Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil PKL

“BUDIDAYA JAMUR TIRAM”

(Disusun Untuk Menenuhi Tugas Mata Kuliah Mikologi)


Dosen Pengampu: 1). Prof. Dr. Hj. Ani M. Hasan, M.Pd,
2). Wirnangsi D. Uno, S.Pd., M.Kes, 3). Herinda Mardin, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh:

Iswanto Bakari (4314210)


Syahrul Lanti (432421037)
Susilo Anwar (432421023)
Ridwan Taufik Hidayat (4314210)
Melva Winda Djafar (4314210)
Raplin H. Taib (4314210)
Fatria Imran (4314210)
Febrianti Lasai (4314210)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi : Biologi/Pendidikan Biologi
Tempat Praktek : Budidaya Jamur Tiram, Desa Jatimulya, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo
Tanggal Praktek : 18 November, 2023
Judul Laporan : Budidaya Jamur Tiram

Disetujui untuk diajukan sebagai laporan praktek


kerja lapang.

Gorontalo, Oktober 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Prof. Dr. Hj. Ani M. Hasan, M.Pd) (Siti Aiunun Mabuia, S.Pd)
NIP. 196608201992032001 NIP.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Biologi,
FMIPA Universitas Negeri Gorontalo

(Dr. Yuliana Retnowati, S.Si., M.Si)


NIP.197707172006042001
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK KERJA LAPANG

Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi : Biologi/Pendidikan Biologi
Tempat Praktek : Budidaya Jamur Tiram, Desa Jatimulya, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo
Tanggal Praktek : 18 November, 2023
Judul Laporan : Budidaya Jamur Tiram
Tanggal Laporan :

Nilai Dosen Pembimbing :

Nilai Pembimbing Lapangan :

Nilai Akhir :
Gorontalo, Oktober 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Prof. Dr. Hj. Ani M. Hasan, M.Pd) (Siti Aiunun Mabuia, S.Pd)
NIP. 196608201992032001 NIP.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Biologi,
FMIPA Universitas Negeri Gorontalo

(Dr. Yuliana Retnowati, S.Si., M.Si)


NIP.19770717 200604 2 001
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa
dan memiliki iklim tropis. Suhu dan kelembaban yang tinggi menjadi suasana
yang baik untuk pertumbuhan jamur, sehingga jamur dapat ditemukan hampir
di semua tempat (Indrawati, 2006). Jamur merupakan kelompok cendawan
dengan tubuh buah/basidioma dengan ukuran besar dan bisa dilihat dengan
mata tanpa alat bantu khusus. Organisme ini bersifat heterotrof sehingga
bergantung pada ketersediaan bahan organik yang ada di lingkungan. Sebagian
besar kelompok jamur dengan tubuh buah yang besar merupakan anggota dari
filum Basidiomycota, dan sedikit dari Ascomycota yang maskroskopik (Putra
& Astuti, 2021).
Jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom)
yang berarti tumbuh dengan subur. Menurut masyarakat umum, fungi adalah
tubuh buah yang dapat dimakan. Sementara menurut ahli mikologi, jamur atau
mushroom adalah fungi atau cendawan yang mempunyai tubuh buah seperti
payung. Peran penting fungi dalam kehidupan manusia yaitu sebagai bahan
pangan dan obat. Berbagai jenis fungi yang dapat dikonsumsi oleh manusia
antara lain jamur kuping, jamur tiram, dan jenis lainnya yang telah
dikembangkan (Suryani & Cahyanto, 2022).
Jamur tiram dikenal dengan sebutan oyster mushroom. Bentuk tudung
jamur ini menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi
bergelombang. Jamur ini memiliki bentuk tangkai tudung menyerupai
cangkang kerang dengan bagian tengah cekung dan berwarna putih sampai
krim. Pada umumnya, jamur tiram dalam siklus hidupnya mempunyai dua tipe
perkembangbiakan, yakni secara aseksual atau seksual. Secara umum,
reproduksi aseksual melalui jalur spora yang terbentuk. Adapun secara seksual,
reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai
gamet jantan dan betina. Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang enak
dimakan dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga tidak
mengherankan bila jenis jamur ini sekarang banyak dibudidayakan Adapun
jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan antara lain jamur tiram putih,
jamur tiram abu-abu, jamur tiram cokelat, dan jamur tiram merah (Sunarmi &
Saparinto, 2018).
Menurut Rosmiah et al.(2020), jamur tiram (Pluoretus ostreatus)
termasuk organisme saprofit yang hidup di atas media organik yang sudah
lapuk atau mati. Nutrisi yang dibutuhkan selama pertumbuhan jamur yaitu:
fosfor, belerang, kalium, karbon yang telah tersedia dalam jaringan kayu
yang sudah lapuk tetapi dalam jumlah yang sedikit, maka macam media tanam
dan lama pengomposan (inkubasi) sangat mempengaruhi nilai nutrisi dan
keberhasilan budidaya jamur tiram. Nutrisi dalam jamur tiram sangat baik
bagi tubuh manusia dan dalam memenuhi gizi keluarga, diantaranya 19-35 %
protein, 9 asam amino, 72% lemak tak jenuh dan kandungan serat yang
tinggi (7,4-24,6 %). Disamping sebagai obat kolesterol, kanker, AIDS.
juga anti bakteri merugikan, anti virus, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Komoditas jamur tiram di Indonesia saat ini memiliki peluang untuk
dikembangkan, baik untuk mencukupi pasar dalam negeri yang terus
meningkat maupun untuk ekspor, sebab masyarakat sudah mulai mengerti
nilai gizi jamur tiram putih ataupun coklat serta kondisi alam yang sangat
mendukung. Bahan baku sebagai media tanam jamur tiram masih banyak
tersedia dilingkungan sekitar (Hernawati et al, 2019). Budidaya jamur
konsumsi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Saat ini Indonesia sudah termasuk sebagai salah satu negara pemasok utama
jamur dunia, akibatnya kebutuhan dalam negeri justru terabaikan. Gambaran
tersebut baru merupakan kebutuhan pasar dalam bentuk jamur segar. Padahal
jamur konsumsi tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar, tetapi juga
dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan siap saji seperti keripik
jamur, abon jamur, nugget jamur, dan makanan olahan jamur lain. Produk-
produk tersebut selain meningkatkan nilai tambah juga merupakan perluasan
pemasaran untuk menjaring lebih banyak konsumen. Seiring dengan
peningkatan produksi budidaya jamur tiram harus dilakukan inovasi agar
produk jamur tiram dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak. Salah
satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan
diversifikasi produk jamur tiram pasca panen. Diversifikasi tersebut dengan
membuat olahan jamur tiram agar memiliki nilai ekonomis dan lebih tahan
lama masa simpannya (Sagaf et al, 2022).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka
dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana hasil produksi olahan jamur tiram.
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1. Untuk Mengetahui Sejarah Instansi Tempat Budidaya Jamur Tiram
2. Untuk Mengetahui Kegiatan Instansi Tempat Budidaya Jamur Tiram
3. Untuk Mengetahui Struktur Organisasi Instansi Tempat Budidaya
Jamur Tiram
4. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Instansi Tempat Budidaya
Jamur Tiram Dengan Bidang Yang Terkait
5. Untuk Mengetahui Sistem Kerja Instansi Tempat Budidaya Jamur
Tiram
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahu Proses Budidaya Jamur Tiram
2. Untuk Mengetahui Pengolahan Jamur Tiram
3. Untuk Mengetahui Cara Pengendalian Hama Pada Jamur Tiram
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pada tanggal 18 November 2023, dan tempat pelaksanaan
di Rumah Jamur Tiram, K.T.H Tunas Berkah di desa Jatimulya, Kecamatan
Wonosari, Gorontalo.
Dapus
Indrawati, G. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan (1st ed.). Yayasan Obor
Indonesia.
Suryani, Y., & Cahyanto, T. (2022). Pengantar jamur mikroskopis.
Sunarmi, Y. I., & Saparinto, C. (2018). Usaha 4 Jenis Jamur Skala Rumah
Tangga. Penebar Swadaya Grup.
Putra, I. P., & Astuti, M. (2021). Catatan beberapa jamur liar yang tumbuh di
sekitar pemukiman penduduk. Quagga: Jurnal Pendidikan dan
Biologi, 13(1), 48-59.
Rosmiah, R., Aminah, I. S., Hawalid, H., & Dasir, D. (2020). Budidaya Jamur
Tiram Putih (Pluoretus ostreatus) Sebagai Upaya Perbaikan Gizi Dan
Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Altifani: International Journal of
Community Engagement, 1(1), 31–35.
Sagaf, M., Setiyowati, D., Kusumodestoni, R. H., & Hidayat, S. (2022).
Pengembangan Usaha Jamur Tiram Melalui Diversifikasi Produk Jamur Crispy di
Batealit Jepara. Abdimas Universal, 4(2), 218-224.
Hernawati, H., Jamili, A., & Saputra, D. H. (2019). Pengembangan
Usaha Produksi Jamur Tiram Kelompok Wanita Tani Berbasis
Wilayah.SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan, 3(1),

Anda mungkin juga menyukai