Anda di halaman 1dari 26

“DILAN” DIMSUM NILA FROZEN (Oreochromis niloticus) SOLUSI

INOVATIF PENCEGAH STUNTING DI KECAMATAN NARMADA, NUSA


TENGGARA BARAT
HIBAH RISET KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Nama Ketua Kelompok : NURI MUAHIDDAH, SPi., MSc 0802019108
Nama Anggota Kelompok :

UNIVERSITAS MATARAM
2023

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM HIBAH RISET KEWIRAUSAHAAN
Judul kegiatan : “DILA” DIMSUM NILA FROZEN

(Oreochromis niloticus) SEBAGAI ATERNATIF PANGAN UNTUK


MENANGGULANGI STUNTING DI KECAMATAN NARMADA, NUSA
TENGGARA BARAT
HIBAH RISET KEWIRAUSAHAAN
1.
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nuri Muahiddah
b. NIDN : 0802019108
c. Jurusan : Perikanan
d. Universitas : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah : Jln. Taman buaran indah I Jakarta timur

5. Anggota Pelaksanaan Kegiatan : 4 orang


6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.
b. NIP : NIP. 19820215 200812 2 001

7. Biaya Kegiatan total


Dikti : Rp. 6.672.000
Sumber lain : --

8. Jangka waktu pelaksanaan : Februari – Juni

Menyetujui, Yogyakarta, 8 Oktober 2010


Wakil Dekan Kemahasiswaan.
Kerja Sama dan Pengabdian Kepada Ketua Pelaksana Kegiatan
Masyarakat

( Dr. Ir. Arman Wijanarko M.Sc.) (Nur Hasanah)


NIP. 19670316 199103 1 001 NIM. 08/269523/PN/11314

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping


(Drs. Haryanto. M.Si.) (Prihati Sih Nugraheni, S.Pi. M.Si.)
NIP. 19580502 198703 1 002 NIP. 19820215 200812 2 001

A. JUDUL PROGRAM
“Dimsum Frozen Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan
Gizi Dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Ditengah Pandemi Covid 19”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Penduduk miskin di Indonesia semakin meningkat terutama sejak pandemie covid 19
melanda Indonesia awal maret 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk
miskin di Indonesia mencapai 27,5 juta orang per September 2020, atau setara denga 10,19%
dari total penduduk Indonesia. Angka tersebut naik 1,13 juta orang (0,41%) disbanding posisi
maret 2020. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga terus meningkat, BPS mencatat pada
Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen, naik 1,84 persen
dibandingkan Agustus 2019 sebesar 5,23 persen. Lebih lanjut, sebanyak 29,12 juta penduduk
usia kerja atau 14,28 persen terdampak Covid-19 pada Agustus 2020, dengan rincian: 2,56 juta
penduduk menjadi pengangguran 0,76 juta penduduk menjadi bukan angkatan kerja 1,77 juta
penduduk sementara tidak bekerja 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.
Peningkatan jumlah kemiskinan, hilangnya pendapatan masyarakat, terganggunya rantai
pasokan makanan karena pandemie covid 19 juga berakibat peningkatan tajam dalam jumlah
anak-anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia. Banyak keluarga di Indonesia yang
kehilangan pendapatan rumah tangga sehingga menjadi kurang mampu membeli makanan sehat
dan bergizi untuk anak-anak mereka. Bahkan sebelum COVID-19, Indonesia sudah menghadapi
masalah gizi yang tinggi. Saat ini, lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari
tujuh juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Berdasarkan data hasil survei  status
gizi balita Indonesia tahun 2019, angka prevalensi stunting sebesar 27,67 persen, Ini artinya
setiap satu dari empat anak balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu
yang cukup lama. Anak-anak yang menderita kurang gizi memiliki kekebalan tubuh yang lemah
dan menghadapi hampir 12 kali peningkatan risiko kematian dibandingkan anak-anak dengan
gizi cukup.
Data Bank Dunia yang menyebut 137 angkatan kerja Indonesia saat ini, sekitar 54 persen
pernah mengalami stunting pada 1.000 hari awal kehidupan. Kondisi inilah yang kita jadikan
dasar untuk menganggap kenapa masalah stunting di Indonesia ini menjadi persoalan yang
paling strategis dalam upaya kita utk membangun sumber daya manusia yang maju dan
berkeunggulan. Sebab, SDM yang unggul dibutuhkan Indonesia di masa depan, mengacu hasil
survei Penduduk Antar Sensus 2015 tentang proyeksi penduduk Indonesia, bahwa tahun 2020
Indonesia memiliki penduduk sebanyak 269,6 juta. Sedangkan pada periode emas pada 2045
diperkirakan akan mencapai 309 juta. Saat ini 68,7 persen jumlah penduduk adalah penduduk
usia produktif yaitu yg berusia antara 15 hingga 64 tahun. Jumlah penduduk usia produktif yang
sangat besar adalah merupakan peluang besar untuk menjalankan program pembangunan yang
kita kenal sebagai bonus demografi atau demographic dividen,
Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
Kekurangan gizi pada bayi dan balita, akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya
manusia. Oleh karena itu pangan dengan jumlah dan mutu yang memadai harus selalu tersedia
dan dapat diakses oleh semua orang pada setiap saat. Fakta tersebut menggambarkan betapa
eratnya kaitan antara gizi masyarakat dan pembangunan pertanian. Keterkaitan tersebut secara
lebih jelas dirumuskan dalam pengertian ketahanan pangan (food security) yaitu tersedianya
pangan dalam jumlah dan mutu yang memadai dan dapat dijangkau oleh semua orang untuk
hidup sehat, aktif dan produktif.
Gizi masyarakat Indonesia yang rendah diakibatkan oleh mahalnya pangan dan tidak
memenuhi kebutuhan gizi. Alternatif baru agar kebutuhan gizi dapat terpenuhi adalah dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan kabohidrat yang cukup. Dengan
mengkonsumsi protein dan kabohidrat kebutuhan gizi masyarakat dapat seimbang dan terpenuhi.
Protein ikan sangat diperlukan oleh manusia karena selain mudah dicerna juga
mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat
dalam tubuh manusia. Daging ikan memiliki beberapa manfaat bagi tubuh manusia, diantaranya
yaitu :
1) sebagai sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
2) kaya akan asam lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang
berkhasiat bagi kesehatan (Irianto, 1993).
3) asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) menyediakan
perlindungan terhadap berbagai keadaan, yaitu meliputi peredaran darah, emosional,
kekebalan dan sistem syaraf. Peradangan seperti rematik, radang sendi, asma,
sklerosisganda, kanker payudara, skizofenia, depresi dan sejumlah penyakit ringan
memberikanrespon terhadap penggunaan minyak ikan.
4) Omega-3 juga dapat mencegah pengerasanarteri, menurunkan kadar trigliserida, dan juga
mengurangi kekentalan yangmenyebabkan penggumpalan platelet dalam darah
(Moneysmith, 2003).
5) menjadi sumber energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
6) meningkatkan sistem imun tubuh terhadap serangan penyakit dan memperlancar proses
fisiologis di dalam tubuh.
Beberapa keuntungan penggunaan frozen food:
1) frozen food dapat menjaga bahan pangan yang ada di dalamnya sehingga akan tetap
terjaga terhadap kontaminasi oleh mikroba, serangga atau bahan asing lain yang mungkin
dapat menyebabkan kebusukan atau perubahan cita rasa.
2) frozen food atau makanan beku siap saji sangat medah diolah dengan cara menggoreng,
mengukus, atau sekedar merendamnya dengan air hangat. Proses pengolahannya pun
cenderung lebih singkat daripada memasak makanan dari bahan mentah.
3) frozen food dapat menyimpan vitamin dan mineral dan tidak mengubah kandungan
karbohidrat, protein, dan lemak di dalamnya
4) frozen food bertahan lebih lama dibandingkan jenis makanan lainnya. Hal ini
memungkinkan kita untuk menyimpan stok makanan hingga beberapa bulan kedepan.
Dengan sentuhan teknologi kemasan frozen food yang sederhana dengan mengolah ikan
nila menjadi dimsum, diharapkan ikan nila menjadi sebuah pproduk yang relatif tahan lama masa
simpannya, bahan baku murah dan mudah pembuatannya.
Sehingga diharapkan dimsum frozen nila ini dapat menganekaragamkan cita rasa dan selera
untuk menjaring kalangan konsumen yang lebih luas dan meningkatkan nilai jual nila. Selain itu,
juga dapat menciptakan kerjasama yang berkelanjutan bagi pembudidaya nila sehingga akan
menambah pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Maka Teknologi frozen food, selain
meningkatkan nilai tambah komoditas nila juga memberikan pilihan produk untuk dikonsumsi
oleh masyarakat, sehingga kontribusi perikanan di dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat
melalui produk pangan hewani dapat tercapai.

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana upaya meningkatkan nilai ekonomis dan membuat produk inovatif dari
Oreochromis niloticus ?
2. Bagaimana menciptakan suatu produk inovasi yang digemari masyarakat ?
3. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan protein pada masyarakat dengan produk olahan inovatif
yang kaya gizi ?
4. Bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemandirian mahasiswa
melalui usaha berbasis usaha pengolahan ikan ?

D. TUJUAN
1. Meningkatkan nilai ekonomis nila (Oreochromis niloticus) dengan inovasi dimsum frozen
nila.
2. Menyusun strategi untuk menarik minat konsumen.
3. Memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan produk olahan inovatif yang bergizi dan
aman bagi kesehatan.
4. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemandirian dosen serta mahasiswa
melalui usaha berbasis peengolahan ikan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Melalui Program ini maka diharapkan akan memberikan luaran sebagai berikut :
1. dapat diproduksi produk olahan dimsum frozen nila yang digemari masyarakat dalam upaya
pemenuhan kebutuhan protein hewani.
2. adanya suatu upaya pemasaran regional yang berkelanjutan dan diharapkan dapat terus
memperluas pasar hingga ekspor.
3. adanya suatu kerjasama yang berkelanjutan dengan pembudidaya nila dalam memenuhi
program pemerintah “GEMARIKAN”.
4. mendukung program pemerintah dalam menaikkan konsumsi ikan sebesar 300%.
F. KEGUNAAN
Kegunaan dari program ini adalah :
1. Bagi masyarakat
- Dapat memenuhi kebutuhan protein hewani
- Menciptakan kerjasama dengan pembudidaya ikan yang berkelanjutan
- Mendukung program pemerintah “GEMARIKAN”
2. Bagi Dosen dan Mahasiswa
- Memperoleh pengalaman dalam berwirausaha
- Dapat mengaplikasikan ilmu dan teknologi yang diperoleh secara teori
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha ini dibentuk untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan kasus
stunting dan membantu program pemerintah dalam melaksanakan peningkatan hasil perikanan
dalam 300%, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan alternatif pemenuhan
gizi masyarakat. Usaha yang akan kami lakukan adalah dengan mengkombinasikan ikan nila
dengan diolah sebagai dimsum dan di kemas sebagai frozen food. Produksi dimsum frozen nila
sebagai peluang bisnis yang sehat dan cerdas untuk dilakukan di koperasi Universitas 45
Mataram.
Mengingat sebagian besar produk frozen food ikan Indonesia berasal dari pasar impor,
maka kondisi tersebut akan berdampak terhadap keberadaan industri frozen food di dalam negeri.
Sementara itu daya serap pasar lokal masih sangat terbatas dan baru tumbuh dalam beberapa
tahun terakhir. Untuk itu, kami berinisiatif untuk meningkatkan produksi dan diversivikasi
frozen food agar tidak terdesak oleh produk impor. Dengan demikian harapannya kami dapat
membantu dalam bisnis frozen food ikan dan meningkatkan rasa ketertarikan masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan dengan adanya suatu kombinasi tersebut. Selain itu banyak jenis ikan yang
terdapat di perairan Indonesia yang memberikan peluang untuk menjadi frozen food ikan dengan
berbagai jenis bahan mentah.
Usaha frozen food yang kami buat telah bekerja sama dengan Boyolali (Kampung Lele)
sebagai supplier kami dan LIPI Gunung Kidul. Selain itu kami mempunyai target pasar
khususnya untuk ibu rumah tangga dan mahasiswa. Karena produk kami merupakanan makanan
yang siap saji dan sesuai untuk semua kalangan. Kami akan memasarkan produk kami di daerah-
daerah yang strategis seperti di membuka stand di pasar Sunday Morning UGM, pameran, dan
berbagai acara. Untuk lebih jelasnya mengenai usaha kami dapa di baca analisis SWOT pada
lampiran ke-3.

H. METODE PELAKSANAAN
I. Kegiatan Selama Penyusunan Proposal Hibah Riset Kewirausahaan
Sebelum kami menyusun proposal Hibah Riset Kewirausahaan diajukan dalam Hibah
Riset Kewirausahaan langkah-langkah yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Mencari tahu informasi tentang resep pembuatan dimsum frozen nila
Informasi kami peroleh dari literatur buku, internet serta uji coba yang telah kami lakukan di
Universitas 45 Mataram.
2. Penentuan lokasi usaha
Lokasi usaha untuk proses produksi frozen food dimsum nila ini terletak di Jln. Imam Bonjol
Cakranegara Lombok NTB.
3. Survei pasar
a) Survei konsumen
b) Survei pesaing
II. Kegiatan Setelah Proposal Hibah Riset Kewirausahaan Disetujui
Kegiatan yang akan dilakukan setelah proposal Hibah Riset Kewirausahaan disetujui
secara garis besar dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Rencana kegiatan Hibah Riset Kewirausahaan
Minggu Kegiatan Setelah Proposal Hibah Riset Kewirausahaan Disetujui
I Persiapan bahan baku dan persiapan produksi
II Produksi dengan skala sedang (1000) pak
III Pengujian mutu, kualitas, kandungan gizi dan daya tahan produk
IV Pengurusan izin ke Dep-Kes dan BPOM
V Pemasaran dan promosi ke beberapa tempat
I. Proses Produksi
Tempat :Universitas Mataram
(Jln.)
Bahan :
- Adonan Dimsum - Alat
a. Ikan Nila 30 kg a. Mesin Giling
b. Bawang putih 1,5 kg b. Dandang Pengukus
c. Putih Telur 3 tray c. Plastik
d. Tepung tapioca 1 kg d. Alat Seal
e. Garam 120 gram e. Frezer
f. Gula 240 gram f. Kompor
g. Merica bubuk 60 gram g. Blender
h. Kaldu bubuk 30 gram
i. Saus tiram 240 ml
j. Minyak wijen 240 ml
k. Kecap asin 60 ml
l. Wortel parut 3 kg (topping)
m. Kulit dimsum 2 kg
n. Es batu 720 gram
Cara pembuatan :
1. Persiapan ikan
Pertama – tama ikan dimatikan kemudian ikan dibersihkan. Kemudian ikan di potong
kepala, isi perut, ekor, sirip dan dibersihkan isi perutnya. Setelah itu ikan nila difillet (diambil
dagingnya saja).
2. Pembuatan Dimsum nila
Fillet ikan nila, lumuri dengan jeruk nipis kemudian nukus nila fillet selama 10 menit.
Angkat dan bersihkan sisa duri dan kulitnya jika ada. Masukkan ¾ bagian nila dalam mesin
pengiling serta campurkan beserta bumbu lain serta tepung dan es batu hingga rata. Terakhir
tambah ¼ bagian nila yang dicincang kasar dan aduk rata. Ambil kulit dimsum beri 1 sdm
adonan dan bungkus seperti somay dan taburi wortel parut diatasnya. Kukus dimsum selama 20-
25 menit (Olesi kukusan dengan minyak supaya tidak lengket)
3. Pengemasan Dimsum Frozen Nila

Pertama-tama pilih plastic nylon yang bagus dan sesuai standard an sudah dipasangi
label. Kemudian memasukkan dimsum yang sudah dikukus dengan menimbang kemasan
menjadi 250 gram 12 biji . Setelah beratnya sesuai selanjutnya masukkan dalam freezer - 20oC.

Fillet ikan

Dibuat menjadi dimsum

Kukus hingga matang

Masukkan dalam kemasan yang sudah


diberi label hingga beratnya 250 gram

Seal dengan alat

Masukkan dalam freezer -20oC


Gambar 1. Diagram Alir Pengemasan Dimsum Frozen Nila
I. JADWAL KEGIATAN
J.
Bulan 
No.  Kegiatan  1 2 3 4 5

1. Penyiapan alat dan bahan

 2  Proses pembuatan / produksi          

 3  Pengujian Mutu          
Pengusulan ijin ke Dep-Kes dan
4 BPOM

 5  Pemasaran produk          

 6  Pembuatan laporan          
RANCANGAN BIAYA
I. Biaya Investasi
No Jenis Jumlah Harga/unit Nilai Umur Penyusutan
. (Rp) investasi alat
(Rp) (bulan)
1 Kompor gas 1 400.000 400.000 36 11.111.11
2 Tabung gas 1 460.000 460.000 48 9.583.33
3 Panci 1 180.000 180.000 24 7.500.00
4 Pisau 4 20.000 80.000 12 6.666.67
5 Mangkok besar 2 40.000 80.000 24 3.333.33
6 Gelas ukur 1 60.000 60.000 24 2.500.00
7 Timbangan 1 130.000 130.000 48 2.708.33
8 Wajan 2 200.000 400.000 24 16.666.67
9 Sutil 2 10.000 20.000 12 1.666.67
10 Serok 1 20.000 20.000 12 1.666.67
11 Centong 1 20.000 20.000 12 1.666.67
12 Ember 3 20.000 60.000 24 2.500.00
13 Talenan 2 70.000 140.000 12 11.666.67
14 Baskom 3 20.000 60.000 12 5.000.00
15 Piring 2 10.000 20.000 24
833.33
16 Belender 1 150.000 150.000 24 6.250.00
18 Mesin Penggiling 1 15.150.000 300.000 60 252.500.00
19 Freezer 2 3.500.000 7.000.000 60
116.666.66
20 Mesin sealer 1 13.000.000 13.000.000 60 216.666.67
Jumlah 37.430.000 677.152.77
Biaya Dibulatkan 37.430.000 678.000

I. Biaya Produksi
No. Jenis Jumlah Unit Harga/ unit Biaya
1. Biaya Tetap
Penyusutan Alat 678.000
Transportasi 3 x 5 hari 10.000 150.000
Tenaga Kerja 5 250.000 1.250.000
Promosi 100.000 100.000
Kesekertariatan 150.000 150.000
Air +listrik 400.000 400.000
Total biaya tetap 2.728.000
2. Biaya variable
Ikan nila 30 Kg 32.000 960.000
Gas 24 Kg 140.000/tabung 280.000
Tepung Tapioka 1 Kg 23.000 23.000
Bawang Putih 1,5 Kg 25.000 37.500
Merica Bubuk 0,06 Kg 103.000 6.180
Gula 0,24 Kg 13.000 3.120
Garam 0,12 Kg 15.000 1.800
Putih Telur 3 tray 48.000 144.000
Kaldu bubuk 0,03 Kg 60.000 1.800
Minyak wijen 0,24 L 190.000 45.600
Saus Tiram 0,24 L 50.000 12.000
Kecap Asin 0,06 L 65.000 3.900
Wortel 3 kg 15.000 45.000
Kulit Dimsum 2 Kg 50.000 100.000
Es Batu 0,72 Kg 2.000 1.440
Kemasan 200 kemasan 1.000 200.000
Total biaya variabel per satuan produksi 1.865.340
Total biaya variabel per bulan (5 kali produksi) 9.326.700
Total biaya variabel dibulatkan 9.350.000

II. Total Biaya Bulan Pertama


a. Biaya investasi alat : Rp. 37.430.000
b. Biaya tetap : Rp. 2.728.000
c. Biaya variabel : Rp. 9.350.000+
Biaya pengeluaran Rp. 49.508.000
Jadi, modal yang kami butuhkan dalam satu bulan pertama adalah sebesar Rp.
49.508.000
IV. Analisis Usaha
IV.1. Analisis BEP (titik impas)
Dari data di atas dapat diketahui :
Biaya Variabel (VC) : Rp. 9.350.000
Biaya Tetap ( FC) : Rp. 2.728.000
Jumlah Produk (Q) : 1000 kemasan
Biaya Variabel per kemasan (AVC) : Rp. 9.350.000/1000 = Rp.9.350
Harga Produk (P) : Rp. 20.000/kemasan
Biaya Produksi (TC) : Rp. 12.078.000
AVC/P : Rp. 9.350/ Rp. 20.000 = 0,467

FC Rp 2.728 .000
a. BEP Penerimaan (Rp) : = = Rp. 5.118.119
1− AVC / P 1−0,467
FC Rp 2.728 .000
b. BEP Produksi (kaleng) : = = 256,15 kemasan
P− AVC 20.000−9.350
TC Rp 12.078 .000
c. BEP Harga (Rp/kaleng) : = = Rp 12.078/ kemasan
Q 1000
Perubahan Harga
Harga jual produk : Rp. 20.000/kemasan
Harga produk saat BEP : Rp. 12.078
Dari data diatas dapat dihitung harga saat BEP adalah 60,39% dari harga jual
produk. Hal ini berarti jika ada penurunan harga melebihi 39,61% maka produk frozen
food kami akan mengalami kerugian.
IV.2. Analisi Kelayakan Usaha
1. Net R/C ratio
Total Pendapatan Rp . 20000 x 1000 kaleng
R/C : = = 1,66
Total Biaya Produksi Rp .12.078 .000
Berdasarkan hasil hitungan diatas diketahui nilai Net R/C ratio sebesar 1,24. Jadi,
pendapatan yang akan kami hasilkan pada bulan pertama adalah sekitar 124 % dari biaya
produksi yang dikeluarkan (mendapat keuntungan sebesar 24% dari biaya produksi)
sehingga dapat disimpulkan usaha ini layak untuk dijalankan.
2. Analisis Penggunaan Modal (ROI)
Profit x 100 % Rp ( 20.000 .000−12.078 .000 ) x 100 %
ROI : = = 16,0%
Modal Awal Rp . 49.508.000
Berdasarkan hasil penghitungan diatas dapat diketahui bahwa untuk
mengembalikan modal usaha 100% diperlukan waktu usaha selama 6 bulan jika nilai
produksi, pemasaran dan penjualan pengalenan ikan sesuai dengan yang telah
diprediksikan.

L. LAMPIRAN

1) Biodata Ketua serta Anggota Kelompok


2) Biodata Dosen Pendamping
3) Bisnis Plan Usaha
4) Gambar Proses Produksi
5) Surat Keterangan Uji Coba Pembuatan Produk di LIPI
Lampiran 1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

NAMA DAN BIODATA ANGGOTA

Ketua Kelompok :
Nama lengkap : Nur Hasanah
NIM : 08/269523/PN/11314
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 12 Juli 1990
Alamat : Jalan taman buaran indah 1 blok H No. 13 Jakarta
Timur
Alamat di Yogyakarta : Jalan gejayan merican gang narada No. 2
Email : nuy2_na@yahoo.com
HP/Telp : 085710039383
Anggota :
1. Nama lengkap : Annisa Lutfi Alwi
NIM : 09/288486/PN/11845
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Payakumbuh, 7 April 1991
Email : nizzuphie @yahoo.co.id
HP/Telp : 085716167535

2. Nama lengkap : Budi Mulyara


NIM : 09/283872/PN/11740
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Aceh Tengah, 23 Februari 1992
Email : budimuloara@yahoo.com
HP/Telp : 085260554820

3. Nama lengkap : Harry Indra Permana


NIM : 08/269803/PN/11381
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Majalengka, 15 Juni 1989
Email : harry_indr@yahoo.com
HP/Telp : 08562007654

4. Nama lengkap : Nuri muahiddah


NIM : 09/288831/PN/11868
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Perikanan
Tempat dan tanggal lahir : Mataram, 2 Januari 1991
Email : yi_clieff@yahoo.com
HP/Telp : 0857 2571 7905

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping

RIWAYAT HIDUP
Dosen Pendamping
Nama Lengkap : Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.
NIP : 19820215 200812 2 001
Tempat & Tanggal Lahir : Boyolali, 15 Februari 1982
Agama : Islam
Janis Kelamin : Wanita
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Kantor : Jl. Flora IVA Bulaksumur Yogyakarta 55281
Instansi : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM
Telp/Fax : 0274 551218
Email : prihatisihnugraheni@yahoo.com

Riwayat pendidikan
1. UGM : Teknologi Hasil Perikanan, FP Tahun lulus : 2005
2. UGM : Ilmu dan Teknologi Pangan UGM Tahun lulus :2007

Pengalaman Mengajar (S1 dan S2)


1. Gizi Ikani
2. Pengendalian mutu hasil perikanan
3. Seminar LSKS

Pengalaman Penelitian
1. Pengaruh Substansi Garam Dapur dengan Garam Diet Komersial Tahun : 2005
pada Pembuatan Kecap Ikan Berbahan Dasar Jeroan Bandeng
2. Absorpsi Ekstrak Antosianin dan Minuman Berbasis Antosianin Tahun : 2007
Kedelai Hitam pada Gastrointestinal Tract Tikus Secara Insitu
3. Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Komonditas Lokal Tahun : 2010
Yang Diperkaya Spirulina Platensis Untuk Mendukung
Ketahanan Pangan

Seminar
1. Pemakalah pada Seminar Menumbuhkan Kreasi dan Inovasi, Jurusan Teknik Boga dan
Busana UNY (22 Maret 2006)
2. Pemakalah pada Konferensi Saina Kelautan dan Perikanan Indonesia I, Masyarakat
Iktiologi Indonesia-IPB (17-18 Juli 2007)
3. Pemateri Kemasan Produk dan Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan
(Samas, 22 Juli 2008)
4. Pemateri Pengolahan dan Pengawetan Ikan (Depok, 14 Agustus 2008)
5. Peserta Pelatihan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SHACCP) (23
September)
6. Peserta Penyuluhan Keamanan Pangan Badan POM (Disperindag, 23 Desember 2008)
7. Pemateri Penerapan Rantai Dingin (DKP Provinsi Yogyakarta, 22 April 2009)

Pengabdian Masyarakat
1. Instruktur Pelatihan Pembuatan Sosis Ikan (Jurusan Perikanan, 10 Agustus 2004)
2. Trainer Program Kecakapan Hidup Pendidikan Non Formal Bagi Masyarakat Pesisir
Glagah dan Karangwuni Kabupaten Kulon Progo (24-25 Juli dan 14 Agustus 2007)
3. Trainer Program Kecakapan Pendidikan Non Formal Bagi Masyarakat Pesisir Depok
Kabupaten Bantul (23-26 Juli 2007)
4. Trainer Penyuluhan dan Pelatihan Penanganan, Pengolahan dan Diversifikasi Produk
Ikan Bagi Istri Petani ikan di Kratikan Klaten (Januari – Februari 2008)
5. Trainer Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pada Sub Sektor Pengolahan Makanan di
Desa Poncosari, Bantul (Mei-Juni 2008)
6. Trainer Pelatihan Pengolahan Nugget Ikan dan Lele Crispy (Parangtritis, 20 Agustus
2008)
7. Trainer Pelatihan Pengolahan dan Diversifikasi Produk Dendeng Ikan, Kecap Ikan dan
Krupuk Ikan (Sedayu, 26 Agustus 2008)
8. Trainer TOT Pengembangan Produk Berbasis Filet Ikan (DKP Jakarta, 25-26 Maret
2009)
9. Pemateri Produktivitas Kerja Bagi Pembangunan Usaha Swadaya Masyarakat Sektor
Nelayan/Kelautan (Tirtomartani, 18 April 2009)
10. Trainer Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Produk Cemilan/Snack Dari Ikan (Jopaten
Bantul, 11 Juni 2009)
11. Trainer Pelatihan Pengolahan Produk Olahan Ikan Lele (Jurusan Perikanan, 12 Agustus
2009)
12. Trainer Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan Tahun 2009 (DKP Magelang. 14
Desember 2009)
13. Trainer Pelatihan Diversivikasi Produk Untuk Mendukung Peningkatan Konsumsi
Pangan Lokal Dan Ketahanan Pangan (KADIN-IOM, Desmber 2009)
14. Tim Pencitraan Fakultam Pertanian UGM 2008-2009
15. Narasumber Kegiatan Bimbingan Teknis Usaha Mikro Perikanan di Wilayah Pesisir di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan judul “Pengembangan Produk Perikanan
Untuk Menambah Nilai Jual” (DISPERINDAGKOP, 1 Juni 2010)
16. Trainer Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DISKANLA, 24 Juni
2010)
17. NArasumber Kegiatan Proses Pengalengan Lele Mangut (KKP, 1 Juli 2010)

Publikasi
1. In vitro antioxidant activity of anthocyanins of black soybean seed coat in human low
density lipoprotein (LDL), Food Chemistry,2009)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 8 Oktober 2010

Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P.


NIP. 19820215 200812 2 001
Lampiran 3. Bisnis Plan Usaha

BISNIS PLAN USAHA


A. INTRODUCTION

Nama Perusahaan :Dimsum Frozen


Lokasi Penjualan :Jln. Imam Bonjol Cakranegara Lombok
Komonditi yang Diusahakan : Frozen Food (Dimsum frozen nila)
Bergerak dibidang : Usaha produksi dan pemasaran makanan
berbahan dasar ikan nila (Oreochromis Niloticus)
Sasaran usaha : Konsumen semua kalangan khususnya
kalangan mahasiswa dan ibu rumah tangga
Pasar yang dimasuki : Pasar lokal
Personil yang dipercaya :5 orang
Modal : Rp. 6.672.000
Peralatan pokok :- Peralatan praproduksi (pengelolahan bahan
baku)
- Peralatan produksi
- Peralatan pascaproduksi (pengemasan)
Promosi :- langsung mempromosikan ke para konsumen
dengan membuka stan dagang dipasar
(CFD) Car Free Day yang diadakan setiap hari minggu
pagi di lingkungan udayana mataram
- Leaflet
- Internet
- Pameran
- Pemesanan

B. MARKETING PLAN
1. Analisis SWOT Produk
a. Kekuatan (strength)
- Memiliki nilai gizi yang tinggi, dimana kandungan protein pada ikan lele yaitu
(20-40)%
- Jenis komoditas nila banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat
- Ketersediaan bahan baku yang mudah diperoleh
- Kemudahan proses produksi (pengolahan)
- Usaha ini secara tidak langsung didukung oleh pemerintah karena Departemen
Perikanan dan Kelautan RI mencanangkan program peningkatan hasil perikanan
darat sebesar 300%
- Usaha ini termasuk inovasi dalam pengolahan ikan nila (Oreochromis niloticus)
sehingga diharapkan menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam
mengkonsumsi ikan
- Usaha ini bersifat sustainable (berkelanjutan)
b. Kelemahan (Weakness)
- Cukup kesulitan memperoleh pasar karena harus bersaing dengan perusahaan
frozen food yang sejenis
c. Peluang (Oportunity)
- Segmentasi pasar di Indonesia sangat luas karena usaha di bidang inovasi
dimsum frozen nila (Oreochromis niloticus) belum ada di pasaran
- Peluang pengembangan besar mengingat ketersediaan ikan nila yang banyak
d. Ancaman (Threat)
- Persaingan pasar tinggi
- Rawan menjadi korban plagiat

2. Analisis Persaingan Perusahaan


Dalam membuka usaha produk pengolahan dimsum nila (Oreochromis niloticus) dalam
bentuk frozen food, akan mengalami persaingan pasar yang tinggi dengan produk frozen
food lainnya yang telah beredar di pasaran, selain itu rawan terjadi plagiatisme dari pesaing
yang bergerak di bidang yang sama. Namun, kendala tersebut dapat ditanggulangi karena
bisnis kami selalu menyajikan inovasi yang berbeda sehingga produk kami di pasaran tidak
out off date. Masing-masing pesaing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam praktek
usahanya. Adapun kelebihan dan kekurangan perusahaan kami adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
- Sebagai pelopor pengolahan dimsum nila dalam bentuk frozen food.
- Produk dibuat dengan bahan dasar nila yang amat digemari oleh sebagian besar
masyarakat dan memiliki kandungan kolesterol yang rendah dibandingkan dengan
produk olahan daging yang lainnya.
- Program pemerintah dalam peningkatan hasil perikanan darat sebesar 300%
semakin memperbesar prospek bisnis ini di masa depan, disamping itu nila
merupakan jenis ikan yang banyak digemari oleh sebagian besar kalangan
masyarakat.
- Dari segi nutrisi, lele memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu (20-
40)%.
b. Kekurangan
- Bersaing dengan perusahaan JAPFA yang lebih berpengalaman.

3. Strategi Pemasaran
a. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah pengenalan secara langsung kepada
konsumen dengan membuka stan dagang di pasar Car Freeday (CFD) yang diadakan
setiap hari minggu pagi di lingkungan udayana, warung, dan outlet-outlet.
b. Salah satu sasaran utama produk adalah mahasiswa dan ibu rumah tangga. Untuk itu,
dalam pemasaran produk, maka akan didirikan outlet-outlet di sekitar komunitas
tersebut.
c. Untuk menambah variasi produk olahan pengalengan nila, tim kami akan terus
mengadakan penelitian diversifikasi produk beraneka rasa, serta membuat perlakuan
yang berbeda pada nila tersebut.
d. Jika modal telah mencukupi kami berencana untuk mengembangkan outlet dengan
jalan memperbanyak cabang untuk memperluas jaringan usaha di seluruh kota di
Indonesia. Dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan diharapkan dapat
menyerap tenaga kerja secara maksimal.
4. Produk
Peningkatan nilai jual dan daya tarik produk dimsum frozen nila dapat dilakukan dengan
cara mengedepankan nilai gizi, kebersihan dan kesterilan produk. Produk diolah dan dikemas
dalam frozen food yang memiliki desain kemasan yang menarik untuk memberikan kesan
kreatif terhadap konsumen.

5. Ukuran Usaha
Dengan omset yang lumayan besar, bisnis dimsum frozen nila menawarkan harga yang
terjangkau oleh kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bahan baku (nila) merupakan
hasil perikanan darat yang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan hasil
perikanan darat lainnya.
6. Lokasi Usaha
Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam memilih lokasi di Imam Bonjol,
Cakranegara adalah sebagai berikut:
a. Proses pembuatan
Tempat pembuatan dekat dengan lokasi padat penduduk yang banyak diantaranya kos
mahasiswa.
b. Transportasi
Lokasi produksi mudah dijangkau oleh berbagai macam alat transportasi sehingga
memudahkan proses distribusi produk kami.
c. Jangkauan pasar
Mudahnya akses transportasi dan lokasi yang dekat dengan sasaran utama produk
kami membuat produk kami mampu bersaing dengan produk lainnya yang sejenis.

7. Latar Belakang Tim Manajemen


Perusahaan ini diperkuat oleh tim manajemen yang berasal dari Fakultas Perikanan,
Universitas 45 Mataram, yang telah memiliki skill dalam pengolahan nila mulai dari produksi
hingga pemasaran. Rasa ingin tahu dan tekad ingin belajar serta menambah pengalaman lebih
luas dari tim kami membuat kami senantiasa bersemangat dan tak kenal lelah untuk terus
mengembangkan usaha ini. Adanya kakak angkatan yang lebih berpengalaman dan dosen
pembimbing yang memang berkompeten di bidangnya, makin membuat tim ini berpotensi
untuk berkembang di masa depan.

C. ORGANIZATION PLAN

1. Bentuk Kepemilikan
Usaha lele asam manis dalam bentuk pengalengan ini merupakan bisnis bersama di
bawah perusahaan Dimsum Frozen yang modalnya berasal dari DIKTI, KEMDIKBUD, dan
tidak ada penyumbang lainnya. Proses pengambilan keputusan diambil secara musyawarah,
karena keuangan diperoleh secara bersama-sama. Struktur organisasinya sebagai berikut :
1. manajer utama : Nuri Muhaiddah
2. manajer pengawasan produk : Naning Dwi Sulistyaningsih
3. manajer keuangan :
4. manajer pemasaran :
5. manajer riset dan pengembangan :
2. Tanggungjawab dan Wewenang
Manajer Utama
- Memimpin jalannya usaha
- Menjaga stabilitas kerja
- Memimpin musyawarah dan memberikan izin
- Bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan
Manajer Pemasaran
- Mengatur pemasaran produk
- Memperkenalkan produk ke kalangan konsumen
Manajer Keuangan
- Mengatur keuangan perusahaan
Manajer Produksi
- Mengatur kegiatan produksi, mulai dari penyiapan bahan baku, hingga finishing.
Manajer Pengawasan Produk
- Menangani standar kualitas produk yang akan dipasarkan

Lampiran 4. Gambar Proses Produksi


Gambar 1. Ikan Goreng

pengeluaran

Gambar2. Saus asam manis Gambar 4. Kaleng Steril Gambar 5. Pengisian

Gambar 3. Makaroni Gambar 6. Pengluaran udara

Gambar 9. Pendinginan Gambar 8. Seterilisasi Gambar 7. Penutupan kaleng

Gambar 10. Karantina kaleng Gambar 11. Pemberian label


Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Coba Pembuatan Produk di LIPI

Anda mungkin juga menyukai