Anda di halaman 1dari 49

REVISI

PROPOSAL
PENELITIAN PASCASARJANA

JUDT]L PENELITIAN

STABILITAS \{ODEL KAI-IBRASI DALA}I PE},trETAAN BrlHAl{ ORGANIK TANA}I DI


I-A}I AII{ KERI]YG I-OMB{}K I.]TARA

Oleh:

h'. BAMBAT\IG ltARl KUSUT\,IO. 1\t"Agr.Sc.. ph.D. lKerla)


Dr. Ir. Lolita Endang Susilorvati. MP. (Anggota)

Dr. lr. Sukafiono. h.,[.Agr. iAnggrrta)

KEL OMPOK PEN*ELI TI BiD A i\ (i ILI\{ti

I{ANAJEMEN KARBO}{

LEMRAGA PENEI-]'II AN DAN PENGABDIA},] KEPAI}A N{AS\? RA KA f


UNIVERSIII'AS MA.IARAM

Tahun 2020
H ALAI\{.,IN PENGESAHA}I
Ptri\ELITIAI{ PASCASA R.I A l\,1

SII{BI LITAS MODEL KA LII]RASI DAT,AM PEfuIT1.IA AN


1 Judul 11c-nclitian tsAHAN ORTiANIK TANAH DI l-AH,dN KERniG
LOMBOK LITAR{
,,
Topik Urggulan Ketahanan Pangan
K elompok ['encliti Billang
-1 Manajemen Karbon
Ilmu
Ketua Peneliti
a. Narna Lengkap Ir. IIAS,IBANG HARI KLISIJN,IO, 1\,{.Agr.Sc,. Ph-D.
b. NIP/T\IIDN 1 9i:50825 1994CI:1 I t]0 I 1002-508(:506
4 c. Jabatan fungsional Curu Besar
d. Fakuitas llmu Tanah I Fai':ultas Pertanian
e. Alamat Institusi Jl.Majapahit l'{0 62 N{ataram
f. Telepon/Faks/e-mai1
L Dr. ft'. Lolita Endang Susilowati, h,tP.
5 Anggota Peneiili
2. Dr. lr. Sukanono, M.Ag.
o i\.{ahasiswa yang terlibat 1 Oiang
,7
trl,/akru Fenclitian 6 Bulan
I l-uaran Waiib . Publikasj pada proceding serninar nasional,Intemasionai.
9 Luaran Ianthahan . Model
Penrbia,vaan
a" PNIIP UF{RAM Rp 17,270,000
t0
b" I3iaya d:ui Instansi lain Rpo
c. 13iaya dari peneliti sendili Rp 5.000,000

},1atalanr"03 -0ir-?()2tl
Mengetahui
Kl:rua Kelourl;t.rk Pcncliti Birlans llnru

Dr. Ir. #kartono, N{.Agr. G HAlti KLISUtuIO. \4.Agr.Sc., Ph"l).


NiP r962r:i

P*rianian i I'r*dir

.Se., Ph Il

, M.Si., Ph.D.

copyr ight_sim1 itabmas_unram@ 202 0


0

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 0
RINGKASAN ................................................................................................................................................... 1
Identitas dan Uraian Umum.......................................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1. Latar belakang .................................................................................................................................... 4
1.2. Perumusan Masalah........................................................................................................................... 6
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 6
1.4. Luaran (output) Penelitian ................................................................................................................. 7
1.5. Temuan/Inovasi Teknologi yang Ditargetkan .................................................................................... 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 8
2.1. Teknologi yang Sedang Berkembang untuk Pengukuran Cepat Bahan Organik ............................... 8
2.2. Analisis multivariabel (multivariate analysis) untuk Pengolahan Data ............................................ 10
2.3. Keberhasilan Teknologi Near Infrared dalam Pengukuran Bahan Organik ..................................... 12
2.4. Peta Jalan (Road Map) Penelitian .................................................................................................... 14
BAB 3. METODE PENELITIAN ....................................................................................................................... 16
3.1. Penentuan Koordinat, Pengumpulan Sampel Tanah dan Analisisnya ............................................. 17
3.2. Pengumpulan dan pra-prosessing data pantulan spectrum dari tanah .......................................... 17
3.3. Model kalibrasi................................................................................................................................. 18
3.4. Parameter untuk menguji akurasi dari model kalibrasi ................................................................... 18
BAB 4. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN ................................................................... 19
4.1. Rencana Kegiatan............................................................................................................................. 19
4.2. Biaya Kegiatan .................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 21
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 26
1

RINGKASAN
Bahan organik (BO) tanah menjadi faktor utama dalam menentukan kesuburan tanah dan
produktifitas lahan. BO dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah. BO dapat
meningkatkan kemampuan tanah memegang air (water holding capacity) sekaligus meningkatkan
ketersediaan air bagi tanaman, memperbaiki aerasi dan struktur tanah, memperkuat aggregat tanah,
meningkatkan jumlah dan ketersediaan unsur hara bagi tanaman, meningkatkan kapasitas tukar
kation (KTK) tanah, sebagai penyangga pH tanah, dan mendukung hidup dan berkembangnya
mikro/makro organisme tanah.
Mengingtat peranannya yang sangat vital, maka keberadaan bahan organik dalam tanah
perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan melalui pemupukan. Akan tetapi praktik pemupukan
pupuk organik selama ini tidak menggunakan acuan berupa peta BO. Petani hanya menaburkan
pupuk organik tanpa mengetahui status BO awal yang ada dalam tanah. Mestinya ada peta BO
sebagai dasar pemberian pupuk, sehingga di areal yang BO-nya sedang sampai tinggi tidak perlu
memberikan pupuk organik yang banyak, namun sebaliknya pada areal yang sangat rendah sampai
rendah kandungan BOnya, pemberian pupuk organik mestinya lebih banyak. Ini tidak dilakukan
petani karena tidak adanya peta BO yang menjadi acuan.
Membuat Peta BO menggunakan cara tradisional membutuhkan biaya yang mahal dan
waktu yang lama. Sampel tanah harus dikumpulkan dalam jumlah banyak, kemudian dikeringkan,
digiling, diayak dan dianalisis di laboratorium (metode Walkley dan Black) yang bisa memakan
waktu berbulan-bulan. Mengingat mahalnya biaya tersebut, jarang sekali tersedia peta BO untuk
suatu wilayah, padahal peta ini sangat penting sebagai acuan pemupukan.
Akhir-akhir ini sudah berkembang teknologi near infrared (NIR) yang memanfaatkan
pantulan cahaya tanah (soil reflectance) dalam mengukur secara cepat dan murah kandungan BO
tanah, sehingga pembuatan peta BO bisa cepat dengan biaya yang murah. Teknologi ini tidak
membutuhkan senyawa kimia dalam operasionalnya, namun dengan menangkap getaran
(vibration) ikatan kovalen atom-atom kecil (seperti C-H, N-H dan O-H), yang terkandung dalam
senyawa organik tanah. Teknologi ini sudah dikembangkan oleh penulis sejak S3, post doct dan
sampai sekarang. Akan tetapi yang masih menjadi tantangan adalah bagaimana membangun model
kalibrasi (calibration model; rumus matematis) yang handal (robust) sehingga tidak diperlukan
lagi analisis kimia di laboratorium yang memakan waktu lama dan biaya yang mahal.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk membangun model kalibrasi dalam mengukur dan
memetakan BO di lahan kering Lombok Utara, khususnya di Kecamatan Kayangan, dan
kehandalannya diuji untuk waktu yang berbeda. Model kalibrasi tahun sebelumnya (2019) diuji
kehandalannya dalam pengukuran dan pemetaan BO tahun ini (2020). Jika keakuratan model
tersebut stabil, maka tidak diperlukan lagi pengukuran di laboratorium, sehingga pemetaan BO
bisa dilakukan dengan sangat cepat, kemudian petanya bisa digunakan sebagai acuan pemupukan
pupuk organik untuk produksi tanaman yang optimal dan untuk menghindari pemupukan
berlebihan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain itu teknologi tersebut dapat
digunakan untuk memonitor perubahan BO tanah di lahan kering, guna keperluan manajemen BO.
2

Identitas dan Uraian Umum

1. Judul Penelitian : Stabilitas Model Kalibrasi dalam Pemetaan Bahan Organik Tanah di Lahan
Kering Lombok Utara.
2. Tim Peneliti:
No. Nama Jabatan Bidang Instansi asal Alokasi
keahlian Waktu
(jam/minggu)
1. Prof. Ir. Bambang Hari Ketua Ilmu tanah Fakultas 16
Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. Pertanian, Unram
2. Dr. Ir. Sukatrono, M.Agr. Anggota Ilmu Tanah Fakultas 12
Pertanian, Unram
3. Dr. Ir. Lolita Endang Anggota Ilmu Tanah Fakultas 12
Susilowati, MP Pertanian, Unram
3. Isu strategis : Bahan organik merupakan faktor penentu kesuburan tanah dan produktifitas
lahan. Namun sampai saat ini ketersediaan peta bahan organik sangat langka. Padahal peta tersebut
diperlukan sebagai acuan pemupukan pupuk organik dan monitoring kesuburan tanah. Near
infrared teknologi dapat mempercepat pembuatan
4. Topik penelitian : Topik penelitian pada penelitian ini adalah menguji stabilitas dan akurasi
model kalibrasi dalam memetakan bahan organik tanah di lahan kering Lombok Utara. Jika model
kalibrasi akurat dan stabil, maka tidak diperlukan lagi analisis tanah untuk memetakan bahan
organik pada tahun-tahun berikutnya, sehingga bisa cepat dan menghemat biaya dan tenaga.
5. Objek Penelitian : Tanah, yaitu kandungan bahan organik dalam tanah.
6. Lokasi Penelitian : Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
7. Hasil yang Diharapkan : Luaran (output) dari penelitian ini adalah diperoleh model kalibrasi
yang handal dan stabil yang dapat diaplikasikan pada waktu yang berbeda (temporal robustness
of calibration model). Luaran lain adalah ditemukannya cara cepat dan murah dalam mengukur
dan memetakan BO tanah. Selain itu diperoleh pula peta BO yang keakuratannya bisa
dipertanggung-jawabkan. Luaran wajib dari penelitian ini adalah peta bahan organik yang akan
dijadikan acuan pemberian pupuk organik. Luaran lain dari penelitian ini adalah adanya publikasi
ilmiah yang disampaikan di seminar nasional/internasional, atau pada jurnal
nasional/internasional.
8. Sumber Biaya Selain PNBP : Dari peneliti.
9. Instansi lain yang terlibat : Instansi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dinas Pertanian
Kabupaten Lombok Utara. Keterlibatannya dalam penggunaan peta bahan organik sebagai acuan
dalam pemupukan pupuk organik.
10. Temuan yang ditargetkan : Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah model
kalibrasi (PLSR calibration model) yang handal dan stabil yang bisa digunakan untuk tahun-tahun
berikutnya dalam mengukur dan memetakan BO di wilayah Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok Utara. Dengan ditemukan model kalibrasi yang handal dan stabil, tidak perlu lagi
dilakukan analisis BO di laboratorium, yang banyak menghabiskan waktu biaya dan tenaga. Data
BO bisa langsung dihitung dari pantulan cahaya tanah dengan sangat cepat. Pada tahap berikutnya
3

akan sangat cepat pula dalam membuat peta BO pada wilayah tersebut. Peta BO yang dihasilkan
bisa dijadikan acuan dalam pemberian pupuk berdasarkan spesifik lokasi (site specific
fertilization), dimana pemberian pupuk organik diberikan lebih banyak pada lokasi yang rendah
BO, dan lebih sedikit pada lokasi yang sedang atau tinggi BO. Peta BO juga bisa juga dijadikan
acuan dalam pengelolaan BO, seperti untuk lokasi-lokasi yang rendah BO penerapan minimum
tillage (pengolahan tanaman minimum) perlu dilakukan, karena pengolahan bisa mempercepat
kehilangan BO dari dalam tanah. Peta BO juga bisa menjadi acuan dalam memonitor perubahan
BO tanah dan terhindarnya pemupukan yang berlebihan yang dapat mencemari lingkungan.
11. Konstribusi mendasar pada bidang ilmu : Kontribusi mendasar bidang ilmu yang dihasilkan
dari penelitian ini adalah ditemukannya cara cepat mudah dan murah dalam memetakan bahan
organik di lokasi penelitian menggunakan teknologi near infrared. Temuan model kalibrasi (PLSR
calibration model) yang handal dan stabil untuk pengukuran dan pemetaan bahan organik akan
menghemat biaya tenaga dan waktu dalam memetakan bahan organik.
12. Rencana luaran wajib dan tambahan : Luaran wajib dari penelitian ini adalah peta bahan
organik yang akan dijadikan acuan pemberian pupuk organik. Luaran tambahan dari penelitian ini
adalah adanya publikasi ilmiah yang disampaikan di seminar nasional/internasional, atau pada
jurnal nasional/internasional.
13. Keterangan lain yang dianggap perlu : -
4

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Bahan organik (BO) tanah menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan kesuburan
tanah dan produktifitas lahan (Lorenz et al, 2019), karena BO tanah dapat memperbaiki sifat fisik,
sifat kimia dan sifat biologi tanah (Blume et al, 2016). Terhadap sifat fisik tanah, BO tanah dapat
memperbaiki aerasi dan struktur tanah, dapat meningkatkan kemampuan tanah memegang air
(water holding capacity), sekaligus dapat meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman (Kibet et
al, 2016). Terhadap sifat kimia tanah, BO tanah dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara
makro dan mikro dalam tanah melalui hasil pelapukannya, dapat meningkatkan kapasitas tukar
kation (KTK) tanah, dan dapat sebagai penyangga terhadap perubahan pH tanah (Bohn, et al,
2015). Sedangkan terhadap sifat biologi tanah, bahan organik dapat sebagai sumber energi bagi
organisme tanah, sehingga ketersediaan BO dapat mendukung berkembangnya berbagai macam
mikro dan makro organisme dalam tanah. Organisme tersebut sangat berperan dalam perombakan
bahan organik yang produk akhirnya berupa unsur hara tersedia bagi tanaman. Dengan bantuan
organisme tersebut, BO sangat berperan dalam mendukung siklus hara dalam tanah (Paul, 2016).

Mengingat jumlah BO yang bervariasi dalam tanah dan ada kecenderungan jumlahnya
semakin menurun terutama di lahan kering (Kusumo et al, 2018), diperlukan pengelolaan BO yang
tepat, terutama penambahan BO pada lahan yang ketersediaan BO-nya sangat rendah sampai
rendah. Lahan yang ketersediaan BO-nya seperti ini umumnya disebabkan karena perombakan
(dekomposisi) BO oleh organisme tanah yang lebih cepat dibandingkan dengan akumulasi BO itu
sendiri (Blume et al, 2016); baik melalui akumulasi sisa-sisa tanaman/hewan, maupun akumulasi
melalui pemupukan. Untuk lahan-lahan yang akumulasi BO-nya lambat, diperlukan upaya
peningkatan jumlah BO melalui pemupukan.
Namun ironisnya bahwa praktik pemupukan pupuk organik selama ini umumnya tidak
menggunakan acuan berupa peta BO, atau tanpa mempertimbangkan jumlah BO awal dalam tanah,
sehingga pemberian pupuk tepat dosis dan tepat lokasi sulit dilakukan (Iticha and Takele, 2019).
Idealnya, di areal yang BO-nya sedang sampai tinggi, tidak perlu memberikan pupuk organik yang
banyak, namun sebaliknya pada areal yang sangat rendah sampai rendah kandungan BO-nya,
pemberian pupuk organik mestinya lebih banyak (Cullu et al, 2019). Kurangnya pemberian BO
berdampak pada kurang efektifnya manfaat BO untuk tanaman dan kurang optimalnya perbaikan
5

sifat tanah, sebaliknya kalau pemberian BO berlebihan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan
dan pemborosan secara ekonomi (Leenaars et al, 2020).
Walaupun peta BO sangat diperlukan, namun ketersediaannya sangat jarang. Ini
diakibatkan oleh mahalnya biaya analisis BO secara konvensional guna keperluan pembuatan peta
(Minasny et al, 2013). Selain mahal, juga diperlukan waktu yang lama untuk proses analisisnya.
Sampel tanah harus dikumpulkan, dikeringkan, digiling, diayak kemudian dianalisis di
laboratorium. Akan tetapi dengan ditemukannya teknologi near infrared (NIR), permasalahan
tersebut bisa diatasi. Teknologi yang memanfaatkan pantulan cahaya tanah (soil reflectance) ini
bisa sangat cepat mengukur dan memetakan kandungan BO dalam tanah (Gobrecht, et al 2016;
Stenberg et al, 2010). Teknologi tersebut tidak membutuhkan bahan kimia dalam proses
operasionalnya, bahkan jika diterapkan di lapangan tidak membutuhkan persiapan sampel tanah,
seperti pengeringan, penggilingan dan pengayakan (Cambou et al, 2016). Teknologi tersebut
memanfaatkan tangkapan getaran (vibration) ikatan kovalen atom-atom kecil (seperti C-H, N-H
dan O-H) yang kemudian dihubungkan dengan kandungan BO tanah (Ozaki et al. 2007; Stenberg
et al, 2010).

Teknologi NIR ini sudah terbukti mampu dengan cepat dan akurat dalam mengukur
kandungan BO tanah (Chang et al, 2002; Kusumo et al 2008; Vagen dan Winowiecki, 2013).
Bahkan teknologi tersebut sudah diujicobakan untuk mengukur kadar air tanah, kapasitas tukar
kation (KTK) tanah, N-amonium, dan N-nitrat dalam tanah (Stenberg et al, 2010). Pernah juga
digunakan untuk pengukuran kepadatan akar (Kusumo et al 2009; 2010; 2011), pengukuran indeks
stabilitas biochar (Kusumo et al, 2014), dan pengukuran berat volume tanah (Kusumo, 2017).
Akan tetapi yang masih menjadi tantangan adalah bagaimana membangun dan
menghasilkan model kalibrasi (calibration model; rumus matematis) yang handal (robust)
sehingga dengan sudah dihasilkannya model kalibrasi yang handal tidak perlu dilakukan lagi
analisis kimia di laboratorium yang memakan waktu lama dan biaya yang mahal. Sekali model
kalibrasi yang handal ditemukan, ia bisa digunakan untuk mengukur/memprediksi kandungan BO
untuk waktu-waktu berikutnya, sehingga penghematan terhadap waktu dan biaya pembuatan peta
bisa dilakukan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk membangun model kalibrasi yang handal
dalam mengukur dan memetakan BO di lahan kering Lombok Utara (khususnya di Kecamatan
Kayangan), dan kehandalannya diuji untuk waktu yang berbeda (tahun 2019 dan 2020). Model
kalibrasi tahun sebelumnya (2019) diuji kehandalannya dalam pengukuran dan pemetaan BO
6

tahun ini (2020). Dengan ditemukannya model kalibrasi yang stabil maka analisis tanah tidak
diperlukan lagi, dan pemetaan BO bisa sangat cepat dilakukan. Kemudian peta BO yang dihasilkan
bisa digunakan (1) sebagai acuan pemupukan pupuk organik guna mendukung produksi tanaman
yang optimal, (2) untuk menghindari pemupukan berlebihan yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan, dan (3) untuk memonitor perubahan BO tanah di lahan kering, guna
keperluan manajemen BO.

1.2. Perumusan Masalah

Model kalibrasi menggunakan partial least square regession (PLSR) untuk pemetaan BO
di lahan kering Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, sudah berhasil ditemukan pada
penelitian sebelumnya tahun 2019. Model kalibrasi ini cukup akurat dalam mengukur dan
memetakan BO di wilayah tersebut pada tahun tersebut. Akan tetapi kehandalan model kalibrasi
tersebut untuk tahun 2020 ini belum diketahui. Jika kehandalan model kalibrasi handal dan stabil
untuk waktu yang berbeda, maka akan sangat menghemat biaya, tenaga dan tenaga untuk analisis
sampel tanah, sehingga pembuatan peta BO bisa sangat cepat. Mengingat belum diketahuinya
kehandalan model kalibrasi tersebut, maka penelitian ini diarahkan untuk menguji apakah model
kalibrasi tahun 2019 akurat dalam mengukur/memprediksi kandungan BO pada tahun 2020. Jika
model tersebut akurat, maka tidak diperlukan lagi analisis sampel untuk tahun-tahun berikutnya,
dan pemetaan BO bisa langsung menggunakan data pantulan cahaya tanah. Peta BO yang
dihasilkan pada gilirannya dapat digunakan sebagai acuan pemupukan pupuk organik, dan sebagai
acuan dalam memonitor perubahan kandungan BO dalam tanah.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kehandalan model kalibrasi yang sudah
dibangun pada tahun 2019 yang akan digunakan untuk mengukur dan memetakan BO
menggunakan data tahun 2020 untuk lahan di wilayah Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok
Utara.

Jika suatu model kalibrasi handal dan stabil, maka didak diperlukan lagi analisis kimia
pada tahun-tahun berikutnya, sehingga waktu tenaga dan biaya bisa dihemat, karena pengukuran
dan pemetaan BO bisa langsung dilakukan menggunakan data pantulan cahaya tanah. Peta BO
yang dihasilkan juga dapat memberikan manfaat sebagai acuan pemupukan BO sehingga pupuk
7

bisa tepat dosis dan tepat lokasi agar pemupukan efisien dan hasil tanaman optimal dan
pencemaran lingkungan bisa dihindari dari pemupukan yang berlebihan.

1.4. Luaran (output) Penelitian

Luaran (output) dari penelitian ini adalah diperoleh model kalibrasi yang handal dan stabil
yang dapat diaplikasikan pada waktu yang berbeda (temporal robustness of calibration model).
Luaran lain adalah ditemukannya cara cepat dan murah dalam mengukur dan memetakan BO
tanah. Selain itu diperoleh pula peta BO yang keakuratannya bisa dipertanggung-jawabkan. Luaran
lain dari penelitian ini adalah adanya publikasi ilmiah yang disampaikan di seminar
nasional/internasional, atau pada jurnal nasional/internasional.

1.5. Temuan/Inovasi Teknologi yang Ditargetkan

Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah model kalibrasi (PLSR calibration
model) yang handal dan stabil yang bisa digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengukur
dan memetakan BO di wilayah Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Dengan
ditemukan model kalibrasi yang handal dan stabil, tidak perlu lagi dilakukan analisis BO di
laboratorium, yang banyak menghabiskan waktu biaya dan tenaga. Data BO bisa langsung
dihitung dari pantulan cahaya tanah dengan sangat cepat. Pada tahap berikutnya akan sangat cepat
pula dalam membuat peta BO pada wilayah tersebut. Peta BO yang dihasilkan bisa dijadikan
acuan dalam pemberian pupuk berdasarkan spesifik lokasi (site specific fertilization), dimana
pemberian pupuk organik diberikan lebih banyak pada lokasi yang rendah BO, dan lebih sedikit
pada lokasi yang sedang atau tinggi BO. Peta BO juga bisa juga dijadikan acuan dalam pengelolaan
BO, seperti untuk lokasi-lokasi yang rendah BO penerapan minimum tillage (pengolahan tanaman
minimum) perlu dilakukan, karena pengolahan bisa mempercepat kehilangan BO dari dalam tanah.
Peta BO juga bisa menjadi acuan dalam memonitor perubahan BO tanah dan terhindarnya
pemupukan yang berlebihan yang dapat mencemari lingkungan.
8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teknologi yang Sedang Berkembang untuk Pengukuran Cepat Bahan Organik

Akhir-akhir ini para peneliti mencurahkan berbagai upaya untuk mengembangkan cara
cepat dan murah untuk mengukur BO tanah, mengingat cara-cara konvensional (seperti oksidasi
basah/kering) membutuhkan tenaga, biaya dan waktu yang tidak sedikit. Cara-cara konvensional
memiliki kendala dalam penggunaannya mengukur BO, terutama untuk kegiatan yang tujuannya
mengetahui variasi dan perubahan karbon berdasarkan perbedaan waktu (temporal variability) dan
tempat (spatial variability). Jika saja suatu teknik dapat dengan akurat, cepat dan murah mengukur
BO baik berdasarkan variasi waktu dan tempat, maka teknik tersebut akan sangat bermanfaat dapat
digunakan untuk mengukur kandungan BO tanah, perubahan karbon (BO) tanah akibat perubahan
penggunaan lahan (land use change), maupun untuk tujuan penangkapan karbon (carbon
sequestration), yang jumlahnya dapat secara terus menerus dimonitor dalam tanah. Terkait dengan
hal tersebut, teknologi near Infrared spektroskopi (NIRS) telah terbukti merupakan teknik yang
cepat, murah, tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan tanpa membutuhkan bahan kimia (Gehl
dan Rice, 2007).
Berdasarkan kesepakatan (konvensi), NIR merupakan spektrum elektromagnetik dengan
panjang gelombang mulai 780 nm sampai 2500 nm (12 820,5 - 4.000 jumlah gelombang per cm),
yang berada antara cahaya tampak (visible band) dan cahaya inframerah (Malley dan Martin 2003;
Miller 2001; Murray dan Cole 2004 ; Workman dan Shenk 2004). Gambar berikut menyajikan
posisi gelombang near infrared pada gelombang elektromagnetik.

Gambar 2.1 Spektrum near infrared pada spektrum gelombang elektromagnetik (Kerr et al, 2011).
9

Teknologi NIRS bekerja berdasarkan interaksi (interaction) antara radiasi gelombang


elektromagnetik dengan suatu benda (material) ( Miller 2001) yang dikendalikan oleh getaran
tertentu (specific vibrations) dari atom dalam molekul ( Stuart 2004). Ketika radiasi gelombang
elektromagnetik mengenai atau berinteraksi dengan permukaan suatu benda, maka sebagian dari
radiasi tersebut, yang sesuai dengan ikatan tertentu (particular bonds), akan diserap oleh benda
yang menerima radiasi tersebut, sedangkan sisanya yang tidak berinteraksi akan diloloskan atau
dipantulkan dari permukaan benda (Ben – Dor, et al., 1999a). Gambar berikut menyajikan ilustrasi
radiasi gelombang cahaya yang mengenai permukaan benda, kemudian pantulan cahayanya
ditangkap oleh sensor.
Sumber energi

Cahaya yang
dipancarkan Sensor

Cahaya yang
Cahaya yang sampai dipantulkan
pada obyek

Obyek

Gambar 2.2. Interaksi antara sumber energi, obyek, dan energi yang dipantulkan yang ditangkap
oleh sensor.
NIRS bekerja berdasarkan terserapnya cahaya near infrared (780-2500 nm) oleh ikatan
kovalen atom-atom, terutama ikatan kovalen atom-atom ringan seperti C-H, N-H, dan O-H
(Malley dan Martin 2003; Workman dan Shenk 2004). Ikatan-ikatan seperti C-O, C-C, dan C-N
tidak menyerap radiasi NIR, kecuali dalam situasi yang tidak biasa dimana serapan radiasi NIR
tidak didominasi oleh ikatan-ikatan yang daya serapnya tinggi (Kramer et al. 2004). Semua ikatan
memiliki getaran frekuensi tertentu, dan penyerapan (absoption) NIR dapat digunakan untuk
menggambarkan (1) lokasi penyerapan berdasarkan panjang gelombang, (2) puncak amplitudo
serapan, dan (3) lebar puncak yang menggambarkan intensitasnya (Workman dan Shenk 2004).

NIR spektrum dihasilkan dari overtones dan kombinasi gelombang (combination bands)
yang menyebabkan NIR spectrum menjadi kompleks dan sulit untuk diinterpretasi secara
10

langsung, dibandingkan dengan medium infrared (mid infrared) yang terdiri atas gelombang dasar
(fundamental bands) sehingga lebih mudah diinterpretasi. Sulitnya interpretasi pantulan
gelombang near infrared karena penyerapan fundamental (fundamental absorption) cahaya
infrared oleh ikatan kovalen atom-atom tidak terjadi pada rentang gelombang near infrared (780-
2500 nm), akan tetapi terjadi pada rentang gelombang medium infrared (2500-15000 nm),
sehingga medium infrared memiliki puncak-puncak gelombang yang lebih tajam (sharp signals)
dan mudah dideteksi penyusunnya. Sebaliknya near infrared memiliki signal yang lebih luas
(broader signals) karena pengaruh tambahan dari dua atau lebih gelombang dari tiap panjang
gelombang (wavelength) (Sandorfy et al 2007; Workman dan Shenk 2004). Setiap overtones dan
kombinasi gelombang (overtones and combination band) yang lebih tinggi, biasanya 10-100 kali
lebih lemah dari fundamental band (Sandorfy et al. 2007), akibatnya spektrum NIR seringkali sulit
untuk dideteksi puncak gelombangnya sehingga seringkali sulit untuk menentukan ikatan dari
senyawa apa yang berperan membentuk puncak tersebut (Clark 1999). Namun, dengan proses
(pre-processing) NIR data yang memadai dan dengan menggunakan analisis multivariabel
(multivariate analysis), karakteristik bahan yang discan menggunakan NIRS dapat nilai secara
kualitatif dan kuantitatif.

2.2. Analisis multivariabel (multivariate analysis) untuk Pengolahan Data

Analisis multivariabel sangat berguna untuk menangani dan memproses data dengan
variabel yang sangat banyak, seperti data hasil studi menggunakan near infrared spectroscopy.
Biasanya prosesnya menggunakan perangkat lunak pengolahan data NIR (pre-processing
software) dan perangkat lunak statistik (statistical software). Perangkat lunak tersebut dapat
mengekstrak informasi yang kaya dan kompleks dari NIR spektrum, sekaligus mengatasi masalah
multikolinieritas (multicollinearity) (Ozaki et al. 2007). Salah satu metode analisis multivariabel
yang banyak digunakan untuk menganalsis NIR data sekaligus membuat model regresinya adalah
Partial Least Square Regression (PLSR) (Miller dan Miller, 2005). Terdapat asumsi dasar bahwa
setiap pantulan gelombang dari tanah memiliki hubungan dengan komponen penyusunnya (Ben-
Dor 2002), sehingga karakteritik tanah dapat dikuantitatifkan dengan menganalsis pantulan
cahayanya yang ditangkap oleh alat spectrometer.

Partial Least Square Regression (PLSR) bekerja dengan mengurangi dimensi data
(reducing dimensionality of data) dan menciptakan variabel-variabel baru yang disebut dengan
11

latent variables yang diekstrak dari independen dan dependen variabel, dan variabel-variabel baru
tersebut tidak berkorelasi satu sama lain. Dengan demikian, PLSR dapat sekaligus mengatasi
masalah multicolinearitas (Miller dan Miller 2005). Variabel-variabel independen yang
menunjukkan korelasi yang tinggi dengan variabel dependen diberikan ekstra berat karena mereka
akan lebih efektif dalam membangun calibration model (Miller dan Miller 2005). Mengingat
pengurangan dimensi data dan regresi dilakukan secara bersamaan (Boulesteix dan strimmer
2007), sehingga perbedaan kecil tapi relevan yang mungkin diabaikan dalam analisis multivariabel
yang lain (seperti principal component regression - PCR), masuk dalam proses analisis. Karena
komponen PLS dipilih untuk memaksimalkan kedua deskripsi dari variabel independen dan
korelasi dengan variabel dependen, informasi prediktif yang relevan cenderung terkonsentrasi
dalam komponen yang lebih sedikit, membuat metode ini (PLSR) lebih efisien daripada PCR
(Martens dan Naes, 1987). Martens et al. (1983) menyatakan bahwa PLS mestinya lebih baik
daripada metode lain ketika jumlah sampel sedikit dan data banyak mengandung noise
(pengganggu). Dalam menentukan jumlah optimum komponen yang optimal dalam membangun
model prediction digunakan teknik cross-validasi.

Martens dan Martens (1986) membandingkan konsep linear regresi berganda (MLR) dan
PLSR, seperti yang dirangkum pada gambar di bawah ini. Dalam MLR, semua X-variabel secara
bersamaan menentukan Y-variabel (garis panah). Sementara di PLSR-1, Y-variabel digunakan
untuk memandu ekstraksi variabel laten (T) dari X-variabel (panah putus-putus). Kemudian,
variabel-variabel laten (T) pada gilirannya digunakan untuk pemodelan baik X dan Y (garis
panah).

X X

Y Y
T

(a) MLR (b) PLSR

Gambar 2.3 Perbedaan konseptual antara (a) MLR dan (b) PLSR (Martens dan Martens 1986).
Keunggulan PLSR untuk membangun model kalibrasi antara NIR data dengan Y-variabel,
dibandingkan dengan metode statistik lainnya, telah dilaporkan oleh peneliti sebelumnya. Sudduth
12

dan Hummel (1991) menyatakan bahwa PLSR adalah metode yang paling menjanjikan untuk
memprediksi kandungan bahan organik tanah. Mereka menemukan PLSR menghasilkan model
kalibrasi yang lebih baik dari pada multi-linear regresi bertahap (stepwise multilinear regression -
SMLR) dan PCR. Guling et al (1996) melaporkan bahwa PLSR lebih akurat daripada SMLR dalam
memprediksi komposisi kimia dari dedaunan pohon. Bogrekci dan Lee (2005) menemukan bahwa
PLSR lebih baik daripada baik untuk MLR dan SMLR untuk memprediksi konsentrasi fosfor
tanah. PLSR umumnya ditandai oleh efisiensi komputasi dan statistik tinggi, dan menawarkan
fleksibilitas yang tinggi dalam penanganan masalah analisis (Boulesteix dan strimmer 2007).

2.3. Keberhasilan Teknologi Near Infrared dalam Pengukuran Bahan Organik

Kesuksesan pengukuran bahan organik menggunakan teknologi NIRS telah dilaporkan


sebelumnya oleh banyak peneliti (Ben-Dor dan Banin 1995; Chang et al, 2001; Cozzolino dan
Moron 2006; Islam et al 2003; Odlare et al 2005; Reeves III dan McCarty 2001; Sheperd dan
Walsh 2002; Stenberg et al 1995; Kusumo et al. 2008). Bahan organik (C total, C organik) diukur
oleh NIRS dengan cukup sampai sangat akurat karena bahan organik memiliki ikatan C-H, O-H
dan N-H, dimana jumlah ikatan tersebut berlimpah pada senyawa organik dan relatif mudah
terdeteksi pada cahaya near infrared (Malley dan Martin, 2003).

Karena bahan organik memiliki spektrum yang aktif pada Vis-NIR-SWIR region (400-
2500 nm), dapat dimengerti bahwa para ahli dapat menemukan kesimpulan yang berbeda tentang
panjang gelombang terbaik untuk mengukur bahan organik dalam tanah. Krishnan et al. (1980)
menemukan 623,6 dan 564,4 nm sebagai panjang gelombang optimal untuk memprediksi
kandungan bahan organik, dan mereka tidak menemukan puncak absorpsi bahan organik antara
panjang gelombang 800 dan 2400 nm. Mathew et al. (1973a) menemukan korelasi terbaik antara
bahan organik dan reflectancenya pada kisaran panjang gelombang 500 dan 1200 nm, sementara
Beck et al. (1976) merekomendasikan panjang gelombang 900 sampai 1220 nm sebagai panjang
gelombang yang terbaik untuk memetakan karbon organik dalam tanah. Stoner (1979) menemukan
bahwa korelasi terkuat antara bahan organik dan spektrumnya terjadi pada panjang gelombang
tampak (visible band). Demikian juga, Vinogradov (1981) mengembangkan model eksponensial
untuk memprediksi kandungan humus pada lapisan bajak tanah hutan menggunakan panjang
gelombang mulai dari 600 hingga 700 nm. Namun, reflectance di SWIR region (1702-2052 nm)
digunakan oleh Dalal and Henry (1986) dan mereka mampu memprediksi bahan organik dan total
13

nitrogen organik di tanah Australia menggunakan panjang gelombang tersebut. Demikian juga,
Morra et al. (1991) mengidentifikasi SWIR region (1726 dan 2426 nm) yang sesuai untuk menilai
komposisi bahan organik. Chang and Laird (2002) menunjukkan prediksi yang baik terhadap C
organik, C anorganik, C total dan N total menggunakan panjang gelombang 1100-2498 nm dari
pada keseluruhan panjang gelombang 400-2498 nm. Cozzolino and Moron (2006) mampu dengan
akurat memprediksi C organik tanah dengan berbagai ukuran partikel menggunakan seluruh Vis-
NIR region (400-2500 nm). Menggunakan seluruh gelombang cahaya Vis-NIR (400-2500 nm),
Fystro (2002) berhasil memprediksi C organik dan potensi mineralisasinya.

Kesuksesan penggunaan teknik pantulan cahaya dalam mengukur sekaligus memetakan


BO tanah telah dilaporkan sebelumnya. Studi awal menunjukkan korelasi yang baik antara bahan
organik tanah dengan pantulan cahaya tampak (visible) dan cahaya near infrared (NIR) (Krishnan
et al 1980; Stoner dan Baumgardner 1981). Uji laboratorium yang dilakukan oleh Sudduth dan
Hummel (1996) dan Hummel et al. (2001) menunjukkan bahwa teknologi NIR dapat digunakan
untuk memperkirakan BO tanah, kelembaban tanah, dan KTK, yang tanahnya diambil dari wilayah
hamparan jagung yang luas di Amerika Serikat, baik yang diambil dari permukaan tanah maupun
di bawah permukaan tanah. Shonk et al. (1991) mengembangkan sensor menggunakan pantulan
cahaya dengan panjang gelombang 660 nm dan diperoleh berkorelasi yang cukup baik dengan BO
untuk tanah yang lembab (r2 = 0.71). Mereka menggunakan "sensor bahan organik" untuk
mengendalikan aplikasi herbisida yang diterapkan secara real time berdasarkan variabilitas BO
tanah. Walaupun kemudian ditemukan kelemahan menggunakan sensor panjang gelombang
tunggal karena kalibrasinya hanya cocok untuk satu jenis tanah. Reeves III et al. (2002)
menemukan potensi besar dalam menentukan karbon organik menggunakan spektroskopi, baik
near infrared maupun medium infrared. Demikian pula, Fystro (2002) melaporkan potensi
kemampuan untuk memprediksi C organik (r2 = 0,65) dan jumlah N (r2 = 0.87) menggunakan
Visible-NIR spektroskopi.

Akhir akhir ini, keberhasilan teknik ini tidak hanya di laboratorium menggunakan peralatan
statis, tetapi juga untuk pemetaan sifat-sifat tanah di lapangan menggunakan NIRS portable
(Kodaira dan Shibusawa, 2013; Minasny et al, 2013). NIRS telah dilaporkan berhasil digunakan
untuk memetakan C dan N tanah (Kodaira dan Shibusawa, 2013; Vagen dan Winowiecki, 2013).
Sementara, Kodaira dan Shibusawa (2013) berhasil memetakan kadar air tanah, bahan organik,
KTK , C-total, N-amonium , N-nitrat , N-total, P-tersedia, dan koefisien serapan P.
14

2.4. Peta Jalan (Road Map) Penelitian

Penelitian dengan topik aplikasi teknologi near infrared (NIR) dalam ilmu tanah dimulai
sejak tahun 2005-2009 2009 di Massey University Selandia Baru, dengan topik riset
"pengembangan teknik cepat di lapangan untuk memprediksi karbon tanah, nitrogen tanah dan
kepadatan akar menggunakan pantulan cahaya dari tanah". Kemudian kerjasama penelitian
dilanjutkan dari tahun 2012 sampai 2014 dengan Massey University ketika peneliti utama
menjalani program post doktoral dengan topik penelitian "penggunaan pantulan cahaya tampak
(visible) dan cahaya near infrared untuk memonitor karbon yang stabil dalam tanah (termasuk
biochar) dan faktor-faktor lingkungan mengendalikan denitrifikasi dan emisi metana dalam tanah
", yang didanai oleh LEARN (livestock emission and abatement research network) dari
Pemerintah Selandia Baru.

Untuk topik penelitian tahun 2005-2014, telah diterbitkan dalam jurnal internasional dan
juga telah dipresentasikan pada beberapa konferensi internasional. Topik penelitian tersebut terkait
dengan penggunaan pantulan cahaya tanah untuk mengukur karbon, nitrogen dan kepadatan akar.
Untuk beberapa tahun kedepan (2018-2023), penelitian akan difokuskan untuk menguji
keakuratan teknik cepat tersebut untuk mengukur dan memetakan bahan organik (karbon),
nitrogen dan hara makro lain yang pada gilirannya dapat digunakan untuk pengelolaan
(management) bahan organik dan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi, agar termonitor
kandungan bahan organik tanah dan tercapainya pemupukan yang efektif dan efisien,
meningkatkan hasil panen dan untuk menghindari pemupukan yang berlebihan menuju pertanian
berkelanjutan.
15

Map of C and N for site 2023


specific fertilization.
2019

To develop calibration model 2018


between laboratory and NIRS
data, which can be robust in 2017 Tested calibration
predicting soil C and N model of soil C and N
2016 from more detail scale

Quantify soil C using 2014


NIRS in soil amended Assessment of
biochar. biochar stability
2013
indices using NIRS.
Measurement of
pasture root density 2011
using NIRS in the The use of NIRS to
field. 2010 figure out C dynamics;
The use of NIRS to measurement of soil C,
2009 N and maize root
predict soil C and
Measurement of density.
N in pastoral soil 2005-2008 ryegrass root density
using NIRS in a pot
experiment.

Gambar 2.4. Peta jalan penelitian (research road map) tahun 2005-2023.
16

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode yang dibangun pada penelitian ini adalah untuk menjawab petanyaan apakah
model kalibrasi yang diperoleh pada tahun sebelumnya (tahun 2019) bisa handal dan stabil dalam
mengukur dan memetakan BO tanah pada tahun ini (tahun 2020) di lahan kering Lombok Utara,
khususnya di Kecamatan Kayangan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekitar 100 sampel tanah dikumpulkan dari lahan
kering Lombok Utara di Kecamatan Kayangan menggunakan purposive stratified random
sampling. Sampel tanah kemudian dibawa ke laboratorium untuk diproses (dikeringkan, digiling,
diayak) kemudian dianalisis kandungan bahan organiknya menggunakan metode Walkley dan
black, dan discan menggunakan Near Infrared Spectroscopy. Model kalibrasi (PLSR calibration
model) yang sudah ditemukan pada tahun sebelumnya (tahun 2019) diuji kehandalaan dan
stabilitasnya dalam mengukur BO tanah dari data yang dikumpulkan pada tahun 2020 ini. Jika
terbukti handal (robust) dan stabil, maka dilanjutkan dengan pemetaan BO tanah di wilayah
tersebut.
Dalam menguji kehandalan pengukuran BO tanah, digunakan metode yang disebut dengan
test validasi (validation test) yaitu suatu metode validasi yang dilakukan dengan memisahkan data
untuk proses pembangunan model kalibrasi, dengan data yang digunakan untuk proses validasi.
Dalam hal ini data (hasil analisis dan hasil scan sampel tanah) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data
tahun 2019 yang sudah dikumpulkan tahun lalu digunakan untuk membangun model kalibrasi, dan
data tahun 2020 ini digunakan untuk proses validasinya. Dalam proses validasi di tahun 2020 ini
masih diperlukan data hasil analisis laboratorium sebagai pembanding untuk mengetahui
keakuratan model dari teknologi near infrared.
Kemudian, jika ternyata jika model kalibrasi tersebut handal (robust) dan stabil maka tahap
berikutnya adalah pemetaan BO yang datanya diperoleh menggunakan rumus model kalibrasi
tersebut. Dengan demikian pemetaan BO tanah akan bisa dilakukan dengan cepat, tanpa harus
kembali mengukur BO tanah yang akan menghabiskan waktu, biaya dan tenaga, untuk tahun-tahun
berikutnya. Bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut.
17

Gambar 3.1. Bagan alir dan tahap-tahap penelitian.

3.1. Penentuan Koordinat, Pengumpulan Sampel Tanah dan Analisisnya

Sebelum sampel tanah dikumpulkan, koordinat 100 titik pengambilan sampel ditentukan
berdasarkan peta penggunaan tanah (landuse map) di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok
Utara. Titik titik tersebut ditentukan/diletakkan pada lahan di wilayah tersebut. Setelah penentuan
titik selesai, berikutnya sampel tanah (100 sampel) akan dikumpulkan dari areal studi pada
kedalaman 0-10 cm, dan akan diambil menggunakan bor tanah (soil corer). Setiap sampel
kemudian dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan (kering udara), digiling dan diayak dengan
diameter mata saring 0,2 mm. Setiap bagian sampel akan dianalisis kandungan bahan organiknya
menggunakan metode Walkley and Black. Lalu bagian yang lain dari setiap sampel akan di-scan
(dipindai) menggunakan Near Infrared Spectroscopy (NIRS).

3.2. Pengumpulan dan pra-prosessing data pantulan spectrum dari tanah

Pantulan data spektrum dari tanah dengan resolusi 1-nm (kisaran gelombang 350-2500 nm)
ditangkap menggunakan kontak probe dari ASD FieldSpec 3 V-NIR Spektrometer (Analytical
Spectral Devise, Boulder, CO, USA). Data spektrum tanah kemudian diimpor ke perangkat lunak
(ParLeS software; Viscarra Rossel, 2008) untuk dilakukan pra-prosessing [antara lain:
18

transformasi data ke log (1/R), de-trending, penghalusan (smooting) menggunakan Savitzky-


Golay filter, transformasi data ke turunan pertama (first derivative) dan mean centering].

3.3. Model kalibrasi

Model kalibrasi sudah dibangun di tahun 2019 menggunakan ParLeS sofware (Viscarra
Rossel, 2008). Model kalibrasi tersebut dibangun antara data NIR (pantulan spectrum tanah yang
sudah diproses) dan data hasil analisis di laboratorium. Untuk menghindari terbangunnya model
kalibrasi yang overvitting (terlalu vit), PLSR model dibangun menggunakan sejumlah komponen
utama (principal component) yang menghasilkan root mean square error (RMSE) rendah dan nilai
akaike information criterion (AIC) yang rendah, mengingat overvitting dapat terjadi ketika jumlah
komponen utama yang berlebihan dalam membangun model kalibrasi. Model kalibrasi inilah yang
kemudian akan digunakan untuk perhitungan kandungan BO tanah tahun 2020 ini. Jika model
kalibrasi tersebut handal (robust) dan stabil, maka ia akan digunakan langsung menghitung
(mengukur) kandungan BO tanah dari pantulan cahaya tanah (soil reflectance) untuk data yang
dikumpulkan tahun 2020.

3.4. Parameter untuk menguji akurasi dari model kalibrasi

Kemampuan model kalibrasi (PLSR calibration model) dalam mengukur kandungan BO


tanah ditest dengan metode test validasi (validation test) menggunakan parameter statistik berikut
ini: (i) RMSE (root mean square error) dari data hasil analisis laboratorium dan data yang
diprediksi oleh model kalibrasi, (ii) koefisien determinasi (R2) dari data analisis laboratorium dan
data yang diprediksi oleh model kalibrasi, dan (iii) RPD (rasio prediction to deviation). RPD
dihitung dengan membagi standar deviasi (SD) dengan root mean square error (SD/RMSE).
Model kalibrasi yang handal dan stabil adalah yang memiliki RPD dan R2 terbesar, dan RMSE
terkecil.
19

BAB 4. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN

4.1. Rencana Kegiatan

Pelaksanaan kegitan penelitian ini direncanakan selama 8 (delapan) bulan, mulai bulan
April sampai bulan November 2020. Adapun rincian kegiatan dan bulan pelaksanaannya disajikan
pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Rencana Kegiatan
Aktifitas April Mei Juni Jul Ags Sep Oct Nop
Persiapan peta untuk survey
Survey lokasi
Penentuan lokasi pengambilan titik
sampel
Pengumpulan sampel tanah
Persiapan sampel tanah
Analisis tanah di laboratorium
Scaning sampel tanah menggunakan
NIRS
Processing data spektrum tanah
Pengujian model kalibrasi
Pemetaan BO
Penulisan laporan penelitian
Penulisan artikel ilmiah

4.2. Biaya Kegiatan

Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penelitian ini adalah sebesar Rp. 17.270.000 (tujuh
belas juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah). Adapun rincian pengeluarannya disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 2. Rincian rencana pengeluaran
No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1. Bahan habis pakai, peralatan dan biaya analisis 11.320.000
2. Perjalanan 4.250.000
3. Pelaporan dll 1.700.000
Jumlah 17.270.000
20

BAHAN, PERALATAN DAN BIAYA NALYSIS


Harga/unit
Volume Unit Harga (Rp)
(Rp)
Sewa dan pembelian peralatan
untuk survey dan pengumpulan 1 paket 820,000 820,000
sampel tanah.
Persiapan contoh tanah
(pengeringan, pengayakan, 100 sampel 15,000 1,500,000
penggilingan, pelabelan)
Analisis kandungan bahan organik 100 sampel 90,000 9,000,000
Sub-Total 11,320,000
PERJALANAN
Transport lokal Mataram-Lombok
Utara (survey penentuan titik 1 kali 850,000 850,000
sampel)
Transport lokal Mataram-Lombok
1 kali 850,000 850,000
Utara (pengambilan sampel tanah)
Transport lokal Mataram-Lombok
1 kali 850,000 850,000
Utara (pengambilan sampel tanah)
Transport lokal Mataram-Lombok
1 kali 850,000 850,000
Utara (pengambilan sampel tanah)
Transport lokal Mataram-Lombok
1 kali 850,000 850,000
Utara (pengambilan sampel tanah)
Sub-Total 4,250,000

LAIN LAIN
Kertas 1 rim 70,000 70,000
Cartridge printer 1 buah 350,000 350,000
Sewa GPS 3 buah 300,000 900,000
Penjilidan dan penggandaan
1 paket 380,000 380,000
laporan
Sub-Total 1,700,000
Grand Total 17,270,000
21

DAFTAR PUSTAKA

Askari, M. S., J. Cui, S. M. O’Rourke and N. M. Holden (2015). "Evaluation of soil structural
quality using VIS–NIR spectra." Soil and Tillage Research 146: 108-117.
Baumgardner, M. F., L. R. F. Silva, L. L. Biehl and E. R. Stoner (1985). "Reflectance properties
of soils." Advances in Agronomy 38: 1-44.
Ben-Dor, E. (2002). "Quantitative remote sensing of soil properties." Advances in Agronomy 75:
173-243.
Ben-Dor, E. and A. Banin (1995). "Near infrared analysis (NIRA) as a method to simultaneously
evaluate spectral featureless constituents in soils." Soil Science 159(4): 259-270.
Ben-Dor, E., J. R. Irons and G. Epema (1999). Soil reflectance. Remote sensing for the earth
science: Manual of remote sensing. A. N. Rench. New York, John Wiley & Sons. 3.
Ben-Dor, E., K. Patkin and A. Banin (1999a). Detection of soil properties using the DAIS-7915
hyperspectral scanner data over a saline area. Proceeding of the 13th International Conference
on Applied Geology Remote Sensing, Vancouver, Canada.
Blume, H.-P., G. W. Brümmer, H. Fleige, R. Horn, E. Kandeler, I. Kögel-Knabner, R.
Kretzschmar, K. Stahr and B.-M. Wilke (2016). Soil Organic Matter.
Scheffer/SchachtschabelSoil Science, Springer: 55-86.
Bogrekci, I. and W. S. Lee (2005). "Improving phosphorus sensing by eliminating soil particle
size effect in spectral measurement." Transactions of the ASAE 48 (5): 1971-1978.
Boulesteix, A. N. and K. Strimmer (2007). "Partial least squares: A versatile tool for the analysis
of high-dimensional genomic data." Briefings in Bioinformatics 8(1): 32-44.
Cambou, A., R. Cardinael, E. Kouakoua, M. Villeneuve, C. Durand and B. G. Barthès (2016).
"Prediction of soil organic carbon stock using visible and near infrared reflectance
spectroscopy (VNIRS) in the field." Geoderma 261: 151-159.
Chang, C. W. and D. A. Laird (2002). "Near-infrared reflectance spectroscopic analysis of soil C
and N." Soil Science 167(2): 110-116.
Chang, C. W., D. A. Laird, M. J. Mausbach and C. R. Hurburg Jr (2001). "Near-infrared
reflectance spectroscopy - principal component regression analysis of soil properties." Soil
Science Society of America Journal 65: 480-490.
Clark, R. N. (1999). Spectroscopy of rocks and minerals, and principles of spectroscopy. Remote
sensing for the earth science: Manual of remote sensing. A. N. Rench. New York, John Wiley
& Sons. 3.
Cozzolino, D. and A. Moron (2006). "Potential of near-infrared reflectance spectroscopy and
chemometrics to predict soil carbon fractions." Soil & Tillage Research 85: 78-85.
Cozzolino, D., W. Cynkar, R. Dambergs, N. Shah and P. Smith (2013). "In situ measurement of
soil chemical composition by near-infrared spectroscopy: a tool toward sustainable vineyard
management." Communications in Soil Science and Plant Analysis 44(10): 1610-1619.
22

Cullu, M.A., Teke, M., Mutlu, N., Türker, U., Bilgili, A.V. and Bozgeyik, F. (2019). “Integration
And Importance Of Soil Mapping Results In The Precision Agriculture”. In 2019 8th
International Conference on Agro-Geoinformatics (Agro-Geoinformatics) (pp. 1-4). IEEE.
Dalal, R. C. and R. J. Henry (1986). "Simultaneous determination of moisture, organic carbon, and
total nitrogen by near infrared reflectance." Soil Science Society of America Journal 50: 120-
123.
Esbensen, K. H., D. Guyot, F. Westad and L. P. Houmoller (2006). Multivariate data analysis - in
practice: An introduction to multivariate data analysis and experimental design. Oslo, Norway,
Camo.
Fystro, G. (2002). "The prediction of C and N content and their potential mineralisation in
heterogeneous soil samples using Vis-NIR spectroscopy and comparative methods." Plant and
Soil 246: 139-149.
Gehl, R. J. and C. W. Rice (2007). "Emerging technologies for in situ measurement of soil carbon."
Climatic Change 80: 43-54.
Genot, V., G. Colinet, L. Bock, D. Vanvyve, Y. Reusen and P. Dardenne (2011). "Near infrared
reflectance spectroscopy for estimating soil characteristics valuable in the diagnosis of soil
fertility." Journal of Near Infrared Spectroscopy 19(2): 117.
Gobrecht, A., R. Bendoula, J.-M. Roger and V. Bellon-Maurel (2016). "A new optical method
coupling light polarization and Vis–NIR spectroscopy to improve the measurement of soil
carbon content." Soil and Tillage Research 155: 461-470.
Hummel, J. W., K. A. Sudduth and S. E. Hollinger (2001). "Soil moisture and organic matter
prediction of surface and subsurface soils using an NIR soil sensor." Computers and
Electronics in Agriculture 32: 149-165.
Islam, K., B. Singh and A. McBratney (2003). "Simultaneous estimation of several soil properties
by ultra-violet, visible, and near-infrared reflectance spectroscopy." Australian Journal of
Soil Research 41: 1101-1114.
Iticha, B. and C. Takele (2019). “Digital soil mapping for site-specific management of soils”.
Geoderma, 351: 85-91.
Kerr A, Rafuse H, Sparkes G, Hinchey J, Sandeman H (2011). Visible/infrared spectroscopy
(VIRS) as a research tool in economic geology; background and pilot studies from New
Foundland and Labrador. 145-66 p.
Kodaira, M. and S. Shibusawa (2013). "Using a mobile real-time soil visible-near infrared sensor
for high resolution soil property mapping." Geoderma 199: 64-79.
Kramer, R., J. J. Workman and J. B. Reeves III (2004). Qualitative analysis. Near-infrared
spectroscopy in agriculture. K. A. Barbarick, C. A. Roberts, W. A. Dick et al. Madison,
Wisconsin, USA, American Society of Agronomy, Inc., Crop Science Society of America,
Inc., Soil Science Society of America, Inc.: 175-206.
Krishnan, P., J. D. Alexander, B. J. Bulter and J. W. Hummel (1980). "Reflectance technique for
predicting soil organic matter." Soil Science Society of America Journal 44: 1282-1285.
23

Kusumo, B.H. (2018). “The rapid measurement of soil carbon stock using near-infrared
technology”. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 129(1) p. 012023.
IOP Publishing.
Kusumo, B. H., C. B. Hedley, M. J. Hedley, A. Hueni, M. P. Tuohy and G. C. Arnold (2008). "The
use of diffuse reflectance spectroscopy for in situ carbon and nitrogen analysis of pastoral
soils." Australian Journal of Soil Research 46: 623-635.
Kusumo, B. H., M. Camps Arbestain, A. Mahmud, M. J. Hedley, C. B. Hedley, R. Calvelo Pereira,
T. Wang and B. P. Singh (2014). "Assessing biochar stbility indices using near-infrared (NIR)
reflectance spectroscopy." Journal of Near Infrared Spectroscopy: 22, 313–328.
Kusumo, B. H., M. J. Hedley, C. B. Hedley and M. P. Tuohy (2011). "Measuring carbon dynamics
in field soils using soil spectral reflectance: prediction of maize root density, soil organic
carbon and nitrogen content." Plant and Soil 338(1-2): 233-245.
Kusumo, B. H., M. J. Hedley, C. B. Hedley, A. Hueni, G. C. Arnold and M. P. Tuohy (2009). "The
use of Vis-NIR spectral reflectance for determining root density: evaluation of ryegrass roots
in a glasshouse trial." European Journal of Soil Science 60: 22-32.
Kusumo, B. H., M. J. Hedley, C. B. Hedley, G. C. Arnold and M. P. Tuohy (2010). "Predicting
pasture root density from soil spectral reflectance: field measurement." European Journal of
Soil Science 61(1): 1-13.
Leenaars, J.G.B., Elias, E., Wösten, J.H.M., Ruiperez-González, M. and Kempen, B. (2020).
“Mapping the major soil-landscape resources of the Ethiopian Highlands using random forest”.
Geoderma, 361, p.114067.
Malley, D. F. and P. D. Martin (2003). The use of near-infrared spectroscopy for soil analysis.
Tools for nutrient and pollutant management: Application to agriculture and environmental
quality, Massey University, Palmerston North, New Zealand, Fertilizer and Lime Research
Centre.
Martens, H. and T. Naes (1989). Multivariate Calibration. Chichester, John Wiley & Sons.
Martens, M. and H. Martens (1986). Partial least square regression. Statistical Procedures in Food
Research. J. R. Piggot. London, Elsevier Applied Science.
McBratney, A. B., M. M. L. Santos and B. Minasny (2003). "On digital soil mapping." Geoderma
117: 3-52.
Miller, C. E. (2001). Chemical principles of near-infrared technology. Near-infrared technology
in the agricultural and food industries. P. Williams and K. Norris. St. Paul, Minnesota, USA,
American Association of Cereal Chemist, Inc.: 19-37.
Miller, J. N. and J. C. Miller (2005). Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry.
Harlow, England, Pearson Prentice Hall.
Minasny, B., A. B. McBratney, B. P. Malone and I. Wheeler (2013). "Digital mapping of soil
carbon." Adv. Agron 118: 1-47.
Nawar, S., Corstanje, R., Halcro, G., Mulla, D., & Mouazen, A. M. (2017). Delineation of Soil
Management Zones for Variable-Rate Fertilization: A Review. Advances in Agronomy.
24

Odlare, M., K. Svensson and M. Pell (2005). "Near infrared reflectance spectroscopy for
assessment of spatial soil variation in an agricultural field." Geoderma 126: 193-202.
Ozaki, Y., S. Morita and Y. Du (2007). Spectral analysis. Near-infrared spectroscopy in food
science and technology. Y. Ozaki, W. F. McClure and A. A. Christy. Hoboken, New Jersey,
Wiley-Interscience, John Wiley & Sons, Inc.
Pöyry, J., Carvalheiro, L. G., Heikkinen, R. K., Kühn, I., Kuussaari, M., Schweiger, O. &
Franzén, M. (2017). The effects of soil eutrophication propagate to higher trophic
levels. Global Ecology and Biogeography, 26(1), 18-30.
Reeves III, J. B. and G. W. McCarty (2001). "Quantitative analysis of agricultural soils using near
infrared reflectance spectroscopy and a fibre optic probe." Journal of Near Infrared
Spectroscopy 9(1): 25-34.
Reeves III, J., G. McCarty and T. Mimmo (2002). "The potential of diffuse reflectance
spectroscopy for the determination of carbon inventories in soils." Environmental Pollution
116: S277-S284.
Rossel, R. A. V., & Bouma, J. (2016). Soil sensing: A new paradigm for agriculture. Agricultural
Systems, 148, 71-74.
Sandorfy, C., R. Buchet and G. Lachenal (2007). Principal of molecular vibrations for near-
infrared spectroscopy. Near-infrared spectroscopy in food science and technology. Y. Ozaki,
W. F. McClure and A. A. Christy. Hoboken, New Jersey, Wiley-Interscience, John Wiley &
Sons, Inc.
Shepherd, K. D. and M. G. Walsh (2002). "Development of reflectance spectral libraries for
characterization of soil properties." Soil Science Society of America Journal 66: 988-998.
Shonk, J. L., L. D. Gaultney, D. G. Schultze and G. E. Van Scoyoc (1991). "Spectroscopic sensing
of soil organic matter content." Transactions of the ASAE 34(5): 1978-1984.
Stenberg, B., E. Nordkvist and L. Salmonsson (1995). "The use of near infrared reflectance spectra
of soils for objective selection of samples." Soil Science 159(2): 109-114.
Stenberg, B., R. A. Viscarra Rossel, A. M. Mouazen and J. Wetterlind (2010). "Chapter Five-
Visible and Near Infrared Spectroscopy in Soil Science." Advances in Agronomy 107: 163-
215.
Stoner, E. R. and M. F. Baumgardner (1981). "Characteristic variation of reflectance of surface
soils." Soil Science Society of America Journal 45: 1161-1165.
Stuart, B. (2004). Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Application. Chichester, England,
John Wiley & Sons.
Sudduth, K. A. and J. W. Hummel (1991). "Evaluation of reflectance methods for soil and organic
matter sensing." Transactions of the ASAE 34(4): 1900-1909.
Sudduth, K. A. and J. W. Hummel (1996). "Geographic operating range evaluation of an NIR soil
sensor." Transactions of the ASAE 39(5): 1599-1604.
Tekin, Y., B. Kuang and A. M. Mouazen (2013). "Potential of on-line visible and near infrared
spectroscopy for measurement of pH for deriving variable rate lime recommendations."
Sensors 13(8): 10177-10190.
25

Vågen, T.-G. and L. A. Winowiecki (2013). "Mapping of soil organic carbon stocks for spatially
explicit assessments of climate change mitigation potential." Environmental Research Letters
8(1): 015011.
Viscarra Rossel, R. A. (2008). "ParLeS: Software for chemometric analysis of spectrocopic data."
Chemometrics and Intelligent Laboratory Systems 90: 72-83.
Viscarra Rossel, R. A., D. J. J. Walvoort, A. B. McBratney, L. J. Janik and J. O. Skjemstad (2006).
"Visible, near infrared, mid infrared or combined diffuse reflectance spectroscopy for
simultaneous assessment of various soil properties." Geoderma 131(1-2): 59-75.
Workman, J. J. and J. Shenk (2004). Understanding and using the near-infrared spectrum as an
analytical method. Near-infrared spectroscopy in agriculture, Agronomy Monograph no. 44.
L. Al-Amoodi, C. A. Roberts, J. J. Workman et al. Madion, Wisconsin, USA, American
Society of Agronomy, Inc., Crop Science Society of America, Inc., and Soil Science Society
of America, Inc. 44 Agronomy series: 3-10.
Zude-Sasse, M., Fountas, S., Gemtos, T. A., & Abu-Khalaf, N. (2016). Applications of precision
agriculture in horticultural crops. European Journal of Horticultural Science, 81(2), 78-90.
26

LAMPIRAN

BIODATA PELAKSANA KEGIATAN

Ketua Pelaksana
A.Indentitas Diri
Nama lengkap Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D.
Jabatan fungsional Guru Besar
NIP 196508251994031001
NIDN 0025086506
Tempat/tanggal lahir Selong, 25 Agustus 1965
Unit kerja Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Tugas tambahan Wakil Direktur I Pascasarjana Universitas Mataram
Alamat kantor JL. Pendidikan 37 Mataram
E-mail bambanghk@gmail.com; bambanghk@unram.ac.id
Nomor HP 087782657582
Scopus ID 8590121800 / H-index Scopus 7
Web of Science
T-3260-2019 / H-index Web of Science 8
Researcher ID
Google scholar ID qYlygtoAAAAJ / H-index Google Scholar 9
Sinta ID 6093995 / Overall score 14,37
Mata kuliah yang Dinamika Karbon dan Perubahan Iklim
diampu Degradasi Tanah dan Rehabilitasi Lahan
Kesuburan Tanah
Geomorfologi
Dasar-dasar Ilmu Tanah
Klimatologi
B. Riwayat Pendidikan
Tingkat Sekolah/Perguruan Tinggi Tahun Bidang Ilmu
Pendidikan
S3 Massey University, New Zealand 2005-2009 Soil Science
S2 University of Queensland, Australia 1999-2000 Soil Science
S1 Universitas Mataram, Indonesia 1984-1991 Budidaya
Pertanian/Ilmu Tanah
SMA SMA Negeri I Selong 1981-1984 IPA
SMP SMP Negeri I Selong 1977-1981
SD SD Negeri 3 Selong 1971-1977

C. Post-Doctoral Program
Program Tempat Tahun Bidang Ilmu
Post Doct Massey University 2012-2014 Soil Science
27

D. Pengalaman Memperoleh Beasiswa


Jenjang Beasiswa Sekolah/Perguruan Tinggi
Post Doct Livestock Emission and Abatement Massey University, New Zealand
Research Network (LEARN) of New
Zealand Government.
S3 New Zealand Development Scholarship Massey University, New Zealand
(NZDS)
S2 Australian Development Scholarship University of Queensland, Australia
(ADS)
S1 Supersemar Universitas Mataram, Indonesia
SMA Supersemar SMA Negeri I Selong
SMP Supersemar SMP Negeri I Selong
SD - SD Negeri 3 Selong

E. Pengalaman Penelitian Dana Luar UNRAM dalam 10 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian / Posisi dalam Tim Sumber
Pendanaan
1 2016- East Indonesia Innovative Farm System and Capability in MFAT, New
2020 Agribussiness Activity (IFSCA) / Collaborating Scientist Zealand
2 2017- Penilaian status bahan organik dan kandungan nitrogen tanah Kemristek dikti
2019 sawah di pulau lombok menggunakan cara cepat dan murah;
near infrared spectroscopy (NIRS) / Project Leader
3 2016- Development of rapid and cheap technique from soil Kemristek dikti
2018 reflectance in measuring and mapping soil carbon and nitrogen
for fertilizer application / Project Leader
4 2012- Use of Vis-NIR reflectance to allow the on-site monitoring of LEARN, New
2014 stable C in soil (including biochar) as well as environmental Zealand
factors controlling denitrification and methane flux in soil /
Collaborating Scientist
5 2013- Pengembangan Tanaman Kacang Beras Toleran Kekeringan Kementrian
2014 dan Berkualitas sebagai Bahan Pangan Alternatif Berbasis Pola Riset dan
Tanam Tumpangsari dan Peningkatan Kesuburan Tanah di Teknologi
Lahan Kering melalui Masukan Berbagai Sumber Bahan
Organik dan Pupuk Hayati-MVA / Collaborating Scientist
6 2012- Integrated farming system model of multiple cropping of crops CSIRO,
2013 and legumes to support animal and land production for climate Australia
change adaptation, suitable in drylad North Lombok / Project
Leader
7 2011- Teknologi pengembangan sorghum untuk makanan ternak di Kementrian
2012 lahan kering guna mendukung program bumi sejuta sapi di Riset dan
Nusa Tenggara Barat / Project Leader Teknologi
28

F. Pengalaman Pengabdian dalam 10 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Sumber
Pendanaan
1 2019 Sosialisasi pemupukan berimbang spesifik lokasi MFAT, New
untuk tanaman jagung di Kabupaten Dompu. Zealand
2 2019 Pelatihan pembuatan kompos dan pemanfaatannya PNBP Unram
sebagai pupuk organik pada tanaman hortikultura di
lahan kering Lombok Utara
3 2018 Peningkatan kompetensi petani dalam pengelolaan MFAT, New
hara pada pertanaman jagung berbasis pemupukan Zealand
berimbang di Kabupaten Dompu.
4 2018 Desiminasi model pemupukan berimbang pada PNBP Unram
tanaman cabe (Capsicum frutescens L.) kepada
petani Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok
Utara
5 2017 Diseminasi metode sederhana dan murah untuk PNBP Unram
menentukan status hara dalam tanah
6 2016 Upaya peningkatan taraf hidup masyarakat melalui PNBP Unram
intensifikasi budidaya tanaman sayuran di Lombok
Utara
7 2015 Pemberdayaan perempuan pada program Kemenristek dikti
pengembangan rumah pangan lestari berbasis
produk sayuran organik menuju kemandirian pangan
8 2010 Pengenalan paket teknologi budidaya bawang merah UNRAM
pada lahan kering
9 2010 Reklamasi lahan bekas tambang batu apung di Kementrian
Jenggik Utara, Lombok Timur Lingkungan Hidup

G. Pengalaman Publikasi Internasional dan Nasional Terakreditasi


No Tahun Penulis / Judul / Jurnal Ter-indeks
1 2019 BH Kusumo, S Sukartono, B Bustan, YA Purwanto. Total Sqopus Q3
nitrogen in rice paddy field independently predicted from soil
carbon using Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS),
Journal of Physics: Conference Series, 1402 (2),
022096.
2 2019 LE Susilowati, BH Kusumo, Z Arifin. Screening of the Sqopus Q3
drought tolerant phosphate solubilizing bacteria in dissolving
P-inorganic, Journal of Physics: Conference Series,
1402 (5), 055082
3 2019 Z Arifin, S Sukartono, LE Susilawati, BH Kusumo, I Yasin. Sqopus Q3
Performance of maize under two different methods of
fertilizer application in semi-arid tropic Dompu Indonesia,
Journal of Physics: Conference Series, 1402 (2),
022097
29

4 2018 BH Kusumo. In Situ Measurement of Soil Carbon with Ter-indeks


Depth using Near Infrared (NIR) Spectroscopy, IOP Sqopus
Conference Series: Materials Science and
Engineering, 434 (1), 012235
5 2018 AD Stafford, BH Kusumo, P Jeyakumar, MJ Hedley, CWN Sqopus Q2
Anderson. Cadmium in soils under pasture predicted by soil
spectral reflectance on two dairy farms in New Zealand,
Geoderma Regional 13, 26-34.
6 2018 BH Kusumo. The rapid measurement of soil carbon stock Ter-indeks
using near-infrared technology, IOP Conference Series: Sqopus
Earth and Environmental Science, 129 (1), 012023
7 2018 BH Kusumo, S Sukartono, B Bustan. Rapid Measurement of Ter-indeks
Soil Carbon in Rice Paddy Field of Lombok Island Indonesia Sqopus
Using Near Infrared Technology. IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 306 (1), 012014
8 2016 R. Calvelo Pereira, M. Hedley, M. Camps Arbestain, E. Sqopus Q1
Wisnubroto, S. Green, S. Saggar, B.H. Kusumo, A.F.
Mahmud. Net changes of soil C stocks in two grassland soils
26 months after simulated pasture renovation including
biochar addition, Global Change Biology
Biochemistry, 8:600-615
9 2016 LE Susilowati, UM Yakop, L Ujianto, BH Kusumo. The Terakreditasi
nutrient uptake efficiency, crop productivity and quality of B
rice bean in dry land, Journal of Tropical Soils, 20 (1), 1-
9
10 2014 B.H. Kusumo, M. Camps Arbestain, A.F. Mahmud, M.J. Sqopus Q3
Hedley, C.B. Hedley, R. Calvelo Pereira, T. Wang, B.P. Singh.
Assessing biochar stability indices using near infrared
spectroscopy, Journal Near Infrared Spectroscopy, 22:
313–328.
11 2011 Bambang H. Kusumo, Mike J. Hedley, Carolyn B. Hedley Sqopus Q1
and Mike P. Tuohy. Measuring carbon dynamics in fields soils
using soil spectral reflectance: prediction of maize root
density, soil organic carbon and nitrogen content, Plant and
Soil 338: 234-245.
12 2010 B. H. Kusumo, M. J. Hedley, C. B. Hedley, G. C. Arnold and Sqopus Q1
M. P. Tuohy. Predicting pasture root density from soil
spectral reflectance: field measurement, European
Journal of Soil Science, 61:1-13.
13 2009 B. H. Kusumo, M. J. Hedley, C. B. Hedley, A. Hueni, G. C. Sqopus Q1
Arnold and M. P. Tuohy. The use of VIS-NIR spectral
reflectance for determining root density: evaluation of
ryegrass roots in a glasshouse trial, European Journal of
Soil Science, 60:22-32.
14 2009 C. B. Hedley, B. H. Kusumo, M. J. Hedley, M. P. Tuohy, M. Sqopus Q3
Hawke. Soil C and N sequestration and fertility development
30

under land recently converted from plantation forest to


pastoral farming, New Zealand Journal of Agricultural
Research 52: 443-453.
15 2008 B. H. Kusumo, C. B. Hedley, M. J. Hedley, A. Hueni, M. P. Sqopus Q2
Tuohy and G. C. Arnold. The use of diffuse reflectance
spectroscopy for in situ carbon and nitrogen analysis of
pastoral soils, Australian Journal of Soil Research, 46:
623-635.
16 2006 Neal Menzies, Bambang Kusumo and Phil Moody. Sqopus Q1
Assessment of P availability in heavily fertilized soils using
the Diffusive Gradient in thin film (DGT) Technique, Plant
and Soil, 269: 1-9.
17 2003 B.H. Kusumo. Pengaruh mulsa, masukan organik dan Terakreditasi
pupuk NPK terhadap sifat tanah, dan pertumbuhan dan hasil B pada tahun
cabe (Capsicum annum L.) pada lahan kering Lombok Utara, tsb.
Jurnal Agroteksos, 13(3): 116-121.

H. Pengalaman Menulis Chapter Book


No Tahun Judul Chapter Book Penerbit
1. 2010 B. H. Kusumo, M. J. Hedley, C. B. Hedley, G. C. Arnold and M. Springer,
P. Tuohy. Predicting soil carbon and nitrogen concentration and London.
pasture root densities from proximally sensed soil spectral
reflectance In Proximal Soil Sensing, pp 177-190. (Eds. R.A.
Viscarra Rossel, A.B. McBratney, and B. Minasny).
2. 2010 C.B. Hedley, I.J. Yule, M.P. Tuohy, and B.H. Kusumo. Proximal Springer,
Sensing Methods for Mapping Soil Water Status in an Irrigated London.
Maize Field. In Proximal Soil Sensing, pp 375-386 (Eds. R.A.
Viscarra Rossel, A.B. McBratney, and B. Minasny).

H. Pengalaman Sebagai Pembicara pada Seminar Internasional


No Tahun Kegiatan Tempat
1 2019 The 3rd International conference on Innovation in Bandung,
Engineering and Vocational Education (ICIEVE 2019) Indonesia
“Promoting Research in Engineering and Technical
Education”, November 26, 2019.
2 2019 The 4th Annual Applied Science and Engineering Bali, Indonesia
Conference (AASEC) 2019 “Integrating Innovation in
Science and Engineering among Young Researchers”, April
24, 2019.
3 2018 The 3rd Annual Applied Science and Engineering Bandung,
Conference (AASEC) 2018. Indonesia
4 2017 The 2nd International Conference on Science and Mataram,
Technology, “The Emergence of Science for Human Indonesia
Prosperity and Health”, 23-24 August 2017.
31

5 2017 The International Conference on Climate Change, Surakarta,


“Challenges and Opportunity on Environment Degradation Indonesia
Research”, 24-26 October 2017.
6 2016 The 1st International Conference on Science and Mataram,
Technology, “Emerging Innovation on Science and Indonesia
Technology for Sustainable Development”, 1-2 December,
2016.
7 2015 International Seminar of Tropical Natural Resources: Mataram
“Toward Sustainable Utilization of the Tropical Natural Indonesia
Resources for a Better Human Prosperities”. Mataram, 10-
13 June 2015.
9 2014 The 27th Annual FLRC (Fertilizer and Lime Research Palmerston
Centre) Workshop: Nutrient Management for the Farm, North, New
Catchment and Community. Massey University, February Zealand
2014.
10 2013 The International Workshop “Soil Spectroscopy: the present Roma, Italia
and future of Soil Monitoring”, Rome, FAO Head Quarter,
4-6 December 2013.
11 2013 New Zealand Workshop on Biochar: “The Final Answer?” Palmerston
Palmerston North 4-5 July 2013. North, New
Zealand
12 2009 International Symposium on Soil Organic Matter Dynamics: Colorado
Land Use, Management and Global Change. 6-9 July 2009, Springs, USA
Colorado Springs.
13 2008 Workshop of on High Resolution Digital Soil Sensing and Sidney, Australia
Mapping. Sidney 5-8 February 2008.
14 2008 Australia and New Zealand joint conference of soil science. Palmerston
Palmerston North, December 2008. North, New
Zealand
15 2007 Fertilizer and Lime Research Centre Workshop at Massey Palmerston
University, Palmerston North 8-9 February 2007. North, New
Zealand
16 2006 New Zealand Soil Science Society Conference, Rotorua 27-30 Rotorua, New
November 2006. Zealand

I. Penghargaan yang Pernah Diraih


Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
2019 Satyalencana Karya Satya XX Tahun. Presiden Republik Indonesia.
2009 Dean’ List of Exceptional Doctoral Thesis. Graduate Research School, Massey
University, New Zealand.
2007 Summit-Quinphos Postgraduate Bursary, as New Zealand Society of Soil Science.
the best Postgraduate Researcher.
32

I. Organisasi Profesi
Tahun Organisasi Status
2019-2022 Asosiasi Biochar Indonesia Ketua Umum
2005-2014 New Zealand Society of Soil Science Anggota
1996-sekarang Himpunan Ilmu Tanah Indonesia Anggota

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Demikian biodata ini saya buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Mataram, 25 Februari 2020


Yang membuat,

Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D.


33

ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
CURRICULUM VITAE
Name : Dr. Ir. Sukartono, M.Agr.
Place and date of birth : Kawo, 12 December 1962
Occupation : Lecturer, Fac. of Agriculture, the University of Mataram
Adress : Jl. Toba No 12, Perumnas, Mataram
(83125) Phone 6208175753264
email : sukartonosukartono@yahoo.com

1. EDUCATION
Years Education Place Department
1982-1987 Bachelor (Ir) Fak. Pertanian Agronomy
Universitas Mataram
1997-2000 Magister of Agriculture Science The University of New Department of Soil
England (UNE), Science
Armidale, NSW-
Australia
2009-2012 Doktor (Dr) University of Soil Managemen
Brawijaya, Malang,
Indonesia

2. Lecturer Experiences
Year Subjects Department
1990-1995 Soil Chemistry Agronomy and Soil
Science Department
1995-2012 Soil Science Agronomy and Soil
Science Department
2001-2005 Soil management Agronomy and Soil Science
Department
2006-2011 Soil fertility Agronomy and Soil Science
Department
2001-2011 Agroclimatology Agronomy and Soil Science
Department
3. TRAINING, SEMINAR, and WORKSHOP
Years Training and workshops Penyelenggara
2001 Workshops on Improved Management of Rainfed Aciar - Mataram University
Vertisols in Lombok (12 - 16 February 2001).
2001 Soil Physics Laboratory Workshop ACIAR- La Trobe
University (Melbourne,
June 18th –July 17th , 2001)
2002 Scientific Writting Weorkshops, ACIAR, Denpasar 4 – 6
February, 2002.
34

2003 Short Course on Experimental Design ACIAR, Denpasar 10 to 14


March 2003.
2003 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR (Melbourne, June
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa 14th –17th , 2003)
Tenggara
2004 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR - UNRAM,
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa Mataram Nov 19th –Dec. 4th
Tenggara , 2004
2004 International Crop Science Conference, Brisbane Brisbanne, Australia
September 26th to October 2nd 2004
2005 Workshops of Review of Agronomic Aspect of ACIAR - UNRAM,
Aciar Project SMCN/1999/2005: Improved Soil Mataram 30 April – 5 May,
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa 2005
Tenggara
2006 Workshops of Review of Improved Soil ACIAR- UNRAM,
Management of Rainfed Vertisols in West Nusa Mataram, 21 June , 2006
Tenggara
2006 Australian Society Agronomy Conference, ASA. Perth 10-14 Sept,
2006
2006 Workshops on Total Quality Management, Mataram UNRAM
University, 2006
2006 Seminar water management in Lombok. Faperta FP. UNRAM
Unram, 2006
2006 Seminar Seasonal Climate Forcasting for better Unram-Aciar, Mataram,
Irrigation system in Lombok, 2006
2007 Workshops Financial dan Economic Research ACIAR, Manila Phillipines,
Methods for natural Resource Managers, 9-13 Januari, 2007
2010 International Seminar : Environmental Changes and University of Brawijaya, 3rd
Sustainability. Post Graduate Program University of March, 2010
Brawijaya
2010 The German-Indonesia Soil Thematic Day: Bridging University of Brawijaya, 15
Pedology to Management March, 2010
2012 National Soil Science Congress XIII UNS, Surakarta 6-8
December 2012
2012 International Conference on Environmental, Socio- University of Brawijaya, 7-
economic, and Health Impacts of Artisanal and 8 Pebruary 2012
Small Scale Mining.
2012 Seminar Nasional: Pengelolaan Limbah Biomassa Universitas Tribuana
sebagai Sumber Energi Terbarukan, Pertanian Tungga Dewi, Malang 26-
Berlanjut dan Mitigasi Pemanasan Global (Prospek 27 Juni 2012
Konversi Biomassa ke Biochar di Indonesia
2012 Konferensi dan Seminar Nasional Badan Kerjasama Mataram, 13-15 September
Pusat Studi Lingkungan Hidup (BKPSL) Indonesia 2012
ke 21: Penguatan Peran PSL dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
35

2015 International Seminar on Tropical Natural Resources Mataram 10-13 June 2015
(ISTNR)
PUBLICATION
A. Books
Tahun Judul Buku Penerbit
2009 Agroklimatologi (buku ajar) Mataram University Press
2008 Pedoman Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah -
2012 Pengelolaan Tanah Arga Puji Press
ISBN 978-979-1025-36-2
2012 Klimatologi: Dasar, Unsur dan Kaedah Iklim untuk In Progress
Pertanian
B. Scientific papers/Publication
1) Rahardjo, C.S., Yasin, I.,Mahrup dan Sukartono, 1992. Efisiensy Pemakaian Air pada
Tumpang Sari Kedelai-Jagung di Entisols Lombok (Laporan Penelitian, Faperta Unram ,1992)
2) Tim Faperta UNRAM, 1992. Efisiensi Air pada tanaman Jagung dengan Sistem Irigasi Air
tanah Dalam di Lahan Kering Lombok Utara (Laporan Penelitian Kerjasama dengan PU
Provinsi, NTB, 1992)
3) Sukartono, Ma`shum M dan Padusung, 1995. Dinamika Lengas Tanah dan Kebutuhan Air
Tanaman Jagung dan Kedelai di Vertisol Lombok (Journal Oriza, 1995)
4) Ma`shum M, Lolita, E.S., Sukartono dan Padusung, 1996. Kajian satus, pengekstrak dan
alternative pengelolaan belerang di lahan sawah irigasi Pulau Lombok (Agriviti Journal Vol.
9, Januari Maret, 1996);
5) Ma`shum M, Mahrup, Sukartono dan Lolita, E.S., 1996. Perilaku Hara Kalium di Lahan
Tegalan sebagai akibat pemberian pupuk kandang (Laporan Penelitian dana ARMP,
Universitas Mataram, 1996)
6) Tarudi, M., Sukartono dan Husni, I. Pengaruh bahan organik dan pengolahan tanah terhadap
kapasitas air tersedia, sifat fisik tanah dan hasil kedelai di tanah Usipsament daerah percetakan
sawah baru Dasan Geres Lombok Barat. Laporan Penelitian Dana ADB-Dikti 2006.
7) Ma`shum M, Lolita, E.S., Sukartono dan Padusung, 1997. Kajian satus, pengekstrak dan
alternative pengelolaan belerang di lahan Gogorancah Lombok (Laporan Penelitian Hibah
Bersaing, Tahun ke V, 1997)
8) Tarudi, M., Sukartono dan Kusumo, B.H., 1999. Penggunaan Eceng Gondok sebagai Biogent
dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tenun di Mataram (Laporan penelitian Voucher Dikti,
1999).
9) Yasin, I., Kusumo, B.H., dan Sukartono, 2000. Perubahan Sifat Tanah dan Pertumbuhan
Tanaman Pangan, Legum dan Rumput Makanan Ternak di Lahan Bekas Penambangan Batu
Apung (Jurnal Agroteksos, Volume 10 No. 1, 2000, pp 1-19
10) Sukartono, 2000. Pengaruh Hidrologi terhadap Lingkungan (Paper dipresentasikan pada
kegiatan AMDAL A 17 Desember-24 Desember 2000, PPLH Universitas Mataram)
11) Sukartono and E. Houlth, 1998. The Influence of Sulfur Sources and Timing of Sulfur
Application on The Availability of Sulfur and The Growth of Soybean (Project Master, 1998)
12) Sukartono dan Suwardji (1999). Anasir-anasir yang bertanggung jawab terhadap stabilitas
agregat tanah dari berbagai jenis tanah dari Pulau Lombok dan Sumbawa. Agroteksos. 8 (4):
1-6.
36

13) Sukartono, Mahrup, Kusnartha, I.G.M. and Gill, J.S., 2001. Effect of Different Proportion of
Clay Soils and Sand on Soil Strength (Agroteksos Journal, Vol. 12, 2001)
14) Kusnartha, I.G.M., Sukartono, Mahrup, and Gill, J.S., 2001. Soil Strength of Moulded Clay
Soils under Different Soil Moisture Contents (Agroteksos, Vol. 13. 2001).
15) Mansur M., Lolita, E.S., Sukartono dan Kunto, K., 2003. Peningkatan produktivitas
jagungdan kedelai menggunakan pendekatan biologi dan panen air di lahan kering Lombok.
Laporan penelitian, Dana RUT. 2003. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
16) Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, Van Cooten, D.E., Gill, J.S., McKenzie,
B.M., Borrell, A.K. & Tisdall, J.M. 2003. Management of the short and unreliable water
supply for crops on tropical semi-arid vertisols of West Nusa Tengarra, Eastern Indonesia.
Proceedings of an international conference on ‘Research on Water in Agricultural Production
in Asia in the 21st Century’, Cambodian Agricultural Research and Development Institute,
25–28 November 2003.
17) Gill, J.S., Mansur Ma’shum, McKenzie, B.M., Borrell; Mahrup, Sukartono, Kusnarta, &
Tisdall, J.M, 2004. Physical properties of a clay loam soil mixed with sand. Refereed paper
for Australian Soil Science Conference, 4 December 2004
18) Sukartono, Kusnartha, I.G.M. Mashum, M., and Mahrup, 2004. Rice root distribution under
diffrent soil management in rainfed vertisol Southern Lombok (Agroteksos, Vol. 2004)
19) M. Ma’shum, I.G.M. Kusnarta, Sukartono, Mahrup, J.M. Tisdall, Halil and J.S. Gill, 2005.
Permanent raised beds used for farming in the semi-arid tropics of southern Lombok,
Indonesia: performance and adoption. Evaluation and performance of permanent raised bed
cropping systems in Asia, Australia and Mexico. Proceedings of a workshop held in Griffith,
NSW, Australia, 1–3 March 2005. Edited by C.H. Roth, R.A. Fischer and C.A. Meisner
ACIAR Proceedings No. 121. Pp 80-91.
20) Mahrup, Borrell, A.K., Mansur, M., Kusnata, I.G.M., Sukartono, Tisdall, J. and Gill, J.S.
2005. Soil management systems improve water use efficiency of rainfed rice in the semi-
arid tropics of southern Lombok, Eastern Indonesia. Plant Production Science 8(3): 342–344.
21) Sukartono, Mansur Ma’shum, Mahrup, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and Gill, J.S., 2004.
Raised beds improved secondary crops production in rainfed vertisols in Southern Lombok.
(Prosiding Paper for International Crop Science Conference, Brisbane 26 September to 2
October, 2004)
22) Sukartono, M. Ma`shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta and Tisdall, J., 2006. Rice Response to
Organics Residues managemen on Permanent Raiesed beds in The semiarid Tropic of Southern
Lombok, Eastern Indonesia. Proc. The 13th Australian Soc. Agronomy Conference, Perth,
Western Australia, 10-14 September, 2006
23) Mahrup, Mansur Ma’shum, Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Tisdall, J. and Gill, J.S.
2006. Do Soil Strength and Soil Water Profile Changes Under Different Soil Management
System in The Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Proc. Australian Soil
Science Conference, Adelaide South Australia, 20-24 December, 2006.
24) Husni, I., Ma`shum, M., Sukartono, Mahrup and Kusnartha, I.GM., 2006. Survey on shallow
ground water in rainfed South Lombok. Aciar Vertisol Management Project.
25) M. Ma’shum, Mahrup, I.G.M. Kusnarta, Sukartono,Yasin, I dan Halil , 2008. Aciar Cropping
Model (ACM): An Alternative Farming System on Rainfed vertisols for Improving Farmer`s
Income in Southern Lombok (Paper pada Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis
Faperta UNRAM, 23-24 Februari, 2008
37

26) Kusnarta, I.G.M., Sukartono, Mahrup, dan Husni, I., 2007. Potensi air tanah Dangkal untuk
menunjang kegiatan Pertanian di Kecamatan pemenang Lombok barat (Laporan Penelitian
Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya air dan Agroklimat, UNRAM dan Dinas Pekerjaan
Umum Lombok Barat, Tahun 2007).
27) M. Husni Idris, Ismail Yasin, Mahrup, Sukartono, IGM Kusnarta, Mansur Ma’shum and
Yahya Abawi, 2007. Study on Shallow Ground water in rainfed South Lombok. Project
Worshop on Seasonal Climate Forecasting for better irrigation management system in
Lombok. Towoomba Australia 6-10 agustus 2007. Department of natural Resources and water
Quensland Government of Climate Change Center of Excellent
28) Sukartono, M.Husni Idris, Mahrup, Igm Kusnarta, Ismail Yasin, Dan Lolita, E.S, 2008.
Identifikasi Kerusakan Lahan Perkebunan Akibat Penambangan Batu Apung Di Pulau
Lombok. Proceeding Seminar Nasional, Mataram 2008
29) Yasin. I., Ma`shum, M, Husni, I., Sukartono dan Mahrup, 2009. Kajian Ilmiah terhadap sistem
peramalan iklim dan praktek pertanian tradisional berbasis kearifan lokal untuk penguatan
kapasitas daerah di Nusa Tenggara Barat. Laporan Penelitian Strategi Nasional Tahun 2009.
Universitas Mataram
30) M. H. Idris, I.Yasin, Mahrup, Sukartono, M. Ma’shum, Y. Abawi, dan M. Tarudi, 2009.
Potensi Air Tanah Dangkal untuk Mendukung Pertanian Lahan Tadah Hujan Lombok Selatan.
Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
31) Yasin, I., M. Ma’shum, M. H. Idris, Mahrup, Sukartono and Y. Abawi and D McClymont,
2009. The Application of Seasonal Climate Forecast and Linear Programming Model as
Decision Support System Tool for Water and Crop Management in Irrigated Lowland in
Lombok., Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
32) Mahrup, Ismail Yasin, M Husni Idris dan Sukartono, 2009. Revitalisasi Model Warige
sebagai prakiraan iklim guna mempertahankan produksi pangan di Nusa tenggara Barat.
Proseding Seminar Nasional. Mataram 2009
33) Sukartono, H.M. Tarudi, M Husni Idris, Mahrup, Halil, I.Yasi dan I.G.M. Kusnarta, 2009.
Pemetaan Potensi Tanaman Aren (Arenga pinnata) di Lombok Barat. Proseding Seminar
Nasional. Mataram 2009
34) Mansur, M., Tisdall, J., Mahrup, Sukartono, Kusnarta, I.G.M., Singh J., Borrell, A. and Van
Cooten, D., 2009. Rice responses to soil management in a rice-based cropping system in the
Semiarid Tropics of Southern Lombok, Eastern Indonesia. Field Crop Reseach Journal 110
(2009) 197-206
35) Sukartono, W.H. Utomo, Z. Kusuma, and W.H. Nugroho, 2011. Soil fertility status, nutrient
uptake, and maize (Zea mays L.) yield following biochar and cattle manure application on
sandy soils of Lombok, Indonesia Journal of Tropical Agriculture 49 (1-2) : 47-52, 2011
36) Sukartono, W.H. Utomo, W.H. Nugroho and Z. Kusuma, 2009. Simple Biochar Production
Generated From Cattle Dung and Coconut Shell for maize cropping system. Journal of Basic
and Applied . Scientific Research 1(10)1680-1685, 2011
37) Sukartono, 2012. Dinamika C-tanah dan Retensi hara akibat penambahan biochar pada sistem
pertanaman jagung di sandy loam Lombok Utara. Disertasi Doktor. Fakultas pertanian,
Universitas Brawijaya, Malang.
38) Suwardji, Sukartono, dan Muliatiningsih (2012). Sifat-karakteristik dan potensi biochar
berbahan baku dari sumberdaya lokal untuk ameliorasi lahan kering pasiran Kabupaten
Lombok Utara. Seminar Dies Natalis Fakultas Pertanian UNRAM, Februari 2012.
38

39) Sukartono dan W.H. Utomo, 2012. Peranan biochar sebagai pembenah tanah pada pertanaman
jagung di tanah lempung berpasir (sandy loam) semi arid tropis Lombok Utara. Jurna
Penelitian Ilmu-Ilmu Kealaman. Buana Sains. 12(1) 91-98, 2012
40) Suwardji, W.H. Utomo dan Sukartono, 2012. Kemantapan agregat tanah setelah aplikasi
biochar di tanah lempung berpasir bertanaman jagung di lahan kering Lombok Utara. Jurna
Penelitian Ilmu-Ilmu Kealaman. Buana Sains. 12(1) 61-68, 2012
41) Suwardji dan Sukartono, 2012. Pengelolaan Tanah Pasiran Berbasis Biochars Untuk
Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air Dan Unsur Hara Serta Produktivitas Jagung (Zea
Mays) Di Lahan Kering Lombok Utara : Produksi dan Karakterisasi Poschar (kompos
berbasis biochar). Laporan Penelitian kerjasama Dikti dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Republik Indonesia. No : 1155 /LB.620/I.1/3/2012. Tanggal : 29
Maret 2012
42) Sukartono, W.H. Utomo, W.H. Nugroho, and Suwardji, 2014. Changes in water retention,
water use efficiency and aggregate stability following biochar application on maize cropping
systems on sandy soils in the tropical semiarid of Lombok, Eastern Indonesia. Limited
Proceedings No 18 2014; Biochar fo future Food Security: Learning from experiences and
identfying research priorities.
43) Sukartono, Suwardji, Mulyati, Baharuddin, and Tejo Wulan, 2014. Modifikasi Rhizosfer
menggunakan biochar sebagai upaya meningkatkan produktivitas ubi kayu (Manihot
Esculenta, Crants) di tanah berpasir (sandy loam) lahan kering Lombok Utara. Seminar
Nasional Pengelolaan Biomasa untuk Konservasi Lahan dan Sistem Pertanian Terpadu.
Malang 18 Juni 2014. Unitri, MKTI, Asosiasi Biochar Indonesia (ABI), IRC-Medmind
44) Christopher Anderson, M Taufik Fauzi, IGL Parta Tanaya, Bambang Hari Kusumo,
Dahlanuddin, Sukartono, Janet Reid, Stephen Morris, Julian Heyes, Sri Widyastuti, Yulfia
Yanuartati and Eko Basui, 2015. Value Chain Analysis Report. Indonesia Agriculture
Activity: Agribusiness innovation in Nusa Tenggara Barat. Massey University and Mataram
University.
45) Sukartono and Sudanta, 2015. Test of biocompost and biochar on the growth and yield of
soybean on Entisols Lombok. International Seminar on Tropical Natural Resources (ISTNR).
University of Mataram (10-13 June) 2015.
46) Sukartono, E. Yusiharni and R.J. Gilkes, 2014. Forms Of Nutrient Elements in Ash of Tropical
Plant Wastes. The 20th World Congress of Soil Science, ICC Jeju, Korea 8-13 June 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mataram, 22 Februari 2020
Pengusul,

Dr. Ir. Sukartono, M.Agr


39

ANGGOTA 2
Anggota 2
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ir. Lolita Endang Susilowati, MP
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19600315 198503 2 003
5 NIDN 0015036005
6 Tempat Tgl Lahir Blitar 15 Maret 1960
7 Alamat Rumah Jl. Swasembada 37 mataram
8 Nomor Telepon 0370-622230
9 Nomor HP 081803766840
10 Alamat Kantor Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125
11 Nomor Tlp/Fax 0370640189
12 Alamat e-mail Susilowatiabas@yahoo.com
13 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 > 50 orang
14 Mata Kuliah yang diampu - Kesuburan Tanah dan Pemupukan
- Biologi Tanah
- Kimia Dasar 1
- Biokimia Tumbuhan
- Pencemaran Tanah
- Ekologi Pertanian
- Nutrisi Tanaman

B.Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Gadjah Universitas
Tinggi Brawijaya Mada Brawijaya
Bidang Ilmu Ilmu Tanah Ilmu Tanah Ilmu-Ilmu Pertanian
Tahun Masuk-Lulus 1979-1984 1994-1997 2007-2010
Judul Tugas Akhir Pengaruh Pemberian Asosiasi Perilaku Timbal (Pb)
Kapur Terhadap Ciri Rhizobakteri Dalam Tanah dan
Kimia Tanah dan dengan Tanaman Pengaruhnya
Keseimbangan Padi Gogo di Terhadap
Kalium Pada Tanah Regosol Pertumbuhan BPF
Beberapa Tanah Pada Berbagai Aras dan Perubahan
Mineral Masam Lengas Tanah Anatomi-Morfologi
Akar Tanaman
Nama Pembimbing/ Dr. Ir. Slamet Prof. Dr. Ir. Prof. Dr.Ir Syehfani,
Promotor Setijono, MS Joedoro MS
40

C.Pengalaman Penelitian (5 Tahun terakhir)


No. TAHUN JUDUL PENELITIAN SUMBER JUMLAH
DANA DANA
(juta Rp
1. 2008-2009 Peranan BO dan MVA dalam DIKTI,Penelitian 80
Memulihkan Kesehatan Tanah yang Hibang Bersaing
Tercemar Pb di Lahan Pertanaman
Bawang Merah (Allium ascolonicum)
(Ka. Peneliti)
2. 2010 Perkembangan Populasi dan Aktivitas DIKTI,Penelitian 33,950
Rhizobakteri Pelarut Fosfat Akibat Disertasi Doktor
Keberadaan Pb Dalam Tanah dan
Pengaruhnya Terhadap Perubahan
Anatomi-Morfologi Akar Tanaman
3. 2011 Karakteristik Mobilitas Timbal (Pb) DIKTI,Penelitian 35
Akibat Masukan Anion dan Kation Fundamnetal
Lain Pada Tanah Pertanian (Ka.
Peneliti)
4 2011 Evaluasi Rhizobium sp. Asal Nodul DIPA-PNBP 5
Akar Crotalaria juncea Sebagai
Mikrosimbion Pada Tanaman Kedelai
(Ka. Peneliti)
5 2011 Teknologi Pengembangan Sorgum Ristek No. 240,650
Untuk Pakan Ternak di Lahan Kering Pendaftaran On-
Guna Mendukung Program Bumi line Lama: RT-
Sejuta Sapi di Nusa Tenggara Barat 2011-2839
(Anggota peneliti 2) No. Pendaftaran
On-line
2012 Lanjutan: RT- 300
2012-93
6 2012-2013 Integrated Farming System Model of AUSAID 124,552
Multiple Cropping of Crops and
Legumes to Support Animal and Land
Production for Climate Change
Adaptation, Suitable in Dry Land
North Lombok (anggota peneliti)
7 2013 Pengembangan Tanaman Kacang Kementerian 240
Beras Toleran Kekeringan dan Riset dan
Berkualitas Sebagai Bahan Pangan Teknologi,
Alternatif Berbasis Pola Tanam SiNas-Ristek
Tumpangsari Dan Peningkatan
Kesuburan Tanah DiLahan
KeringMelalui Masukan Berbagai
Sumber Bahan Organik dan
Pupuk Hayati-MVA (Ka.Peneliti)
41

8 2013 Pengelolaan Ekologi Mikrobia Pelarut KKP3N. Litbang 132


Fosfat Indigenos Pembenah Pertanian
Kesuburan Tanah yang Tercemar Kementerian
Limbah PETI (penambangan emas Pertanian RI
tanpa ijin) untuk Pertanaman Kedelai
9 2014 Pengembangan Tanaman Kacang Kementerian 200
Beras ToleranKekeringan dan Riset dan
Berkualitas Sebagai Bahan Pangan Teknologi,
Alternatif Berbasis Pola Tanam SiNas-Ristek
Tumpangsari Dan Peningkatan
Kesuburan Tanah DiLahan
KeringMelalui Masukan Berbagai
Sumber Bahan Organik dan
Pupuk Hayati-MVA (Ka.Peneliti)
10 2014 Pengelolaan Ekologi Mikrobia Pelarut KKP3N. Litbang 91,500
Fosfat Indigenos Pembenah Pertanian
Kesuburan Tanah yang Tercemar Kementerian
Limbah PETI (penambangan emas Pertanian RI
tanpa ijin) untuk Pertanaman Palawijo

D. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat (5 tahun terakhir):

1 2014 Pemberdayaan Petani Lahan Kering IbM 44,5


Desa Sukadana Kecamatan Bayan
Kab. Lombok Utara Pengadaan
Pupuk Hijau “Perdu Leguminoceae
Esek-Esek” Sebagai Penyubur Tanah
Di Lahan Kering (Ka Tim Pelaksana)
2 2014 Teknik cepat isolasi mikroorganisme PNBP Unram 4,15
lokal (mol) sebagai decomposer
(Anggota Tim Pelaksana)
3 2015 Pemberdayaan perempuan pada Kementerian 70
program pengembangan rumah Riset Teknologi
pangan lestari berbasis produk dan DIKTI
sayuran organik menuju Skim KKN-PPM
kemandirian pangan
(Ka Tim Pelaksana)
4 2015 Tehnik cepat pengomposan jerami Kementerian 4
sebagai sumber bahan organik in situ Riset Teknologi
untuk pertanaman sayuran dan DIKTI
(BOPTN)
5 2016 Pemberdayaan perempuan dalam Kementerian 75
gerakan percepatan Riset Teknologi
penganekaragaman konsumsi dan DIKTI
pangan (p2kp) berbasis sumber Skim KKN-PPM
pangan lokal untuk antisipasi
42

dampak perubahan iklim


( Ka Tim Pelaksana)
E. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Nasional (5
Tahun terakhir)
No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
1 International one-day Pb Fractions at Contamined 10 April 2010.
Seminar”International Levels in Agricultural Soil Di Brawijaya
Challenges in Knowledge Malang
Development”
2 Seminar Nasional “Kontribusi Alternatif Pemulihan Lahan 16 Desember
Ilmu Tanah Dalam Mitigasi Terdegradasi Akibat 2010, di Fakultas
Dampak Perubahan Iklim di Penambangan Batu Apung di P. Pertanian
Bidang Pertanian” Lombok Universitas
Jember.
3 Seminar Jurusan Budidaya Aktivitas BPF Akibat 17 Juni 2011, di
Pertanian Fakultas Pertanian Keberadaan Pb dalam Tanah Fakultas
Universitas Mataram Pertanian
UNRAM
4 Seminar Dan Kongres Nasional Perbaikan Sifat Kimia tanah 6-8 Desember
X HITI Berbahan Batu Apung Melalui 2011di
Masukan Perimbangan Universitas
Kombinasi Pupuk Anorganik, Sebelas Maret
organik dan Hayati Surakarta
5 Seminar Nasional Pengembangan Sorghum Untuk 10 Desember
“Optimalisasi Integrasi Menuju Pakan Ternak di lahan Kering 2011, di
Komunitas Asean 2015. I Guna Mendukung Program bumi Mataram “Kerja
Sejuta Sapi di NTB Sama
Universitas
Mataram dengan
Kementerian
Luar Negeri-RI”
6 International Conference “On Characteristic of Phosphate 7-8 February
Environmental, Socio- Solubilizing Bacteria Isolated 2012, di UB-
Economic, and Health Impacts from Pb Contamined Soil and Malang
of Artisanal and Small Scale Their Potential in Dissolving
Mining Tricalcium Phosphate
7 Konferensi dan Seminar Pemanfaatan Pupuk Organik dan 13-15 September
Nasional Badan Kerjasama Hayati Ganda MVA-BPF dalam 2012 di
Pusat Studi Lingkungan Hidup meningkatkan Serapan Hara Mataram.
Indonesia (BKPSL) ke 21 N,P,K dan Hasil Kacang Tanah
di Lahan Kering
8 Seminar Nasional Fakultas Respon Beberapa Genotipe 25-26 Juni 2013.
Pertanian & Peternakan Kacang Beras (Vigna umbellate Di Malang
Peternakan UMM Bekerjasama
43

dengan Forum Pimpinan (Thunb) Ohwi & Ohashi)


Fakultas Bidang Ilmu-Ilmu Terhadap Cekaman Kekeringan
Pertanian PT Muhammadiyah
Se Indonesia
9 Seminar Nasional Hasil SiNas Serapan Hara, Produksi 7-8 November
Ristek 2013 Tanaman dan Kualitas Hasil 2013 Di Jakarta
Kacang Beras (Vigna umbellate
(Thunb) Ohwi & Ohashi Toleran
Kekeringan Dengan Pola
Pemupukan Efisien di Lahan
Kering

10 Seminar Nasional “Pengelolaan Eksplorasi Bakteri Pelarut Fosfat 5 Maret 2014


Lahan Terdegradasi Untuk Indigenus yang Berpotensi
Mendukung Keamanan dan Sebagai Agen Pupuk Fosfat
Ketahanan Pangan” Kerjasama Pada Tanah Tercemar Hg
Fak Pertanuian Universitas
Mataram, Mataram dan Fak.
Pertanian Universitas
Brawijaya Malang
11 Workshop Teknologi Pertanian Teknologi pengelolan lahan tgl 18 September
Ramah Iklim”Indonesia kering yang ramah lingkungan 2014 di Jakarta
Merespon Perubahan Iklim”; untuk menghadapi perubahan
BMKGBPPT-DRN- iklim di provinsi NTB
Kementerian Pertanian-PII,
12 Seminar Nasional Hasil SiNas Kemantapan produktivitas lahan Bandung, 1 - 2
Ristek 2014 kering untuk Oktober 2014
pertanaman kacang beras (vigna
umbellata) dengan
masukan pupuk hijau crotalaria
juncea & pupuk hayati mva
13 ISTNR2015 Soil quality index changes in dry 10-13 June 2015,
land as a result of input of at University of
inorganic-organic fertilizers and Mataram,
vesicular-arbuscular mycorrhiza Mataram,
(VAM) Indonesia.
14 Seminar Nasional XI Isolasi dan Karakterisasi 28 – 31 Oktober
Himpunan Ilmu Tanah Rhizobakteri Pelarut Fosfat 2015 di
Indonesia (HITI) (RPF) Toleran Kekeringan dari Universitas
Rhizosfer Tithonia diversifolia Brawijaya
Sebagai Agen Pupuk Hayati di Malang
Lahan Kering
15 Seminar Nasional Hasil SiNas Optimasi produktivitas lahan Bandung, 3-4
Ristek 2015 kering untuk pertanaman Desember 2015
kacang beras dengan
aplikasi pupuk terpadu
44

F. Penglaman Penulisan Buku


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1 Biologi Tanah (buku 2003 153 CPIU PASCA IAEUP Bagro
ajar) Peningkatan Kualitas Sumberdaya
Manusia DIKTI. Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta
2 Pupuk dan Pemupukan 2006 Mataram Universitas Press
(buku ajar) 127
3 Pupuk dan Pemupukan 2013 133 Mataram press
cetakan ke 2
4 Petunjuk Teknis 2015 28 Mataram Press
ISBN: 978-979-8911-90-3
Penanaman Kacang
Beras di Lahan kering
5 Kacang Beras 2015 126 Mataram Press
ISBN 978-979-8911-92-7
Teknologi Produksi
di Lahan Kering

G. Pengalaman Perolehan HKI (belum pernah)


H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
INSTITUSI JABATAN PERIODE KERJA
Fakultas Pertanian Sekretaris PS Ilmu Tanah 2002-2006
Universitas Mataram
Fakultas Pertanian Bendahara Yayasan Fakultas Pertanian 1999-2004
Universitas Mataram
Fakultas Pertanian Sekretaris Yayasan Fakultas Pertanian 2004- 2007
Universitas Mataram
Fakultas Pertanian Sekretaris Senat Fakultas Pertanian 2003-2007
Universitas Mataram

I. Penghargaan Yang Pernah Diraih


Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
1984 Kemampuan dan prestasi akademik dalam menempuh Rektor Universitas
program sarjana dengan predikat sangat memuaskan Brawijaya Malang
2010 Kemampuan dan prestasi akademik dalam menempuh Rektor Universitas
program Doktor Ilmu Pertanian Program Pasca Sarjana Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya dengan predikat cumlaude.
45

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Mataram, 6 Ferbruari 2020


Yang membuat

Dr. Ir. Lolita Endang Susilowati, MP


NIP : 19600315 198503 2 003
46

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MATARAM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JL. Pendidikan No. 37 Mataram-NTB Telp. (0370) 641552, 638265 Fax. (0370) 638265

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Peneliti/Ketua Tim Peneliti:


Nama : Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D
NIP/NIDN : 196508251994031001 / 0025086506
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Jabatan Fungsional : Guru Besar
Alamat : JL. Segara Indah II No. 9 Kekalik, Mataram NTB.

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: “Stabilitas Model Kalibrasi
dalam Pemetaan Bahan Organik Tanah di Lahan Kering Lombok Utara” yang diusulkan dalam
skim penelitian yang dibiayai dengan dana (PNBP UNRAM tahun anggaran 2020) bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan
ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan/atau mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mataram, 25 Februari 2020

Mengetahui:
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Yang Menyatakan,
Kepada Masyarakat Universitas Mataram,

Muhamad Ali, S.Pt., M.Si., Ph.D. Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D.
NIP. 197207271999031002 NIP. 196508251994031001

Anda mungkin juga menyukai