PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
NIM : 1714201148
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………... I
DAFTAR ISI………………………………………………………………... Ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………......... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pengetahuan………………………………………... 8
B. Konsep Dasar Sikap………………………………………………... 8
C. Konsep Dasar Lanjut Usia (Lansia)………………………………... 9
D. Konsep Dasar Hipertensi…………………………………………... 14
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konseptual…………………………………………........ 24
B. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 24
C. Definisi Operasional………………………………………………. 25
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………. 26
B. Lokasi dan Tempat Penelitian ……………………………………. 26
C. Populasi dan Sampel……………………………………………… 26
D. Kriteria Sampel……………………………………………………. 27
E. Sumber Data………………..……………………………………… 27
3
F. Instrumen Penelitian……………….………………………………. 28
G. Analisa Data……………………………………………………… 28
H. Etika Penelitian……………………………………………………. 29
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
1
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia dengan
pencegahan penyakit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan lansia dengan pencegahan penyakit
hipertensi.
b. Mengientifikasi sikap lansia dengan pencegahan penyakit hipertensi
c. Menganalisa hubungan antara pengetahuan lansia dengan pencegahan
penyakit hipertensi
d. Menganalisa hubungan antara sikap lansia dengan pencegahan penyakit
hipertensi
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan adanya hubungan antara
Pengetahuan dan Sikap Lansia dengan pencegahan penyakit hipertensi
7
BAB II
8
TINJAUAN TEORI
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (Comperehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan menginterprestasikan materi
tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengungkapkan materi
yang telah dipelajari pada situasi pada kondisi real (sebenarnya).
4) Analisi (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat
menggambarkan, membedahkan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
5) Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo,2007).
10
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007).
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan mempertahankan
stimulus yang diberikan (objek).
b. Merespon (Responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan. Yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap
karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan
tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu benar atau tidak, adalah
berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai (Valving)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalahsuatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko adalah merupakan sikap yang palig tinggi.
1. Pengertian
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
2) Sistem Musculoskeletal
3) Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi
4) Pencernaan dan Metabolisme
5) Sistem Perkemihan
6) Sistem Saraf
7) Sistem Reproduksi
13
b. Perubahan Kognitif
1) Memory (daya ingat)
2) IQ (Intellegent Queciont)
3) Kemampuan belajar (Learning)
4) Kemampuan Pemahaman (Comperehension)
5) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
6) Pengambilan Keputusan (decission Making)
7) Kebijaksanaan (wisdom)
8) Kinerja (performance)
9) Motivasi
c. Perubahan Spiritual
d. Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial yang dialami lansia antara lain :
1) Pensiun
2) Perubahan aspek kepribadian
3) Perubahan dalam peran sosial di masyarakat
4) Perubahan minat
e. Penurunan fungsi dan Potensi seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berhubungan dengan berbagai gangguan fisik. Seperti gangguan jantung,
gangguan metabolisme (misal DM), vaginitis, dan baru selesai operasi
prostatektomi. Pada wanita ada kaitannya dengan masa menopause, yang
berarti fungsi seksual mengalami menurunan karena sudah tidak produktif.
14
6. Masalah dan Penyakit yang sering dihadapi oleh lanjut usia (Bandiyah. S,
2009).
Secara umum menjadi tua atau menua (ageing procee), ditandai oleh
kemunduran-kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala
kemunduran fisik dan kemunduran kemampuan kognitif yang sering kali
menimbulkan masalah.
2. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita. Satu-
satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah secara teratur (Indriyani, 2009).
3. Etiologi Hipertensi
a. Hipertensi Primer
Jenis hipertensi ini adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
(hipertensi esensial). Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan kerja
jantung akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Sebagian besar (90-95 %)
penderita termasuk hipertensi primer. Hipertensi primer juga dapat terjadi
karena adanya faktor keturunan (Dewi dan familia, 2010).
b. Hipertensi Sekunder
17
Namun menjaga pola makanan saja tidak cukup bila tidak diikuti dengan
pengendalian faktor psikokultural dan psikososial seperti stress dan depresi
yang dapat menjadi pemicu munculnya penyakit hipertensi.
Selain kadar garam yang dapat meningkatkan tekanan darah seseorang,
timbunan kadar kolesterol di dalam darah juga dapat memicu hipertensi.
Sehingga orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi merupakan orang yang
sangat beresiko terkena hipertensi. Tinggi kadar kolesterol di dalam darah dapat
diakibatkan asupan makanan yang kekurangan asupan asam amino esensial,
antioksida, biotin, karnitin dan asam lemak esensial.
Kenaikan kadar kolesterol di dalam darah diakibatkan juga oleh konsumsi
alkohol yang berlebihan. Selain itu, orang yang banyak berkonsumsi makanan
yang mengandung lemak terhidrogenasi yang dapat memicu naiknya kadar
kolesterol darah. Kemudian konsumsi makanan yang mengandung zat tepung
dosis tinggi juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kenaikan kadar
kolesterol darah. Jangan dilupakan juga, kebiasaan makan cemilan dapat
meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah.
Dalam teknik menurunkan kadar kolesterol dianjurkan makan buah dan
sayuran. Hal ini disebabkan kandungan serat yang dimiliki buah dan sayuran
dapat menurunkan resiko seseorang terkena hipertensi akibat timbunan
kolesterol dalam jumlah yang banyak (M. Ridwan, 2010).
5. Patofisiologi
6. Manifestasi Klinis
7. Pencegahan
Upaya ideal untuk mencegah dan menangkal resiko tekanan darah tinggi
pertamanya adalah dengan penanggulangan secara non-medikamentosa alias
tanpa obat. Caranya adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicu
timbulnya penyakit tersebut (kecuali faktor yang tidak bisa dihindari seperti
faktor keturunan dan usia). Salah satu upaya pencegahan adalah dengan cara
memeriksakan tekanan darah secara teratur agar bila sewaktu-waktu ada
kenaikan tekanan darah yang cukup tinggi, maka bisa diketahui lebih dini.
Selain dengan cek tekanan darah secara teratur, perawatan pada penderita
hipertensi dapat dilakukan dengan menjalankan diet yang dirancang secara
khusus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kondisi penderita. Diet ini
21
8. Penatalaksanaan
a. Diuretik
22
Obat ini biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati
hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan
mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga daya pompa jantung
menjadi lebih ringan dan mengurangi tekanan darah. Salah satu contoh obat
yaitu hydrochlorothiazide, chlorthalindone, furosemide, metolazone,
indapamide, bumetanide, spironolactone.
b. Beta blockers
f. Alpa Blockers
g. Clonidine
h. Vasodilator
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan tentang suatu kertekaitan antar variabel
(baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti). Kerangka konsep
adalah merupakan bagian yang menyajikan konsep dan teori dalam bentuk
kerangka konsep penelitian (Nursalam, 2008).
Pengetahuan
Sikap
Pence Baik
Life Style gahan Penyakit
Hipertensi pada Cukup
Obesitas
Lansia
Kurang
Faktor Keturunan
Faktor Usia
Gambar 3.1 Skema kerangka konsep penelitian pengetahuan dan sikap lansia dengan
pencegahan penyakit hipertensi
B. Hipotesis Penelitian
C. Definisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Lansia dengan PencegahanPenyakitHipertensi
Variabel
Independen:
Pengetahuan Jawaban responden Kuesioner Ordinal Kurang : ≤ 55%
Lansia dengan mengenai mengingat
pencegahan kembali sesuatu yang Cukup :
penyakit pernah diketahui 56-75 %
hipertensi. sebelumnya tentang
pencegahan penyakit Baik : 76-100%
hipertensi.
26
Variabel
Dependen:
Cara mencegah
terjadinya Jawaban responden Ordinal
penyakit terhadap tindakan
hipertensi. untuk melakukan Kuesioner Kurang : ≤ 55%
sesuatu dalam
pencegahan penyakit Cukup :
hipertensi. 56-75 %
Baik : 76-100%
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel
independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008).
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai
D. Kriteria Sampel
1. Kriteria inklusi
E. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
28
F. Instrumen Penelitian
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
dan dependen.
2. Analisa Bivariat
Analisa untuk mengetahui signifikansi hubungan pengetahuan dan sikap lansia
dengan pencegahan penyakit hipertensi dengan menggunakan uji statistik
Correlation Spearman Rho.
H. Etika Penelitian
1. Informed consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
penelitian.
c. Adil.
DAFTAR PUSTAKA