifitas yang berhubungan
dengan air. Riwayat penggunaan antibiotik spektrum luas.

© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• MAE hiperemi, membran timpani tertutup debris, hiperemi,


tampak penebalan dan kadang terjadi perforasi. Setelah
debris bersih akan tampak ekskoriasis MAE. Otoskopi
terlihat sumbatan oleh massa seperti kapas berwarna
kehitaman menutupi seluruh MAE.

• Terapi :
Ear toilet, nystatin 100.000 IU, ketokonazole, antibiotik
sistemik bila ada infeksi sekunder, dan simptomatis.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pityrosporum alba → bercak putih ke abuan


B. Aspergilus niger
C.Pseudomonas aeruginosa → OE Maligna
D.Streptococus Aureus → OE sirkumflex
E. Stapylococcus albus → OE sirkumflex

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, etiologi pada pasien ini adalah...

B. Aspergilus niger

© FDI2020
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan usia 27 tahun datang bersama ibunya ke poli klinik dengan keluhan
tidak dapat membau sejak 4 hari yang lalu dan disertai hidung tersumbat. Riwayat
penyakit dahulu didapatkan sejak umur 12 tahun pilek terus menerus dengan ingus kental.
Satu tahun lalu sering keluar kerak berwarna kehijauan dari hidung. Ingus atau kerak tidak
dirasakan berbau. Setiap hari bersin dengan frekuensi 2 kali setiap bersin. Ibu pasien
mengatakan nafas anaknya sangat bau. Pemeriksaan fisik didapatkan konka nasi
melebar, cavum nasi longgar, krusta hijau dan tebal serta mudah berdarah bila di
lepaskan. diagnosa pasien ini adalah ...
A. Rhinitis kronis
B. Rhinitis bakterial
C. Rhinitis medicamentosa
D. Rhinitis atropican
E. Rhinitis ocupasi

© FDI2020
D. Rhinitis atropican
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : tidak dapat membau sejak 4 hari dan disertai
hidung tersumbat. Riwayat pilek terus menerus dengan
ingus kental sejak umur 12 tahun. 1 tahun lalu sering keluar
kerak berwarna kehijauan, Ingus atau kerak tidak
dirasakan berbau. Setiap hari bersin 2 kali setiap bersin.
Ibu pasien mengatakan nafas anaknya sangat bau.
• Pemeriksaan fisik : konka nasi melebar, cavum nasi
longgar, krusta hijau dan tebal serta mudah berdarah bila
di lepaskan.
diagnosa pasien ini adalah ...
© FDI2020
Rhinitis atropican/ Ozaena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
Rinitis atrofi adalah penyakit hidung kronik yang khas
ditandai dengan atrofi mukosa hidung progresif, krusta,
fetor dan perluasan rongga hidung dan mengakibatkan
atrofi saraf olfactorius. Diakibatkan infeksi oleh bakteri
Klebsiella ozaenae dan Bacillus foetidus.
Gejala :
Obstruksi hidung (buntu), sakit kepala, terdapat lendir dan
krusta hijau dan tebal, epistaksis pada pelepasan krusta,
foeter ex nasi, faringitis sikka, anosmia, riwayat rhinorre
kronis.
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cavum nasi longgar, konka hidung melebar, ditemukan


krusta hijau dan tebal, mudah berdarah, kadang
ditemukan krusta di nasofaring/orofaring.

• Terapi :
Irigasi nasal dengan Nacl 0,9%, antibiotik broad spektrum,
vitamin A, operatif.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Rhinitis kronis → rhitinitis > 3 bulan dan tanpa


anosmia
B. Rhinitis bakterial → rhinitis akut
C.Rhinitis medicamentosa → rhinitis akibat drug
abuse (ex: decongestan nasal)
D.Rhinitis atropican
E. Rhinitis ocupasi → rhinitis akibat iritasi bahan
perkantoran (ex: kertas)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa pada pasien ini adalah...

D. Rhinitis atropican

© FDI2020
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun dapat ke poli klinik dengan keluhan keluar cairan dari
telinga kanannya dan berbau. Pasien merasa suaranya lebih nyaring dari biasanya. Pasien
memiliki riwayat habis bepergian ke Eropa menggunakan pesawat. Pada pemeriksaan
otoskopi ditemukan daun telinga kanan hiperemis, keluar discharge cair berwarna kuning
kehujauan, membran timpani tidak tampak adanya perforasi sentral dan ditemukan ada
gelembung udara di cavum timpani. Terapi pada pasien ini ...
A. Miringotomi setelah 3 bulan
B. Miringotomi + antibiotik
C. Decongestan intranasal
D. Ear toilet
E. Pipa Grommet

© FDI2020
E. Pipa Grommet
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : keluar cairan dari telinga kanan dan berbau,
merasa suara lebih nyaring dari biasanya. Riwayat habis
bepergian ke Eropa menggunakan pesawat.
• Pemeriksaan fisik : daun telinga kanan hiperemis, keluar
discharge cair berwarna kuning kehujauan, membran
timpani tidak tampak adanya perforasi sentral dan
ditemukan ada gelembung udara di cavum timpani.

Terapi pada pasien ini ...

© FDI2020
Otitis Media
Serosa/musinosa/sekretoria/glue ear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi :
terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba 0 tiba
yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba tanpa
adanya perforasi membran timpani. Terjadi akibat
perbedaan hidrostatik yang tiba – tiba (barotrauma,
adenoid hipertrofi)
Gejala :
Pendengaran berkurang, telinga terasa tersumbat, nyeri
pada telinga, suara lebih nyaring/berbeda, sepeti ada
cairan yang bergerak di dalam telinga jika posisi kepala
berubah.
© FDI2020
Pemeriksaan Fisik :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Membran timpani intak, retraksi, hiperemi, air fluid level (+)


kadang – kadang, dan tuli konduksi,

• Terapi :
pipa grommet, decongestan intranasal, antibiotik, dan
simptomatis

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, dan Kepada Leher Edisi ketujuh, tahun 2018. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit THT – KL FK UI.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Miringotomi setelah 3 bulan → OMA stad pre


supurasi / hiperemi
B. Miringotomi + antibiotik → OMA stad supurasi
C.Decongestan intranasal → OMA stad Oklusi tuba
D.Ear toilet → OMA stad perforasi
E. Pipa Grommet

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi pada pasien ini adalah...

E. Pipa Grommet

© FDI2020
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 32 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
sejak 1 jam yang lalu setelah makan udang. Pasien masih dapat menjawab pertanyaan
dokter dengan penggal kalimat, pasien sering mengalami hal serupa sejak masih kanak-
kanak, gejala bersifat kambuh-kambuhan sekitar 2x dalam seminggu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju
pernapasan 26x/menit, suhu 36,7oC. Dokter kemudian memberikan obat salbutamol
inhalasi lalu keluhan mereda. Bagaimanakah mekanisme kerja obat yang diberikan?
A. Mengurangi spasme dari otot saluran napas
B. Menghambat produksi histamin
C. Mengambat reaksi inflamasi pada otot saluran napas
D. Mengurangi produksi sputum
E. Mencetus terjadi dilatasi pembuluh darah bronkus

© FDI2020
A. Mengurangi spasme dari otot saluran
napas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak sejak 1 jam yang lalu
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, kambuh 2x dalam
seminggu
- Saat sesak pasien lebih nyaman posisi duduk
- Pemeriksaan fisik laju pernapasan 30x/menit

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran pernapasan yang
dihubungkan dengan adanya hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang
reversibel, dan adanya gejala pernapasan.

Gejala klinis:
• Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa berat)
• SESAK yang diawali faktor pencetus berupa pajanan alergen, infeksi virus, latihan,
perubahan cuaca, paparan iritan, rokok atau bau yang sangat tajam
• Bersifat :
• 1. Episodik, umumnya muncul dan memburuk saat malam hari atau awal pagi hari
• 2. Reversibel dengan atau tanpa diberikan pengobatan
• 3. Kronik

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mekanisme kerja B agonis


( salbutamol, terbutalin)
• Mencegah dan mengurangi
konstriksi/ spasme otot polos
saluran napas sehingga terjadi
bronkodilatasi

Sumber:
1.Global Initiative for Ashtma. 2017. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. A Guide For Health
Care Profesionals. Philadelphia.
2.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta. Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Menghambat produksi histamin → antihistamin


C.Mengambat reaksi inflamasi pada otot saluran napas →
kortikosteroid
D.Mengurangi produksi sputum → kurang tepat
E.Mencetus terjadi dilatasi pembuluh darah bronkus →
kurang tepat harusnya dilatasi otot polos bronkus

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI MEKANISME KERJA OBAT DIATAS


ADALAH…

A. MENGURANGI SPASME OTOT


SALURAN NAPAS

© FDI2020
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 31 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak
napas sejak 1 jam yang lalu, pasien sering mengalami hal serupa sejak masih kanak-kanak,
gejala bersifat kambuh-kambuhan setiap hari saat malam hari. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 87x/menit, laju pernapasan
30x/menit, suhu 36,7oC, pemeriksaan spirometri APE 70%. Apakah terapi farmakologi
sebagai kontroler yang tepat pada pasien saat ini?
A. SABA
B. Steroid inhalasi 200-400 ɥg BB/hari
C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg BB/hari
D. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari
E. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari + Teofilin SR

© FDI2020
C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg BB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak sejak 1 jam yang lalu
- Sesak kambuh-kambuhan sejak kecil, kambuh-kambuhan
setiap hari saat malam hari
- Pemeriksaan spirometri APE 70%.

Apakah terapi farmakologi sebagai kontroler yang tepat


pada pasien saat ini?
© FDI2020
Asma Bronkiale
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran
pernapasan yang dihubungkan dengan adanya
hiperresponsivitas, keterbatasan aliran udara yang reversibel,
dan adanya gejala pernapasan.

Status Asmaticus
Status asmaticus adalah episode perburukan gejala yang
progresif dari sesak, batuk, mengi, atau rasa berat di dada,
atau kombinasi dari gejala – gejala tersebut.

© FDI2020
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
Intermiten Bulanan APE ≥ 80%
• Gejala ≤ 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
<1x/minggu nilai prediksi

Klasifikasi Asma • Tanpa gejala


diluar serangan
• APE ≥ 80%
nilai terbaik
• Serangan • Variabilitas
singkat APE < 20%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Persisten Ringan Mingguan APE ≥ 80%


• Gejala > 2x sebulan • VEP1 ≥ 80%
>1x/minggu nilai prediksi
tetapi <1x/hari • APE ≥ 80%
• Serangan dapat nilai terbaik
mengganggu • Variabilitas
aktivitas dan APE 20% -
tidur 30%

Persisten Sedang Harian APE 60% - 80%


• Gejala setiap > 1x seminggu • VEP1 60-80%
hari nilai prediksi
• Serangan • APE 60-80%
mengganggu nilai terbaik
aktivitas dan • Variabilitas
tidur APE > 30%
• Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari
Persisten Berat Kontinyu APE ≤ 60%
• Gejala terus Sering • VEP1 ≤60%
menerus nilai prediksi
• Sering kambuh • APE ≤60%
• Aktivitas fisik nilai terbaik
terbatas • Variabilitas
APE > 30% © FDI2020
Semua tahapan saat serangan diberikan RELIEVER inhalasi β2 agonis short act
(SABA), tidak lebih 3-4 kali sehari
Derajat Kekambuhan/ Modifikasi Alternatif
Serangan pengontrol harian

Tatalaksana asma
Asma Kurang dari satu Tidak perlu
Intermiten kali dalam
seminggu,
asimtomatis
Asma Satu kali atau Steroid inhalasi low • Teofilin SR
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Persisten lebih dalam satu dose (200-400 ɥg • Leukotrien modifier


Ringan minggu BB/hari)
Asma Penggunaan β2 Kombinasi steroid • Steroid inhalasi low-
Persisten agonis setiap inhalasi low-medium medium dose (400-800
Sedang hari, serangan dose (400-800 ɥg ɥg BB/hari, ditambah
yang BB/hari, ditambah β2 Teofilin SR, atau
mempengaruhi agonis long act • Steroid inhalasi low-
aktivitas (LABA) medium dose (400-800
ɥg BB/hari, ditambah
β2 agonis long act oral
(LABA), atau
• Steroid inhalasi high
dose >800 ɥg BB/hari,
atau
• Steroid inhalasi low-
medium dose (400-800
ɥg BB/hari, ditambah
leukotriene modifier

Asma Serangan terus Kombinasi steroid Prednisolon/metilpredni


Persisten menerus dengan inhalasi high dose solon oral selang sehari
Berat keterbatasan >800 ɥg BB/hari, dan 10mg ditambah β2 agonis
aktivitas fisik β2 agonis long act oral dan teofilin SR
(LABA) ditambah ≥ 1
dibawah ini :
• Teofilin Slow
Release
• Leukotrien modifier
• Steroid sistemik © FDI2020
Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan kemudian
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. SABA -> reliever


B. Steroid inhalasi 200-400 ɥg BB/hari -> kontroler persisten
ringan
D. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari -> kontroler
persisten berat ditambah teofilin SR, leukotrien, atau
steroid sistemik
E. LABA + steroid inhalasi >800 ɥg BB/hari + Teofilin SR ->
kontroler persisten ringan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...


C. LABA + steroid inhalasi 400-800 ɥg
BB/hari

© FDI2020
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 66 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas
dan bengkak pada kaki, keluhan sesak napas sudah sering dirasakan sejak 1 tahun, dari
anamnesis didapatkan data bahwa pasien sudah merokok sejak SD dan menghabiskan
sekitar 3 pak perhari, keluhan nyeri dada dan batuk darah disangkal. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi 97x/menit, laju
pernapasan 38x/menit, suhu 36,7oC, didapatkan barrel chest dan hipersonor pada perkusi,
selain itu didapatkan asites dan edema ekstremitas bilateral. Pada pemeriksaan foto
thorax tampak gambaran emfisematous lung Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
ini?
A. Penyakit paru obstruktif kronis
B. Cor pulmonale decompensata
C. Gagal jantung kiri
D. Edema paru
E. Gagal jantung kanan

© FDI2020
B. Cor pulmonale decompensata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien sesak napas dan udem kaki
- Usia 66 tahun
- Riwayat merokok sejak SD sehari 3 pak
- Nyeri dada dan batuk darah disangkal
- Laju pernapasan 38x/menit
- Thorax barrel chest, perkusi hipersonor
- Asites +, edema ekstremitas bilateral
- Xray : Emfisematous lung

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?

© FDI2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran
udara pada saluran pernapasan yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial

Faktor Resiko
• USIA TUA (Umumnya lebih dari 45 tahun) • Polusi udara bebas
• Genetik • Jenis kelamin
• Pajanan partikel • Infeksi paru
• Riwayat merokok lama
• Debu kerja, organic dan inorganic • Status sosial-ekonomi
• Polusi udara dalam rumah dari pemanas • Nutrisi
• atau biomassa dengan ventilasi yang buruk
• Komorbiditas

© FDI2020
COR PULMONALE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi: pembesaran jantung kanan akibat


penyakit primer pada paru
Gejala dan tanda klinis
• Gejala paru/PPOK ( sesak nafas,ada
riwayat merokok, barel chest, perkusi
hipersonor, ICS melebar)
• Gejala gagal jantung kanan ( Bengkak
ekstremitas ,ascites, peningkatan JVP)
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks = Emfisematus lung dan
kardiomegali
• EKG= hipertofi ventrikel kanan, bisa
sampai hipertrofi atrium kanan
Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition.
Elsevier. United States © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Penyakit paru obstruktif kronis -> kondisi awal penyakit


C. Gagal jantung kiri -> tanda pada pasien menunjukkan
gagal jantung kanan
D. Edema paru -> kurang tepat
E. Gagal jantung kanan -> betul namun penyebab gagal
jantungnya karena PPOK sehingga paling tepat cor
pulmonale

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Cor pulmonale decompensata

© FDI2020
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3
minggu yang lalu disertai keringat malam dan badan semakin kurus, sebelumnya pasien
hanya diberikan antibiotik namun keluhan tidak membaik. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 86x/menit, laju pernapasan
22x/menit, suhu 37,6oC, pemeriksaan BTA +/+. Bila diberikan OAT, kapankah dilakukan
pemeriksaan dahak ulang pada pasien ini?
A. Akhir bulan ke 2
B. Akhir minggu ke 1
C. Akhir fase sisipan
D. Akhir bulan ke 5
E. Akhir bulan ke 6

© FDI2020
A. Akhir bulan ke 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Pasien batuk 3 minggu, demam serta penurunan berat badan
- Sebelumnya mengkonsumsi antibiotik namun tidak membaik
- RR 22x/menit , suhu 37,6oC
- BTA +/+

Bila diberikan OAT, kapankah dilakukan pemeriksaan dahak ulang


pada pasien ini?

© FDI2020
Tuberkulosis Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, namun memungkinkan untuk
mengenai organ tubuh yang lain.

Gejala Klinis
• Suspek TB adalah orang dengan gejala atau tanda TB, yang meliputi adanya batuk
produktif disertai :
• Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan / atau,
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat
malam, dan mudah lelah)

© FDI2020
TB PARU
• Kategori 1(Kasus baru)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2RHZE + 4R3H3
• Kategori 2 (kasus default, gagal
terapi, relaps)
( 2RHZE (S) + RHZE + 5 R3H3E3)

Pemeriksaan dahak ulang


• Pada kategori 1 = bulan ke 2 (akhir
fase intensif), 5, 6
• Pada kategori 2 = bulan ke 3 ( akhir
fase sisipan), 5 ,8

Sumber:
1. PERMENKES. 2016. Pedoman Penanggulangan TB.
Jakarta
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman
Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Akhir minggu ke 1 → Bukan pilihan yang tepat


C.Akhir fase sisipan → pada pengobatan kategori II
D.Akhir bulan ke 5 →Benar juga tapi setelah fase intensif
E.Akhir bulan ke 6 Benar juga tapi setelah fase intensif

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan dahak ulang pada


pasien ini adalah...

A. Akhir bulan ke 2

© FDI2020
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 71 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk darah
disertai penurunan berat badan sejak 4 bulan, riwayat terapi OAT disangkal, namun
pasien memiliki riwayat operasi pengangkatan prostat 2 tahun yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg, denyut nadi 92x/menit, laju
pernapasan 23x/menit, suhu 37,3oC, Dari hasil pemeriksaan foto thorax didapatkan
gambaran coin lesion. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien saat ini?
A.Karsinoma paru primer
B. Tumor mediastinum
C.Metastase paru
D.TB paru
E. TB milier

© FDI2020
C. Metastase paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan :
- Batuk darah disertai penurunan berat badan sejak 4
bulan Batuk dahakkuning berbusa dan ada darah
- RPD : riwayat operasi pengangkatan prostat 2 tahun yang
lalu
- Foto thorax didapatkan gambaran coin lesion

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?


© FDI2020
METASTASE CA PARU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Kanker di tempat lain yang menyebar ke paru
Penyebaran:
• Secara hematogen
• Secara limfatik
Gejala klinis
• Batuk darah
• Batuk lama
• BB menurun
• Nafsu makan menurun
• Kadang asimtomatik

© FDI2020
Klasifikasi
• Noduler
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nodul dengan ukuran 1-3 cm


• Coin lession
Berbentuk koin ukuran 3-4cm
• Canon ball
Seperti coin lession tapi ukuran 5 cm
• Miliary
Bentukan milier
Diagnosis
• Radiologi ( fotothoraks, CT Scan, MRI)
• Histopatologi

Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of


Respiratory Medicine 6th Edition. Elsevier. United States.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Karsinoma paru primer -> pada pasien didapatkan


riwayat operasi pengangkatan prostat
B.Tumor mediastinum -> tidak tepat
D. TB paru -> tidak ada gejala TB
E. TB milier -> tidak ada gejala TB

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

C. Metastase paru

© FDI2020
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu, disertai batuk berdahak sejak 1 minggu yang lalu. Riwayat batk lama dan
penurunan berat badan disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 92x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu 39oC.
pemeriksaan inspeksi paru tampak dada kiri tertinggal, pada perkusi redup di basal paru.
Lalu dilakukan pungsi percobaan dan didapatkan pus. Apakah diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini?
a. Efusi pleura
b. Chylothoraks
c. Empyema
d. Pneumonia
e. Ca paru

© FDI2020
C. EMPYEMA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kata kunci
• Pasien keluhan demam sejak 2 hari yang lalu dan batuk
berdahak sejak 1minggu yang lalu.
• Pemeriksaan fisik suhu 39 C.
• Pemeriksaan paru tampak dada kiri tertinggal, perkusi
redup di basal paru.
• Setelah dilakukan pungsi didapatkan pus

Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?


© FDI2020
EMPIEMA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Akumulasi pus di dalam cavum


pleura
Gejala dan tanda
• Sesak nafas
• Bertambah jika miring ke sisi
yang sehat
• Gerak dada asimetris
• Perkusi redup daerah empiema
• Suara nafas menurun daerah
empiema
Pemeriksaan penunjang
• Fotothoraks : ellis damoseau line
Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th
Edition. Elsevier. United States. © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Efusi pleura → isi cairan jernih


b.Chylothoraks → isi cairan berasal dari aliran
limfatik
d.Pneumonia → kurang tepat
e.Ca paru → kurang tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG PALING TEPAT PADA


PASIEN INI ADALAH…

C. EMPYEMA

© FDI2020
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan sesak
napas, pasien juga mengeluh batuk berdahak kekuningan disertai demam menggigil. Dari
anamnesis pasien baru pulang setelah opname selama 1 minggu di RS. Pemeriksaan fisik
didapatkan didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 89x/menit, laju
pernapasan 26x/menit, suhu 39oC, pada auskultasi didapatkan ronkhi basah +/- wheezing
-/-. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukositosis dan pada foto rontgen
tampak konsolidasi pada paru kanan bawah. Apakah diagnosis yang paling tepat pada
pasien ini?
A. CAP
B. HAP
C. Pneumonia aspirasi
D. TB paru
E. Pneumonia atipikal

© FDI2020
B. HAP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien batuk berdahak kuning serta demam menggigil
• Pasien baru pulang setelah opname 1 minggu
• Suhu 39 C, Auskultasi ronkhi +/-
• Lab: leukositosis
• Rontgen : konsolidasi pada paru kanan bawah

Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?

© FDI2020
HAP/ HOSPITAL AQUIRES PNEUMONIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi = Pneumonia yang terjadi


setelah pasien 48 jam dirawat di rumah
sakit dan disingkirkan semua infeksi yang
terjadi sebelum masuk rumah sakit.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ( adanya infiltrat baru disertai


gejala dibawah ini)
- Demam >37.8 C
- Batuk purulen
- Leukositosis
Tatalaksana
- Antibiotik sesuai hasil kultur

Sumber: Kalil A, Mark. 2016. Guidelines for Management Adults


with Hospital Aqcuired and Ventilator-associated Pneumonia.
IDSA and America Thoracic Society.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.CAP→ Pneumonia pada masyarakat


C. Pneumonia aspirasi→ pneumonia akibat aspirasi
cairan, makanan atau benda asing
D. TB paru→ tidak ada demam tinggi
E. Pneumonia atipikal→ belum pisa dipastikan
karena belum ada hasil kultur

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI DIAGNOSIS YANG TEPAT PADA PASIEN


INI ADALAH…

B. HAP

© FDI2020
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan batuk darah sejak 3
minggu lalu disertai keringat malam hari dan berat badan yang menurun. Riwayat terapi
OAT disangkal. Dari anamnesis pasien mengaku bahwa pasien merupakan mantan
pecandu narkoba. Pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 89x/menit, laju pernapasan 23x/menit, suhu 37,5oC. Setelah dilakukan
pemeriksaan CD4, didapatkan CD 4 pasien = 300/mm3. Apa tatalaksana yang paling tepat
pada pasien ini?
A. Tunda ARV setelah pengobatan TB
B. OAT diberikan sampai toleransi kemudian dilanjutkan ARV
C. OAT dan ARV diberikan secara bersamaan
D. OAT diberikan setelah ARV ditoleransi
E. OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV

© FDI2020
B. OAT diberikan sampai toleransi
kemudian dilanjutkan ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien keluhan batuk darah sejak 3 minggu lalu disertai
keringat malam hari dan berat badan yang menurun.
• Pasien merupakan mantan pecandu narkoba
• Setelah ditest didapatkan CD 4 pasien = 300/mm

Apa tatalaksana yang paling tepat?

© FDI2020
TERAPI TB DENGAN ARV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berapapun CD4:
Mulai terapi TB sampai
daat ditoleransi setelah
itu lanjutkan ARV

Sumber:
1.PERMENKES. 2016. Pedoman Penanggulangan TB. Jakarta
2.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2017. Pedoman Penatalaksanaan TB. Jakarta. Indonesia
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tunda ARV setelah pengobatan TB → Kurang tepat


c.OAT dan ARV diberikan secara bersamaan → Kurang
tepat
d.OAT diberikan setelah ARV ditoleransi → terbalik ,
harusnya OAT dulu diberikan sampai ditoleransi
e.OAT sampai fase intensif kemudian dilanjutkan ARV →
Kurang tepat

© FDI2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TATALAKSANA YANG PALING TEPAT


PADA PASIEN INI ADALAH…
B. OAT diberikan sampai toleransi
kemudian dilanjutkan ARV

© FDI2020
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke poli untuk kontrol hipertensi. Pasien
menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat kencing manis dan riwayat sakit
ginjal disangkal. Saat pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg, nadi 80 x/m, RR 20 x/m, suhu 37
C. Hasil lab dalam batas normal. Apa diagnosis yang tepat menurut JNC VII?
A. Hipertensi stage I
B. Hipertensi stage II
C. Hipertensi urgency
D. Hipertensi emergency
E. Pre hipertensi

© FDI2020
B. Hipertensi stage II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien menderita hipertensi sejak 10 tahun
• Riwayat kencing manis dan sakit ginjall disangkal
• TTV: TD 160/100 mmHg

Apa diagnosis yang tepat menurut JNC VII?

© FDI2020
Kriteria diagnosis hipertensi menurut
JNC VII
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TERAPI
• ACE/ARB: Pilihan pertama pada HT dengan DM, CKD, gagal jantung. Kontraindikasi pada ibu hamil
• CCB: Pilihan pada HT usia tua. Kontraindikasi kerusakan hepar
• B blocker: Pilihan untuk infark miokard. Kontraindikasi asma
• Diuretik
• Loop: HCT (pilihan pertama HT biasa), furosemid (pada ALO)
• Antagonis aldosteron (spironolakton): hemat kalium

Sumber: JNC VIII Guidelines. 2013. Management of Hypertension in Adults. Journal of American Academy of Family Physician. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipertensi stage I → tidak tepat


C. Hipertensi urgency→ tidak tepat
D. Hipertensi emergensi → tidak tepat
E. Pre hipertensi → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat menurut JNC VII


adalah…

B. Hipertensi stage II

© FDI2020
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 50 tahun mendadak tidak sadar di sebuah mall. Saat diperiksa nadi
pasien tidak teraba dan napas (-) kemudian dilakukan bantuan hidup dasar pada pasien.
Setelah ambulans datang dilakukan pemasangan EKG dan ditemukan gambaran.

Apa tatalaksana selanjutnya?


A. Defibrilasi monofasik 200 joule
B. DC shock bifasik 200 joule
C. Kardioversi 100 joule
D. Kardioversi 360 joule
E. CPR

© FDI2020
B. Defibrilasi bifasik 200 joule
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nadi pasien (-) dan napas (-)
• EKG: Ventrikular takikardi polimorfik (torsade de pointes)

Apa tatalaksana selanjutnya?

© FDI2020
Cardiac Arrest
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi:
• Shockable: ventrikular fibrilasi,
pulseless VT
• Non shockable: asistol, PEA

Sumber: American Heart Association. 2015. Adult


Advanced Life Support. Journal of American College
Cardiology. Washington, D.C., United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. DC shock monofasik 200 joule → harusnya


monofasik 360 joule
C. Kardioversi 100 joule → pada VT monomorfik
stabil
D. Kardioversi 360 joule → tidak ada
E. CPR → pada pVT harus di DC shock dulu
(shockable)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana selanjutnya yang tepat


pada pasien adalah…

B. Defibrilasi bifasik 200 joule

© FDI2020
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan utama mendadak nyeri kepala
dan pandangan buram. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol. Dari pemeriksaan
fisik tekanan darah 210/130 mmHg, denyut nadi 86 x/m, frekuensi napas 18 x/m. Tatalaksana
yang tepat adalah?
A. Nicardipin IV
B. ISDN IV
C. Captopril sublingual
D. Amlodipin oral
E. Valsartan oral

© FDI2020
A. Nicardipin IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan utama mendadak nyeri kepala dan
pandangan buram
• Riwayat hipertensi dan kolesterol
• Pemeriksaan fisik: tekanan darah 210/130 mmHg

Tatalaksana yang tepat adalah?

© FDI2020
Hipertensi Krisis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• HT emergency: HT dengan target organ damage (CVA, gagal


ginjal, retinopati)
• HT urgency: HT >180/120 mmHg tanpa target organ damage

Terapi:
• HT emergency harus segera diturunkan dengan IV: Nicardipin,
labetalol, diltiazem
• HT urgency: B blocker, CCB oral/sublingual

Sumber: JNC VIII Guidelines. 2013. Management of Hypertension in Adults. Journal of


American Academy of Family Physician. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. ISDN IV → tidak tepat


C. Captopril sublingual → tidak tepat
D. Amlodipin oral → tidak tepat
E. Valsartan oral → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah…

A. Nicardipin IV

© FDI2020
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 5 tahun diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan lemas dan sesak
nafas. Keluhan disertai bibir kebiruan jika menangis. Riwayat pasien lahir normal disertai bibir
kebiruan. Pemeriksaan tanda vital nasi 100 x/m, RR 30 x/m, suhu 37 C, tampak sianosis bibir
(+). Murmur ejeksi sistolik (+) pada katup pulmonal. Pemeriksaan radiologi tampak gambaran
boot shape heart. Apa salah satu kelainan yang terjadi pada pasien ini?
A. Defek pada septum ventrikel
B. Overriding pulmonary
C. Aorta stenosis
D. Tidak terbentuk katup trikuspid
E. Pembesaran ventrikel kiri

© FDI2020
A. Defek pada septum ventrikel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan lemas dan sesak nafas disertai bibir kebiruan
jika menangis
• Riwayat pasien lahir normal disertai bibir kebiruan
• Pemeriksaan fisik tampak sianosis bibir (+), murmur ejeksi sistolik
(+) pada katup pulmonal
• Pemeriksaan radiologi tampak gambaran boot shape heart

Apa salah satu kelainan yang terjadi pada pasien ini?

© FDI2020
Tetralogy of Fallot
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Salah satu penyakit jantung


bawaan sianotik

Kriteria:
D: Ventricular septal defect (VSD)
R: Right ventricular hypertrophy
O: Overriding aorta
P: Pulmonary stenosis

© FDI2020
Gejala dan Tanda:
• Sianosis
• Sesak nafas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pingsan
• Clubbing finger
• Murmur

Pemeriksaan penunjang:
• Foto thoraks: boot shape heart
• EKG: RVH
• ECG

Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook ok Cardiovascular Medicine
10th Edition. Elsevier. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Overriding pulmonary → harusnya aorta


C. Aorta stenosis → harusnya pulmonary
D. Tidak terbentuk katup trikuspid → atresia trikuspid
E. Pembesaran ventrikel kiri → harusnya
pembesaran ventrikel kanan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Salah satu kelainan yang terjadi pada


pasien ini adalah…

A. Defek pada septum ventrikel

© FDI2020
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun diantar ke IGD dengan keluhan demam dan lemas
badan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai lingkaran kemerahan seperti cincin di
badan pasien. Pasien riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda
vital TD 110/90 mmHg, nadi 80 x/m, RR 20 x/m, suhu 38 C, terdengar murmur diastolik di apex
jantung. Apa etiologi dari penyakit tersebut?
A. Streptococcus A hemolitikus grup B
B. Streptococcus B hemolitikus grup A
C. Streptococcus B hemolitikus grup C
D. Staphylococcus A hemolitikus grup B
E. Staphylococcus B hemolitikus grup A

© FDI2020
B. Streptococcus B hemolitikus grup A
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan demam dan lemas badan sejak 1 minggu
yang lalu
• Keluhan disertai lingkaran kemerahan seperti cincin di badan
pasien
• Riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu
• Pemeriksaan tanda vital suhu 38 C dan terdengar murmur
diastolik di apex jantung

Apa etiologi dari penyakit tersebut?

© FDI2020
Demam Rematik Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi:
Streptococcus B hemolitikus grup A

Kriteria diagnosis (JONES):


Bukti infeksi streptococcus atau ASTO
yang meningkat + 2 kriteria mayor/1
mayor dan 2 minor

Penunjang:
• Kultur tenggorokan
• Hitung leukosit dan CRP
• ASTO
• EKG

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Streptococcus A hemolitikus grup B → tidak


tepat
C. Streptococcus B hemolitikus grup C → tidak
tepat
D. Staphylococcus A hemolitikus grup B → tidak
ada
E. Staphylococcus B hemolitikus grup A → tidak ada

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Etiologi pada penyakit tersebut


adalah…

B. Staphylococcus B hemolitikus
grup A

© FDI2020
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri tengkuk dan batuk sejak
3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sejak 10 tahun yang
lalu dan tidak minum obat. Pemeriksaan fisik TD 150/100 mmHg, nadi 82 x/m, RR 20 x/m, suhu
37 C, dokter memutuskan untuk memberikan lisinopril. Apa mekanisme kerja obat tersebut?
A. Menghambat masuknya ion calcium ke dalam sel
B. Menghambat reseptor beta pada otot jantung
C. Mencegah ikatan angiotensin II dengan reseptornya
D. Menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II
E. Bekerja sebagai antagonis aldosteron

© FDI2020
D. Menghambat konversi angiotensin
I menjadi angiotensin II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan nyeri tengkuk dan batuk sejak 3 hari yang
lalu
• Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus
• Pemeriksaan fisik: TD 150/100 mmHg
• Dokter memutuskan untuk memberikan lisinopril

Apa mekanisme kerja obat tersebut?

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
ACE Inhibitor vs ARB:
Mekanisme kerja:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ACE Inhibitor: Menghambat kerja angiotensin converting enzyme sehingga menghambat


angiotensin I menjadi angiotensin II
Efek samping: Batuk
Contoh: Captopril, ramipil, lisinopril
• Angiotensin II Reseptor Blocker: Menghambat ikatan angiotensin II dengan reseptor AT-1
Contoh: Valsartan, candesartan, telmisartan

Sumber: Mann, Zipper, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10 th Edition. Elsevier. United States

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Menghambat masuknya ion calcium ke dalam


sel → CCB
B. Menghambat reseptor beta pada otot jantung
→ B blocker
C. Mencegah ikatan angiotensin II dengan
reseptornya → ARB
E. Bekerja sebagai antagonis aldosteron →
spironolakton

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Mekanisme kerja pada obat tersebut


adalah…
D. Menghambat konversi
angiotensin I menjadi angiotensin
II

© FDI2020
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam
yang lalu. Nyeri dada kiri menjalar sampai rahang kiri yang terasa seperti tertindih beban
berat disertai keringat dingin. Pemeriksaan fisik TD 100/60 mmHg, nadi 45 x/m, RR 24 x/m.
pemeriksaan EKG tampak ST depresi pada lead II, III, aVF. Arteri apa yang mungkin terkena?
A. Right coronary artery
B. Left coronary artery
C. Left ascending artery
D. Left anterior descending
E. Left circumflex artery

© FDI2020
A. Right coronary artery
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam yang lalu
• Nyeri dada kiri menjalar sampai rahang kiri yang terasa
seperti tertindih beban berat disertai keringat dingin
• Pemeriksaan fisik: TD 100/60 mmHg, nadi 45 x/m
• EKG: ST depresi lead II, III, a VF

Arteri apa yang mungkin terkena?

© FDI2020
Anatomi
Arteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Koroner

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Left coronary artery → tidak tepat


C. Left ascending artery → tidak tepat
D. Left anterior descending → V1-V4
E. Left circumflex artery → I, aVL, V5-V6

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Arteri yang mungkin terkena adalah…

A. Right coronary artery

© FDI2020
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 60 tahun datang ke IGD RS karena sesak sejak 2 hari. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak lebih dari 2 tahun. Pasien mengaku saat sesak harus mecucu. Keluhan
disertai batuk berdahak dan bengkak pada kaki. Tanda vital tekanan darah 160/90 mmHg,
denyut nadi 110 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan fisik
tampak sesak, wajah kemerahan, sela iga melebar, tampak retraksi otot-otot pernapasan,
serta edema pada kedua tungkai. Pada pemeriksaan EKG terdapat gambaran P Pulmonal.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…
A. Gagal jantung kongestif
B. Gagal jantung kiri
C. Gagal jantung kanan
D. Cor pulmonale
E. Gagal jantung akut

© FDI2020
C. Gagal jantung kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien sesak sejak 2 hari, sudah dirasakan sejak lebih dari 2 tahun
• Saat sesak harus mecucu
• Keluhan disertai batuk berdahak dan bengkak pada kaki.
• TTV: TD160/90 mmHg, nadi 110 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu
afebris
• Pemeriksaan fisik : tampak sesak, wajah kemerahan, sela iga
melebar, tampak retraksi otot-otot pernapasan, edema kedua
tungkai
• EKG: gambaran P Pulmonal

Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah…

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Heart Failure

© FDI2020
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gagal jantung kiri:


Gejala sesak nafas, riwayat hipertensi, pemeriksaan fisik
ronkhi basah (+)
• Gagal jantung kanan:
Gejala bengkak pada ekstremitas, JVP meningkat, ascites
(+), hepatomegali
• Gagal jantung kongestif:
Gabungan gagal jantung kanan dan kiri

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung. Edisi: 03. Jakarta, Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gagal jantung kongestif → tidak tepat


B. Gagal jantung kiri → tidak tepat
D. Cor pulmonale → tidak tepat
E. Gagal jantung akut → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis yang tepat pada pasien ini


adalah…

C. Gagal jantung kanan

© FDI2020
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 12 tahun datang dengan keluhan nyeri saat bola mata
digerakkan dan disentuh. Pasien memiliki riwayat sinusitis sejak 2 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan didapatkan visus 1/300, skotoma sentral. Pemeriksaan segmen anterio dalam
batas normal. Pemeriksaan funduskopi didapatkan papil berwarna kemerahan dan batas
kabur. C/D ratio tidak dapat dievaluasi. Apa diagnosa pada pasien tersebut?
A. Papilitis
B. Glaukoma
C. Neuritis retrobulbar
D. Endofthalmitis
E. Panofthalmitis

© FDI2020
A. Papilitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 12 tahun dengan keluhan nyeri saat bola mata
digerakkan dan disentuh
• Riwayat sinusitis sejak 2 th lalu
• Visus 1/300, skotoma sentral, funduskopi didapatkan papil
berwarna kemerahan dan batas kabur.

Diagnosis yang tepat adalah . . . .

© FDI2020
Papilitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mempengaruhi papil nervus optikus (N. II)


• Funduskopi : hiperemi dan edema nervus optikus
• Sering kali disertai perpipapillary flame-shapped
haemorrhages

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Glaukoma → peningkatan TIO, defek lapang


pandang perifer (tunnel vision)
C. Neuritis retrobulbar → mempengaruhi nervus
optik di belakang bola mata (diskus optikus
normal)
D. Endofthalmitis → radang pada seluruh bola
mata
E. Panofthalmitis → radang seluruh bola mata
termasuk sklera dan kapsul tenon

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Papilitis

© FDI2020
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pandangan mata kanan
kabur secara tiba-tiba sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri saat
menggerakan mata. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 2/60, pupil OD afferent pupillary
defect, terdapat gangguan pada penglihatan warna dan defek lapang pandang sentral.
Apa diagnosis pada pasien tersebut?
A. Retinopati hipertensi
B. Retinal detachment
C. Endofthalmitis
D. Glaukoma
E. Optic neuritis

© FDI2020
E. Optic neuritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba sejak 3
hari yang lalu. Nyeri saat menggerakan mata.
• Pada pemeriksaan didapatkan VOD 2/60, pupil OD
afferent pupillary defect, terdapat gangguan pada
penglihatan warna dan defek lapang pandang sentral.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Optic Neuritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Penurunan visus mendadak, biasanya unilateral, gangguan
penglihatan warna,nyeri pada sekitar mata terutama saat mata
digerakkan, gangguan lapang pandang sentral, didapatkan
defek pupil afferen relatif
• Tatalaksana :
• Kortikosteroid dan atasi etiologi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Retinopati hipertensi → faktor risiko hipertensi, fenomena


crossing, sklerosis, cotton wool patches
B. Retinal detachment → keluhan seperti melihat
tirai,penurunan visus mendadak, segmen anterior
tenang
C. Endofthalmitis → radang pada seluruh bolah mata
D. Glaukoma peningkatan TIO, defek lapang pandang
perifer (tunnel vision)

© FDI2020
Jadi, diagnosa pada pasien tersebut adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Optic neuritis

© FDI2020
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke dokter dengan keluhan mata kanan buram
mendadak sejak 4 jam yang lalu disertai rasa sakit kepala, mual, dan muntah. Pada
pemeriksaan ofthalmologi didapatkan VOD 1/60, VOS 6/6. Pada pemeriksaan segmen
anterior didapatkan injeksi siliar, kornea edema, bilik mata depan dangkal. Sedangkan mata
kiri dalam batas normal. Apakah pemeriksaan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Gonioskopi
B. USG mata
C. Fluoresin
D. Perimetri
E. Tonometri

© FDI2020
E. Tonometri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan buram mendadak, sakit kepala, mual, dan
muntah.
• Pada pemeriksaan ofthalmologi didapatkan VOD 1/60,
VOS 6/6.
• Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan injeksi
siliar, kornea edema, bilik mata depan dangkal.
Sedangkan mata kiri dalam batas normal
Pemeriksaan yang tepat adalah...

© FDI2020
Glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat


yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus
dan pengecilan lapang pandang, biasanya disertai
peningkatan tekanan intraokular.
• Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada
glaukoma adalah :
• Gangguan aliran keluar aqueos humor akibat kelainan sistem
drainase atau sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka)
atau
• Gangguan akses aqueos humor ke sistem drainase (glaukoma
sudut tertutup)
Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 212 © FDI2020
Pemeriksaan pada glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tonometri
• Gonioskopi
• Penilaian diskus optikus
• Pemeriksaan lapang pandang

© FDI2020
Terapi Glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Supresi pembentukan aqueos humor


• Penyekat adrenergik beta : timolol maleat 0,25% dan 0,5%
• Penghambat anhidrase karbonat : asetazolamid 125-250 mg 4
kali sehari peroral
• Fasilitasi aliran keluar aqueos humor
• Analog prostaglandin : larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost
0,005% masing-masing sekali setiap malam
• Obat parasimpatomimetik : pilocarpine 0,5% hingga 4 kali sehari
• Penurun volume vitreus
• Glycerin oral 1ml/kg BB dalam suatu larutan 50% dingin
dicampur jus lemon

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gonioskopi → untuk melihat sudut terbuka/tertutup


B. USG mata → tidak tepat
C. Fluoresin → untuk memeriksa defek pada kornea
D. Perimetri → pemeriksaan lapang pandang pada
glaukoma kronis

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Tonometri

© FDI2020
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur.
Pandangan kabur dirasakan perlahan, semakin lama semakin memburuk. Pasien merasakan
seperti melihat awan berwarna putih pada matanya. Riwayat HT (+) dan DM (+). Pada
pemeriksaan didapatkan VOD 2/60 VOS 1/300. Lensa OD keruh sebagian, shadow test (+).
Lensa OS keruh rata, shadow test pseudo (+), tampak nukleus di bagian bawah. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. OD katarak matur dan OS luksasi lensa
B. OD katarak imatur dan OS katarak matur
C. OD katarak matur dan OS katarak imatur
D. OD katarak imatur dan OS katarak hipermatur
E. OD katarak hipermatur dan OS katarak imatur

© FDI2020
D. OD katarak imatur dan OS katarak
hipermatur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pandangan kabur dirasakan perlahan, semakin lama
semakin memburuk. Pasien merasakan seperti melihat
awan berwarna putih pada matanya.
• Riwayat HT (+) dan DM (+). Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 2/60 VOS 1/300. Lensa OD keruh
sebagian, shadow test (+). Lensa OS keruh rata, shadow
test pseudo (+), tampak nukleus di bagian bawah.
Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Katarak (2)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor risiko : Usia, DM, merokok, alhokol


• Gejala : penglihatan menurun perlahan seperti melihat awan
• Pemeriksaan fisik : visus turun, tidak membaik dengan pinhole,
iris shadow, fundus reflek
• Tatalaksana : ekstraksi katarak (Phacomulsifikasi, ICCE, ECCE)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

KLASIFIKASI KATARAK
Katarak Imatur Katarak matur Katarak Hipermatur
• Visus > 1/60 • Visus 1/300 sampai dengan • Lensa keruh rata warna mulai
• Lensa keruh sebagian persepsi cahaya (+) kekuningan
• Fundus reflek (+) • Lensa keruh rata • Korteks lensa mencair, nukleus
• Iris shadow (+) • Fundus reflek (-) tenggelama (morgagni)
• Iris shadow (-) • Fundus reflek (-)
• Iris shadow pseudo positif

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OD katarak matur dan OS luksasi lensa → tidak tepat


B. OD katarak imatur dan OS katarak matur → tidak tepat
C. OD katarak matur dan OS katarak imatur → tidak tepat
E. OD katarak hipermatur dan OS katarak imatur → tidak
tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. OD katarak imatur dan OS katarak


hipermatur

© FDI2020
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 45 tahun datang dengan keluhan nyeri dan mata merah. Terdapat vesikel
berkelompok di area dermatom nervus V unilateral, terasa nyeri, panas dan gatal. Pada
pemeriksaan tes fluoresin didapatkan infiltrat lesi pseudodendritik. Pemeriksaan sensibilitas
kornea menurun. Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. Herpes zoster oftalmika
B. Herpes simplek oftalmika
C. Keratitis jamur
D. Keratokonjungtivitis sicca
E. Ulkus kornea

© FDI2020
A. Herpes zoster oftalmika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri dan mata merah. Terdapat vesikel berkelompok di
area dermatom nervus V unilateral, terasa nyeri, panas
dan gatal.
• Pada pemeriksaan tes fluoresin didapatkan infiltrat lesi
pseudodendritik. Pemeriksaan sensibilitas kornea menurun
Diagnosa yang tepat adalah...

© FDI2020
Herpes zoster oftalmika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Manifestasi klinis berupa vesicular rash unilateral yang


nyeri dengan distribusi dermatomal mengikuti N. V (divisi
oftalmikus)
• Lesi kulit kemerahan dedngan macula, papula, vesikel,
pustula dan krusta dengan mengikuti distribusi N.
Trigeminus
• Pemeriksaan penunjang :
• Tes fluoresin : Lesi pseudodendritik
• Tzanck smear : multinucleated giant cell
• Uji sensibilitas kornea : menurun

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Herpes simplek oftalmika → fluoresin tes : dendritik


C. Keratitis jamur → feathery edge (+), lesi satelit (+)
D. Keratokonjungtivitis sicca → sindroma mata kering,
schimmer test < 10 mm
E. Ulkus kornea → tes fluoresin tampak defek pada epitel
hingga stroma, melihat bayangan cahaya melingkari
benda (halo)

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Keratitis zoster oftalmika

© FDI2020
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 45 tahun datang dengan keluhan karena penglihatannya yang turun
mendadak. Keluhan disertai nyeri dan kemerahan pada mata kanan, dirasakan mual dan
muntah. Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 VOS 1/300. OS CVI (+), kornea keruh (+),
gonioskopi sudut bilik mata depan tertutup. TIO OD 18 mmHg, OS 33 mmHg. Apakah
diagnosis yang tepat?
A. Glaukoma sudut terbuka primer
B. Glaukoma sudut tertutup kronis
C. Glaukoma akut
D. Glaukoma kronis
E. Hipertensi okular

© FDI2020
C. Glaukoma akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Penglihatan turun mendadak. Keluhan disertai nyeri dan
kemerahan pada mata kanan, dirasakan mual dan
muntah.
• Pada pemeriksaan didapatkan VOD 6/6 VOS 1/300. OS
CVI (+), kornea keruh (+), gonioskopi sudut bilik mata
depan tertutup. TIO OD 18 mmHg, OS 33 mmHg.
Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat


yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus
dan pengecilan lapang pandang, biasanya disertai
peningkatan tekanan intraokular.
• Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada
glaukoma adalah :
• Gangguan aliran keluar aqueos humor akibat kelainan sistem
drainase atau sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka)
atau
• Gangguan akses aqueos humor ke sistem drainase (glaukoma
sudut tertutup)
Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 212 © FDI2020
Pemeriksaan pada glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tonometri
• Gonioskopi
• Penilaian diskus optikus
• Pemeriksaan lapang pandang

© FDI2020
Glaukoma akut / glaukoma sudut
tertutup akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terjadi bila terbentuk iris bombans yang menyebabkan oklusi


sudut bilik mata depan oleh iris perifer
• Hal ini menghambat aliran keluar aqueos humor dan
tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan
nyeri hebat, kemerahan, dan penglihatan kabur
• Klinis :
• Glaukoma sudut tertutup akut ditandai oleh munculnya penurunan
penglihatan mendadak yang disertai nyeri hebat serta mual dan
muntah
• Temuan-temuan lainnya adalah peningkatan tekanan intraokular
yang mencolok, bilik mata depan dangkal, kornea berkabut, pupil
berdilatasi sedang yang terfiksasi, injeksi siliar. © FDI2020
Terapi Glaukoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Supresi pembentukan aqueos humor


• Penyekat adrenergik beta : timolol maleat 0,25% dan 0,5%
• Penghambat anhidrase karbonat : asetazolamid 125-250 mg 4
kali sehari peroral
• Fasilitasi aliran keluar aqueos humor
• Analog prostaglandin : larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost
0,005% masing-masing sekali setiap malam
• Obat parasimpatomimetik : pilocarpine 0,5% hingga 4 kali sehari
• Penurun volume vitreus
• Glycerin oral 1ml/kg BB dalam suatu larutan 50% dingin
dicampur jus lemon

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Glaukoma sudut terbuka primer → tidak ada


gejala nyeri hebat, mual, muntah dan
gonioskopi sudut bilik mata terbuka
B. Glaukoma sudut tertutup kronis → tidak ada
gejala nyeri hebat, mual,muntah
D. Glaukoma kronis → tunnel vision
E. Hipertensi okular → peningkatan TIO tanpa
kelainan diskus optikus atau lapang pandang

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah. . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Glaukoma akut

© FDI2020
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 18 tahun mengeluh pandangan kabur ketika melihat jarak jauh. Pada
pemeriksaan mata didapatkan hasil :
VOD → S-1.50 C+1.00 axis 110
VOS → C-2.00 axis 80
Apa diagnosis pada pasien tersebut?
A. ODS Astigmatisma mixtus
B. ODS Astigmatisma miopia kompleks
C. OS Astigmatisma mixtus OD Astigmatisma Miopia kompleks
D. OS Astigmatisma miopia kompleks OD Astigmatisma mikstus
E. OS Astigmatisma miopia simpleks OD Astigmatisma miopia kompleks

© FDI2020
E. OS Astigmatisma miopia simpleks OD
Astigmatisma miopia kompleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• VOD → S-1.50 C+1.00 axis 110
• VOS → C-2.00 axis 80

Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S-(C>S) apabila (C<S) → Astigmatisma
kompleks

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395 © FDI2020


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.ODS Astigmatisma mixtus → tidak tepat


B. ODS Astigmatisma miopia kompleks → tidak
tepat
C.OS Astigmatisma mixtus OD Astigmatisma
Miopia kompleks → tidak tepat
D.OS Astigmatisma miopia kompleks OD
Astigmatisma mikstus → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosa yang tepat adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. OS Astigmatisma miopia simpleks


OD Astigmatisma miopia kompleks

© FDI2020
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 19 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur saat
melihat jarak jauh. Pada pemeriksaan didapatkan :
VOD 6/20 koreksi dengan S-1.50 → 6/6,6, S-1.75 → 6/6, S-2.00 → 6/6, S-2.50 → 6/7.5
VOS 6/40 koreksi dengan S-2.00 → 6/6.6, S-2.25 → 6/6, S-2.50 → 6/6, S-2.75 → 6/7.5
Resep kaca mata yang tepat untuk pasien ini adalah
A. OD S-1.50 OS S-2.00
B. OD S-2.00 OS S-2.50
C. OD S-1.75 OS S-2.25
D. OD S-2.00 OD S-2.00
E. OD S-2.00 OS S-1.50

© FDI2020
C. C. OD S-1.75 OS S-2.25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
VOD 6/20 koreksi dengan S-1.50 → 6/6,6, S-1.75 → 6/6, S-2.00
→ 6/6, S-2.50 → 6/7.5
VOS 6/40 koreksi dengan S-2.00 → 6/6.6, S-2.25 → 6/6, S-2.50
→ 6/6, S-2.75 → 6/7.5

Resep kaca mata yang tepat untuk pasien ini adalah . .

© FDI2020
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih • Koreksi : lensa silinder (C +/-)
pendek
• Titik focus jatuh di depan retina • Titik focus jatuh di • Jenis:
belakang retina 1. Astigmatisme Miopia Simplek → C-
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, 2. Astigmatisme Hipermetropia Simplek → C+
akomodasi kuat akomodasi susah 3. Astigmatisme Miopia Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia Kompositus →
• Koreksi : lensa sferis (-) terkecil • Koreksi : lensa sferis (+) C+S+
terbesar 5. Astigmatisme Miktus → C-S+ atau
C+S-(C>S) apabila (C<S) → Astigmatisma
kompleks

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395 © FDI2020


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OD S-1.50 OS S-2.00 → tidak tepat


B. OD S-2.00 OS S-2.50 → tidak tepat
D. OD S-2.00 OD S-2.00 → tidak tepat
E. OD S-2.00 OS S-1.50 → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. OD S-1.75 OS S-2.25

© FDI2020
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur melihat jauh
dan dekat, pasien sangat sulit membaca jarak dekat, pada pemeriksaan visus didapatkan
visus 6/21 dikoreksi dengan S-2.00 menjadi 6/6, pada pemeriksaan dengan kartu jaeger
didapatkan +1.50. Lensa apakah yang tepat diberikan pada pasien?
A. Plano
B. Konkaf
C. Konveks
D. Bifokal
E. bikonkaf

© FDI2020
D. Bifokal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Hilang penglihatan secara mendadak pada mata kiri.
Pemeriksaan : VOS 4/60 pada bagian temporal atau
buram.
• Funduskopi OS sebagian retina terlepas dengan garis
demarkasi pada kuadran atas dari jam 11 sampai 3, retina
kelabu dan tidak ada robekan. OD dalam batas normal

Lensa yang tepat untuk pasien adalah...

© FDI2020
Lensa bifokal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Digunakan pada pasien


dengan kelainan
miopia/hipermetropia +
presbiopia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Plano → tidak tepat


B. Konkaf → untuk miopia
C.Konveks → untuk hipermetropia
E. Bikonkaf → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, lensa yang tepat untuk pasien adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Bifokal

© FDI2020
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 32 tahun datang ke RS untuk kontrol. Pasien post partum
pervaginam 8 minggu yang lalu. Ini adalah anak keempat, dengan BBL 2800 gram.
Pemeriksaan fisik vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 80 x/menit,
RR 18 x/menit, dan suhu 36,2oC,lokia (-). Berapakah seharusnya tinggi fundus uteri
normal pada pasien ini?
a. Setinggi umbilikus
b. 2 jari di bawah umbilikus
c. Mid simfisis – umbilikus
d. Di bawah simfisis
e. Normal

© FDI2020
E. Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 32 tahun
• Post partum pervaginam 8 minggu yang lalu

Berapakah seharusnya tinggi fundus uteri normal pada


pasien ini?

© FDI2020
Involusio Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Involusio Tinggi Fundus


Sesaat setelah kala II Setinggi umbilikus
Sesaat setelah kala II 2 jari bawah umbilikus
1 minggu Mid simfisis – umbilikus
2 minggu Di bawah simfisis
6 minggu Mengecil hampir normal
8 minggu Normal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Setinggi umbilikus → sesaat setelah kala II


b. 2 jari di bawah umbilikus → kurang tepat, TFU ini
biasanya sesaat setelah kala II
c. Mid simfisis – umbilikus → 1 minggu post partum
d. Dibawah simfisis→ 2 minggu post partum

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, seharusnya tinggi fundus uteri normal


pada pasien ini adalah ...

E. Normal

© FDI2020
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 29 tahun, datang ke puskesmas untuk mengontrol kehamilan


pertamanya, usia kehamilan 10 minggu dan ini merupakan kontrol pertama pasien ke
puskesmas, pasien menyangkal adanya kencing manis dan tekanan darah, riwayat
pernikahan, ini merupakan pernikahan pertama dengan suami begitu pula suami, pasien
belum pernah vaksin TT dan vaksin lainnya sebelum pernikahan. Dari pemeriksaan fisik di
dapatkan tekanan darah 110/70, nadi 88 x menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36 C.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan, Hb 14,5 g/dl, protein negative, GDA 133 mg/dl,
HBsAg (+). Apakah faktor predisposisi yang menyebabkan kondisi pasien di atas?
a. Transfusi darah
b. Kontak lesi atau secret dengan penderita Hepatitis B
c. Jajan makan ditempat yang kebersihan tidak terjamin
d. Belum vaksin hepatitis B
e. Hb pasien 14,5 g/dl

© FDI2020
D. Belum vaksin hepatitis B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword
• Perempuan 29 tahun, datang ke puskesmas untuk
mengontrol kehamilan pertamanya, usia kehamilan 10
minggu
• Kontrol ANC pertama
• Riwayat vaksin TT dan vaksin lain sebelum nikah (-)
• HBsAg (+)

Apakah faktor predisposisi yang menyebabkan kondisi


pasien?
© FDI2020
HEPATITIS B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hepatitis B merupakan infeksi menular serius pada hati yang


disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksi akut dapat terjadi
pada saat tubuh terinfeksi untuk pertama kalinya. Infeksi akut
ini dapat berubah menjadi kronis setelah beberapa bulan
sejak infeksi pertama kali.

Faktor Predisposisi Hepatitis B:


➢ Kontak lesi atau secret dengan penderita
Hepatitis B
➢ Transfusi darah
➢ Belum mendapat vaksinasi Hepatitis B

© FDI2020
Kemenkes RI, 2013
Diagnosis
Adanya infeksi kronik Hepatitis B ditentukan dengan hasil pemeriksaan skrining HbsAg yang (+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a) Tatalaksana Umun
Setiap ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan HbsAg pada trimester pertama
kehamilannya.
b) Tatalaksana Khusus
➢ Bila ibu dengan HbsAg positif maka bayi diberikan suntikan HBIG 0,5 ml IM pada
lengan atas segera setelah lahir (dalam 12 jam kelahiran) dan vaksin hepatitis B
dengan dosis 0,5 ml (5 µg) IM pada lengan atas sisi lain pada saat yang sama
kemudian pada usia 1 bulan dan 6 bulan.
➢ Bila ibu dengan HbsAg negatif maka bayi hanya diberikan vaksin hepatitis B 0,5 ml
(5 µg) pada usia ke-0, 1 bulan, dan 6 bulan.
➢ Tidak ada perbedaan pemberian HBIG dan vaksinasi hepatitis B pada bayi prematur
namun pemberian vaksinasi hepatitis B diberikan dalam empat kali pemberian yaitu
pada bulan ke-0, 1, 6, dan 8 bulan.
➢ Tidak ada larangan pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu HbsAg positif
terutama bila bayi telah divaksinasi dan diberi HBIG setelah lahir.

© FDI2020
Kemenkes RI, 2013
Pencegahan Hepatitis B
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kewaspadaan universal (uniaersal precaution), Hindari hubungan seksual dan pemakaian


alat atau bahan dari pengidap

Skrining HBsAg pada ibu hamil. Skrining HBsAg pada ibu hamil, terutama pada daerah di
mana terdapat prevalensi tinggi.

Imunisasi; Penularan dari ibu ke bayi sebagian besar dapat dicegah dengan imunisasi.

Sarwono, 2008

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tranfusi darah → kurang tepat, tidak dijelaskan


di dalam soal
b. Kontak lesi atau secret dengan penderita
Hepatitis B → kurang tepat, tidak dijelaskan di
dalam soal
c.Jajan makan ditempat yang kebersihan tidak
terjamin → tidak tepat, bukan penyebab
terjadinya hepatitis B dan bisa menjadi
penyebab terjadinya penyakit infeks lain, seperti
hepatitis A
e. Hb pasien 14,5 g/dl → tidak tepat, Hb pasien
normal
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Faktor predisposisi yang menyebabkan


kondisi pasien tersebut adalah….

D. Belum vaksin hepatitis B

© FDI2020
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 34 tahun melahirkan anak ketiga di Puskesmas. Pasien partus
pervaginam dengan BBL 3100 gram. Telah dilakukan manajemen kala III, namun setelah 30
menit plasenta tidak kunjung lahir. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, RR 20 x/menit, dan suhu 36,8oC. Tampak tali pusat menjulur
di depan vagina. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Kala II memanjang
b. Kala III memanjang
c. Retensio plasenta
d. Sisa plasenta
e. Tali pusat terkemuka

© FDI2020
C. Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 34 tahun
• Melahirkan anak ketiga di puskesmas
• Telah dilakukan manajemen kala III, namun setelah 30
menit plasenta tidak kunjung lahir
• Tampak tali pusat menjulur di depan vagina

Apakah diagnosis pada kasus ini?

© FDI2020
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2020


Kala III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Injeksi Oksitosin Peregangan tali pusat terkendali Masase Uterus
• Dalam waktu 1 menit setelah bayi • Ketika uterus berkontraksi setelah inj. Oksitosin, Cek tonus uterus
lahir, berikan Inj. Oksitosisn 10 unit tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
IM di 1/3 paha atas bagian distal lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-
lateral (lakukan aspirasi sebelum hati.
menyuntikan). • Bila uterus tidak berkontraksi segera lakukan
• Inj. dapat diulang 15 menit setelah rangsangan puting payudara.
suntikan pertama. • Bila 15 menit kemudian, plasenta tak kunjung lahir, inj.
• Bila tidak ada oksitosin, lakukan Oksitosin ulangan dan lakukan peregangan tali pusat
rangsangan puting payudara ibu terkendali.
atau minta ibu menyusui → • Dan bila setelah 30 menit, plasenta tak kunjung lahir
menghasilkan oksitosin alami → RUJUK (manual plasenta)

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tertahannya atau belum Sarwono, 2008


lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi
lahir.

Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kala II memanjang → tidak tepat


b. Kala III memanjang → tidak tepat
d. Sisa plasenta → tidak tepat
e. Tali pusat terkemuka → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

C. Retensio Plasenta

© FDI2020
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 29 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 27 minggu datang ke


RS untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluhkan terkadang mual-mual saja saat ini
terutama saat mencium bau terasi, tetapi makan pasien masih baik. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg, denyut nadi 90 x/menit,
frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,8oC. Riwayat hipertensi sebelum kehamilan (+),
proteinuria (-). Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Hipertensi Kronik
b. Hipertensi Gestasional
c. Hiperemesis Gravidarum gr ade1
d. Hiperemesis Gravidarum gr ade 2
e. Superimposed eklamsia

© FDI2020
A. Hipertensi kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun, G2P1A0, UK 27 minggu
• Tekanan darah 170/90 mmhg
• Riwayat hipertensi sebelum kehamilan (+)
• Proteinuria (-)

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2020
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK < 20
minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ +2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi, perdarahan
subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan Cara pemberian MgSO4
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
(cairan IV) mencegah kejang atau kejang berulang
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
eklamsia dan preeklamsia berat dalam 6 jam sesuai prosedur
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih Syarat pemberian MgSO4
memadai • Tersedia Ca Glukonas 10%
• Lakukan intubasi bila kjang berulang → • Ada refleks patella
ICU • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
40%) dan larutkan dengan 10 ml aquades larutkan dalam 500 ml RL?RA, lalu berikan secara IV
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan selama dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
20 menit 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g eklamsia)
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b.Hipertensi gestasional → tidak tepat (Hipertensi tanpa


proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu
dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90
mmHg))
c. Hiperemesis gravidarum gr 1 → tidak tepat (Sadar,
anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun,
lidah kering, turgor menurun, mata cekung (intake
terganggu))
d.Hiperemesis gravidarum gr 3 → tidak tepat
(Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi,
demam, muntah berhenti (intake terganggu))
e. Superimposed eklamsia → tidak tepat (riwayat HT
kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu),
proteinuria > +1)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien tersebut adalah ....

A. Hipertensi Kronik

© FDI2020
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu berusia 28 tahun datang ke puskesmas untuk mengontrol kehamilannya.


Diketahui ibu saat ini mengandung anak pertamanya dengan usia kehamilan 28 minggu,
Riwayat TT lengkap, riwayat HT dan DM disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan
suhu 36,3°C. Pemeriksaan leopold I teraba bagian keras, leopold II teraba punggung
sebelah kiri ibu, leopodl 3 teraba lunak, TFU didapatakan 26 cm. Pada pemeriksaan lab
didapatkan Hb 14,7 g/dl, protein negative, GDS 278 mg/dl. Apakah tindakan selanjutnya
yang harus di lakukan?
a. Memberikan Tablet Fe
b. Memberikan OAD oral
c. Merujuk ke faskes lanjutan (Rumah Sakit)
d. Memberikan Insulin
e. Tidak dilakukan tindakan khusus karna kondisi ibu normal

© FDI2020
C. Merujuk ke Faskes Lanjutan
(Rumah Sakit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Ibu usia 28 tahun datang mengontrol kehamilannya di
puskesmas
• Usia kehamilan 28 minggu
• Riwayat DM disangkal
• GDP 98 mg/dl

Tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan……

© FDI2020
DIABETES MELITUS GESTASIONAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor risiko diabetes melitus gestasional


meliputi:
• Obesitas
• Adanya riwayat diabetes melitus
Diabetes melitus gestasional adalah gestasional sebelumya
keadaan intoleransi karbohidrat yang • Glukosuria
memiliki awitan atau pertama kali • Adanya riwayat keluarga dengan diabetes
ditemukan pada kehamilan. • Abortus berulang
• Adanya riwayat melahirkan dengan cacat
bawaan atau bayi >4000 gram
• Adanya riwayat preeklampsia.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien dengan faktor risiko perlu diperiksa lebih lanjut


sesuai standar diagnosis diabetes melitus di kunjungan
antenatal pertama.
• Diagnosis diabetes melitus ditegakkan bila kadar
glukosa darah sewaktu >200 mg/dl (disertai gejala klasik
hiperglikemia) ATAU kadar glukosa darah puasa >126
mg/dl ATAU kadar glukosa 2 jam setelah TTGO >200
mg/dl ATAU kadar HbA1C >6,5%. Hasil yang lebih
rendah perlu dikonfirmasi dengan melakukan
pemeriksaan TTGO di usia kehamilan antara 24-28
minggu.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Diagnosis Pada Ibu Tanpa Faktor
Risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan konfirmasi dan pemeriksaan untuk ibu hamil


tanpa faktor risiko dilakukan pada usia kehamilan 24-28
minggu, dengan cara sebagai berikut:
• Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3
hari, kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan.
• Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari,
kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram dalam 200 ml air,
dan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian.
• Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan apabila
ditemukan:
• Kadar gula darah puasa > 92 mg/dl
• Kadar gula darah setelah 1 jam >180 mg/dl
• Kadar gula darah setelah 2 jam >153 mg/dl

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Alur Menegakkan Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


PENATALAKSANAAN UMUM:
➢ Penatalaksanaan diabetes melitus gestasional dilakukan secara terpadu oleh dokter spesialis penyakit dalam,
dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ahli gizi, dan dokter spesialis anak.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢ Sedapat mungkin rujuk ibu ke rumah sakit untuk mendapatkan penatalaksanaan yang adekuat.

TUJUAN KHUSUS
➢ Tujuan penatalaksanaan adalah mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah puasa <95mg/dl dan kadar glukosa 2
jam sesudah makan <120 mg/dl.
➢ Pengaturan diet perlu dilakukan untuk semua pasien:
▪ Tentukan berat badan ideal: BB ideal = 90% x (TB-100)
▪ Kebutuhan kalori = (BB ideal x 25) + 10-30% tergantung aktivitas fisik + 300 kal untuk kehamilan
▪ Bila kegemukan, kalori dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukan. Bila kurus, ditambah sekitar 20-30% sesuai
kebutuhan untuk meningkatkan BB
▪ Asupan protein yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kgBB
➢ Pemberian insulin dilakukan di rumah sakit dan dipertimbangkan bila pengaturan diet selama 2 minggu tidak mencapai
target kadar glukosa darah.
➢ Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/ hari.
➢ Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG, dan kardiotokografi.

© FDI2020
Kemenkes RI, 2013
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberikan Tablet Fe → kurang tepat karena


Hb ibu normal
B. Memberikan OAD oral → tidak tepat, karena
OAD oral kontraindikasi pada ibu hamil
D. Memberikan Insulin → kurang tepat, sebaiknya
penatalaksanaan pada ibu dengan diabetes
gestasional dilakukan oleh dokter spesialis
E. Tidak dilakukan tindakan khusus karena kondisi
ibu normal → tidak tepat karena GDP ibu
meningkat >92 mg/dl

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tindakan selanjutnya yang tepat


adalah adalah ....

A. Merujuk ke faskes lanjutan


(Rumah Sakit)

© FDI2020
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan 22 tahun, datang ke Praktik Dokter Umum untuk memeriksakan


kandungannya, hamil anak pertama dengan usia kehamilan 24 minggu. Pasien
mengeluh kedua kaki bengkak. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 130/90 mmHg, Nadi 98 x/menit, RR 19 x/menit, dan suhu 36,5oC. Pemeriksaan
apakah yang perlu dilakukan terhadap pasien tersebut pada usia kehamilan 24
minggu?
a. Mendorong perilaku hidup sehat
b. Pemberian suplemen TT
c. Cek pre-eklamsi
d. Cek letak
e. Palpasi abdomen

© FDI2020
C. Cek pre-eklamsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan 22 tahun, hamil anak pertama
• Kehamilan 24 minggu
• Kedua kaki bengkak
• Tekanan darah 130/90 mmhg

Pemeriksaan apakah yang perlu dilakukan terhadap


pasien tersebut pada usia kehamilan 26 minggu?

© FDI2020
Antenatal Care (ANC)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADWAL KUNJUNGAN
Trimester Jumlah kunjungan Waktu kunjungan yang dianjurkan
minimal
1 1x Sebelum minggu ke-16
2 1x Antara minggu ke 24-28
3 2x Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-38

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Antenatal Care (ANC)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ANC Waktu (minggu) Tindakan


1 < 14 minggu • Membangun hubungan
• Membangun dan tatalaksana
• Suplemen TT
• Mendorong prilaku sehat
2 14 – 28 minggu + cek Pre-eklamsia
3 28 – 36 minggu + palpasi abdomen
4 > 36 minggu + cek letak

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Mendorong perilaku hidup sehat → dilakukan


pada waktu kehamilan < 14 minggu
b. Pemberian suplemen TT → dilakukan pada
waktu kehamilan < 14 minggu
d. Cek letak → dilakukan pada waktu kehamilan >
36 minggu
e. Palpasi abdomen → dilakukan pada waku
kehamilan 28 – 36 minggu

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan yang dilakukan pada


usia kehamilan 26 minggu adalah...

C. Cek pre-eklamsi

© FDI2020
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 29 tahun datang ke UGD Puskesmas dengan keluhan


keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Pasien dengan G3P1A1,
perkiraan usia kehamilan 37 minggu. Perut terasa nyeri sekali. Riwayat trauma
disangkal. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
90 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. Pemeriksaan genetalia
didapatkan perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah kehitaman.
Hasil USG sebelumnya bayi kembar, ketuban cukup. Apakah tatalaksana yang
tepat untuk pasien ini?
a. Drip Oksitosin
b. Persalinan pervaginam
c. Ekstraksi vakum
d. SC
e. Rujuk

© FDI2020
E. Rujuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 29 tahun datang ke UGD Puskesmas
• Keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu
• G3P1A1, UK 37 minggu
• Perut terasa nyeri sekali
• Perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah
kehitaman
• Hasil USG sebelumnya bayi kembar, ketuban cukup

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?


© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan
❑ Trauma abdomen jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
❑ Gemeli ❑ Anemia berat
❑ Defisiensi besi ❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip Oksitosin
b. Persalinan pervaginam Tatalaksana ini dilakukan di FASKES yang
c. Ekstraksi vakum lengkap, bukan di PUSKESMAS

d. SC

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien


ini adalah....

E. Rujuk

© FDI2020
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 41 tahun G4P3A0 usia kehamilan 14 minggu datang ke


IGD RS karena mual dan muntah selama 2 hari ini. Keluhan disertai dengan nyeri
perut, setelah kehamilan keempatnya ini pasien sudah tidak berencana memiliki
anak lagi. Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,7oC. Pemeriksaan dalam ditemukan
serviks terbuka, perdarahan (+), TFU teraba setinggi pusat. Apakah tatalaksana
yang tepat pada pasien tersebut?
a. Aspirasi vakum manual
b. Pemberian ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
c. Pemberian tokolitik
d. Aspirasi vakum manual kemudian tubektomi
e. Pemberian Tab Fe 60 mg

© FDI2020
D. Aspirasi vakum manual kemudian
tubektomi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 41 tahun G4P3A0 UK 14 minggu
• Mual dan muntah selama 2 hari ini, nyeri perut
• Setelah kehamilan keempatnya ini pasien sudah tidak
berencana memiliki anak lagi
• Pemeriksaan dalam: serviks terbuka, perdarahan (+), TFU
teraba setinggi pusat

Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?

© FDI2020
Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang


disebabkan oleh kelainan pada vili khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edem
Faktor Predisposisi ▪ Usia – kehamilan terlalu muda dan tua
▪ Riwayat kehamilan mola sebelumnya
▪ Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan
kontrasepsi oral

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Perdarahan pervaginam berupa Tatalaksana Umum
bercak hingga berjumlah banyak • Jika servix tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam untuk
• Mual dan muntah hebat mendilatasi servix
• Ukuran uterus lebih besar dari usia • Siapkan darah untuk transfusi, terutama pada mola berukuran
kehamilan besar
• Tidak ditemukan janin intrauterin
• Nyeri perut Tatalaksana khusus
• Servix terbuka • Evakuasi dengan aspirasi vakum manual (AVM)
• Keluar jaringan seperti anggur, tidak • Infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0,9% atau RL, kecepatan
ada janin 40-60 tpm untuk mencegah perdarahan
• Takikardi, berdebar-debar (tanda- • Anjurkan kontrasepsi hormonal bila masih ingin punya anak,
tanda tirotoksikosis) tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
• Dapat dibantu dengan USG
Note: tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus di FASKES
yang lebih lengkap

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Mola Hidatidosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Monitoring:
o Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu
o Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan
berturut-turut, rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas kemoterapi
o HCG urin yang belum memberi hasil negatif selama 8 minggu juga
mengindikasikan untuk rujuk ke RS tersier yang memiliki fasilitas
kemoterapi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Aspirasi vakum manual → kurang tepat


b. Pemberian ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam →
tidak tepat
c. Pemberian tokolitik → tidak tepat
e. Pemberian Tab Fe 60 mg → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


tersebut adalah ....

D. Aspirasi vakum manual


kemudian tubektomi

© FDI2020
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 35 tahun G4P2A1 usia kehamilan 37 minggu dibawa ke IGD RS
karena nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu disertai perdarahan aktif dari jalan lahir.
Gerakan janin tidak dirasakan. Riwayat persalinan sebelumnya secara SC anak pertama
dan ketiga. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi
92 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,5oC. Pada palpasi abdomen teraba jelas
bagian-bagian janin. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien?
a. Drip oksitosin
b. Pemberian tokolitik
c. Kuretase
d. SC Cito
e. Injeksi asam traneksamat 10 mg/KgBB

© FDI2020
D. SC Cito
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 35 tahun G4P2A1 UK 37 minggu
• Nyeri perut hebat sejak 3 jam yang lalu disertai perdarahan
aktif dari jalan lahir
• Gerakan janin tidak dirasakan
• Riwayat persalinan sebelumnya secara SC anak pertama dan
ketiga
• Teraba jelas bagian-bagian janin

Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien?

© FDI2020
Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ruptur uteri: robeknya dinding rahim terjadi akibat terllampauinya daya regang
miometrium.
Ruptur uteri risiko terjadinya lebih tinggi pada bekas SC.

Diagnosis
• Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
• Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptur terjadi)
• Syok atau takikardia
• Adanya cairan bebas intraabdominal
• Hilangnya gerak dan DJJ
• Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
• Dapat didahului oleh lingkaran kontriksi (bandl’s ring)
• Nyeri raba/tekan dinding perut
• Bagian-bagian janin mudah dipalpasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Ruptur Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana umum Tatalaksanan khusus
• Berikan oksigen. • Jika uterus dapat diperbaiki dengan risiko operasi lebih
• Perbaiki kehilangan volume darah dengan rendah daripada histerektomi dan tepi robekan uterus
pemberian infus cairan IV (NaCl 0,9% atau RL) tidak nekrotik, lakukan reparasi uterus (histerorafi).
sebelum tindakan pembedahan. Tindakan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat
• Jika kondisi ibu stabil, lakukan SC untuk dan menyebabkan kehilangan darah yang lebih sedikit
melahirkan bayi dan plasenta. dibanding histerektomi
• Jika uterus tidak dapat diperbaiki, lakukan histerektomi
subtotal. Jika robekan memanjang hingga servix dan
vagina, histerektomi total mungkin diperlukan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip oksitosin → tidak tepat


b. Pemberian tokolitik → tidak tepat
c. Kuretase → tidak tepat
e. Injeksi asam traneksamat 10 mg/KgBB → tidak
tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat pada pasien


ini adalah ....

D. SC Cito

© FDI2020
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 17 tahun dengan G1P0A0, usia kehamilan 35 minggu


datang ke IGD RS karena nyeri perut seperti akan melahirkan. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 20
x/menit, suhu 36,3oC. Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 31 cm, letak kepala, his 3x
10’ 40”, DJJ 140 x/menit. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7 cm,
ketuban (+). Dibawah ini yang merupakan faktor predisposisi terjadi kasus di atas
adalah?
a. Plasenta previa
b. Bakterial vaginosis
c. Infeksi intrauterine
d. Ketuban pecah dini
e. Usia ibu < 18 tahun

© FDI2020
E. Usia ibu < 18 tahun
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 17 tahun G1P0A0, UK 35 minggu
• Nyeri perut seperti akan melahirkan
• TFU 31 cm, letak kepala, his 3x 10’ 40”, DJJ 140 x/menit
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 7 cm, ketuban (+)

Apakah faktor predisposisi penyebab kasus di atas?

© FDI2020
Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
Faktor Predisposisi Diagnosis
• Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun • Usia kehamilan < 37 minggu
• Hipertensi • Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
• Perkembangan janin terhambat dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks
• Plasenta previa yang progresif
• Ketuban pecah dini • Pembukaan serviks > 2 cm
• Infeksi intrauterine
• Bakterial vaginosis
• Serviks inkompeten
• Kehamilan ganda
• Penyakit periodontal
• Riwayat persalinan preterm sebelumnya
• Kurang gizi
• Merokok

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Konservatif, dengan tokolitik, Dengan syarat:
kortikosteroid, dan antibiotika • UK antara 24-34 minggu
• Dilatasi servix < 3 cm
• Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia, atau
perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin

Persalinan pervaginam atau Disesuaikan dengan kondisi kehamilan:


perabdominal • UK < 24 dan > 34 minggu
• Pembukaan > 3 cm
• Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklamsia, atau
perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan
hidupnya kecil

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Persalinan Preterm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tokolitik Kortikosteroid Antibiotika
• Nifedipin 3 x 10 mg, atau Untuk pematangan paru janin Sebagai profilaksis, diberikan sampai
• Terbutalin sulfat 1000 ug dalam • Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam bayi lahir
500 cc NaCl 0,9%, awal 10 tpm sebanyak 4 kali, atau • Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, atau
kemudian naikkan 5 tpm tiap 15 • Betametason 12 mg IM setiap 24 jam • Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6
menit hingga kontraksi hilang, atau sebanyak 2 kali jam, atau
• Salbutamol dosis awal 10 mg IV • Klindamisisn 3 x 300 mg PO (jika
dalam 1000 cc NaCL 10 tpm, jika alergi penisilin)
kontraksi masih ada, naikkan • Jika persalinan preterm + KPD,
kecepatan 10 tpm setiap 30 menit berikan eritrimisin 4 x 400 mg PO
hingga kontraksi berhenti atau nadi
> 120 x/menit kemudian dosis
dipertahankan hingga 12 jam
setelah kontraksi hilang

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → tidak tepat


b. Bakterial vaginosis → tidak tepat
c. Infeksi intrauterine → tidak tepat
d. Ketuban pecah dini → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor predisposisi yang menyebabkan


kasus tersebut adalah ....

E. Usia ibu < 18 tahun

© FDI2020
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke RS karena nyeri pada payudara.


Pasien post melahirkan 6 hari yang lalu, ASI sering tidak lancar. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 18
x/menit, dan suhu 37,6oC. Pemeriksaan payudara didapatkan payudara mengeras,
eritema (-), nyeri tekan(+), fluktuasi (-). Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien
ini?
a. Mastitis
b. Abses mammae
c. Bendungan air susu
d. Galaktokel
e. Tumor payudara

© FDI2020
C. Bendungan air susu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun datang ke RS
• Nyeri pada payudara
• Post melahirkan 6 hari yang lalu, ASI sering tidak lancar suhu
37,6oc
• Pemeriksaan payudara: payudara mengeras, eritema (-), nyeri
tekan(+), fluktuasi (-)

Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?

© FDI2020
Kelainan Payudara Saat Nifas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bendungan Air Susu


(zogstuwing, breast Mastitis Galaktokel
engorgetment)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Bendungan Air Susu
(zogstuwing, breast engorgetment)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah memproduksi air
susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup
sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi (bonding)
kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
Gejala • Pembengkakan payudara bilateral
• Palpasi teraba keras
• Kadang terasa nyeri
• Peningkatan suhu badan ibu
• Tidak terdapat tanda-tanda kemerahan dan demam
Tatalaksana • Pemakaian kutang untuk menyangga payudara
• Pemberian analgetika
• Dianjurkan menyusui segera dan lebih sering
• Kompres hangat
• Air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase) serta perawatan payudara
• Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk sementara (2 - 3 hari) agar bendungan terkurangi dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan

Sarwono, 2008 © FDI2020


Mastitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Infeksi dan peradangan parenkim kelenjar payudara


Gejala • Demam yang disertai menggigil, mialgia, nyeri, dan takikardia.
• Payudara membengkak, mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan
disertai rasa sangat nyeri.
• Dapat berkembang menjadi abses (fluktuasi +, nyeri dan eritema).
Tatalaksana • Tetap laktasi dan pengosongan payudara.
• Antibiotik (penisilin tahan penisilinase (dikloksasilin) atau sefalosporin), bila alergi
penisilin berikan eritromisin atau sulfa-.
• Bed-rest, pemberian cairan yang cukup, antinyeri dan antiinflamasi.
• Untuk ABSES → insisi drainase.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Galaktokel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Walaupun jarang dapat terjadi sumbatan saluran oleh


air susu yang membeku.
• Air susu terkumpul pada satu lobus atau lebih dan
dapat menyebabkan timbulnya massa kistik.
• Massa tersebut bisa hilang secara spontan atau
memerlukan aspirasi.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Mastitis → tidak tepat (infeksi dan peradangan


parenkim kelenjar payudara)
b. Abses mammae → tidak tepat (fluktuasi +, nyeri
dan eritema)
d. Galaktokel → tidak tepat (sumbatan saluran
oleh air susu yang membeku)
e. Tumor payudara → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien ini


adalah....

C. Bendungan Air Susu

© FDI2020
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke


IGD Puskesmas karena nyeri perut dan keluar cairan lendir darah dari jalan lahir.
Saat dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap, akhirnya
dipimpin untuk persalinan pervaginam. Setelah bayi dan plasenta dilahirkan terjadi
perdarahan terus menerus dari jalan lahir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekana darah 120/70 mmHg, nadi 87 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,6 Saat
dilakukan pemeriksaan genetalia ditemukan adanya robekan jalan lahir
mencapai 2/3 sfingter ani eksterna. Apakah tata laksana yang tepat pada pada
pasien ini?
a. Injeksi asam traneksamat 10 mg/kgBB
b. Tidak perlu dilakukan penjahitan
c. Rujuk ke faskes lanjutan
d. Lakukan penjahitan
e. Cryotherapy

© FDI2020
C. Rujuk ke Faskes lanjutan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 28 tahun G2P1A0 UK 38 minggu datang
ke IGD Puskesmas
• Setelah bayi dan plasenta dilahirkan terjadi perdarahan
terus menerus dari jalan lahir
• Robekan jalan lahir mencapai 2/3 sfingter ani eksterna

Apakah tata laksana yang tepat pada pada pasien ini?


© FDI2020
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tidak perlu dilakukan


Derajat 1
penjahitan

Ruptur Perlu dilakukan


Derajat 2
Perineum penjahitan

Derajat 3 RUJUK, untuk ditangani oleh dokter speisalis


dan 4 (harus dilakukan di kamar operasi)

IDI, 2017 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Injeksi asam traneksamat 10 mg/kgBB → tidak tepat


b. Tidak perlu dilakukan penjahitan → tidak tepat
(tatalaksana untuk ruptur perineum derajat I)
d. Lakukan penjahitan → tidak tepat (dilakukan di faskes
lanjutan)
e. Cryotherapy → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tata laksana pada pasien ini adalah...

C. Rujuk ke Faskes lanjutan

© FDI2020
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 43 tahun G5P4A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD RS
karena nyeri perut seperti akan melahirkan disertai keluar cairan bening dari jalan
lahir. Riwayat anak terahir lahir dengan berat 3300 gram. Setelah dilakukan
pemeriksaan dalam ternyata sudah pembukaan lengkap, ketuban (-). Kemudian
dipimpin untuk bersalin. Bayi lahir dengan BBL 3400 gram. Setelah bayi dan
plasenta lahir lengkap terjadi perdarahan yang terus menerus. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi pusat dan
kontraksi lembek. Apakah penyebab terjadinya kasus tersebut?
a. Usia tua
b. Hipotensi
c. Kala II lama
d. Grande-multipara
e. Bayi besar

© FDI2020
D. Grande-Multipara
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 43 tahun G5P4A0 UK 38 minggu datang ke IGD RS
• Riwayat anak terakahir BBL 3300 gram
• Bayi lahir dengan BBL 3400 gram
• Setelah bayi dan plasenta lahir lengkap terjadi perdarahan
yang terus menerus
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah penyebab terjadinya kasus tersebut?


© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Usia tua → tidak tepat


b. Hipotensi → tidak tepat
c. Kala II lama → tidak tepat
e. Bayi besar → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab terjadinya kasus tersebut


adalah ....

D. Grande-Multipara

© FDI2020
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke IGD RS karena keluar cairan dari jalan lahir.
Pasien sedang hamil anak kedua, perkiraan usia kehamilan 37 minggu. Pemeriksaan tanda
vital tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan
suhu 36,3°C. Pemeriksaan leopold I teraba bagian lunak, leopold II teraba punggung
sebelah kiri ibu, leopold 3 teraba keras, leopold 4 janin belum masuk pintu atas panggul
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 2 cm, ketuban (-), teraba tali pusat di daerah
vagina. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Tali pusat terkemuka
b. Tali pusat menumbung
c. Occult prolaps
d. Plasenta letak rendah
e. Plasenta previa marginalis

© FDI2020
B. Tali Pusat Menumbung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun
• Keluar cairan dari jalan lahir
• Hamil anak kedua, UK 37 minggu
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 2 cm, ketuban (-),
teraba tali pusat di daerah vagina

Apakah diagnosis pada kasus ini?

© FDI2020
Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin

Klasifikasi Etiologi
• Tali pusat terkemuka: bila tali • Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi
pusat berada di bawah bagian kaki.
terendah janin dan ketuban masih • Prematuritas
intak. • Kehamilan ganda
• Tali pusat menumbung: bila tali • Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
pusat keluar melalui ketuban • Multiparitas predisposisi terjadinya malpresentasi
yang sudah pecah, ke serviks, • Disproporsi janin-panggul
dan turun ke vagina. • Tumor di panggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
• Occult prolapse: tali pusat berada • Tali pusat abnormal panjang (> 75 cm)
di samping bagian terendah janin • Plasenta letak rendah
turun ke vagina. Tali pusat dapat • Solusio plasenta
teraba atau tidak, ketuban dapat • Ketuban pecah dini
pecah atau tidak. • Amniotomi

Sarwono, 2008 © FDI2020


Prolaps Tali Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan
• Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu segera.
pemeriksaan dalam. • Pervaginam: hanya mungkin bila pembukaan
• Auskultasi terdengar: DJJ yang iregular, sering lengkap, bagian terendah janin telah masuk
dengan bradikardi yang jelas, terutama panggul, dan tidak ada CPD.
berhubungan dengan kontraksi uterus. • SC: pembukaan yang belum lengkap.
• Monitoring DJJ yang berkesinambungan • Sambil menunggu persiapan SC, tekanan pada tali
memperlihatkan adanya deselerasi variabel. pusat oleh bagian terendah janin dapat
• Tekanan pada bagian terendah janin oleh diminimalisasi dengan posisi knee chest,
manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul Trendelenburg, atau posisi Sim.
menyebabkan menurunnya DJJ secara tiba-tiba • Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus
yang menandakan kompresi tali pusat. dihentikan.

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Tali pusat terkemuka → tidak tepat (tali pusat


berada di bawah bagian terendah janin dan
ketuban masih intak)
c. Occult prolaps → tidak tepat (tali pusat berada
di samping bagian terendah janin turun ke
vagina)
d. Plasenta letak rendah → tidak tepat (plasenta
berimplantasi di segmen bawah uterus sehingga
tepi plasenta terletak dekat dengan ostium)
e. Plasenta previa marginalis → tidak tepat (tepi
plasenta di tepi ostium internal)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

B. Tali Pusat Menumbung

© FDI2020
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 37 tahun G5P3A1 usia kehamilan 37 minggu datang ke IGD RS
karena nyeri perut seperti akan melahirkan. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam
ternyata sudah pembukaan lengkap. Kemudian dipimpin untuk bersalin. Setelah
bayi dan plasenta lahir lengkap terjadi perdarahan yang terus menerus.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit,
frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36,5oC. Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU
setinggi pusat dan kontraksi lembek. Apakah tatalaksana pada kasus ini?
a. Pemberian misoprostol 1000 ug per-oral
b. Pemberian misoprostol 800 ug per-oral
c. Pemberian misoprostol 200 ug per-rektal
d. Pemberian misoprostol 400 ug per-rektal
e. Pemberian misoprostol 800 ug per-rektal

© FDI2020
E. Pemberian misoprostol 800 ug per-
rektal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 37 tahun G5P3A1 UK 38 minggu
• Setelah bayi dan plasenta lahir lengkap terjadi
perdarahan yang terus menerus
• TFU setinggi pusat dan kontraksi lembek

Apakah tatalaksana pada kasus ini?

© FDI2020
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2020


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Pemberian misoprostol 1000 ug per-oral → tidak


tepat (pemberian per-rektal)
b. Pemberian misoprostol 800 ug per-oral → tidak
tepat (pemberian per-rektal)
c. Pemberian misoprostol 200 ug per-rektal → tidak
tepat (dosis salah)
d. Pemberian misoprostol 400 ug per-rektal → tidak
tepat (dosis salah)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana pada kasus ini adalah ....

E. Pemberian misoprostol 800 ug


per-rektal

© FDI2020
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke UGD Puskesmas dengan keluhan


keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu disertai nyeri perut. Pasien sedang
hamil anak kedua, perkiraan usia kehamilan 35 minggu. Perut terasa nyeri sekali.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 85 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,3oC. DJJ 167 x/menit. Pemeriksaan genetalia
didapatkan perdarahan aktif dari jalan lahir, darah berwarna merah kehitaman.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
c. Ruptur uteri
d. Atonia uteri
e. Abortus insipiens

© FDI2020
B. Solusio plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 24 tahun
• Keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu disertai nyeri perut
• Hamil anak kedua, UK 35 minggu
• Perut terasa nyeri sekali
• DJJ 167 x/menit
• Pemeriksaan genetalia: perdarahan aktif dari jalan lahir, darah
berwarna merah kehitaman

Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?

© FDI2020
Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika
❑ Trauma abdomen solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
❑ Gemeli ❑ Anemia berat
❑ Defisiensi besi ❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Solusio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → tidak tepat (perdarahan dari


jalan lahir, darah merah segar, tidak ada nyeri
perut)
c. Ruptur uteri → tidak tepat (khas bagian janin
teraba jelas, DJJ sukar ditemukan dll)
d. Atonia uteri → tidak tepat (khas uterus lembek)
e. Abortus insipiens → tidak tepat (perdarahan dari
jalan lahir dengan usia kehamilan < 20 minggu )

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien ini


adalah....

E. Solusio plasenta

© FDI2020
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuanusia 25 tahun G1P0A0 datang ke IGD RS karena tidak


sadarkan diri, sebelumnya pasien sering mual muntah sejak 6 hari yang lalu, saat ini
sudah tidak muntah. Badan lemas. Kadang-kadang demam. Perkiraan usia
kehamilan 8 minggu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 110 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37,9oC. Pemeriksaan fisik
didapatkan mata cekung. Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Emesis gravidarum
b. Hiperemesis gravidarum grade 1
c. Hiperemesis gravidarum grade 2
d. Hiperemesis gravidarum grade 3
e. Molahidatidosa

© FDI2020
D. Hiperemesis Gravidarum Grade 3
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 25 tahun G1P0A0 UK 8 minggu
• Tidak sadarkan diri
• Sering mual muntah sejak 6 hari yang lalu, saat ini sudah tidak
muntah
• TD 100/60 mmhg, N 110 x/menit, suhu 37,9oc
• Mata cekung

Apakah diagnosis pada kasus ini?


© FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Emesis → mual muntah


Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berat yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16 minggu, ditandai dengan adanya
tanda dehidrasi, gangguan asam basa & elektrolit dan ketoasidosis.

Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dar BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun, lidah
kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah
berhenti

© FDI2020
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metokloperamid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Emesis gravidarum → tidak tepat (mual muntah


pada ibu hamil, namun belum ada tanda
dehidrasi hingga gangguan elektrolit atau asam
basa)
b. Hiperemesis gravidarum grade 1 → tidak tepat
(pasien sadar, belum ada demam)
c. Hiperemesis gravidarum grade 2 → tidak tepat
(pasien masih muntah, dan pasien belum masuk
ke kondisi somnolen-koma )
e. Molahidatidosa → tidak tepat (mual muntah
hebat ditandai dengan usia kehamilan tidak
sesuai dengan TFU, TFU > usia kehamilan)
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah...

D. Hiperemesis Gravidarum
Grade 3

© FDI2020
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 32 tahun, hamil anak kedua dengan perkiraan usia
kehamilan 33 minggu, datang ke IGD RS karena keluar darah sedikit-sedikit dari
jalan lahir sejak 3 hari. Tidak ada nyeri perut. Riwayat plasenta letak rendah pada
kehamilan pertama. Pasien tampak pucat. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu
36,7oC. Pemeriksaan fisik didapatkan TFU 32 cm, anemis (+/+) kontraksi (-), DJJ 170
x/menit, perdarahan aktif. Apakah tatalaksana yang tepat untuk ibu tersbut?
a. Drip oksitosin
b. SC Cito
c. Injeksi asam traneksamat 10 mg/kgBB
d. Resusitasi cairan dengan RL
e. Pemberian tab Fe 60 mg

© FDI2020
B. SC Cito
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan usia 32 tahun, hamil anak kedua, UK 33 minggu,
• Keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir sejak 3 hari
• Tidak ada nyeri perut
• TD 90/60 mmhg, N 110 x/menit
• Pemeriksaan fisik: TFU 32 cm, anemis (+/+) kontraksi (-), DJJ 170
x/menit, perdarahan aktif

Apakah tatalaksana yang tepat untuk ibu tersbut?


© FDI2020
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
❖ Riwayat SC sebelumnya ❖ Syok
❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Penegakkan diagnosis dibantu dengan USG

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2020


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Drip oksitosin → tidak tepat


c. Injeksi asam traneksamat 10 mg/kgBB → tidak tepat
d. Resusitasi cairan dengan RL → tidak tepat (tatalaksana
awal)
e. Pemberian tab Fe 60 mg → → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat dilakukan pada ibu


tersebut adalah ....

B. SC Cito

© FDI2020
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Screening yang dilakukan pada 500 narapidana untuk penyakit HIV/AIDS dengan metode
ELISA, didapatkan 100 narapidana dengan hasil positif diantaranya yang benar menderita
HIV/AIDS sebanyak 10 narapidana. Sedangkan narapidana dengan hasil ELISA negatif
benar menderita HIV/AIDS sebanyak 2 narapidana. Berapakah Nilai prediktif negatif pada
kasus diatas ?
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,8
D. 0,9
E. 0,25

© FDI2020
D. 0,9
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Skrening yang dilakukan pada 500 narapidana untuk
penyakit HIV/AIDS dengan metode ELISA.
• Didapatkan 100 narapidana dengan hasil positif
diantaranya yang benar menderita HIV/AIDS sebanyak 10
narapidana. Sedangkan narapidana dengan hasil ELISA
negatif benar menderita HIV/AIDS sebanyak 2
narapidana.
Nilai prediktif negatif pada kasus diatas adalah...

© FDI2020
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease

• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os

© FDI2020
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test 10 90 100

Negatif Test 2 398 400

12 488 500

• Negative Predictive Value: 398/(2+398) → 398/400→ 0,9

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. 0,1 → tidak tepat


B. 0,2 → tidak tepat
C. 0,8 → tidak tepat
E. 0,25 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, nilai prediktif negatif pada kasus diatas


adalah...

D. 0,9

© FDI2020
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada akhir tahun 2019 muncul virus baru di China yaitu virus corona dan menyebar dengan
sangat cepat ke berbagai negara dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup
tinggi. Sehingga WHO menetapkan hal ini sebagai status pandemik. Apakah pola epidemik
yang sesuai yang kejadian pada kasus ini ?
A. Point source epidemic
B. Continous source epidemic
C. Propagated source epidemic
D. Intermitten source epidemic
E. common source epidemic

© FDI2020
C. Propagated source epidemic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pada akhir tahun 2019 muncul virus baru di China yaitu virus
corona dan menyebar dengan sangat cepat ke berbagai
negara dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup
tinggi. Sehingga WHO menetapkan hal ini sebagai status
pandemik.

Pola epidemik yang sesuai yang kejadian pada kasus ini


adalah...

© FDI2020
Kurva Epidemik
Gambaran distribusi penderita berdasarkan waktu timbul gejala pertama, berbentuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

histogram, penting dalam penyelidikan wabah, bisa menentukan interval waktu,


cara penularan, masa inkubasi.
• Point source epidemic : pemaparan bersumber tunggal dan waktu yang singkat
• Continuous source epidemic : periode pemaparan memanjang, kurva berpuncak
tunggal dan datar
• Intermittent common source epidemic : lama paparan dan jumlah orang yang
terpapar tidak beraturan besarnya, kurva bergerigi tak beraturan, kurva bergerigi
tak beraturan, onset cepat peningkatan tajam, durasinya dalam satu/dua masa
inkubasi penyakit, penurunannya cepat biasanya tidak melebihi satu kali masa
inkubasi setelah sumber infeksi dihilangkan.
• Propagated epidemic : penularan dari makhluk ke makhluk, berpuncak banyak,
berjarak 1 masa inkubasi, onset pelan secara diam-diam peningkatan lambat,
durasinya dalam beberapa masa inkubasi penyakit, penurunannya lambat
biasanya berhenti sendiri karena populasi non imun individu menjadi sangat kecil
untuk membantu penyebaran penyakit.

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Point source epidemic Continuous source epidemic

Intermittent common source epidemic Propagated epidemic


© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Point source epidemic → kurang tepat


B. Continous source epidemic → kurang tepat
D. Intermitten source epidemic → tidak tepat
E. common source epidemic → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pola epidemik yang sesuai yang


kejadian pada kasus ini adalah...

C. Propagated source epidemic

© FDI2020
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan
untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas
kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu
atau masyarakat. Masyarakat menyelenggarakan STBM secara mandiri dengan
berpedoman pada Pilar STBM. Apakah contoh perilaku yang termasuk dalam pilar STBM
tersebut ?
A. Stop buang air besar sembarangan
B. Menggunakan jamban sehat
C. Makan dengan gizi yang seimbang
D. Rajin olahraga dan istirahat cukup
E. Jaga kebersihan lingkungan

© FDI2020
A. Stop buang air besar sembarangan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM
adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara mendorong
perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat
atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir,
perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.

Contoh perilaku yang termasuk dalam pilar STBM tersebut adalah...

© FDI2020
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2014
TENTANG
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Menggunakan jamban sehat → tidak tepat


C. Makan dengan gizi yang seimbang → kurang tepat,
termasuk dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat)
D. Rajin olahraga dan istirahat cukup → kurang tepat,
termasuk dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat)
E. Jaga kebersihan lingkungan → kurang tepat, termasuk
dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, perilaku yang termasuk dalam pilar


STBM tersebut adalah...

A. Stop buang air besar


sembarangan

© FDI2020
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perilaku cuci tangan pakai sabun sebagaimana tertera dalam pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat) serta termasuk dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) diwujudkan
melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas membudayakan perilaku cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan sabun secara berkelanjutan dan menyediakan dan memelihara
sarana cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir, sabun, dan saluran pembuangan air
limbah. Manakah berikut ini yang termasuk 5 waktu penting saat cuci tangan pakai sabun
(CTPS) ?
A. Sebelum makan dan setelah makan
B. Setelah menyusui
C. Setelah bertemu orang
D. Sebelum buang air kecil
E. Setelah buang air besar

© FDI2020
E. Setelah buang air besar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perilaku cuci tangan pakai sabun sebagaimana tertera dalam
pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) serta termasuk
dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas
membudayakan perilaku cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun secara berkelanjutan.

5 waktu penting saat cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sebelum makan dan setelah makan → kurang tepat


B. Setelah menyusui → kurang tepat
C. Setelah bertemu orang → tidak tepat
D. Setelah buang air besar → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, 5 waktu penting saat cuci tangan pakai


sabun (CTPS) adalah...

E. Setelah buang air besar

© FDI2020
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin meneliti hubungan antara vaksinasi HPV dengan angka kejadian
kanker serviks yang telah di lakukan pap smear. Subyek dibagi menjadi kelompok yang
sudah vaksinasi dan belum di vaksinasi dalam kurun waktu 10 tahun kebelakang. Apakah
pernyataan yang benar mengenai desain penelitian yang cocok untuk dilakukan oleh
dokter tersebut?
A. Dimulai dengan pemilihan kelompok kasus dan control
B. Hubungan kausal dengan Ood Ratio (OR)
C. Hubungan kausal dengan Relative Risk
D. Hubungan kausal yang paling lemah
E. Dapat meneliti banyak variable sekaligus

© FDI2020
C. Hubungan kausal dengan Relative
Risk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter ingin meneliti hubungan antara vaksinasi
HPV dengan angka kejadian kanker serviks yang telah di
lakukan pap smear.
• Subyek dibagi menjadi kelompok yang sudah vaksinasi dan
belum di vaksinasi dalam kurun waktu 10 tahun kebelakang.

Pernyataan yang benar mengenai desain penelitian yang


cocok untuk dilakukan adalah...

© FDI2020
Cross Sectional/potong lintang Case Control Cohort
• Keseluruhan variable (paparan • Membandingkan kelompok • Membandingkan kelompok
dan penyakit) diamati secara kasus dengan kelompok control terpapar dengan kelompok tidak
serentak pada satu saat/periode • Dimulai dengan pemilihan terpapar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Waktu singkat kelompok kasus dan control • Ada durasi waktu


• Faktor resiko diketahui dulu • rawan terhadap bias seleksi, bias • Semua subjek berawal dari
kemudian penyakitnya recall, bias informasi kondisi sehat
• Hubungan kausal yang paling • retrospektif • Kendala etik (+)
lemah • penyakit nya tahu dulu baru • Dimulai dengan pemilihan
• Dapat terjadi bias recall kemudian mencari faktor resiko kelompok yang terpapar dan
• Hubungan kausal dengan • hubungan kausal lebih kuat yang tidak terpapar
Prevalen Risk daripada cross sectional • mahal, butuh waktu yang lama,
• dapat meneliti banyak variable • hubungan kausal dengan Ood kurang efisien
sekaligus Ratio (OR) • dapat terjadi hilangnya subjek
• tidak banyak mengalami penelitian
kendala etik • hubungan kausal dengan
Relative Risk
• Berdasarkan titik awal penelitian
dibagi 2 :
➢ Prospective cohort
➢ Retrospective cohort

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dimulai dengan pemilihan kelompok kasus dan control


→ kurang tepat, penelitian case control
B. Hubungan kausal dengan Ood Ratio (OR) → kurang
tepat, penelitian case control
D. Hubungan kausal yang paling lemah → kurang tepat,
penelitian cross sectional
E. Dapat meneliti banyak variable sekaligus → kurang
tepat, penelitian cross sectional

© FDI2020
Jadi, Pernyataan yang benar mengenai desain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penelitian yang cocok untuk dilakukan


adalah...

C. Hubungan kausal dengan


Relative Risk

© FDI2020
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter melakukan penelitian pada 500 anak yang diimunisasi difteri. Setelah 5
tahun kemudian didapatkan data 10 anak yang sakit difteri, sedangkan pada kelompok
pembanding dari 500 anak ditemukan 100 anak menderita difteri. Berapakah Resiko terkena
difteri bila divaksin ?
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,4
D. 0,8
E. 10

© FDI2020
A. 0,1
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter melakukan penelitian pada 500 anak
yang diimunisasi difteri. Setelah 5 tahun kemudian
didapatkan data 10 anak yang sakit difteri, sedangkan
pada kelompok pembanding dari 500 anak ditemukan
100 anak menderita difteri.
Resiko terkena difteri bila divaksin adalah...

© FDI2020
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Desain Penelitian Nilai asosiasi Epidemological


measurment
Case control Odds Ratio (OR) Prevalensi
Cohort Relative risk (RR) Insidens
Cross sectional Prevalence ratio (PR) = RR Prevalensi

• Prevalence Ratio=Relative Risk


Disease (+) Disease (-)
A/(A+B)
Risk (+) A B = C/(C+D)
Risk (-) C D

© FDI2020
Desain Penelitian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Relative risk:
Disease (+) Disease (-)
A/(A+B)
Risk (+) A B = C/(C+D)
Risk (-) C D

Disease (+) Disease (-)


Risk (+) 10 490 10/500
Risk (-) 100 400
= 100/500
= 0,1

Sumber: Dahlan, M. Sopiyudin. 2012. Edisi 5: Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. 0,2→ tidak tepat


C. 0,4 → tidak tepat
D. 0,8 → tidak tepat
E. 10 → tidak tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, resiko terkena difteri bila divaksin


adalah...

A. 0,1

© FDI2020
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 25 thn dtg ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas hingga
pinggang terbentur aspal. Dari pemeriksaan fisik didpatkan kesadaran CM tensi 80/60 nadi
110 rr 24 temp 37,5 tampak jejas di flank kiri. Dari pemeriksaan urinalisa didapatkan leukosit
darah 100/lpb. Ct scan abdomen didapatkan hematom ginjal kiri, perdarahan perirenal
trbatas pada retroperitoneum, robekan parenkim ginjal < 1 cm tidak ada ekstravasasi urin.
Diagnosis pada pasien ini……
A. Trauma Ginjal Grade 1
B. Trauma Ginjal Grade 2
C. Trauma Ginjal Grade 3
D. Trauma Ginjal Grade 4
E. Trauma Ginjal Grade 5

© FDI2020
B. Trauma Ginjal Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : post KLL hingga pinggang membentur aspal,
• Pemeriksaan fisik : tensi 80/60 nadi 110 rr 24 temp 37,5 tampak
jejas di flank kiri. Dari pemeriksaan urinalisa didapatkan leukosit
darah 100/lpb
• CT Scan : hematom ginjal kiri, perdarahan perirenal trbatas
pada retroperitoneum, robekan parenkim ginjal < 1 cm tidak
ada ekstravasasi urin

Diagnosis pada pasien ini adalah...


© FDI2020
Trauma Ginjal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Trauma Ginjal Grade 1


C. Trauma Ginjal Grade 3
D. Trauma Ginjal Grade 4
E. Trauma Ginjal Grade 5

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Trauma Ginjal Grade 2

© FDI2020
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 40 tahun datang ke IGD RS setelah tertabrak sepeda motor dengan keluhan
nyeri pada lengan atas kanan bagian tengah. Tidak ada luka terbuka, TTV dbn. Hasil
radiologi tampak fraktur 1/3 medial os. Humerus. Apa yang kemungkinan terjadi pada
pasien ini...
A. Cedera Nervus Tibialis
B. Cedera Nervus Axillaris
C. Cedera Nervus Radialis
D. Cedera Nervus Ulnaris
E. Cedera Nervus Medianus

© FDI2020
C. Cedera Nervus Radialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : terdapat benjolan pada leher kanan sejak 2
bulan yang lalu, benjolan tidak nyeri. Selain itu pasien
mengeluh lengan bengkak sejak 2 minggu terakhir.
• Pemeriksaan penunjang: gambaran seperti mata burung
hantu.

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Cedera Nervus Radialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dapat disebabkan oleh fraktur


shaft humerus, fraktur distal
humerus, fraktur Monteggia
• Radial nerve palsy → paralisis
otot-otot ekstensor di
kompartemenposterior
antebrachii → WRIST DROP
(DROPHAND)
• Hilangnya sensasi pada aspek
lateral dorsum manus

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Cedera Nervus Tibialis


B. Cedera Nervus Axillaris
D. Cedera Nervus Ulnaris
E. Cedera Nervus Medianus

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan yang terjadi pada


pasien ini adalah...

C. Cedera Nervus Radialis

© FDI2020
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan BAB seperti feses kambing sejak
3 bulan ini, badannya juga terasa lemas dan berat badan semakin menurun. Pada
pemeriksaan fisik : teraba massa pada abdomen. RPK diketahui ibu pasien meniggal
karena kanker. Kemudian pasien diusulkan untuk melakukan pemeriksaan barium enema.
Gambaran apa yang yang anda harapkan dari kasus diatas…..
A. Gas Bebas
B. Doublle Bubble
C. Apple Core Sign
D. String Sign
E. Coffee Been Sign

© FDI2020
C. Apple Core Sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• BAB seperti feses kambing sejak 3bulan ini, badannya juga
terasa lemas dan berat badan semakin menurun
• Pada pemeriksaan fisik : teraba massa pada abdomen .

Jawaban paling tepat pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Ca Colon
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala Klinis

Pada pemeriksaan
barium enema
ditemukan filling deffect
berbentuk apple core.

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gas Bebas
B. Doublle Bubble
D. String Sign
E. Coffee Been Sign

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban yang tepat pada pasien ini


adalah...

C. Apple Core Sign

© FDI2020
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki 2 th diantar ibunya dgn keluhan BAK tidak keluar diujung penis, tapi keluar dari
punggung penis. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. Hipospadia
B. Epispadia
C. Phimosis
D. Paraphimosis
E. Hidrokokel

© FDI2020
B. Epispadia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : BAK tidak keluar dari ujung penis melainkan dari
punggung penis → dorsal

Diagnosis pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Kelainan Kongenital Saluran Kemih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Epispadia:
• OUE pada bagian dorsal
• Hipospadia:
• OUE pada bagian ventral

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipospadia
C. Phimosis
D. Paraphimosis
E. Hidrokokel

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien ini adalah...

B. Epispadia

© FDI2020
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Perempuan 50 th, datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di payudara kanan


sebesar bola pingpong tidak nyeri, benjolan membesar dalam 3 bulan, disertai cairan yg
keluar dari puting. Ibu pasien memiliki riwayat kanker ovariun. Pemeriksaan fisik didapatkan
sekret dari puting, peau d'orange(+), retraksi nipple(+). Gold standart pemeriksaan pada
pasien ini…..
A. MRI
B. CT Scan
C. Biopsy
D. Foto Thorax
E. USG

© FDI2020
C. Biopsy → Biopsy PA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Perempuan 50 tahun, benjolan dipayudara
kanan sebesar bola pingpong, tidak nyeri membesar
dalam 3 bulan, keluar cairan dari puting
• Riwayat Keluarga : Ibu riwayat CA Ovarium
• Pemeriksaan Fisik : Sekret dari puting, peau d'orange(+),
retraksi nipple(+)

Gold Standart pemeriksaan pada pasien ini adalah...


© FDI2020
CA Mammae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ca Mammae : berasal dari parenkim


Klinis (BANANAREK):
• Benjolan keras, terfiksasi
• Age
• Nyeri
• Arm Edema – keterlibatan KGC , cari nodule
• Nipple discharge / kelainan pada putting
• Axillary Nodule
• Retracted papil / kulit dekat payudara
• Extension (ada satelit nodule)
• Konsistensi dan kelainan kulit

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Ca Mammae
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan sitologi / PA → Gold Standart
• Fine needle aspiration
• Sitologi imprint
• Pemeriksaan sekret putting susu
• USG
• Dapat membedakan tumor padat dan kista pada payudara
serta untuk melihat ada tidak metastasis di hati
• Mamografi
• Lebih sering untuk screening

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. MRI
B. CT Scan
D. Foto Thorax
E. USG

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, gold standart pemeriksaan pada


pasien ini adalah...

C. Biopsy → PA

© FDI2020
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak berusia 2 bulan dibawanya ibunya ke poliklinik dengan keluhan testis kirinya
tidak turun. Testis kanan tidak didapatkan kelainan. Riwayat imunisasi dan tumbuh
kembang lengkap sesuai usia. Kapan idealnya pasien ini dapat dioperasi……
A. > 2 tahun
B. 1-2 tahun
C. 6-12 bulan
D. 3-6 bulan
E. 0-3 bulan

© FDI2020
C. 6-12 bulan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Anak 2 bulan dibawa ibunya ke poli dengan
keluhan testis kiri tidak turun

Kapan ideal dilakukan operasi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Undescended Testicle
(Kriptorkidismus)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Kelainan kongenital dimana salah satu atau kedua testis


tidak berada pada kantung skrotum namun berada
pada jalurturunnya testis dari perut ke skrotum

- Prevalensi = 3% bayi laki-laki aterm, 30% bayi laki-laki


prematur

- Pada 70% penderita UDT, testis akan turun ke scrotum


secara spontan dalam satu tahun pertama kehidupan

© FDI2020
Klasifikasi UDT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menurutklinis:
– Palpable(80%)
– Unpalpable
• Menurut lokasi:
– Abdominal
– Inguinal
– Suprascrotal

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Observasi hingga usia 6 bulan


• Apabila testis belum turun setelah observasi 6 bulan,
idealnya dilakukan operasi (orchidopexy) saat usia 6-12
bulan, dengan batas maksimal 18bulan.
• Pada UDT unilateral → orchidopexy merupakan pilihan
• Pada UDT bilateral → coba dengan terapi 1 bulan
belumhormon al → turun → operasi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. > 2 tahun
B. 1-2 tahun
D. 3-6 bulan
E. 0-3 bulan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jawaban paling tepat pada pasien ini


adalah...

C. 6-12 bulan

© FDI2020
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien usia 15 tahun datang diantar orang tuanya dengan keluhan kulit ujung
penisnya tertarik kebelakang dan tidak dapat kembali lagi. Keluhan sejak 1jam yang lalu,
belom pernah seperti ini sebelumnya. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal.
. Tatalaksana bedah awal yang paling tepat…..

A. Insisi
B. Dorsumsisi
C. Sirkumsisi
D. Kompres dingin
E. Kompres hangat

© FDI2020
B. Dorsumsisi/Dorsum Slit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Anak 15 tahun, keluhan ujung penis tertarik
kebelakang dan tidak dapat kembali lagi sejak 1 jam
yang lalu.

Tatalaksana bedah awal paling tepat pada pasien ini


adalah...

© FDI2020
Parafimosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Preputium penis teretraksi di belakang glans penis dan tidak dapat


dikembalikan ke posisi normalnya

- Kegawatan dalam urologi → resiko iskemia

- Bengkak dan nyeri pada penis

→ Faktor Risiko
- Fimosis
- Prosedur genitourinari (kateter urin, cystoscopy)
- Traumapenis
- Aktivitas seksual

© FDI2020
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan → mengurangi edem penis dan mengembalikan


posisi preputimu
• Tatalaksana Awal :
• Reduksi Manual : tekanan manual, ice pack secara intermiten,
elastic dressing.
• Farmakologi : injeksi hyaluronidase, granulated sugar
• Minimal-invasive : teknik “puncture”, aspirasi darah.
• Terapi bedah (jika sangat terkonstriksi) : emergency dorsal
slit/Dorsumsisi

• Terapi definitive → Sirkumsisi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Insisi
C. Sirkumsisi
D. Kompres dingin
E. Kompres hangat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana bedah awal paling tepat


pada pasien ini adalah...

B. Dorsumsisi

© FDI2020
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada lipat paha.
Benjolan di rasakan hilang timbul, muncul terutama saat berdiri dan menghilang saat
tiduran. Mual muntah disangkal. Sebelumnya belum pernah sakit seperti ini. Tanda tanda
vital dbn. Edukasi apa yang tepat untuk pasien tersebut adalah?
A. Kompres hangat
B. Kompres dingin
C. Memposisikan inguinal lebih rendah daripada abdomen
D. Tetap beraktivitas seperti biasa
E. Memposisikan inguinal lebih tinggi daripada abdomen

© FDI2020
E. Memposisikan inguinal lebih tinggi
daripada abdomen→ posisi tredelenburg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan : Laki-laki 45 tahun dengan benjolan pada lipat
paha, hilang timbul, muncul saat berdiri hilang saat tidur

Edukasi pada pasien ini adalah...

© FDI2020
Hernia Inguinalis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Fisik
• Finger test
• Thumb test
• Zieman test
• Jari Telunjuk : Hernia indirek
• Jari Tengah : Hernia direk
• Jari Cincin : Hernia femoral
• Terapi
• Herniotomi – Hernioraphy
• Operasi segera pada hernia strangulata / obstruksi
Kurangi tekanan intraabdominal, misal batuk terlalu keras, mengejan
terlalu keras, bisa diposisikan posisi tredelenburg

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kompres hangat
B. Kompres dingin
C. Memposisikan inguinal lebih rendah daripada
abdomen
D. Tetap beraktivitas seperti biasa

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, edukasi pada pasien ini adalah...

E. Memposisikan inguinal lebih


tinggi daripada abdomen

© FDI2020
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dibawa keluarganya ke IGD rumah sakit karena
kulitnya seperti melepuh sejak meminum obat yang dibeli di apotik dekat rumahnya. Pasien
baru pertama kali meminum obat tersebut dan tidak diketahui riwayat alergi sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya konjungtivitis, sariawan pada bibirnya dan
adanya lesi terget pada dada. Selain itu didapatkan nikolski sign (-) . Komplikasi yang sering
terjadi pada pasien ini adalah:
A. Gagal ginjal akut
B. Angioedema
C. Bronkopneumonia
D. Asphyxia
E. Gagal jantung

© FDI2020
C. Bronkopneumonia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan kulitnya seperti melepuh sejak meminum obat yang
dibeli di apotik dekat rumahnya.
• Pasien baru pertama kali meminum obat tersebut dan tidak
diketahui riwayat alergi sebelumnya.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya konjungtivitis,
sariawan pada bibirnya dan adanya lesi terget pada dada.
• Selain itu didapatkan nikolski sign (-).

Diagnosa : Steven Johnson Syndrome (SJS)

© FDI2020
SJS TEN

Etiologi Obat (50%), infeksi, vaksinasi, neoplasma, Tahap lanjut dar SJS
radiasi, allopurinol, antikonvulsi, jamu,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

antibiotik

Patogenesis Hipersensitifitas tipe IV Hipersensitifitas tipe IV

Efloresensi TRIAS TRIAS


1. Kelainan kulit: bula tegang, lesi 1. kelianan kulit :bula kendur, lesi target (-) luas
target,makula eritema,luas <10% >30%
2. Kelainan mukosa : bibir , genital 2. Kelainan mukosa :bibir, genital
3. Kelaianan mata : konjungtivitis 3. Kelainan mata :onjungtivitis

Pemeriksaan Nikolsky sign – , diaskopi test, pemeriksaan Nikolsky sign +, pemeriksaan interna
interna

Komplikasi Bronkopneumonia >>, Elektrolite dan fluid Ketidakseimbangan cairan → Glomerulonefritis →


imbalance (utama) ATN → GGA

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Gagal ginjal akut→ Komplikasi pada TEN


B. Angioedema→ Komplikasi pada urtikaria
C.Bronkopneumonia
D.Asphyxia→ komplikasi pada angioedema
E. Gagal jantung→ kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi komplikasi yang sering pada pasien ini


adalah

C. Bronkopneumonia

© FDI2020
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 10 tahun datang diantar bapaknya ke puskesmas dengan keluhan
gatal-gatal pada kedua sela jari. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan memberat pada malam hari. Pasien tinggal pondok pesantren dengan 20 anak
dalam satu kamarnya. Pasien juga bercerita bahwa temannya ada yang mengalami
keluhan serupa. Etiologi pada pasien ini adalah…
A. Haemophylus ducreyi
B. Pediculus humanus
C. Sarcoptes scabiei
D. Ancylostoma caninum
E. Pediculus corporis

© FDI2020
C. Sarcoptes scabiei
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword: Keluhan gatal-gatal pada kedua sela jari.


Keluhan sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan memberat pada malam hari. Pasien tinggal
pondok pesantren dengan 20 anak dalam satu
kamarnya. Pasien juga bercerita bahwa temannya ada
yang mengalami keluhan serupa.
• Diagnosa : Skabies

© FDI2020
Skabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kriteria diagnosis:
• Menemukan 2 dari 4 tanda di bawah ini
• Pruritus nokturnal (gatal terutama di malam hari)
• Menyerang sekelompok orang
• Ditemukan kanalikulus berwarna putih/keabuan, lurus/berkelok, panjang 1
cm, di ujung terowongan ada papul/vesikel. Predileksi: sela jari tangan,
pergelangan tangan bagian volar, siku luar, lipat ketiak depan, areola
mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna, perut bawah
• Ditemukan tungau pada kerokan kulit

© FDI2020
Skabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: Penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi


terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis
• Predileksi: Pada tempat dengan stratum korneum tipis,
yaitu: sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipat ketiak, areola mamae, umbilikus,
bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah.
Pada bayi dapat mengenai wajah, skalp, telapak tangan
dan telapak kaki.
• Penunjang:Scrapping,Selotip,Burrow ink

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Haemophylus ducreyi → etiologi dari ulkus mole


B. Pediculus humanus → etiologi dari pediculosis
corporis
C.Sarcoptes scabiei
D.Ancylostoma caninum → etiologi dari cutaneus
larva migran
E. Pediculus capitis → etiologi dari pediculosis kapitis

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada pasien ini adalah…

C. Sarcoptes scabiei

© FDI2020
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun diantar ibunya datang ke praktik dokter dengan
keluhan muncul bitnik bitnik sperti jerawat menyebar di seluruh tubuhnya. Ibunya juga
bercerita bahwa teman sepermainannya juga mengalami keluhan yang sama dengan
pasien. Dari pemeriksaan histopatologik didapatkan tampak gambaran Henderson-Paterson
bodies. Terapi topical pada pasien ini adalah…
A. Kantaridin 0,7%
B. Calamin lotion
C. Kuretase
D. Asam retionat 0,05%
E. Podofilin 50%

© FDI2020
A. Kantaridin 0,7%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Keluhan muncul bintik-bintik sperti jerawat menyebar di seluruh
tubuhnya.
• Ibunya juga bercerita bahwa teman sepermainannya juga
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
• Dari pemeriksaan histopatologik didapatkan tampak gambaran
Henderson-Paterson bodies.
• Diagnosis : Moluskum kontagiosum

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : poxvirus (PV)


• Klinis:
• Terutama menyerang anak usia sekolah, dewasa muda yang
aktif secara seksual, dan pasien imunokompromais.
• Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah, di tengahnya
terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa
berwarna putih seperti nasi yang merupakan badan moluskum.
• Lokasi: wajah, badan, dan ekstremitas
• Penunjang histopatologis : Henderson-Paterson bodies.

© FDI2020
Moluskum Kontagiosum (MK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Non medikamentosa : kuretase, cryotheraphy
• Medikamentosa :
• Kantaridin 0,7% atau 0,9% dioleskan pada lesi dan dibiarkan selama 3-4
jam, setelah itu dicuci.
• Podofilin (10%-25% dalam bentuk resin) atau (0,3% atau 0,5% dalam
bentuk krim). Dioleskan pada tiap lesi 2 kali sehari selama 3 hari berturut-
turut
• Benzoil peroksida 10% dioleskan 2 kali sehari selama 4 minggu

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kantaridin 0,7%
B. Calamin lotion → kurang tepat
C. Kuretase → tatalaksana non farmakologis pada
moluskum kontagiosum
D. Asam retionat 0,05% → terapi untuk acne
vulgaris
E. Podofilin 50% → dosis kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi topical pada pasien ini adalah…

A. Kantaridin 0,7%

© FDI2020
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 30 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan keputihan disertai
dengan gatal dan berbau amis. Dari pemeriksaan di daerah genital pasien didapatkan
secret keluar dari vagina berwarna putih abu-abu dari sediaan basah ditemukan clue cell.
Terapi pada pasien ini adalah…
A. Tinidazol 2x500 mg selama 3 hari
B. Metronidazon 2x500 selama 7 hari
C. Metronidazol 1g DT
D. Clindamicin 2x300 selama 14 hari
E. Cefixim 400 mg DT

© FDI2020
B.Metronidazol 2x500 selama 7 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan keputihan disertai dengan gatal dan berbau amis.
• Dari pemeriksaan di daerah genital pasien didapatkan secret
keluar dari vagina berwarna putih abu-abu dari sediaan basah
ditemukan clue cell.

Diagnosa : Bakterial Vaginosis

© FDI2020
Bakterial Vaginosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi utama: Gardnerella vaginalis


• Kriteria Amsel:
• Duh tubuh homogen putih keabuan
• Clue cells (dari pemeriksaan mikroskopik)
• pH vagina >4.5
• Whiff test (+): Duh tubuh berbau amis (fishy odor)
• Gold standard:PemeriksaanGram

© FDI2020
Bakterial Vaginosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Metronidazol 2g single dose
• Tinidazol 2 g Single dose
• Metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
• Tinidazol 2x500 mg selama 7 hari
• Clindamisisn 2x300 mg selama 7 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tinidazol 2x500 mg selama 3 hari → lamanya


penggunaan obat kurang tepat
B. Metronidazon 2x500 selama 7 hari
C.Metronidazol 1g DT → dosis kurang tepat
D.Clindamicin 2x300 selama 14 hari → lamanya
penggunaan obat kurang tepat
E. Cefixim 400 mg DT → kurang tepat

© FDI2020
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat luka yang
tidak sembuh-sembuh di daerah hidung . Luka tidak sembuh selama 1 tahun. Pasien bekerja
sebagai petani. Pada pemeriksaan Histo PA didapatkan sel palisade. Diagnosa pada pasien
ini adalah….
A. Squamous Cell Carcinoma
B. Basal Cell Carcinoma
C. Melanoma Maligna
D. Nevus Pigmentosa
E. Lipoma

© FDI2020
B. Basal Cell Carcinoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan terdapat luka yang tidak sembuh-sembuh di daerah
hidung .
• Luka tidak sembuh selama 1 tahun.
• Pasien bekerja sebagai petani.
• Pada pemeriksaan Histo PA didapatkan sel palisade.

Diagnosa pada pasien ini adalah….

© FDI2020
Karsinoma sel basal Karsinoma sel Melanoma maligna
squamosa
Asal Tumor Sel epidermal Sel epidermis dari
pluripoten berbagai tingkat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

maturitas
Etiologi UV UV Iritasi berulang nevus
pigmentosus, UV

Sifat Daerah berambut Laki 40-50 tahun Tidak khas


luka – residif Tungkai bawah

Bentukan Klinis Ulkus roden Ulserasi Hiperpigmentasi


Kilatan mutiara, dasar Luka tidak sembuh , cepat
kotor mudah berdarah

Metastase Jarang Jarang – bisa Sering dan mudah

Histo PA Sel palisade Horn pearl Sel-sel melanosit


berdiferensiasi ganas.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Squamous Cell Carcinoma → Histo PA : Horn cell


B. Basal Cell Carcinoma
C.Melanoma Maligna → Histo PA: Sel melanosit
berdifferensiasi ganas
D.Nevus Pigmentosa → kurang tepat
E. Lipoma → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien ini adalah

B. Basal Cell Carcinoma

© FDI2020
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 17 tahun dating ke klinik dokter dengan keluhan muncul bitnik bitnik
merah di wajahnya sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan makin memberat jika pasien stress.
Pasien merupakan atlet sepak bola dan jarang membersihkan wajahnya. Dari pemeriksaan
dermatologis didapatkan papul pustul tersebar milier . Struktur kulit manakah yang
mengalami gangguan pada pasien tersebut?
A. Kelenjar sudorifera
B. Kelanjar molle
C. Kelenjar sebasea
D. Stratum basale kulit
E. Kelenjar keringat

© FDI2020
C. Kelenjar sebasea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Keluhan muncul bitnik-bitnik merah di wajahnya sejak 1 bulan
yang lalu.
• Keluhan makin memberat jika pasien stress.
• Pasien merupakan atlet sepak bola dan jarang membersihkan
wajahnya.
• Dari pemeriksaan dermatologis didapatkan papul pustul tersebar
milier

© FDI2020
Acne Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Penyakit kulit akibat peradangan kronik folikel


pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo,
papul, pustul, nodus, kista pada tempat predileksinya.
• Predileksi :
• wajah,
• leher,
• bahu,
• lengan atas,
• dada dan punggung,
• daerah kulit lain yang mengandung kelenjar sebasea misalnya
paha dan bokong.

© FDI2020
Acne Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Efloresensi :
• komedo (hitam dan putih),
• papul,
• pustul,
• nodus
• kista.
• Gradasi keparahan (Lehman et al, 2002) :
• Akne gradasi ringan: komedo <20 atau lesi inflamasi <15, total lesi <30.
• Akne gradasi sedang: komedo 20-100, atau lesi inflamasi 15-50 atau
total lesi 30-125
• Akne gradasi berat: kista >5 atau komedo >100 atau lesi inflamasi >50
atau total lesi >125.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kelenjar sudorifera → kurang tepat


B. Kelanjar molle → kurang tepat
C.Kelenjar sebasea
D.Stratum basale kulit → kurang tepat
E. Kelenjar keringat → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi struktur kulit manakah yang mengalami


gangguan pada pasien tersebut adalah…

C. Kelenjar sebasea

© FDI2020
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 20 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan muncul benjol-benjolan


pada kulit tidak merata pada tangan kanannya sejal 3 bulan yang lalu. Benjolan tidak
disertai gatal maupun nyeri. Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan papul verukosus
berwarna seperti kulit. Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya dan
tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit ini. Diagnosis pada pasien tersebut
adalah…
A. Moluskum Kontagiosum
B. Myrmecia Warts
C. Common Warts
D. Kondiloma Akuminata
E. Kondiloma Lata

© FDI2020
C. Common Warts
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang wanita 20 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan
muncul benjol-benjolan pada kulit tidak merata pada tangan
kanannya sejal 3 bulan yang lalu.
• Benjolan tidak disertai gatal maupun nyeri.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan papul verukosus
berwarna seperti kulit.

© FDI2020
Common Warts/Veruca Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : hiperplasi epidermis akibat pertumbuhan epithel


yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (”kutil” atau
”Warts”)
• Efloresensi: Ditemukan lesi kulit tunggal atau berkelompok,
bersisik, memiliki permukaan kasar berupa papul atau
nodul yang seperti duri. Lesi muncul secara perlahan dan
dapat bertahan dengan ukuran kecil, atau membesar.
Lesi dapat menyebar ke bagian tubuh lain

© FDI2020
Common Warts/Veruca Vulgaris
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nama bedasarkan lokasi:


• Verruca Vulgaris (Common Warts) dengan predileksi khususnya
di ekstremitas bagian ekstensor (HPV 2 dan 4 )
• Verruca Plantaris (Plantar Warts/Myrmecia Warts) dengan
predileksi pada telapak kaki (HPV 1)
• Verruca Plana (Flat Warts) dengan predileksi pada muka dan
leher
• Condyloma Accuminata (Genital Warts)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Moluskum Kontagiosum → Khas didapatkan delle


B. Myrmecia Warts → nama lain verruca plantaris
C.Common Warts
D.Kondiloma Akuminata → lokasi pada alat
kelamin
E. Kondiloma Lata → manifestasi sifilis sekunder

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis pada pasien tersebut adalah…

C. Common Warts

© FDI2020
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 40 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan gatal pada alat
kelaminnya. Gatal disertai keluar cairan dari lubang vagina. Pasien juga memiliki riwayat
kencing manis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan secret seperti gumpalan susu pecah.
Etiologi penyakit pasien ini adalah…
A.Clamydia trachomatis
B. Tricomonas vaginalis
C. Candida Albicans
D. Neisseria gonorrhoea
E. Troponema pallidum

© FDI2020
C. Candida Albicans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Wanita 40 tahun dengan keluhan gatal pada alat kelaminnya.
• Gatal disertai keluar cairan dari lubang vagina.
• Pasien juga memiliki riwayat kencing manis.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan secret seperti gumpalan susu
pecah.

Diagnosis: Candidiasis Vulvovaginosis

© FDI2020
Candidiasis Vulvovaginosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Patofisiologi :
• Terjadi terutama karena meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB,
dan obat lain → perubahan pH vagina → pertumbuhan candida
• Etiologi : Candida Albicans
• Efloresensi : didapatkan gumpal-gumpalan seperti kepala susu
berwarna kekuningan disertai rasa gatal dan panas di vulva,
kadang terjadi disuria
• Pemeriksaan :
• Wood Lamp Negatif
• KOH : Pseudohifa/Hifa palsu dengan budding yeast dan blastospora
(hifa panjang tanpa septa)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Clamydia trachomatis → Infeksi genital non


spesifik
B. Tricomonas vaginalis → Trikomoniasis
C. Candida Albicans
D. Neisseria gonorrhoea → GO
E. Troponema pallidum → Sifilis primer

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi Etiologi pada penyakit pasien ini


adalah

C. Candida Albicans

© FDI2020
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 23 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan muncul benjolan di
kemaluan. Benjolan muncul sejak 3 minggu yang lalu awalna benjolan kecil-kecil dan
sekarang bertambah banyak dan berkelompok seperti jengger ayam. Apakah penyebab
penyakit tersebut?
A. HPV
B. VZV
C. HSV
D. Eibstein-Barr Virus
E. PV

© FDI2020
A. HPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword :
• Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan muncul benjolan di kemaluan.
• Benjolan muncul sejak 3 minggu yang lalu awalna benjolan
kecil-kecil dan sekarang bertambah banyak dan berkelompok
seperti jengger ayam.
• Diagnosis : Kondiloma Akuminata

© FDI2020
Kondiloma Akuminata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klinis: Kutil di kemaluan


• Etiologi : Human Papiloma Virus
(HPV) tipe 6 & 11
• Efloresensi:
• Jengger ayam
• Bunga kol
• Papul Pendiculated

© FDI2020
Kondiloma Akuminata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
- Tingtura podofilin 25% (kontraindikasi
untuk ibu hamil)
- TCA 80-90%
- RUJUK (untuk tidakan
konservasitf/pembedahan)

© FDI2020
Tipe HPV dan Penyakitnya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.HPV
B. VZV → Varicella Zoster Virus : penyebab Varicella
dan Herpes Zoster
C.HSV → Herpes Simplex Virus : Penyebab Herpes
Simplex
D.Eibstein-Barr Virus → Kurang tepat
E. PV → Poxvirus : Penyebab Moluskum
Kontagiosum

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi penyebab penyakit tersebut adalah

A. HPV

© FDI2020
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal gatal di
punggungnya. Gatal makin memebrat setelah bermain bola. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan vesikel miliar tanpa tanda radang. Dimanakan letak sumbatannya?
A. Stratum korneum
B. Stratum basale
C. Stratum spinosum
D. Mid-epidermis
E. Dermo-Epidermal Junction

© FDI2020
A. Stratum Korneum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Keluhan gatal gatal di punggungnya.
• Gatal makin memebrat setelah bermain bola.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan vesikel miliar tanpa tanda
radang.
• Diagnosa : Miliaria Kristalina

• Letak sumbatan…

© FDI2020
Miliaria/Liken Tropikus/Biang Keringat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi


keringat yang disebabkan oklusi duktus ekrin, ditandai
dengan erupsi papul-vesikel, tersebar di tempat predileksi,
dapat mengenai bayi, anak dan dewasa
• Gejala Klinis:
• Gatal-gatal
• Riwayat bercak dan bitnik-bitnik
• Berhubungan dengan aktivitas berkeringat

© FDI2020
Miliaria/Liken Tropikus/Biang Keringat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klasifikasi (berdasarkan letak sumbatan dan gambaran


klinis)
1. Miliaria kristalina(sudamina): di stratumkorneum
2. Miliaria rubra(pricklyheat): di stratumspinosum / mid epidermis
3. Miliaria pustulosa: di stratumspinosum/mid-epidermis
4. Miliaria profunda: didermo-epidermaljunction

© FDI2020
Miliaria/Liken Tropikus/Biang Keringat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Efloresensi
• Miliaria Kristalina :
Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm) subkorneal, tanpa tanda radang, mudah
pecah dan deskuamasi dalam beberapa hari
• Miliaria Rubra
Merupakan jenis tersering, vesikel miliar atau papulovesikel di atas dasar
eritematosa tersebar diskret
• Miliaria Pustulosa
Miliaria rubra yang menjadi pustul.
• Miliaria profunda
Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih, tanpa tanda
radang

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Stratum korneum
B. Stratum basale → kurang tepat
C.Stratum spinosum → kurang tepat
D.Mid-epidermis → miliaria rubra dan miliaria
pustulosa
E. Dermo-Epidermal Junction → miliaria profunda

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi letak sumbatannya di lapisan...

A. Stratum Korneum

© FDI2020
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 25 tahun dating ke tempat praktik dokter dengan keluhan gatal-
gatal di bagian selangkangannya. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu . Dari
pemeriksaan dermatologi didapatkan tepi aktif dengan central healing. Terapi yang tepat
untuk pasien ini adalah
A. Klotrimazol 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu
B. Terbinafin 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu
C. Mikonazol 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu
D. Griseovulvin 1g Single dose
E. Ketokonazol 1x 500 mg selama 10-14 hari

© FDI2020
C. Mikonazol 2% diberikan sampai
lesi hilang lanjut 1-2 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keyword:
• Keluhan gatal-gatal di bagian selangkangannya.
• Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu .
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan tepi aktif dengan
central healing
• Diagnosis : Tinea Corporis

• Terapi yang tepat ..

© FDI2020
Tinea Corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anamnesis :
• ruam yang gatal di badan,
• ekstremitas atau wajah.
• Mengenai kulit berambut halus,
• Keluhan gatal terutama bila berkeringat,

• Efloresensi : secara klinis tampak lesi berbatas tegas,


polisiklik, tepi aktif karena tanda radang lebih jelas, dan
polimorfi yang terdiri atas eritema, skuama, dan kadang
papul dan vesikel (tepi aktif central healing)
© FDI2020
Tinea Corporis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi :
• M. Canis
• T. Rubrum
• T. Mentagrophytes
• T. Torsuran
• Penunjang : Lampu wood & KOH & Kultur agar dextrose
sabouraud

© FDI2020
DERMATOFITOSIS
Terapi TINEA KAPITIS TINEA TINEA KRURIS TINEA MANUS TINEA PEDIS TINEA UNGUIUM
KORPORIS/GLABROS
A/TIDAK BERAMBUT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi Topikal Shampoo (klotrimazole 1%, Mikonazole 2%, Terbinafin1%) Siklopiroks 8%


ketokonazole
2%, selenium
sulfide, zink
piritionin 1-2%
Terapi Sistemik - Griseofulvin - Terbinafin 1x250mg - Terbinafin - Terbinafin
250mg/hr (3 bln)
2x500
- Itrakonazole 1x250mg tangan 6-8 mgg,
- Ketokonaz kaki 12-16 mgg
ole 2x100- 1x100mg - Itrakonazole - Itrakonazole
200 - Fluconazole 150- 2x200mg 200mg/hr ( tangan
6mgg, kaki 12
- Itrakenazol 300mg/mgg - Fluconazole mgg)
e 2x100-200 - Dosis denyut 3
- Griseofulvin 500mg 150mg/mgg bulan (2x200mg)
- Terbinafin tangan 2 siklus,
1x250 kaki 3-4 siklus
- Fluconazole 150-
300mg/mgg (3-12
bln)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Klotrimazol 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu


→ Kurang Tepat
B. Terbinafin 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu
→Kurang Tepat
C. Mikonazol 2% diberikan sampai lesi hilang lanjut 1-2 minggu
D. Griseovulvin 1g Single dose → Kurang Tepat
E. Ketokonazol 1x 500 mg selama 10-14 hari → Kurang Tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah


C. Mikonazol 2% diberikan sampai
lesi hilang lanjut 1-2 minggu

© FDI2020
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri seperti terbakar pada
bagian dada sebelah kanan. Keluhan ini sudah berlangsung selama 1 minggu. Awalnya
muncul plentingan kecil di sekitar dada sebelah kanan lalu bertambah banyak dan
berkelompok. Riwayat sejak kecil pasien pernah mengalami cacar air. Dari pemeriksaan
dermatologi didapatkan vesikel berkelompok unilateral dengan dasar eritema. Pemeriksaan
penunjang yang tepat adalah..
A. KOH 20%
B. Histo- PA
C. Tzank smear
D. Kultur menggunakan Agar Dextrose Subraud
E. Lepromin Test

© FDI2020
C.Tzank smear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan nyeri seperti terbakar pada bagian dada sebelah
kanan.
• Keluhan ini sudah berlangsung selama 1 minggu.
• Awalnya muncul plentingan kecil di sekitar dada sebelah kanan
lalu bertambah banyak dan berkelompok.
• Riwayat sejak kecil pasien pernah mengalami cacar air.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan vesikel berkelompok
dengan dasar eritema.
Diagnosa : Herpes Zoster

© FDI2020
Herpes Zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Herpes zoster (HZ) adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster yang laten
endogen di ganglion sensoris radiks dorsalis setelah infeksi
primer
• Etiologi : VZV/HHV3
• Efloresensi :
• Kelainan diawali dengan lesi makulo popular eritematosa
• Vesikel berkelompok unilateral dengan dasar kulit eritematosa
,kadang didapatkan juga pustulu dan krusta

© FDI2020
Herpes Zoster
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penunjang : Tzank Smear didapatkan keratinocyte


ballooning/ multinucleated giant cell/ sel datia berinti
banyak
• Terapi:
- Famcyclovir 3x500mg
- Valacyclovir 3x1gr
- Acyclovir 5x800
- Topikal : Bedak salisil 1-2%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. KOH 20% → Dermatofitosis (pada kulit), Ptiriasis


Versicolor, Candidiasis
B. Histo- PA → Veruka, Konciloma Akuminata,
Moluskum Kontagiosum
C. Tzank smear
D. Kultur menggunakan Agar Dextrose Subraud →
Dermatofitosis
E. Lepromin Test → Morbus Hansen

© FDI2020
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan muncul bentol-bentol pada
wajah sejak tadi pagi hari yang lalu setelah makan ikan laut yang dibelinya di pasar.
Pasien sudah sering mengalami keluhan yang sama jika makan ikan laut. Dari
pemeriksaan dermatologi didapatkan urtika dari regio fascialis. Pemeriksaan penunjang
pada pasien ini adalah…
• A. Scratch Test
• B. Prick test
• C. Histo PA
• D. KOH
• E. Tzank Test

© FDI2020
A. Scratch Test→Dermatografisme
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan muncul bentol-bentol pada wajah sejak tadi pagi hari
yang lalu setelah makan ikan laut yang dibelinya di pasar.
• Pasien sudah sering mengalami keluhan yang sama jika makan
ikan laut.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan urtika dari regio
fascialis
Diagnosis : Urtikaria

© FDI2020
Urtikaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi :
• Obat
• Infeksi makanan kaya protein
• Penyakit sistemik
• Fisik (tekanan, panas, dingin, dan radiasi)
• Patogenensis : Reaksi hipersensitifitas tipe 1
• Gejala :
• Gatal,
• rasa terbakar,
• rasa tertusuk (cari causanya)

© FDI2020
Urtikaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Efloresensi : Cepat timbul, cepat hilang,Urtika +


• Penunjang :
• Scratch tes (dermatografisme),
• Pemeriksaan interna,
• Tes eliminasi makanan,
• Ice cube tes,
• Tes air hangat
• Tes foto tempel

© FDI2020
Urtikaria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi :
• Hindari faktor penyebab
• Antihistamin 1
• Loti menthol 1-2% (1minggu)

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Scratch Test
B. Prick test → Dermatitis Atopi
C. Histo PA → Kurang tepat
D. KOH → Kelaian kulit yang disebabkan jamur
E. Tzank Test → Herpes zoster/Varicella Zoster

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi pemeriksaan penunjang pada pasien


ini adalah…

A.Scratch Test

© FDI2020
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal pada
telapak kakinya. Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pasien bekerja sebagai
petani dan jarang memakai alas kaki. Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan creeping
eruption pada kedua telapak kaki. Etiologi pada pasien ini adalah...
• A. Ascaris lumbricoides
• B. Brugia malayi
• C. Ancylostoma duodenale
• D. Ancylostoma braziliense
• E. Sarcoptes scaibei

© FDI2020
D. Ancylostoma braziliense
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan gatal pada telapak kakinya.
• Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
• Pasien bekerja sebagai petani dan jarang memakai alas kaki.
• Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan creeping eruption
pada kedua telapak kaki.
Diagnosis: Cutaneus larva migran

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Penyakit yang disebabkan oleh cacing tambang


yang seharusnya hidup pada hewan, contohnya
Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, Uncinaria
stenocephala, Bunostomum phlebotomum
• Klinis : Lesi kulit biasanya muncul dalam 1-5 hari setelah
pajanan berupa plak eritematosa, vesikular berbentuk
linear dan serpiginosa. Lesi dapat tunggal atau multipel
yang terasa gatal bahkan nyeri.
• Predileksi : biasanya pada kaki dan bokong.

© FDI2020
Cutaneus larva migran (CLM)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana :
• Non Medikamentosa :
• Tetap menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2 kali sehari dengan
sabun.
• Selalu menggunakan alas kaki
• Medikamentosa
• Albendazole 1x400mg (3hr)
• Ivermectin 200mcg/kgBB DT
• Albendazole krim 10%
• Thiabenzaol krim 10-15%

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ascaris lumbricoides→ kurang tepat


B. Brugia malayi → kurang tepat
C. Ancylostoma duodenale → kurang tepat
D. Ancylostoma braziliense
E. Sarcoptes scaibei → kurang tepat

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada pasien ini adalah...

C. Ancylostoma braziliense

© FDI2020
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 22 tahun, datang rumah sakit untuk berobat. Pasien mengatakan
bahwa dia memiliki alergi obat golongan penicilin dan diberikan terapi antibiotik yang lain.
Pada saat hendak disuntikan obat oleh perawat, ternyata obat tersebut berisi penisilin.
Dokter yang melihat kejadian tersebut, mencegah perawat untuk menyuntikan obat yang
berisi penicilin kepada pasien yang alergi penicilin tersebut. Apakah insiden yang terjadi
pada kasus tersebut?
A. Kejadian Hampir Cedera
B. Kejadian Mau Cedera
C. Kejadian Tidak Terjadi
D. Kejadian Sentinel
E. Kejadian Nyaris Cedera

© FDI2020
E. Kejadian Nyaris Cedera
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengatakan bahwa dia memiliki alergi obat
golongan penicilin
• Pada saat hendak disuntikan obat oleh perawat, ternyata
obat tersebut berisi penisilin.
• Dokter yang melihat kejadian tersebut, mencegah
perawat untuk menyuntikan obat yang berisi penicilin
kepada pasien yang alergi penicilin tersebut

Apakah insiden yang terjadi pada kasus ini?

© FDI2020
Insiden Keselamatan Pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kejadian Potensial Cedera: kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan


cedera, namun belum terjadi insiden.
• Kejadian Nyaris Cedera: insiden akibat melakukan suatu tindakan atau karena
tidak melakukan tindakan yang dapat mencederai pasien, tapi tidak cedera
karena keberuntungan, pencegahan, atau karena peringanan.
• Kejadian Tidak Diharapan: insiden yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasen karena suatu tindakan atau karena tidak melakukan
tindakan, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
• Kejadian Sentinel: suatu Kejadian Tidak Diharapkan yang mengakibatkan
kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer dan
membutuhkan intrvensi untuk mempertahankan kehidupan, baik fisik maupun
psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kejadian Potensial Cedera


B. Kejadian Mau Cedera
C. Kejadian Tidak Terjadi
D. Kejadian Sentinel

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, insiden yang terjadi pada kasus


tersebut adalah...

E. Kejadian Nyaris Cedera

© FDI2020
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 22 tahun dibawa ke rumah sakit oleh rekan kerjanya dengan keluhan
patah tulang tangan kiri mengalami akibat kecelakan sepeda motor. Pada pemeriksaan,
disimpulkan bahwa tangan pasien harus dilakukan tindakan operasi. Pasien yang
diberitahukan hal tersebut, menolak untuk diopersi dan memilih untuk pulang. Apakah
tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Mempersilakan pasien untuk pulang dan menganjurkan untuk segera kembali jika
berubah pikiran
B. Melarang pasien untuk pulang dan menganjurkan agar tetap dioperasi demi kebaikan
pasien
C. Mempersilakan pasien untuk pulang dan meminta pasien sendiri untuk
menandatangani inform refusal
D. Mempersilakan pasien untuk pulang setelah ada keluarga pasien yang datang dan
menandatangani inform refusal
E. Melarang pasien untuk pulang hingga ada keluarga pasien yang memberikan
keputusan

© FDI2020
C. Mempersilakan pasien untuk pulang dan
meminta pasien sendiri untuk menandatangani
inform refusal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 22 tahun dibawa ke rumah sakit
• Pada pemeriksaan, disimpulkan bahwa tangan pasien
harus dilakukan tindakan operasi.
• Pasien yang diberitahukan hal tersebut, menolak untuk
diopersi dan memilih untuk pulang.

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?

© FDI2020
Penolakan Tindakan Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Permenkes No. 290 tahun 2008 Pasal 16


1. Penolakan tindakan kedokteran dapat dilakukan pasien
dan/atau keluarga terdekatnya setelah menerima
penjelasan tentang tindakan kedokteran yang akan
dilakukan.
2. Penolakan tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dilaukukan secara tertulis.
3. Akibat penolakan tindakan kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung jawab
pasien.
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Mempersilakan pasien untuk pulang dan


menganjurkan untuk segera kembali jika
berubah pikiran
B. Melarang pasien untuk pulang dan
menganjurkan agar tetap dioperasi demi
kebaikan pasien
D. Mempersilakan pasien untuk pulang setelah
ada keluarga pasien yang datang dan
menandatangani inform refusal
E. Melarang pasien untuk pulang hingga ada
keluarga pasien yang memberikan keputusan

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus


tersebut adalah...
C. Mempersilakan pasien untuk pulang
dan meminta pasien sendiri untuk
menandatangani inform refusal

© FDI2020
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sebuah rumah sakit swasta mempekerjakan seorang dokter spesialis mata. Dokter tersebut
telah bekerja dan berpraktif aktif sebagai dokter mata di rumah sakit tersebut selama
beberapa minggu. Ketika terjadi sidak, diketahui bahwa ternyata surat tanda registrasi
dokter tersebut masih dalam tahap pengurusan dan belum terbit, karena dokter tersebut
baru saja lulus. Apakah aturan yang dilanggar oleh dokter spesialis tersebut?
A. Undang-undang Rumah Sakit
B. Peraturan Mentri Kesehatan
C. Undang-undang Praktik Kedokteran
D. Hukum Perdata
E. Hukum Pidana

© FDI2020
B. Undang-undang Praktik
Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Dokter tersebut telah bekerja dan berpraktif aktif sebagai
dokter mata di rumah sakit tersebut selama beberapa
minggu
• diketahui bahwa ternyata surat tanda registrasi dokter
tersebut masih dalam tahap pengurusan dan belum terbit

Apakah aturan yang dilanggar oleh dokter spesialis


tersebut?

© FDI2020
Surat Tanda Registrasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 BAB


VI Pasal 29;
1. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda
registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi
2. Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi
dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Undang-undang Rumah Sakit


B. Peraturan Mentri Kesehatan
D. Hukum Perdata
E. Hukum Pidana

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, aturan yang dilanggar oleh dokter


spesialis tersebut adalah...

C. Undang-undang Praktik
Kedokteran

© FDI2020
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 24 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut
berulang disertai sakit kepala dan punggung, terkadang disertai penurunan nafsu seksual.
Dari hasil pemeriksaan tidak didapatkan kelainan dan pasien direncanakan untuk dirujuk
ke psikiater. Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan menuntut agar
dirujuk ke dokter penyakit dalam untuk dilakukan endoskopi. Apakah tindakan yang tepat
pada kasus ini?
A. Merujuk pasien ke psikiater meskipun pasien tetap menolak
B. Merujuk pasien ke internis sesuai permintaan pasien untuk endoskopi
C. Menganjurkan pasien agar meminta rujukan di dokter lain
D. Merujuk pasien ke internis dan psikiater agar dokter dan pasien puas
E. Merujuk pasien ke psikiater untuk dilakukan endoskopi

© FDI2020
A. Merujuk pasien ke psikiater
meskipun pasien tetap menolak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut berulang
disertai sakit kepala dan punggung, terkadang disertai
penurunan nafsu seksual.
• Dari hasil pemeriksaan tidak didapatkan kelainan dan pasien
direncanakan untuk dirujuk ke psikiater.
• Pasien menolak karena merasa dirinya tidak sakit jiwa dan
menuntut agar dirujuk ke dokter penyakit dalam untuk
dilakukan endoskopi

Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini?

© FDI2020
Kaidah Bioetik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dokter merujuk pasien ke psikiatri sesuai dengan


pertimbangan hal yang terbaik untuk pasien. Hal ini sesuai
dengan prinsip beneficence yang mementingkan
kebaikan untuk orang lain, akan tetapi hal ini
bertentangan dengan hak autonomy pasien yang
meminta dirujuk ke penyakit dalam.
• Terjadinya dilema etis yang bertentangan seperti ini
dimana seorang dokter harus mengambil satu keputusan
yang terabsah berdasarkan situasi disebut prima facie,
dimana pada kasus ini dokter mengutamakan
beneficience untuk tetap tidak merujuk pasien.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Merujuk pasien ke internis sesuai permintaan


pasien untuk endoskopi
C. Menganjurkan pasien agar meminta rujukan di
dokter lain
D. Merujuk pasien ke internis dan psikiater agar
doker dan pasien puas
E. Merujuk pasien ke psikiater untuk dilakukan
endoskopi

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat pada kasus ini


adalah...
A. Merujuk pasien ke psikiater
meskipun pasien tetap
menolak

© FDI2020
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk meminta surat keterangan sakit.
Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa mendapatkan izin libur dari
kantornya. Pasien mengaku bahwa tiga hari sebelumnya menderita sakit tenggorokan
berat yang diduga sebagai faringitis akut oleh dokter lain yang memeriksa. Apakah
tindakan dokter yang tepat pasa kasus tersebut?
A. Memberikan surat sakit karena pasien telah diperiksa dokter dan diduga faringitis akut
B. Tidak memberikan surat sakit karena pasien sudah sembuh
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit kepada dokter pertama yang memeriksanya
E. Memberikan pasien surat sakit dan mengedukasi agar tidak mengulangi perbuatannya

© FDI2020
B. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien sudah sembuh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke puskesmas untuk
meminta surat keterangan sakit.
• Pasien meminta surat keterangan sakit tersebut agar bisa
mendapatkan izin libur dari kantornya
• Pasien mengaku bahwa tiga hari sebelumnya menderita
sakit tenggorokan berat yang diduga sebagai faringitis
akut oleh dokter lain yang memeriksa
Apakah tindakan dokter yang tepat pasa kasus tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 7: Keterangan dan Pendapat yang Valid,


“Seorang dokter wajib hanya memberikan keterangan
dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya”
• Penjelasan: Seorang dokter yang menjadi anggota
penguji kesehatan atas permintaan pihak tertentu:
• Dokter harus senantiasa obyektif dan jangan dipengaruhi baik
oleh pihak peminta maupun peserta tes kesehatan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Memberikan surat sakit karena pasien telah


diperiksa dokter dan diduga faringitis akut
C. Memberikan surat sakit karena pasien bisa saja
kehilangan pekerjaannya
D. Menganjurkan pasien meminta surat sakit
kepada dokter pertama yang memeriksanya
E. Memberikan pasien surat sakit dan
mengedukasi agar tidak mengulangi
perbuatannya

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan dokter yang tepat pasa kasus


tersebut adalah...
B. Tidak memberikan surat sakit
karena pasien sudah sembuh

© FDI2020
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke puskesmas. Laki-laki tersebut merupakan staf
laboratorium swasta dan berniat memberikan uang jasa kepada dokter puskesmas karena
sudah mengirimkan pasien untuk melakukan pemeriksaan HbA1C selama ini ke
laboratorium mereka. Laki-laki tersebut juga menjanjikan bonus menarik apabila dokter
tetap mengirim pasien untuk pemeriksaan yang lain ke laboratorium mereka. Apakah
tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter tersebut?
A. Menerima tanpa menghitung uang tersebut dan menjanjikan pasien lagi
B. Menolak tanpa menghitung uang tersebut dan tidak akan menerima bonus
C. Menerima uang tersebut bila jumlahnya cocok serta bonus yang akan datang
D. Menolak uang tersebut namun akan menerima bonus yang akan datang
E. Menerima dan menyumbangkan uang tersebut ke panti sosial

© FDI2020
B. Menolak tanpa menghitung uang tersebut
dan tidak akan menerima bonus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki tersebut merupakan staf laboratorium swasta dan
berniat memberikan uang jasa kepada dokter puskesmas
karena sudah mengirimkan pasien untuk melakukan
pemeriksaan HbA1C selama ini ke laboratorium mereka.
• Laki-laki tersebut juga menjanjikan bonus menarik apabila
dokter tetap mengirim pasien untuk pemeriksaan yang lain ke
laboratorium mereka.

Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan dokter tersebut?

© FDI2020
Kode Etik Kedokteran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KODEKI Pasal 3 : Kemandirian Profesi, “Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,


seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi”
• Penjelasan: Setiap dokter dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengakibatkan
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi sebagaimana dimaksud pada Pasal 3,
antara lain:
• memberikan obat, alat/produk kesehatan, anjuran/nasehat atau tindakan
kedokteran, prototipe/cara/perangkat/sistem manajemen klinis pelayanan langsung
pasien dan/atau penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan/kiat
kedokteran yang belum berdasarkan bukti ilmiah (evidence) dan/atau diakui di
bidang kedokteran yang mengakibatkan hilangnya integritas moral dan keilmuannya
• melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung dalam segala bentuk kegiatan
yang bertujuan untuk mempromosikan atau mengiklankan dirinya, barang dan/atau
jasa sebagaimana dimaksud Pasal 3, cakupan pasal butir 1 dan 2 di atas guna
kepentingan dan keuntungan pribadinya, sejawat/pihak lain kelompoknya

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Menerima tanpa menghitung uang tersebut


dan menjanjikan pasien lagi
C. Menerima uang tersebut bila jumlahnya cocok
serta bonus yang akan datang
D. Menolak uang tersebut namun akan menerima
bonus yang akan datang
E. Menerima dan menyumbangkan uang
tersebut ke panti sosial

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang tepat untuk dilakukan


dokter tersebut adalah...
B. Menolak tanpa menghitung
uang tersebut dan tidak akan
menerima bonus

© FDI2020
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun datang ke poli anak diantar ibunya dengan
keluhan pucat dan lemas sejak 1 minggu ini. Menurut ibunya pasien sering mengalami
keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 88x/m, RR 22x/m, suhu 36,5oC,
konjungtiva anemis, sklera ikterik (+), hepatosplenomegali (+). Pemeriksaan laboratorium Hb
6,4 g/dl, Hct 25%m leukosit 4000/µL, trombosit 300.000/ µL, HbF 80%, HbA 15%, HbA2 5%. Apa
diagnosis yang tepat pada kasus ini?
A. Thalassemia alfa
B. Thalassemia beta
C. Thalassemia gamma
D. Thalassemia minor
E. Thalassemia subklinis

© FDI2020
B.Thalassemia beta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 5 tahun , keluhan pucat dan lemas sejak
1 minggu ini. Menurut ibunya pasien sering mengalami keluhan
serupa.
• Pemeriksaan fisik : nadi 88x/m, RR 22x/m, suhu 36,5oC, konjungtiva
anemis, sklera ikterik (+), hepatosplenomegali (+).
• Pemeriksaan laboratorium : Hb 6,4 g/dl, Hct 25%m leukosit 4000/µL,
trombosit 300.000/ µL, HbF 80%, HbA 15%, HbA2 5%.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Anemia (+)
Hemolitik Hepatosplenomegali (+)
Ikterik(+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Thalasemia mayor
• Anemia hemolitik
autoimun
• Inkompatibilitas
ANEMIA golongan darah

Anemia (+)
Non- Hepatosplenomegali (+)
Hemolitik Ikterik(+)

• Anemia defisiensi besi


• Anemia def. B12
• Anemia penyakit kronis © FDI2020
Anemia (+)
Anemia Hepatosplenomegali (+)
Hemolitik Ikterik(+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Intrasel Ekstrasel

1. Kelainan enzim : 1. AIHA : terbentuk


defisiensi G6PD, antibodi terhadap
defisiensi piruvat eritrosit
kinase 2. Inkompatibilitas
2. Kelainan hemoglobin : golongan darah
thalassemia, sickle cell
anemia

© FDI2020
Thalassemia (3A)
• Etiologi : defek genetik pembentukan rantai globin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Riwayat tranfusi berulang, riwayat keluarga dengan penyakit sama
• Pemeriksaan Fisik
• Anemia, ikterus, facies cooley, hepatosplenomegali, gangguan
pertumbuhan (gizi kurang, perawakan pendek)
• Nilai normal Hb :
• HbA : 95-98%
• HbA2 : 1,5-3,5%
• HbF : <2%
• Klasifikasi :
• Thalassemia alfa : HbA, HbA2, HbF ↓
• Thalassemia beta : HbA ↓ , HbA2 dan atau HbF ↑
• Thalassemia minor : 1 rantai hilang, organomegali (-)
• Thalassemia mayor : 2 rantai hilang, organomegali (+)
© FDI2020
Thalassemia (3A)
• Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hapusan darah tepi : hipokrom mikrositer, anisotosis,


poikilositosis, target cell
• Gold standar : Hb elektroforesa/analisa hb
• Terapi
• Tranfusi PRC bila Hb<7g/dL atau Hb ≥ 7 g/dL dengan gejala thalassemia

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Thalassemia alfa → HbA, HbA2, HbF semuanya


turun
C.Thalassemia gamma → tidak tepat
D.Thalassemia minor → organomegali (-)
E.Thalassemia subklinis → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Thalassemia beta

© FDI2020
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke UGD diantar orang tuanya dengan
keluhan sering mimisan. Keluhan disertai sering mengalami memar pada persendian meski
hanya karena trauma ringan. Pasien memiliki riwayat perdarahan yang lama untuk
berhenti ketika pasien sunatan. Paman pasien dari ayahnya juga mengalami riwayat
keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik tampak epitaksis aktif dan hemartrosis pada
persendian. Apakah pemeriksaan lanjutan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Pemeriksaan Coombs’s test
B. Pemeriksaan kadar clotting time
C. Pemeriksaan bleeding time
D. Pemeriksaan prothrombin time
E. Pemeriksaan kadar Faktor VIII/IX

© FDI2020
E. Pemeriksaan kadar Faktor VIII/IX
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 12 tahun keluhan sering mimisan. Keluhan
disertai sering mengalami memar pada persendian meski hanya
karena trauma ringan.
• Pasien memiliki riwayat perdarahan yang lama untuk berhenti
ketika pasien sunatan. Paman pasien dari ayahnya juga
mengalami riwayat keluhan yang sama.
• Pemeriksaan fisik tampak epitaksis aktif dan hemartrosis pada
persendian.

Pemeriksaan lanjutan yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Kelainan Koagulasi dan
Hemostasis
Trombosit ITP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Hemofilia
Koagulasi
Defisiensi Vit. K

Henoch Schonlein
Vaskular Purpura

© FDI2020
Hemofilia
• Definisi : penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pembekuan darah yang diturunkan (herediter) secara x-linked


recessive.
• Gejala : perdarahan spontan karena trauma ringan
(hemartrosis), perdarahan mukosa mulut, epitaksis, hematuria,
perdarahan berkepanjangan setelah operasi kecil
• Klasifikasi :
• Hemofilia A → Defisiensi Faktor VIII
• Hemofilia B → Defisiensi Faktor IX
• Hemofilia C → Defisiensi faktor XI
• Pemeriksaan Penunjang
• APTT memanjang
• Clotting time memanjang
• Tatalaksana
• Tranfusi konsentrat faktor VIII/IX/Cryoprecipitate/FFP © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemeriksaan Coombs’s test → untuk AIHA


B. Pemeriksaan kadar clotting time → kurang spesifik
C. Pemeriksaan bleeding time → kurang spesifik
D. Pemeriksaan prothrombin time → kurang spesifik

© FDI2020
Jadi, pemeriksan lanjutan yang tepat kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Pemeriksaan kadar Faktor VIII/IX

© FDI2020
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke UGD diantar orang tuanya dengan
keluhan mudah lelah, mata kekuningan, dan urin berwarna merah gelap. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, RR 20 x/m, suhu 36,5oC, nadi 80 x/m. Keadaan
umum pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, sklera ikterik, splenomegali (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6,8 g/dl, retikulosit meningkat, direct coomb’s
test (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
A. Pemberian transfusi PRC
B. Pemberian cairan kristaloid
C. Pemberian Trombosit concentrate
D. Pemberian kortikosteroid
E. Transplantasi sumsum tulang

© FDI2020
D. Pemberian kortikosteroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki 12 tahun, keluhan mudah lelah, mata
kekuningan, dan urin berwarna merah gelap.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70, RR 20 x/m, suhu 36,5oC, nadi 80
x/m. Keadaan umum pasien tampak pucat, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, splenomegali (+).
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6,8 g/dl, retikulosit
meningkat, direct coomb’s test (+).
Tatalaksana yang tepat diberikan adalah...

© FDI2020
Anemia (+)
Hemolitik Hepatosplenomegali (+)
Ikterik(+)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Thalasemia mayot
• Anemia hemolitik
autoimun
• Inkompatibilitas
ANEMIA golongan darah

Anemia (+)
Non- Hepatosplenomegali (-)
Hemolitik Ikterik(-)

• Anemia defisiensi besi


• Anemia def. B12
• Anemia penyakit kronis © FDI2020
AIHA
• Definisi : Kelainan dimana terdapat autoantibodi terhadap sel-sel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

eritrosit sehingga eritrosit mudah lisis dan umum eritrosit


memendek
• Tanda dan Gejala : anemis, ikterik, splenomegali, sklera ikterik,
konjungtiva pucat, urine berwarna merah gelap
• Pemeriksaan Penunjang
• Hapusan darah tepi : normokrom normositer, mikrosferosit,
retikulosit meningkat
• Gold standard : coomb’s test (direct) → untuk deteksi
autoantibodi pada eritrosit
• Tatalaksana
• Steroid, imunosupresan, splenektomi

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemberian transfusi PRC → tidak tepat


B. Pemberian cairan kristaloid → tidak tepat
C. Pemberian Trombosit concentrate → tatalaksana
ITP
E. Transplantasi sumsum tulang → tatalaksana anemia
aplastik

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Pemberian kortikosteroid

© FDI2020
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi baru lahir berusia 12 jam di ruang perinatologi dengan keluhan kuning. Bayi lahir normal
pervaginam, cukup bulan, AS 7-9, tidak demam dan tidak ada keluhan lainnya. Gerak bayi
tampak aktif dan masih mau menyusui. Diketahui ibu memiliki golongan darah O Rhesus (+),
ayah B Rhesus (+) dan bayi B Rhesus(+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan bayi aktif, sklera
ikterik pada wajah hingga dada, tanda vital dalam batas normal. Apa diagnosis yang tepat
pada kasus ini?
A. Inkompatibilitas ABO
B. Inkompatibilitas rhesus
C. Atresia bilier
D. Breastmilk jaundice
E. Breastfeed jaundice

© FDI2020
A. Inkompatibilitas ABO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi baru lahir berusia 12 jam di ruang , keluhan kuning. Bayi
lahir normal pervaginam
• Gerak bayi tampak aktif dan masih mau menyusui.
• Diketahui ibu memiliki golongan darah O Rhesus (+), ayah B
Rhesus (+) dan bayi B Rhesus(+).
• Pemeriksaan fisik : bayi aktif, sklera ikterik pada wajah hingga
dada, tanda vital dalam batas normal
Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
Hemolytic Disease of The Newborn
• Terjadi selama masa kehamilan ( antibodi ibu menyerang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

antigen janin)
• Gejala :
• Muncul pada bayi baru lahir 0-24 jam pertama, tampak
kuning
• Pemeriksaan Penunjang
• DL, golongan darah ibu dan bayi, bilirubin, coomb test
• HDN - Rhesus
• Ibu Rh (-) bertemu dengan Fetus/Ayah Rh (+)
• HDN - ABO
• Ibu O → fetus/ayah A,B, AB
• Ibu A → fetus/ayah B, AB
• Ibu B → fetus/ayah A, AB
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Inkompatibilitas rhesus → tidak tepat, karena rhesus


ibu dan anak sama
C.Atresia bilier → pemeriksaan USG triangular cord
sign
D.Breastmilk jaundice→ tidak tepat
E. Breastfeed jaundice → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Inkompatibilitas ABO

© FDI2020
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak 12 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas dan kedua kaki terasa dingin,
sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari yang lalu, nyeri kepala dan nyeri perut. Pasien
juga mengeluhkan gusi berdarah dan mimisan dua hari yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 90/70
mmHg, Nadi 120x/m, RR 30x/m, Tax 38OC. Pada pemeriksaan lab diperoleh Hb 14, Hct 51%,
Leukosit 2.000 sel/mm3 , Trombosit 70.000 sel/mm3, akral dingin. Apakah tatalaksana pada
pasien tersebut?
A. Kristaloid 10 ml/kgBB 1 jam
B. Kristaloid 7 ml/kgBB 1 jam
C. Kristaloid 10 ml/kgBB 30 menit
D. Kristaloid 20 ml/kgBB 1 jam
E. Kristaloid 20 ml/kgBB 30 menit

© FDI2020
E. Kristaloid 20 ml/kgBB 30 menit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 12 tahun keluhan lemas dan kedua kaki terasa dingin,
sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari yang lalu, nyeri
kepala dan nyeri perut, gusi berdarah dan mimisan dua hari
yang lalu.
• Pemeriksaan fisik TD 90/70 mmHg, Nadi 120x/m, RR 30x/m, Tax
38OC.
• Lab : Hb 14, Hct 51%, Leukosit 2.000 sel/mm3 , Trombosit 70.000
sel/mm3, akral dingin.
Tatalaksana kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Infeksi Virus Dengue (4A)
• Etiologi : virus Flavivirus serotipe DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 →
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

vektor : nyamuk Aedes aegypti


• Diagnosis:
• Demam : mendadak tinggi (39-40o C), kontinu selama 2-7 hari
• Tanda perdarahan : uji torniquet (+), ptekiae, purpura,
ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi, dan
hematemesis/melena
• Hepatomegali
• Tanda-tanda syok : lemas, pucat, akral dingin, takikardi, CRT >
2 detik, selisih TD <20mmHg
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap
• Hari 1-3 : NS-1
• Hari 5> : IgM Anti Dengue
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Klasifikasi
Derajat Infeksi
Dengue

© FDI2020
Tatalaksana :
Demam Dengue :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

rehidrasi oral, anti piretik, cairan intravena bila : muntah,


tidak mau minum, demam tinggi,dehidrasi, peningkatan
Hct berkala

DHF grade I dan II :


Cairan kristaloid (IV), (10-7-5-3) ml/kgBB 1 jam
DHF grade III dan IV :
O2 2-4 lpm
Kristaloid (IV) 20ml/kgBB 30 menit

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kristaloid 10 ml/kgBB 1 jam → DHF grade I / II


B. Kristaloid 7 ml/kgBB 1 jam → DHF grade I / II
C.Kristaloid 10 ml/kgBB 30 → menit tidak tepat
D.Kristaloid 20 ml/kgBB 1 jam → seharusnya 30 menit

© FDI2020
Jadi, tatalaksana pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Kristaloid 20 ml/kgBB 30 menit

© FDI2020
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 6 tahun datang ke poli anak diantar ibunya dengan keluhan diare
sejak 4 hari. Diare cair dan berlemak, disertai mual muntah, demam, dan nyeri perut. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital nadi 88x/m, suhu 37oC, RR 20x/m, turgor kulit
kembali normal, CRT < 2 detik. Pemeriksaan feses lengkap didapatkan tropozoid berbentuk
seperti layang-layang. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Amoebiasis
B. Balantidiasis
C. Ascariasis
D. Giardiasis
E. Schistosomiasis

© FDI2020
D. Giardiasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 6 tahun keluhan diare sejak 4 hari.
Diare cair dan berlemak, disertai mual muntah, demam, dan
nyeri perut.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital nadi 88x/m, suhu 37oC, RR 20x/m,
turgor kulit kembali normal, CRT < 2 detik.
• Pemeriksaan feses lengkap didapatkan tropozoid berbentuk
seperti layang-layang.
Diagnosis yang tepat adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Giardiasis

© FDI2020
Giardiasis
• Etiologi : Giardia lamblia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis:
• Diare cair + berlemak
• Nausea + vomit
• Demam
Tropozoid
• Nyeri perut
• Pemeriksaan Penunjang
• Feses : kista oval berinti 4 dengan axostyle,
tropozoid berflagella, berbentuk seperti
jambu monyet/buah pir/layang-layang
• Tatalaksana :
• Metronidazole
Kista
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Amoebiasis → tropozoid bentuk ireguler


B. Balantidiasis → tropozoid memiliki makro dan
mikronukleus
C.Ascariasis → telur cacing berbentuk albuminoid
E.Schistosomiasis → telur lonjong dengan duri di
tengah atau pinggir

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Giardiasis

© FDI2020
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
diare disertai darah sejak 4 hari ini. Selain itu menurut ibu pasien, ada bagian menonjol pada
anus pasien anak juga tampak lemas. Pada pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan nadi
88x/m, RR 20x/m, suhu 36,5oC, didapatkan prolaps rectii, konjungtiva tampak anemis. Pada
pemeriksaan feses didapatkan telur cacing berbentuk seperti tempayan dan bentukan
cacing seperti cambuk. Apa bentuk infektif pada kasus tersebut?
A. Telur cacing
B. Larva III
C. Larva rhabditiform
D. Larva filariform
E. Metaserkaria

© FDI2020
A. Telur cacing
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 5 tahun , keluhan diare disertai darah sejak 4
hari ini, ada bagian menonjol pada anus pasien dan tampak lemas
• Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu
36,5oC, didapatkan prolaps rectii, konjungtiva tampak anemis
• Pemeriksaan feses didapatkan telur cacing berbentuk seperti
tempayan dan bentukan cacing seperti cambuk.

Bentuk infektif pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Trichuriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis : diare berdarah, bagian anus menonjol keluar


(prolaps rectii)
• Bentuk infektif :
• Telur cacing
• Diagnosis (Pemeriksaan feses) :
• Telur berbentuk tempaya/tong/barrel shape

© FDI2020
Infeksi Cacing Nematoda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nama Bentuk Telur Cara Infeksi Patogenesis Pemeriksaan Terapi


Penunjang
Ascaris Lonjong, dinding Fecal oral Migrasi larva Pemeriksaan tinja 1. Albendazole
lumbricoides albuminoid cacing → 400 mg DT
(cacing gelang) gangguan GIT, 2. Mebendazole
gangguan paru 500 mg DT
(Loeffler 3. Pirantel
syndrome) pamoat 10
mg/kg DT
Entrobius Asimetris (plano Fecal oral Migrasi cacing di Anal swab
vermicularis konveks) dinding perianal →
(cacing kremi) tembus sinar pruritus ani

Trichuris trichiura Punya 2 kutub Fecal oral Migrasi cacing di Pemeriksaan


(cacing cambuk) seperti usus → infeksi tinja, protoskopi
tong/tempayan berat bisa
anemia, prolaps
rekti
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Larva III → bentuk infektif filariasis


C.Larva rhabditiform → tidak tepat
D.Larva filariform → tidak tepat
E.Metaserkaria → bentuk infektif schistosomiasis

© FDI2020
Jadi, bentuk infektif pada kasus tersebut adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Telur cacing

© FDI2020
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki berusia 6 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik anak dengan keluhan
bengkak pada kelopak mata dan kedua tungkai sejak 1 bulan. Selain itu dikeluhkan juga
kencing pasien yang berbuih dan keruh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, nadi
88x/m, RR 20x/m, suhu 36,5oC, pitting edema pada kedua ekstremitas bawah(+). Hasi
laboratorium didapatkan kolesterol 240 mg/dl, urinalisis didapatkan protein (+3), oval fat
bodies (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut?
A. Furosemid 2 mg/kgBB/hari
B. Deksametason 2 mg/kgBB/hari
C. Metilprednisolol 2 mg/kgBB/hari
D. Prednison 1 mg/kgBB/hari
E. Prednison 2 mg/kgBB/hari

© FDI2020
E. Prednison 2 mg/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki berusia 6 tahun , keluhan bengkak pada kelopak
mata dan kedua tungkai sejak 1 bulan, kencing berbuih dan
keruh.
• Pemeriksaan fisik : TD 100/70, nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu
36,5oC, pitting edema pada kedua ekstremitas bawah(+).
• Laboratorium : kolesterol 240 mg/dl, urinalisis didapatkan
protein (+3), oval fat bodies (+).
Tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: kumpulan gejala dari edema,


hipoalbuminemia, proteinuria masif,
hiperkolesterolemia, hipertensi, hematuria,
penurunan fungsi ginjal (Azotemia)
• Proteinuria masif (>+2)
• Pemeriksaan Fisik :
• Edema anarsaka • Hipoalbuminemia (>2,5
mg/dl)
• Ascites
• Edema
• Hipertensi
• Hiperlipidemia (>200
• Pemeriksaan Penunjang : mg/dl), oval fat bodies
• UL : proteinuria masif (≥2+), rasio albumin kreatinin
> 2, hematuria
• DL : hipoalbuminemia (<2,5 g/dL),
hiperkolesterolemia (>200 mg/dL), LED↑
© FDI2020
Sindroma nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penatalaksanaan :
• Prednison dosis awal 60
mg/m2/hari (2mg/kgBB/hari)
dalam 3 dosis selama 4 minggu
dilanjutkan 2/3 dosis awal
sebanyak single dose selang
sehari selama 4-8 minggu
• Suportif :
• Diuretik : furosemid 1-2
mg/kgBB/hari
• Antihipertensi
• Tirah baring
• Diet rendah garam (1-2 g/hari)
protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)
• Albumin 0,5 g/kgBB/hari © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Furosemid 2 mg/kgBB/hari → tatalaksana awal


B. Deksametason 2 mg/kgBB/hari → tidak tepat
C.Metilprednisolol 2 mg/kgBB/hari → tidak tepat
D.Prednison 1 mg/kgBB/hari → dosis salah

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Prednison 2 mg/kgBB/hari

© FDI2020
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki berusia 9 tahun dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan demam sejak 2
yang lalu. Riwayat nyeri perut bagian bawah 2 minggu yang lalu. Saat ini pasien juga
mengeluh nyeri pada kedua pinggang serta menurut ibunya kencing pasien berbau
menyengat. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok costovertebra (+), suhu 38oC, nadi
88x/m, RR 20x/m. Apa pemeriksaan baku emas pada kasus ini?
A. Urinalisis
B. Darah lengkap
C. USG abdomen
D. Kultur urin
E. X-ray abdomen

© FDI2020
D. Kultur urin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki 9 tahun, demam 2 hari dan nyeri pada kedua
pinggang dan kencing berbau menyengat
• Riwayat nyeri perut bagian bawah 2 minggu yang lalu
• Pemeriksaan fisik : nyeri ketok costovertebra (+), suhu 38oC,
nadi 88x/m, RR 20x/m

Pemeriksaan baku emas pada kasus ini adalah...

© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Etiologi : Escherichia coli
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala : Tidak khas (asimptomatis s/d gejala sepsis berat)


• Neonatus s/d 2 bln : demam, apatis, muntah, mencret,
anoreksia, sianosis ( bila sepsis)
• Bayi : demam, anoreksia, BB sukar naik
• Anak :
• Pyelonefritis (ISK bagian atas) : demam, nyeri pinggang
• Sistitis (ISK bagian bawah) : gejala obstruksi (disuri, frekuensi, tidak
lampias), mengompol, BAK bau menyengat
• Pemeriksaan Fisik
• Demam
• Nyeri ketok costovertebrae (+), nyeri tekan simfisis (+), pada
laki-laki : fimosis, hipospadia, epispadia
© FDI2020
Infeksi Saluran Kemih (4A)
• Pemeriksaan Penunjang :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Darah lengkap : leukositosis


• Urinalisis : ditemukan proteinuria, leukosituria (>5/lpb),
hematuria (>5/lpb)
• Diagnosis pasti : kultur urin

© FDI2020
Algoritma
Tatalaksana ISK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antibiotik IV :
• Neonatus : ampicilin, gentamisin
• Anak : Ceftriaxone
• Antibiotik PO :
• Amoxicillin
• Ampicilin
• Cotrimoxazole

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI,


2011

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Urinalisis → pemeriksaan awal, bukan baku emas


B. Darah lengkap → bukan pemeriksaan baku emas
C.USG abdomen → tidak tepat
E.X-ray abdomen → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan baku emas pada kasus ini
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Kultur urin

© FDI2020
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi berusia 8 hari dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan keluar nanah dari tali
pusar sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami demam sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat pasien bersalin di dukun beranak. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39oC, nadi
140x/m, RR 32x/m, pada tali pusar didapatkan hiperemis, edema, dan mengeluarkan
discharge purulent. Apa diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Omfalokel
B. Granuloma umbilikalis
C. Patent uracus
D. Omfalitis
E. Hernia umbilikalis

© FDI2020
D. Omfalitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 8 hari dibawa keluhan keluar nanah dari tali pusar
sejak 2 hari yang lalu, mengalami demam sejak 1 hari yang
lalu.
• Riwayat pasien bersalin di dukun beranak.
• Pemeriksaan fisik : suhu 39oC, nadi 140x/m, RR 32x/m, pada tali
pusar didapatkan hiperemis, edema, dan mengeluarkan
discharge purulent.

Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...


© FDI2020
Omphalitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Emam, rewel, tidak mau menyusui
• Pemeriksaan Fisik :
• Ada tanda infkesi di sekitar tali pusat : kemerahan, panas, bengkak, nyeri
dan mengeluarkan pus busuk
• Infeksi tali pusat terbatas : bila kemerahan an bengkak terbatas pada
aerah kurang ddari 1 cm di sekitar pangkal tali pusat
• Infeksi pusat berat atau meluas : bila kemerahan atau bengkak paa tali
pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit sekitar tali pusat mengeras an
memerah serta pembengkakan perut
• Tana sistemik : emam, takikartdia, hipotensi, letargi
• Komplikasi :
• Necrotizing fascitis : edema, kulit seperti jeruk (peau d’orange
appearance) di sekitar tempat infeksi, progresivitas cepat dan dapat
menyebabkan kematian © FDI2020
Omphalitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penatalaksanaan :
• Perawatan lokal : pembersihan tali pusat dengan menggunakan larutan
antiseptik (klorheksiin atau povidon iodium 2,5%) dengan kain kasa steril
delapan kali sehari sampai tiak ada nanah lagi pada tali pusat
• Setelah dibersihkan diberikan salep antibiotik
• Antibiotik : kloksasilin oral selama 5 hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Omfalokel → kongenital, organ abdomen berada


diluar kavum abdomen dan dilapisi selaput
B. Granuloma umbilikalis → tidak tepat
C.Patent uracus → tidak tepat
E.Hernia umbilikalis → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada pasien tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Omfalitis

© FDI2020
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 7 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan
diare sejak 4 hari yang lalu, diare sekitar 1-2 gelas air mineral setiap kali BAB, berlendir dan
disertai darah. Pada pemeriksaan fisik tanda vital nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu 37oC. Pada
pemeriksaan feses ditemukan kista bulat berinti empat. Apakah mikroorganisme penyebab
penyakit pasien?
A. Escherichia coli
B. Giardia lamblia
C. Entrobius vermicularis
D. Shigella dysentriae
E. Entamoeba hystolitica

© FDI2020
E. Entamoeba hystolitica
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak perempuan berusia 7 tahun keluhan diare sejak 4
hari yang lalu, diare sekitar 1-2 gelas air mineral setiap kali
BAB, berlendir dan disertai darah.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital nadi 88x/m, RR 20x/m, suhu
37oC. Pada pemeriksaan feses ditemukan kista bulat
berinti empat.
Mikroorganisme penyebab pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Disentri ( Diare lendir-darah)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Entamoeba hystolytica
• Diare lendir-darah, biasanya
tanpa dehidrasi
• Pemeriksaan feses :
• Kista : bulat dengan inti 4
• Tropozoit : berbentuk irreguler
dengan pseudopoda,
sitoplasma berisi eritrosit, inti sel
dengan karyosome di tengan
dan kromatin di perifer
• Kristal Charcot-Leyden
• Tatalaksana :
• Metronidazole
© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Escherichia coli → tidak tepat


B. Giardia lamblia →diare cair berlemak
C.Entrobius vermicularis → cacing, menyebabkan
gatal pada anus
D.Shigella dysentriae → bakteri gram negatif

© FDI2020
Jadi, mikroorganisme penyebab kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Entamoeba hystolitica

© FDI2020
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 2 tahun datang diantar ibunya ke IGD RS dengan keluhan kejang
satu kali di rumah sekitar 3 jam yang lalu. Ini merupakan kejang yang pertama. Menurut
ibunya kejang pada tangan dan kaki kiri, kemudian seluruh tubuh dengan durasi kurang
lehih 5 menit dan pasien sadar setelah kejang. Sebelum kejang, pasien riwayat demam sejak
2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, nadi 120x/m,
RR 20x/m, suhu 39oC, pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis pada
pasien ini?
A. Kejang Demam Sederhana
B. Kejang Demam Kompleks
C. Epilepsi
D. Meningitis
E. Ensefalitis

© FDI2020
B. Kejang Demam Kompleks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Perempuan berusia 2 tahun , keluhan kejang satu kali di rumah
sekitar 3 jam yang lalu, kejang yang pertama, kejang pada
tangan dan kaki kiri, kemudian seluruh tubuh dengan durasi
kurang lehih 5 menit dan sadar setelah kejang.
• Demam sejak 2 hari yang lalu.
• Pemeriksaan fisik : kesadaran composmentis, nadi 120x/m, RR
20x/m, suhu 39oC, pemeriksaan neurologis dalam batas
normal.

Diagnosis pada kasus ini adalah...


© FDI2020
Kejang Demam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kejang Demam Sederhana • Kejang Demam Kompleks


• Gejala : • Gejala :
• Durasi < 15 menit, tidak • Durasi > 15 menit, berulang dlm
berulang dlm 24 jam, kejang 24 jam, kejang fokal, atau fokal
general kemudian general
• Profilaksis intermiten: • Profilaksis kontinyu :
• Diazepam (5 mg : < 12 kg, 10 • As. Valproat 15-40 mg/kg/hari
mg > 12 mg) dibagi 2 dosis
• Bila kelainan neurologis berat : • Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari 1-2
palsi serebral dosis
• Usia < 6 bulan • Diberikan selama 1 tahun
• Berulang 4 kali atau lebih dalam bebas kejang
setahun
• Bila kejang terjadi < 39oC
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kejang Demam Sederhana → pada kasus ini terjadi


kejang fokal → general
C.Epilepsi → diagnosa dengan EEG
D.Meningitis → meningeal sign (+)
E.Ensefalitis → reflek patologis (+)

© FDI2020
Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Kejang Demam Kompleks

© FDI2020
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan berusia 11 bulan datang ke poli diantar ibunya dengan keluhan belum bisa
tengkurap dan belum mengeluarkan suara selain menangis. Pasien memiliki riwayat kuning
dan sering BAB tidak lancar. Menurut ibunya pasien tampak lebih pendek dibanding anak
seusianya. Riwayat persalinan normal pervaginam di bidan, BBL 3000 gram, AS 7-9.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, makroglosi, kulit kering dan
perut buncit. Pemeriksaan menggunakan skor Qubec didapatkan skor 5. Apa diagnosis
yang tepat pada kasus tersebut?
A. Diabetes mellitus tipe 1
B. Cerebral palsi
C. Down syndrome
D. Retardasi mental
E. Hipotiroid kongenital

© FDI2020
E. Hipotiroid kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 11 bulan keluhan belum bisa tengkurap dan
belum mengeluarkan suara selain menangis.
• Riwayat kuning dan sering BAB tidak lancar. Pasien
tampak lebih pendek dibanding anak seusianya.
• Pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal,
makroglosi, kulit kering dan perut buncit. Skor Qubec
didapatkan skor 5.
Diagnosis yang tepat adalah...
© FDI2020
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Bayi lahir di daerah dengan prevalensi


kretinismee, ibu saat hamil mengkonsumsi obat anti tiroid
• Tanda dan Gejala :
• Gangguan makan, konstipasi,hipotoni, letargi,makroglosi, kulit
kering, hernia umbilikal
• Pemeriksaan penunjang :
• T3 dan T4 turun, TSH meningkat
• Tatalaksana :
• Levothyroxine

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Diabetes mellitus tipe 1 → tidak tepat


B. Cerebral palsi → tidak tepat
C.Down syndrome → tidak tepat
D.Retardasi mental → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Hipotiroid kongenital

© FDI2020
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki berusia 3 bulan datang diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan diare
sudah 2 minggu. Menurut ibunya BAB cair tanpa lendir darah, tidak ada demam namun
berbau asam. Pasien mendapatkan ASI sampai usia 2 bulan, dan sejak 2 minggu berhenti
karena ibunya bekerja dan digantikan susu formula. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bayi
tampak aktif, nadi 130x/m, RR 25x/m, suhu 36,5oC, didapatkan ruam makulopapular dengan
dasar eritema pada kedua pipi, pantat tampak kemerahan, bising usus meningkat. Apakah
pemeriksaan baku emas yang paling tepat dilakukan ?
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan feses lengkap
C. Uji eliminasi dan provokasi
D. Uji tusuk kulit
E. Hidrogen breath test

© FDI2020
C. Uji eliminasi dan provokasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi berusia 3 bulan keluhan diare sudah 2 minggu. Menurut
ibunya BAB cair tanpa lendir darah, tidak ada demam namun
berbau asam, ASI sampai usia 2 bulan, dan sejak 2 minggu
berhenti dan digantikan susu formula.
• Pemeriksaan fisik : bayi tampak aktif, nadi 130x/m, RR 25x/m,
suhu 36,5oC, didapatkan ruam makulopapular dengan dasar
eritema pada kedua pipi, pantat tampak kemerahan, bising
usus meningkat
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan adalah...
© FDI2020
Alergi Susu Sapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : reaksi yang tidak diinginkan disebabkan oleh


hipersensitifitas tipe I terhadap protein susu sapi
• Gejala :
• Gejala GIT : diare, kembung, muntah sering flatus
• Kulit : ruam kemerahan (urtikaria)
• Pernafasan : batuk, sesak
• Pemeriksaan Penunjang :
• Baku emas : Uji eliminasi dan provokasi
• Tatalaksana :
• Menghindari segala bentuk susu sapi
• Untuk bayi yang menyusui : ibu menghindari segala bentuk produk susu
sapi
• Bayi yang minum susu formula : ganti dengan susu formula hipoalergenik
atau susu formula soya © FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pemeriksaan darah lengkap → tidak tepat


B. Pemeriksaan feses lengkap → tidak tepat
D.Uji tusuk kulit → bukan baku emas
E.Hidrogen breath test → pada kasus intoleransi
laktosa

© FDI2020
Jadi, pemeriksaan baku emas yang tepat adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Uji eliminasi dan provokasi

© FDI2020
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan
keluhan batuk sejak 4 minggu yang lalu disertai demam naik turun. Pada pemeriksaan fisik
tanda vital suhu 37,5oC, RR 20x/m, nadi 88x/m dan lain-lainnya dalam batas normal. Pasien
tidak ada riwayat kontak TB dalam satu rumah. Hasil uji mantoux didapatkan 10 mm.
Pemeriksaan radiologi thorax ditemukan infiltrat tebal di apeks paru kiri. Apakah tatalaksana
pada kasus tersebut?
A. Terapi profilaksis INH 6 bulan
B. Terapi antibiotik broadspektrum
C. Observasi selama 2 minggu
D. Terapi OAT selama 2 bulan, evaluasi
E. Rujuk ke RS untuk tatalaksana lebih lanjut

© FDI2020
D. Terapi OAT selama 2 bulan, evaluasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak berusia 3 tahun datang keluhan batuk sejak 4
minggu yang lalu disertai demam naik turun.
• Pemeriksaan fisik tanda vital suhu 37,5oC, RR 20x/m, nadi
88x/m dan lain-lainnya dalam batas normal.
• Riwayat kontak TB (-). Hasil uji mantoux didapatkan 10
mm. Pemeriksaan radiologi thorax ditemukan infiltrat tebal
di apeks paru kiri.
Tatalaksana pada kasus tersebut adalah...
© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Skor TB pada kasus


ini : 6
• Maka diberikan
terapi OAT

© FDI2020
Alur diagnosis dan
tatalaksana TB anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Juknis Manajemen TB Anak, 2016

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Terapi profilaksis INH 6 bulan → apabila tidak ada


gejala
B. Terapi antibiotik broadspektrum → tidak tepat
C.Observasi selama 2 minggu → tidak tepat
E. Rujuk ke RS untuk tatalaksana lebih lanjut → tidak tepat

© FDI2020
Jadi, tatalaksana pada kasus tersebut adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Terapi OAT selama 2 bulan,


observasi

© FDI2020
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke IGD RS oleh ibunya dengan keluhan batuk
berat sejak 2 minggu yang lalu. Batuk terus-menerus hingga menyebabkan pasien kesulitan
bernafas dan wajah merah kebiruan ketika batuk, namun ketika tidak batuk keadaan
pasien tampak normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 88x/m, RR 30x/m, suhu
37,3oC. Menurut ibunya pasien tidak pernah imunisasi sejak kecil. Apakah tatalaksana yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Eritromisin
B. Cefixime
C. Salbutamol
D. Prednison
E. Ampisilin

© FDI2020
A. Eritromisin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 5 tahun keluhan batuk berat sejak 2 minggu yang
lalu.
• Batuk terus-menerus hingga pasien kesulitan bernafas dan
wajah merah kebiruan ketika batuk, tidak pernah
imunisasi sejak kecil.
• Pemeriksaan fisik : nadi 88x/m, RR 30x/m, suhu 37,3oC.
Tatalaksana yang tepat kasus tersebut adalah...
© FDI2020
Pertusis (4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Bordetella pertussis


• Tanda dan Gejala :
• Fase kataralis : demam ringan, batuk pilek ringan, mata merah
• Fase paroxysmal : whooping cough, batuk paroksismal disertai nada yang
meninggi/melengking, sulit bernafas, pada akhir batuk anak menarik nafas
dengan cepat
• Tatalaksana :
• Eritromisin 50 mg/kgBB/hari
• Ampisilin 100 mg/kgBB/hari

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B.Cefixime → tidak tepat


C.Salbutamol → tidak tepat
D.Prednison → tidak tepat
E.Ampisilin → lini kedua setelah eritromisin

© FDI2020
Jadi, tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut
adalah . . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Eritromisin

© FDI2020
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 6 bulan datang dibawa ibunya periksa ke dokter dengan
keluhan sering sesak. Pasien tidak memiliki riwayat sering biru dan tidak ada riwayat batuk,
BBL 3000 gram di bidan. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, sianosis (-),
pada auskultasi jantung didapatkan bising pada intercostae III parasternal line sinistra.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. ASD
B. VSD
C. PAD
D. Koartasio aorta
E. Tetralogi of fallot

© FDI2020
B. VSD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak 6 bulan keluhan sering sesak. Pasien tidak memiliki
riwayat sering biru dan tidak ada riwayat batuk, BBL 3000
gram di bidan.
• Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, sianosis
(-), pada auskultasi jantung didapatkan bising pada
intercostae III parasternal line sinistra.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah...

© FDI2020
Ventricular Septal Defect (VSD)
• Gejala :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gangguan pertumbuhan
• Pemeriksaan Fisik
• Murmur sistolik pada ICS 3-4
parasternal line sinistra,
meluas sepanjang tepi kiri
sternum

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.ASD → murmur diastolik pada area trikuspidd ICS 3-4


parasternal line kiri
C.PAD → murmur kontinyu
D. Koartasio aorta → murmur sistolik ICS 3-4 menjalar ke
punggung
E.Tetralogi of fallot →radiologis : boots shape heart

© FDI2020
Jadi, diagnosis yang tepat kasus tersebut adalah . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. VSD

© FDI2020
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun ditemukan mengambang di sungai. Dari keterangan
saksi, diketahui bahwa sebelumnya korban bermain di tepi sungai bersama teman-
temannya, namun korban terpeleset, kemudian terseret arus sungai dan tidak bisa
berenang. Dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal karena tenggelam di
sungai. Apakah pemeriksaan yang tepat untuk membuktikan korban tenggelam?
A. Pemeriksaan elektrolit
B. Pemeriksaan getah paru
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah rutin

© FDI2020
B. Pemeriksaan getah paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan mengambang di sungai.
• korban bermain di tepi sungai bersama teman-temannya,
namun korban terpeleset kemudian terseret arus sungai
dan tidak bisa berenang
• Dari hasil pemeriksaan, pasien dinyatakan meninggal
karena tenggelam di sungai

Apakah pemeriksaan yang dapat membuktikan korban


tenggelam?

© FDI2020
Tenggelam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada kasus dugaan tenggelam, dapat dilakukan


pemeriksaan luar, serta pemeriksaan dalam dan
pemeriksaan laboratorium seperti:
• Percobaan getah paru (lonset proef)
• Pemeriksaan diatome (destruction test)
• Pemeriksaan kimia darah (gettler test & Durlacher test).
• Pemeriksaan elektrolit dilakukan untuk membandingkan
darah ventrikel kanan dan kiri, namun kurang spesifik
untuk kasus tenggelam
• Air tawar Kiri < Kanan
• Air laut Kiri > Kanan

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pemeriksaan elektrolit
C. Pemeriksaan tes apung paru
D. Pemeriksaan toksikologi
E. Pemeriksaan darah rutin

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan yang tepat untuk


membuktikan korban tenggelam adalah...

B. Pemeriksaan getah paru

© FDI2020
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 27 tahun ditemukan tewas di kamar kosnya dalam keadaan
tergantung. Mayat laki-laki tersebut ditemukan saat pagi hari oleh teman indekosnya yang
curiga karena korban seharian tidak keluar kamar. Dari keterangan para saksi, diketahui
bahwa laki-laki tersebut memang sedang depresi karena belum lulus kuliah dan terjerat
hutang. Pada pemeriksaan luar,didapatkan perdarahan bitnik-bintik pada konjungtiva dan
busa halus pada mulut. Apakah mekanisme kematian pada kasus tersebut?
A. Refleks Vagal
B. Smothering
C. Malingering
D. Hanging
E. Asfiksia

© FDI2020
B. Asfiksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tewas di kamar kosnya dalam keadaan
tergantung.
• laki-laki tersebut memang sedang depresi karena belum
lulus kuliah dan terjerat hutang.
• Pada pemeriksaan luar, didapatkan perdarahan bintik-
bintik pada konjungtiva dan busa halus pada mulut

Apakah mekanisme kematian pada kasus tersebut?

© FDI2020
Asfiksia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mekanisme kematian menunjukkan bagaimana korban


itu mati setelah umpamanya tertembak atau tenggelam.
• Mekanisme lebih bersifat teoritis dan tidak selalu dapat
diketahui pasti
• Asfiksia: kondisi yang disebabkan adanya hambatan
respirasi atau kurangnya oksigen pada udara yang
dihirup, sehingga organ dan jaringan mengalami
deprivasi oksigen (disertai gangguan eliminasi
karbondioksida) yang menyebabkan pingsan atau
kematian.

© FDI2020
Asfiksia vs Vagal Reflek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Refleks vagal terjadi sebagai akibat rangsangan pada


nervus vagus pada corpus caroticus (carotid body) di
percabangan arteri karotis interna dan eksterna yang
akan menimbulkan bradikardi dan hypotensi yang
akhirnya menyebabkan sudden cardiac arrest.
• Tidak ada pemeriksaan yang khas yang ditemukan pada
vagal reflex. Oleh karena itu, secara sederhana umumnya
disimpulkan bila tidak ada tanda asfiksia yang ditemukan,
maka mekanisme kematian adalah karena vagal reflex.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Refleks Vagal
B. Smothering
C. Malingering
D. Hanging

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kematian pada kasus


tersebut adalah...

E. Asfiksia

© FDI2020
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 30 tahun ditemukan mengambang di sungai. Dari keterangan


keluarga, diketahui bahwa sebelumnya korban berpamitan untuk memancing di sungai,
namun tidak kembali pulang ke rumah. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, didapatkan hasil cutis
anserina (+), uji diatom (+), dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban
dinyatakan meninggal karena tenggelam. Apakah organ yang paling cepat membusuk
pada kasus tersebut
A. Otak, Hati, Lambung
B. Lambung, Prostat, Ginjal
C. Jantung, Paru, Hati
D. Paru, Jantung, Otak
E. Hati, Lambung, Ginjal

© FDI2020
A. Otak, Hati, Lambung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan mengambang di sungai.
• didapatkan hasil cutis anserina (+), uji diatom (+), dan
tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
• Korban dinyatakan meninggal karena tenggelam

Apakah organ yang paling cepat membusuk pada kasus


tersebut

© FDI2020
Dekomposisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dekomposisi terjadi akibat proses degradasi jaringan karena


autolisis dan kerja bakteri, hal ini mulai muncul di seluruh tubuh
36 jam post mortem
• RUMUS CASPER untuk perbedaan kecepatan pembusukan
udara:air:tanah = 8:2:1
• Organ dalam yang paling cepat membusuk: otak, hati,
Lambung, usus halus, limfa, rahim pada wanita hamil atau
nifas
• Organ dalam yang lambat membusuk: esofagus, jantung,
paru, diafragma, ginjal, dan kandung kemih
• Organ dalam yang paling lambat membusuk: kelenjar prostat
pada laki-laki dan rahim pada wanita yang tidak sedang
hamil atau nifas

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Lambung, Prostat, Ginjal


C. Jantung, Paru, Hati
D. Paru, Jantung, Otak
E. Hati, Lambung, Ginjal

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi organ yang paling cepat membusuk


pada kasus tersebut adalah...

A. Otak, Hati, Lambung

© FDI2020
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki tanpa identitas ditemukan tergeletak dalam keadaan tewas di semak-
semak dengan baju berlumuran darah. Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan identifikasi. Dari hasil pemeriksaan di rumah
sakit, ditemukan luka tembak pada dada korban. Pada daerah sekitar luka tembak,
terdapat kelim lecet, kelim jelaga, dan kelim tato. Apakah jenis luka tembak pada kasus
tersebut?
A. Luka tembak tempel jarak 0 cm
B. Luka tembak sangat dekat jarak 15 cm
C. Luka tembak dekat jarak 20 cm
D. Luka tembak sangat dekat jarak 25 cm
E. Luka tembak jauh jarak 50 cm

© FDI2020
B. Luka tembak sangat dekat jarak
15 cm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan tergeletak dalam keadaan tewas di semak-
semak dengan baju berlumuran darah.
• ditemukan luka tembak pada dada korban.
• Pada daerah sekitar luka tembak, terdapat kelim lecet,
kelim jelaga, dan kelim tato

Apakah jenis luka tembak pada kasus tersebut?

© FDI2020
Luka Tembak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jarak Anak peluru Mesiu utuh Mesiu yang Gas panas Perkiraan
terbakar jarak (cm)

Lubang Lecet Lemak Tatto Jelaga Api Jejak laras


Jauh + + + >50
Dekat + + + + 20-50
Sangat Dekat + + + + + + <20

Tempel + + + + 0

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Luka tembak tempel jarak 0 cm


C. Luka tembak dekat jarak 20 cm
D. Luka tembak sangat dekat jarak 25 cm
E. Luka tembak jauh jarak 50 cm

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis luka tembak pada kasus tersebut


adalah...

B. Luka tembak sangat dekat


jarak 15 cm

© FDI2020
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 29 tahun ditemukan meninggal tergantung di kamar kosnya.


Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, ditemukan lebam mayat di seluruh tubuh bagian
bawah warna gelap dan hilang dengan penekanan. Pada leher didapatkan luka lecet
tekan melingkari leher mendatar dan sianosis bibir dan ujung jari. Apakah sebab kematian
yang terjadi pada tersebut?
A. Inhalasi gas beracun
B. Penekanan dada dari luar
C. Penekanan pada dinding saluran pernafasan
D. Penutupan saluran nafas bagian atas
E. Pembekapan pada mulut dan hidung

© FDI2020
C. Penekanan pada dinding saluran
pernafasan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan meninggal tergantung di kamar kosnya.
• ditemukan lebam mayat di seluruh tubuh bagian bawah
warna gelap dan hilang dengan penekanan.
• Pada leher didapatkan luka lecet tekan melingkari leher
mendatar dan sianosis bibir dan ujung jari

Apakah sebab kematian yang terjadi pada tersebut?

© FDI2020
Strangulation
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Strangulation: penekanan pada dinding saluran


pernafasan, misal gantung (hanging), penjeratan
(strangulation), pencekikan (manual strangulation).
• Pada penjeratan dengan alat, alat penjerat berjalan
mendatar, luka lecet umumnya melingkari leher secara
keseluruhan.
• Sedangkan pada penjeratan dengan tangan, terdapat
luka lecet pada bahu si pelaku berbentuk bulan sabit
yang disebabkan oleh kuku si pelaku.

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Inhalasi gas beracun


B. Penekanan dada dari luar
D. Penutupan saluran nafas bagian atas
E. Pembekapan pada mulut dan hidung

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi sebab kematian yang terjadi pada


tersebut adalah...

C. Penekanan pada dinding


saluran pernafasan

© FDI2020
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 16 tahun, ditemukan dalam keadaan tewas dan mengambang
di sungai. Mayat tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
forensik. Dari hasl pemeriksaan diketahui bahwa perempuan tersebut korban kasus
tenggelam. Bagaimanakah mekanisme kematian pada kasus tersebut?
A. Peningkatan kadar CO2 yang drastis pada sluran pernafasan akibat aspirasi air
sehingga terjadi hemooksiglobin
B. Peningkatan viskositas darah menyebabkan sirkulasi aliran darah menjadi lambat dan
anoksia pada miokardium
C. Pertukaran elektrolit dari air asin ke darah yang menyebabkan natrium berlebih
sehingga mengakibatkan edem pulmo
D. Pertukaran elektrolit dari air asin ke darah yang menyebabkan natrium berlebih
sehingga mengakibatkan peningkatan hematokrit
E. Hemodilusi yang menyebabkan cairan dalam sirkulasi berlebih sehingga terjadi
penuruan sitol dan fibrilasi ventrikel

© FDI2020
E. Hemodilusi yang menyebabkan cairan dalam
sirkulasi berlebih sehingga terjadi penuruan sitol
dan fibrilasi ventrikel
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• ditemukan dalam keadaan tewas dan mengambang di
sungai
• diketahui bahwa perempuan tersebut korban kasus
tenggelam

Bagaimanakah mekanisme kematian pada kasus tersebut?

© FDI2020
Tenggelam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Mekanisme kematian menunjukkan bagaimana korban


itu mati setelah umpamanya tertembak atau tenggelam.
Mekanisme lebih bersifat teoritis dan tidak selalu dapat
diketahui pasti
Air Tawar Air Laut
Viskositas darah Hemodilusi Hemokonsentrasi
Ion Hiperkalemium Hipermagnesium
Mekanisme kematian Ventrikel Fibrilasi Edem Pulmo

© FDI2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Peningkatan kadar CO2 yang drastis pada sluran


pernafasan akibat aspirasi air sehingga terjadi
hemooksiglobin
B. Peningkatan viskositas darah menyebabkan
sirkulasi aliran darah menjadi lambat dan anoksia
pada miokardium
C. Pertukaran elektrolit dari air asin ke darah yang
menyebabkan natrium berlebih sehingga
mengakibatkan edem pulmo
D. Pertukaran elektrolit dari air asin ke darah yang
menyebabkan natrium berlebih sehingga
mengakibatkan peningkatan hematokrit

© FDI2020
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kematian pada kasus


tersebut adalah...
E. Hemodilusi yang menyebabkan cairan
dalam sirkulasi berlebih sehingga terjadi
penuruan sitol dan fibrilasi ventrikel

© FDI2020

Anda mungkin juga menyukai