PROPOSAL
RIZKHI AMALIA
201801131
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT RHEUMATOID
ARTHRITIS PADA LANSIA DI KECAMATAN SOJOL UTARA
PROPOSAL
RIZKHI AMALIA
201801131
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR PESETUJUAN ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PANDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masala 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 17
C. Hipotesis 17
BAB III METODE PENELITIAN 18
A. Desai Penelitian 18
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 18
C. Populasi Dan Sampel 18
D. Variabel Penelitian 20
E. Definisi Operasional 20
F. Instrumen Penelitian 21
G. Teknik Pengumpulan Data 22
H. Pengolahan Data 22
I. Analisis Data 23
J. Bagan Alur Penelitian 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah "Apakah Ada Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Terhadap
Pencegahan Kekambuhan Penyakit Rheumatoid Atrhritis Pada Lansia Di
Kecamatan Sojol Utara ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum :
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga terhadap
pencegahan kekambuhan penyakit Rheumatoid Arthritis pada lansia di
Kecamatan Sojol Utara.
2. Tujuan khusus :
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga terhadap penyakit
Rheumatoid Atrhritis pada lansia di Kecamatan Sojol Utara.
b. Mengidentifikasi pencegahan kekambuhan penyakit Rheumatoid
Atrhritis pada lansia di Kecamatan Sojol Utara.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi STIKes Widya Nusantara Palu
Hasil panelitian ini harus dapat memberi ilmu dan menambahkan
referensi di bidang asuhan keperawatan, khususnya yang berkaitan dengan
Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Terhadap Pencegahan
Kekambuhan Penyakit Rheumatoid Arthritis Pasa Lansia Di Kecamatan
Sojol Utara.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini harus menjadi bahan pengetahuan lebih lanjut
dan menambahkan wawasan ilmiah kedalam Hubungan Antara
Pengetahuan Keluarga Terhadap Pencegahan Kekambuhan Penyakit
Rheumatoid Arthritis Pasa Lansia Di Kecamatan Sojol Utara.
3. Bagi Tempat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan mampu memberi pelayanan tentang
Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Terhadap Pencegahan
Kekambuhan Penyakit Rheumatoid Atrhritis Pasa Lansia Di Kecamatan
Sojol Utara dan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan layanan,
khususnya tentang pentingnya Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga
Terhadap Pencegahan Kekambuhan Penyakit Rheumathoid Arthritis.
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
6
7
c. Karakteristik lansia
Karakteristik lansia terbagi atas tiga yaitu11 :
1) Berusia lebih dari 60 tahun
2) Kebutuhan dan masalah yang berfariasi dari rentang sehat sampai
sakit dari kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual serta
dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptife.
3) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi
d. Batasan lanjut usia
Kelompok lanjut usia sering dibagi menjadi beberapa kategori,
batasan usia di bawah ini hanya sebagai pedoman untuk populasi
menua13.
1) Usia 65-74 tahun disebut lansia muda
2) Usia 75-84 disebut lansia menengah
3) Usia 85 keatas disebut lansia tua dan sangat tua
e. Ciri-ciri lanjut usia
Ciri-ciri lansia sebagai berikut13 :
1) Lansia mengalami priode kemunduran
Lansia dapat mengalami kemunduran dari aspek fisik dan
psikologis, lansia yang memiliki motivasi rendah maka akan
mengalami proses kemunduran fisik secara cepat juga, sedangkan
lansia yang memiliki motivasi tinggi, kemungkinan kemunduran
fisiknya lambat terjadi.
2) Lansia memiliki status kelompok minoritis
Lansia sebagai kelompok minoritis akan mengakibatkan
berkurangnya tenggang rasa kepada orang lain hingga akan
mengakibatkan persepsi negatif kepada masyarakat.
3) Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran pada lansia yang dimaksud apa bila lansia
mempunyai jabatan di masyarakat, akibat penurunan fungsi diharap
lansia dapat mengubah peran lansia.
8
2. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari rasa ingin tahu melalui
proses perseptual terutama mata dan telinga terhadap objek
tertentu. Pengetahuan adalah area terpenting dalam bentuk perilaku
terbuka14.
Pengetahuan adalah hasil dari keingintahuan yang terjadi
setelah orang melakukan sesuatu. Pendeteksian dilakukan melalui
panca indera manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan juga berasal dari
pendidikan, pengalaman, media, dan lingkungan15.
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know) termasuk kedalam pengetahuan.
Derajat ini akan mengingat (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh tubuh yang telah dipelajari atau menerima stimulus.
Jadi ilmu adalah ilmu yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu apa yang mereka pelajari termasuk
menyebutkan, menggambarkan, mendefinisikan, menyatakan,
dan sebagainya15.
2) Memahami (comprehension)
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk
menginterpretasikan secara benar apa yang diketahui dan
mampu menginterpretasikan materi dengan benar. Mereka yang
sudah memahami mata pelajaran atau materi akan dapat
menyebutkan contoh, menyerap, memprediksi mata pelajaran
yang sedang dipelajari.15.
c. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan menurut Kholid15, Hal ini dapat di
lakukan melalui wawancara atau kuesioner yang menanyakan
tentang isi materi yang akan diukur dari subjek atau responden.
9
Kedalaman ilmu yang ingin kita ketahui atau ukur, bisa kita sesuai
dengan tingakatan diatas.
3. Keluarga
a. Definisi Keluarga
Setiap masyarakat memiliki sistem sosial terkecil, yaitu
keluarga. Dalam kehidupan berkeluarga, ayah, ibu dan anak
memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Ayah dan ibu
memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik secara fisik, psikis maupun selaras
dengan lingkungan. Keluarga adalah kumpulan dari dua individu
atau lebih yang dihubungkan oleh darah, perkawinan atau adopsi,
dan di antara mereka ada hubungan interaksi di antara mereka.16.
Sebuah keluarga terdiri dari dua orang atau lebih dan
keduanya terikat oleh darah dan perkawinan. Hidup dalam satu
rumah tangga, saling berinteraksi dalam perannya masing-masing,
serta menciptakan dan memelihara suatu kebudayaan16.
b. Struktur Keluarga
Keluarga sosial dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
bentuk tradisional dan non-tradisional atau bentuk normatif dan
non-normatif dan bentuk keluarga varian. Bentuk keluarga varian
digunakan untuk merujuk pada bentuk keluarga yang merupakan
bentuk normal dari semua bentuk dalam inti tradisional. Beberapa
bentuk dijelaskan di bawah ini 16.
1) Keluarga inti yaitu keluarga yang didalamnya terdapat tiga
posisi yaitu, suami, istri, anak, struktur keluarga yang demikian
menjadi keluarga sebagai penyesuaian bagi anak16.
2) Keluarga pihak ayah adalah keluarga yang mempunyai
kedudukan selain ketiga kedudukan di atas, khususnya dalam
keluarga dimana seorang anak telah menikah tetapi masih
tinggal bersama orang tuanya dan mempunyai anak (cucu)16.
c. Fungsi Keluarga
10
b. Etiologi
Penyebab pasti dari Rheumatoid Arthritis tidak diketahui,
tetapi factor genetik, hormonal dan infeksi diketahui memiliki
pengaruh yang kuat dalam menentukan kejadian penyakit ini,
penyebab dari Rheumatoid Arthritis yaitu17 :
1) Faktor genetik
2) Reaksi imunologi ( antigen asing yang berfokus pada jaringan
synovial).
3) Reaksi inflamasi pada sendi dan tendon
4) Proses inflamasi yang berkepanjangan
5) Kerusakan kartilago articular
c. Patofisiologi
Pada Rheumatoid Arthritis, reaksi autoimun terjadi terutama
di membran sinovial. Proses inflamasi pada awalnya menyebabkan
edema sinovial, diikuti oleh kongesti vaskuker, yang ditandai
dengan pembentukan pembuluh darah baru, sekresi fibrin dan
infiltrasi seluler. Peradangan yang berkelanjutan menyebabkan
membrane sinivial menebal, terutama di tulang rawan. Jaringan
granulomatosa (pannus) akan terbentuk akibat peradangan sendi.
Jaringan granulomatosa ( pannus) akan menyebabkan erosi yulang
yang dapat merusak tulang rawan yang menyebabkan gangguan
mobilitas sendi. Otot kehilangan elastisitas dan kekakuan karena
kontraksi otot karena perubahan biologis20.
d. Menifestasi Klinis
Manifestasi klinis Rheumatoid Arthritis dibagi menjadi
beberapa kategori, dan manifestasi ini tidak terjadi secara
bersamaan. Akibatnya manifestasi Rheumatoid Arthritis sangat
berfariasi, termasuk20 :
1) Gejala-gejala konstitusional
Seperti kelelahan, mual dan muntah saat makan, penurunan
berat badan, dan peningkatan suhu tubuh. Bahkan bisa sangat
melelahkan.
13
2) Nyeri sendi
Keluhan utama yang sering dialami oleh penderita Rheumatoid
Arthriti adalah nyeri sendi. Jika Rheumatoid Arthritis
menyerang syaraf, nyeri sendi dapat menyebar keseluruh tubuh.
Nyeri Rheumatoid Arthritis memiliki dua bentuk, yaitu : nyeri
sendi mekanik, nyeri biasanya muncul ssetelah pasien
melakukan beberapa aktivitas dan aktivitas dan setelah beberapa
saat nyeri akan hilang setelah istirahat. Selain itu, rasa sakit
disebabkan oleh peradangan (radang), rasa sakit ini biasanya
terjadi saat seseorang bangun di pagi hari dan rasa sakitnya
biasanya hilang setelah beberapa saat.
3) Kaku sendi
Kekakuan yang terjadi akibat peradangan disekitar jaringan
tubuh akibat tekanan cairan, seperti kapsul sendi, kapsul
sinovial, atau membran sinovial. Biasanya muncul dipinggul,
tulang belakang dan lutut. Kekakuan yang terjadi pada
Rheumatoid Arthritis dan osteoarthritis berbeda, pada
osteoarthritis biasanya berlangsung kurang dari satu jam atau
hanya beberapa menit.
4) Gangguan fungsi sendi
Sendi tidak dapat berfungsi dengan baik, hal ini terjadi karena
seseorang menekuk posisi sendi untuk menghilangkan rasa
sakit.
5) Sendi yang tidak stabil terjadi akibat cedera pada bagian kapsul
sendi
6) Sendi mengeluarkan suara berderak saat menggerakkan sendi,
kerusakan pada tulang rawan artikular, tulang sinovial dan
tendon.
Rheumatoid Arthritis terbagi menjadi 3 stadium, yaitu :
a) Stadium sinovitis
Selama tahap peradangan, jaringan sinovial mengalami
perubahan awal ( jaringan sendi tipis ) yang ditandai dengan
14
g. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan Rheumatoid Arthritis adalah untuk
menghambat aktivitas penyakit untuk menghambat perkembangan
penyakit dan mencegah kecacatan, mengurangi rasa sakit,dan
meningkatkan kualitas hidup1 :
1) Penatalaksanaan farmakologi
Pengobatan dengan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory
Drugs) dimulai sejak dini untuk mengobati nyeri sendi
inflamasi yang umum.
a) Aspirin
Pasien di bawah usia 65 tahun dapat dimulai dengan dosis 3
sampai 4x1 g/hari, kemudian ditingkatkan 0,3-0,6 g/minggu
sampai perbaikan atau gejala toksisitas, dengan dosis terapi
20-30 mg/dl.
b) Ibuprofen,diklofenak dan meloksikam.
2) Penatalaksanaan Non Farmakologi
Perawatan nonfarmakologis termasuk intervensi kognitif
perilaku dan penggunaan agen fisik. Tujuannya adalah untuk
mengubah persepsi seseorang tentang penyakit, merubah
perilaku mereka dan memberi mereka rasa kontrol yang lebih
besar. Penatalaksanaan non obat meliputi1:
a) Mendidik pasien tentang penyakitnya, pengobatannya,
pengobatannya, dan efek sampingnya.
b) Terapi fisik dan rehabilitasi penting untuk menjaga fungsi
sendi dan kekuatan otot.
c) Diet adalah umum bagi penderita Rheumatoid Arthritis
untuk memiliki penyakit penyerta atau penyakit penyerta
kardiovaskular, jadi penting untuk memiliki diet rendah gula
dan rendah lemak.
16
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian hubungan antara pengetahuan keluarga
terhadap pencegahan kekambuhan penyakit Rheumatoid Arthritis pada
lansia di Kecamatan Sojol Utara
Keterangan :
: Mencari Hubungan
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada
Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Terhadap Pencegahan
Kekambuhan Penyakit Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Di Kecamatan
Sojol Utara?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif jenis
penelitian ini adalah deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional untuk mengukur dua jenis variabel independent
(bebas) yaitu pengetahuan keluarga dan variabel dependen (terikat) yaitu
pencegahan kekambuhan Rheumatoid Arthritis.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di Kecamatan Sojol Utara
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan di laksanakan pada bulan Agustus 2022
1. Populasi
Menurut Sugiyono, pengertian populasi adalah wilayah umum
yang meliputi objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik
tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya21.
Populasi pada penelitian ini adalah jumlah lansia yang terdata di
Kecamatan Sojol Utara yang menderita penyakit Rhehumatoid
Arhtritis tahun 2021 yaitu berjumlah 97 lansia.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan kerakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang
menderita penyakit rheumatik di Kecamatan Sojol Utara pada tahuan
2021 yaitu sebanyak 97 lansia.
18
19
= 15% + 35,10%
= 49
Keterangan :
n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah
pengetahuan keluarga (variabel independent), yaitu yang mempengaruhi.
Pencegahan kekambuhan Rheumatoid Arthritis (variabel dependen), yaitu
yang dipengaruhi.
E. Definisi Operasional
1. Pengetahuan Keluarga
Definisi : Pengetahuan adalah suatu subjek atau objek yang ingin
dipahami serta dapat dijelaskan secara benar.
Pengetahuan keluarga yang baik pencegahan
kekambuhan Rheumathoid Arthritis merupahan bentuk
perhatian, merawat, dan memberikan rasa nyaman pada
lansia.
Alat ukur : Kuesioner
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil : 1) Baik, jika skor yang diperoleh ≥ mean/median
2) Kurang baik, jika skor yang diperoleh<
mean/median
21
2. Pencegahan Kekambuhan
Definisi : Pencegahan kekambuhan adalah mencegah kejadian yang
seringterjadi secara terus-menerus dan biasanya bersifat
tidak menyenangkan oleh lansia yang menderita penyakit
Rheumathoid Arthritis lebih dari satu kali.
Alat ukur : Kuesioner
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil : 1) Ya, jika responden menjawab ≥ mean/median
2) Tidak, jika responden menjawab< mean/demian
F. Instrumen Penelitian
positif dan negatif, setuju dan tidak setuju. Skala Guttman ini pada
umumnya dibuat seperti checklist dengan interpertasi penilaian, apabila
skor benar nilainya 1 dan apabila skor salah nilainya 01.
H. Pengolahan Data
Data yang dikumpul dilakukan pengolaan untuk menghindari
kesalahan yang terjadi pada saat pengumpulan data, langkah-langkah untuk
mengelola data adalah sebagai berikut :
1. Editing
Periksa dan mencetak kembali kelengkapan pengisian kuesioner, lihat
apakah setiap kalimat sudah terisi atau terjawab.
2. Coding
Coding merupakan teknik yang dilakukan untuk mengklasifikasikan
jawaban menurut jenisnya. Jawaban yang ada akan diberikan tanda bisa
berupa kode ataupun angka. Selanjutnya akan dimasukkan kedalam tabel
kerja untuk memudahkan dalam pembacaan
3. Tabulating
Tabulating atau tabulasi adalah proses memasukkan hasil data penelitian
kedalam table berdasarkan variabel yang akan diteliti.
23
4. Processing
Processing yaitu data yang telah dikumpulkan kemudian akan diproses
untuk dianalisis.
5. Cleaning
Data yang telah diproses mungkin tidak lengkap, mengandung duplikat
atau terjadi kesalahan. Pembersihan data adalah proses mencegah dan
memperbaiki kesalahan.
I. Analisis Data
Analisis data adalah bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan yang diharapkan oleh penelitian. Tujuan utama dalam penelitian ini
adalah menjawab pertanyaan peneliti dalam mengungkapkan fenomena,
terdapat dua jenis analisis data yang akan dipakai pada peneliti ini yaitu :
1. Analisis univariat
Analisa univariat merupakan bentuk analisis data yang paling sederhana,
data analisisnya hanya memiliki satu variabel. Dalam penelitianini,
analisa univariat yang peneliti gunakan akan menghasilkan nilai
berdasarkan distribusi frekuensi. Pada umunya analisis ini diperoleh
dalam bentuk presentasi, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
f
Rumus : P= ×100 %=… %
n
Keterangan :
P : Persentase
F : Jumlah subjek yang ada pada kategori tertentu
N : Jumlah atau keseluruhan responden
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalaha nalisis yang digunakan untuk mengetahui dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Untuk mengetahui
hubungan variabel independen dan dependen maka akan dilakukan uji
dengan menggunakan uji Chi-square.
Adapun rumus menggunakan Chi-square adalah sebagai berikut:
24
X2 = ∑ 2
(Oi−E )
i−1 i
Ei
Keterangan :
X2 :Distribusi Chi-square
Oi :Nilai observasi (pengamatan) ke-i
Ei: Nilai ekspektasike-i
a. Bila dalam tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih (20%), maka
uji yang akan digunakan adalah fisher Exact test untuk semua variabel
ditetapkan signifikan derajat penolakan 5% (p = 0,05).
b. Bila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih dari (20%),
maka uji yang dipakai sebaiknya continuity correction.
c. Bila tabel lebih dari 2x2 maka uji yang digunakan adalah pearson
Chi-square. Nilai p value < 0,05 berarti ada hubungan antara variabel
dependen dan variabel indepenen. Bila p value > 0,05 berarti tidak ada
hubungan antara variabel dependen degan variabel independen.
25
J. Bagan Alur Penelitian
Populasi :
Seluruh lansian yang menderita prnyakit
Rheumatoid Arthritis sebanyak 97 orang.
Sampel :
Sebagian lansia yang menderita penyakit
Rheumatoid Arthritis sebanyak 49 orang
Teknik Sampling:
Teknik proposive
sampling
Pengumpulan data :
Kuesioner
Pengolahan data :
Editing, coding, tabulating, processing dan
cleaning.
Analisis Data :
10. Putri D. Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal
Inofasi Penelitian [Internet]. 2021 Agustus 30 [Dikitip 17 April 2022];
2(4):6. Tersedia Dari: https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/835
14. Donsu, Tine JD. Aspek-aspek Psikologi Konsep Dasar Psikologi Teori
Perilaku Manusia, editor. Yogyakarta; Penerbit Buku Pustaka Baru Press,
2017.
No Responden :
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
B. Kuesioner Pengetahuan
1. Rematoid Atritis adalah penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan
peradangan pada?
a. Kepala
b. Perut
c. Sendi
d. Otot
2. Pengertian Rematoid Atritis adalah?
a. Nyeri pada sendi
b. Nyeri pada otot
c. Nyeri pada kepala
d. Nyeri pada dada
3. Faktor genetik adalah salah satu faktor yang mempengaruhi Rematoid
Atritis. Pengertian dari genetik adalah?
a. Saudara
b. Lingkungan
c. Keturunan
d. Gaya hidup
4. Tanda dan gejala dari Rematoid Atritis adalah?
a. Lemas
b. Nyeri sendi
c. Kekakuan pada sendi
d. Semua benar
5. Penatalaksanaan yang dilakukan jika terkena Rematoid Atritis adalah?
a. Pemberian terapi
b. Pengaturan aktivitas dan istirahat
c. Kompres air panas dan dingin
d. Semua benar
6. Rematoid Atritis biasanya menyerang pada usia?
a. Anak – anak
b. Balita
c. Lansia
d. Remaja
7. Kata lain dari Penyakit Rematoid Atrits adalah
a. Lupus
b. Atritis Gout
c. Rematik
d. Semua salah
8. Berikut ini pernyataan yang benar dalam masalah Rematoid Atritis
adalah?
a. Rematoid Atritis tidak dapat disembuhkan tapi dapat diringankan
b. Rematoid atritis lebih banyak menyerang wanita dari pada laki – laki
c. Rematoid Atritis cenderung menyerang sistem gerak
d. Semua benar
9. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya Rematoid Atritis adalah?
a. Jenis kelamin
b. Pekerjaan
c. Status ekonomi
d. Semua benar
10. Apa yang bapak/ibu lakukan pada saat mengalami nyeri?
a. Membeiarkan saja
b. Mengompres pada daerah yang nyeri
c. Dioleskan balsem pada daerah yang sakit
d. Berendam di air yang dingin
11. Berikut ini adalah makanan yang dihindari oleh penderita Rematoid
Atritis, kecuali...
a. Kacang – kacangan
b. Daging
c. Nasi
d. Udang
12. Makanan yang boleh dimakan oleh penderita Rematoid Atritis adalah?
a. Kentang
b. Nasi
c. Apel
d. Semua benar
13. Ketika bapak/ibu mengalami penyakit Rematoid Atritis, kemana
bapak/ibu pergi berobat?
a. Rumah sakit/Puskesmas/Mantri
b. Dukun
c. Tukang urut
d. Kepala desa
14. Kegiatan yang dapat mengurangi nyeri sendi pada penderita Rematoid
Atritis adalah?
a. Berlari di siang hari
b. Berjalan di pagi hari di atas batuan kerikil tanpa menggunakan alas
kaki
c. Mandi pada malam hari
d. Mencangkul di sawah
15. Menurut Bapak/ibu apakah penyakit Rematoid Atritis itu dapat
disembuhkan?
a. Tidak dapat disembuhkan , tetapi dapat dikurangi gejalanya
b. Dapat disembuhkan
c. Tidak mungkin disembuhkan
d. Semua benar
Kuesioner Penelitian
No. Responden :
Petunjuk pengisian :
1. Lansia tidak perlu menulis identitas dikuesioner ini.
2. Semua jawaban yang diberikan oleh lansia dijami kerahasiannya dan hanya
diketahui oleh peneliti dan kansia bersangkutan sesuai dengan etika penelitian.
3. Baca dengan cermat semua pertanyaan ataupun pertanyaan yang ada dalam
kuesioner ini.
4. Berikan tanda check list (√) pada jawab yang tersedia sesuai pendapat dan
keadaan yang sebenarnya.
5. Mohon kesediaan lansia untuk menjawab semua pertanyaan yang tersedia.
6. Dalam menjawab pertanyaan hendaknya jangan terpengaruh/melihat orang lain
karena akan berpengaruh pada hasil penelitian.
I. Data Demografi
1. Umur 3. Tingkat Pendidikan
a. 60-74 a. Tidak sekolah
b. 75-90 b. SD
2. Jenis Kelamin c. SMP
a. Laki-Laki d. SMA
b. Perempuan 4. Pekerjaan
a. Tidak bekerja
b. Buru Tani
c. Swasta
Kuesioner kekambuhan penyakit rheumatoid arthritis
Petunjuk pengisian beri tanda check list (√) pada jawaban yang dianggap
paling benar pada kolom jawaban yang telah tersedia. Keterangan sebagai berikut:
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakan anda sering merasakan kaku sendi atau linu
pada saat pagi hari?
2. Apakah anda melakukan aktivitas yang berlebihan dan
membuat anda merasa kelelahan?
3. Apakah anda sering mengkonsumsi sayuran seperti
kangkung, buncis, bayam?
4. Apakah anda setiap hari merokok?
5. Apakah penyakit rematik adalah seuatu penyakit yang
menyerang sendi?
6. Apakah aktivitas berat dapat meningkatkan resiko
serangan rematik?
7. Apakah nyeri rematik lebih sering terjadi pada pagi
hari?
8. Apakah penyakit rematik lebih sering terjadi pada
lansia?
9. Apakah anda seseorang yang gemar mengkonsumsi
lauk-pauk (jeroan, udang, dan makanan kaleng)?
10. Menurut anda apakah pola makan yang berlebihan
merupakan penyebab utama dari penyakit rematik?
11. Menurut anda penyakit rematik adalah penyakit yang
tidak dapat di sembuhkan?
12. Menutut anda pola makan berlebih, jenis makanan
(tinggi purin) dan aktivitas berlebih merupakan faktor
pemicu dari kekambuhan?
13. Apakah pola makan anda sudah sesuai dengan yang
dianjurkan dokter?
14. Apakah anda selalu membuat jadwal menu makanan
untuk setiap harinya?
15. Apakah anda sudah melakukan cara mengontrol
makanan yang mengakibatkan kekambuhan?