Anda di halaman 1dari 54

HIV

M U H A M M A D FA C H R I R I D H A H E R L A N

LAPORAN
KASUS

IDENTITAS
Data

Pasien

Ayah

Ibu

Nama

An. M

Tn. F

Almh. Ny. D

Umur

3 tahun

36 tahun

26 tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Alamat

Bekasi

Agama

Islam

Islam

Islam

Suku bangsa

Sunda

Sunda

Sunda

Pendidikan

SMA

SMA

Pekerjaan

Pelaut

IRT

Penghasilan

Keterangan

Hubungan dengan orang


tua : Anak kandung

Tanggal Kontrol

2 Februari 2016

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Pasien datang kontrol rutin ke Poli Anak RSUD Kota
Bekasi

KELUHAN
TAMBAHAN
Panas terus-menerus sejak 9 hari SMRS

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang kontrol
rutin HIV ke Poli Anak
RSUD Kota Bekasi
Pasien pucat, tampak
semakin lemah dan lesu
2 bulan terakhir, nafsu
makan menurun, berat
badan cenderung
menurun

Panas terus-menerus
sejak 9 hari SMRS
Pasien sering mengalami
diare
Batuk kering hilang timbul
sejak 2 bulan SMRS
Sering kali sariawan dan
timbul plak-plak putih
pada lidahnya

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pasien memiliki riwayat sakit tb paru sejak usia 1
tahun, Sejak berusia 1 bulan sering mengalami diare
berkepanjangan
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Ayah pasien terkena HIV + dan sedang menjalani


pengobatan, ibu pasien telah meninggal dunia pada
bulan Desember 2012 dikarenakan penyakit lupus
dan dicurigai memiliki penyakit HIV juga
R. KEHAMILAN DAN
PERSALINAN

Baik

RIWAYAT PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN

Sesuai usia
RIWAYAT MAKANAN

Pasien selalu minum ASI sampai umur 4 bulan ini,


dan pasien mulai mengkonsumsi susu formula sejak
berumur 4 bulan lebih
RIWAYAT IMUNISASI

Imunisasi dasar tidak lengkap


R. PERUMAHAN DAN
SANITASI

Baik

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM
Tampak sakit sedang

TANDA VITAL

Kesadaran
: Compos mentis
HR
: 120 x/m, lemah
RR
: 24 x/m
Suhu tubuh : 37,2 0C

STATUS GIZI
Gizi normal

KEPALA
Normocephali, ubun-ubun rata, konjungtiva
anemis-/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, RCL +/+,
RCTL +/+
THORAKS
Suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

LED

50

0-10

Leukosit

21,7

5-10

Basofil

<1

Eosinofil

1-3

Batang

2-6

Segmen

38

52-70

Limfosit

53

20-40

Darah Lengkap

Hitung Jenis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

MCV

64,5

75-87

MCH

19,5

24-30

MCHC

30,2

31-37

Trombosit

498

150-400

Total Eosinofil

176

50-300

IMUNOSEROLOGI
CD 4
CD 4 Abs

2432

410-1590

Sel/uL

CD 4 %

42

31-60

AST (SGOT)

47

< 37`

U/L

ALT (SGPT)

60

80

U/L

KIMIA KLINIK
Fungsi Hati

RESUME
ANAMNESIS

Pasien datang kontrol rutin HIV ke Poli Anak RSUD Kota Bekasi
Panas terus-menerus sejak 9 hari SMRS
Pasien sering mengalami diare
Pasien pucat, tampak semakin lemah dan lesu
2 bulan terakhir, nafsu makan menurun, berat badan
cenderung menurun
Sering kali sariawan dan timbul plak-plak putih pada lidahnya

PEMERIKSAAN FISIK
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, kesan
gizi berdasarkan BB/TB gizi baik, BB/U gizi baik dan
TB/U tinggi baik. Pada pemeriksaan kepala dalam
batas normal, pada pemeriksaan thoraks dalam batas
normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan CD4 Abs 2432, VCT Reaktif

DIAGNOSIS
Asma Bronkial Serangan Sedang

PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Edukasi kepada orang tua/orang tua asuh
(keluarga terdekat) tentang penyakit yang
diderita.
Medikamentosa
D4TFDC (Junior) 2-0-2

PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam

ANALISA KASUS

TINJAUAN
PUSTAKA

HIV

PENJELASAN KOMIK
Komik kekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam tubuh seseorang
sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman, virus, dan lainnya
HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain) yang
mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru akan
melumpuhkan sel darah putih

Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki
kekebalan tubuh cukup baik

Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah sehingga
orang yang telah HIV positif
HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh seseorang
rentan terkena penyakit

HIV

HIV

Mengapa Odha masih tampak sehat.


Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik,
memiliki masa inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1

Window
period
1 3, bahkan
6 bulan

STADIUM 2

HIV +
Asimptomatik
5 10 tahun

STADIUM 3

STADIUM 4

HIV+ dengan
gejala
penyakit

CD4 < 200

> 1 bulan

1 2 th.

AIDS

HIV

HIV

HIV

HIV

PRINSIP PENULARAN HIV


Dikenal dengan ESSE :

EXIT: keluar.
SUFFICIENT: cukup
SURVIVE: virusnya hidup
ENTER: masuk.

HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan


dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.

HIV

HIV

CEGAH HIV
DENGAN
A

B C

A: Abstinence
B: Be Faithfull
E

C: Condom
D: No Drugs
E: Education

HIV

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


Konseling dan testing secara sukarela adalah tes
individu dengan sukarela untuk mengetahui
status HIV seseorang. Tes ini merupakan
pengambilan darah dan pemeriksaan
laboratorium secara sukarela yang harus disertai
konseling
Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT)
merupakan pelayanan yang dikhususkan
terhadap orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap
orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV
positif, menjadi perhatian dari pelayanan ini
HIV

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)
merupakan layanan pemeriksaan darah untuk
mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada
inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan
pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya
terjadi dalam setting medis.
Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan
terkait dengan pemberian dukungan kepada orang
yang telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi
setelah seseorang melalui proses tes darah atau ketika
seseorang yang telah menerima status HIV.
HIV

KAPAN TEST HIV DILAKUKAN?


Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau
antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air
kencing
Penapisan darah dan organ Biasanya dilakukan
sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan
Mendiagnosa infeksi HIV pada individu KTS
Melaksanakan surveilans tes terhadap kelompok
masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV
(jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan
prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)
HIV

TES YANG MENGIDENTIFIKASI


ANTIBODI
ELISA
Western Blot
Dipstick

VIRUS HIV PCR

HIV

PERTIMBANGAN APAKAH PERLU TES


DARAH?
Sekedar cemas atau
Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual
atau non-seksual?

HIV

INFEKSI HIV PADA


ANAK

TOPIK
Transmisi
Diagnosis
Manajemen

HIV

TRANSMISI
Vertikal

Kehamilan
Persalinan
Laktasi
Horisontal

Sama seperti penularan pada orang dewasa

HIV

100
0
90
0
80
0
CD4+ cell
Count

70
60
0
0
50
0
40
0
30
0
20
10
0
0
0

PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV


(DEWASA)
Asimtomati
k

Plasma HIV-RNA

Relative level of
Plasma HIV-RNA

TB

CD4+ T cells
Sindrom
HIV akut

HZV
OHL
PPE

TB
0 1 2 3 4
5

Months

2
9

Tahun setelah infeksi HIV

OC

CMV,
MAC
10

PCP
CM

11

HIV

DIAGNOSIS

PCR,
kultur

Serologi:
rapid,
ELISA, EIA

TLC,
CD4
HIV

PCR (=POLYMERASE CHAIN


REACTION)
Memeriksa komponen virus
Ada 2 jenis komponen yang dapat dideteksi:

DNA, Indonesia (?), lebih untuk diagnosis


RNA, Indonesia (+), untuk diagnosis dan follow
up
Biaya mahal

HIV

KULTUR
Menanam virus pada media khusus
Di Indonesia (-)
Lama dan mahal

HIV

ANTIBODI
Mulai muncul setelah minggu

ketiga infeksi HIV akut (dewasa)


Generasi ke empat dapat
sekaligus mendeteksi antigen
p24
ELISA, EIA, Rapid
Indonesia(+)
Relatif terjangkau
HIV

HIV WINDOW
10,000,0
PERIOD
00
1,000,0
00

HIV
antibody

100,0
00
10,0
00
1,00
0
10
0

Detuned
Assay
+

HIV
ELIS

{---

139 Days

---}

A-

WINDOW
PERIOD

1
0
HIV

DIAGNOSIS
< 18 bulan:

Antibodi dari ibu masih dapat

terdeteksi hingga umur 18 bulan


Gunakan PCR (DNA, RNA)
Presumtif
> 18 bulan:
Antibodi
Di negara dengan tingkat epidemi
populasi < 5%, harus 3 reagen
HIV

PRESUMTIF (PADA BAYI < 18 BLN)


Dilakukan oleh dokter yang

berpengalaman/terlatih
Bayi dengan tes antibodi HIV
positif, sakit berat (misal PCP),
gizi buruk, kandidosis esofagus,
sepsis
Ibu tes antibodi (+) atau
sakit/meninggal karena HIV

HIV

MANAJEMEN
Tatalaksana awal
Penilaian indikasi ARV
Penilaian adherence
Memulai pengobatan ARV
Pemantauan awal
Pemantauan jangka panjang

HIV

TATALAKSANA AWAL
Kegawatan
Tatalaksana infeksi

oportunistik (diare,
pneumonia, ensefalitis)
Tatalaksana gizi
Pencegahan PCP
Deteksi TB
Deteksi hepatitis B/C,
toxoplasma, CMV
HIV

PENILAIAN INDIKASI ARV

Umur

Bayi < 12
bln

%CD4

Obati semua < 20

CD4 absolut

12 35 bln 36 59 bln > 5 thn

< 750

< 20

< 15

< 350

= dewasa

WHO
2008

HIV

PENILAIAN ADHERENCE
Siapa yang menjadi pengasuh

utama?
Sanggup dan mampu?
Tes kotrimoksasol atau TB

HIV

MEMULAI PENGOBATAN ARV


Jenis, dosis, interaksi dengan

makanan
Kalau menggunakan NVP
memerlukan leading dose
selama 2 minggu (alergi, fungsi
hati)
Pemantauan dan kontrol:
2 minggu sebanyak 2 kali
Setiap bulan hingga bulan ke 6
Bergantung kondisi (setiap

HIV

PEMANTAUAN AWAL
2 minggu pertama
Toleransi obat, alergi, adherence,

gizi
Sebulan pertama
Efek samping awal, adherence, IRIS,
gizi
Setelah 6 bulan
Efek samping, adherence, IRIS, gizi,
perkembangan
Selanjutnya
Efek samping, adherence, IRIS, gizi,
HIV

PEMANTAUAN JANGKA PANJANG


Kegagalan pengobatan
Gangguan pertumbuhan-perkembangan
Adherence
Masalah keluarga
Disclosure

HIV

Anda mungkin juga menyukai