Anda di halaman 1dari 61

ABSTRAK

Upaya meningkatkan produksi pertanian dengan memperbaiki dan


mempertahankan ketahanan pangan menghadapi kendala, terutama dari ketersediaan
dan kesuburan lahan. Sebagian besar lahan produktif telah diusahakan, telah dan atau
sedang mengalami degradasi. Lahan yang belum diusahakan pada umumnya
mempunyai kesuburan dan produktifitas lahan rendah serta mempunyai banyak
kendala. Hal ini menuntut penggunaan energi yang makin tinggi. Padahal,
ketersediaan energi yang selama ini dipakai (energi fosil) terbatas dan sudah makin
menipis. Jika kondisi tersebut berlangsung terus, maka terjadinya krisis energi dan
sebagai akibatnya krisis pangan akan semakin cepat..
Untuk mencegah agar kekhawatiran tersebut tidak menjadi kenyataan, berbagai
upaya mencari penyelesaian masalah kesulitan energi telah dilakukan. Dewasa ini
upaya yang banyak dibicarakan adalah pengembangan bioenergi, antara lain
bioethanol dan biochar.
Di Indonesia, berbeda dengan bioethanol, biochar masih belum mendapat
banyak perhatian. Pada hal di negara maju, biochar atau yang lebih dikenal dengan
sebutan arang telah memperoleh perhatian yang luar biasa dalam beberapa tahun
terakhir ini. Padahal, biochar mempunyai banyak kelebihan dibandingkan bioethanol.
Biochar dapat menggunakan bahan limbah, yang ketersediaannya berlebihan (bahkan
sering menjadi masalah pencemaran lingkungan), dan biochar mempunyai
pemanfaatan yang luas, karena di samping dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar,
biochar juga merupakan bahan amandemen tanah yang sangat menjanjikan.
Disamping itu, biochar juga dipercaya dapat membantu mengurangi laju pemanasan
global.
Pada penelitian yang diusulkan ini akan diteliti proses produksi biochar, dan
pemanfaatannya sebagai bahan amandemen tanah.

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai negara yang berada di lingkungan tropis, lahan pertanian di Indonesia
menghadapai resiko penurunan produktivitasnya secara cepat sebagai akibat tingginya
laju mineralisasi bahan organik tanah. Mineralisasi bahan organik tanah, bukan saja
menyebabkan rusaknya sifat fisika tanah, seperti struktur tanah, dan penurunan
porositas serta kemampuan tanah menyimpan air, tetapi juga menyebabkan
kerusakan sifat kimia tanah. Karena sebagian besar hara tanaman berasal dari bahan
organik, maka perombakan bahan organik menyebabkan tanah mengalami kahat unsur
hara. Di samping itu, mineralisasi bahan organik akan menyebabkan penurunan KTK
tanah, dan hal ini akan berakibat tanah tidak mampu menahan unsur hara, dan
selanjutnya meningkatkan pencucian dan hal ini berarti menurunkan efisiensi
pemupukan.
Pada lain pihak. kesulitan energi, baik energi bahan bakar maupun energi
untuk keperluan produksi pangan telah mengancam penyediaan bahan pangan, yang

1
kalau tidak segera dicarikan jalan keluarnya, krisis pangan akan semakin cepat
menjadi kenyataan. Untuk mencegah agar kekhawatiran tersebut tidak menjadi
kenyataan, berbagai upaya mencari penyelesaian masalah kesulitan energi telah
dilakukan. Dewasa ini upaya yang banyak dibicarakan adalah pengembangan
bioenergi, antara lain bioethanol dan biochar.
Biochar sebenarnya merupakan produk samping yang berupa carbon hitam
yang diperoleh sebagai produk samping (padatan) dari pirolisis biomassa
untuk menghasilkan energi bahan bakar. Pirolisis adalah p roses thermokimia
dimana biomasa dikonversi melalui pemanasan dengan oksigen terbatas atau bahkan
tanpa oksigen. Selama proses pirolisis berlangsung, panas yang diberikan akan
menghilangkan gas-gas dan cairan di dalam LPO yang salah satunya dapat
menghasilkan asap cair (liquid smoke) yang berguna untuk penghilang bau busuk
pengolahan karet remah dan/atau pengawet makanan pengganti boraks. Untuk sistem
yang berkesinambungan, gas dan cairan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
sumber energi pemanasan sehingga proses produksi bebas dari bahan bakar tambahan.
Sisa proses pirolisis yang berupa arang (bio-char) ternyata merupakan bahan
yang sangat bermanfaat, bukan saja sebagai energi bahan bakar, tetapi juga sebagai
energi untuk produksi pangan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bio-
char mampu meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah (Lehman et al., 2003).
Ide penggunaan bio-char untuk masukan energi dalam produksi bahan pangan
didasarkan pada kenyataan bahwa tanaman yang berada pada tanah hitam di Amazon
yang berkembang dari batu arang, yang disebut juga “terra preta “ mampu berproduksi
tinggi berkesinambungan (Glaser et al., 2001; Glaser, 2007). Di samping itu, dengan
stabilitas yang tinggi, diyakini bahwa bio-char merupakan penyimpan karbon yang
sangat baik (Badlock & Smernik, 2002), sehingga dapat membantu mengurangi laju
pemanasan global, terutama yang disebabkan emisi gas methan (Druffel, 2004).
Proses produksi bio-char dapat dilakukan dalam skala kecil dengan teknologi
yang sederhana, maupun skala besar sehingga dapat memberi keuntungan secara
komersial. Bahan yang digunakan juga sangat berlimpah di sekitar kita, mulai dari
bahan yang masih mempunyai nilai ekonomis, seperti kayu, sampai bahan yang tidak
ada nilai ekonominya, bahkan sering kali menjadi masalah, seperti halnya sampah dan
limbah industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan bakunya.

2
Di Indonesia, berbeda dengan bioethanol, biochar masih belum mendapat
banyak perhatian. Pada hal di negara-negara maju, bio-char atau yang lebih kita kenal
dengan sebutan arang telah memperoleh perhatian yang luar biasa dalam beberapa
tahun terakhir ini. Amerika Serikat menjadi salah satu pelopor dalam produksi dan
penggunaan bio-char, dan sebuah kelompok bernama International Bio-Char Initiative
sudah dibentuk dengan dorongan para peneliti dari Universitas Cornell (Lehman,
2007), dan segera diikuti oleh negara-negala lain, seperti Australia (Chan et al., 2007;
Krull, 2007 ), dan tahun 2008 New Zealand dengan dipelopori leh para peneliti dari
Massey University (Pignery & Hedley, 2008). Dari survey pustaka, satu-satunya studi
tentang biochar yang dilakukan di Indonesia adalah oleh Yamato et al., (2006) yang
menggunakan biochar dari cassia untuk tanaman jagung di Sumatra.

1.2. Tujuan Khusus


Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mempelajari proses produksi
bio-char dalam hubungannya dengan energi yang dihasilkan, baik energi bahan bakar
maupun energi untuk produksi tanaman. Secara rinci tujuan penelitian adalah untuk
mempelajari :
1. Macam bahan masukan biomassa terhadap hasil pirolisis, baik yang berupa
bahan gas, bahan cair, dan bahan padatan.
2. Pengaruh proses produksi biochar, terutama temperatur dan tingkat
peningkatan temperatur terhadap energi yang dihasilkan
3. Kharakteristik biochar yang dihasilkan dari berbagai bahan biomassa dan
berbagai proses dalam produksinya.
4. Potensi penggunaan biochar sebagai bahan amandemen tanah, secara khusus :
a. Kemungkinan penggunaan biochar untuk memperbaiki sifat tanah
bermasalah secara kimia (tanah masam) dan fisik (tanah terdegradasi)
b. Pengaruh penggunaan biochar terhadap efisiensi penggunaan pupuk.
c. Pengaruh penggunaan biochar terhadap produksi tanaman.

1.3. Keutamaan Penelitian


1. Sebagai akibat peningkatan populasi dan kesejahteraan manusia kebutuhan energi
terus meningkat, pada pihak lain ketersediaan energi fosil, dimana selama ini
manusia menggantungkan dirinya, terbatas dan semakin menipis. Oleh karena itu

3
upaya pengembangan alternatif energi merupakan kegiatan yang tidak dapat
ditunda lagi. Dari beberapa kemungkinan sumber energi yang ada, pengembangan
bioenergi merupakan salah satu pilihan yang mempunyai prospek yang
menjanjikan. Disamping merupakan sumber energi yang terbarukan, bioenergi
juga merupakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan. Bio-char
merupakan salah satu energi yang sangat prospektif untuk dikembangkan.
2. Bio-char dihasilkan dari pembakaran bahan organik. Sebagai negara tropis,
ketersediaan bahan organik di Indonesia sangat berlimpah, bukan saja yang masih
mempunyai nilai ekonomis seperti kayu, tetapi juga berbagai macam biomassa
yang berupa limbah seperti halnya sampah kota dan berbagai limbah hasil
pertanian, maupun limbah industri pertanian. Dengan demikian, produksi biochar
akan membantu menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan.
3. Dalam proses produksi bio-char dihasilkan berbagai bahan gas, bahan cair dan
padatan yang semuanya dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomis
4. Bio-char merupakan bahan yang stabil, mempunyai waktu paruh hidup ratusan
bahkan ribuan tahun, dengan demikian bio-char merupakan penyimpan Carbon
yang baik, dan selanjutnya dapat mengurangi laju pemanasan global
5. Penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa bio-char dapat digunakan sebagai
bahan amandemen tanah. Penggunaan bio-char dapat memperbaiki sifat dan
meningkatkan produktivitas tanah dan meningkatkan produksi beberapa tanaman.
6. Walaupun penelitian tentang produksi bio-char dan pemanfaatannya telah banyak
dilakukan di beberapa negara maju, tetapi penelitian tentang bio-char di Indonesia
masih sangat terbatas, belum mendapatkan perhatian yang memadai.
7. Dengan memperhatkan prospek positif produksi dan pemanfaatan bio-char di satu
sisi, dan terbatasnya penelitian bio-char di Indonesia pada pihak lain, maka
penelitian tentang produksi dan pemanfaatan bio-char sangat mendesak untuk
segera dilaksanakan.

BAB II. STUDI PUSTAKA


2.1. Potensi Residu Biomassa Tanaman Sebagai Sumber Energi
Penggunaan residu biomassa sebagai sumber energi, baik sebagai energi bahan
bakar maupun energi untuk memproduksi tanaman bukan merupakan hal yang baru.
Sejak orang mulai mengenal api, manusia telah sebenarnya member perhatian tentang

4
penggunaan residu biomassa tanaman sebagai sumber energi bukan merupakan hal
yang baru. Larson (1974), misalnya, telah membuat estimasi bahwa residu tanaman
mampu menghasilkan nilai panas 3 x106 kcl/Mg, di mana 50 % dari nilai tersbut
berupa arang, dan 33 % berupa diesel. Stout (1984) dalam bukunya yang berjudul “
Energy Use and Management in Agricultural” memberi batasan bahwa yang dimaksud
dengan biomassa adalah semua bahan organik terbarukan, apakah dia tumbuh pada
media tanah atau pada media air, termasuk produksi ternak dan kotorannya, produksi
dan limbah industri pangan, hasil samping dan limbah industri hutan, dan sampah
kota.
Memang setelah itu ide tersebut seolah-olah tenggelam, dan baru pada tahun
sembilan puluhan mendapatkan perhatian yang lebih serius, antara lain oleh
Makeschin (1994) yang membahas pengaruh energy kehutanan pada tanah, kemudian
Hohenstein & Wrght (1994) yang membahas potensi energi dari biomassa di Amerika
Serikat, dan Lal (1995) membuat estimasi bahwa setiap 1 Mg residu tanaman mampu
menghasilkan menghasilkan energi 18,6 x 109 J, 2 barrel diesel, 3 x 106 kcl atau 1 x
106 BTU.
Dengan menggunakan istilah biomassa yang dikembangkan oleh Stout (1984)
potensi residu biomassa sangat luar biasa. Biomassa yang dihasilkan tanaman padi,
jagung, ubikayu, kacang tanah, misalnya, berturut-turut tidak kurang dari 5 Mg/ha,
Mg/ha, 8 Mg/ha, dan 3 Mg/ha. Dengan menggunakan data FAO tahun 1991 dan
2001, Lal (2005) membuat estimasi kenaikan residu biomassa yang dihasilkan oleh
berbagai tanaman pertanian total yang diproduksi diseluruh dunia. Untuk padi, jagung,
sorghum, kacang tanah, kedele, kentang, ubijalar, dan tebu misalnya pada tahun 1991
berturut-turut: 780 x 106 Mg, 479 x 106 Mg, 87 x 106 Mg, 23 x106 Mg, 103 x 106 Mg,
67 x 106 Mg, 31 x 106 Mg, dan 264 x 106 Mg. Pada tahun 2001 produksi residu
biomassa tanaman tersebut menjadi berturut-turut : 890 x 106 Mg, 609 x 106 Mg, 87 x
106 Mg, 35 x 106 Mg, 177 x 106 Mg, 77 x 106 Mg, 34 x 106 Mg, dan 314 x 106 Mg.
Selanjutnya Lal (2005) juga membuat estimasti jumlah residu tanaman yang
diproduksi diseluruh dunia sekitar 3758 x 106 Mg/tahun, dan jumlah ini setara dengan
7560 x 106 Mg minyak bakar/tahun atau jika dikonversi ke besaran energi setara
dengan 11,3 x 1015 kcal.
Di samping bahan tersebut, di Indonesia tersedia bahan masukan dari sampah
kota yang potensinya sangat luar biasa. Dengan pemanfaatan sampah kota sebagai

5
bahan masukan biochar, akan diperoleh 2 manfaat sekaligus, yaitu disamping
menghasilkan energi, juga dapat mengatasi masalah pencemaran lingkungan oleh
sampah kota.

2.2. Biochar
Biochar merupakan bahan berwarna hitam yang kaya karbon yang mempunyai
rumus kimia C12.91H6.05NO3.53 dengan kepadatan sekitar 467 kg/m3, rasio H/C
0,47 serta O/C < 0,0,30, dan nilai pemaasan 25,3 MJ/kg (O¨zcimen &
Karaosmanog˘lu, 2003). Biochar adalah product pyrolisis dengan menggunakan bahan
baku biomassa. Pyrolisis adalah proses thermokimia dimana biomassa dibakar dalam
kondisi oksigen terbatas, atau bahkan tanpa oksigen ( Gambar 1 ).

Gambar 1. Proses pembuatan biochar dengan pirolysis ( Lehmann,2007)


Selain sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, pada akhir-akhir ini
biochar juga mulai intensif digunakan untuk usaha pertanian. Oleh karena itu disebut
juga sebagai “agri-char”, yang bukan hanya mampu meningkatkan kesuburan dan
produktivitas tanah, tetapi juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama
nitrour-oksida dan methan (Rondon et al., (2007). Bahkan Gaunt & Lehman (2008)
menyatakan bahwa dari perspektif pengurangan emisi gas rumah kaca, penggunaan
biochar sebagai bahan amandemen tanah lebih menguntungkan dibandingkan jika
biochar digunakan sebagai bahan bakar.
Selain biochar, proses pemanasan dengan teknik pyrolisis, terutama yang
dilakukan pada tempetarur rendah, juga akan mengahsilkan minyak-bio, dan berbagai
macam gas antara lain H2, CH4, CO, CO2 dan berbagai gas lainnya tergantung dari

6
masukan macam biomasa (Yaman, 2004). Efisiensi pyrolisis dan kharakteristik
biochar dipengaruhi oleh berbagai macam factor, antara lain macam masukan
biomassa, temperatur, tingkat kenaikan temperatur, waktu residensi (residence time)
dan macam catalyst (Pignery & Hedley, 2008).
Rondon et al., ( 2007) menggunakan limbah kayu eucalyptus untuk bahan
baku biochar. Karakteristik biochar yang diperoleh adalah : total C ( 823,7 g/kg), total
N (5,73 g/kg), pH (7,0), abu (0,3 %), O2 (13,7 %), P-Bray ( 49,5 5), total P 580
mg/kg), total S (280 mg/kg), total Mg ( 1,31g/kg), KTK ( 46,9 mmlo/kg).
Karakteristik biochar yang diproduksi dari kotoran ayam (Tagoe et al., 2008) adalah :
pH ( 9,93), C (12,33%), total N ( 2,6 %), total P (18,7 g/kg), total K ( 3,40 g/kg), total
Ca (1,20 g/kg) dan total Mg (3,0 g/kg).

2.3. Pengunaan Biochar Pada Pertanian


Sebagai negara yang berada di lingkungan tropis, lahan pertanian di Indonesia
menghadapai resiko penurunan produktivitasnya secara cepat sebagai akibat tingginya
laju mineralisasi bahan organik tanah. Mineralisasi bahan organik tanah, bukan saja
menyebabkan rusaknya sifat fisika tanah, seperti struktur tanah, dan penurunan
porositas serta kemampuan tanah menyimpan air, tetapi juga menyebabkan
kerusakan sifat kimia tanah. Karena sebagian besar hara tanaman berasal dari bahan
organik, maka perombakan bahan organik menyebabkan tanah mengalami kahat unsur
hara. Di samping itu, mineralisasi bahan organik akan menyebabkan penurunan KTK
tanah, dan hal ini akan berakibat tanah tidak mampu menahan unsur hara, dan
selanjutnya meningkatkan pencucian dan hal ini berarti menurunkan efisiensi
pemupukan.
Sebagaimana telah dibahas pada butir 2.2. biochar mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap kation. Di samping itu, biochar merupakan senyawa carbon yang
relatif stabil, jauh lebih stabil dari senyawa organik yang tidak diarangkan (Badlock &
Smernik, 2002) Kedua kharakteristik ini telah melahirkan gagasan bahwa biochar akan
sangat bermanfaat untuk mengurangi laju degradasi tanah, sehingga kesinambungan
produksi pangan dapat dijamin. Di samping itu, adanya afinitas yang tinggi juga
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah polusi tanah dan air karena
penggunaan berbagai bahan kimia pertanian yang berlebihan. Potensi penggunaan

7
biocahar sebagai bahan amandemen untuk menjaga kesinambungan kesuburan dan
produkstivitas tanah di daerah tropis telah dilaporkan oleh Topoliantz et al., (2005)
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan biochar dapat
meningkatkan produktivitas tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi
tanah (Glaser et al., 2002; Lehmann et al., 2003; Chan et al., 2007 ). Telah banyak
laporan bahwa penggunaan biochar dapat meningkatkan pH tanah, dan meningkatkan
KTK tanah (Liang et al., 2006; Yamato et al., 2006 ). Lehman et al., (2003) dan
Steiner et al., (2008) telah melaporkan adanya peningkatan efisiensi pemupukan
nitrogen pada tanah yang mengandung biochar. Perbaikan srtuktur tanah, peningkatan
kapasitas penyimpanan air tanah dan penurunan kekuatan tanah telah dilaporkan oleh
Chan et al..(2007) yang melakukan penelitian pada tanah yang mudah mengeras di
Australia. Pengaruh positif biochar terhadap kesuburan biologi tanah terjadi melalui
peningkatan aktivitas jasad mikro tanah sehingga dapat meningkatkan komposisi dan
biomassa jasad mikro tanah (Steiner et al., 2008). Peningkatan koloni mycorrhiza
karena penggunaan biochar telah dibuktikan oleh Warnock et al. (2004). Rondon et
al., ( 2007) menunjukkan bahwa penggunaan biochar meningkatkan fiksasi nitrogen
pada tanaman polong.
Dengan adanya perbaikan kesuburan kimia, fisik dan bilogi, banyak penelitian
telah membuktikan bahwa penggunaan biochar dapat memperbaiki pertumbuhan dan
meningkatkan hasil tanaman (Lehman et al., 2003). Hasil penelitian Yamato et al.,
(2006) menunjukkan bahwa penggunaan biochar dari kayu accasia dapat
meningkatkan hasil tanaman jagung, kacang tunggak dan kacang tanah. Penggunaan
biochar dari bahan limbah hasil pertanian telah terbukti, disamping meningkatkan
hasil tanaman wortel, juga meningkatkan kandungan N (Chan et al., 2007). Chan et
al. (2008) dan Tagoe et al. (2008) menggunakan biochar berbahan baku kotoran ayam
untuk memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman.
Peningkatan efisiensi pemupukan sebagai akibat penggunaan biochar telah
dilaporkan oleh Steiner et al. (2007). Peningkatan efisiensi pemupukan terjadi sebagai
akibat adanya KTK yang tinggi pada biochar sehingga mampu menjerap hara pada
pupuk, dan selanjutnya memperkecil kehilangan hara karena pencucian.

8
III. METODE PENELITIAN.

Penelitian akan diakukan dalam 4 tahapan, selama 3 tahun. Pada tahun pertama
akan dilakukan percobaan tahap 1, yaitu produksi dan karakterisasi biochar, kemudian
dilanjutkan percobaan tahap 2, yaitu penggunaan biochar sebagai bahan amandemen
pada percobaan pot. Pada tahun ke dua akan dilakukan 2 percobaan lapangan yang
merupakan tindak lanjut percobaan pot.
Pada tahun ke tiga akan dilakukan percobaan pengaruh pemupukan dan
pemberian biochar untuk mempelajari adanya interaksi antara pemupukan dan
biochar. Jika terdapat interaksi positif, akan dilakukan percobaan untuk mempelajari
potensi biochar sebagai carier pupuk.

Percobaan tahun pertama


3.1. Produksi dan Karakterisasi Biochar
Tujuan :
Mempelajari pengaruh bahan dan proses pembuatan biochar terhadap karakter
biochar yang dihasilkan.
Output :
Teknik pembuatan biochar dan sifat-sifat biochar.
Perlakuan : ada 2 faktor yang diteliti dalam percobaan ini, yaitu :
(a) Bahan baku biochar :
- Blotong (limbah industri gula)
- Onggok (limbah produk tapioka)
- Sampah kota
- Jerami dan tongkol jagung
- Pupuk kandang kotoran ayam
(b) Temperatur :
- 300o C
- 500o C
- 800o C
Pembuatan biochar dilakukan dengan cara pirolysis yang dijelaskan oleh
Purensuren et al., (2003). Dalam hal ini bahan baku dimasukkan ke dalam sebuah
reaktor yang dibuat dari baja tahan karat dan dipanaskan dengan peningkatan
temperatur 20oC per menit, sampai temperatur yang diinginkan (sesuai perlakuan).

9
Setelah temperatur yang diinginkan tercapai, didiamkan sekitar 2-3jam sampai
kondensasi bagian cairan selesai.
Biochar yang dihasilkan dihaluskan dan kemudian dikeringkan pada
temperatur 80oC selama 4 jam, kemudian di masukkan kedalam “vaccum desicator“
untuk ditentukan kepadatannya dengan “mercury porosimeter”. Selanjutnya porositas,
∈, dihitung dengan persamaan :
∈ =(1 − ga/gt) × 100% ..................................................................................(1)

Dimana ga adalah berat jenis volume, gt adalah berat jenis partikel

Pengamatan karakter biochar juga dilakukan pada kandungan abu (metode


ASTM D 482), kandungan S (metode IP336), nilai pemanasan (ASTM D 328-91a),
total asam (ASTM D 974), dan KTK (Amonium acetate 1 N, pH 7,0).
3.2. Percobaan Penggunaan Biochar untuk Bahan Amandemen
Tujuan :
Mempelajari potensi biochar untuk memperbaiki sifat tanah bermasalah
Out-put :
Informasi tentang manfaat biochar dalam memperbaiki sifat tanah.
Percobaan akan dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan pot
berkapasitas sekitar 8 kg tanah kering udara. Untuk keperluan ini akan digunakan 2
macam tanah bermasalah, yaitu (1) tanah masam dan (2) tanah yang telah teregradasi
(tererosi berat).
Untuk tanah masam perlakuan yang dicoba :
(1) kontrol, tanpa perlakuan
(2) bahan amandemen baku (kapur)
(3) biochar blotong
(4) biochar onggok
(5) biochar jerami dan tongkol jagung
(6) biochar sampah kota
(7) biochar pupuk kandang kotoran ayam
Sedang untuk tanah yang telah terdegradasi, perlakuan yang dicoba :
(1) kontrol, tanpa perlakuan
(2) bahan amandemen baku (kompost)
(3) biochar blotong

10
(4) biochar onggok
(5) biochar jerami dan tongkol jagung
(6) biochar sampah kota
(7) biochar pupuk kandang kotoran ayam
(8) pupuk kandang kotoran ayam
Perlakuan tersebut diulang 4 kali dan diatur dalam Rancangan Acak Lengkap.
Tanah yang telah diberi perlakuan diinkubasi selama 1 bulan, kemudian
diambil contoh tanah untuk dianalisis sifat kimia dan sifat fisiknya. Selanjutnya pada
pot tersebut ditanami tanaman jagung dengan pemupukan 135 kg N/ha, 50 kg
P2O5/ha dan 50 kg K2O/ha. Tanaman jagung dibiarkan tumbuh sampai panen.
Analisis sifat tanah meliputi (pH, H2O), bahan organik tanah (Walkey &
Black), N (Kjedahl), P tersedia (Bray), K total, KTK (Amonium Acetat pH 7,0), dan
Aldd (khusus untuk tanah masam). Sifat fisik yang diamati kemantapan agregat
(ayakan basah), berat volume tanah, kapasitas penyimpanan air (pressure plate),
permeabilitas tanah (permeater).
Analisis tanaman dilakukan untuk produksi biomassa total, hasil tanaman, dan
serapan hara N, P dan K.

PERCOBAAN TAHUN KE DUA


3.3. Penggunaan Biochar sebagai Bahan Amandemen pada Tanah Masam
Tujuan :
1. Mempelajari potensi biochar sebagai bahan amandemen pada tanah masam
2. Menentukan dosis biochar yang memberi hasil optimum
Out-put :
1. Informasi tentang potensi biochar sebagai bahan amandemen tanah masam
2. Informasi tentang dosis biochar yang diperlukan untuk tanah masam
Dari hasil percobaan tahun pertama dipilih biochar yang paling menguntungkan, baik
ditinjau dari tanggapan tanaman, dan kemudahan penyediaan. Perlakuan yang dicoba :
(1) kontrol, tanpa perlakuan
(2) Biochar 2,5 t/ha
(3) Biochar 5,0 t/ha
(4) Biochar 7,5t/ha
(5) Biochar 15,0 t/ha
(6) Biochar 20,0 t/ha

11
(7) Biochar 30,0 t/ha
Seperti pada percobaan pot, sebagai tanaman indikator digunakan tanaman jagung
dengan pemupukan 135 kg N/ha, 50 kg P2O5/ha dan 50 kg K2O/ha. Pemeliharaan
dilakukan secara optimum, dan tanaman jagung dibiarkan tumbuh sampai panen.
Percobaan akan di lakukan di Dampit, Kabupaten Malang.
Pada saat tanaman berumur 30 hari diambil contoh tanah untuk dianalisis sifat
tanah yang meliputi (pH, H2O), bahan organik tanah (Walkey & Black), N (Kjedahl),
P tersedia (Bray), K total, KTK (Amonium Acetat pH 7,0), dan Aldd (khusus untuk
tanah masam). Sifat fisik yang diamati kemantapan agregat (ayakan basah), berat
volume tanah, kapasitas penyimpanan air (pressure plate), permeabilitas tanah
(permeater).
Analisis tanaman dilakukan untuk produksi biomassa total, hasil tanaman, dan
serapan hara N, P dan K.

3.4. Penggunaan Biochar sebagi Bahan Amandemen pada Tanah Terdegradasi

Tujuan :
1. Mempelajari potensi biochar sebagai bahan amandemen pada tanah terdegradasi
2. Menentukan dosis biochar yang memberi hasil optimum
Out-put :
1. Informasi tentang potensi biochar sebagi bahan amandemen tanah terdegradasi
2. Informasi tentang dosis biochar yang diperlukan untuk tanah terdegradasi
Dari hasil percobaan tahun pertama dipilih biochar yang paling menguntungkan, baik
ditinjau dari tanggapan tanaman, dan kemudahan peneydiaan. Perlakuan yang dicoba :
(1) kontrol, tanpa perlakuan
(2) Biochar 2,5 t/ha
(3) Biochar 5,0 t/ha
(4) Biochar 7,5t/ha
(5) Biochar 15,0 t/ha
(6) Biochar 20,0 t/ha
(7) Biochar 30,0 t/ha
Seperti pada percobaan pot, sebagai tanaman indikator digunakan tanaman jagung
dengan pemupukan 135 kg N/ha, 50 kg P2O5/ha dan 50 kg K2O/ha. Pemeliharaan

12
dilakukan secara optimum, dan tanaman jagung dibiarkan tumbuh sampai panen.
Percobaan akan dilakukan di Jatikerto, Kec. Kromengan, Kabupaten Malang.
Pada saat tanaman berumur 30 hari diambil contoh tanah untuk dianalisis sifat
tanah yang meliputi (pH, H2O), bahan organik tanah (Walkey & Black), N (Kjedahl),
P tersedia (Bray), K total, KTK (Amonium Acetat pH 7,0). Sifat fisik yang diamati
kemantapan agregat (ayakan basah), berat volume tanah, kapasitas penyimpanan air
(pressure plate), permeabilitas tanah (permeater).
Analisis tanaman dilakukan untuk produksi biomassa total, hasil tanaman, dan
serapan hara N, P dan K.

PERCOBAAN TAHUN KE TIGA


3.5. Pengaruh Penggunaan Biochar terhadap Efisiensi Pemupukan dan
Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Jagung
Tujuan :
Mempelajari pengaruh penambahan biochar terhadap efisiensi pemupukan dan
pertumbuhan serta hasil tanaman jagung.
Out-put :
Informasi tentang pengaruh penggunaan biochar terhadap efisiensi pemupukan dan
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Pada percobaan ini akan digunakan tanah masam. Perlakuan yang dicoba
adalah :
Faktor 1 : Pupuk dengan perlakuan :
(1) tanpa pupuk
(2) pupuk N (135 kg N/ha)
(3) pupuk NP (135 kg N/ha; 50 kg P2O5/ha)
(4) NPK (135 kg N; 50 kg P2O5; 50 kg K2O/ha
Faktor 2 : Biochar : 0 dan 10 t/ha
Seperti pada percobaan pot, sebagai tanaman indikator digunakan tanaman jagung.
Pemeliharaan dilakukan secara optimum, dan tanaman jagung dibiarkan tumbuh
sampai panen. Percobaan akan di lakukan di Dampit, Kabupaten Malang.
Pada saat tanaman berumur 30 hari diambil contoh tanah untuk dianalisis sifat
tanah yang meliputi (pH, H2O), bahan organik tanah (Walkey & Black), N (Kjedahl),
P tersedia (Bray), K total, KTK (Amonium Acetat pH 7,0), dan Aldd (khusus untuk

13
tanah masam). Sifat fisik yang diamati kemantapan agregat (ayakan basah), berat
volume tanah, kapasitas penyimpanan air (pressure plate), permeabilitas tanah
(permeater).
Analisis tanaman dilakukan untuk produksi biomassa total, hasil tanaman, dan
serapan hara N, P dan K.
Percobaan 3.6. Penggunaan Biochar sebagai “carrier” Pupuk NPK
Tujuan :
1. Mempelajari kemungkinan penggunan biochar sebagai carrier pupuk NPK
2. Meningkatkan efisiensi pemupuan NPK
Out-put :
Patent penggunaan biochar sebagai carrier pupuk NPK
Perlakuan percobaan :
Faktor 1 : 1. pupuk NPK tunggal
2. pupuk NPK majemuk
Faktor 2 : 1. tanpa biochar
2. diberi 10 t biochar/ha
Seperti pada percobaan pot, sebagai tanaman indikator digunakan tanaman jagung.
Pemeliharaan dilakukan secara optimum, dan tanaman jagung dibiarkan tumbuh
sampai panen. Percobaan akan di lakukan di Dampit, Kabupaten Malang.
Pada saat tanaman berumur 30 hari diambil contoh tanah untuk dianalisis sifat
tanah yang meliputi (pH, H2O), bahan organik tanah (Walkey & Black), N (Kjedahl),
P tersedia (Bray), K total, KTK (Amonium Acetat pH 7,0), dan Aldd (khusus untuk
tanah masam). Sifat fisik yang diamati kemantapan agregat (ayakan basah), berat
volume tanah, kapasitas penyimpanan air (pressure plate), permeabilitas tanah
(permeater).
Analisis tanaman dilakukan untuk produksi biomassa total, hasil tanaman, dan
serapan hara N, P dan K.

14
METODE PENELITIAN

15
16
Bagan Penelitian

Proses Perubahan Biomasa Menjadi


Biochar

Pirolisis :
Gas : H2, CH2, CO, CO2, gas-gas lain
Proses thermokimia dimana biomasa dikonversi
melalui pemanasan melalui pemanasan pada suhu Cair : Tar
650-900 K dan tanpa oksigen (atau setengah Produk pirolisis
Padat : Arang/char (hampir karbon murni dan
dibakar dengan suplai oksigen terbatas)
material inersial)
Biomasa/ limbah :
sampah,blotong, jerami/ - Residu padatan (arang) pirolisis biomasa Bernilai Stabilitas yang tinggi dalam melawan
tongkol jagung, onggok, Biochar : - Kaya karbon (hidrokarbon poli aromatik (siklik) dekomposisi
pupuk ayam kelompok fungsional Kemampuannya mengambil nutrisi

Kualitas Komponen kimia dan fisik char berbeda Nilai perubahan tanah berbeda

Jenis limbah Kondisi pirolisis :


/biomasa Temperatur
Udara / oksigen
Tingkat pemanasan
Tingkat katalis
Tipe katalis
Waktu residensi

17
Tahapan Penelitian

Produksi dan Karakterisasi Biochar

Jenis Biomasa / Limbah Luaran


: Sampah kota Tahun pertama
Onggok Indikator
Biomasa/ Blotong Sifat Kimia Capaian
Pirolisis
limbah Jerami dan tongkol
Kandungan lignin
jagung KTK
Kotoran ayam Karak N, P, K Teknik pembuatan
Analisis Temperatur Pemanasan Hasil terisas Bahan organik biochar
Biochar/ Karakteristik/ sifat-
(0C) i S sifat Biochar
arang
300 Total asam
Kandungan 500 Sifat Fisik
Lignin 800 Porositas Indikator
Bulk density Capaian
Nilai pemanasan
Abu

18
Aplikasi Biochar ke Dalam Tanah (uji dalam rumah kaca)

Potensi Biochar untuk Memperbaiki Sifat Tanah Bermasalah

Tanah masam Luaran


kontrol Tahun kedua
bahan amandemen baku
(kapur) Serapan NPK dengan biochar
biochar yang dihasilkan Indikator Kandungan Al dd rendah atau bahkan Manfaat biochar dalam memperbaiki
Biochar sebagai tahun pertama (5 macam) Capaian tidak ada sifat tanah
Tanah
150terdegradasi Sifat fisik dan kimia tanah menjadi
bahan mandemen baik
kontrol
bahan amandemen baku (kompos)
biochar yang dihasilkan tahun
pertama (5 macam)
Pupuk kandang kotoran ayam

19
Aplikasi Biochar di lapangan

1. Efisiensi Pemupukan dengan Biochar dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Jagung
2. Penggunaan Biochar sebagai “carrier” Pupuk NPK

Luaran tahun
Pupuk Kimia Indikator capaian : Ketiga
- Efisiensi pemupukan
tanpa pupuk - Serapan NPK tinggi
pupuk N (135 kg N/ha)
Aplikasi pupuk NP (135 kg N/ha; 50 kg P2O5/ha)
- Informasi pengaruh penggunaan biochar
terhadap efisiensi pemupukan dan
Tanah masam pupuk NPK (135 kg N/ha; 50 kg P2O5/ha; 50 pertumbuhan serta hasil tanaman jagung
kgK2O/ha)
Di lapangan
Dosis biochar (ton/ha)
0
10

Pemupukan

1.Pupuk Tunggal
2.Pupuk Majemuk Patent penggunaan biochar sebagai
carrier pupuk NPK
Dosis Biochar(ton/ha)

1. 0
2. 10

20
IV. PEMBIAYAAN
Rekapitulasi Anggaran Tahun I
No. Jenis Pengeluaran Total (Rp.)
1 Pelaksana (gaji & upah) 17,000,000
2 Peralatan 15,450,000
3 Bahan habis pakai 58,475,000
4 Perjalanan 3,700,000
5 Pertemuan/Seminar 3,450,000
6 Laporan/publikasi 1,800,000
Total Anggaran 99,875,000

Rekapitulasi Anggaran Tahun II


No. Jenis Pengeluaran Total (Rp.)
1 Pelaksana (gaji & upah) 21,250,000
2 Peralatan 8,200,000
3 Bahan habis pakai 63,000,000
4 Perjalanan 1,200,000
5 Pertemuan/Seminar 3,550,000
6 Laporan/publikasi 2,050,000
Total Anggaran 99,250,000

Rekapitulasi Anggaran Tahun III


No. Jenis Pengeluaran Total (Rp.)
1 Pelaksana (gaji & upah) 21,250,000
2 Peralatan 13,200,000
3 Bahan habis pakai 54,300,000
4 Perjalanan 3,000,000
5 Pertemuan/Seminar 5,050,000
6 Laporan/publikasi 3,050,000
Total Anggaran 99,850,000

21
V. JADWAL PENELITIAN
Tahun Pertama :
1. Produksi dan Karakterisasi Biochar
2. Penggunaan Biochar untuk Bahan Amandemen

No Bulan ke -
Kegiatan Penelitian
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Mengurus ijin penelitian dan x
persiapan ke lapangan
2. Penyewaan alat pirolisa x
3 Pembuatan alat karbonisasi x
4. Survey limbah/ biomasa sebagai x x X
bahan pembuatan biochar
5. Pengambilan biomasa/ limbah yang x
diperlukan sebagai materi
penelitian
6. Proses pengeringan biomasa/ x
limbah
7. Proses penggilingan biomasa/ x
limbah
8. Proses pembuatan biochar x
9. Analisis sifat kimia dan fisik x x x
biochar
12. Analisis lignin sebelum dan x x
sesudah
13. Pengambilan sample tanah dan x
pembelian bahan tanam, pupuk,
pestisida
14. Penyiapan media tanam dalam x
polibag
15. Penanaman x
16. Pemeliharaan tanaman x x x x
17. Panen x
18. Pengambilan sample tanaman x
19. Analisis pertumbuhan dan hasil x x
tanaman
20. Tabulasi data x x x x x
21. Analisis data x x x x
22. Intepretasi data x x x
23. Pencarian pustaka dengan internet x x x x x x x x
24. Penulisan dan pembahasan draft x x x
laporan
25. Seminar hasil penelitian x
26. Penyempurnaan laporan x
27. Penggandaan x
28. Pengiriman laporan x
29. Publikasi x

22
Tahun Kedua
Penggunaan Biochar sebagai Bahan Amandemen Tanah Masam dan Tanah
Terdegradasi

No Bulan ke -
Kegiatan Penelitian
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Survey lokasi penelitian lapang X
2. Persiapan dan pengolahan tanah X
3 Persiapan materi penelitian (benih X
jagung, pupuk NPK, pupuk
kandang, dolomit, pestisida, dll)
4. Pemberian dan pencampuran x
dolomite/ pupuk kandang/ biochar
pada lahan sesuai dengan perlakuan
5. Penanaman jagung x
6. Pemupukan NPK x
7. Pemeliharaan x x x x
8. Pengamatan pertumbuhan x x x
9. Panen dan hasil tanaman x
10. Mengambil sampel tanah dan x
analisis tanah
11. Analisis jaringan tanaman x x
12. Tabulasi data x x x
13. Analisis data x x
14. Intepretasi data x x
15. Pencarian pustaka dengan internet x x x x x x x x
16. Penulisan dan pembahasan draft x
laporan
17. Seminar hasil penelitian x
18. Penyempurnaan laporan x
19. Penggandaan x
20. Pengiriman laporan x
21. Publikasi x

23
Tahun Ketiga
1. Pengaruh Penggunaan Biochar terhadap Efisiensi Pemupukan dan
Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Jagung
2. Penggunaan Biochar sebagai ”carrier” Pupuk NPK

No Bulan ke -
Kegiatan Penelitian
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Penyiapan lahan x
2. Penyiapan materi penelitian x
3 Penyiapan pupuk kimia sesuai dosis x
perlakuan
4. Penyiapan biochar sesuai dengan x
dosis
5. Aplikasi biochar ke lapang x
6. Penanaman x
7. Pemupukan sesuai dosis dan cara x X
pemupukan
8. Pemeliharan tanaman x X x x
9. Pengamatan pertumbuhan tanaman X x
10. Panen x
11. Pengambilan tanah dan analisis x
tanah
12. Analisis pertumbuhan tanaman x
13. Tabulasi data x x x
14. Analisis data x x
15. Intepretasi data x x
16. Pencarian pustaka dengan internet x x X x x x x x
17. Penulisan dan pembahasan draft x
laporan
18. Seminar hasil penelitian x
19. Penyempurnaan laporan x
20. Penggandaan x
21. Pengiriman laporan x
22. Publikasi x

DAFTAR PUSTAKA
Baldock, J.A. and Smernik, R.J. 2002. Chemical composition and
bioavailability of thermally altered Pinus resinosa (Red pine) wood. Organic
Geochemistry 33: 1093-1109.
Chan, K.Y., Zwieten, B,L. avn., Meszaros, I., Downie, D., and Joseph, S. 2007.
Agronomic values of greenwaste biochar as a soil amendment. Australian
Journal of Soil Research, 2007, 629–634
Chan, K.Y., Zwieten, B,L. avn., Meszaros, I., Downie, D., and Joseph, S. 2008.
Using poultry litter biochars as soil amendments. Australian Journal of Soil
Research, 46, 437–444
Druffel, E.R.M. 2004. Comments on the importance of black carbon in the global
carbon cycle. Marine Chemistry 92, 197 – 200.

24
Gaunt, J.L., and Lehmann, J.2008. Energy balance and emissions associated with
biochar sequestration and pyrolysis bioenergy production. Environ. Sci.
Technol., 42, 4152–4158
Glaser, B. 2007. Prehistorically modified soils of central Amazonia: a model for
sustainable agriculture in the twenty-first century. Phil. Trans. R. Soc. B
362, 187–196
Glaser, B., Lehmann, J., and Zech, W.2002. Ameliorating physical and chemical
properties of highly weathered soils in the tropics with charcoal: A Review.
Biol Fertil Soils, 35:219–230
Glaser B, Haumaier L, Guggenberger G, Zech W (2001) The Terra Preta
phenomenon: a model for sustainable agriculture in the humic tropics. Die
Naturwissenschaften 88, 37–41.
Hohestein, W.G., and Wright, L.L. 1994. Biomass energy production in the
United States : an overview. Biomass Bioenergy, 1994 : 161 – 173.
Krull, E. 2007. Biochar. CSIRO, Land and Water Division, Canbera, Australia.
Lal, R.1995. The role of residue management in sustainable agricultural systems.
J. Sustain. Agric., 5 : 51 -78.

Larson, W.E. 1979. Crop residue : energy production on erosion control. J. Soil
Water Conserv., 34 : 74 – 7.
Lehman, J., 2007. Bio-energy in the black.. Concepts and question. Front Ecology
Environment 5, 381–387
Lehmann, J., J. P. da Silva Jr., C. Steiner, T. Nehls, W. Zech, and B. Glaser. 2003.
Nutrient availability and leaching in an archaeological Anthrosol and a
Ferralsol of the Central Amazon basin: fertilizer, manure and charcoal
amendments. Plant and Soil 249:343-357.
Liang, B., Lehmann, J., Kinyangi, D., Grossman, J., O’Neill, B., Skjemstad,
J.O.,Thies, J., Luizao, F.J., Peterson, J., Neves, E.G. .2006.Black carbon
increases cation exchange capacity in soils. Soil Science Society of America
Journal 70, 1719–1730.
Makeschin, F. 1994. Effects of energy forestry on soils. Biomass Production, 6 :
63-79
O¨ zcimen, D. and Karaosmanog˘lu, F. 2004. Production and characterization of
bio-oil and biochar from rapeseed cake. Renewable Energy ,29 :779–787
Pigery, A., and Hedley, M.J. 2008. Massey Bio-char Initiative. Centre for Energy
Research. Massey University. Palmstown North, New Zealand.
Rondon, M. A., J. Lehmann, J. Ramirez, and M. Hurtado. 2007. Biological
nitrogen fixation by common beans (Phaseolus vulgaris L.) increases with
bio-char additions. Biology and Fertility of Soils, 43 : 699 -708.
Steiner, C., B. Glaser, W. G. Teixeira, J. Lehmann, W. E. H. Blum, and W. Zech.
2008. Nitrogen Retention and Plant Uptake on a Highly Weathered
Central Amazonian Ferralsol ammended with Compost and Charcoal.
Journal of Plant Nutrition and Soil Science.
Steiner, C., W. G. Teixeira, J. Lehmann, T. Nehls, J. L. V. d. Macêdo, W. E. H.
Blum, and W. Zech. 2007. Long term effects of manure, charcoal and
mineral fertilization on crop production and fertility on a highly weathered
Central Amazonian upland soil. Plant and Soil 291:275-290.
Tagoe, S.O., Takatsugu Horiuchi, T., and Matsui, T. 2008. Effects of carbonized
and dried chicken manures on the growth, yield, and N content of soybean.
Plant Soil, 306 : 211–220

25
Topoliantz , S., Ponge, JF., and Ballof, S. 2007. Manioc peel and charcoal: a
potential organic amendment for sustainable soil fertility in the tropics.
Biol. Fertil. Soils, 41: 15–21
Yaman, S. 2004, 'Pyrolysis of biomass to produce fuels and chemical feedstocks',
Energy Conversion and Management 45, 651-671.

Yamato,M., Okimori, Y., Wibowo, I.F., Anshori , S., and Ogawa, M. 2006.
Effects of the application of charred bark of Acacia mangium on the yield
of maize, cowpea and peanut, and soil chemical properties in South
Sumatra, Indonesia. Soil Science and Plant Nutrition 52, 489–495

26
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pertimbangan Alokasi Biaya

Percobaan tahun pertama (I)


1. Gaji dan upah
Jumlah Honor/ bulan Jumlah
No. Pelaksana Jumlah bulan
Pelaksana (Rp.) (Rp.)
1 Peneliti utama 1 5 600,000 3,000,000
2 Anggota peneliti 1 5 400,000 12,000,000
3 Teknisi lapang 1 5 200,000 1,000,000
4 Teknisi laboratorium 1 5 200,000 1,000,000
Jumlah 17,000,000

2. Peralatan
Biaya Total biaya
No. Nama alat Volume Keterangan
satuan (Rp.) (Rp.)
1 Sewa alat pirolisis 1 buah paket 8,000,000
2 Sewa leaf area meter 1 buah 3 100,000 300,000
3 Sewa rumah kaca 1 buah paket 2,000,000
4 Oven 1 buah 4 150,000 600,000
5 Neraca analitis 1 buah 4 100,000 400,000
6 Timbangan 1 buah 4 100,000 400,000
50
7 Sewa internet 10 50,000 500,000
jam/bulan
8 Polibag 450 buah 1,000 450,000
9 Sewa laboratorium 1 buah 6 50,000 300,000
10 Sewa lahan 0,5 ha 6 bulan 2,500,000 2,500,000
Jumlah 15,450,000

3. Bahan habis pakai (termasuk ATK)


Biaya satuan Total
No. Nama bahan Volume
(Rp.) biaya (Rp.)

1 Kertas HVS 80g 2 rim 50.000 100.000

2 Tinta injek hitam 1 buah 175.000 175.000

3 Flash disk 1 buah 150.000 150.000

4 Film & cuci cetak 100 lembar 1.000 100.000

5 Analisis N total, P, K, S biochar 240 75.000 18.000.000

6 Analisis C organik biochar 60 75.000 4.500.000


7 Analisis nilai pemanasan 60
27
90.000 5.400.000

8 Analisis abu 60 50.000 3.000.000

9 Analisis KTK biochar 60 75.000 4.500.000

10 Analisis pH biochar 60 25.000 1.500.000

11 Analisis Bulk density biochar 60 50.000 3.000.000

12 Analisis porositas biochar 60 50.000 3.000.000

13 Analisis lignin (biomasa dan biochar) 60 100.000 6.000.000

14 Analisis N P K jaringan tanaman 180 50.000 9.000.000


15 Onggok, blotong    

16 Tongkol jagung dan jerami   - -

17 Sampah kota   - -

18 Pupuk kandang ayam   - -

19 Benih jagung   50.000 50.000

20 Pupuk NPK   75.000 75.000

21 Pestisida 1 liter 50.000 50.000

  Jumlah     58.475.000

4. Perjalanan
Jumlah
No. Kota/tempat tujuan Volume Biaya satuan (Rp.)
pelaksana
1 Pabrik gula 1 200,000 200,000
2 Pabrik tapioca 1 500,000 500,000
3 Farm dari perusahaan pakan ternak 2 150,000 300,000
4 Pengambilan biomasa/ limbah 5 400,000 2,000,000
Pengambilan sampel tanah di Kab
5 3 150,000 450,000
Malang
6 Transport lokal Malang 5 50,000 250,000
Jumlah 3,700,000

28
5. Pertemuan Tim Peneliti
Biaya satuan Total biaya
No. Kegiatan Jumlah Frekuensi
(Rp.) (Rp.)
Persiapan mengurus
1 administrasi dan ijin 4 3 50,000 150,000
penelitian
2 Pelaksanaan penelitian 1 paket
a. Menganalisa data 2,000,000 2,000,000
b. Mengintepretasi data 500,000 500,000
c. Membuat draf laporan 5 20,000 100,000
3 Membahas draf laporan 5 20,000 100,000
4 Seminar 50 10,000 500,000
5 Perbaikan laporan akhir 2 2 50,000 100,000
Jumlah 3,450,000

6. Pertemuan Tim Peneliti


Biaya satuan
No. Uraian kegiatan Jumlah Total biaya (Rp.)
(Rp.)
1 Penggandaan 10 50,000 500,000
2 Publikasi 2 500,000 1,000,000
3 Pengiriman 2 150,000 300,000
Jumlah 1,800,000

Percobaan tahun kedua (II)


1. Gaji dan upah
Jumlah Jumlah Honor/ bulan
No. Pelaksana Jumlah (Rp.)
Pelaksana bulan (Rp.)
1 Peneliti utama 1 5 750,000 3,750,000
2 Anggota peneliti 3 5 500,000 15,000,000
3 Teknisi lapang 1 5 250,000 1,250,000
4 Teknisi laboratorium 1 5 250,000 1,250,000
Jumlah 21,250,000

2. Peralatan
Biaya satuan Total biaya
No. Nama alat Volume Bulan
(Rp.) (Rp.)
1 Sewa leaf area meter 1 buah 4 100,000 400,000
Sewa lahan dan
2 0,5 ha 6 bl 5,000,000 5,000,000
pengolahan tanah
3 Oven 1 buah 5 200,000 1,000,000
4 Neraca analitis 1 buah 5 100,000 500,000
5 Timbangan 1 buah 5 100,000 500,000
6 Sewa laboratorium 6 bl 50,000 300,000
29
50
7 Sewa internet 10 50,000 500,000
jam/bulan
Jumlah 8,200,000

3. Bahan habis pakai (termasuk ATK)


Biaya satuan Total
No. Nama bahan Volume
(Rp.) biaya (Rp.)
100
1 Kertas HVS 80g 2 rim 50.000 .000
200
2 Tinta injek hitam 1 buah 200.000 .000
100 100
3 Film & cuci cetak lembar 1.000 .000
18.000
4 Analisis N total, P, K, S 240 75.000 .000
4.500
5 Analisis C organik 60 75.000 .000
7.200
6 Analisis permeabilitas tanah 60 120.000 .000
6.000
7 Analisis penyimpanan air 60 100.000 .000
4.500
8 Analisis KTK 60 75.000 .000
1.500
9 Analisis pH 60 25.000 .000
3.000
10 Analisis Bulk density 60 50.000 .000
3.000
11 Analisis porositas biochar 60 50.000 .000
5.700
12 Analisis kemantapan agregat 60 95.000 .000
9.000
13 Analisis N P K jaringan tanaman 180 50.000 .000
14 Onggok, blotong    

15 Tongkol jagung dan jerami   - -

16 Sampah kota   - -

17 Pupuk kandang ayam   - -


50
18 Benih jagung   50.000 .000
100
19 Pupuk NPK   100.000 .000
50
20 Pestisida 1 liter 50.000 .000
Jumlah     63.000.000
4. Perjalanan

30
Jumlah Biaya satuan
No. Kota/tempat tujuan Volume
pelaksana (Rp.)
1 Farm dari perusahaan pakan ternak 2,520 350,000 700,000
2 Transport lokal Malang 10 50,000 500,000
Jumlah 1,200,000

5. Pertemuan Tim Peneliti


Biaya satuan Total biaya
No. Kegiatan Frekuensi
(Rp.) (Rp.)
Persiapan mengurus
1 4 50,000 200,000
administrasi dan ijin penelitian
2 Pelaksanaan penelitian 1 paket
a. Menganalisa data 2,000,000 2,000,000
b. Mengintepretasi data 500,000 500,000
c. Membuat draf laporan 5 25,000 125,000
3 Membahas draf laporan 5 25,000 125,000
4 Seminar 50 10,000 500,000
5 Perbaikan laporan akhir 2 50,000 100,000
Jumlah 3,550,000

6. Pertemuan Tim Peneliti


Biaya satuan Total biaya
No. Uraian kegiatan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
1 Penggandaan 10 75,000 750,000
2 Publikasi 2 500,000 1,000,000
3 Pengiriman 2 150,000 300,000
Jumlah 2,050,000

Percobaan tahun ketiga (III)


1. Gaji dan upah
Jumlah Jumlah Honor/ bulan Jumlah
No. Pelaksana
Pelaksana bulan (Rp.) (Rp.)
1 Peneliti utama 1 5 750,000 3,750,000
2 Anggota peneliti 3 5 500,000 15,000,000
3 Teknisi lapang 1 5 250,000 1,250,000
4 Teknisi laboratorium 1 5 250,000 1,250,000
Jumlah 21,250,000

2. Peralatan

31
Biaya satuan Total biaya
No. Nama alat Volume Bulan
(Rp.) (Rp.)
1 Sewa leaf area meter 1 buah 4 100,000 400,000
Sewa lahan dan
2 0,5 ha x 2 6 bl 5,000,000 10,000,000
pengolahan tanah
3 Oven 1 buah 5 200,000 1,000,000
4 Neraca analitis 1 buah 5 100,000 500,000
5 Timbangan 1 buah 5 100,000 500,000
6 Sewa laboratorium 6 bl 50,000 300,000
50
7 Sewa internet 10 50,000 500,000
jam/bulan
Jumlah 13,200,000

3. Bahan habis pakai (termasuk ATK)


Biaya satuan Total
No. Nama bahan Volume
(Rp.) biaya (Rp.)
100
1 Kertas HVS 80g 2 rim 50.000 .000
200
2 Tinta injek hitam 1 buah 200.000 .000
100 100
3 Film & cuci cetak lembar 1.000 .000
11.250
4 Analisis N total, P, K 150 75.000 .000
4.500
5 Analisis C organik biochar 60 75.000 .000
7.200
6 Analisis permeabilitas tanah 60 120.000 .000
6.000
7 Analisis penyimpanan air 60 100.000 .000
4.500
8 Analisis KTK biochar 60 75.000 .000
1.500
9 Analisis pH biochar 60 25.000 .000
900
10 Analisis Al dd 30 30.000 .000
3.000
11 Analisis porositas biochar 60 50.000 .000
5.700
12 Analisis kemantapan agregat 60 95.000 .000
9.000
13 Analisis N P K jaringan tanaman 180 50.000 .000
14 Onggok, blotong    

15 Tongkol jagung dan jerami   - -

16 Sampah kota   - -
17 Pupuk kandang ayam  
32
- -
200
18 Benih jagung   200.000 .000
100
19 Pupuk NPK   100.000 .000
50
20 Pestisida 1 liter 50.000 .000
54.300
  Jumlah     .000

4. Perjalanan
Jumlah Biaya satuan
No. Kota/tempat tujuan Volume
pelaksana (Rp.)
Transport lokal Kotamadya
1 10 50,000 500,000
Malang
2 Transpot Kabupaten Malang 10 250,000 2,500,000
Jumlah 3,000,000

5. Pertemuan Tim Peneliti


Biaya satuan Total biaya
No. Kegiatan Frekuensi
(Rp.) (Rp.)
Persiapan mengurus administrasi 50,0
1 dan ijin penelitian 4 00 200,000
Pelaksanaan penelitian 1 paket    
3,000,0
a. Menganalisa data   00 3,000,000
2 500,0
b. Mengintepretasi data   00 500,000
25,0
c. Membuat draf laporan 5  00 125,000
25,0
3 Membahas draf laporan 5  00 125,000
20,0
4 Seminar 50  00 1,000,000
50,0
5 Perbaikan laporan akhir 2 00 100,000
  Jumlah   5,050,000

33
6. Pertemuan Tim Peneliti

Biaya satuan Total biaya


No. Uraian kegiatan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
1 Penggandaan 10 75,000 750,000
2 Publikasi 2 1,000,000 2,000,000
3 Pengiriman 2 150,000 300,000
Jumlah 3,050,000

Lampiran 2. Dukungan pada Pelaksanaan Penelitian


Proposal penelitian ini dibuat untuk turut serta dalam hibah kompetitif
sesuai prioritas Nasional guna mengatasi salah satu masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia dalam segi perubahan iklim, pelestarian lingkungan, keanekaan
hayati (biodiversity). Proposal yang diajukan ke DITJEN DIKTI DEPDIKNAS
merupakan proposal baru yang sedang diusulkan dan belum dilakukan penelitian.
Diharapkan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan dukungan dana sepenuhnya
dari DP2M, mengingat tidak ada dukungan dari lembaga manapun.

Lampiran 3. Sarana
Penelitian ini dirancang dalam waktu tiga (3) tahun, yang dimulai dari
produksi biochar dan dilanjutkan dengan aplikasi biochar pada tanah yang
dilakukan dalam pot (rumah kaca) dan di lapangan. Percobaan lapang akan
menggunakan lahan petani yang direncanakan menyewa lahan milik petani untuk
menempatkan perlakuan pada petak-petak percobaan. Hal ini diharapkan agar
dapat melibatkan petani dengan melihat secara langsung penelitian yang sedang
berlangsung. Lahan yang digunakan adalah lahan masam dan lahan yang telah
terdegradasi.
Pembuatan biochar dari berbagai biomasa dilakukan dengan menggunakan
teknologi pirolisa dengan alat pirolisa yang tersedia di Universitas Brawijaya
Malang.
Pengamatan terhadap berat kering dan hasil tanaman dapat dilaksanakan
sepenuhnya di laboratorium Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI).
Analisis tanah, tanaman, dan biochar (sifat-sifat) akan dilakukan di Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

34
Peralatan utama untuk membuat biochar maupun peralatan pendukung
lainnya dapat dilihat sebagai berikut :
No. Nama alat Tempat Keterangan
1. Alat pirolisa untuk membuat Universitas Menyewa
biochar Brawijaya

2. Spektofotometri,Flame UB Analisis tanah,


Fotometri,Peralatan biochar (sifat
Destilasi, Sentrifuse kimia dan fisik)

4. Oven, Timbangan UNITRI Berat kering


tanaman dan hasil
panen
5. Leaf area meter UB Menyewa alat
untuk mengukur
luas daun

6. Ayakan basah UB Analsis tanah


7. Pressure plate UB Analisis tanah
8. Permeater UB Analisis tanah
9. Vaccum desicator UB Analisis biochar
10. Mercury porosimeter UB Analisis biochar

Bahan-bahan (biomasa/ limbah) diperoleh dari berbagai tempat


sebagaimana yang dijelaskan pada metodologi penelitian akan dikumpulkan di
laboratorium yang terdapat alat pirolisa guna pembuatan biochar. Setelah
dihasilkan biochar akan dilanjutkan dengan analisa komponen kimia dan fisik
guna melihat karakteristik biochar yang dihasilkan dari berbagai bahan. Aplikasi
biochar ke dalam tanah akan dilakukan dalam rumah kaca maupun di lapangan.

35
Lampiran 4. Biodata Peneliti

Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap Sutoyo, SP., MP


2. NIP 510 092 430
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. Agama Islam
5. Status Kawin
6. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
7. Fakultas/Prog. Studi Pertanian/Budidaya pertanian
8. Pekerjaan Dosen Dpk. Pada Univ. Tribhuwana
Tunggadewi Malang
9. Pangkat /Gol. Penata TK.I / III-d
10. Pendidikan
1. S-1 Sarjana Pertanian Tahun 1995
2. S-2 Magister Pertanian Tahun 1999
2. Pekerjaan
No Institusi Jabatan Periode kerja
1 Dinas Pertanian Tanaman Staf Penyuluhan dan 1981 - 1998
Pangan Kabupaten Bimbingan Petani
Malang
2 Dinas Perkebunan Kepala Sub Seksi Data dan 1998 - 2001
Kabupaten Malang Statistik
3 Univ. Tribhuwana Dosen Dpk kopertis Wil. VII 2001 -
Tunggadewi sekarang

3. Pengalaman Penelitian
No Judul Lokasi Tahun
1 Perbedaan Populasi Tanaman dan Pupuk Malang 1995
Kalium Terhadap Produksi Ketimun
(Cucumis sativus L)
2 Respon Jagung Hibrida Prolifik Terhadap Malang 1998
Pupuk Nitrogen dan Populasi Tanaman
3 Respon Beberapa Varietas Padi Terhadap Malang 2000
Penambahan Pupuk Bokashi
4 Pengaruh Tingkat Masak Biji dan Kadar Malang 2004
Air Awal Terhadap Daya Simpan Biji
Kedelai
5 Peningkatan Produksi Padi dengan Pupuk Malang 2006
Organik Cair Nasa
6 Pemanfaatan Limbah Ulat Sutra Untuk Kediri 2007
Peningkatan Produksi Tanaman
7 Eksplorasi Jenis Serangga Yang Pasuruan, Kediri, 2007
Berasosiasi dengan Tanaman Padi Sawah Madiun

36
4. Pengalaman Publikasi

No. Judul Kaya Ilmiah Keterangan


1 Sutoyo (2001) Penampilan Beberapa Disimpan di Perpustakaan
Varietas Padi (Oryza sativa L.) Unggul No. Reg.
Baru Pada Model Jarak Tanam 338/TB-DL.420/VIII/2001
(tidak dipublikasikan)
2 Murdaningsih dan Sutoyo (2002) Taman Buana Sains Vol. 2 No.1 Juni
Wisata ”Wendit” Tinjauan dari Estetika 2002 ISSN 1412-1638
dan Kelestarian Lingkungan Halaman 121-127
3 Eko Handayanto dan Sutoyo (2002) Buana Sains Vol. 2 No.2
Penyediaan Hara dalam Sistem Budidaya Desember 2002 ISSN 1412-
Lorong (Ally Cropping) 1638 Halaman 173-180
4 Sutoyo (2004) Respon Tanaman Jagung Agritek Vol.12 No. 1 Januari
Hibrida Prolifik dan Non Prolifik Pada 2004 ISSN 0852-5426
Pemupukan N dan Populasi Tanaman Halaman 789-797
5 Sutoyo (2004) Pengaruh Pengelolaan Buana Sains Vol. 5 No.1 Juni
Tanaman Terhadap Struktur dan Sifak 2004 ISSN 1412-1638
Fisik Tanah Podsolik Merah Kuing Halaman 530-538
(Ultisol)
6 Sutoyo (2005) Perbaikan Media Tanam Buana Sains Vol. 2 No.1 Juni
Terhadap Pertumbuhan Stek Kopi 2005 ISSN 1412-1638
Robusta (Coffea cheanophora L.) Halaman 81-85
7 Sutoyo (2006) Perbedaan Masak Biji dan Agritek Vol.14 No. 2 Mei
Kadar Air Awal Terhadap Daya Simpan 2006 ISSN 0852-5426
Benih Kedelai (Glycine max. L) Halaman 378-382
8 Sutoyo (2007) Peningkatan Produksi Padi Agritek Vol.15 No. 6
(Oryza sativa L.) Varietas Cibogo Desember 2007 ISSN 0852-
Dengan Penambahan Pupuk Organik Cair 5426 Halaman 1384-1387
Nasa
9 Sutoyo, A.Noeralam dan A. Hamzah Laporan Pengabdian Pada
(2007) PemanfaatanLimbah Ulat Sutera Masyarakat DP2M Dikti 2007
dan Aktivator Biofund Untuk
Peningkatan Produksi Tanaman
10 Paratra Sukarwo dan Sutoyo (2007) Laporan Penelitian
Eksplorasi Jenis-jenis Serangga Yang Fundamental DP2M Dikti
Berasosiasi Dengan Tanaman Padi Sawah 2007
11 Widowati dan Sutoyo (2007) Respon Agritek Edisi Khusus
Tanaman Jagung Terhadap Pupuk Nopember 2007 ISSN 0852-
Bokashi Asal Tinja 5426
12 Sukarwo, P. dan Sutoyo (2008) Jenis Jurnal Agritek ISSN 0852-
Serangga dan Statusnya yang Berasosiasi 5426
dengan Tanaman Padi Sawah Volume 16 Nomor 5 Mei
2008
Halaman 877-880

Malang, 16 Maret 2008


Yang membuat,

Sutoyo, SP., MP.


37
ANGGOTA PENELITI :

1. Nama lengkap : Prof.Dr.Ir.Wani Hadi Utomo


2. NIP : 130 518 965
3. Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 4 Desember 1949
4. Agama/jenis kelamin : Islam/laki-laki
6. Pekerjaan : Guru Besar Universitas Brawijaya, Malang
7. Jabatan : Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi
8. Bidang Keahlian : Konservasi Sumberdaya Alam, Pertanian
9. Alamat kantor : Jl. Veteran, Malang
Nomor telp : 0341 – 575830 ; 0341 – 551075
Fax : 0341 – 565420
E-mail : soilub@malang.wasantara.net.id
10. Alamat rumah : Jl. Tlogoagung No. 3 Tlogomas, Malang
Nomor Telp : 0341 – 552744
Fax : 0341 – 575458
E-mail : utomo_mlg@yahoo. com
11. Riwayat Pendidikan :
A. Pendidikan Formal :
a. Ir. Pertanian : Universitas Brawijaya, 1974
b. Doktor (PhD) Ilmu Pertanian : University of Adelaide, Australia
1981
B. Pendidikan Tambahan :
a. Short Course on Agronomy of Annual Crops : Asia-Australia
University Scheme (AAUCS), di UNHAS, Ujung Pandang, 1975
b. Short Course on Lab. Instrumentation, AAUCS, di UNIBRAW,
Malang, 1976
c. Penataran Proses Belajar Mengajar Untuk Pendidikan Tinggi.
Universitas Brawijaya , tahun 1976.
d. Penataran P4 Tipe A. Propinsi Jawa Timur 1982
e. Penataran Akta Mengajar V. Universitas Brawijaya , Malang .1983.
f. Management and Evaluation of Post Graduate Program , Wageningen
University. 1985
g. The Use of Isotope for Soil- Plant Study, IAEA, Wina 1990
h. Penulisan Buku ajar. Ditjen Dikti. 1993
i. Farmer Participatory Research. CIAT – Asia Office, Rayong
(Thailand) 1994

12. Riwayat Jabatan Struktural/tambahan


1. Sekretaris Jurusan Ilmu tanah FP. UNIBRAW, 1975 – 1978
2. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FP. Unibraw, 1976 – 1978
3. Dekan Fak. Pertanian Universitas Wisnuwardhana, Malang , 1982 – 1986
4. Wakil Ketua Program Pasca Sarjana UNIBRAW, 1983 – 1986
5. Direktur Program Pasca Sarjana UNIBRAW, 1986 – 1994
6. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Wisnuwardhana malang , 1994 –
1999
7. Kepala Lab. Fisika Tanah FP. UNIBRAW, 1993 – 2008
8. Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UNIBRAW , 1998 – 2005
9. Koordinator Tim Internasionalisasi Universitas Brawijaya, 2008 -
sekarang

38
10. Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, 2001 sampai
sekarang

13. Pengalaman kerjasama dalam bidang penelitian/ konsultansi


a. Nasional : 53 kali (dengan Dept. Pendidikan, Dept. Pertanian, Dept.
Kehutanan, Dept. PU, Meneg KLH/Bapedal, Pemda,
Swasta ), BUMN
b. Internasional :10 kali ( IFS- Swedia, AAUCS – Australia,
IDRC- Canada, ADB/FAO, CIAT, EEC –IB Haren,
ACIAR –Australia)
14. Karya Ilmiah :
a. Seminar : - Nasional : 29 Makalah
- Internasional : 23 Makalah
b. Journal Ilmiah : - Bahasa Indonesia : 14 Makalah
- Bahasa Inggris : 22 Makalah
c. Bentuk Buku : - Bahasa Indonesia : 4 Judul
- Bahasa Inggris : 1 Judul
16. Pengalaman memberi pelatihan : 15 kali (terlampir)

17. Pengalaman mengelola Jurnal Ilmiah :


a. Ketua Dewan Redaksi Jurnal AGRIVITA, UNIBRAW, Malang : 1981 –
1987
b. Anggota Dewan Redaksi J. Tanah Tropika, UNILA, Lampung : 1996 –
2004
c. Anggota Dewan Redaksi J. Ilmu Tanah UGM , 2002 sampai sekarang
d. Anggota Dewan Redaksi Jurnal Agronomi, UNJA, Jambi, 2000 – sekarang

18. KERJASAMA PENELITIAN


A. Nasional
1. Pengaruh Fe dan Mn terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
padi sawah. Dept. Pendidikan dan Kebudayaan . 1975
2. Studi Pengendaliann Erosi dan Sedimentasi di DAS Brantas .
Departemen PU (Proyek Brantas), 1982 – 1988.
3. Sifat Fisik Tanah “ swelling” di Jawa Timur. Dept. Pendidikan dan
Kebudayaan , 1983
4. Studi Erodibilitas Tanah di Jawa Timur. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan , 1984
5. Studi Penggunaan Gipsum Sebagai Bahan Amandemen Tanah . PT
Petrokimia Gresik, 1984 – 1985
6. Pengelolaan Sampah di DAS Brantas . Dept Pekerjaan Umum (Proyek
Brantas) , 1987
7. Studi Tentang Perhutanan social . Perum Perhutani, 1987 – 1991.
8. Pengolahan Tanah untuk Jagung Hibrida , Dep. Pertanian (AARP),
1987
9. Pengaruh Gypsum terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai.
Dep. Pertanian (AARP), 1988.
10. Penentuan Kebutuhan Unsur hara Tanaman Jati Untuk Produksi
Benih. Perum Perhutani, 1980 – 1993
11. Pengaruh Inokulasi Azolla Terhadap Hasil tanaman kedelai Pasca Padi
Sawah. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan 1990

39
12. Pengelolaan Tanaman Untuk Pertanian Berkelanjutan. Dept. Pertanian
(ARM), 1990 – 1993
13. Neraca air pada hutan pinus, Perum Perhutani , 1992 – 1995
14. Polusi tanah dan sumberdaya air, Dep. Pendidikan dan Kebudayaan
( Penelitian PHB) 1992 – 1995
15. Studi variable penentu keberhasilan program konservasi tanah di DAS
Brantas. Dep.. Pendidikan dan Kebudayaan , 1993
16. Penetuan kebutuhan hara tanaman kayu putih. Perum Perhutani, 1993
–1996
17. Penelitian Kondisi hidrologi Pegunuingan Kendeng Timur Laut.
Perum Perhutani, 1996
18. Pengelolaan Hutan Pinus Untuk Konservasi Suberdaya Air. Perum
Perhutani, 1995 – 1998
19. Pengelolaan produktivitas pada lahan hutan sengon . Perum Perhutani,
1999
20. Pemupukan tanaman jati untuk produksi benih. Perum Perhutani,
1998 – 2000
21. Neraca hara pada lahan hutan jati. Perum Perhutani, 1999- 2000
22. Peran hutan dalam pengaturan lingkungan hidup. Perum Perhutani,
1999 – 2000
23. Upaya peningkatan produkstivitas tanaman murbei untuk pemeliharaan
ulat sutera. Perum Perhutani, 2000
24. Penyusunan model pengelolaan lingkungan hidup untuk pulau-pulau
kecil, BAPEDAL, Jakarta, 2000
25. Studi potensi dan pemakaian air bawah tanah di Kota Malang, Dinas
Pertambangan Prop. Jawa Timur, 2000
26. Dampak pengembangan Kali Brantas terhadap kondisi social ekonomi
masyarakat di DAS Brantas, Perum Jasa Tirta I, 2001
27. Penyusunan model pengendalian lahan kritis untuk P. Madura.
Bapedal , Jakarta 2001
28. Model Pengendalian Kerusakan Hutan Dengan Pemberdayaan
Masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Kementerian Lingkungan Hidup.
Jakarta. 2002.
29. Rancangan dan Kebijakan Program Aksi Terpadu Pengendalian
Kerusakan Lahan Kritis Pulau Madura. Kementerian Lingkungan
Hidup. Jakarta. 2002.
30. Penyusunan Indikator Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup,
2003
31. Pemberdayaan masyarakat untuk membentuk kader LH. KLH, 2005
32. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Sampah di Tinjau dari aspek Fisik,
Sosial, dan Budaya. KLH, 2005.

B. Internasional
1. Maize genotype and environtmental interaction. AAUCS (Australia),
1975
2. Effect of soil water potential on the growth and yield of soybean. IFS
(Swedia), 1977.
3. Effect of tillage on the growth and yield of lowland rice. AAUCS
(Australia), 1981.
4. Effect of soil water potential on soil strength and soybean root growth.
IFS. (Swedia) . 1982
40
5. Cassava based cropping system in East Java. as Program Manager.
IDRC (Canada) 1985 – 1987
6. Nitrogen management for food crops in tropical soil. As Program
Manager . EEC – IB Haren, 1987 – 1990
7. Erosion control on cassava field. CIAT, Asia office, 1990 – 1996
8. Management of clay soil for rainfed lowland rice based cropping
systems. as Indonesian Program Leader, ACIAR (Australia), 1991 –
1995
9. Farmer’s participatory research in soil management , CIAT Asia
Office Nipon Foundation, 1995 – 1998
10. Enchancing the Adoption of Improvemed Cassava Production and
Utilization System in Indonesia and East Timor. CIAT_ACIAR, 2005
-2008
11. Uji kesesuaian teknologi petani dengan pertanian berkesinambungan.
UB. 2007 -
12. Penggunaan Biochar untuk detoksifikasi pyrite pada lahan sawah di
Kalimantan Barat. UB : 2008 -

19. KERJASAMA KONSULTASI


1. Penyiapan lahan transmigrasi di Kalimantan Tengah. dept. Pekerjaan
umum , 1982 – 1983
2. Penyiapan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Kab. Kampar dan
sungai Buatan. Ditjen Bun – FAO/ ADB, 1984 – 1985
3. Pengembangan PIR Coklat di Kolaka, Sulteng PTP XXIII, 1985
4. Pengembangan potensi lahan untuk Waduk Bening, Wonorejo dan DAW
Metro . Dep. Pekerjaan Umum (Proyek Brantas) 1985 – 1986
5. Pengembangan potensi lahan kritis di wilayah Perum Perhutani Jawa
timur. Perum Perhutani, 1987 – 1991
6. Tim Konsultasi Pengembangan PG. Bunga Mayang dan PG. Cintamanis.
PTP. XXI – XXII, 1987 – 1990
7. Penyusunan AMDAL untuk pengembangan Pabrik semen di Tuban. PT
Semen Gresik, 1988
8. Penyusunan PIL Perkebunan dan Pengalengan Perkebunan Asparagus di
Batu. PT. Asparagus Nusantara, 1990
9. Penyusunan Poola RLKT DAS Daceloseswu DS. BRLKT Wilayah VI
(Dep. Kehutanan), 1990.
10. Penyusunan pola RLKT DAS Sampean DS. BRLKT Wilayah VI ( Dep.
Kehutanan) 1990
11. Pengembangan dan penyusunan tata ruang wilayah pantai Probolinggo.
Meneg KLH. 1992
12. Penyusunan tataruang wilayah pantai Kab. Gresik. BRLKT Wilayah VI
( Dep. Kehutanan ) 1995
13. Penyusunan rencana proyek pengembangan wilayah pantai Kab. Gresik.
BRLKT Wilayah VI. (Dep. Kehutanan) 1996
14. Penyusunan data dasar untuk pengembangan hutan rakyat di Jawa Timur.
BRLKT Wilayah VI ( Dep. Kehutanan) 1996
15. Penyusunan rencana proyek pengembangan hutan rakyat di Jawa Timur .
BRLKT Wilayah VI (Dep. Kehutanan ) 1997
16. Penyusunan rencana proyek pengembangan hutan rakyat di Kab.
Lumajang. BRLKT Wilayah VI (Dep. Kehutanan ) 1998

41
17. Proyek jaring pengaman social (Proyek Padat Karya) Sektor Kehutanan.
Dep. Kehutanan, 1999
18. Pengembangan potensi SDA dan SDM Waduk Wonorejo. Dep.
Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Proyek Pengembangan Kali
Brantass) 2000
19. Penyusunan AMDAL Pengembangan DAS Grindulu, Pacitan Bapedalda
Jawa Timur, 2001.
20. Penyusunan standart dan kriteria rehabilitasi lahan DAS Sampean,
BRLKT Wil Sampean. Dep. Kehutanan, 2001.
21. Penyusunan RPL-RKL Pabrik Gula Mini KIGUMAS. Pemda Kab.
Malang. 2002.
22. Penyusunan AMDAL Pengembangan Pariwisata di Bendungan Wonorejo.
Pemda Tulungagung. 2002.
23. Pengembangan Bendungan Wonogiri Wisata Agro. Proyek Pengembangan
Bengawan Solo. 2003.
24. Pemberdayaan Masyarakat di Waduk Sumbersuko, Nganjuk. Satker
Pengembangan K. Brantas, 2006.

20. PENGALAMAN MEMBERI PELATIHAN


1. Perencanaan Konservasi Tanah. Pelatihan Petugas Lapangan RLKT. Balai
RLKT Wilayah VI ( Dep. Kehutanan) Surabaya, 1989
2. Pengelolaan DAS. Proyek Pembinaan Latihan dan Pendidikan Non Formal
DAS Jratunseluna dan Brantas. Badan Diklat DEPTAN – Unibraw.
Malang 1992
3. Dampak Pembangunan terhadap lingkungan Kursus Dasar dan Penilaian
AMDAL, PPLH Unibraw, 1994
4. Pengaruh tataguna tanah terhadap laju erosi dan sedimentasi. Pelatihan
Pengelolaan DPS terpadu. Jasa Tirta BPP Teknologi HSF Jerman. 1996
5. Peningkatan Peran Petani dalam Konservasi Tanah. Pelatihan dan
Penyegaran Petugas RLKT. BRLKT VI. Surabaya . 1997
6. Usaha Konservasi tanagh dan air dengan penerapan budidaya lorong.
DITJEN Tanaman Pangan dan Hortikultura. Surabaya. 1997
7. Training of trainer in FPR. CIAT – Nipon Foundation Unibraw, Malang,
1998
8. Pengelolaan Lingkungan Terpadu. Pelatihan Bapedal Se Wilayah
Indonesia Timur. Bapedal Pusat – Unibraw Malang. 1999
9. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Daerah. Pelatihan Perencanaan
Pengelolaan Lingkungan Daerah. Bapedal Pusat – Unibraw. 1999
10. Pembangunan dan Pengelolaan Lingkungan. Pelatihan /Sosialisasi
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah . Dep. Pertanian. Batu. 2000
11. Konservasi Tanah dan Penilaian lahan Kritis. pelatihan Konservasi Tanah
Untuk Staf bapedalda Jatim dan Dinas PKT. BEJIS (Australia) –
Bapedalda Jatim – Unibraw. Malang 2001.
12. Pelatih Kursus AMDAL Tipe A. PPLH UNIBRAW, Malang. 2002.
13. Pelatih Kursus AMDAL Tipe B. PPLH UNIBEAW. Malang. 2002.
14. Pelatih pada Pelatihan Dasar Konservasi Sumberdaya Lahan. BAPEDAL
Jatim- BEJIS ( Australia ) Project. 2003., 2004.
15. Pelatih pada kursus AMDAL Tipe A dan B, UNIBRAW 2004
16. Training Course on the Enchancing of the adoption of improved cassava
Technologi. CIT-UNIBRW, Malang 2006.

42
17. Training Course on Partcipatory Reserach and Cassava Production
Technology. 2006. CIAT-East Timor Gov. 2006.

21. KARYA ILMIAH


I. DALAM JOURNAL ILMIAH DAN BUKU DI EDIT
1. Utomo.W.H. and Dexter. A.R. 1981. Effect of ageing on the
compression resistence and water stability of soil aggregates disturbed
by tillage. Soil and Tillage Res. (Amsterdam) 1 : 127 – 137
2. Utomo.W.H. and dexter, A.R. 1981. Tilth mellowing. Journal Soil
Science (London) 32 : 187 –m 201
3. Whitelly, G, Utomo, W.H, and Dexter, A.R. 1981. A comparison of
penetrometer pressure and pressure excerted by roots. Plant and soil
(Amsterdam) 61 : 351 – 364
4. Utomo, W.H. and Dexter, A.R. 1981. Soil friability. Journal Soil
Science (London) 32 : 203 – 211
5. Utomo, W.H. and Dexter, A.R. 1981. Age hardening of agricultural
top soil. Journal Soil Science 32 (3)
6. Utomo, W.H. 1981. Pore size distribution as influenced by ageing and
wetting and drying cycles. Agrivita (Malang) 4 (2)
7. Utomo, W.H. 1981. Effect of. P, Fe and Mn application on the growth
and yield of lowland rice (Agrivita) Malang 4 (2)
8. Utomo, W.H. 1981. The application of cate and nelson method for
predicting nitrogen critical level of maize crops. Agrivita (Malang)4
(4)
9. Utomo, W.H. and dexter, A.R. 1982. Changes in soil aggregate water
stability induced by wetting and drying cycles in unsaturatyed soil.
Journal Soil Science (London) 33 : 621 – 637
10. Utomo, W.H. and Udanarto, 1983. The possibility for usibng rain
erosivity data to evaluate cropping pattern Agrivita (Malang) 6 (2)
11. Guritno.B.and Utomo, W.h. 1987. Cassava agronomic practices and
research in East Java , Indonesia, In Howeler, R. (ed). Cassava
Breeding and Research in Asia VI. Rayong Thailand
12. Utomo, W.H. dan Soetrisno,I. 1988. Dampak petak percontohan
pengemvbangan sumberdaya air dan pengendalian erosi di gubuk
Klakah. Jurnal Lingkungan dan Pengembangan (Jakarta). 8 (3)
13. Utomo, W.H. 1989. effect of chemical treatment on the thixotropic
behavior of cohesive soils. Agrivita (Malang) 12 (3)
14. Nasution, Z dan Utomo, W.H. 1989. Hubungan antara curah hujan,
penggunaaan lahan , dan karakteristik sungai dengan debit air DAS
Brantas Hulu. Buletin Pasca Sarjana UGM (Yogyakarta) 8 : 261 –
265
15. Utomo, W.H. and Islami, Titiek. 1989. Root system of maize crops as
influenced by soil tillage and soil amandment application. Agrivita
( Malang) 12 (3).
16. Utomo,W.H. and Setiyono.S.1989. Legume cover crops for red
yellow Podzolic soil. In Heide, J.van der (Ed). Nutrient
Management for Food Production in Tropical Farming Systems.
IB – Haren, Netherland.
17. Utomo,W.H. dan Soedarmanto, 1989 Studi tentang dampak demoplot
terasiring dalam rangka usaha pelestarian tanah dan air di DAS

43
Brantas Hulu. Jurnal Penelitian Universitas Brawijaya (Malang). 1
(1)
18. Utomo, W.H. and Rejekiningrum, P. 1990. The study of soil structure
in Vulcanic sandy soil. The role of grass in soil aggregation. Agrivita
(Malang) 13 (2)
19. Utomo,W.H. 1990. The use of Enceng gondok (Eichornia crassipens)
for agricultural soil ameliorant. Agrivita (Malang) 13 (2)
20. Utomo, W.H dan Soelistyari, H.T. 1990. Pengelolaan Daerah Aliran
sungai dengan pendekatan agroekologi, Jurnal Lingkungan dan
Pembangunan (Jakarta) 10 (1).
21. Utomo,W.H. 1990. The influence of meteorological conditions on
evaporation from tilled and non tilled soils. Majalah Ilmiah UNUD
(Denpasar) 10 (15)
22. Utomo,W.H.1990. Pertumbuhan dan hasil jagung Hibrida pada
pengolahan tanah konservasi. Dalam Subandi, Sumarno, S, dan
Widjono, A. (Eds). Prs. Lokakarya Penelitian Komoditas dan Studi
Khusus. 1989. Balitbang Deptan. Jakarta.
23. Hairiah,K. and Utomo,W.H. and Heide, J.Vander.1992. Biomass
production and performance of leguminous cover crops on Ultisols,
Agrivita (Malang). vol. 15
24. Utomo, W.H. and sitompul,S.M. and Noordwijk, Meine, van. 1992.
Effect of leguminous cover crops on subsequent maize and soybean
crops on Ultisols in Lampung. Agrivita (Malang) 15 (special
edition)
25. Utomo,W.H., Suendarti, M. Islami.T, dan Drajad,M. 1993. Pengaruh
inokulasi Azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai
pasca panen padi sawah. Agrivita (Malang) 16 (2)
26. Utomo,W.H. 1994. Pengelolaan sifat fisik tanah syarat mutlak untuk
system pertanian berkelanjutan. Majalah Gula (Pasuruan) 19 (1)
27. Utomo, W.H, Prastowo,B, Adisarwanto,T, Dacanny,E.V. and
Kirchhof,G. 1996. In Kirchhof,G. and So.H.B. (Eds). Management of
Clay Soils. ACIAR Proc. No. 70. Canbera.
28. Adisarwanto.T, and Utomo, W.H., Kirchhof, G. and so. H.B. 1996,
Response of food legume crops to different soil management practices
for rice-basesd cropping systems. In Kirchoof, G. and so. H.B. (eds).
Management of Clay Soils. ACIAR Proc. 70. Canbera.
29. Kirchoof, G., So. H.B, Adisarwanto, T., Utomo, W.H, and Priyono, S.
1996. Postrice climatic variability and legume yields. In Kirchhof,G.
ang So, H.B.(eds). Management of Clay Soils. ACIAR Proc. 70,
Canbera.
30. Priyono,S., Kirchhof, G, So,H.B. and Utomo,W.H. 1996. Effect of
puddling on root growth and subsoil watr use of rainfed legumes after
rice. In Kirchhof,G. and So.H.B. (Eds). Management of Clay Soil.
ACIAR. Proc.70. Canbera
31. Utomo,W.H. Suyamto,H, and Santoso,H. 1996. Farmer Participatory
Research in soil management transfer in Indonesia. In Howeler, R,
(Ed) Cassava Breeding, Agronomy and Farmer Participatory
Research in Asia. CIAT – Asia Office, Bangkok.
32. Kirchhof,G., Priyono,S. Utomo,W.H., Adisarwanto, T. and So., H.B.
2000. The effect of soil pudding on the soil physical properties and the

44
growth of rice and post – rice crops. Soil and Tillage Res.
(Amsterdam) 56 : 37 – 50
33. Kirchhof, G., So, H.B, Adisarwanto,T., Utomo, W.H., Priyono, S.,
and Prastowo B. 2000. Growth and yield response of grain legumes
to different soil management practices after rainfed lowleand rice.
Soil and Tillage Res. (Amsterdam) 56 : 51 – 66
34. Utomo,W.H. 2001. Penilaian lahan kritis. Dalam Utomo, W.H. (Ed).
Menuju Pertanian Berkesinambungan . BEJIS Project (Australia) –
Bapedalda Jawa Timur – UNIBRAW Malang.
35. Utomo.W.H. 2001. Konservasi Tanah dan Air. Dalam Utomo, W.H.
(Ed). Menuju Pertanian Berkesinambungan . BEJIS Project
(Australia) – Bapedalda Jawa Timur – UNIBRAW Malang.
36. Susilowati, S.A., Widianto dan Utomo, W.H. 2001. Dampak
Perkembangan kota terhadap peresapan air tanah di Kota Malang.
Biosain (J. Pasca Sarjana UNIBRAW) 1 (2) 54 – 64.
37. Utomo, W.H., Suyamto, and Sinaga, A. 2001. Implementation of
Farmer
Participatory Reserach ( FPR) in the transfer of cassava technology in
Indonesia. In Howeler, R. and S.L. Tan (eds.) Cassava Potential in
Asia in the 21st Century. CIAT-The Nippon Foundation, Ho Chi
Minh City,Vietnam
38. Wargiono, J., Widodo, Y., and W.H. Utomo. 2001. Cassava agronomy
research and adoption of improved technology in Indonesia. In
Howeler, R. and S.L. Tan (eds.). Cassava Potential in Asia in the
21st Century. CIAT-The Nippon Foundation, Ho Chi Minh City,
Vietnam.
39. Utomo, W.H. dan Wisnobroro, E.I. 2007. Dari Konservasi tanah ke
Pemeliharaan lahan. Upaya pencapaian pertanian berkelanjutan.
Dalam Fahmudin Agus et al. (eds). Bunga Rampai Konservasi Tanah
dan Air. MKTI. Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta.
40. Wijayani, W., Wisnubroto, E.I., and Utomo, W.H. 2009. Sustainability
of Teak Forest Management in Indonesia ( submitted to Journal of
Tropical Forest Science)
1 Yunawati, E.I., Irawanto, D.I., Utomo, W.H. and Howeler, R. 2009.
Land husbandry for sustainable cassava production : 1. Farmers Based
Technology development; the main key of land husbandry ( submitted
to International Journal of Applied Agricultural Research).
1 Utomo, W.H., Yunawati, E.I., Wisnubroto, E.I., and Basuki, N. 2009.
LLand husbandry for sustainable cassava production : 2. Cassava
planting resulted in soil and land degradation : Myth and reality.
(submitted to Journal of Agronomy)

22. Seminar
A. Nasional
1. Utomo,W.H. dan Anggoroningsih, Sri. 1981. Pengaruh pemupukan P
terhadap sifat fisik tanah. Konggres Nasional III. HITI, UNIBRAW.
Malang
2. Utomo, W.H. dan Anggoroningsih, Sri. 1981. Kemungkinan penggunaan
pupuk majemuk untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Seminar Nasional
Pupuk Majemuk. . PT. Petrokimia, Jakarta.
45
3. Utomo, W.H. 1982. Tinjauan dan Evaluasi penelitian lahan kering.
Pertemuan Teknis Lahan Kering. Pusat . Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
4. Utomo,W.H. dan Soetrisno, I. 1983. Konservasi tanah pada lahan kering di
DAS Brantas Hulu. . Pertemuan Teknis Kementrian Lingkungan Hidup,
UGM, Yogyakarta.
5. Guritno , B. dan Utomo, W.H. 1985 . Pokok-pokok pikiran dalam
pengembangan tanaman ubikayu. Seminar Pengembangan Tanaman
Ubikayu di Jawa Timur.. UNIBRAW. Malang
6. Nugroho, W.H. 1985 , Sugito,Y. Guritno.B dan Utomo, W.H. 1985.
Teknologi budidaya tanaman ubikayu scara monokultur dan tumpangsari.
Seminar Pengembangan Tanaman Ubikayu di Jawa Timur. UNIBRAW,
Malang.
7. Utomo, W.H. 1985. Studi Erodibilitas tanah di DAS Brantas. Kongres
Nasional IV. HITI.IPB.Bogor.
8. Utomo, W.H., Islami, T. dan Murdoko, B. 1985. Pengaruh Pengolahan
tanah terhadap pertumbuhan akar dan hasil tanaman padi sawah. Kongres
Nasional IV. HITI. IPB. Bogor.
9. Guritno, B dan Utomo, W.H. 1985. Pemupukan Urea, Ammonium Sulfat
dan Belerang pada tanaman tumpang sari ubikayu dan jagung. Kongres
Nasional IV. HITI. IPB, Bogor.
10. Sutrisno, H. dan Utomo, W.H. 1985. Pengaruh intercropping dan mulsa
pada lahan hutan jati muda terhadap erosi. Kongres Nasional IV HITI,
IPB, Bogor.
11. Utomo, W.H. dan Soelistyari, H.T. 1988. Konservasi tanah di DAS
Brantas Hulu : Suatu pendekatan berdasarkan Agroekologi. Lokakarya
Survey dan Pemetaan Tanah Proyek Pemetaan Tanah Lahan Kering.
Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
12. Utomo, W.H. 1989. Sifat Fisik Podsolik Merah Kuning setelah 3 tahun
pergiliran tanaman jagung – kedelai – cover crops. Kongres Nasional V
HITI. USU, Medan
13. Soelistyari, H.T. dan Utomo, W.H. 1989. Pengaruh pengolahan tanah
terhadap sifat fisik Podsolik Merah Kuning dan Produksi tebu kepras.
Kongres Nasional HITI V. USU. Medan
14. Utomo, W.H. 1993. Struktur tanah : Peranan, evaluasi, dan
pengelolaannya untuk pelestarian sumberdaya tanah . Workshop on
Environtmental Consequenses of Soil Erosion on Urban dan Industrial
Activities. IDP (Australia) – Unej. Jember. Jember.
15. Utomo, W.H. 1993. Pendugaan Erosi untuk menentukan strategi
pengendalian erosi. Workshop on Environtmental Consequeses of Soil
Erosion on Urban dan Industrial Avtivities. IDP (Australia) – UNEJ
Jember. Jember.
16. Wijayani, B.W. dan Utomo, W.H. 1994. Pengaruh hutan pinus terhadap
sumberdaya air. Seminar Nasional Peran Hutan dalam Konservasi
Sumberdaya Air. Perum Perhutani, Jakarta.
17. Guritno, B dan Utomo, W.H. 1995. Pengembangan agroestate untuk
menunjang peningkatan kualitas Program Transmigrasi. KIPNAS. V.
Serpong, Jakarta.
18. Utomo, W.H. 1996. Penggunaan penelitian partisipasi dalam transpfer
tekologi konservasi tanah. Kongres II dan Seminar Nasional MKTI.
UNIBRAW, Malang.

46
19. Utomo, W.H. 1996. pengaruh pengelolaan lahan dan tanah terhadap
kehilangan pestisida melalui erosi dan perombakan pestisida di dalam
tanah. Seminar Dies Natalis UNIBRAW 33. Unibraw, Malang
20. Agustin, Handayanto, E. dan Utomo, W.H. 1996. Pengaturan kadar air
untuk konservasi sifat fisik gambut. Kongres III dan Seminar Nasional
MKTI. Unibraw, Malang.
21. Utomo, W.H. Kriteria Lahan Kritis. Lokakarya Penentuan Kriteria Lahan
Kritis Untuk Reboisasi. DIJEN RRL, Dept. Kehutanan Bogor, 1997.
22. Utomo, W.H. dan Wijayani, B.W. 1999. Peran hutan dalam pengendalian
erosi. Seminar Peran Hutan Dalam Regulasi Lingkungan Hidup. Perum
Perhutani – Unibraw. Malang
23. Utomo, W.H. 2000. Pendekatan Agroekosistem dalam konservasi
sumberdaya SDA. Semiloka Agroekosistem. Bapedalda Jawa Timur.
Surabaya.
24. Utomo, W.H. 2000. Konsrvasi tanah di Indonesia : Permasalahan ,
Kendala dan Upaya pemecahannya. IAAS Orientation Program.
International Association of agricultural Students. Local committee,
UNIBRAW
25. Utomo, W.H. Wijayani, B,W. dan Listyarini, E. 2000. Memahami tanah
dengan fisika. Seminar Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia,
Bandung, 2
26. Utomo, W.H. 2000. Penelitian Tanah : Tantangan dan Harapan di
Milenium III. Lokakarya Relevansi Penelitian Ilmu Tanah pada lahan
Marginal Untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Universitas
jambi. Jambi. 2000.
27. Utomo, W.H. dan Windarto, Th. 2000. Dampak pengembangan hutan
pinus terhadap sumber daya air. Seminar Peranan Hutan Pada Sumberdaya
Air. Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, Semarang.
28. Utomo, W.H. 2001. Mutu Tanah : Kunci Pertanian Berkesinambungan.
Seminar Regional HITI Jawa Timur. Univ. Jember. Agustus. 2000.
29. Utomo, W.H.. 2001. Industri gula di era Otonomi : peluang atau
hambatan. Se,miloka Penerapan Otoda Bagi Bisnis Pergulaan di Jawa.
PTPN XI. Surabaya. 2001.
30. Utomo, W.H. 2002. Pengelolaan Wlayah DAS Sampeyan-Madura
dditinjau dari Kriteria, Kawasan, Kelenbagaan dan Teknologi. Lokakarya
Penilaian Standard dan Kriteria Wilayad DAS Sampeyan-Madura.
BRLKT Sampeyan-Madura. 2002.
31. Utomo, W.H. 2002. Kriteria dan standard Penyelenggaraan rehabilitasi
hutan dan lahan di Wilayah DAS Brantas. Lokalarya Pembahasan Kriteria
dan Standard RHL. BRLKT DAS Brantas. Surabaya. 2002.
32. Utomo, W.H. 2002. Agroforestry : Hidup layak berkesinambungan pada
lahan sempit. Lokakarya Tekanan Penduduk, Degradasi Lingkungan dan
Ketahanan Pangan.Pusat Studi Pembangunan IPB- Badan Ketahanan
Pangan Departeman Pertanian. Bogor. 2002.
33. Soelistyari, H.T. dan Utomo, W.H. 2002. Pengelolaan Hutan
Pinus.Apolikasi Hasil-hasil penelitian Bidang Hidrologi Untuk
Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem. Pusat Pengembangan Sumberdaya
Hutan Perhutani. Cepu. 2002.
34. Utomo,W.H., Widianto, dan D. Suprayogo. 2002. Pemikiran strategi
pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Pekan Jumpa Teknologi.
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Surabaya. 2002.
47
35. Utomo, W.H. 2002. Pengelolaan Sumberdaya lahan dan hutan berbasis
Masyarakat. Lokakarya Forum Komunikasi Pelestarian Lingkungan Hidup
Pulau Madura. Pamekasan. 2002.
36. Irawanto, D.W. dan W.H. Utomo. 2003. Kelembagaan : Kunci
keberhasilan Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Lokakarya
Kegiatan RLPS DAS Brantas. Balai Pengelolaan Aliran Sungai DAS.
Surabaya. 2003,
37. Utomo, W.H. 2007. Produksi dan Penggunaan ubikayu, serta masa
depannya di Indonesia. Seminar Produksi dan Penggunaan Ubilayu di
Kalimantan. CIAT-UNLAM, Banjarmasin.
38. Wisnobroto, E.I. dan W.H. Utomo. 2007. Perbaikan mutu tanah pada
lahan ubikayu : Pengaruhnya terhadap produksi, pendapatan petani, dan
erosi. Proc. Seminar dan kongres Nasional MKTI. MKTI. Gedung
Manggala Wanabhakti, Jakarta.
39. Pemeliharaan Lahan : Kunci keberhasilan Pengelolaan DAS. Lokakarya
Pengelolaan DAS Terpadu. Balai DAS Brantas, Jawa Timur

B. Internasional
1. Utomo, W.H. 1981. Effect of ageing on soil strength. Australian Soil
Conference. Sydney.
2. Utomo, W.H. and Guritno, B. 1984. Effect of tillage and mulching on soil
physical properties and yield of cassava in mixed cropping . 5 th ASEAN
Soil Conference, Bangkok.
3. Utomo, W.H. and Mahmud. 1985. The possibility for using USLE in rich
Andosols of East Java. 5 th ASEAN Soil Conference, Bangkok.
4. Utomo, W.H. 1993. Water use of soybean after rice . 2 nd Workshop on
Management of clay soil under lowland rice based cropping systems.
manila, The Philipines.
5. Adisarwanto, T. Utomo, W.H., Kirchohof, G. and so, H.B. 1994. The
effect of soil management practices on soybean yield after lowland rice.
The Soybean International Conference, Chiangmai, Thailand
6. Utomo, W.H., Decany, E., Adisarmanto, T.and So. H.B. 1995. Soil
Puddling and rice yield. 4 th Workshop on Management of Clay Soil
Under Lowland Rice Based Cropping System , Manila, The Philipines
7. Utomo, W.H., Suyamto, and Santoso, H. 1996. The use of FPR in transfer
technology under Cassava based cropping system. 5 th Asian Cassava
Workshop. Hainan, China.
8. Utomo, W.H., and Marmer, T. and Islami, T. 1996. Effect of organic
matter on agrochemical lost agricultural soil. 9 th Cont. Of the ISCO. Bonn,
Germany.
9. Kirchhof, G. Utomo, W.H. and So. H.B. Effect of puddling intensity on
the growth and yield of paddy rice. Int. Symp on Maximizing Sustainable
Rice Yield. Khonkaen, Thailand.
10. Utomo, W.H. and Sunarto, I. 1997. Dissemination of Soil Conservation
Technology. Int. workshop and 9th annual meeting of ASIALAND. Bogor.
11. Utomo, W.H. and Islami, T.1998. Farmer enpowermwnt in the
dissemination of soil conservation technology. 10 th Conf. ISCO, Purdue,
USA,
12. Utomo, W.H. and Heru Santoso 2000. Implementation of FPR in cassava
technology transfer. VI ASIAN Cassava Research Workshop. IAS –
CIAT, Ho Chi Minh City, Vietnam, 2000.
48
13. Marzuki, Soebarinoto, and W.H. Utomo. 2005. The Potential Use of
Cassava as Amimal Feeding. ASEAN Workshop on The Use of Cassava
as Animal Feed, HUE University, Vietnam, 2005
14. Utomo, W.H. 2005. Cassava Production and utilization in Indonesia :
Sustainable production technology. Workshop on Cassava procduction
tecnology and dissemination in East Timor. CIAT-East Timor Dept. Of
Agric., Dili. 2005.
15. Utomo, W.H, Wargiono, J, and Islami, T. 2006. Cassava production and
Utilization in Indonesia, and the strategy for improvement. 14th triennial
ISTRC. CTCRI, Symposium, Trivandum, India.
16. Utomo, W.H. 2008. Enhanching of Cassava Production in Indonesia.
ASIA Regional Cassava Workshop. Vientaine, Laos.

23. Dalam Bentuk Buku


1. Carson, B. and Utomo, W.H. 1986. Erosion and Sedimentation din Java.
Ford Foundation – Dept of Agriculture. Jakarta.
2. Utomo, W.H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Rajawali Press.
Jakarta.
3. Utomo, W.H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. IKIP. Malang
4. Islami, T. dan Utomo, W.H. 1995. Hubungan Tanah , Air dan Tanaman.
IKIP Semarang Press. Semarang.
5. Utomo, W.H. 2001. Menuju Pertanian Berkesinambungan Editor. BEJIS
Project (Australia) BAPEDALDA Jatim. PPLH. Unibraw, Malang.
6. Utomo, W.H. dan Irawanto, D.W. 2003. Penysusunan Agenda 21
Indonesia. PPLH UNIBRAW-KLH.
7. Utomo, W.H. dan Irawanto, D.W. 2006.Pedoman Penyusunan
Pengelolaan Sampah. PPLH-UNIBRAW-KLH.

Malang, 16 Maret 2009


Yang membuat,

Prof.Dr.Ir. Wani Hadi Utomo


NIP. 130 518 965

49
1. Nama : Ir. Widowati, MP
2. Tempat & tgl lahir : Manokwari, 24 Agustus 1965
3. Alamat : Jl. Sasando 182 Malang
4. Golongan, Pangkat dan NIP : IIId / Penata / 132 046 631
5. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Bidang Keahlian : Tanah dan Pemupukan
8. Telp / Fax Kantor / HP : (0341)565500/(0341)565522/
081 233 13660
9. Instansi : Program Studi Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana
Tunggadewi (UNITRI) Malang
10. Pendidikan :
Perguruan Tinggi dan Gelar Tahun
No. Bidang Studi
Lokasi Tamat
1. Universitas Brawijaya Malang Ir 1989 Ilmu Tanah
2. Universitas Brawijaya Malang MP 1994 Ilmu Tanaman

11. Pengalaman Kerja dalam Penelitian :


No. Penelitian Sumber Tahun
Dana
1. Pengaruh Penanaman Rumput Gajah secara Strip Mandiri 1989
Diantara Pertanaman Jagung dan Kedelai terhadap
Erosi dan Limpasan Permukaan
2. Pengaruh Manipulasi Tajuk Jagung terhadap Mandiri 1994
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman serta Efisiensi
Penggunaan Air pada Ganda Jagung dan Kedelai
3. Pemupukan P dan K pada Berbagai Varietas Jagung Unitri 2001
di Lahan Kering
4. Pemupukan NPK pada 3 Jenis Apel Mandiri 2002
5. Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Tanah Unitri 2003
dengan Pengaturan Jarak Tanam dan Penyiangan
Gulma
6. Pemberian Pupuk Fosfat dan Mulsa Jerami pada Mandiri 2004
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai
7. Aplikasi Pestisida Nabati SBM (organem) pada Dikti 2005
Tanaman Bawang Merah
8. Studi Pemanfaatan Papaya Menjadi Produk Saos. Tim 2005
Kajian Konsentrasi Asam Cuka dan Pectin serta Peneliti
Analisa Finansialnya
9. Pemanfaatan Limbah Cair Tepung Tapioka Sebagai Dikti 2007
Bahan Baku Pada Produksi nata de Cassava serta
Analisis Finansialnya
50
10. Pemanfaatan Bokashi Asal Tinja Pada Tanaman Dikti 2007
Jagung
10. Manipulasi Tajuk dan Kombinasi Pemupukan Pada Indofood 2007
Ganda Jagung-Ubi Kayu-Kedelai Riset
Nugraha
11. Bubuk Buah Tomat sebagai Alternatif Pengelolaan Dikti 2008
Produksi Berlebih Buah Tomat di Pusat Produksi
Hortikultura Batu-Malang

12. Pengalaman Profesional dan Kedudukan saat ini :


Institusi Jabatan Periode
Kerja
Program Studi Budidaya Dosen 1993 –
Pertanian sekarang
Laboratorium Sumber Daya Kepala 1992 – 1994
Alam UNITRI
Bagian Keuangan UNITRI Kepala 1994 – 1996
Biro Administrasi Akademik Kepala 2001/2002
UNITRI
Program Studi Teknologi Ketua 2002/2003
Industri Pertanian FP UNITRI
Biro Administrasi Umum Kepala 2004/2005 –
UNITRI 2007
Bagian Kepegawaian UNITRI Kepala 1997 – 2000
Jurusan Teknologi Industri Ketua Proyek Program 2005 – 2006
Pertanian, Unitri Hibah Kompetisi A1 (PHK
A1)
Program Studi Teknologi Ketua Tim Penyusunan 2004
Industri Pertanian, Unitri Borang Akreditasi
Unitri Anggota Tim Monitoring 2006 –
dan Evaluasi Badan sekarang
Penjaminan Mutu Unitri
Lembaga Penelitian dan Ketua 2007 –
Pengabdian Masyarakat sekarang
Unitri Anggota Tim Proposal 2008 – 2009
Program Hibah Kompetisi
Institusi (PHK I)
Unitri Ketua Forum Komunikasi 2009 – 2011
dan Konsultasi (FKK)

13. Daftar Publikasi


No. Penelitian Publikasi
1. Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Tanah Agritek Vol 12 No.
dengan Pengaturan Jarak Tanam dan Penyiangan 3, Juli 2004
Gulma
2. Pemberian Pupuk Fosfat dan Mulsa Jerami pada Agritek Vol 13 No
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai 14, Desember 2005
3. Serapan Nitrogen, Phospor, dan Kalium Bokashi Tinja Buana Sains Vol.7,
oleh Tanaman Jagung No1:21-26, Juni
51
2007
4. Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung terhadap Pupuk
Agritek Edisi
Bokashi Tinja. Khusus XV: 223 –
227, tahun 2007
5. Aplikasi Pestisida Nabati SBM (organem) pada Agritek Vol 14 No
Tanaman Bawang Merah 1, Maret 2006

6.
Studi Pemanfaatan Papaya Menjadi Produk Saos. Agritek Vol 14 No
Kajian Konsentrasi Asam 1, Maret 2006
Cuka dan Pectin serta Analisa Finansialnya
7. Penataan Pertanaman dan Pemupukan Dalam Pola Agrivita (Proses
tanam Ganda Jagung-Ubi Kayu-Kedelai terbit)
8. Efisiensi Pemupukan K dengan Bokashi Tinja pada Buana Sains Vol.8,
Cabai Besar No.2, Oktober 2007

Malang, 16 Maret 2009


Yang membuat,

Ir. Widowati, MP
NIP 132 046 631

52
Nama : Susy Yuniningsih, ST., MT.
Tempat dan Tanggal Lahir : Bojonegoro, 01 Juni 1977
Pekerjaan : Dosen Tetap Program Studi Teknik
Kimia
FT-UNITRI
Pangkat/Golongan : IIIb/Asisten Ahli
NIDN : 0701067701
Alamat Rumah : Jl. Simpang Candi Panggung 85 Malang
Telp : 0341406964
Email : sycie@yahoo.com
Alamat Kantor : Program Studi Teknik Kimia FT –
UNITRI
Jl. Tlogo Warna Blok C Malang
Telp : 0341 565500
Pendidikan:
- S1, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITN Malang, lulus Oktober 1999
- S2, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS, lulus Agustus 2005

Penelitian dan Riwayat Pekerjaan:


1. Anggota Tim Peneliti, “ Pemanfaatan Limbah Padat dan Abu
Batubara sebagai Bahan Baku Pembuatan Batubata Sludge-Ash”,
FTI – ITN Malang, 1999
2. Ketua Tim Peneliti, “Simulasi Kolom Distilasi Vakum untuk
Regenerasi Trietilen glikol (TEG) pada Proses Pemurnian Gas
Alam”, FTI – ITS, 2005
3. Kepala Laboratorium Kimia UNITRI Malang, dari tahun 2005 s.d.
sekarang
4. Dosen Tetap Program Studi Teknik Kimia FT – UNITRI Malang,
dari tahun 2001 s.d. sekarang
Publikasi Jurnal:
1. Jurnal Ilmu-ilmu Teknik “SISTEM”, Selektivitas pada Reaksi Gas
Sintesis menjadi Dimetil eter, Vol. 3 No. 1 April 2007
Publikasi Seminar:
1. Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, Yogyakarta 25 – 26
Januari 2005, Simulasi Kolom Distilasi Vakum untuk Regenerasi
Trietilen glikol (TEG) pada Proses Pemurnian Gas Alam

Malang, 16 Maret 2009


Yang membuat,

Susy Yuniningsih, ST., MT.


NIDN. 0701067701

53
Lampiran 5. Pernyataan Peneliti tentang Tugas dan Peran dalam penelitian

PERNYATAAN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Nama : Sutoyo, SP.,MP


Bidang keahlian : Ekologi Tanaman

Menyatakan bahwa saya bersedia melaksanakan penelitian dengan judul


“Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Amandemen
Tanah Untuk Mewujudkan Pertanian Berkesinambungan.” Pada penelitian
ini, saya akan bertugas dan berperan dalam aspek kajian : Penggunaan biochar
dan pengaruhnya pada pertumbuhan dan hasil tanaman.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Malang, 20 Maret 2009


Ketua Peneliti,

Sutoyo, SP.,MP

54
PERNYATAAN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Nama : Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo


Bidang keahlian : Konservasi Sumberdaya Alam, Pertanian

Menyatakan bahwa saya bersedia melaksanakan penelitian dengan judul


“Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Amandemen
Tanah Untuk Mewujudkan Pertanian Berkesinambungan.” Pada penelitian
ini, saya akan bertugas dan berperan dalam aspek kajian : Biochar sebagai bahan
amandemen pada tanah terdegradasi.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Malang, 20 Maret 2009


Anggota Peneliti,

Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo

55
PERNYATAAN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Nama : Ir. Widowati, MP


Bidang keahlian : Nutrisi tanaman

Menyatakan bahwa saya bersedia melaksanakan penelitian dengan judul


“Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Amandemen
Tanah Untuk Mewujudkan Pertanian Berkesinambungan.” Pada penelitian
ini, saya akan bertugas dan berperan dalam aspek kajian : Penggunaan biochar
sebagai bahan amademen pada tanah masam.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Malang, 20 Maret 2009


Peneliti,

Ir. Widowati, MP

56
PERNYATAAN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, nama :

Nama : Susy Yuniningsih, ST., MT.


Bidang keahlian : Teknologi Proses

Menyatakan bahwa saya bersedia melaksanakan penelitian dengan judul


“Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Amandemen
Tanah Untuk Mewujudkan Pertanian Berkesinambungan.” Pada penelitian
ini, saya akan bertugas dan berperan dalam aspek kajian : Produksi biochar yang
berasal dari berbagai biomasa dan karakteristik biochar yang dihasilkan
serta bioenergi sebagai hasil pirolisa.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Malang, 20 Maret 2009


Anggota Peneliti,

Susy Yuniningsih, ST., MT.

57
Bidang Ilmu : Pertanian

USULAN
HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN
SESUAI PRIORITAS NASIONAL

TEMA :
ENERGI TERBARUKAN

JUDUL PENELITIAN

Biochar :
Produksi dan Pemanfaatannya Sebagai
Bahan Amandemen Tanah
Untuk Mewujudkan Pertanian Berkesinambungan

Peneliti Utama:
Sutoyo, SP., MP

Anggota Peneliti :
Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo
Ir. Widowati, MP
Susy Yuniningsih, ST., MT

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG


MARET 2009
Halaman Pengesahan

1. Judul Penelitian : Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya sebagai


Bahan Amandemen Tanah untuk Mewujudkan
Produktivitas Berkelanjutan
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Sutoyo, SP., MP
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 510 092 430
d. Jabatan Struktural : Bagian Kepegawaian UNITRI
e. Jabatan fungsional : Lektor Kepala
f. Fakultas/Jurusan : Pertanian/ Budidaya Pertanian
g. Pusat Penelitian : Universitas Tribhuwana Tunggadewi
h. Alamat : Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang
i. Telpon/Faks : 0341-565500
j. Alamat Rumah : Jl. Mergan Veteran 55 Malang
k. Telpon/Faks/E-mail : 0341-342547/ - / sutoyoo5@yahoo.com

3. Jangka Waktu Penelitian : tiga (3) tahun (seluruhnya)


Usulkan ini adalah usulan tahun ke-1

4. Pembiayaan
a. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-1: Rp 99.875.000
b. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-2: Rp 99.250.000
c. Jumlah yang diajukan ke Dikti tahun ke-3: Rp 99.850.000

Malang, 25 Maret 2009


Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Peneliti,

Ir. Son Suwasono, M.Sc Sutoyo, SP., MP


NIP 080 022 601 NIP 510 092 430

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ir. Widowati, MP
NIP 132 046 631
Sistematika Usul Penelitian

I. Identitas Penelitian

1. Judul Usulan : Biochar : Produksi dan Pemanfaatannya sebagai


Bahan Amandemen Tanah untuk Mewujudkan
Produktivitas Berkelanjutan
2. Ketua Peneliti
(a) Nama lengkap : Sutoyo SP., MP
(b) Bidang keahlian : Ekologi tanaman

3. Anggota peneliti

Curahan
No. Nama dan Gelar Keahlian Institusi Waktu
(jam/minggu)
1. Prof. Dr. Ir. Wani Konservasi Univ. 6 jam/ minggu
Hadi Utomo SDA, Pertanian Brawijaya

2. Ir. Widowati, MP Nutrisi Univ. 8 jam/ minggu


tanaman Tribhuwana
Tunggadewi
3. Susy Yuniningsih, Teknologi Univ. 8 jam/ minggu
ST., MT Proses Tribhuwana
Tunggadewi

4. Tema Penelitian: Energi terbarukan


5. Objek penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian)
Tahun pertama :
1. Produksi dan sifat-sifat biochar dari berbagai bahan (biomasa/ limbah),
yang dihasilkan dari proses pirolisa dengan temperatur yang berbeda.
2. Penggunaan biochar dari berbagai bahan sebagai bahan amandemen tanah
dan responnya pada tanaman jagung, dengan fokus pada tanah masam dan
tanah yang telah mengalami degradasi.

Tahun kedua :
Penggunaan biochar yang berkualitas baik (hasil tahun I) pada berbagai dosis
sebagai bahan amandemen pada tanah masam dan tanah yang telah
terdegradasi

Tahun ketiga :
Efisiensi pemupukan NPK dengan biochar pada pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung
Penggunaan pupuk tunggal dan majemuk NPK dengan biochar pada tanaman
jagung

6. Lokasi penelitian : Kabupaten dan Kotamadya Malang


7. Hasil yang ditargetkan :
Tahun pertama :
Teknik pembuatan biochar dan sifat-sifat biochar

Tahun kedua :
Informasi tentang manfaat biochar dalam memperbaiki sifat tanah

Tahun ketiga :
a. Informasi tentang potensi biochar sebagai bahan amandemen tanah masam
b. Informasi tentang dosis biochar yang diperlukan untuk tanah masam
c. Patent penggunaan biochar sebagai carrier pupuk NPK

8. Institusi lain yang terlibat : Universitas Brawijaya, Malang

9. Sumber biaya selain Dikti: Tidak ada

10. Keterangan lain yang dianggap perlu:


Memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari industri gula (blotong) dan tapioka
(onggok), limbah pertanian (jerami dan tongkol jagung), kotoran ternak ayam
yang dihasilkan oleh peternakan yang dimiliki oleh industri pakan ternak, dan
sampah kota dari Dinas Kebersihan kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai