Anda di halaman 1dari 116

PATOLOGI TELINGA LUAR

I. Daun Telinga:

1. Kongenital : - microtia, hemangioma, limfangioma,


dermoid kista, pre auricula kista/fistel
Ad. Hemangioma : pelebaran pemb. Kapiler
Limfangioma : ~ hemangioma, isi cairan limfe
Dermoid kista : kista tdd jar.fibrosa dg epitel
sq.berlapis, mengandung folikel
rambut , kelj keringat, kel sebasea.
Pre auricula fistel/kista : asal arcus brachialis I&II
berupa kantong yg bermuara di depan helix (90%)
dan anti helix /tragus (10%)
Daun Telinga
2.Trauma.
a. Pseudo-othematoma : berisi serum darah >>
causa : digosok2 , dijewer,terpukul
gejala : fluktuasi , daun telinga terasa tebal
terapi : aspirasi – ditekan (kassa/gipsum)
insisi – hrs steril ! ,
infeksi → deformitas
ok perichondritis

b. Othematoma : berisi darah


c. Trauma benda tajam : jarang terjadi
OTHEMATOM
FISTEL PRE AURIKULA

MIKROTIA
Benda Asing Telinga

• Benda mati atau benda hidup


• Dikeluarkan atau Tidak dikeluarkan
• Biasanya pada anak usia 2-8 tahun
• Pada usia dewasa lebih sering serangga

• B enda mati : manik-manik, kertas, biji2an , cotton bud dll.


• Benda hidup : serangga (semut, kupu-kupu, jangkrik , kecoa
)
• Benda asing dari dalam telinga : (serumen , granulasi ,
kolesteatom eksterna )
Upaya mengeluarkan benda asing Telinga

• Indikasi :
Pastikan benda asing tampak berada di tepi dari liang
telinga
Tidak akan menimbulkan komplikasi

• Hal-hal perludiperhatikan:
• Jangan menggunakan alat yang bisa mendorong masuk CAE
• Irigasi hanya dilakukan pada telinga yang tidak perforasi
• Pastikan serangga yang di dalam CAE sudah mati
• Upayakan tidak membuat trauma bahkan membuat
perforasi
Penatalaksanaan
1. Jangan mengutak-atik telinga dengan alat tertentu :
cotton buds, korek api, atau benda lainnya. Hal
ini dapat meningkatkan risiko objek masuk lebih dalam .
2. Jika memungkinkan, keluarkan objek tersebut jika terlihat
jelas, lentur, dan dapat dikeluarkan dengan pinset.
3 . Cobalah gunakan gravitasi. Miringkan kepala ke sisi yang
terkena untuk mencoba mengeluarkan objek.
4. Gunakan minyak goreng/minyak zaitun/baby oil untuk
mengeluarkan serangga, JANGAN menggunakan air
Miringkan kepala sehingga telinga yang bermasalah di
atas.
Penatalaksanaan ....
5. Masukkan minyak dengan meluruskan lubang telinga.
Tarik daun telinga dengan lembut, mundur ke atas
(untuk orang dewasa), dan mundur ke bawah (untuk
anak kecil).

6. Hindari menggunakan metode ini jika ada gangguan pada


telinga atau ada kecurigaan terhadap perforasi pada gendang
telinga (nyeri, pendarahan, atau cairan yang keluar dari telinga).

7. Jika metode ini gagal atau orang tersebut terus mengalami


nyeri di telinga, pendengarannya semakin berkurang atau
sensasi seperti ada sesuatu yang bersarang di telinga tetap ada,
segera cari bantuan medis.
Copyright DokterDigital.com
Daun Telinga
3. Radang.

a. Radang kulit = dermatitis auricularis


ok. – bakteri : impetigo, furunkel, erisipelas
- jamur
- virus : herpes simplex,
herpes zoster oticus ok paralise N. VII
- rx alergi.

b. Herpes Zoster Oticus = herpes oticus


= ganglionitis/geniculitis
= Ramsay Hunt Syndrom
RADANG
b. Herpes Zoster Oticus :
Etiologi : - prodromal → malaise, panas, sakit kepala,
kdg tumpah2

- auricula panas spt terbakar


- herpes erupsi di auricula & liang telinga
- ggn pendengaran → KP, tinitus freq tinggi
- ggn keseimbangan → vertigo
- komplikasi perot / facial palsy
- terapi : ♦ obat anti virus dan analgetik
♦ kortikosteroid dosis tinggi
♦ nerve tonik → fisioterapi
♦ perot > 2 bln→ decompresi N. Fasialis
HERPES ZOSTER OTICUS
c. Perichondritis
• Kausa : - trauma tembus kulit
- komplikasi op. telinga
- pseudo/ othematom terinfeksi

• Gejala : - daun telinga terasa panas, tebal


- sakit sekali – dpt terjadi abses
- auricula colaps – fistel ke belakang
• Terapi :
- AB adekuat + topikal AB
- analgetik/antipiretik
- anti inflamasi
- K/p op → membuang tl.rawan
Daun Telinga
4. Neoplasma

♦ A. Jinak (benigna)

☻keloid: - hipertropi jar. Ikat padat berisi jar. Kolagen


- lokasi di lobulus
- etiologi : trauma, irisan, luka
- tx. ekstirpasi dilanjut dg radiasi ringan (500 rad)
atau injeksi Kenacort – A.

☻atherom : - kista sebasea


- berisi produk kelj. Sebasea
- lokasi : aurikula, lobulus
B. Ganas (maligna)
• Ca squamosa sel : sering pd ortu ♂
lokasi: posterosuperior aurikula/meatus
tumbuh lambat, benjolan/penebalan kulit → ulkus
dx. pasti : biopsi→ PA
tx. :- eksisi luas (± 1 cm diluarnya)
- k/p diikuti radioterapi, kl. sudah luas
→ amputasi aurikula

Ca basal sel : sering pd ♀ tua.


mrpkan. proliferasi epit. sel basal
tmbh lambat, dpt merusak jar. sekitar tl dan tl.
rawan→ ulkus rodent
dx. dan tx. = ca squamosa sel
• melanoma maligna

- bentuk spt naevus biasa → alami degenerasi maligna


- warna gelap berpigmen :
hitam kulitnya → naevus hitam
putih kulitnya → kemerahan

- tumbuh cepat , timbul ulkus→ sering berdarah


- rasa tdk enak smp rasa sakit.
- sering metastase
- dx. pasti : biopsi → PA
- tx. : ekstirpasi dilanjutkan radioterapi
II. LIANG TELINGA = CAE

Secara anatomi : ◘ liang ≠ lurus


◘ tragus pelindung benda asing dari anterior
◘ bulu rambut, kelj. Sebasea sbg pelekat,
kelj. Serumen sbg barier kimia dg pH asam dan
enzim pembunuh kuman.
1. Congenital.
Treacher Collins Syndrom = mandibulofacial syndrom
→ kelainannya simetris/bilateral, IQ normal (kadang retardasi)

pd. Telinga : - mikrotia, atresia meatus, tl. pendgr. malformasi


c. timpani hipoplasia, labirin normal
mata : - fisura palpebra antimongoloid, tepi palpebra
atropi, tdk ada kelj. Meibom
wajah : - hipoplasi maksila, mandibula dan zygoma
TREACHER COLLINS SYNDROM
Liang Telinga
2. Benda asing

♦ dari luar : - benda mati : biji2 an – mainan anak


- binatang : semut, nyamuk, kecoa, serangga .

♦ dari dalam : - serumen → warna , konsistensi

tx.: binatang → matikan dl ( ≠ air )


serumen → irigasi, dihisap, ekstraksi (serumen hak,
pinset )
→ keras → serumenolitik

♦ cholesteatoma eksterna= keratosis obsturans


mrp. timbunan di squama dr epit. gepeng berlapis, debris dan
serumen ok migrasi yg salah dari str. kutaneum m. timpani yg
tepat berbatasan dg liang telinga.
tampak putih ~ mutiara
Gejala:
- rs. tersumbat→ kp +
- rs. sakit ok desakan pd tulang→ erosi
- keluar cairan yg bau, warna abu2, berlapis-lapis
- liang telinga bisa steril ( 30%) atau ada kuman banal
dari staph. albus , staph.aureus, pseudomonas

Predileksi : ok. kondisi sistemik


- anemia, def. vit
- daya tahan ↓
- imunosupresi
- trauma→ radang
3. Radang = otitis eksterna
Etiologi : ▪ bakteri, virus, jamur, rx. dll.
Gejala : - tanda2 rx radang + , discharged +
Tx. : ▪ liang dibersihkan→ salep/kompres
▪ AB , analgetik

♦ Klasifikasi :
a. oe sirkumscripta
b. oe difusa
c. oe maligna
d. oe mikotika (otomikosis)
a. OE Sirkumscripta=furunkulosis

Lokasi: rdg pars kartilaginosa


Gejala: sakit spontan saat buka mulut,mengunyah
→ tragus pain
→ refered pain
Pemeriksaan : - sakit tekan
- pembengkaan liang telinga, tragus,
mastoid, daerah temporal.
Tx. : = AB
= analgetik
= k/p insisi
b. OE Difusa

Radang seluruh liang telinga (gendang telinga)


Predisposisi : - kelembaban ↑
- alergi
- psikologik
Gejala : ▪ sakit, gatal, kurang dengar (tergt. derajat)
Pemeriksaan :
▪ ddg.liang → merah,edem, luka/lecet
▪ tragus pain → daun telinga digerakkan
Bentuk oe difusa :
- infantilee ekzema
- seborhea corporis
- psoriasis
- neurodermatitis, kontak dermatitis
c.OE Maligna

Predisposisi : - kelemahan umum (imunodepresi)


- DM ≠ terkontrol >>
- leukemia
- arteriosklerosis
Lokasi : isthmus liang telinga
Etiologi : ▪ pseuodomonas aeruginosa
me → neurotoxin → cranial/neuropati
→ exotoxin → nekrose p.d → m’hancurkan
jar.sekitar smp concha,
periauricula, kelj parotis,
sendi temporomandibula
PERHATIAN :
pseudomonas menyusuri basis cranii dan masuk ke belakang basis cranii shg
melumpuhkan saraf cranial ke :
for. Stilomastoidea → paralise N.VII
for. jugulare → paralise N.IX dan XI, masuk ke
v.jugulare , terjadi sinus trombosis →
trombophlebitis → otak → abses otak

Prognosis : sangat fatal – berakhir dg kematian !


Tx. : sangat sukar (nekrotomi bila blm luas)

d.OE Mikotika = Otomikosis


etiologi: - jamur aspergilus albus/nigra
- candida
gejala : rs. gatal (khas)
predisposisi : kelembaban tinggi (perenang)
tx. : antimikotika (sistemik & topikal)
OTOMIKOSIS
OE SIRKUMSKRIPTA

OE DIFUSA
RADANG TELINGA TENGAH
= OTITIS MEDIA

Deff: Radang mukoperios rongga t. tengah.


→ prosesnya kontinyu dan dinamis

Klasifikasi berdasar faktor :


1. waktu : akut - sub akut – kronik
2. mb. Timpani : utuh – perforasi
3. sekret/cairan : +/ -

Otitis media dapat digolongkan atas :


1. OMA (akut)
2. OMK (kronik)
3. OME (Otitis media dg Efusi)
5 Lima Alat Indera Manusia : Mata,
Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca
Indera)
• Butuh informasi →rangsangan(suara/bunyi, cahaya,panas,aroma,rasa)
→dilingkungan luar → indera.
• Suara (bunyi)→Indera / Pendengar = Telinga / Kuping.
• Telinga →indera yang memiliki fungsi untuk mendengar suara tanpa harus
melihatnya
Gelombang bunyi
• Merupakan vibrasi / getaran dari molekul-molekul
zat dan saling beradu satu sama lain, terkoordinasi
menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi
dan tidak terjadi pemindahan partikel
• Bunyi gelombang longitudinal
Frekwensi bunyi dibedakan 3
daerah frekwensi
• a. 0-16 Hz ( 20 Hz ): infrasonic
→ getaran tanah, gempa bumi.
• b. 16-20.000 Hz : sonik → termasuk
frekwensi yang dapat didengarlewat telinga (
audiofrekwensi ).
• c. Di atas 20.000 Hz: Daerah ultrasonic
• Suara adalah gelombang udara dengan kecepatan rambat diudara
(345 m/s)
• Suara diterima diterima manusia melalui organ telinga yang
merupakan salah satu dari pancaindera
• Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli.
• Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah
dan bagian dalam.
Suara/Bunyi merupakan gelombang →
merambatkan Energi
• Frekuensi vibrasi (f),
• Panjang gelombang (λ)
• Kecepatan V,
• Amplitudo A,
•V = λ . f
• Suara adalah gelombang udara dengan
kecepatan rambat diudara (345 m/s)
Peristiwa yang dapat dialami gelombang

• Refleksi
• Absorbsi
• Interferensi
• Layangan
• Resonansi
• Vibrasi
Indikator /parameter / ukuran bunyi

• Tingkat kebisingan /noise( TI)


• Power bunyi ( daya) dlm watt
• Intensitas bunyi
• Nada bunyi
• Nyaring bunyi
Rambat bunyi tiap medium Temperatur
20ºc

Material /medium Massa Jenis Kg/m3 Kecepatan cm/dt

Udara 1,29 331

CO2 (00c) 1,98 258

Tulang 1.900 4.040


SUMBER BUNYI

• mesin, pabrik, kendaraan


• Alat musik
• gerakan dahan, pohon /daun
• manusia
• Hewan
• alam, dan bisa berasal dari buatan(Radio,Hp,Tape ).
Tingkat kebisingan /noise( TI)

• Alexander Graham Bell ( 1847-1922 ) guru besar fisologi di bostom,


adalah penemu telepon tahun 1876,
• satu desi bell (dB) ( nineau suara ) =
10 log I/Io
• Hubungan bell dengan decibel di nyatakan 1 bell = 10 dB.
Tingkat kebisingan /noise( TI)
Intensitas gelombang bunyi (I)
• energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2.

• I = p/A = daya/luas
• A 
= Luas = 4 r2
• R = Jari-jari/ jarak sumber dengan pendengar
Daftar intensitas dan dB

Bunyi Intensitas dB
W/m2
Suara bisik 10-10 20

Kantor sibuk 10-7 50

Suara menimbulkan 100 120


Nyeri
Faktor yang mempengaruhi kebisingan

• Intensitas kebisingan
• Frekwensi kebisingan
• Lama waktu paparan bising
• Kerentanan Individu
• Jenis Kelamin
• Usia
• Kelainan di organ telinga bag Tengah
SKALA DESIBEL ( NINEAU BUNYI )

• Hubungan bell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10


dB.
• TI = 10 Log I/Io I = Intensitas, Io = ambang bunyi 10-12
watt/m2
• intensitas (I) berbanding langsung dengan P2 maka
perbandigan antara tekanan dari dua bunyi dapat di
nyatakan sebagai berikut :
I = 10 10Log P2 = 20 10Log P2
P1 P1
Intensitas dan Tingkat kebisingan berbagai bunyi.

Tingkat kebisingan Intensitas (dB) Batas dengar tertinggi


Menulikan 100-120 Halilintar, Meriam, Mesin uap

Sangat hiruk pikuk 80-90 Jalan hiruk pikuk, Perusahaan sangat gaduh,
Pluit polisi
Kuat 60-70 Kantor gaduh, Jalan pada umumnya, Radio,
Perusahaan
Sedang 40-50 Rumah gaduh, Kantor umumnya, Percakapan
kuat, Radio perlahan

Tenang 20-30 Rumah tenang, Kantor perorangan,


Auditorium, Percakapan
NYARING BUNYI

• Kekerasan bunyi / nyaring


merupakan bagian dari ukuran bunyi yang
merupakan perbandingan kasar dari logaritma
intensitas efektifnya jarak penekanan bunyi
yang mengakibatkan respon pendengaran.
• Ditentukan Oleh Amplitudo Gelombang.
Intensitas dengan Frekwensi

• Kenyaringan bunyi tidak berkaitan dengan frekuensi;


kenyataan 30 Hz mempunyai kekerasan sama dengan
4.000 Hz

• Bila mempunyai perbedaan intensitas dengan factor


1.000.000 kali maka tingkat kenyaringannya selisih 60
dB.
Pantulan dan Redaman gelombang

Ao = amplitudo gelombang bunyi yang mula –mula


R = amplitude gelombang bunyi yang dipantulkan
T = amplitudo suara yang diteruskan ke dalam jaringan
SIFAT GELOMBANG BUNYI

• Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, di teruskan dan


di serap oleh benda.
• Apabila gelombang suara mengenai tubuh manusia ( dinding )
maka bagian dari gelombang akan di pantulkan dan bagian lain
akan di teruskan/ditransmisi ke dalam tubuh.
Pantulan dan redaman

• Mula-mula gelombang bunyi dengan amplitudo tertentu


mengenai dinding, gelombang bunyi tersebut dipantulkan
(R). Pantulan tersebut tergantung akan impedansi
akustik. Pernyataan itu dituliskan sebagai berikut :

R Z1 − Z 2
=
Ao Z1 + Z 2
Pantulan dan redaman

Z1,2 = impedansi akustik (V) dari kedua media


• Telah dikatakan bahwa gelombang bunyi sebagian akan
diteruskan (T); besarnya T dapat dihitung dengan
mempergunakan rumus :

T 2Z 2
=
Ao Z1 + Z 2
Tabel : Koefisien absopsi dan nilai paruh ketebalan
jaringan.

Bahan Frekwensi Koefisien Nilai paruh


Absorbsi

Otot 1 0,13 2,7

Lemak 0,8 0,05 6,9

Tulang 0,6 0,4 6,95


Air 1 2,5 x 10-4 14 x 103
AZAS DOPPLER

• Perubahan frekwensi pendengar karena perubahan gerak sumber bunyi


dan ataupun pendengar
• sumber bunyi berfrekwensi fo mempunyai derajat tinggi apabila sumber
bunyi bergerak mendekati pendengaran
AZAS DOPPLER

• sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar akan terdapat


frekuensi dengan derajad rendah.
• Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi akan
memperoleh frekuensi bunyi dengan derajat tinggi.
• Keadaan I :
Bunyi bergerak mendekati pendengar A,
sedangkan pendengar B diam.
• Keadaan II :
Pendengar B mendekati sumber bunyi, sumber
bunyi sendiri diam, sedangkan pendengar A
menjauhi sumber bunyi.
Mekanisme kebisingan terhadap ganguan
kesehatan
Kebisingan Hipotalamus Cortisol Releasing
(stres fisikpsikobiologik) Hormone (CRH)

Hemopoiesis Hipofisis anterior


Sumsum tulang
Gangguan Kesehatan

Hormone
kortisol Korteks adrenal Adenokortikotropik
(ACTH)
Variabel Mempengaruhi Derajat
kesehatan
• Genetik
• Yankes
• Perilaku
• Lingkungan
Batas waktu paparan bising

Intensitas Bising Waktu Paparan


db perhari dlam jam
85 8
87,5 6
90 4
92 3
95 2
100 1
105 1/2
110 1/4
Proses mendengar telinga bagian
Luar dan tengah

• Membran tympani berfungsi mengubah


gelombang udara menjadi gerakan
mekanik
• Tulang pendengaran terdiri atas:
Maleus,Incus,Stapes
• Tulang pendengaran berfungsi untuk
memperkuat gerakan mekanik dari
membran tympani untuk diteruskan ke
foramen ovale pada cochlea, yang akan
bergerak maju mundur sehingga
perilymphe pada scala vestibuli akan
bergelombang
Proses mendengar telinga
bagian Dalam

• Gelombang pada scala vestibuli


akan disebarkan ke scala media
dan scala tympani akan
menyebabkan organ corti
terangsang, timbul potensial
aksi yang akan diteruskan oleh
saraf ke otak  timbul kesan
mendengar.
• Otot m.stapedius pada tulang
pendengaran berfungsi untuk
reflek melindungi telinga dari
getaran suara yang terlalu kuat
Jalur pendengaran
◼ Fungsi otak:
◼ Persepsi suara
◼ Asosiasi
◼ Diskriminasi
◼ Arah
◼ corak
Test pendengaran
• Test berbisik
• Garpu tala
• Alat untuk pemeriksaan Weber, Rinne dan Schwabach

• Test Weber
• Garpu tala diletakkan didahi
• Normal telinga ka& ki dengar sama keras
• Rinne test
• Garpu tala diletakkan di mastoid lalu di depan
telinga
• Normal masih mendengar getaran didepan
telinga
• Swabach test
• Bedakan telinga normal pemeriksa dengan
telinga penderita
• Garpu tala diletakkan di mastoid penderita
setelah tak dengar lalu diletakkan di mastoid
pemeriksa
Gangguan pendengaran
◆ Tuli hantaran
◆ Test Weber: suara lebih keras pada telinga sakit

◆ Test Rinne: tidak mendengar getaran didepan telinga setelah

bone conduction habis


◆ Test Swabach: bone conduction lebih dari normal

◆ Tuli saraf
◆ Test Weber: suara lebih keras ditelinga normal

◆ Test Rinne: mendengar getaran suara sesudah bone conduction

◆ Test Schwabach: bone conduction kurang dari normal


Gradasi Gangguan Pendengaran

• Normal :Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (6m)


• Sedang :Kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
• Menengah :Kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
• Berat : Kesulitan dalam percakapan keras/berteriakpada jarak > 1,5 m
• Sangat Berat: Kesulitan dalam percakapan keras/berteriakpada jarak < 1,5 m
• Tuli Total :Kehilangan kemampuan dalam berkomunikasi
Gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran
◼ Presbyacusis: pendengaran berkurang karena otot m.stapedius
menjadi kaku akibat usia lanjut
◼ Tinitus (hyperascusis): suara berdenging terus menerus
ditelinga, dapat disebabkan paralyse n.stapedius (cbng N.VII)
◼ Gangguan supra nuklear
◼ Aphasia sensoris
◼ Aphasia motorik
◼ Halusinasi suara
◼ Aura
Ketulian Akibat Kebisingan
• Bersifat Sensorineural
• Hampir selalu Bilateral
• Jarang merupakan Tuli derajat sangat berattapi

• Derajat 40 s/d 75 dB
• Bila paparan dihentikan tdk tjd Penurunan Signifikan
• Tahap kerusakan 3000Hz,4000Hz,6000HZ
• Waktu paparan untuk 3000Hz,4000Hz,6000HZ untuk tingkat
maksimum 10 sampai 15 Thn
Alat pelindung Pendengaran

• Bila tingkat kebisingan mencapai 85 dB


1. Sumbat telinga (earplug) dapat mengurangi kebisingan
8- 30 dB
2. Tutup Telinga dapat mengurangi kebisingan 25-40 dB
biasanya digunakan 110 dB
3. Helm Peredam mengurangi kebisingan 40-50 dB
Yang Menjadi Pertimbangan
1. Dapat berfungsi dengan baik alat tsb
2. Ringan,Nyaman dan Ergonomik
3. Menarik tdk Mahal
4. Tidak menimbulkan Efek samping
5. Tdk mudah rusak
Pengaruh kebisingan
terhadap kesehatan
• Bising → Suara ( indra pendengaran)
• Adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki

• Sehat → keadaan sejahtera dari badan, jiwa


dan sosial, yang memungkinkan
produktif scr sosial dan ekonomi
(UU Kes No23 1992)
• Langkah ini merupakan Upaya Kesehatan
• Promotive
• Sehingga dapat melakukan kesehatan preventive
Pengaruh Bising pada Kesehatan

• Hilangya pendengran sementara


• Kebal atau imun terhadap bising
• Telinga berdengung
• Kehilangan pendengaran menetap, biasanya dimulai dari frekuensi 4000 Hz
Pemanfaatan Gelombang Ultrasonic

Daya per cm Frekwensi Manfaat

1 0,01 W/cm 1 MHz sampai 5 MHz diagnostic

2 1 W / cm 1 MHz sampai 5 MHz pengobatan

3 10 W/cm 1 MHz sampai 5 MHz merusakkan jaringan kanker


Menggunakan Prinsif Efek Doppler

Perubahan frekwensi akibat adanya pergerakan pendengar atau


sebaliknya; dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu (ke
objek) akan direfleksi oleh objek sehingga akan mengalami
peningkatan frekwensi.
Efek gelombang ultrasonic

Efek GUS Hasil Manfaat


1 Mekanik emulsi asap / awan dan disintegrasi benda untuk menentukan lokasi
padat, batu empedu.
2 Panas Nelson Heerich dan Krusen, GUS pembentukan rongga dgn
mengalami refleksi ,sebagian lagi titik intensitas yang tinggi
tersebut mengalami perubahan panas.
3 Kimia proses oksidasi terjadi hidrolisis pada ikatan
polyester.
4 Biologis gabungan dari berbagai efek pemanasan vasodilatasi
peningkatan permeabilitas
membran sel, kapiler
merangsang aktifitas sel.
Otot paralyse dan sel-sel hancur;
bakteri, virus dapat mengalami
kehancuran.
Keletihan pada tubuh manusia bila
daya ultrasonic ditingkatkan.
Fisiologi Telinga Tengah
1. Otitis Media Akuta ( OMA )
ad. Radang mukoperiost dr rongga telinga tengah ok
kuman (infeksi)

• Kausa : ◘ ISPA (sebagian besar)

◘ Cairan masuk ke rongga telinga :


yi. saat tersedak, muntah2 , bayi minum
sambil tiduran, tekanan negatif relatif
dr rongga t.tengah, menyelam.

◘ melalui gendang telinga perforasi


I. OMA (otitis media akuta)
Jalannya Penyakit:
• Stadium 1: Salphingitis ( rdg. Tuba Eustachii)
- telinga terasa tersumbat (oklusio tuba)
- gembrebeg (tinitus low frequency)
- ‹ dengar (tipe CHL)
- otofoni (mendengar suara sendiri)
- otoskopi → MT normal
- otalgia (kadang)

• Stadium 2 : Pre supuratif ( rdg mukoperios t.tengah)


- gejala stadium 1 bertambah hebat
- panas/otalgia +
- MT merah (vaskularisasi jelas)
- manubrium malei ke perifer
OMA (otitis media akuta)

• Stadium 3 : Supurasi / pustulasi → Std. perforasi


- gejala stadium 1 lbh hebat lagi
- anak-anak : sering rewel / kejang !!
- MT bullging (otalgia) → ada ttk. Iskemik
(bercak kuning) → nekrosis !! → dpt terjadi
perforasi. → stadium 4 ?
ok. Trombophlebitis dari vena
( bukan karena tekanan)
- gejala mereda
- keluar discharge purulen
- MT merah membara
OMA (otitis media akut)
• Stadium 4: Resolusi
● MT utuh : - gejala mereda
- sakit/panas hilang
- berlanjut menjadi OME

● MT perforasi :
- dpt menutup kembali → sikatrik
tanpa stratum fibrosum
- menjadi OMK (otitis media kronik)
DIAGNOSIS OMA :
Adalah kumpulan dari tanda (sign) dan gejala (simptom)

• Gejala/keluhan:
- otalgia (dolor), panas(kalor), CHL, tinitus low freq.,
otofoni, nyeri mastoid.

• Tanda/pemeriksaan :
♦ Otoskopi : (melihat gendang telinga/MT)

MT: merah muda→ merah membara (rubor)


bulging (adanya pustulasi)
bercak kuning (daerah nekrosis)→ perforasi
MT perforasi ok. OMA bukan krn tekanan tetapi ok. Terjadi
trombophlebitis.

• Tumor→ desak p.darah→ kongesti→ aliran drh jelek


→ trombus→trombophlebitis→pecah
→ bag. distal tidak mendapat makan→nekrosis

♦ Pemeriksaan dg. garpu tala:


→ adanya tuli hantaran (CHL)
- Rinne : negatif , BC > AC
- Weber : lateralisasi ke yg CHL
- Scwabach : memanjang
PROGNOSIS OMA :

• Sembuh setelah std. Resolusi.


- sembuh spontan tanpa perforasi
- sembuh dg perforasi→ bila menutup → sikatrik
- sembuh setelah parasentesis

• TIDAK sembuh.
- tanpa perforasi → OME → sekret kental → Glue ear

- dg. perforasi → OMK


→ bila sembuh dan tetap perforasi
→ Dry ear
THERAPI OMA: therapi kausanya !
>> ISPA →Strep.β Hemolitikus group A

• 1. Parasentesis pd stadium 2,3


Alasan : cegah perforasi spontan
cegah komplikasi
penyembuhan primer
dpt mengobati lokal
mengurangi rs. Sakit
drainase
• 2. AB
• 3. Simptomatik : decongestan,
• mukolitik
• analgetik/antipiretik → cegah kejang
II. OTITIS MEDIA KRONIK (OMK)
Deff: Radang mukoperios c.timpani ditandai
dg tanda radang kronik

Permasalahan :
1. m.timpani → permanent perforasi syndrome/pps
2. mukosa → persistent mucosal disease/pmd
3. tulang → cholesteatoma

Klasifikasi : ● Tipe Tubotimpanal (1,2)


● Tipe Aticoanthral (3)
● Tipe Tubotimpanal
- timpani anterior
- ‹‹ anak
- safe ear
- discj. serous, mukous mukosa/pmd
- kronisitas → disfungsi tuba
m.timpani/pps
● Tipe Aticoanthral
- timpani posterior
- semua umur
- unsafe ear
- discj. purulen
- tipe Timpano mastoid dan cholesteatoma
Cholesteatoma :

• Merupakan tumor → jar. dalam mati dr. disquamasi


epitel gepeng

• Klasifikasi : 1. kongenital
2. aquisita → primer
→ sekunder

ad.1. Kongenital:
- asal
- lokasi
- dx. → obst. tuba (-) otitis media (-)
→ m. timpani (+)
→ N.VII → perot
Ad.2. Aquisita Primer/retraksi/invaginasi
• Etiologi: - tuba eustachii
- mb. Sharpnell → kantung

• Dx: - otitis media (-)


- luka/abses (+)
- attic perforation

Ad.2. AquisitaSekunder → metaplasia theory


→ imigrasi theory
→ implantasi theory
• gejala : - progresif
- dischj. mukopurulen,kental,bau
- komplikasi >>
• causa kronisitas : ispa kronis, alergi, disfungsi tuba
DX. Banding Cholesteatoma

Tanda2 Kongenital Aquisita Aquisita

primer sekunder
obstr. tuba - ++ +/-
riwayat OM - +/- +
m. Timpani utuh retraksi perforasi sentral
perforasi atik marginal

lokasi os.petrosus epitimpani meso/hipotimpani


asal sel embrional retraksi sel metaplasia teori
invaginasi imigrasi teori
teori implantasi teori
III. OTITIS MEDIA dg EFUSI (OME)
• Deff : rdg mukoperiost t.tengah yg ditandai adanya
cairan dan m.timpani utuh

• Nama khusus tergantung dr. efusinya !!


• Causa OME → obstruksi tuba kronis
• Patogenesis OME:
- obstr. tuba kronis → pertukaran gas di C.timpani tetap
→ O2 diresorbsi , CO2 dikeluarkan
- CT → O2 ↓, CO2 ↑
- kapiler → PO2 ↓, PCO2 tetap
→ permeab. kapiler ↑→ keluar di darah/serum
→ udem CT → efusi OME/serous ( PASIF)
Bila b’langsung terus :
→ merangsang sel2 mukosa epitel
→ terbentuk sel sekretorik, sel goblet
→ zat mukous OME (AKTIF)

• Diagnosis :
- Anamnesis → otofoni, tinitus, diplakusis,
- Pemeriksaan otoskopi → MT (N,retraksi,bulging)
- pemeriksaan tuba→ oclusi tuba +
- pemeriksaan pendengaran → gatal , audiometri
• Therapi : Tergantung Komplikasi (MT,CT )
• - keluarkan cairan
- medikamentosa
- cari causanya → causa oclusio tuba kronis
KOMPLIKASI OMK
mastoiditis Akut : hemorhagik – koalesen

Kronik
anthritis sub periosteal abses Subcutan abses
Abses Bezold
Maurette abses
Gelle abses
perisinus abses thromboplebitis :
( phlebitis) abses otak,retrobulber,sepsis

Meningitis subdural abses


difuse
labirintitis sirkumskripta
laten
Cholesteatoma
petrositis facial palsy
Mastoiditis :
Rdg mukoperiost pd sellulae tanpa maupun dg
osteitis
►Patogenesis : rdg mukoperiost sellulae

edem mukosa

trombus
Besar Thromboplebitis

Mastoiditis tipe thromboplebitis


Nekrosis mukosa perdarahan
dan tl. sellulae
Mastoiditis tipe perdarahan

Sequesterisasi Mastoiditis tipe koalesen


Mastoiditis tipe Koalesen Akuta

• Jika pemda pecah→ distal tak dpt makanan→nekrosis


→ dindingsellulae pecah→ koalesen
→ komplikasi dr OMA ok adanya Imunosupresi
atau virulensi kuman ↑

• Gejala : - panas, sakit dan KP

• PF : - MT perforasi ( bl tdk perforasi → bulging)


- CAE bengkak ( post-superior)
- post aurikula bengkak
- aurikula terdesak ke anterior
- mastoid lunak

• Terapi :
- Pungsi – insisi → kultur ( simptomatis)
- AB dosis tinggi → Mastoidektomi
Timpanosklerosis:
• Causa:
- rdg periost irreversibel ok OMK
- timbul jar.kolagen yg berhialin didlm jar.fibrosa
→ massa homogen / kalsifikasi di : MT, ligamen,
persendian, tendo otot, submukosa

• ═ kel. Patologis degenerasi ok OMK


• Me → KP ok penekanan tl.pendengaran
→ ossikula sulit bergerak
Otosklerosis

• Kelainan patologis di kapsula tulang labirin→ spongiosis


- tu. di basis stapes → shg.stapes terfiksir/kaku
• Kausa : diduga ok. faktor keturunan & ggn pendarahan
• Tanda&gejala : - KP progresif
- tinitus , kadang vertigo
- Schwarte’s sign → MT kemerahan
- Paracusis Willisii → ruang bising → baik
• KP tipe hantaran (CHL) yg. progresif bilateral
→ kronik → MHL → menjadi SNHL
• PF: - MT intak
- Rinne (-) : BC>AC
- Webber : Lateralisasi ke yg sakit → CHL
• TX : stapedektomi/stapedotmi/implan koklear/
Karunia dan Hisab pada Panca
indera

• Endang Lestari
Nikmat

NIKMAT

NIKMAT DUNIA YANG KEMUDIAN NIKMAT DUNIA DAN AKAN BERLANJUT


HILANG HANYA BERSISA MENJADI NIKMAT YANG LEBIH BESAR
PERTANGGUNGJAWABAN DI AKHIRAT

Mungkin bentuk nikmatnya sama tapi dampaknya


berbeda
Pada hari hisab nanti setiap diri akan
ditanya tentang nikmat yang telah
didapatkannya. Telahkah ia syukuri dan
telahkah mendorongnya untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala?.
Atau sebaliknya nikmat tersebut malah
disia-siakan dan digunakan untuk
perbuatan maksiat.
• Rosululloh SAW bersbda:

Hisab pada panca Indera merupakan bagian dari hisab terhadap badan
untuk apa ia gunakan
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan), mempunyai dua
pengertian.

1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan


Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini
mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak
dihisab.
2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka,
penetapannya dirahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan
pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab
yang ringan (hisab yasir).
Cara lain penghisaban adalah: Munaqasyah (diperiksa secara
sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan)
antara kebaikan dan keburukan.
• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam
sabdanya:

‫يرا‬
ً ‫سابًا يَ ِس‬ َ ‫ب ِح‬ ُ ‫س‬َ ‫ف يُ َحا‬ َ َ‫ّللاُ تَعَالَى ف‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫ْس يَقُو ُل‬ َ ‫شةُ فَقُ ْلتُ أ َ َولَي‬
َ ِ‫عائ‬ ْ َ‫ِب قَال‬
َ ‫ت‬ َ ‫عذ‬ َ ‫َم ْن ُحو ِس‬
ُ ‫ب‬
‫اب يَ ْْ ِل ْك‬
َ ‫س‬َ ‫ش ْال ِح‬ ُ ‫ت فَقَا َل إِنَ َما ذَ ِل ِك ْالعَ ْر‬
َ ِ‫ض َولَ ِك ْن َم ْن نُوق‬ ْ َ‫قَال‬

“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah


bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah’ ” Maka Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun
barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”.
[Muttafaqun ‘alaihi].
• Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur`an dan
Sunnah. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
ُ
‫يرا‬
ً ‫سابًا يَ ِس‬
َ ‫ب ِح‬
ُ ‫س‬
َ ‫ف يُ َحا‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫فَأ َ َما َم ْن أو ِت‬
َ َ‫﴾ ف‬٧﴿ ‫ي ِكتَابَهُ ِبيَ ِمي ِن ِه‬

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia


akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, [al Insyiqaq / 84 : 7-8].
ُ
‫يرا‬ َ ‫صلَ ٰى‬
ً ‫س ِع‬ ْ َ‫﴾وي‬ ً ُ‫عو ثُب‬
َ ١١﴿‫ورا‬ ُ ‫ف يَ ْد‬
َ ‫س ْو‬ َ ِ‫َوأ َ َما َم ْن أوت‬
َ ‫ي ِكتَابَهُ َو َرا َء‬
َ َ‫﴾ف‬١٠﴿‫ظ ْْ ِر ِه‬

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan
berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). [al Insyiqaq / 84:10-12].
َ ‫﴾ث ُ َم ِإ َن‬٢٥﴿‫ِإ َن ِإلَ ْينَا ِإيَابَ ُْ ْم‬
َ ‫علَ ْينَا ِح‬
• ‫سابَ ُْ ْم‬

Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian


sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. [al Ghasyiyah /
88 : 25-26].

‫ب‬ َ ‫س ِري ُُ ْال ِح‬


ِ ‫سا‬ َ َ ‫ظ ْل َم ْاليَ ْو َم ۚ ِإ َن‬
َ ‫ّللا‬ ُ ‫ت ۚ ََل‬ َ ‫ْاليَ ْو َم ت ُ ْجزَ ٰى ُك ُّل نَ ْف ٍس ِب َما َك‬
ْ َ ‫سب‬

Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya
Allah amat cepat hisabnya. [al Mu’min / 40 : 17].
• Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Pengasih dan Maha Lembut tidak
menghisab kaum Mukminin dengan munaqasyah, namun mencukupkan
dengan al aradh.
• Yakni: Dia hanya memaparkan dan menjelaskan semua amalan tersebut
di hadapan mereka, dan Dia merahasiakannya, tidak ada orang lain yang
melihatnya, lalu Allah berseru : “Telah Aku rahasiakan hal itu di dunia,
dan sekarang Aku ampuni semuanya”.
• Demikian dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits
Ibnu ‘Umar, beliau berkata :
‫علَ ْي ِه َكنَفَهُ َويَ ْست ُ ُرهُ فَيَقُو ُل‬
َ ُُ ‫ض‬ َ َ‫ّللا يُ ْدنِي ْال ُمؤْ ِمنَ فَي‬ َ َ ‫سلَ َم يَقُو ُل ِإ َن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫ّللا‬ِ َ ‫سو َل‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ
ُ‫ب َحتَى ِإذَا قَ َر َرهُ ِبذُنُو ِب ِه َو َرأَى فِي نَ ْف ِس ِه أَنَه‬ ِ ‫ي َر‬ ْ َ ‫ب َكذَا فَيَقُو ُل نَعَ ْم أ‬ َ ‫ف ذَ ْن‬ ُ ‫ب َكذَا أَت َ ْع ِر‬َ ‫ف ذَ ْن‬ُ ‫أَت َ ْع ِر‬
‫سنَاتِ ِه َوأ َ َما ْال َكافِ ُر‬َ ‫اب َح‬ َ َ ‫طى ِكت‬ َ ‫علَي َْك فِي ال ُّد ْنيَا َوأَنَا أ َ ْغ ِف ُرهَا لَ َك ْاليَ ْو َم فَيُ ْع‬ َ ‫َهلَ َك قَا َل‬
َ ‫ست َ ْرت ُ َْا‬
َ ‫علَى ال‬
َ‫ظا ِل ِمين‬ ِ َ ُ‫علَى َر ِب ِْ ْم أ َ ََل لَ ْعنَة‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫َو ْال ُمنَافِقُونَ فَيَقُو ُل ْاْل َ ْش َْا ُد َه ُؤ ََل ِء الَذِينَ َكذَبُوا‬
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mendekati seorang mukmin, lalu meletakkan
padanya sitar dan menutupinya (dari pandangan orang lain), lalu (Allah)
berseru : ‘Tahukah engkau dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’ Mukmin
tersebut menjawab,’Ya, wahai Rabb-ku,’ hingga bila selesai
meyampaikan semua dosa-dosanya dan mukmin tersebut melihat
dirinya telah binasa, Allah berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi)
dosa itu di dunia, dan Aku sekarang mengampunimu,’ lalu ia diberi kitab
kebaikannya. Sedangkan orang kafir dan munafik, maka Allah berfirman :
‘Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka’.
Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim”. [HR
al Bukhari].
orang-orang kafir, mereka akan dipanggil di hadapan semua makhluk. Kepada
mereka disampaikan semua nikmat Allah, kemudian akan dipersaksikan
amalan kejelekan mereka disana. Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, ia
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Lalu Allah menemui hambaNya dan berkata : “Wahai Fulan! Bukankah Aku
telah memuliakanmu, menjadikan engkau sebagai pemimpin, menikahkanmu
dan menundukkan untukmu kuda dan onta, serta memudahkanmu
memimpin dan memiliki harta banyak?" Maka ia menjawab: “Benar”. Allah
berkata lagi: “Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?” Maka ia
menjawab: “Tidak,” maka Allah berfirman : “Aku biarkan engkau sebagaimana
engkau telah melupakanKu”. Kemudian (Allah) menemui orang yang ketiga
dan menyampaikan seperti yang disampaikan di atas. Lalu ia (orang itu)
menjawab: "Wahai Rabbku! Aku telah beriman kepadaMu, kepada kitab
suciMu dan rasul-rasul Mu. Juga aku telah shalat, bershadaqah," dan ia
memuji dengan kebaikan semampunya. Allah menjawab: "Kalau begitu,
sekarang (pembuktiannya)," kemudian dikatakan kepadanya: "Sekarang Kami
akan membawa para saksi atasmu," dan orang tersebut berfikir siapa yang
akan bersaksi atasku. Lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha,
daging dan tulangnya: "Bicaralah!" Lalu paha, daging dan tulangnya bercerita
tentang amalannya, dan itu untuk menghilangkan udzur dari dirinya. Itulah
nasib munafik dan orang yang Allah murkai. [HR Muslim].
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ْاليَ ْو َم ن َْختِ ُم‬


)٦۵( َ‫علَى أ َ ْف َوا ِه ِْ ْم َوت ُ َك ِل ُمنَا أ َ ْيدِي ِْ ْم َوت َ ْش َْ ُد أ َ ْر ُجلُ ُْ ْم ِب َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan tangan-tangan mereka
berkata kepada Kami dan kaki-kaki mereka memberi kesaksian terhadap
apa yang telah mereka usahakan. QS Yasin :65

Ibnu Katsir rahimahullah mebjelaskan tentang ayat ini, “ Ini adalah kondisi
orang-orang kafir dan orang-orang munafik pada hari kiamat ketika
mereka mengingkari perilaku buruk yang mereka lakukan di dunia serta
bersumpah dengan apa yang telah mereka lakukan. Lalu Allah menutup
lisan-lisan mereka, sedangkan anggota tubuh mereka berbicara tentang
apa yang sudah mereka perbuat.”
Diantara para saksi yang dihadirkan pada hari Kiamat, bisa jadi
kesaksian yang diberikan anggota tubuh dan panca inderalah yang
paling dramatis sekaligus menyakitkan. Semasa di dunia, anggota
tubuh sepenuhnya taat pada majikannya. Ia dikendalikan sepenuhnya,
untuk memegang, berjalan dan beraktivitas. Hari itu, di luar
kesadarannya masing-masing memberi kesaksian. Anggota tubuh dan
panca indera justru malah membeberkan aib-aib dan kesalahan sendiri
secara detil dan terang-terangan .
“Dan (ingatlah) hari (ketika) para musuh Allah digiring ke dalam neraka
lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke
neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi
terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka
berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap
kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu
pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah
yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nya-
lah kamu dikembalikan. Kamu senantiasa menyembunyikan dosa-dosamu
bukan sekali-kali lantaran kamu takut terhadap persaksian pendengaran,
penglihatan, dan kulitmu terhadapmu, tetapi karena kamu mengira bahwa
Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan ini
adalah prasangka jelek yang kamu miliki sangka terhadap Tuhan-mu,
prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk
orang-orang yang merugi.” (Qs. Fushilat: 19-23).
“ …agar supaya tidak ada alasan
bagi manusia membantah Allah.”
(Qs. An-Nisa: 165).
• Tangan adalah anggota tubuh yang paling kerap menjamah dosa dan
menjadi alat pemuas angkara.
• Banyak ayat yang mengalamatkan perbuatan dosa manusia sebagai
perbuatan tangan manusia.
AllahTa’ala berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura 42: 30)
• Di antara mufasir menjelaskan bahwa tangan paling banyak melakukan
dosa dibanding anggota badan yang lain.
• Dalam kontek kekinian, tangan bisa memukul, mengambil, mengundi,
memencet remot TV, mengklik mouse untuk melihat tayangan internet,
menulis kata-kata kotor. menandatangani sebagai kesaksian untuk
kepalsuan dan masih banyak lagi.
• Kaki juga akan memberikan kesaksian bagi pemiliknya. Kemana saja ia
telah mengantarkan majikannya, siapa saja yang telah ditendang dengan
kakinya. Dan termasuk para wanita yang suka memamerkan bagian dari
kaki yang merupakan aurat yang mesti dijaganya.
• Begitupun halnya dengan orang-orang yang telah melakukan perbuatan
zina ketika di dunia, wal ‘iyadzu billah.

Anda mungkin juga menyukai