Bidang Kegiatan
PKM Penelitian
Diusulkan oleh:
B. Latar Belakang
Obat tradisional sejak dahulu mempunyai manfaat besar antara lain dalam
menjaga kesehatan, mempertahankan stamina dan mengobati penyakit sehingga
sampai saat ini obat tradisional masih sering digunakan dalam kehidupan masyarakat.
Keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia lebih dari 30.000 spesies tanaman
dan 940 spesies diantaranya telah diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan
sebagai bahan obat (anonim 2006).
Salah satu obat tradisional yang telah lama dikenal dan di budidayakan adalah
tanaman kunyit. Kunyit (Curcuma longa linn) termasuk salah satu tanaman rempah
dan telah lama dikenal sebagai rimpang yang digunakan sebagai obat anti
peradangan, antiseptik untuk luka, antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat
malaria, obat cacing, obat sakit perut, bakterisida, diabetes mellitus dan sariawan.
Kurkumin (bahan aktif yang terkandung dalam kunyit) efektif dalam mencegah
ederma hebat pada peradangan akut (Araujo dan Leon 2001).
Maag merupakan penyakit yang diderita banyak oleh masyarakat Indonesia,
penyakit ini adalah penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau
peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme
yang merugikan, mengkonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya
seperti mengkonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress.
Indonesia merupakan negara yang memiliki tanaman kunyit dalam jumlah
berlimpah. Hampir setiap orang indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya
pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan,
jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan (Araujo dan Leon,2001). Selain
itu kunyit juga sering digunakan sebagai obat alami. Hal ini menjadi alasan
penggunaan kunyit sebagai obat luka pada lambung yang disebabkan oleh kelebihan
asam lambung pada penelitian ini.
C. Rumusan Masalah
a. Kunyit merupakan tanaman yang dapat berfungsi sebagai bahan pangan
fungsional karena banyak mengandung senyawa berkhasiat, salah satunya
adalah kurkumin. Kurkumin mempunyai khasiat untuk menurunkan asam
lambung bagi penderita penyakit maag.
b. Kurkumin yang secara empiris berkhasiat dalam penyembuhan luka dan dapat
dijadikan alternatif untuk pengobatan luka pada lambung yang disebabkan oleh
kelebihan asam lambung serta aman bagi ginjal.
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui efek pemberian ekstrak kurkumin pada luka yang disebabkan
oleh asam lambung dengan melakukan uji kuantitatif terhadap sel parietal sebelum
dan setelah pemberian ekstrak kunyi.
F. Kegunaan Program
a. Bagi Perguruan Tinggi
Berkembangnya suatu pengetahuan tentang ilmu biologi molekuler khususnya
dalam bidang rekayasa genetika.Dimana dengan ini dapat menambah pustaka
genomik menjadi lebih lengkap. Serta mampu mewujudkan Tridharma
Perguruan Tinggi, dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan bioteknologi yang
dapat dikembangkan lebih lanjut.
b. Bagi Mahasiwa
Pelaksaan program ini akan merangsang mahasiswa untuk berfikir positif,
kreatif, inovatif, dinamis, dan dapat meningkatkan daya analisis mahasiswa
terhadap kegiatan yang sedang dilakukan serta dapat menemukan solusi untuk
memecahkan masalah tersebut. Serta dapat menuntut mahasiswa untuk dapat
bekerja dalam tim yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
c. Bagi masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat akan obat-obatan yang ada disekitar kita, sehingga dikemudian hari
masyarakat akan mudah menemukan ramuan untuk menyembuhkan penyakit
kelebihan asam lambung (maag).
d. Bagi Dunia Kedokteran
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dunia kedokteran dan farmasi
dalam permasalahan luka lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam
lambung.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pustaka dalam
memanfaatkan plasma nutfah yang ada di Indonesia dalam menyediakan obat
yang mudah dan baik untuk ginjal.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang
menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang
menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Penyebabnya bisa karena penderita
makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengkonsumsi
obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengkonsumsi alkohol, pola
tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat
makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu
banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat
berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Adapun gejala umum yang diderita oleh penderita adalah sering sakit saat
buang air besar, mual, muntah, sering merasa lapar, dan perut kembung. Maag bisa
disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat
kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab
lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum
obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur,
makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan .
Kurkumin
Kurkumin merupakan produk metabolit sekunder dari famili Zingiberaceae,
khususnya pada kunyit dan temulawak. Kurkumin banyak digunakan dalam industri
farmasi, makanan, parfum, dan lain-lain. Kurkumin memiliki potensi dalam aktivitas
farmakologi yaitu anti Inflamatori, anti jamur, anti oksidan, anti karsinogenik dan anti
infeksi. Kadar Kurkumin pada kunyit yang banyak digunakan sebesar 2,38% per 100
gram.
Struktur kimia tersebut menampilkan kelompok parahydroxyl sebagai anti-
oksidan, kelompok keto sebagai anti inflamasi dan ikatan rangkap sebagai anti-kanker
dan anti mutagen (Wientarsih 2000). Substansi murni kurkumin adalah bubuk kristal
kuning jingga yang memiliki titik cair 180-182o C, tidak larut dalam air, sangat larut
dalam eter, larut dalam alkohol, asam asetat glasial dan juga larut dalam alkali yang
memberikan warna cokelat kemerah-merahan (Rukmana dan Purwanti 2008).
Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan, pencampuran dan tempat awal proses pencernaan protein dan lemak.
Fungsi lambung sebagai organ cerna bersifat mekanik yaitu melalui gerakan lapisan
otot lambung, sedangkan secara kimia yaitu sekresi dari kelenjar-kelenjar lambung.
Selain itu, lambung juga berperan sebagai organ endokrin yang mengsekresikan
hormon-hormon peptida (Xu dan Cranwell 2003).
Sel parietal memiliki bentuk triangle (segitiga) dengan nukleus berbentuk bola
dan beberapa diantaranya mengandung dua nukleid. Sitoplasma sel parietal
mengambil warna eosin secara intensif. Sel parietal berfungsi menghasilkan HCL (Xu
dan Cranwell 2003). Sel parietal (Oxyntic) merupakan sumber asam lambung dan
glikoprotein yang penting untuk absorpsi vitamin B12.
Lambung berperan sebagai tempat penyerapan (absorpsi) yang penting,
terutama untuk asam-asam lemah yang berada dalam bentuk ion-ion yang larut lipid
dan mudah berdifusi. Sebaliknya basa-basa lemah dalam getah lambung yang bersifat
asam tidak mudah diserap. Perbedaan daya absorpsi ini juga dipengaruhi oleh adanya
plasma yang beredar (Lu 1995). Peradangan dapat terjadi pada lambung yang pada
dasarnya meliputi selaput lendirnya (gastritis). Gastritis yang bersifat katalaris terdiri
atas gabungan hiperemi dan pelepasan sel-sel epitel penutup permukaan
(deskuamasi). Selain itu terlihat sejumlah sel limfosit atau kadang-kadang infiltrasi
neutrofil dalam mukosa atau submukosa. Hiperplasia dapat terjadi apabila
peradangan berjalan lama atau kronis (Xu dan Cranwell 2003).
Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu ekstraksi
kunyit, perlakuan pemberian larutan ekstrak kunyit pada tikus, pengisolasian lambung
tikus, analisis kualitatif jaringan parietal lambung tikus.
Ekstraksi kunyit
Ekstraksi adalah proses untuk mengisolasi senyawa dari suatu tumbuhan
ragam ekstraksi bergantung pada tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang
diekstraksi pada jenis senyawa yang diisolasi (Harborne 1987). Ekstraksi juga amat
bergantung pada jenis dan komposisi dari cairan pengekstraksi. Untuk memperoleh
sediaan obat yang cocok umumnya berlaku campuran etanol-air sebagai cairan
pengekstraksi (Voight 1994).
Ekstrak kental rimpang kunyit adalah ekstrak yang dibuat dari rimpang
tumbuhan Curcuma longa, famili Zingiberaceae. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi
menggunakan etanol 96%. Maserasi adalah cara ekstraksi paling sederhana. Proses
maserasi adalah proses menyatukan bahan yang telah dihaluskan dengan bahan
ekstraksi. Waktu maserasi yang tertulis di farmakope berbeda-beda, yaitu antara 4-10
hari. Setelah waktu itu, sebaiknya ditetapkan waktu keseimbangan antara bahan yang
diekstraksi dalam bagian sebelah dalam sel dengan yang masuk kedalam cairan,
dengan demikian difusi akan berakhir. Melalui usaha ini diharapkan akan terjadi
keseimbangan konsentrasi bahan ekstraktif yang lebih cepat kedalam cairan.
Sedangkan keadaan diam saat maserasi menyebabkan turunnya perpindahan bahan
aktif (Voight 1994).
Satu bagian rimpang kunyit dimasukkan kedalam maserator, ditambah 10
bagian etanol 96% direndam selama 6 jam sambil sekali-sekali diaduk. Kemudian
didiamkan sampai 24 jam. Maserat dipisahkan dan diulangi 2 kali dengan jenis dan
jumlah perlakuan yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan (evaporasi)
dengan evaporator hingga diperoleh ekstra kental. Rendemen yang diperoleh
ditimbang dan dicatat. Ekstrak kental dilarutkan dengan etanol 96% sampai larutan
ekstrak. Lalu ditambahkan larutan hexana (non polar) dengan perbandingan 1:1
dimasukkan kedalam labu kocok (corong pisah). Setelah itu dikocok selama 15 menit
dan didiamkan hingga terbentuk dua lapisan pelarut. Lapisan yang di bawah adalah
etanol dan lapisan yang di atas adalah hexana. Kedua larutan ini kemudian ditampung
secara terpisah lalu diulangi 2 kali dengan perlakuan yang sama. Fraksi hexan yang
diperoleh dievaporasi sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak etanol ditambahkan
larutan etil asetat (semi polar) dengan perbandingan 1:1 dalam corong pisah. Setelah
itu dikocok selama 15 menit dan didiamkan hingga terbentuk dua lapisan pelarut.
Lapisan yang bawah adalah etanol yang lapisan atas adalah etil asetat. Ulangi 2 kali
dengan perlakuan yang sama. Hasil yang diperoleh di evaporasi sehingga diperoleh
fraksi kental.
Perlakuan
Pengenceran fraksi pemberian larutan
kental rimpang kunyit kunyit pada tikus
dengan aquades
Anastesi tikus
Tikus
Perlakuan pada
tikus Isolasi organ
lambung tikus
Pemeriksaan
kualitatif jumlah
sel parietal pada
RANCANGAN BIAYA
Anggota 1
Nama / Name : Arief Purwo Mihardi
Asal : Desa Randusari, RT 03/04, Losari Brebes
Jawa Tengah
Alamat / Address : Gg Lestari No 15 RT 01 RW 01
Desa Cibanteng, Kec. Ciampea
Kab. Bogor
Nomor Telepon / Phone : 085659894930
Email : arief_purwo@yahoo.com
Jenis Kelamin / Gender : Laki-laki
Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 1 Juni 1990
Warga Negara / Nationality : Indonesia (WNI)
Agama / Religion : Islam