Anda di halaman 1dari 22

1

KOMBINASI IKAN LELE (Clarias sp.) DENGAN MAKARONI


BERSAUS TOMAT DALAM KALENG SEBAGAI ALTERNATIF
PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Nama Ketua Kelompok : Nur Hasanah 08/269523/PN/11314
Nama Anggota Kelompok : Annisa Lutfi Alwi 09/288468/PN/11845
Budi Mulyara 09/283872/PN/11740
Harry Indra Permana 08/269803/PN/11381
Nuri Muahiddah 09/288831/PN/11868

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2010
2

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul kegiatan : Kombinasi Ikan Lele (Clarias sp.) dengan


Makaroni Bersaus Tomat dalam Kaleng
sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan
Gizi Masyarakat
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nur Hasanah
b. NIM : 08/269523/PN/11314
c. Jurusan : Perikanan
d. Universitas : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah : Jln. Taman buaran indah I Jakarta timur

5. Anggota Pelaksanaan Kegiatan : 4 orang


6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.
b. NIP : NIP. 19820215 200812 2 001

7. Biaya Kegiatan total


Dikti : Rp. 6.672.000
Sumber lain : --

8. Jangka waktu pelaksanaan : Februari – Juni

Menyetujui, Yogyakarta, 8 Oktober 2010


Wakil Dekan Kemahasiswaan.
Kerja Sama dan Pengabdian Kepada Ketua Pelaksana Kegiatan
Masyarakat

( Dr. Ir. Arman Wijanarko M.Sc.) (Nur Hasanah)


NIP. 19670316 199103 1 001 NIM. 08/269523/PN/11314

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Drs. Haryanto. M.Si.) (Prihati Sih Nugraheni, S.Pi. M.Si.)


NIP. 19580502 198703 1 002 NIP. 19820215 200812 2 001
3

A. JUDUL PROGRAM
“Kombinasi Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Makaroni Bersaus Tomat dalam Kaleng
Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Gizi Masyarakat”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2009 jumlah orang di
bawah garis kemiskinan sebesar 32,53 juta (14,15 persen). Setengah dari total rumah
tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita
berstatus kekurang gizi, dan lebih dari 100 juta penduduk beresiko terhadap berbagai
masalah kurang gizi. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi
makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan
jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta
menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada bayi dan balita,
akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu
pangan dengan jumlah dan mutu yang memadai harus selalu tersedia dan dapat
diakses oleh semua orang pada setiap saat. Fakta tersebut menggambarkan betapa
eratnya kaitan antara gizi masyarakat dan pembangunan pertanian. Keterkaitan
tersebut secara lebih jelas dirumuskan dalam pengertian ketahanan pangan (food
security) yaitu tersedianya pangan dalam jumlah dan mutu yang memadai dan dapat
dijangkau oleh semua orang untuk hidup sehat, aktif dan produktif.
Gizi masyarakat Indonesia yang rendah diakibatkan oleh mahalnya pangan
dan tidak memenuhi kebutuhan gizi. Alternatif baru agar kebutuhan gizi dapat
terpenuhi adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan
kabohidrat yang cukup. Dengan mengkonsumsi protein dan kabohidrat kebutuhan gizi
masyarakat dapat seimbang dan terpenuhi.
Protein ikan sangat diperlukan oleh manusia karena selain mudah dicerna
juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan pola asam
amino yang terdapat dalam tubuh manusia. Daging ikan memiliki beberapa manfaat
bagi tubuh manusia, diantaranya yaitu :
1) sebagai sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
2) kaya akan asam lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acids
(PUFA) yang berkhasiat bagi kesehatan (Irianto, 1993).
3) asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA)
menyediakan perlindungan terhadap berbagai keadaan, yaitu meliputi
peredaran darah, emosional, kekebalan dan sistem syaraf. Peradangan seperti
rematik, radang sendi, asma, sklerosisganda, kanker payudara, skizofenia,
4

depresi dan sejumlah penyakit ringan memberikanrespon terhadap penggunaan


minyak ikan.
4) Omega-3 juga dapat mencegah pengerasanarteri, menurunkan kadar
trigliserida, dan juga mengurangi kekentalan yangmenyebabkan
penggumpalan platelet dalam darah (Moneysmith, 2003).
5) menjadi sumber energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
6) meningkatkan sistem imun tubuh terhadap serangan penyakit dan
memperlancar proses fisiologis di dalam tubuh.
Makaroni merupakan makanan olahan yang dibuat dari campuran tepung
terigu, air, telur, dan garam. Keistimewaan makaroni antara lain yaitu kaya akan
karbohidrat kompleks terutama pati, tinggi kandungan protein, berlemak rendah, dan
yang terpenting tidak menyebabkan gemuk. Di samping itu, mudah disajikan dan
tersedia dalam ratusan bentuk dan ukuran, serta dapat digunakan dalam ratusan jenis
masakan.
Beberapa keuntungan penggunaan kaleng sebagai wadah bahan pangan
antara lain :
1) kaleng dapat menjaga bahan pangan yang ada di dalamnya sehingga akan tetap
terjaga terhadap kontaminasi oleh mikroba, serangga atau bahan asing lain yang
mungkin dapat menyebabkan kebusukan atau perubahan cita rasa.
2) kaleng dapat juga menjaga ikan dari perubahan kadar air.
3) kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap penyerapan oksigen, gas-gas lain,
bau-bauan, dan partikel-partikel radioaktif yang terdapat di atmosfer.
4) untuk bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi fotokimia, kaleng
dapat menjaga terhadap cahaya.
Dengan sentuhan teknologi pengalengan yang sederhana dengan kombinasi
makaroni, diharapkan lele dapat menjadi sebuah produk makanan yang relatif lebih
tahan lama masa simpannya, bahan baku murah dan mudah cara pembuatannya.
Sehingga diharapkan pengalengan dengan kombinasi makaroni ini dapat
menganekaragamkan cita rasa dan selera untuk menjaring kalangan konsumen yang
lebih luas dan meningkatkan nilai jual lele. Selain itu, juga dapat menciptakan
kerjasama yang berkelanjutan bagi pembudidaya lele sehingga akan menambah
pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Maka Teknologi pengalengan, selain
meningkatkan nilai tambah komoditas lele juga memberikan pilihan produk untuk
dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga kontribusi perikanan di dalam memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat melalui produk pangan hewani dapat tercapai.
5

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana upaya meningkatkan nilai ekonomis dan membuat produk inovatif dari
Clarias sp. ?
2. Bagaimana menciptakan suatu produk inovasi yang digemari masyarakat ?
3. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan protein pada masyarakat dengan produk
olahan inovatif yang kaya gizi ?
4. Bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemandirian
mahasiswa melalui usaha berbasis usaha pengolahan ikan ?

D. TUJUAN
1. Meningkatkan nilai ekonomis lele (clarias sp.) dengan inovasi makaroni dan saos
tomat.
2. Menyusun strategi untuk menarik minat konsumen.
3. Memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan produk olahan inovatif yang
bergizi dan aman bagi kesehatan.
4. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemandirian mahasiswa
melalui usaha berbasis peengolahan ikan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Melalui Program ini maka diharapkan akan memberikan luaran sebagai berikut :
1. dapat diproduksi produk olahan lele makaroni bersaus tomat dalam kaleng yang
digemari masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani.
2. adanya suatu upaya pemasaran regional yang berkelanjutan dan diharapkan dapat
terus memperluas pasar hingga ekspor.
3. adanya suatu kerjasama yang berkelanjutan dengan pembudidaya lele dalam
memenuhi program pemerintah “GEMARIKAN”.
4. mendukung program pemerintah dalam menaikkan konsumsi ikan sebesar 300%.
F. KEGUNAAN
Kegunaan dari program ini adalah :
1. Bagi masyarakat
- Dapat memenuhi kebutuhan protein hewani
- Menciptakan kerjasama dengan pembudidaya ikan yang berkelanjutan
- Mendukung program pemerintah “GEMARIKAN”
2. Bagi Mahasiswa
- Memperoleh pengalaman dalam berwirausaha
- Dapat mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang diperoleh secara teori
6

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Usaha ini dibentuk untuk membantu program pemerintah dalam melaksanakan
peningkatan hasil perikanan dalam 300%, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan memberikan alternatif pemenuhan gizi masyarakat. Usaha yang akan kami
lakukan adalah dengan mengkombinasikan ikan lele dengan saus asam manis
makaroni dalam kemasan kaleng. Produksi fish canned sebagai peluang bisnis yang
sehat dan cerdas untuk dilakukan di Yogyakarta. Produksi ini berpusat di
Laboratorium Proses Pengalengan Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Jln. Yogyakarta – Wonosari Km 31,5,
Yogyakarta).
Mengingat sebagian besar produk ikan kaleng Indonesia berasal dari pasar
impor, maka kondisi tersebut akan berdampak terhadap keberadaan industri
pengalengan di dalam negeri. Sementara itu daya serap pasar lokal masih sangat
terbatas dan baru tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, kami berinisiatif
untuk meningkatkan produksi dan diversivikasi produk kaleng agar tidak terdesak
oleh produk impor. Dengan demikian harapannya kami dapat membantu dalam bisnis
pengalengan ikan dan meningkatkan rasa ketertarikan masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan dengan adanya suatu kombinasi tersebut. Selain itu banyak jenis
ikan yang terdapat di perairan Indonesia yang memberikan peluang untuk menjadi
ikan kaleng dengan berbagai jenis bahan mentah.
Usaha fish canned yang kami buat telah bekerja sama dengan Boyolali
(Kampung Lele) sebagai supplier kami dan LIPI Gunung Kidul. Selain itu kami
mempunyai target pasar khususnya untuk ibu rumah tangga dan mahasiswa. Karena
produk kami merupakanan makanan yang siap saji dan sesuai untuk semua kalangan.
Kami akan memasarkan produk kami di daerah-daerah yang strategis seperti di
membuka stand di pasar Sunday Morning UGM, pameran, dan berbagai acara. Untuk
lebih jelasnya mengenai usaha kami dapa di baca analisis SWOT pada lampiran ke-3.

H. METODE PELAKSANAAN
I. Kegiatan Selama Penyusunan Proposal PKMK
Sebelum kami menyusun proposal PKMK diajukan dalam PKMK langkah-
langkah yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Mencari tahu informasi tentang resep pembuatan lele makaroni asam manis
Informasi kami peroleh dari literatur buku, internet serta uji coba yang telah kami
lakukan di LIPI Gunung Kidul, DIY.
7

2. Penentuan lokasi usaha


Lokasi usaha untuk proses produksi fish canned ini terletak di Jln. Yogyakarta –
Wonosari Km 31,5. Yogyakarta
3. Survei pasar
a) Survei konsumen
b) Survei pesaing
II. Kegiatan Setelah Proposal PKMK Disetujui
Kegiatan yang akan dilakukan setelah proposal PKMK disetujui secara garis
besar dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Rencana kegiatan PKMK
Minggu Kegiatan Setelah Proposal PKMK Disetujui
I Persiapan bahan baku dan persiapan produksi
II Produksi dengan skala sedang (500) kaleng
III Pengujian mutu, kualitas, kandungan gizi dan daya tahan produk
IV Pengurusan izin ke Dep-Kes dan BPOM
V Pemasaran dan promosi ke beberapa tempat
III. Proses Produksi
Tempat : Laboratorium Proses Pengalengan Balai Pengembangan Proses dan
Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
(Jln. Yogyakarta – Wonosari Km 31,5. Yogyakarta)
Bahan :
- Ikan lele goreng - Alat :
a. Bawang putih 300 gram a. Kaleng
b. Kunyit 150 gram b. Autoclave
c. Garam 40 gram c. Pendingin
d. Ikan lele 15 kg d. Dandang
e. Minyak Goreng 2lt e. Penutup kaleng
f. Blender
- Saos asam manis makaroni
a. Cabai 1 Kg f. Tomat 8 Kg
b. Bawang putih 400 gram g. Makaroni 1 Kg
c. Bawang merah 400 gram h. Gula 375 gram
d. Bawang bombay 1 Kg i. Kemiri 100 gram
e. Lada 63 gram j. Garam 110 gram
Cara pembuatan :
1. Pembuatan Saos
Bawang merah, cabai, dan bawang putih di bersihkan kemudian di rebus.
Setelah di rebus kemudian bawang merah, bawang putih dan cabai di belender sampai
halus. Kemudian bersihkan tomat dan potong kecil-kecil. Setelah itu, tomat di
8

blender. selanjutnya bersihkan bawang bombai kemudian di iris. Siapkan wajan dan
beri minyak sebanyak 100 ml. Bawang bombay ditumis sampai kuning kemudian
dimasukkan cabai yang telah halus kemudian masukan tomat yang sudah di blender
ke dalam wajan. Setelah itu beri lada, garam, dan gula. Saos di masak selama 20
menit hingga kental.
2. Persiapan ikan
Pertama – tama ikan dimatikan kemudian ikan dibersihkan. Kemudian ikan di
potong kepala, isi perut, ekor, sirip dan dibersihkan isi perutnya. Setelah itu ikan lele
ukuran kecil di potong-potong. Selanjutnya bersihkan kunyit sebanyak 150 gram dan
bawang putih 300 gram. Kemudian Blender kunyit 150 gram, bawang putih 300 gram
dan beri garam 40 gram. Lumuri ikan dengan bumbu yang telah halus hingga rata.
Siapkan wajan beri minyak 2 liter. Kemudian ikan di goreng selama 15 menit hingga
kering dan matang.
3. Persiapan Makaroni
Ambil makaroni sebanyak l Kg. Kemudian masukan air ke dalam panci
sebanyak 300 ml. Setelah air panas masukkan macaroni ke dalam panci. Rebus
makaroni selama 5 menit hingga makaroni setengah matang.
4. Pengalengan
Pertama-tama pilih kaleng yang bagus dan sesuai standar. Kemudian kaleng di
cuci dan penyiangan. Selanjutnya kaleng disterilisasi untuk menghilangkan bakteri
dan mikroba. Selanjutnya kaleng dikeringkan kembali. Kemudian memasukkan saos,
makaroni dan ikan yang sudah matang secara bersama-sama hingga berat kaleng
menjadi 228 gram. Setelah beratnya sesuai selanjutnya pengeluaran udara selama 30
menit dan penutupan kaleng. Setelah kaleng ditutup kemudian kaleng disterilisasi
selama 1jam. Selanjutnya kaleng pendinginan kaleng (cooling) serta pencucian
kaleng. Kemudian kaleng dilap dan di masukkan ke dalam karantina selama 2 minggu
untuk mengetahui apakah pengalengan gagal atau tidak. Setelah itu dilakukan
pemasangan label (labeling).
9

Ikan Goreng Saus asam manis Makaroni

Kaleng yang sudah steril

Isi hingga berat kaleng dan produk


228gram

Bersihkan bagian luar kaleng untuk


menghilangkan noda bumbu

Pengeluaran udara dan penutupan kaleng

Sterilisasi kaleng

Pendinginan dan pencucian


kaleng

Karantina selama 2 minggu

Pelabelan (Labeling)

Gambar 1.Diagram Alir Pengalengan

I. JADWAL KEGIATAN
J.
Bulan 
No.  Kegiatan  1 2 3 4 5

1. Penyiapan alat dan bahan

 2  Proses pembuatan / produksi          

 3  Pengujian Mutu          
Pengusulan ijin ke Dep-Kes dan
4 BPOM

 5  Pemasaran produk          

 6  Pembuatan laporan          
RANCANGAN BIAYA
10

I. Biaya Investasi
No. Jenis Jumlah Harga/unit Nilai Umur alat Penyusutan
(Rp) investasi (bulan)
(Rp)
1 Kompor gas 1 300.000 300.000 36 8.333
2 Tabung gas 1 200.000 200.000 48 4.166
3 Panci 1 180.000 180.000 24 7.500
4 Pisau 4 15.000 60.000 12 5.000
5 Mangkok 2 20.000 40.000 24 1.666
besar
6 Gelas ukur 1 30.000 30.000 24 2.083
7 Timbangan 1 100.000 100.000 48 2.083
8 Wajan 2 80.000 160.000 24 6.666
9 Sutil 2 5.000 10.000 12 833
10 Serok 1 10.000 10.000 12 833
11 Centong 1 10.000 10.000 12 833
12 Ember 1 15.000 15.000 24 625
13 Penyaring 1 10.000 10.000 12 833
minyak
14 Talenan 2 5.000 10.000 12 833
15 Baskom 3 20.000 60.000 12 5.000
16 Piring 2 5.000 10.000 24 416
18 Stand 1 300.000 300.000 24 12.500
19 Belender 1 150.000 150.000 24 6.250
Jumlah 1.665.000 66.453
Biaya Dibulatkan 1.665.000 67.000

II. Biaya Produksi


No. Jenis Jumlah Unit Harga/ unit Biaya
1. Biaya Tetap
Penyusutan Alat 67.000
Transportasi 3 x 10 hari 8.000 240.000
Tenaga Kerja 5 200.000 1.000.000
Promosi 50.000 50.000
Kesekertariatan 100.000 100.000
Air +listrik 50.000 50.000
Total biaya tetap 1.507.000
11

2. Biaya variable
Ikan lele 15 Kg 12.500 187.500
Gas 3 Kg 7.000 21.000
Makaroni 1 Kg 12.000 12.000
Gula 0,375 Kg 8.000 3.000
Garam 0,150 Kg 6.000 900
Lada 0,063 Kg 75.000 4.725
Kemiri 0,2 Kg 50.000 10.000
Kunyit 0.150 Kg 15.000 2250
Bawang merah ½ Kg 10.000 5.000
Bawang bombai 1 Kg 10.000 10.000
Bawang putih 0,6 kg 28.000 16.800
Minyak goreng 2 lt 9.000 18.000
Tomat 8 Kg 5.000 40.000
Cabai 1 Kg 14.000 14.000
Kemasan 100 kaleng 3.500 350.000
Total biaya variabel per satuan produksi 695.175
Total biaya variabel per bulan (5 kali produksi) 3.475.875
Total biaya variabel dibulatkan 3.500.000

III. Total Biaya Bulan Pertama


a. Biaya investasi alat : Rp. 1.665.000
b. Biaya tetap : Rp. 1.507.000
c. Biaya variabel : Rp. 3.500.000+
Biaya pengeluaran Rp. 6.672.000
Jadi, modal yang kami butuhkan dalam satu bulan pertama adalah
sebesar Rp. 6.672.000
IV. Analisis Usaha
IV.1. Analisis BEP (titik impas)
Dari data di atas dapat diketahui :
Biaya Variabel (VC) : Rp. 3.500.000
Biaya Tetap ( FC) : Rp. 1.507.000
Jumlah Produk (Q) : 500 kaleng
Biaya Variabel per kaleng (AVC) : Rp. 3.500.000/500 = Rp.7.000
Harga Produk (P) : Rp. 13.000/kaleng
Biaya Produksi (TC) : Rp. 5.007.000
AVC/P : Rp. 7.000/ Rp. 13.000 = 0,54
12

FC Rp 1.507 .000
a. BEP Penerimaan (Rp) : = = Rp.
1− AVC / P 1−0,54
3.276.086
FC Rp 1.507 .000
b. BEP Produksi (kaleng) : = = 301,4
P− AVC 13.000−7.000
kaleng
TC Rp 5.007 .000
c. BEP Harga (Rp/kaleng) : = = Rp 10.014/
Q 500
kaleng
Perubahan Harga
Harga jual produk : Rp. 13.000/kaleng
Harga produk saat BEP : Rp. 10.014
Dari data diatas dapat dihitung harga saat BEP adalah 77,03% dari
harga jual produk. Hal ini berarti jika ada penurunan harga melebihi 22,97%
maka pengalengan kami akan mengalami kerugian.

IV.2. Analisi Kelayakan Usaha


1. Net R/C ratio
Total Pendapatan Rp . 13000 x 500 kaleng
R/C : = = 1,3
Total Biaya Produksi Rp .5.007 .000
Berdasarkan hasil hitungan diatas diketahui nilai Net R/C ratio sebesar
1,3. Jadi, pendapatan yang akan kami hasilkan pada bulan pertama adalah
sekitar 130 % dari biaya produksi yang dikeluarkan (mendapat keuntungan
sebesar 30% dari biaya produksi) sehingga dapat disimpulkan usaha ini layak
untuk dijalankan.
2. Analisis Penggunaan Modal (ROI)
Profit x 100 % Rp ( 6.500 .000−5.007 .000 ) x 100 %
ROI : = = 22,38%
Modal Awal Rp . 6.672.000
Berdasarkan hasil penghitungan diatas dapat diketahui bahwa untuk
mengembalikan modal usaha 100% diperlukan waktu usaha selama 5 bulan
jika nilai produksi, pemasaran dan penjualan pengalenan ikan sesuai dengan
yang telah diprediksikan.

L. LAMPIRAN

1) Biodata Ketua serta Anggota Kelompok


13

2) Biodata Dosen Pendamping


3) Bisnis Plan Usaha
4) Gambar Proses Produksi
5) Surat Keterangan Uji Coba Pembuatan Produk di LIPI

Lampiran 1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

NAMA DAN BIODATA ANGGOTA

Ketua Kelompok :
Nama lengkap : Nur Hasanah
NIM : 08/269523/PN/11314
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 12 Juli 1990
Alamat : Jalan taman buaran indah 1 blok H No. 13
Jakarta Timur
Alamat di Yogyakarta : Jalan gejayan merican gang narada No. 2
Email : nuy2_na@yahoo.com
HP/Telp : 085710039383
Anggota :
1. Nama lengkap : Annisa Lutfi Alwi
NIM : 09/288486/PN/11845
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Payakumbuh, 7 April 1991
Email : nizzuphie @yahoo.co.id
HP/Telp : 085716167535

2. Nama lengkap : Budi Mulyara


NIM : 09/283872/PN/11740
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Aceh Tengah, 23 Februari 1992
Email : budimuloara@yahoo.com
HP/Telp : 085260554820

3. Nama lengkap : Harry Indra Permana


NIM : 08/269803/PN/11381
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Majalengka, 15 Juni 1989
Email : harry_indr@yahoo.com
HP/Telp : 08562007654

4. Nama lengkap : Nuri muahiddah


NIM : 09/288831/PN/11868
14

Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Mataram, 2 Januari 1991
Email : yi_clieff@yahoo.com
HP/Telp : 0857 2571 7905

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

RIWAYAT HIDUP
Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.
NIP : 19820215 200812 2 001
Tempat & Tanggal Lahir : Boyolali, 15 Februari 1982
Agama : Islam
Janis Kelamin : Wanita
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Kantor : Jl. Flora IVA Bulaksumur Yogyakarta 55281
Instansi : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM
Telp/Fax : 0274 551218
Email : prihatisihnugraheni@yahoo.com

Riwayat pendidikan
1. UGM : Teknologi Hasil Perikanan, FP Tahun lulus : 2005
2. UGM : Ilmu dan Teknologi Pangan UGM Tahun lulus :2007

Pengalaman Mengajar (S1 dan S2)


1. Gizi Ikani
2. Pengendalian mutu hasil perikanan
3. Seminar LSKS

Pengalaman Penelitian
1. Pengaruh Substansi Garam Dapur dengan Garam Diet Komersial Tahun : 2005
pada Pembuatan Kecap Ikan Berbahan Dasar Jeroan Bandeng
2. Absorpsi Ekstrak Antosianin dan Minuman Berbasis Antosianin Tahun : 2007
Kedelai Hitam pada Gastrointestinal Tract Tikus Secara Insitu
3. Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Komonditas Lokal Tahun : 2010
Yang Diperkaya Spirulina Platensis Untuk Mendukung
Ketahanan Pangan

Seminar
1. Pemakalah pada Seminar Menumbuhkan Kreasi dan Inovasi, Jurusan Teknik
Boga dan Busana UNY (22 Maret 2006)
2. Pemakalah pada Konferensi Saina Kelautan dan Perikanan Indonesia I,
Masyarakat Iktiologi Indonesia-IPB (17-18 Juli 2007)
3. Pemateri Kemasan Produk dan Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil
Perikanan (Samas, 22 Juli 2008)
4. Pemateri Pengolahan dan Pengawetan Ikan (Depok, 14 Agustus 2008)
15

5. Peserta Pelatihan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan


(SHACCP) (23 September)
6. Peserta Penyuluhan Keamanan Pangan Badan POM (Disperindag, 23
Desember 2008)
7. Pemateri Penerapan Rantai Dingin (DKP Provinsi Yogyakarta, 22 April 2009)

Pengabdian Masyarakat
1. Instruktur Pelatihan Pembuatan Sosis Ikan (Jurusan Perikanan, 10 Agustus
2004)
2. Trainer Program Kecakapan Hidup Pendidikan Non Formal Bagi Masyarakat
Pesisir Glagah dan Karangwuni Kabupaten Kulon Progo (24-25 Juli dan 14
Agustus 2007)
3. Trainer Program Kecakapan Pendidikan Non Formal Bagi Masyarakat Pesisir
Depok Kabupaten Bantul (23-26 Juli 2007)
4. Trainer Penyuluhan dan Pelatihan Penanganan, Pengolahan dan Diversifikasi
Produk Ikan Bagi Istri Petani ikan di Kratikan Klaten (Januari – Februari
2008)
5. Trainer Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pada Sub Sektor Pengolahan
Makanan di Desa Poncosari, Bantul (Mei-Juni 2008)
6. Trainer Pelatihan Pengolahan Nugget Ikan dan Lele Crispy (Parangtritis, 20
Agustus 2008)
7. Trainer Pelatihan Pengolahan dan Diversifikasi Produk Dendeng Ikan, Kecap
Ikan dan Krupuk Ikan (Sedayu, 26 Agustus 2008)
8. Trainer TOT Pengembangan Produk Berbasis Filet Ikan (DKP Jakarta, 25-26
Maret 2009)
9. Pemateri Produktivitas Kerja Bagi Pembangunan Usaha Swadaya Masyarakat
Sektor Nelayan/Kelautan (Tirtomartani, 18 April 2009)
10. Trainer Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Produk Cemilan/Snack Dari
Ikan (Jopaten Bantul, 11 Juni 2009)
11. Trainer Pelatihan Pengolahan Produk Olahan Ikan Lele (Jurusan Perikanan, 12
Agustus 2009)
12. Trainer Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan Tahun 2009 (DKP
Magelang. 14 Desember 2009)
13. Trainer Pelatihan Diversivikasi Produk Untuk Mendukung Peningkatan
Konsumsi Pangan Lokal Dan Ketahanan Pangan (KADIN-IOM, Desmber
2009)
14. Tim Pencitraan Fakultam Pertanian UGM 2008-2009
15. Narasumber Kegiatan Bimbingan Teknis Usaha Mikro Perikanan di Wilayah
Pesisir di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan judul “Pengembangan
Produk Perikanan Untuk Menambah Nilai Jual” (DISPERINDAGKOP, 1 Juni
2010)
16. Trainer Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DISKANLA,
24 Juni 2010)
17. NArasumber Kegiatan Proses Pengalengan Lele Mangut (KKP, 1 Juli 2010)

Publikasi
1. In vitro antioxidant activity of anthocyanins of black soybean seed coat in
human low density lipoprotein (LDL), Food Chemistry,2009)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.


16

Yogyakarta, 8 Oktober 2010

Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.


NIP. 19820215 200812 2 001
Lampiran 3. Bisnis Plan Usaha

BISNIS PLAN USAHA


A. INTRODUCTION

Nama Perusahaan :Fish Canned


Lokasi Penjualan :Karang bendo CT III no. 31 Sleman
Yogyakarta
Komonditi yang Diusahakan : Produk kaleng (kombinasi lele dan makaroni
bersaos)
Bergerak dibidang : Usaha produksi dan pemasaran makanan
berbahan dasar ikan lele (Clarias sp.)
Sasaran usaha : Konsumen semua kalangan khususnya
kalangan mahasiswa dan ibu rumah tangga
Pasar yang dimasuki : Pasar lokal
Personil yang dipercaya :5 orang
Modal : Rp. 6.672.000
Peralatan pokok :- Peralatan praproduksi (pengelolahan bahan
baku)
- Peralatan produksi
- Peralatan pascaproduksi (pengemasan)
Promosi :- langsung mempromosikan ke para konsumen
dengan membuka stan dagang dipasar
Sunday morning yang diadakan setiap hari
minggu pagi di lingkungan UGM
- Leaflet
- Internet
- Pameran
- Pemesanan

B. MARKETING PLAN
1. Analisis SWOT Produk
a. Kekuatan (strength)
17

- Memiliki nilai gizi yang tinggi, dimana kandungan protein pada ikan
lele yaitu (20-40)%
- Jenis komoditas lele banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat
- Ketersediaan bahan baku yang mudah diperoleh
- Kemudahan proses produksi (pengolahan)
- Usaha ini secara tidak langsung didukung oleh pemerintah karena
Departemen Perikanan dan Kelautan RI mencanangkan program
peningkatan hasil perikanan darat sebesar 300%
- Usaha ini termasuk inovasi dalam pengolahan ikan lele (Clarias sp.)
sehingga diharapkan menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan
- Usaha ini bersifat sustainable (berkelanjutan)
b. Kelemahan (Weakness)
- Cukup kesulitan memperoleh pasar karena harus bersaing dengan
perusahaan pengalengan yang sejenis
c. Peluang (Oportunity)
- Segmentasi pasar di Indonesia sangat luas karena usaha di bidang
inovasi pengalengan lele (Clarias sp.) belum ada di pasaran
- Peluang pengembangan besar mengingat ketersediaan ikan lele yang
banyak
d. Ancaman (Threat)
- Persaingan pasar tinggi
- Rawan menjadi korban plagiat

2. Analisis Persaingan Perusahaan


Dalam membuka usaha produk pengolahan lele (Clarias sp.) saus asam manis
dalam bentuk pengalengan, akan mengalami persaingan pasar yang tinggi dengan
produk pengalengan lainnya yang telah beredar di pasaran, selain itu rawan terjadi
plagiatisme dari pesaing yang bergerak di bidang yang sama. Namun, kendala
tersebut dapat ditanggulangi karena bisnis kami selalu menyajikan inovasi yang
berbeda sehingga produk kami di pasaran tidak out off date.Masing-masing
pesaing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam praktek usahanya. Adapun
kelebihan dan kekurangan perusahaan kami adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
- Sebagai pelopor pengolahan lele dalam bentuk pengalengan.
- Produk dibuat dengan bahan dasar lele yang amat digemari oleh
sebagian besar masyarakat dan memiliki kandungan kolesterol yang
rendah dibandingkan dengan produk olahan daging yang lainnya.
- Program pemerintah dalam peningkatan hasil perikanan darat sebesar
300% semakin memperbesar prospek bisnis ini di masa depan,
disamping itu lele merupakan jenis ikan yang banyak digemari oleh
sebagian besar kalangan masyarakat.
- Dari segi nutrisi, lele memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
yaitu (20-40)%.
b. Kekurangan
- Bersaing dengan perusahaan Sardines yang lebih berpengalaman.

3. Strategi Pemasaran
a. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah pengenalan secara
langsung kepada konsumen dengan membuka stan dagang di pasar Sunday
Morning yang diadakan setiap hari minggu pagi di lingkungan Universitas
Gadjah Mada, warung, dan outlet-outlet.
18

b. Salah satu sasaran utama produk adalah mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Untuk itu, dalam pemasaran produk, maka akan didirikan outlet-outlet di
sekitar komunitas tersebut.
c. Untuk menambah variasi produk olahan pengalengan lele, tim kami akan
terus mengadakan penelitian diversifikasi produk beraneka rasa, serta
membuat perlakuan yang berbeda pada lele tersebut.
d. Jika modal telah mencukupi kami berencana untuk mengembangkan outlet
dengan jalan memperbanyak cabang untuk memperluas jaringan usaha di
seluruh kota di Indonesia. Dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan
diharapkan dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

4. Produk
Peningkatan nilai jual dan daya tarik produk pengalengan lele dapat dilakukan
dengan cara mengedepankan nilai gizi, kebersihan dan kesterilan produk. Produk
diolah dan dikemas dalam kaleng yang memiliki desain kemasan yang menarik
untuk memberikan kesan kreatif terhadap konsumen.

5. Ukuran Usaha
Dengan omset yang lumayan besar, bisnis pengalengan lele menawarkan
harga yang terjangkau oleh kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bahan
baku (lele) merupakan hasil perikanan darat yang memiliki harga yang lebih
murah dibandingkan dengan hasil perikanan darat lainnya.
6. Lokasi Usaha
Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam memilih lokasi di Karang
Bendo, Sleman adalah sebagai berikut:
a. Proses pembuatan
Tempat pembuatan dekat dengan lokasi padat penduduk yang banyak
diantaranya kos mahasiswa.
b. Transportasi
Lokasi produksi mudah dijangkau oleh berbagai macam alat transportasi
sehingga memudahkan proses distribusi produk kami.
c. Jangkauan pasar
Mudahnya akses transportasi dan lokasi yang dekat dengan sasaran utama
produk kami membuat produk kami mampu bersaing dengan produk
lainnya yang sejenis.

7. Latar Belakang Tim Manajemen


Perusahaan ini diperkuat oleh tim manajemen yang berasal dari Jurusan
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, yang telah memiliki
skill dalam pengolahan lele mulai dari produksi hingga pemasaran. Rasa ingin
tahu dan tekad ingin belajar serta menambah pengalaman lebih luas dari tim kami
membuat kami senantiasa bersemangat dan tak kenal lelah untuk terus
mengembangkan usaha ini. Adanya kakak angkatan yang lebih berpengalaman
dan dosen pembimbing yang memang berkompeten di bidangnya, makin membuat
tim ini berpotensi untuk berkembang di masa depan.

C. ORGANIZATION PLAN

1. Bentuk Kepemilikan
Usaha lele asam manis dalam bentuk pengalengan ini merupakan bisnis
bersama di bawah perusahaan Fish Canned yang modalnya berasal dari DIKTI,
dan tidak ada penyumbang lainnya. Proses pengambilan keputusan diambil secara
19

musyawarah, karena keuangan diperoleh secara bersama-sama. Struktur


organisasinya sebagai berikut :
1. manajer utama : Nur Hasanah
2. manajer pengawasan produk : Harry Indra Permana
3. manajer keuangan : Nuri Muhaiddah
4. manajer pemasaran : Annisa Lutfi Alwi
5. manajer riset dan pengembangan : Budi Mulyara

2. Tanggungjawab dan Wewenang


Manajer Utama
- Memimpin jalannya usaha
- Menjaga stabilitas kerja
- Memimpin musyawarah dan memberikan izin
- Bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan
Manajer Pemasaran
- Mengatur pemasaran produk
- Memperkenalkan produk ke kalangan konsumen
Manajer Keuangan
- Mengatur keuangan perusahaan
Manajer Produksi
- Mengatur kegiatan produksi, mulai dari penyiapan bahan baku, hingga
finishing.
Manajer Pengawasan Produk
- Menangani standar kualitas produk yang akan dipasarkan
20

Lampiran 4. Gambar Proses Produksi

Gambar 1. Ikan Goreng

pengeluaran

Gambar2. Saus asam manis Gambar 4. Kaleng Steril Gambar 5. Pengisian

Gambar 3. Makaroni Gambar 6. Pengluaran udara

Gambar 9. Pendinginan Gambar 8. Seterilisasi Gambar 7. Penutupan


kaleng
21

Gambar 10. Karantina kaleng Gambar 11. Pemberian label

Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Coba Pembuatan Produk di LIPI


22

Anda mungkin juga menyukai