Siregar, dkk
Biologi
Pertanian
SMK
Biologi
Pertanian
Untuk SMK
Penulis
SIR
b
Diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan
penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para
pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan,
dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft
copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya
sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar
ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,
kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
kami harapkan.
Jakarta,
Direktur Pembinaan SMK
PENGANTAR
Perkembangan ilmu biologi pada masa ini berkembang sangat
cepat
seiring
perkembangan
teknologi.
Untuk
mengupas
tuntas
SINOPSIS
Buku
Biologi
Pertanian
mengajak
Kalian
mengenal
dan
ii
DAFTAR ISI
I. PENELITIAN DALAM BIOLOGI (PERTANIAN)
1.1 Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
1.2. Metode Ilmiah
1.3. Cabang-Cabang dan Manfaat Ilmu Biologi
1.4. Tahap-Tahap Klasifikasi
1.5. Kunci Determinasi
1.6. Macam-Macam Klasifikasi
(1)
(2)
(4)
(9)
(11)
(14)
(16)
(25)
(26)
(29)
(33)
(34)
(39)
(47)
(51)
(60)
(71)
(72)
(86)
(94)
(120)
(126)
(127)
(139)
(140)
(155)
VI. PROTISTA
6.1. Ciri, Sifat, dan Keragaman
6.2. Peranan Protista Dalam Kehidupan
(181)
(182)
(194)
VII. FUNGI
7.1. Sifat, Ciri, dan Keragaman
7.2. Klasifikasi dan Peranan Cendawan
(201)
(202)
(204)
VIII. PLANTAE
8.1. Jaringan Tumbuhan
8.2. Organ Tumbuhan
8.3. Sistem Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhan
8.4. Transportasi Pada Tumbuhan
8.5. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
8.6. Gerak Pada Tumbuhan
8.7. Reproduksi Pada Tumbuhan
8.8. Klasifikasi Tumbuhan
(219)
(221)
(228)
(232)
(237)
(249)
(259)
(265)
(275)
iii
(281)
IX. ANIMALIA
9.1. Jaringan Pada Hewan
9.2. Sistem Organ Pada Hewan
9.3. Klasifikasi Hewan (Invertebrata dan Vertebrata)
9.4. Reproduksi Hewan
9.5. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
9.6. Mekanisme Gerak Hewan
(297)
(298)
(310)
(312)
(347)
(348)
(352)
(377)
(378)
(387)
(391)
(401)
(403)
(413)
(414)
(428)
(431)
XII. EVOLUSI
12.1. Pencetus Teori Evolusi
12.2. Hukum Hardy-Weinberg
12.3. Seleksi Alam
12.4. Terbentuknya Spesies Baru
12.5. Fosil
12.6 Teori asal usul kehidupan
(443)
(445)
(447)
(450)
(451)
(456)
(459)
(467)
(468)
(469)
(472)
(487)
(491)
(496)
DAFTAR PUSTAKA
(501)
GLOSARI
(505)
iv
PETA KOMPETENSI
TIU: Setelah menyelesaikan pelajaran ini, siswa akan dapat
mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis serta melatih
keterampilan memahami konsep biologi dengan kecerdasan, keuletan,
kesabaran, berpikir kritis dan unjuk kerja di bidang pertanian
13
Bioteknologi dan
peran di kehidupan
12
Evolusi
11
Pencemaran
Lingkungan
10
Ekosistem dan
konservasi
Virus dan
Prokariot
Protista
Fungi
Plantae
Animalia
Hereditas pada
Organisme
Metabolisme sel
Struktur dan
fungsi sel
model penelitian
biologi
BAB I
PENELITIAN DALAM BIOLOGI (PERTANIAN)
Resisten
Semak
Spesies
Taksonomi
Takson
Terna
Variabel bebas
Variabel bergayut
Variabel
Tempat penelitian
Observasi terhadap
suatu masalah
(rumusan masalah)
Hipotesis baru/
alternatif untuk
permasalahan sama
Dugaan yang
Mungkin timbul
Prediksi untuk
Penelitian lanjutan
Diuji
eksprimen
Penjelasan
valid
(teori, hukum, model)
Hipotesis
diterima
Penelitian
lanjutan
Hipotesis
ditolak
10
Botani
Zoologi
Mikrobiologi
Mikologi
Entomologi
Virologi
Bakteriologi
Zimologi
a. Sitologi
b. Histologi
c. Organologi
d. Anatomi
e. Morfologi
f. Fisiologi
g. Embriologi
h. Evolusi
i. Ekologi
i. Genetika
j. Patologi
k. Higiene
l. Taksonomi
n. Paleontologi
1.3.2. Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Biologi juga dapat dimanfaatkan dalam bidang keilmuan lainnya,
misalnya kedokteran, pertanian, dan farmasi.
1.3.2.1. Bidang kedokteran
Dahulu orang menganggap penyakit merupakan suatu kutukan
dari tuhan atau karena udara buruk. Contohnya, penyakit malaria
berasal dari kata mala yang artinya buruk dan aria yang berarti udara.
Pengobatan penyakit dahulu umumnya tidak membuahkan hasil yang
memuaskan. Sekarang, orang modern akan mencari tahu penyebab
penyakit
tersebut
dan
mengusahakan
pengobatan
atau
pencegahannya. Kemajuan bidang kedokteran tidak lepas dari
dukungan lmu biologi dan ilmu-ilmu lainnya.
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang sangat
pesat, sekarang sudah dapat disembuhkan berbagai macam
penyakit, misalnya penyakit jantung, kanker, dan tumor. Kemajuan
ilmu biologi diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian dan
meningkatkan gizi makanan.
1.3.2.2. Bidang pertanian
Kemajuan ilmu biologi berperan dalam peningkatan sumber daya
pangan, kemajuan teknologi alat pertanian, penggunaan pupuk
secara tepat dan pemilihan bibit unggul. Bahkan rekayasa genetika,
teknik kloning, pemeliharaan dan pembudidayaan tanaman secara
modern (kultur jaringan dan genetika) semakin terkendali.
1.3.2.3. Bidang peternakan
Dengan kemajuan ilmu biologi, inseminasi buatan (kawin suntik),
fertilisasi in vitro, dan kloning dengan menghasilkan embrio di luar
uterus (rahim) induk betina dalam jumlah tertentu semakin
berkembang.
1.4. Tahap-tahap klasifikasi
Apabila kalian cermati, kalian akan melihat makhluk hidup di alam
ini beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam jenis ini
memiliki persamaan dan perbedaan ciri khas. Berdasarkan hal itu,
makhluk hidup dapat digolongkan kepada golongan tertentu. Proses
pengaturan atau penggolongan makhluk hidup dalam kategori
golongan yang bertingkat disebut klasifikasi. Hasil dari proses
11
Ayam
Bebek
12
identifikasi,
a. Pencandraan (identifikasi)
Pencandraan atau identifikasi merupakan pengamatan ciri-ciri atau
sifat-sifat makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, dan tingkah laku. Contoh pencandraan
dengan memperlihatkan data-data berupa: tubuh ditumbuhi rambut,
berkaki empat, memiliki dua mata, dan memiliki kelenjar mammae di
dada. Data tersebut menunjukkan ciri khas makhluk hidup yang
tergolong mamalia.
b. Pengelompokan
Setelah pencandraan, langkah berikut ialah mengelompokkan
makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan berdasarkan
pencandraan dalam kelompok yang sama. Misalnya, kambing, kelinci,
kuda, dan sapi termasuk dalam satu kelompok karena sama-sama
merupakan hewan pemakan tumbuhan. Setelah itu, masuk pada tahap
yang ketiga, yaitu pemberian nama kelompok.
c. Pemberian nama
Berdasarkan contoh pengelompokan di atas, nama kelompok
hewan-hewan tersebut adalah mammalia herbivor. Para ahli taksonomi
telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan dan
tumbuhan di dunia ini. Mereka telah melakukan tahap-tahap klasifikasi
dan akhirnya mampu memberikan nama terhadap makhluk hidup
tersebut. Untuk mempermudah mencari nama makhluk hidup yang
belum kalian kenal, kalian dapat menggunakan kunci determinasi.
1.8. Kunci determinasi
Kunci determinasi digunakan untuk mencari nama tumbuhan atau
hewan yang belum diketahui. Kunci determinasi yang baik adalah kunci
yang dapat digunakan dengan mudah, cepat serta hasil yang diperoleh
tepat. Pada umumnya kunci disusun secara menggarpu (dikotom),
memuat ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain. Artinya, apabila
suatu makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang satu, berarti ciri yang lain
14
Spesimen 2
semak
berseling
Spesimen 3
herba
roset
Spesimen 4
semak
berhadapan
10
15
5.Tipe buah
kotak
buni
kotak
kotak
Semak/Perdu: tumbuhan
berkayu, memiliki banyak ranting dan
bercabang pendek, misalnya tanaman pagar atau teh-tehan.
Setengah Semak/Setengah Perdu:
tumbuhan berbatang rendah dengan percabangan banyak dan
mudah patah, misalnya tanaman cabai dan tanaman melati.
Herba/Terna: tanaman yang memiliki batang berair atau berbatang
lunak, misalnya tanaman bayam, kangkung atau sawi.
Kelebihan sistem ini ialah identifikasi yang mudah.
Pengelompokan makhluk hidup yang kurang dikenal masih mungkin
dilakukan dalam sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif lebih stabil
karena tidak akan berubah oleh perubahan perkembangan
pengetahuan.
1.9.1.1. Sistem klasifikasi buatan
Sistem klasifikasi buatan (artifisial) adalah pengelompokan
makhluk hidup yang didasarkan atas adanya beberapa persamaan
ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah
penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang
mungkin memperlihatkan hubungan kekerabatan. Misalnya kupukupu dan kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya
dapat terbang. Penganut sistem klasifikasi ini adalah John Ray
(1627-1705), seorang naturalis Inggris yang menuangkan
pendapatnya dalam Historia Plantarum, berisi 1800 jenis tumbuhan
yang menggunakan ciri bunga, batang dan akarnya. Klasifikasi ini
kurang teratur dan tidak disertai dengan tata nama. Kelebihan sistem
ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk
hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan. Dengan
demikian, dasar yang digunakan untuk pengelompokan antar orang
yang berbeda akan berbeda pula.
1.9.1.2. Sistem klasifikasi filogenik
Pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antar takson (kelompok). Charles Robert Darwin (1859)
dalam bukunya On the Origin of Species by Means of Natural
Selection mengkaitkan antara klasifikasi dan evolusi. Dasar
pemikiran Darwin adalah setiap makhluk hidup mengalami perubahan
sehingga sifat/cirinya berbeda dengan sifat/ciri nenek moyangnya.
Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah dapat diketahui adanya
hubungan filogenik antar makhluk hidup yang berada dalam satu
kelompok. Selain itu, banyak informasi yang dapat diperoleh,
misalnya anggota kelompok dapat ditambah dengan mudah dan
kebanyakan makhluk hidup dalam kelompok memiliki ciri dasar yang
diturunkan.
17
Takson
Kingdom
Phylum/Division
Sub Phylum/Sub Division
Classis
Ordo
Familia
Genus
Species
Hewan
Animalia
Chordata
Vertebrata
Mammalia
Theria
Marsupialia
Marcapus
M. kangaroo
(Kangguru)
18
19
Rangkuman
Biologi merupakan ilmu murni. Biologi adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang menyangkut makhluk hidup.
Pelaksanaan suatu penelitian tidak pernah lepas dari langkah-langkah
yang mendukung hasil penelitian. Langkah-langkah penelitian disebut
metode ilmiah, terdiri atas: identifikasi masalah, observasi atau
pengumpulan data informasi,
menyusun
hipotesis
(jawaban
sementara), perencanaan percobaan
berdasarkan hasil observasi,
pengumpulan data dan analisis. Selanjutnya tahap terakhir adalah
kesimpulan.
Sikap ilmiah dalam kinerja ilmiah bermanfaat untuk menentukan
konsep-konsep biologi. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang
biologiwan antara lain jujur, memiliki rasa ingin tahu, sesuai dengan fakta,
berani dan santun, dan dalam melakukan penelitian harus tekun agar
hasil yang diperoleh maksimal.
Objek tingkat organisasi dan persoalan/tema yang dipelajari dalam
biologi mulai dari tingkat kecil berupa susunan molekul dan sel
sampai tingkat tertinggi yaitu bioma.
Klasifikasi adalah suatu cara mengelompokkan segala sesuatu
(objek, organisme, dan lain-lain) berdasarkan aturan tertentu. Tahap
klasifikasi, yaitu pencandraan (identifikasi), pengelompokan, dan
pemberian nama. Tujuan klasifikasi adalah menyederhanakan objek
(penelitian). Sistem klasifikasi berdasarkan pendekatannya dibedakan
menjadi sistem alami, sistem buatan dan sistem filogenik.
Klasifikasi menurut Carolus Linnaeus menggunakan sistem
peralihan alami > buatan. Dalam klasifikasi ini, Linnaeus menyertakan
tatacara dalam pengelompokan dengan aturan pemberian tata nama
ganda yang dikenal sebagai Binomial Nomenklatur. Setiap satu
spesies memiliki satu nama untuk tiap tingkatan takson. Urutan takson
dari tingkat rendah sampai yang tinggi adalah spesies (jenis), genus
(marga), familia(suku), ordo(bangsa), kelas, divisi/filum, kingdom(dunia)
dan domain.
Beberapa alternatif sistem klasifikasi menggunakan sistem dua
dunia, sistem tiga dunia, sistem empat dunia, dan sistem lima dunia.
Sistem dua dunia dikategorikan dalam hewan (animalia) dan tumbuhan
(plantae). Sistem tiga dunia terdiri atas protista (mikroorganisme), plantae
dan animalia.Sistem empat dunia terbagi atas monera, fungi (cendawan),
plantae dan animalia, dan sistem lima dunia terbagi atas monera,
protista, fungi, plantae dan animalia.
20
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat!
1. Untuk memecahkan masalah hama kutu loncat yang menyerang
tanaman lamtoro gung, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah ....
a. melakukan eksprimen
b. mengemukakan teori
c.mengadakan observasi untuk mengumpulkan informasi
d. menyusun hipotesis
e. merumuskan masalah
2. Di antara gejala-gejala berikut yang termasuk gejala biologi adalah
....
a. timbulnya wabah penyakit
b. peledakan jumlah penduduk
c. bencana kelaparan
d. serangan hama wereng
e. kerusakan lingkungan
3. Imperata cylindrica (alang-alang) merupakan jenis gulma yang
banyak merugikan petani. Namun, hasil penelitian menunjukkan
umbi akar alang-alang dapat digunakan sebagai bahan baku
obat-obatan. Orang yang melakukan penelitian tersebut
merupakan ahli dalam bidang ....
a. gulmasida
d. botani
b. zoologi
e. taksonomi
c. farmakologi
4. Dalam pengamatan bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan pengukuran diameter dan panjang mahkota
yang dibuat pada lokasi berbeda, di setiap lokasi diambil
sampel lima tanaman yang sama. Dari pengamatan tersebut
yang dikatakan sebagai variabel bebas adalah ....
a. diameter mahkota bunga
b. panjang mahkota
c. lokasi yang berbeda
d. setiap lokasi lima tanaman
e. bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
5. Tingkatan organisasi kehidupan yang paling rendah dan merupakan
ciri suatu makhluk hidup ditunjukkan oleh ....
a. sel organ - jaringan
b. molekul - sel jaringan
c. sel jaringan organ
21
yang
8. Jelaskan langkah-langkah
klasifikasi makhluk hidup!
digunakan
yang
dalam
ditempuh
klasifikasi
dalam
teknik
23
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk
hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas
sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup
bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang
terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel
sebagai
unit
fungsional
berarti
seluruh
fungsi
kehidupan/aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi,
iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel
tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan
oleh sel.
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup
Kompetensi Dasar
2.1. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2.2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
2.3. Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Struktur dan Fungsi Sel, kalian diharapkan
dapat memahami dan mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi
sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
Kata-Kata Kunci
Adaptasi
Ekskresi
Eukariotik
Iritabilitas
Krista
Kloroplas
Kromoplas
Leukoplas
Noktah
Nutrisi
Plasmodesmata
Prokariotik
Regulasi
Reproduksi
Sekresi
Sintesis
25
A. Sel Tumbuhan
B. Sel Hewan
28
Prokariotik
+
+
+
+
Eukariotik
+
+
+
+/+
+
+
+
+
+
noktah
Gambar 2.3 Noktah pada batang pinus (A) dan Plasmodesmata (B)
(Campbell et al, 2006).
2.2.2. Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan
pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis,
dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten,
kolesterol, dl.
2.2.3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri
atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel
hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain::
a. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk
oleh membran (Gambar 2.4). RE terbagi dua macam, yaitu RE
halus dan RE kasar.
30
31
32
Bagian sel
Sitoplasma
Inti/nukleus
Kloroplas
Dinding sel
Membran sel
33
Sel tumbuhan
Ada
Tetap
Ada
Fotosintesis
Vakuola besar (Sentral)
Tidak ada
Tidak ada
Sel hewan
Tidak ada
Bervariasi
Tidak ada
Makanan
Lisosom
Ada
Ada
34
b. Respirasi
Respirasi atau pernafasan adalah proses penyederhanaan
senyawa kimia dari zat makanan untuk mendapatkan energi.
Pernafasan dapat terjadi secara:
* Aerob (memerlukan oksigen)
* Anaerob (tidak menggunakan oksigen, melalui proses fermentasi).
c. Ekskresi
Pengeluaran senyawa-senyawa kimia sisa metabolisme yang
tidak berguna bagi tubuh makhluk hidup, dan bila terdapat dalam
tubuh akan bersifat toksik (meracuni).
d. Sintesis
Dalam tubuh terjadi perubahan dari suatu senyawa ke senyawa
lain untuk kepentingan penyusun tubuh, memelihara kelangsungan
hidup, dan mempertahankan tubuh dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Penyusunan senyawa kimia dalam tubuh untuk aktivitas
hidup dinamakan sintesis.
e. Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya volume dan
jumlah sel serta jumlah senyawa kimia dalam tubuh yang bersifat
irreversible (tidak kembali ke asal) pada jangka waktu tertentu.
Perkembangan adalah pertumbuhan yang diikuti dengan berubah
sifat menuju kedewasaan. Sedangkan diferensiasi adalah
pertumbuhan sel diikuti dengan spesialisasi (fungsi khusus) sel.
f. Regulasi
Pengaturan baik secara kuantitas maupun kualitas pada setiap
saat terhadap sruktur suatu sistem metabolisme dalam makhluk hidup
disebut dengan regulasi.
g. Iritabilitas
Iritabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan makhluk hidup
menerima rangsang dan sanggup mengadakan respons terhadap
rangsangan tersebut.
h. Reproduksi
Proses bertambahnya jumlah individu yang berperan untuk
kelestarian keturunannya disebut reproduksi.
i. Adaptasi
Penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan pada waktu yang
relatif pendek disebut toleransi, sedangkan toleransi yang
berlangsung dalam waktu yang relatif panjang disebut adaptasi.
35
j. Interaksi
Untuk menjaga stabilitas hidupnya atau mempertahankan
hidupnya makhluk hidup harus bersaing dengan individu lain.
Persaingan terjadi dalam mendapatkan tempat hidup, makanan,
cahaya dan lainnya.
k. Makhluk hidup memiliki bentuk dan ukuran tertentu, dan terdiri dari
sel
Makhluk hidup sangat bervariasi baik jenis maupun bentuk serta
ukurannya, tetapi setiap jenis menunjukkan bentuk yang spesifik serta
ukuran tertentu pula. Variasi dalam satu jenis tidak
dapat
menghilangkan bentuk spesifiknya. Makhluk hidup memiliki kesamaan
yaitu tersusun oleh sel.
Bagaimana dengan virus? Apakah virus merupakan makhluk
hidup atau benda mati ? Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/RNA)
yang dibatasi oleh mantel protein, bukan merupakan sel. Virus dapat
dikristalkan (ciri benda mati). Virus memiliki sifat makhluk hidup, yaitu:
dapat berkembangbiak dan beradaptasi dengan melalui mutasi.
Namun demikian virus hanya dapat hidup dan berkembangbiak dalam
tubuh makhluk hidup. Dalam media buatan virus tidak dapat hidup
dan berkembangbiak. Oleh karena itu, sebagian ahli biologi
menempatkan virus sebagai jembatan antara yang mahkluk hidup
dan benda mati.
Rangkuman
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke
(1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri
dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada
tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (17891869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan
Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan
bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown
(1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max
Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow
mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan
keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan
kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan
sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
36
39
BAB III
SISTEM METABOLISME SEL
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi metabolisme dan enzim.
Kompetensi Dasar
3.1. Katabolisme (Respirasi)
3.2. Anabolisme (Fotosintesis)
3.3. Klasifikasi enzim dan peranannya
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Sistem Metabolisme Sel, kalian diharapkan
dapat:
Mendeskripsikan proses katabolisme (respirasi) pada
makhluk hidup
Mendeskripsikan proses anabolisme (fotosintesis) pada
makhluk hidup.
Mengidentifikasi enzim dan peranannya.
Kata-Kata Kunci
Anabolisme
Autotrof
Asimilasi
Biokatalisator
Enzim
Fermentasi
Fotosintesis
Haustorium
Heterotrof
Hiperparasit
Insectivor
Katabolisme
Kemosintesis
Metabolisme
Parasit Fakultatif
Parasit Obligat
Respirasi
41
42
yang
44
C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2
klorofil
48
3.1.1.1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3
atom C). Reaksi ini melepaskan energi untuk menghasilkan ATP dan
NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
+
2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH + 2H
C6H12O6
Asam piruvat yang dihasilkan akan memasuki mitokondria untuk
melakukan siklus Krebs. Namun sebelum memasuki siklus Krebs,
asam piruvat (3C) ini diubah terlebih dahulu menjadi asetil koA (2C) di
dalam matriks mitokondria melalui proses dekarboksilasi oksidatif.
Senyawa selain glukosa, misalnya fruktosa, manosa, galaktosa, dan
lemak dapat pula mengalami metabolisme melalui jalur glikolisis
dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
3.1.1.2. Siklus Krebs
Siklus Krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang
mengubah asetil koA yang direaksikan dengan asam oksaloasetat
(4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanjutnya asam oksaloasetat
memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan
membentuk oksaloasetat lagi.
Pada siklus Krebs dihasilkan energi dalam bentuk ATP dan
molekul pembawa hidrogen, yaitu : NADH dan FADH2. Hidrogen
yang terdapat dalam NADH dan FADH2 tersebut akan dibawa ke
sistem transpor elektron. Seluruh tahapan reaksi dalam siklus Krebs
terjadi di dalam mitokondria. Dalam siklus ini, asetil koA dioksidasi
secara sempurna menjadi CO2
3.1.1.3. Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan elektron
melalui proses reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Hidrogen yang
terdapat pada molekul NADH serta FADH2 ditranspor dalam
serangkaian reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom, quinon,
pirodoksin, dan flavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen
akan mengoksidasi elektron dan ion H menghasilkan air (H20).
Transport elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.
3.1.2. Respirasi anaerob
Pernahkah kalian membuat atau melihat cara membuat tape ?
Tape dibuat dari singkong yang dikukus lalu ditaburi dengan ragi.
Jika setelah diberi ragi singkong tersebut dibiarkan dalam udara
terbuka maka kalian tidak mendapatkan tape yang diinginkan,
mengapa demikian ?
49
50
2 C2H5OH
+ 2 CO2 + 21 kal
52
6 O2 + ATP + 24 NADPH
53
(CH2O)6 + 6 H2O
C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2
2 H2O + 2 S + energi
CH2O + 2S + H2O
(NH4)2 CO3 + 3 O2
55
Ca (NO3)2 + Energi
Ada pula bakteri yang mampu mengubah nitrat atau nitrit menjadi
nitrogen bebas di udara. Proses ini disebut sebagai denitrifikasi.
Pada umumnya makhluk hidup tidak mampu memanfaatkan
nitrogen secara langsung dari udara. Akan tetapi ada pula yang dapat
memanfaatkannya. Contohnya bakteri Rhizobium yang bersimbiosis
dengan kacang-kacangan (kelompok Leguminosae) membentuk bintil
akar dan mampu mengikat nitrogen dari udara. Bakteri tersebut
sangat menguntungkan para petani, karena dapat menyediakan
nitrogen bagi tumbuhan inangnya dan juga dapat menyuburkan
tanah. Tanah yang kekurangan bakteri Rhizobium dapat ditaburi
dengan legin, yaitu biakan bakteri pengikat nitrogen yang saat ini
sudah banyak dijualbelikan. Jika tanah tersebut pernah ditanami
tanaman kacang-kacangan berarti tanah tersebut sudah mengandung
Rhizobium. Bila kalian menanam kedelai, tidak perlu memupuk (ZA,
urea) dalam jumlah banyak, karena sebagian dari N tersebut akan
dipenuhi oleh Rhizobium yang ada dalam bintil akar.
Daur karbon dan oksigen
Unsur C (karbon) diserap tumbuhan dalam bentuk CO 2 .
Tumbuhan tidak dapat menyerapnya dalam bentuk gula atau zat
tepung. Sebaliknya, hewan hanya dapat memanfaatkan karbon dalam
bentuk persenyawaan organik. Unsur C dan O selalu terlibat dalam
proses respirasi dan fotosintesis, yaitu dalam bentuk CO 2 dan O 2 .
Oleh karena itu, membahas daur karbon pada dasarnya juga
melibatkan pembahasan daur oksigen.
Daur karbon ini diawali oleh penyerapan CO 2 oleh tumbuhan,
dan dijadikan persenyawaan organik, seperti glukosa, melalui proses
fotosintesis. Selanjutnya, glukosa disusun menjadi amilum, kemudian
amilum diubah menjadi senyawa organik lainnya seperti, lemak,
protein, dan vitamin. Pada proses pernafasan tumbuhan, dihasilkan
lagi CO2. Dengan demikian, daur karbon terpendek terjadi pada
tumbuhan-lingkungan-tumbuhan. Demikian pula daur oksigen.
Hewan mendapatkan karbon setelah memakan tumbuhan baik
secara langsung maupun tak langsung. Tubuh hewan dan tumbuhan
yang mati diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral oleh
makhluk hidup pengurai. Karbon dioksida yang terbentuk dilepaskan
ke udara. Demikian seterusnya daur karbon ini berlangsung. Daur
karbon ini merupakan daur karbon terpanjang yang berlangsung
melalui tumbuhan-hewan-pengurai-karbon dioksida di udaratumbuhan.
Dalam ekosistem normal, terjadi keseimbangan antara daur
karbon dan oksigen. Oksigen diserap hewan dan tumbuhan untuk
57
58
59
Maltosa
(substrat)
2 glukosa
(produk)
60
61
ADP+Glukosa 6-Fosfat
63
64
65
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat!
1. Fermentasi alkohol yang dilakukan oleh Saccharomyces dalam
larutan yang mengandung glukosa dapat dituliskan dalam
persamaan reaksi .
a. C6H12O6
C2H5OH+CO2
b. C6H12O6
2C2H5OH+2CO2+28kkal
c. C6H12O6
2C2H5OH+2CO+O2
d C6H12O6.
2C3H4O3+2H2
e. C6H12O6
C2H5OH+2H2O+2CO2
2. Perbedaan antara kemosintesis dan fotosintesis terletak pada .
a. macam unsur yang digunakan
b. sumber energi yang dimanfaatkan
c. macam makhluk hidup yang bekerja
d. medium tempat hidup makhluk hidup
e. zat hasil sintesisnya
3. Gejala klorosis pada tumbuhan dapat dihindarkan jika tanah tempat
tumbuhnya diberi pupuk yang mengandung .
a. urea
b. N, P, K
c. Fe dan Mg
d. Fosfat
e. C, H, O
4. Pembuatan tape dari singkong dengan bantuan ragi merupakan
proses .
a. respirasi
b. hidrolisis
a. fermentasi
b. degradasi
c. fosforilasi
67
69
BAB IV
HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP
Melalui persilangan resiprok yaitu persilangan dengan asal
gamet jantan dan betina dipertukarkan, telah diketahui bahwa gamet
dari masing-masing induk (Parental =P) memberikan saham yang
sama di dalam pewarisan sifat. Bagian dari gamet induk yang
bertanggung jawab dalam pewarisan tersebut adalah gen yang
terdapat dalam kromosom. Istilah gen sebagai bahan keturunan
diperkenalkan oleh W. Johanse, sedangkan istilah kromosom
diperkenalkan oleh W. Waldayer.
Standar Kompetensi
Menerapkan prinsip-prinsip genetik tumbuhan dan hewan
Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi gen, kromosom, pembelahan mitosis dan
meiosis.
4.2. Menerapkan Hukum Mendel dan penyimpangannya.
4.3. Mendeskripsikan mutasi dan faktor penyebabnya.
4.4. Mendeskripsikan peranan manusia dalam revolusi hijau dan
revolusi biru.
4.5. Menerapkan dasar-dasar pemuliaan (penemuan bibit unggul).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Hereditas Pada Tumbuhan dan Hewan,
Kalian
diharapkan
dapat
memahami,
menafsirkan,
dan
mengkomunikasikan pemahaman konsep hereditas, penerapan
Hukum Mendel dan penyimpangannya serta dasar-dasar pemuliaan
tumbuhan dan hewan.
Kata-Kata Kunci
Alel
Antikodon
Antisense
Autosom
Breeding
Dihibrida
Diploid
Kromatin
Kromomer
Kromosom
Kromosom homolog
Kromosom kelamin
Letal
Lokus
71
Dominan
Double helix
Ekson
Epistasis
Fenotipe
Genotipe
Genom kromosom
Haploid
Heterozigot
Hipostasis
Homozigot
Intron
Karier
Kodon
Kriptomeri
Modifikasi
Monohibrida
Mutasi
Nukleosida
Nukleotida
Pautan
Pindah silang
Replikasi
Seleksi
Sense
Sistron
Template
Transkripsi
Translasi
Triplet
72
74
75
RNA
1.
Rantai
panjang dan
(double helix).
ganda
1.
2.
2.
3.
3.
4.
Hanya
ditemukan
dalam
kromosom,
mitokondria,
dan
kloroplas.
4.
5.
5.
Fungsinya
berhubungan
dengan penurunan sifat
sintesis protein.
6.
6.
6. Kadarnya
tidak dipengaruhi
oleh aktivitas sintesis protein.
Kadarnya
dipengaruhi oleh
aktivitas sintesis protein.
erat
dan
77
78
sehingga
ribosom
tRNA
mRNA
P site
A site
80
DNA
mRNA
81
sentromer
DNA
Serat silindris
dua kromatid
superkoil
histon
46
48
48
48
50
50
60
44
60
60
60
60
78
38
Tikus (Rattus)
Mencit (Mus)
Ayam
Kadal
Katak
Salamander
Kumbang
Nyamuk (Culex)
Lalat (Musca)
Belalang
Drosophila melanogaster
D. obscura
D. virilis
Ascaris
42
40
40
34
26
28
28
16
12
24
8
10
12
2
nukleosom
Jengkerik
Cyclops
Pakis
Tomat
Tembakau
Kentang
24
4
44
24
48
48
Kecubung
Bawang
Jagung
Gandum (wheat)
Ercis
Buncis
24
16
20
42
14
14
83
84
kemungkinan
kemungkinan
kemungkinan
kemungkinan
87
c. Anafase
Selama anafase (Gambar 4.11), kromatid bergerak menuju
kearah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel yang berfungsi menunjukkan jalan,
sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang.
88
89
Meiosis II
Tanpa
interfase
d. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleous
muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Pada manusia
terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah sehingga terbentuk 4
kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di
setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul
kembali; sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
4.2.2.2. Meiosis II
Meiosis II, fase-fasenya meliputi :
a. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub
yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong.
Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi
kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
b. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok
dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer.
c. Anafase II
Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah
menjadi kromatid kembali. Bersamaan dengan itu membrane
inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin
jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan. Antara
pertama dan meiosis kedua tidak terdapat interfase. Satu sel
induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang
bersifat haploid (n). Meiosis dapat disebut pula pembelahan
reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosomnya.
Hewan dan tumbuhan mengalami meiosis dan mitosis. Pada
hewan, fase diploid lebih dominan dibanding fase haploid. Pada
tumbuhan lumut, dan fungi, fase haploid lebih dominan dibanding
fase diploid. Pada tumbuhan berpembuluh seperti paku-pakuan,
tumbuhan berbiji terbuka maupun tertutup, fase
diploid lebih
dominan dibandingkan dengan fase haploid. Pada sel tumbuhan,
fase haploid disebut generasi gametofit dan fase diploid disebut
generasi sporofit.
Pada sel tumbuhan, sebelum pembentukan gamet didahului
dengan proses meiosis menghasilkan megaspora atau mikrospora.
Sebagai akibatnya terjadinya pengurangan jumlah kromosom
menjadi setengahnya selama proses ini.
Spora tersebut
91
Tempat terjadi
Tahap
pembelahan
Hasil
Mitosis
Pada makhluk hidup
bersel satu, bertujuan
untuk memperbanyak
diri (reproduksi).
Pada makhluk hidup
multiseluer bertujuan
untuk perbanyakan sel
dan pertumbuhan.
Pada tumbuhan terjadi
di jaringan meristematis,
misalnya di ujung
batang, ujung akar, dan
kambium.
Pada hewan terjadi di
sel-sel somatik (sel
tubuh).
Terjadi lewat rangkaian
tahapan, yaitu profase,
metafase, anafase,
telofase, dan interfase.
Meiosis
Pada makhluk hidup
multiseluler untuk
membentuk sel kelamin
(gamet).
Berfungsi megurangi
jumlah kromosom agar
keturunannya memiliki
jumlah kromosom yang
sama.
Pada tumbuhan terjadi
di benang sari dan putik
Pada hewan terjadi di
alat kelamin
4.2.4. Gametogenesis
Proses pembentukan gamet disebut gematogenesis, yang
berlangsung secara meiosis (pematangan), yaitu perkembangan
dari hasil akhir meiosis yang tidak langsung menjadi gamet. Di
bagian muka telah disinggung bahwa gametogenesis berlangsung
di alat-alat kelamin baik pada tumbuhan maupun hewan.
Gametogenesis dibedakan menjadi dua yaitu spermatogenesis
(pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentuikan ovum).
Secara prinsip keduanya melalui cara pembelahan yang sama,
namun hasil akhirya berbeda.
93
a. Spermatogenesis
Proses ini berlangsung dalam alat kelamin jantan, pada hewan
disebut testis terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus.
Pada bagian tersebut terdapat sel-sel primordial yang bersifat
tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara mitosis, di
antaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai
induk sperma.
Spermatogonium bersifat diploid (2n), dalam pertumbuhannya
spermatogonium membentuk sel spermatosit primer yang bersifat
diploid pula, kemudian sel ini akan melakukan meiosis. Pada
meiosis I, dihasilkan dua sel anakan yang bersifat haploid. Pada
meiosis II, setiap sel tersebut menghasilkan dua sel anakan,
hingga pada meiosis II terbentuk empat sel anakan yang disebut
spermatid.
Spermatid
bersifat
haploid,
yang
dalam
pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk spermatozoon.
Sel spermatid dilengkapi dengan ekor sehingga spermatozoon
dapat bergerak bebas bila berada pada medium cair. Hasil akhir
dari spermatozoon (jamak: spermatozoa) fungsional dari satu sel
induk yang mengalami meiosis.
b. Oogenesis
Oogenesis berlangsung dalam ovarium hewan atau kandung
lembaga dalam bakal biji pada tumbuhan berbiji (gametofit betina).
Sel primordial (asal) dalam ovarium yang bersifat diploid ialah
oogonium, dalam pertumbuhannya terbentuk oosit primer yang
bersifat diploid. Sel ini mengalami meiosis I sehingga terbentuk
dua sel anakan, yang satu selnya kecil disebut badan kutub primer.
Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi reduksi pada
kromosom. Kedua sel ini mengalami meiosis II. Pada sel oosit
sekunder juga dihasilkan dua sel anakan, yang satu kecil di sebut
sel badan kutub, yang satu lagi ootid yang berlangsung pada
meiosis I juga berlangsung pada meiosis II, dan hasil anakan
berupa dua sel badan kutub. Namun sel badan kutub mengalami
degenerasi dalam perkembangannya hingga akhirnya mati,
sedangkan ootid mengalami perkembangan menjadi ovom.
Dengan demikian pada oogenesis, satu induk akhirnya membentuk
satu ovum yang fungsional dan tiga sel badan kutub yang tidak
fungsional (tidak terlibat dalam pembuahan).
4.3. Hereditas menurut hukum mendel dan penyimpangannya
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Gregor Johann
Mendel
(1822-1884)
melakukan
eksperimen
dengan
membastarkan tanaman-tanaman yang memiliki sifat beda.
Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum
sativum) karena memiliki kelebihan-kelebihan berikut:
94
96
Jika genotipe suatu individu terdiri dari pasangan alel yang tidak
sama maka disebut genotipe heterozigot (hetero = lain, zigot = hasil
penyatuan gamet jantan dan gamet betina sampai terjadi
pembelahan). Jika genotipe terdiri dari pasangan alel yang sama
disebut homozigot. Perlu difahami bahwa huruf-huruf BB, bb, RR, rr
dan sebagainya yang kita sebut genotipe, dengan fenotipe: warna
biru X putih: sifat pemarah X penyabar; merupakan suatu perjanjian
yang disepakati bersama (suatu konvensi).
Beberapa konvensi lain adalah sebagai berikut:
1). Gen-gen dominan (yang bersifat kuat sehingga menutupi
pengaruh alelnya) disimbolkan dengan huruf kapital, sedangkan
gen yang tertutup alelnya disebut resesif dan disimbolkan
dengan huruf yang sama dengan gen dominan, tetapi huruf kecil.
Contoh:
a. besar dominan terhadap kecil dapat ditulis dengan simbol
sebagai berikut: B x b
b. biru dominan terhadap putih dapat dituliskan dengan simbol:
B x b.
2). Genotipe individu heterozigot dituliskan dengan dua huruf. Gen
dengan sifat dominan dituliskan dengan huruf kapital di depan
dan sifat resesif alelnya ditulis dengan huruf kecil di belakang.
Contoh: RR fenotipenya pemarah ; R fenotipenya juga pemarah,
akan tetapi untuk genotipe penyabar selalu rr. Jadi fenotipe sifat
resesif selalu bergenotipe homozigot, yang berarti selalu bergalur
murni.
4.3.1. Monohibrid dan dihibrid
Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan
dengan satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel
dilakukan dengan menyilangkan ercis berbatang tinggi dan ercis
berbatang pendek.
Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka
harus dilakukan monohibridisasi antara dua individu bergalur murni
yang memiliki sifat kontras (alelnya). Jika fenotipe F1 sama dengan
salah satu sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bahwa sifat itulah
yang dominan.
Jika diamati pada pembentukan gamet dari tanaman
heterozigot (F1), ternyata ada pemisahan alel, sehingga ada gamet
dengan alel T, dan ada gamet dengan alel t. Prinsipnya pada
pembentukan gamet pada genotipe induk yang heterozigot dengan
pemisahan alel tersebut terkenal dengan Hukum Mendel yang
disebut Hukum segregasi (pemisahan) gen secara bebas.
97
3
1
tinggi dibanding
rendah), tetapi perbandingan
4
4
1
genotipenya
1(TT):
2(Tt):
1(tt)
(yaitu
TT
dibanding
4
2
1
Tt dibanding tt ) .
4
4
rendah
(yaitu
98
gamet RY
gamet Ry
gamet rY
gamet ry
tersebut
menunjukkan
suatu
perbandingan
99
100
101
a
b
c
d
e
meiosis
A
B
C
D
E
dan
a
b
c
d
e
103
a. Faktor genetik
Faktor genetik ditentukan oleh komposisi kromosom yang
mengandung bahan genetik.
b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan biasanya ditentukan oleh keadaan fisiologis.
Bila kadar hormon kelamin dalam tubuh tidak seimbang dapat
mempengaruhi penampilan fenotipenya sehingga jenis kelamin
suatu makhluk dapat berubah.
4.3.5. Kromosom gamet
Pada tahun 1891, Henking seorang ahli biologi bangsa Jerman
mengawali penelitian tentang hubungan kromosom dengan jenis
kelamin. Dalam penelitian yang dilakukan pada spermatogenesis
beberapa serangga, dia berhasil ditemukan suatu struktur di dalam
inti sel yang dinamakan badan X. Henking menyatakan, setengah
jumlah kromosom pada sperma serangga mengandung struktur
tersebut. Penelitian tersebut dilanjutkan pada tahun 1902 oleh
McClung terhadap belalang. Pada penelitian itu tidak ditemukan
badan X berhubungan dengan penentuan jenis kelamin.
Penelitian-penelitian selanjutnya menghasilkan kesimpulan bahwa
badan X adalah sebuah kromosom. Oleh sebab itu badan X
disebut sebagai kromosom X. beberapa tipe penentuan jenis
kelamin yang dikenal adalah sebagai berikut:
a. Tipe XY, misalnya pada lalat buah, manusia dan mamalia.
Pada lalat buah, sel tubuhnya hanya memiliki 8 kromosom
(4 pasang). Delapan kromosom yang ada dalam inti sel itu
dibedakan atas 6 buah kromosom (3 pasang) yang bentuknya
sama pada jantan maupun betina, disebut autosom (kromosom
tubuh) disingkat A. Adapun kromosom lainnya disebut kromosom
seks (gonosom) sebab anggota dari sepasang kromosom ini tak
sama bentuknya antara lalat jantan dan betina.
Pada lalat betina, kedua kromosom X berbentuk batang lurus
dan diberi simbol XX, sedangkan kromosom lalat jantan memiliki
sebuah kromosom X berbentuk batang dan sebuah kromosom Y
yang lebih pendek dan ujungnya membengkok diberi simbol XY.
Karena lalat betina memiliki dua kromosom sejenis (yaitu
kromosom X) maka dikatakan bersifat homogametik dan lalat
jantan dikatakan bersifat heterogametik karena memiliki
kromosom X dan kromosom Y.
Dengan dasar di atas maka kromosom lalat Drosophila dapat
ditulis untuk lalat betina = AAXX dan lalat jantan =AAXY. Dalam
keadaan normal, lalat betina membentuk satu macam sel telur
105
3AA
XX
/
\
3A 3A
X
X
ovum
F1 :
3AA
XX
3AA
XX
Lalat
><
3AA
XY
/
\
3A 3A
X
Y
spermatozoa
3AA
XY
3AA
XY
Lalat
Dengan demikian kariotip dari setiap sel tubuh lalat buah adalah:
* lalat betina 6A+XX atau 3AA+XX
* lalat jantan 6A+XY atau 3AA+XY
Pada meiosis lalat betina menghasilkan satu macam gamet
dengan kariotipe 3A+X sedangkan lalat jantan menghasilkan dua
macam gamet dengan kariotipe 3A+X dan 3A+Y.
Pada manusia kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh
(autosom) dan kromosom gamet (gonosom). Setiap sel tubuh
manusia mengandung 46 kromosom terdiri dari 44 (22 pasang)
autosom dan 2 gonosom (1 pasang). Pada wanita kromosom
kelamin berupa dua kromosom X, sedangkan pada pria sebuah
kromosom X dan sebuah kromosom Y, sehingga pada manusia
normal kromosom dapat ditulis sebagai berikut:
1. Cara lama berdasarkan kongres genetika internasional di
Denver, USA tahun 1960, wanita = 22AA XX dan pria =
22 AA XY.
2. Cara baru berdasarkan kongres genetika international di Paris,
Perancis tahun 1971; wanita = 46, XX dan pria= 46, XY.
Kromosom manusia berjumlah 46 dapat diklasifikasikan
berdasarkan ukurannya mulai dari yang terpanjang hingga
terpendek, sehingga terbentuk sebuah kariotipe.
106
3
1
bermata merah dan
4
4
108
: XC XC
><
Xc Y
(normal)
(buta warna)
:
XC
Xc ; Y
C c
: X X = perempuan normal (carrier)
XC Y = laki-laki normal
: Xc Xc
><
XC Y
(buta warna)
(normal)
:
Xc
XC ; Y
C c
: X X = perempuan normal (carrier)
Xc Y = laki-laki buta warna
: XC Xc
(normal)
(carrier)
: XC, Xc
F1 : XC Xc
Xc Xc
XC Y
Xc Y
><
Xc Y
(buta warna)
Xc; Y
b. Hemofilia
Hemofilia adalah suatu penyakit keturunan yang
mengakibatkan seseorang yang terluka darahnya sukar
membeku. Bila orang normal mengalami luka, darahnya akan
segera mambeku dalam waktu 5-7 menit, sedangkan penderita
hemofilia darahnya baru akan membeku antara 20 menit
hingga 2 jam. Sehingga dapat mengakibatkan kematian karena
kehabisan darah.
109
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
Normal
X X , XHXh (carrier)
XHY
H
Hemofilia
XhXh
XhY
Gamet
F1
: A* A* = letal (mati)
A*a = kuning
A*a = kuning
><
A*a
(kuning)
A* ; a
113
aa = hitam
Perbandingan fenotipe keturunannya adalah: kuning: hitam = 2:1
Penyakit Huntingtons Chorea/Huntingtons Disease
Penyakit Huntingtons Chorea diperkenalkan pertama kali
oleh Waters pada tahun 1848, kemudian oleh Lyon pada tahun
1863. Gejala penyakit ini adalah penderita menunjukkan gejala
abnormal, kejang-kejang, dan sering membuang barang yang
dipegangnya tanpa disadari. Sistem saraf buruk dan sel-sel otak
rusak sehingga menyebabkan depresi, sehingga tak jarang pasien
bunuh diri.
Penyakit ini disebabkan oleh gen dominan letal H. Orang yang
genotipenya homozigot HH mula-mula tampak normal, tetapi
umumnya mulai umur 25 tahun memperlihatkan gejala penyakit ini.
Orang yang heterezigot Hh juga sakit tetapi tidak parah,
sedangkan yang bergenotipe hh adalah normal.
Pada tahun 1872, makalah tentang penyakit ini dibawakan oleh
George Huntington dan kini penyakit ini lebih dikenal sebagai
Huntingtons Disease atau disingkat HD.
b. Gen resesif letal
Gen resesif letal ialah gen resesif yang bila homozigot akan
menyebabkan kematian individu. Contohnya: tanaman jagung
berdaun putih dan penyakit ichtyosis congenital.
Tanaman jagung
Pada jagung (Zea mays) berdaun putih dikenal gen-gen :
G = membentuk klorofil (zat hijau daun).
g = tidak membentuk klorofil bila dalam keadaan homozigot
resesif (gg), sehingga daun kecambah tidak dapat
menjalankan fotosintesis, dan kecambah mati dalam
beberapa hari.
Perhatikan diagram berikut ini:
114
Gg
(hijau)
G; g
Gamet
F1
: GG
Gg
Gg
gg
= hijau =
= hijau =
= hijau =
= putih =
><
1
1
1
1 (mati)
Gg
(hijau)
G;g
Gamet
F1
:
: II
Ii
Ii
ii
Ii
><
Ii
(normal)
(normal)
I;i
I;i
= normal
= normal
= normal
= Ichtyosis Congenital (letal).
Dominan
Keriting
Cokelat tua
Kasar
Botak (laki-laki)
Normal
Cokelat
Rabun jauh (dekat)
Normal
Lebar
Besar
Normal
Resesif
Lurus
Warna lain
Halus
Botak (wanita)
Albino
Biru (abu-abu)
Normal
Buta warna
Tipis
Sipit
Tuli
PP
><
P dan P
PP, PP, PP dan PP
Normal : Albino
(75%)
(25%)
PP
P dan P
Pederita albino juga dapat dilahirkan oleh orang tua normal carrier
albino dan lainnya menderita albino :
P
:
Gamet :
F1
:
Pp
><
pp
P dan p
p
Pp
dan pp
Normal (50%) dan albino (50%)
Untuk mengetahui apakah seseorang normal pembawa sifat
albino, secara fisik memang tidaklah mudah, satu-satunya jalan
adalah dengan menggunakan peta silsilah.
b. Brakidaktili, Sindaktili, dan Polidaktili
Cacat ini menyerang jari kaki dan tangan. Brakidaktili adalah
cacat yang menyebabkan jari-jari menjadi pendek. Sindaktili
adalah cacat yang menyebabkan jari-jari tangan atau kaki saling
berlekatan. Polidaktili adalah cacat yang menyebabkan jumlah jari
lebih dari 5.
117
c. Buta warna
Penderita buta warna dapat mewarikan sifat buta warna dari
orng tuanya, meskipun keadaan lahiriah kedua orang tua normal.
Pewarisan buta warna ini disebabkan oleh gen yang terpaut
kromosom X. Gen-gen tersebut bersifat resesif ini berpasangan
dengan kromosom X, tidak menyebabkan buta warna, tetapi
individu yeng bersangkutan membawa sifat buta (carrier).
Apabila gen resesif berpasangan dengan kromosom y akan
menyebabkan pria buta warna. Untuk lebih jelasnya perhatikan
genotipe dan fenotipe berikut :
Genotipe XX
: menunjukkan wanita normal.
:
Genotipe XcbX
menunjukkan wanita carrier buta warna
Genotipe XcbXcb
: menunjukkan wanita buta warna
Genotipe X Y
: menunjukkan laki-laki normal
Genotipe XcbY
: menunjukkan laki-laki buta warna.
Jika pasangan suami istri yang istrinya normal tetapi carrier
sedangkan suaminya normal, maka keturunan (anak-anaknya)
adalah sebagai berikut
P
Gamet
F1
:
:
:
XcbX
><
XY
X cb ; X
X;Y
25% XX (wanita normal),
25% XcbX (wanita pembawa),
25 % XY (laki-laki normal)
25 % XcbY (laki-laki buta warna)
118
Genotipe homozigot
_
IAIA
IBIB
IOIO
Genotipeheterozigot
IAIB
IAIO
IBIO
_
4.4. Mutasi
Mutasi adalah perubahan organisasi materi genetika yang dapat
direproduksi dan diwariskan kepada generasi berikutnya (Gambar
14.1). Faktor-faktor penyebab mutasi disebut mutagen, dan individu
yang mengalami mutasi disebut mutan.
Mutan tidak selalu berubah menjadi spesies baru, kecuali bila
perubahan itu amat jauh menyimpang dari individu semula dan
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Istilah dan teori mutasi pertama kali dikenalkan oleh Hugo de
Vries, dengan terbitnya buku The Mutation Theory tahun 1901. ia
melakukan percobaan pada bunga pukul empat Oenothera
lamarckiana.
L. J. Stadler, merupakan pionir dalam menginduksi mutasi
dengan menggunakan sinar X dengan sinar gamma pada
tumbuhan, terutama pada jagung dan jelai. Sedangkan
A. F. Blakeslee, A. G. Avery; O. Y. Eigsti dan B. R. Nebel
merupakan sarjana yang melakukan eksperimen induksi mutasi
kromosom dengan menggunakan kolkisin, yang diekstrak dari
120
121
3. Tetrasomi (2n+2)
Ada salah satu macam kromosomnya yang 4, atau 2 macam
kromosom yang masing-masing 3 (tiga).
4. Nullisomi (2n-2)
Ada yang 2 macam kromosomnya masing-masing hanya satu,
karena itu individunya kekurangan 2 kromosom.
C. Kerusakan kromosom/fragmentasi.
Dapat dibagi atas 4 macam bentuk:
1. Inversi: terjadi karena kromosom berpilin dan bagian yang
berpilin itu jadi terbalik. Gen-gennya pun berpindah lokus.
2. Duplikasi: terjadi karena suatu kromosom patah dan patahan
itu melekat pada kromosom homolognya, sehingga
kromosom homolog itu bertambah jumlah gennya dan itulah
yang mengalami duplikasi.
3. Delesi: sesuai dengan nomor 2 diatas, kromosom yang
mengalami patahan kehilangan sebagian gen.
4. Translokasi: terjadi pertukaran gen antara dua kromosom
yang tidak sehomolog.
4.4.2. Mutasi gen
Mutasi Gen yaitu mutasi yang terjadi karena perubahan
susunan molekul dari satu atau beberapa gen (ADN) dengan
lokus gen tetap, yang akan mengubah susunan asam amino yang
dihasilkan. Mutasi ini dapat menimbulkan alel varietas baru.
Sehubungan dengan itu mutasi gen dapat dibayangkan sebagai
analog berita yang salah disampaikan. Contohnya adalah berikut.
1. Penggantian (substitution)
Berita yang diniatkan:
Dia ke toko membeli baju
Berita kenyataan:
Dia ke toko membeli baja
122
2. Penyisipan (insertion)
Berita yang diniatkan:
Kasim belum baik lagi
Berita kenyataan:
Kasim belum balik lagi
3. Pelenyapan (deletion)
Berita yang diniatkan:
Sediakan gulai untuknya
Berita kenyataan:
Sediakan gula untuknya
4. Penyungsangan (inversion)
Berita yang diniatkan:
Antarkan ibu ke stasiun
Berita kenyataan:
Antarkan ubi ke stasiun
Contoh mutasi gen:
Pada pembentukan haemoglobin S, dimana Hb jenis ini akan
terbentuk bila asam amino asam glutamat pada urutan ke-6 dari Hb
yang normal diganti dengan Valin, pada kedua rantai polipeptida b.
Rantai polipeptida b.
1. Valin
valin
2. Histidin
histidin
3. Leusin
leusin
4. Treonin
treonin
5. Prolin
prolin
6. As.Glutamat valin
7. As.Glutamat
as.glutamat
Hb A.
Hb B.
(Normal) (Sickle Cell Anemia )
Selanjutnya, berdasarkan pada daerah yang mengalami mutasi
dapat dibedakan menjadi 2 bagian:
1. Mutasi pada sel tubuh (somatis = vegetatif), yakni mutasi yang
terjadi pada sel tubuh atau jaringan vegetatif, misalnya pada
epitel, otot, jaringan ikat dan syaraf. Mutasi ini tidak diwariskan.
2. Mutasi pada gamet (gonosom = generatif), yaitu mutasi yang
terjadi pada sel gamet yang terdapat dalam gonad. Mutasi ini
diwariskan dari generasi ke generasi.
4.4.3. Sebab-sebab mutasi
Berdasarkan faktor-faktor
dibedakan atas 2 bagian, yaitu:
penyebabnya,
mutasi
dapat
123
1. Mutasi alam
Mutasi yang disebabkan oleh alam, misalnya sebagai berikut:
- Sinar kosmos yang berasal dari angkasa luar (foton, positron,
meson dan proton).
- Batuan radioaktif (thorium, uranium, radium, dan isotop kalium).
- Sinar ultraviolet matahari.
- Sesuatu yang tak jelas dalam metabolisme sehingga terjadi
kekeliruan dalam sintesa bahan genetik.
- Radiasi ionisasi internal dari bahan radioaktif yang mungkin
terkandung dalam jaringan (lewat makanan atau minuman yang
kena pencemaran radioaktif).
Mutasi alam sangat jarang terjadi dan apabila terjadi adalah
secara kebetulan, amat lambat tetapi pasti. Penelitian mengenai
mutasi ini sangat sukar karena terjadinya jarang dan lambat.
Mutasi alam menyediakan bahan baku terjadinya evolusi. Evolusi
ini memungkinkan kelangsungan hidup suatu jenis di alam yang
selalu berubah.
2. Mutasi buatan (induksi)
Mutasi yang disebabkan oleh usaha manusia. Orang yang
menjadi pelopor dan yang pertama memikirkan serta mencoba
mengadakan penelitian mengenai mutasi ini adalah Herman
Joseph Muller, ahli genetika dari Amerika Serikat (1890-1945),
murid Morgan. H.J.Muller melakukan penelitian dengan jalan
melakukan penyinaran sinar X terhadap lalat buah (Drosophila)
dan hasil penyinaran ini menunjukkan bahwa lalat buah tersebut
mengalami mutasi letal.
Mutasi buatan dapat disebabkan oleh:
a. Bahan fisika, terdiri dari:
- Sinar X, sinar gamma, dan isotop radioaktif
- Partikel yang dapat mengionisasi (netron, elektron, proton,
partikel a dan ion-ion berat)
- Sinar ultraviolet
- Suhu yang tinggi
b. Bahan kimia, terdiri dari:
- Pestisida: DDT, Aziridin
- Makanan-minuman: kafein, siklamat, sikloheksilamin,
natrium nitrit, (NaNO2), dan asam nitrit (HNO2).
- Obat: radiomimitik, yaitu zat-zat kimia yang kerjanya sama
dengan radiasi, misalnya ion ferrum, dapat mengadakan
otooksidasi dalam udara menjadi senyawa ferri dengan
melepaskan radikal bebas seperti sinar X.
124
c. Bahan biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom.
Ada virus hepatitis menimbulkan aberasi pada darah/sumsum
tulang, virus campak, demam kuning, benguk dan cacar juga
dapat menimbulkan aberasi.
Dapat pula ditambahkan, perbuatan manusia yang menambah
radiasi dapat menyebabkan mutan, misalnya:
1. Penggunaan
sinar
X dalam
pengobatan,
penelitian,
perdagangan, dan industri.
2. Penggunaan zat-zat kimia yang radioaktif atau radioisotop.
3. Penggunaan bahan kimia dalam makanan dan minuman atau
obat-obatan yang dapat menyebabkan mutasi.
4. Percobaan-percobaan yang menggunakan bom radioisotop.
5. Kebocoran radiasi dari reaktor nuklir atau kendaraan bertenaga
atom, misalnya roket dan pembuangan sampah-sampah industri
yang mengandung radioaktif.
Pada saat ini, mutasi buatan telah banyak dimanfaatkan
orang untuk mendapatkan tanaman yang poliploid. Misalnya
dengan jalan menyuntikkan zat kimia kolkisin pada tanaman kol,
tomat dan anggur. Tanaman poliploid ini mempunyai sifat:
1. Ukurannya lebih besar dari tanaman normal.
2. Kromosom selnya banyak.
3. Gagal membentuk alat-alat generatif, sehingga bila dipandang
dari tanaman itu sendiri akan merugikan tanaman tersebut.
Angka laju mutasi yaitu angka yang menunjukkan berapa
jumlah gen yang bermutasi diantara seluruh gamet yang dihasilkan
oleh satu individu dari satu spesies. Sekali pun angka laju mutasi
sangat rendah yang mempengaruhi pertumbuhan spesies.
4.5. Peranan manusia dalam revolusi hijau dan revolusi biru
4.5.1. Revolusi HIjau
Revolusi hijau adalah pengembangan teknologi pertanian,
untuk meningkatkan produksi bahan pangan dan serealia
(makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia). Misalnya:
gandum, padi, jagung, dan sorgum.
Program revolusi hijau diusahakan melalui pemuliaan tanaman
untuk mendapatkan varietas baru yang melampaui daya adaptasi
125
dari varietas yang telah ada. Varietas unggul yang baru akan lebih
berhasil bila mempunyai adaptasi geografis yang lebih luas,
responsif terhadap pengairan dan pemupukan serta tahan
terhadap hama dan penyakit.
Program ini dimulai di Mexico (Cymmyt, tahun 1950-an) dan
pada tahun 1960-an dapat melepas varietas gandum unggul.
Selanjutnya IRRI (International Rice Research Institute) di Filipina
pada tahun 1960 menemukan varietas padi unggul. Varietas padi
unggul hasil IRRI mulai diperkenalkan pada tahun 1966-1967 dan
cara ini dengan cepat dapat diterima petani.
Di India, varietas padi unggul berdaya hasil tinggi telah
ditanam pada lebih 50% total areal pertanian yang menghasilkan
kenaikan produksi 75% dari total produksi. Adapun di Indonesia
masalah penyediaan pangan kini telah digarap dengan Intensifikasi
(meliputi: penggunaan bibit unggul, pestisida, pupuk) maupun
ekstensifikasi (perluasan lahan, irigasi, drainase, dan sebagainya).
Program peningkatan hasil pertanian tersebut dikenal dengan
istilah Panca Usaha Tani. Salah satu akibat sampingan daripada
revolusi hijau ialah bahwa pemakaian pupuk dan pestisida
meningkat, dan ini berpengaruh terhadap perubahan lingkungan.
4.5.2. Revolusi biru
Revolusi hijau telah mampu menyelamatkan sebagian besar
penduduk dunia pada saat ini dari kelaparan. Untuk masa yang
akan datang kita perlu memanfaatkan jasa lautan yang kita kenal
dengan istilah revolusi biru, mengingat hampir +70% permukaan
bumi ini terdiri dari lautan. Oleh karena itu, generasi muda harus
menyadari bahwa masa depan kita terletak di laut. Jadi revolusi
biru adalah pengembangan teknologi pemanfaatan kekayaan laut
yang dapat digunakan manusia, yaitu:
a. Air laut
Air laut mengandung unsur-unsur kimia, misalnya:
- NaCl untuk pangan.
- Mg untuk industri pesawat terbang, roket, dan peralatan medis.
- Merupakan sumber air tawar dengan menggunakan teknologi
osmosis balik yaitu penghitungan garam dasar air laut (sudah
diusahakan di Amerika Serikat dan Israel).
b. Nodul di dasar laut
Nodul ini berupa endapan logam seperti Mn, Ni, Ca, Cu, Au, Sn
dan Fe.
126
c. Energi
Energi ini merupakan energi panas yang berasal dari matahari
(OTEC=Ocean Thermal Convertion).
d. Bahan pangan baik berupa tumbuhan maupun hewan
- Sumber ikan dan udang, misalnya terdapat di seluruh pantai
Sumatera ke Aceh, sepanjang Selat Malaka, Pantai Sulawesi
Selatan, selat Malekas, sekitar muncar dan selat Bali.
- Kepiting dan penyu terdapat di laut Ambon.
- Kekayaan Cakalang (Ikan Tuna) yang paling besar terutama di
laut Banda. Bahkan diperkirakan mengandung cadangan
paling besar di kawasan Asia Pasifik. Saat ini penelitian
dilakukan terhadap alga hijau (Chlorella sp) yang juga hidup di
air tawar dan hasilnya memberi harapan baik untuk menjadi
sumber pangan baru.
e. Bahan industri
Berjenis-jenis rumput laut dimanfaatkan untuk antibiotik, tekstil,
pengolahan plastik, dan kosmetik.
Revolusi biru digiatkan di Indonesia dengan alasan:
a. Pemanfaatan sumber daya hayati laut yang terutama bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pangan
b. Pemeliharaan tanaman untuk mendapatkan varietas baru yang
mempunyai kemampuan adaptasi.
c. Peningkatan produksi pangan dalam rangka memenuhi
kebutuhan penduduk.
d. Mengusahakan meningkatkan produksi dengan tidak
menimbulkan perubahan pada kondisi keseimbangan alam.
e. Untuk memperoleh bibit tanaman dari laut yang dapat
dimanfaatkan hasilnya.
4.6. Penemuan bibit unggul
4.6.1. Jenis tumbuhan unggul
Untuk pemuliaan tanaman maupun hewan, peranan penelitian
untuk memperoleh bibit unggul sangat penting. Pemuliaan
tanaman atau hewan adalah suatu metode yang secara sistematik
merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat
bagi manusia. Jadi diperlukan:
1. Adanya keragaman genetik.
2. sistem-sistem logis dalam pemindahan dan fiksasi gen.
3. Konsepsi dan tujuan yang jelas.
4. Mekanisme penyebaran hasilnya kepada masyarakat.
Bibit unggul adalah tumbuhan atau hewan yang memiliki sifat
unggul (misalnya: ketahanan terhadap penyakit, rasa enak, umur
pendek, produksi tinggi, dan sebagainya).
127
128
129
130
2. Mutasi buatan
Jenis unggul dapat juga diperoleh melalui mutasi buatan. Cara
ini banyak dilakukan pada tanaman-tanaman misalnya tomat,
anggur, jeruk, kubis, dan gandum.
Tanaman hasil mutasi buatan ini pada umumnya adalah
poliploid, yaitu kromosomnya bertambah banyak (>2n) dan gagal
membentuk alat generatif. Sehubungan dengan itu tanaman
poliploid harus dibibitkan terus-menerus. Seperti tanaman
semangka yang banyak digemari orang (Gambar 4.23).
131
132
133
8. Berikut ini yang bukan termasuk sifat dominan pada manusia ....
a. rambut keriting
d. bibir tebal
b. hidung melengkung
e. warna mata cokelat
c. lidah menggulung
9. Seorang wanita karier buta warna menikah dengan seorang pria
normal. Sifat buta warna akan tampak pada anak ....
a. laki-laki
d. sebagian perempuan
b. perempuan
e. laki-laki dan perempuan
c. sebagian laki-laki
10. Seorang wanita bergolongan darah A heterozigot dan suaminya
bergolongan darah O. Kemungkinan anak mereka bergolongan
darah O sebesar ....
a. 25%
b. 50%
c. 75%
d. 80%
e.100%
11. Beberapa usaha tersebut dilakukan melaksanakan revolusi hijau:
1. mengadakan rotasi
2. mengadakan reboisasi
3. menanam tumbuhan yang meningkatkan kesuburan tanah
4. membuat irigasi
Usaha yang paling tepat dilakukan pada lahan kritis adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1 dan 4
12. Perbaikan mutu ternak rakyat melalui perkawinan antara betina
setempat dengan pejantan telah diketahui kualitasnya disebut ....
a. upgrading
b. purebreeding
c. inbreeding
d. closebreeding
e. crossbreeding
13. Seorang petani menginginkan produksi tanamannya meningkat,
maka mereka menanam jenis tanaman hasil hibridisasi, dalam hal
ini kemajuan ilmu dan teknologi mendukung di bidang ....
a. pemupukan
b. pengolahan tanah
c. irigasi
d. pembibitan
e. pemberantasan hama
135
upaya
e. interfase
20. Perubahan jumlah kromosom seks ....
a. melibatkan kromosom Y
b. tidak melibatkan nondisjunction
c. tidak menyebabkan sindrom
d. menyebabkan monosomi dan trisomi
e. semuanya benar
B. Jawablah dengan singkat dan tepat
1. Sebutkan manfaat mempelajari genetika!
2. Mengapa perkawinan antar keluarga dekat sebaiknya dihindari?
3. Mengapa seorang wanita buta warna, ayahnya pasti buta warna
dan ibunya tidak selalu buta warna?
4. Domestikasi, seleksi, hibridisasi dan mutasi buatan merupakan
cara-cara yang dilakukan manusia dalam rangka memperoleh
jenis-jenis unggul. Jelaskan!
5. Tuliskan peranan manusia dalam revolusi biru?
6. Indonesia Negara agraris, mengapa kita mengimpor beras dari
Negara tetangga Thailand dan Filipina. Coba kalian jelaskan!
7. Apakah yang dimaksud dengan:
a. In breeding
c. mutasi buatan
b. up breeding
d. rekayasa genetika
8. Mengapa produk transgernik hasil radiasi dapat membahayakan
kesehatan manusia?
9. Sebutkan 3 macam penyakit yang terpaut kromosom Y!
10. Bila seseorang siswa bergolongan dari B mengalami kecelakaan,
maka dia dapat menerima donor darah dari golongan O.
Mengapa?Jelaskan secara skematis!
137
BAB V
VIRUS dan Prokaryot
Pernahkah kalian terserang influenza? Influenza menyebabkan
kalian menjadi pilek, pusing, dan kadang disertai demam. Gejala ini
cukup mengganggu kegiatan kalian sehari-hari bukan? Influenza
merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme, seperti virus (Gambar 5.1). Beberapa penyakit pada
hewan dan tumbuhan dapat disebabkan oleh virus, misalnya flu
burung dan mosaik tembakau.
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
5.1. Mengidentifikasi ciri, sifat, dan keragaman dan virus.
5.2. Mengidentifikasi peranan virus dan prokaryot dalam bidang
pertanian.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Mikroorganisme dan Peranannya, kalian
diharapkan dapat:
Mengidentifikasi virus dan prokaryot dengan pengamatan morfologi
dan anatomi serta penafsiran gambar.
Mendeskripsikan perbedaan virus dan bakteri.
Mengkomunikasikan peranan virus dan prokaryot dalam bidang
pertanian dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata-Kata Kunci
Kapsomer
Kapsid
Daur litik
Daur lisogeni
Polisom
Flagel
Endospora
Pembelahan biner
Heterosista
Autotrof
Heterotrof
Transformasi
Transduksi
Konyugasi
Lisis
Virion
Akinet
Asidofil
139
140
Diselubungi
Tidak diselubungi
141
Nukleo
-kapsid
Kapsomer
Selubung
Kapsid
Asam
nukleat
Asam
nukleat
Kapsid
(disusun
oleh
kapsomer)
Virus tanpa
selubung
Virus berselubung
142
Replikasi virus
Virus mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk
hidup lain. Virus hanya mampu berkembang biak di dalam sel
makhluk hidup. Pada prinsipnya replikasi virus dapat dikatagorikan ke
dalam 5 tahap (Gambar 5.3) :
1. Penempelan/adsopsi virion pada inangnya
2. Penetrasi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang
3. Sintesis asam nukleat dan protein virus mulai dari awal sampai
akhir infeksi. Awal infeksi, virus mengendalikan metabolisme sel
untuk mensintesis asam nukleat dan protein virus baru. Akhir
infeksi, protein struktural yang merupakan sub unit pembungkus
virus (kapsomer) disintesis.
4. Penyusunan (Assembly) subunit struktural (dan komponen
membran pada virus berselubung lipid) dan pengepakan asam
nukleat menjadi partikel virus.
5. Pelepasan virion dari sel inang.
143
144
b. Fase penetrasi
Selubung ekor virus berkontraksi dan menyuntikkan DNA
bakteriofag T4 ke dalam sitoplasma bakteri E. coli. Sebelumnya,
dinding sel E. coli meluruh karena kerja enzim lisozim yang ada di
lempeng (cakram) dasar bakteriofag T4.
c. Fase replikasi
DNA bakteriofag T4 mengarahkan bakteri E. coli untuk mengode
enzim hidrolitik guna menghancurkan DNA bakteri itu sendiri dan
memperbanyak protein DNA serta enzim bakteriofag T4 melalui
proses transkripsi dan translasi. Fase ini disebut periode eklips.
d. Fase perakitan
Setelah menguasai proses metabolisme bakteri E.coli, gen
bakteriofag T4 mengarahkan sel E.coli untuk memproduksi
komponen-komponen virus. Komponen-komponen tubuh virus
yang berupa selubung protein, serabut ekor, dan kepala,
selanjutnya dirakit membentuk virus-virus baru. Hasil rakitannya
berupa bakteriofag T4 baru yang masih bersifat virion, yaitu virus
yang belum aktif.
e. Fase lisis
Setelah proses perakitan berakhir, bakteriofag T4 membentuk
enzim lisis untuk merusak dinding sel E.coli menyebabkan bakteri
mati dan keluarnya virion-virion bakteriofag T4. Virion-virion ini
akan menjadi bakteriofag T4 yang aktif setelah menginfeksi
bakteri E. coli yang lain.
Serat ekor
pin ekor
membran luar
peptidoglikan
membran sitoplasma
Genom T4
145
2. Daur lisogenik
Beberapa virus, antara lain herpes, HIV, dan bakteriofag lamda,
berkembang biak melalui daur lisogenik. Pada daur lisogenik, materi
genetik virus bergabung dengan materi genetik sel inang. Ketika sel
inang membelah, materi genetik virus juga menggandakan dan
diturunkan pada keturunannya. Pengaruh dari luar dan sinyal dari
materi genetik kemungkinan menyebabkan materi genetik virus
berada di bawah pengaruh materi genetik sel inang. Karena materi
genetik virus dilindung oleh selubung protein dan tidak dapat
menjalankan sendiri proses biokimiawinya, virus dapat hidup lama di
dalam sel inang. Beberapa virus dapat tidur di dalam materi genetik
sel inang selama beberapa tahun sebelum berkembang biak. Sebagai
contoh, orang yang terinfeksi HIV dapat hidup tanpa menunjukkan
virus penyebab AIDS itu ke orang lain.
Pada daur lisogenik, partikel-partikel virus yang baru dibentuk
melalui daur litik. Pada beberapa virus tertentu, daur litik dapat
melengkapi daur lisogenik, misalnya pada bakteriofag lamda. Ketika
memasuki daur lisogenik, DNA bakteriofag lamda mengalami
rekombinasi dengan kromosom E. coli. DNA bakteriofag lamda yang
menyisip pada materi genetik sel inang disebut profag. Profag
merupakan bahaya laten di dalam kromosom sel inang selama
beberapa generasi yang suatu saat akan keluar dan memisahkan diri,
kemudian memasuki daur litik. Virus yang dapat menjalani daur litik
dan lisogenik disebut temperate fag.
b. Keragaman virus
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleatnya.
Berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya, virus dapat
dikelompokkan menjadi virus DNA dan virus RNA. Yang termasuk
kelompok virus DNA adalah sebagai berikut.
1. Adenoviridae, contohnya adenovirus (Gambar 5.6).
146
148
149
152
154
156
Dinding sel
Kapsul
Ribosom Sitoplasma
Mesosom
Flagella
DNA
Membran plasma
157
dibedakan
menjadi
158
Membran plasma
Sitoplasma
Dinding sel
DNA
Ribosom
Pili
Flagella
morfologi,
cara
159
Kokus
Batang
Spiral
Spiroketa
Hifa
Filamen
(Brock Biology of microorganisms, 2006)
Gambar 5.24. Variasi bentuk bakteri.
160
monobasil,
b. Kokus (bulat)
Bakteri berbentuk bulat dibedakan menjadi monokokus,
diplokokus. streptokokus, dan stafilokokus.
1. Monokokus (tunggal).
Contoh: M. gonorhoe (penyebab kencing nanah).
2. Diplokokus (bola berkelompok dua-dua)
Contoh: D. pneumoniae (penyakit radang paru).
3. Streptokokus (bentuk rantai).
Contoh: S. thermophilus (bakteri pembuat yoghurt).
4. Stafilokokus (gerombol seperti anggur).
Contoh: Staphylococcus aureus.
5. Sarkina (berbentuk kubus).
c. Spirilum (Spiral atau seperti huruf S)
Bakteri berbentuk spiral terbagi atas:
1. Koma.
Contoh: Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera).
2. Spirokaeta (spiral dan berekor).
Contoh: S. pallidum (penyakit raja singa/ sifilis).
Perkembangbiakan bakteri
Pertumbuhan bakteri merupakan penambahan jumlah sel bakteri
dalam suatu koloni dengan cara membelah diri. Hal itu dipengaruhi
oleh suhu, kelembapan, dan oksigen. Suhu yang terlalu tinggi atau
rendah bagi pertumbuhan optimum bakteri akan menyebabkan
kematian atau penghambatan perkembangan bakteri. Zat kimia
tertentu akan membunuh koloni bakteri, misalnya antibiotik penisilin.
Faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan bakteri, antara lain
ialah nutrisi (zat makanan), zat hasil ekskresi yang tertimbun dalam
medium, dan predator.
a.Nutrisi (zat makanan)
Jumlah nutrisi (zat makanan) yang tersedia dalam jumlah banyak
akan meningkatkan jumlah koloni bakteri. Sebaliknya, berkurangnya
nutrisi mengakibatkan koloni bakteri menyusut, bahkan akan mati
dengan habisnya nutrisi yang tersedia.
b. Zat hasil ekskresi yang tertimbun dalam medium
Metabolisme bakteri akan menghasilkan bahan buangan.
Pertambahan jumlah koloni akan meningkatkan timbunan hasil
buangan tersebut dalam media. Timbunanhasil buangan tersebut
dapat menggangu metabolisme bakteri yang kemudian akan
menyebabkan penurunan jumlah koloni bakteri.
c. Predator (pemangsa) bakteri
Pemangsa bakteri biasanya adalah Amoeba dan Didinium.
161
NH4 + O2
Nitrasi
Nitrasi
HNO2 + O2
HNO3
b. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang mendapatkan energi tanpa
menggunakan oksigen, contohnya bakteri Micrococcus denitrificans.
Clostridium desulfuricans, dan Clostridium tetani (penyebab
tetanus). Energi diperoleh dari penguraian senyawa-senyawa
organik secara anaerob. Salah satu peranan bakteri anaerob adalah
dalam peristiwa denitrifikasi yaitu proses penguraian nitrat/nitrit
menjadi amonia.
Berdasarkan hubungannya secara evolusi, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi 12 filum. Berikut ini akan dibahas empat
filum utama bakteri, yaitu Spirochaeta, bakteri Gram positif,
Proteobacteria, dan Cyanobacteria (Cyanophyta).
163
*) Spirochaeta
Filum ini beranggotakan bakteri-bakteri Gram negatif yang
berbentuk spiral. Bakteri Gram negatif merupakan bakteri yang
memiliki lapisan lipopolisakarida tambahan di luar dinding selnya
dan akan berwarna merah muda jika diberi pewarnaan Gram.
Anggota Spirochaeta ada yang hidup secara aerob dan ada yang
secara anaerob. Mereka bergerak dengan menggunakan flagela
yang tertanam di dalam dinding sel. Spirochaeta hidup secara
bebas, bersimbiosis, atau sebagai patogen, tetapi ada pula yang
hidup sebagai dekomposer. Filum ini dibagi menjadi tiga famili yang
termasuk dalam satu ordo, Spirochaetales. Ketiga famili tersebut
ialah:
1. Spirochaetaceae (contoh: Borelia burylorferi), penyebab Lyme.
2. Brachyspiraceae (contoh: Brachyspira).
3. Leptospiraceae (contoh: Treponema pallidum), penyebab sifilis.
*)
165
*)
167
akar
tanaman
kacang-
168
169
170
pada
sapi,
racun
asam
171
172
karbon
dioksida
+ 4H2
hidrogen
metan
uap air
174
3. Termoasidofil
Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat
masam dan bersuhu tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang
bersuhu 110C dengan pH di bawah 2, misalnya di bawah gunung
berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Sebagian besar
kelompok ini merupakan makhluk hidup anaerob yang menggunakan
belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi,
menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus dan
Sulfolobus acidocaldarius.
175
Rangkuman
Virus berukuran mikroskopis, makhluk hidup metagenesis
(peralihan mahkluk hidup dan benda mati), bentuknya kompleks,
mempunyai asam nukleat (DNA atau RNA) sebagai bahan inti. Virus
merupakan salah satu faktor penyebab penyakit, contohnya HIV,
influenza, flu burung, mosaik tembakau, dan virus kentang.
Virus melakukan reproduksi dengan proliferasi secara daur litik
dan daur lisogenik. Daur litik terdiri dari 5 fase, yaitu fase adsorpsi,
penetrasi, replikasi, perakitan, dan lisis. Sedangkan daur lisogenik
akan membntuk profag.
Pada daur litik, sel inang akan mati karena terjadi penguasaan inti
sel inang oleh virus. Sedangkan pada daur lisogenik, sel inang tidak
mati karena inti sel inang dan sel virus bergabung membentuk profag.
Pada umumnya, virus menyebabkan berbagai penyakit pada
makhluk hidup. Namun, beberapa virus sengaja dibudidayakan
manusia untuk tujuan tertentu, yaitu meningkatkan kesejahteraan
manusia. Diantaranya adalah bakteri yang mengandung profag
bermanfaat untuk pengobatan berbagai macam penyakit, untuk
membuat interferon dari virus melalui rekayasa genetika, untuk
membuat vaksin (mikroorganisme yang dilemahkan sehingga sifat
patogenitasnya hilang, akan tetapi sifat antigenitas tetap), dan untuk
membuat peta kromosom.
Makhluk hidup prokariotik merupakan makhluk hidup yang belum
memiliki membran inti sel sehingga bahan asam nukleatnya tersebar
di dalam sitoplasma. Umumnya prokariotik merupakan makhluk hidup
bersel tunggal, tetapi ada yang membentuk rantai, filamen, atau
koloni. Berdasarkan struktur ribosomnya, prokariotik dibagi menjadi
dua kingdom, yaitu: Eubacteria dan Archaebacteria.
Eubacteria merupakan bakteri yang kita kenal pada umumnya.
Sebagian besar merupakan makhluk hidup heterotrof, meskipun ada
juga yang merupakan makhluk hidup fotosintetik dan kemotrof.
Eubacteria hidup secara aerob ataupun anaerob. Anggota kingdom ini
176
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk jawaban
yang tepat!
1. Makhluk hidup yang termasuk prokariotik yaitu ....
a. Ganggang
b. bakteri
c. fungi
d. plantae
e. manusia
a.
b.
c.
d.
e.
(1)-(2)-(3)
(1)-(4)-(5)
(1)-(4)-(6)
(2)-(3)-(5)
(4)-(5)-(6)
178
e. (1)-(5)-(6)-(3)-(4)
11. Berikut ini yang bukan merupakan sifat virus ....
a. Mempelajari onkogen
b. Sebagai biopestisida
c. Digunakan dalam pembuatan vaksin
d. Pembuatan peta kromosom
e. Digunakan dalam pengawetan makanan
12. Bintil akar tanaman kacang-kacangan banyak mengandung bakteri
yang dapat mengikat nitrogen bebas. Bakteri tersebut bemama ....
a. Clostridium
b. Azotobacter
c. Nitrosomonas
d. Nitrosococcus
e. Rhizobium
13. Berikut ini yang bukan merupakan karakter Archaea
a. dinding selnya disebut peptidoglikan
b. dapat menghasilkan metan
c. hidup di daerah dengan suhu tinggi
d. hidup di daerah dengan salinitas tinggi
e. hidup di daerah yang sangat asam
14. Pasangan yang tepat tentang bakteri dengan fungsinva adalah ....
Spesies
Fungsi
a.
Lactobacillus bulgaricus
Menghasilkan antibiotik
b.
Streptomyces venezuelae
Menghasilkan aseton
c.
Escherichia coli
Membuat Yoghurt
d.
Clostridium acetobutylicum
e.
Acetobcter xylium
179
180
BAB VI
PROTISTA
Pada awalnya makhluk hidup yang ada di bumi dikelompokkan
oleh Aristoteles menjadi dua kingdom, yaitu kingdom Plantae
(tumbuhan) dan Kingdom Animalia (hewan). Dalam pengelompokan
tersebut, hewan dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya (darat,
air, dan udara), sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan
strukturnya (herba, semak, dan pohon).
Ditemukannya mikroskop dan dunia mikroorganisme mendorong
para ahli untuk memperbaiki pengelompokan tersebut. Sebagai
contoh, apakah Euglena termasuk kelompok hewan atau tumbuhan?
Euglene mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan, dan
mampu bergerak seperti hewan. Oleh karena itu perlu adanya
kingdom ketiga, yaitu Protista (diperkenalkan Ernst Haeckel, biolog
Jerman, pada tahun1886).
Protista merupakan makhluk hidup eukariotik uniseluler atau
multiseluler. Protista belum memiliki diferensiasi jaringan.
Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan hewan, tumbuhan, dan
jamur dalam memperoleh nutrisinya, Protista dibedakan menjadi tiga
subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (protista mirip hewan),
subkingdom Algae (protista mirip tumbuhan), dan subkingdom
Myxomycotina (jamur lendir).
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
6.1. Mengidentifikasi ciri, sifat, dan keragaman protista (protozoa),
(algae), dan myxomycophyta.
6.2. Mengidentifikasi peranan protista (protozoa), algae,
dan
myxomycophyta dalam bidang pertanian.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Mikroorganisme dan Peranannya, kalian
diharapkan dapat:
Mengidentifikasi protista (protozoa, algae, dan myxomycophyta)
dengan pengamatan morfologi dan anatomi serta penafsiran
gambar.
Mendeskripsikan perbedaan protozoa, algae, dan myxomycophyta.
181
Plantae
Reseptakulum
Sitoplasma
Stigma
Zigospora
Zoospora
Protozoa
Sitostoma
Ciliata
Mastigophora
Paramecium
Dunallella
182
Plasmodium
1. Rhizopoda
Rhizopoda (Sarcodina) termasuk hewan bersel satu dengan ciriciri, antara lain memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia),
hidup bebas, ada yang parasit, dan bentuk tubuh tidak tetap. Ada
beberapa macam kaki semu, yaitu lobidia (dengan ujung tumpul),
filofidia (halus dan ujung meruncing), dan aksopodia (teratur dari
satu titik pusat).
Contoh Rhizopoda, antara lain Amobea proteus, hidup bebas
dalam perairan tawar yang kaya bahan organik; Entamoeba
histolytica, penyebab disentri amoeba (amoebiasis), hidupnya dalam
usus halus manusia dan merusak jaringan darah atau getah bening;
Entamoeba gingivalis, dapat merusak gigi; Entamoeba coli, dapat
membantu membusukkan makanan dan membentuk vitamin k;
Arcella sp, hidup di air tawar, memiliki kerangka dari zat kitin;
Difflugia sp, hidup di air tawar, tubuhnya di tempeli pasir;
Foraminifera sp, hidup di laut sebagai indikator adanya minyak bumi;
dan Radiolaria sp, hidup di laut sebagai bahan penggosok.
183
184
186
187
188
190
191
6. Phyrophyta
Kelompok Phyrophyta (ganggang api) merupakan makhluk hidup
autotrof uniseluler dengan 1 flagel dan dapat bergerak aktif. Dinding
sel tersebut dari selulosa yang bersambungan rapat serta
mengandung plastida yang mengandung klorofil dan figmen cokelat
kekuning-kuningan (xantofil dan karoten). Biasanya, tubuh
diselubungi kutikula yang tebal dan memiliki kromatofor.
Phyrophyta berkembang biak dengan membelah diri dan
menghasilkan dua individu baru (pembelahan biner). Habitat
Phyrophyta di perairan laut, perairan payau, dan perairan tawar. Di
perairan tawar Phyrophyta banyak ditemukan di danau-danau di
Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Beberapa generasi yang banyak
ditemukan di perairan tawar antara lain adalah Parididium,
Gymnodinium, dan Ceratium. Bebrapa spesies dari filum ini
menghasilkan flouresens (mampu memancarkan cahaya pada malam
hari). Spesies-spesies tersebut antara lain adalah Nocticulum
scintillan dan N. vermilarris.
C. Myxomycophyta (kapang lendir)
Kapang lendir memiliki siklus hidup unik yang membedakannya
dari protozoa, ganggang, dan fungi (cendawan). Kapang lendir
merupakan makhluk hidup eukariotik heterotrof yang multiselular
(bersel banyak) atau multinukleus (berinti banyak). Pada kapang
lendir, terdapat sangat sedikit diferensiasi jaringan.
Dinamakan kapang lendir karena memiliki penampakan yang
mengkilap, basah, bertekstur seperti gelatin, dan terlihat lebih mirip
kapang daripada makhluk hidup lainnya. Tubuh kapang lendir ada
yang berwarna putih, tetapi sebagian besar berwarna kuning atau
merah. Dalam ekosistem, kapang lendir berperan sebagai
dekomposer. Tanah lembab, kayu lapuk, merupakan habitat kapang
lendir.
Dalam daur hidupnya, kapang lendir mengalami dua tahap, yaitu
tahap makan yang bergerak dan tahap reproduksi yang menetap.
Pada saat berproduksi jamur lendir membentuk badan buah, yaitu
struktur pembawa spora. Pada tahap makan mereka berbentuk
seperti Amoeba. Menurut sistematik dari B. Kendrick, kapang lendir
dibagi menjadi 4 filum, yaitu Dictyostelida, Myxostelida, Abyrinthulida,
dan Dictyostelida. Hanya dua filum yang berperan pada manusia yaitu
Dictyostelida dan Myxostelida.
192
1. Dictyostelida
Dictyostelida (dahulu disebut Acrasiamycota) ialah kapang lendir
seluler. Protista ini merupakan bentuk peralihan antara bentuk
Amoeba dan badan buah penghasil spora. Kebanyakan hidup di air
tawar, tanah lembab, atau pada bagian tanaman-tanaman yang
lapuk. Jika ada makanan, mereka akan menyatu membentuk struktur
pseudoplasmodium (plasmodium palsu). Dinamakan demikian,
karena struktur tersebut tersusun atas sel-sel yang berkumpul yang
menyerupai siput tanpa cangkang. Sel-sel tersebut bergerak sebagai
satu kesatuan, tetapi setiap sel merupakan struktur yang berdiri
sendiri. Sering kali pseudoplasmodium menetap dan membentuk
badan buah yang berisi spora haploid. Jika badan buah tersebut
pecah, angin akan menerbangkan spora-spora yang ada didalamnya.
Tiap spora akan berkembang menjadi satu sel amoeboid. Contoh
spesies ini ialah Dyctiostelium.
2. Myxostelida
Myxostelida (dahulu disebut Myxomycota). Berbeda halnya
dengan Dictyostelida yang memiliki pseudoplasmodium, Myxostelida
telah memiliki plasmodium yang sebenarnya. Pada Myxostelida,
plasmodium memiliki bermacam-macam warna dan bentuk yang
berbeda pada tiap tahap kehidupannya. Saat makan, Myxostelida
membentuk suatu massa sitoplasma yang disebut plasmodium. Tiap
plasmodium memiliki banyak inti, dan terdiri atas ribuan sel.
Plasmodium menyerap diatas tanah, batu-batuan atau kayu yang
membusuk, memakan bakteri atau mikroorganisme lainnya dengan
cara fagositosis. Jika makanan atau air tidak mencukupi, plasmodium
bergerak kepermukaan yang terbuka dan mulai berproduksi.
Plasmodium membentuk tubuh buah bertangkai di sebut sporangium
yang berisi spora-spora haploid. Spora-apora tersebut sangat tahan
terhadap kondisi yang buruk. Dalam kondisi yang sesuai, spora akan
pecah dan menghasilkan sel-sel tidak mengalami sitokinesis sehingga
berbentuk sitoplasma berinti banyak (plasmodium). Contoh makhluk
hidup spesies ini ialah Physarum polycephalum.
193
Sel amubiod
Struktur
reproduksi
yang
196
Rangkuman
Berdasarkan cara hidupnya, protista dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip
tumbuhan
(algae=ganggang),
dan
protista
mirip
jamur
(Myxomycophyta =kapang lendir).
Protozoa merupakan kelompok protista yang bergerak dan
memperoleh nutrisi seperti hewan. Berdasarkan jenis alat geraknya,
protozoa dibagi menjadi empat filum, yaitu: Sarcodina, Ciliata,
Zooflagellata, dan Sprozoa.
Algae merupakan kelompok protista yang mirip tumbuhan karena
mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dikelompokkan menjadi
enam filum, yaitu: Chlorophyta, Phaeophyta, Chrysophyta,
Rhodophyta, Euglenophyta, dan Phyrophyta.
Myxcomycophyta merupakan kelompok protista mirip jamur
(kapang lendir) dibagi menjadi 4 filum, yaitu Dictyostelida,
Myxostelida, Abyrinthulida, dan Dictyostelida. Hanya dua filum yang
berperan pada manusia yaitu Dictyostelida dan Myxostelida.
Protista dapat memberikan manfaat, tetapi
menimbulkan kerugian pada manusia, dan hewan
dapat
juga
197
Soal Latihan
a. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat !
1. Berikut merupakan ciri-ciri Protozoa:
1. Tubuh berbentuk bulat
2. Tidak memiliki alat gerak
3. Respirasi secara difusi
4. Reproduksi seksual: peleburan gamet
5. Reproduksi aseksual: membentuk spora
Protista tersebut digolongkan dalam ....
a. Sporozoa
b. Mastigophora
c. Flagellata
d. Ciliata
e. Rhizopoda
2. Protista yang dapat menyebabkan penyakit surra pada ternak
adalah .
a. Balantidium coli
b. Euglena viridis
c. Entamoeba gingivalis
d. Trypanosoma vivax
e. Trypanosoma evansi
3.
c. Trypanosoma
6. Sisa metabolisme pada Protista dikeluarkan melalui ....
a. ribosom
d. vakuola nonkontraktil
b. vakuola makanan
e. lisosom
c. vakuola kontraktil
b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !
1. Mengapa Euglena dikatakan sebagai Protista peralihan?!
2. Sebutkan perbedaan antara phytoflagellata dan zooflagelata!
3. Jelaskan reproduksi pada jamur lendir (Myxomycota)!
4. Gambarkan bagaimana gerakan plasma sel pada Amoeba saat
mencari makanan!
5. Mengapa jamur lendir dimasukkan dalam kingdom Protista,
bukan kingdom Fungi?
6. Jelaskan reproduksi secara seksual pada Plasmodium dan
tempat terjadinya!
7. Sebutkan lima manfaat ganggang bagi kehidupan manusia!
8. Tuliskan klasifikasi jamur lendir yang kalian kenal!
9. Sebutkan tiga macam protista yang menguntungkan!
10. Sebutkan lima macam Protista yang merugikan manusia!
199
BAB VII
FUNGI (CENDAWAN)
Di sekitar kita terdapat aneka makanan yang terbuat dari fungi
atau cendawan, contohnya ialah tempe, oncom, keripik jamur
merang dan sop jamur kuping. Selain sebagai sumber bahan pangan,
cendawan juga mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian.
Apa saja peranan fungi dalam bidang pertanian ? Kalian akan dapat
menjawab pertanyaan tersebut setelah memahami materi tentang
cendawan dan sifat-sifatnya yang akan dijelaskan pada bab ini.
Standar Kompetensi
Mengetahui fungi (cendawan) dan peranannya bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
7.1. Mempelajari ciri dan sifat fungi (cendawan).
7.2. Mempelajari sistematika, keragaman dan
(cendawan) dalam bidang pertanian.
peranan
fungi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari fungi dan peranannya, kalian diharapkan dapat:
Mengenal fungi (cendawan) dengan pengamatan morfologi dan
anatomi serta penafsiran gambar.
Mendeskripsikan perbedaan fungi (cendawan).
Memahami peranan fungi dalam bidang pertanian dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata-Kata Kunci
Artrospora
Askokarp
Basidiospora
Blastospora
Plasmogami
Septa
Senositik
Sterigma
Zigospora
Khamir
Konidium
Basidium
Piknidium
Hifa bersekat
Kariogami
Kitin
Klamidospora
201
Gambar 7.3. Struktur somatik cendawan berupa sel tunggal (a), hifa
septat (b) dan hifa aseptat (c).
Cendawan dapat berproduksi secara aseksual dan seksual
dengan membentuk spora. Terdapat bermacam-macam spora
aseksual yang dibentuk oleh cendawan, antara lain ialah konidium
(jamak: konidia), sporangiospora (spora), dan klamidospora.
Pembentukan spora seksual melibatkan proses perkawinan,
kariogami dan meiosis. Ciri-ciri dari spora seksual digunakan dalam
pengelompokan cendawan ke tingkat filum.
203
204
b
a
c
Sumber: www. vegetablemdonline.ppath.cornell.edu
Gambar 7.4. (a) Kentang yang terserang Phytophtora,
Zoosporangium, (c) Oogonium.
(b)
205
207
209
(a)
(b)
Gambar 7.9. (a) Jamur shitake, (b). Jamur kuping.
(a)
(b)
Gambar 7.11. Variasi jamur tiram:
a. jamur tiram coklat, b. jamur tiram putih
Basidiomycota hidup sebagai saprotrof, simbiotik antagonistik,
dan simbiotik mutualistik pada tumbuhan. Basidiomycota umumnya
membentuk tubuh buah makroskopis yang disebut basidiokarp. Di
dalam basidiokarp terdapat basidium yang menyangga spora yang
disebut basidiospora.
210
212
di dalam tanah yang berfungsi untuk menyerap air dan zat hara
terutama fosfat sehingga mikoriza berfungsi untuk memperluas
bidang penyerapan akar.
213
214
Rangkuman
Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik (inti sel
bermembran), bersel satu atau banyak (multiseluler) dengan dinding
sel umumnya dari zat kitin dan tidak berklorofil. Memiliki struktur
somatik dan struktur reproduktif. Hidupnya bersifat heterotrof. Dapat
bersifat saprotrof, simbiotik antagonistik, dan simbiotik mutualistik.
Berdasarkan perkembangan sistematika cendawan terkini,
kingdom (dunia) Fungi ditata ulang menjadi 3 kingdom yaitu
Chromista (cendawan semu), Protoctista (cendawan protozoa), dan
Fungi (cendawan sejati). Kingdom Chromista terdiri atas 2 filum
diantaranya ialah Oomycota (cendawan air). Sedangkan kingdom
fungi terdiri atas 5 filum yaitu Chytridiomycota, Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota, dan form filum Deutromycota.
Zygomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa tidak
bersekat (senositik), reproduksi seksual (dengan membentuk
zigospora) dan aseksual (dengan membentuk sporangiospora).
Contoh cendawan ini ialah Rhizopus oryzae (kapang tempe).
Ascomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa bersekat.
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidium sedangkan
reproduksi seksual dengan askospora. Contohnya Ascomycota ialah
Sacharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam pembuatan
tapai, roti, dan bir. Contoh lain Ascomycota ialah Morchella, dan
Nectria.
Basidiomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa bersekat.
Reproduksi secara aseksual dengan membentuk konidium dan
seksual membentuk basidiospora. Contoh Basidiomycota yang
digunakan sebagai jamur pangan ialah jamur merang (Volvariela
volvaceae), jamur kuping (Auricularia auricula), dan jamur tiram
(Pleurotus ostreatus). Ganoderma sp. merupakan contoh
Basidiomycota yang digunakan sebagai jamur obat.
Form filum Deutromycota merupakan kelompok cendawan yang
belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual
membentuk konidium. Contoh cendawan ini yang menyebabkan
penyakit pada tumbuhan ialah Fusarium, Curvularia, dan
Cladosporium. Sedangkan yang digunakan dalam industri asam
organik, antibiotik dan pangan ialah Aspergillus sp, Penicillium sp,
dan Monilia sitophila.
Bentuk simbiosis mutualistik antara fungi dan akar tumbuhan
disebut mikoriza. Hifa cendawan mikoriza memperluas bidang
215
yang
dilakukan
oleh
d.Saccharomyces cerevisiae
e.Ganoderma aplanatum
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !
1. Jelaskan daur hidup cendawan Rhizopus stolonifer!
2. Apa perbedaan antara hifa bersekat dan hifa tidak bersekat?
Bagaimana keadaan intinya?
3. Jelaskan pembentukan spora seksual pada Ascomycota!
4. Sebutkan nama cendawan yang menyebabkan penyakit pada
tanaman!
5. Jelaskan pembentukan spora seksual pada Basidiomycota!
6. Sebutkan nama lumut kerak (liken) berdasarkan habitatnya!
7. Berdasarkan tipe simbosisnya, mikoriza dibedakan menjadi
ektomikoriza dan endomikoriza. Jelaskan!
8. Mengapa liken disebut makhluk hidup pioner? Jelaskan!
9. Tuliskan produk yang dihasilkan dari cendawan di bawah ini:
a. Aspergillus fumigatus
b. Aspergillus niger
c. Monilia sitophyla
d. Penicillium chrysogenum
e. Rhizopus oryzae
10. Sebutkan lima jenis cendawan yang merugikan pada bidang
pertanian!
218
BAB VIII
PLANTAE
219
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi ciri morfologi dan anatomi tubuh tumbuhan (sel,
jaringan, sistem jaringan pada organ, organ), proses tumbuh dan
berkembang, reproduksi dan pemencarannya, klasifikasi dan peranan
tumbuhan bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
8.1. Mengidentifikasi ciri morfologi dan ciri anatomi tubuh tumbuhan
(sel, jaringan, sistem jaringan pada organ, organ).
8.2. Mengidentifikasi proses tumbuh dan berkembang, reproduksi
serta pemencarannya pada tumbuhan.
8.3. Mengklasifikasikan jenis tumbuhan berdasarkan ciri dan sifat
yang ada
8.4. Mendeskripsikan peranan tumbuhan bagi kehidupan.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Plantae, kalian diharapkan dapat:
Mengidentifikasi penyusun tubuh tumbuhan (sel, jaringan, sistem
jaringan pada organ , dan organ) dengan pengamatan ciri morfologi
dan anatomi serta penafsiran Gambar.
Mendeskripsikan perbedaan proses tumbuh dan berkembang,
reproduksi serta pemencarannya pada tumbuhan.
Mengklasifikasikan jenis tumbuhan berdasarkan ciri dan sifat yang
ada.
Mengkomunikasikan peranan plantae dalam bidang pertanian dan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kata-Kata Kunci
Alogami
Amfiksis
Anatomi
Angiospermae
Apomiksasis
Aporogami
Autogami
Diferensiasi
Difusi
Dikogami Meristem
Dikotil
Dispersal
Dormansi
Ekstravaskuler
220
Herkogami
Hibridisasi
Hidroponik
Higroskopis
Heterostili
Imbibisi
Involunter
Irreversibel
Klasifikasi
Konyugasi
Monokotil
Morfologi
Morfogenesis
Parenkim
Endonom
Esionom
Etiolasi
Floem
Fototropisme
Gutasi
Geitonogami
Gymnospermae
Partenogenesis
Partenokarpi
Porogami
Transport Aktif
Transpirasi
Vaskuler
Volunter
221
Noktah
222
223
Stomata
Epidermis
224
Noktah
Butir amilum
noktah
226
Noktah
Trakea
Trakeid
Noktah
Lempeng
perforasi
227
228
229
230
232
233
Empulur
234
235
venasi
daun
(a)
(b)
Gambar 8.15. Pola venasi daun: a. menjala, b. sejajar.
Susunan daun tumbuhan monokotil
Pada umumnya, daun tumbuhan monokotil tersusun dari satu
lapis sel yang terdapat di permukaan bawah daun. Pada tempattempat tertentu di temukan stomata. Selain itu, pada daun tumbuhan
monokotil khususnya Graminae (rumput-rumputan) terdapat
sekumpulan sel-sel epidemis yang susunannya seperti kipas, disebut
sel bulliform (Gambar 8.16).
236
237
238
Parenkim batang
osmosis, difusi
mesofil daun
osmosis, difusi
242
2. Pengangkutan vaskuler
Pengangkutan vaskuler adalah pengangkutan air dan garamgaram mineral melalui pembuluh pengangkut. Pengangkutan
tersebut melalui pembuluh xilem dari akar ke batang, terus sampai ke
daun. Pada beberapa tumbuhan, jarak pengangkutan tersebut cukup
jauh. Misalnya, pada pohon Eucalyptus regnaus di Victoria dan
Tasmania, serta Sequoia gigantea di California, tingginya dapat
mencapai 100 meter.
Meski demikian, ujung-ujung pohon tetap mendapat air yang
cukup dari akar. Untuk itu, diperlukan tenaga untuk pengangkutan.
Transportasi vaskuler hanya ada pada Tracheophyta, dengan alur
sebagai berikut:
Parenkim akar
sel endodermis
trakea/trakeid
mesofil daun
osmosis, difusi
energi loncatan,
tekanan akar,
endodermis
rambut akar
parenkim akar
(transportasi ekstravasikuler)
243
244
Tanaman akar
(cmHg)
0.7
1.2
33.4
46.2
90-100
139
600
Daya Isap
Daun (atm)
4.2
2.1
2.1
c. Daya kapilaritas
Pembuluh-pembuluh kayu merupakan pipa-pipa yang sangat
kecil sehingga merupakan pipa kapiler. Pipa kapiler yang diameternya
10 mikron, dapat menaikkan air sampai setinggi 3 meter. Hal itu
menyebabkan air naik dalam pembuluh kayu dari akar sampai ke
daun. Bagi tumbuhan yang tinggi, daya kapilaritas tidak cukup untuk
menaikkan air sampai ke daun.
d. Pengaruh sel-sel yang hidup
Pembuluh-pembuluh kayu tersusun dari sel-sel yang mati, sekat
di antara sel-selnya telah lenyap sehingga merupakan saluran untuk
jalannya air dari akar ke ujung batang. Perjalanan di dalam pembuluh
akan menentang gaya berat maupun gesekan dinding sel, tetapi
pengangkutan air dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup,
misalnya sel-sel parenkim dan sel jejari empulur.
a. Kecepatan pengangkutan air
Dari hasil percoban, kecepatan pengangkutan pada berbagai
macam tumbuhan tidak sama. Kecepatan pengangkutan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Faktor luar, banyaknya air dalam tanah (Tabel 8.4), suhu, angin,
dan kelembaban udara.
2. Faktor dalam, banyaknya pembuluh kayu dan keaktifan sel-sel
dalam akar, batang, dan daun.
Tabel 8.4. Kecepatan Pengangkutan air pada beberapa tumbuhan
245
Tanaman
Jagung
Bunga matahari
Pisang
Tembakau
Labu
246
247
248
249
250
bersifat
251
252
ClFe3+,Fe2+
H3BO3
Mn2+
Zn2+
Cu+, Cu2+
Mo4-
253
Gambar 8.22. Kondisi daun. (a) daun normal, (b) defisiensi nitrogen,
(c) defisiensi fosfat, (d) defisiensi potasium (Campbell, 2006).
b. Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh semua jenis
makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Kalau kita mengambil
dua kelompok biji kacang, kelompok yang pertama bijinya besarbesar, sedangkan kelompok yang ke dua bijinya kecil-kecil, keduanya
lalu ditanam pada kondisi tanah yag sama maka biji kacang yang
besar-besar diharapkan akan tumbuh lebih baik daripada biji kacang
yang kecil-kecil. Hal ini disebabkan karena faktor pembawa sifat yang
terkandung dalam biji kacang yang besar berbeda dengan yang
dikandung oleh biji kacang yang kecil.
c. Lingkungan
Lingkungan yang berada di sekitar tumbuhan dapat berupa
suhu, cahaya atau sinar, air dan kelembaban.
1). Suhu
Tumbuhan dapat tumbuh baik jika berada dalam suhu yang
optimum. Tumbuhan di daerah tropis mempunyai suhu optimum
antara 22-27 0C. Suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan
masih dapat hidup disebut suhu minimum, sedangkan suhu
maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan
254
oleh
tanaman
untuk
pertumbuhan.
a). Jika ada dua tanaman dalam pot, yang satu disiram dengan air
dan yang lainnya tidak maka tanaman yang sering disiram akan
tumbuh dengan baik. Tetapi perlu diketahui bahwa tanaman
memerlukan air hanya pada batas tertentu saja. Pada jenis
tanaman
tertentu
kelebihan air
dapat mengakibatkan
kematiannya. Coba cari contoh tanaman tersebut!
b). Biji-bijian jika berkecambah (tumbuh) juga memerlukan air, bahkan
ada beberapa tanaman menggunakan air sebagai media
pertumbuhan seperti tanaman Nymphea sp (Gambar 8.24). Coba
kalian letakkan beberapa biji kedelai pada kapas yang kering.
Amatilah apa yang akan terjadi setelah tiga hari? Apakah yang
dapat kalian simpulkan dari kegiatan tersebut?
255
256
dengan
258
260
261
262
tumbuh lurus. Jika tersentuh pada sisi kanannya maka ujung sulur
akan melilit memutar ke kanan.
264
III. Taksis
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak yang disebabkan oleh cahaya. Contoh
gerak tersebut adalah gerakan Euglena menuju ke tempat yang
bercahaya dan gerakan pemencaran spora dari sporangium jamur
Pilobolus sp.
b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak yang disebabkan oleh rangsangan zat
kimia. Contoh gerak tersebut adalah gerakan spermatozoid ke arah
sukrosa atau asam maleat pada arkegonium tumbuhan lumut atau
paku dan gerakan bakteri aerob menuju ke tempat yang banyak O2.
8.7. Reproduksi pada tumbuhan
265
gamet membentuk
zigot).
266
Metagenesis
(pergiliran
keturunan dimana reproduksi
vegetatif bergantian dengan generatif). Contoh: Cormophyta.
267
268
Embrionik adventif, embrio berasal dari sel di luar bakal biji tanpa
dibuahi.
270
271
272
273
274
d.
memiliki batang serta daun kecil dan melekat ke tanah dengan sel-sel
yang memanjang atau perpanjangan seperti akar. Lumut memiliki
sperma berflagel, sperma tersebut harus berenang untuk mencapai
telur dan membuahinya, berarti proses pembuatannya memerlukan
adanya air.
Pada lumut, generasi gametofit merupakan generasi yang lebih
dominan dibandingkan generasi sporofitnya.
Paku-pakuan (Pteridophyta) termasuk tumbuhan berpembuluh
tanpa biji, telah mempunyai akar yang berkembang baik dan batang
yang kaku. Pada banyak spesies, daun paku yang umum disebut
ental (frond), tumbuh dari batang yang menjalar di bawah tanah. Ciri
khas tumbuhan paku ditunjukkan dengan daun muda (ental) yang
menggulung. Tumbuhan paku umumnya hidup di tempat teduh,
keragamannya tinggi di daerah tropik. Seperti halnya lumut,
tumbuhan paku juga mempunyai sperma berflagel yang memerlukan
lapisan air untuk terjadinya pembuahan.
Tumbuhan berbiji (Angiospermae dan Gymnospermae) memiliki
keragaman yang tinggi, mencakup hampir 90% dari sekitar 265.000
spesies tumbuhan hidup. Beberapa kunci adaptasi mendasari
keberhasilan tumbuhan berbiji, pertama mereka menghasilkan biji
sebagai bentuk adaptasi kehidupan di darat, kedua tumbuhan berbiji
tidak memerlukan lapisan air untuk proses pembuahan. Tumbuhan
berbijii menghasilkan pollen, suatu kendaraan yang mentransfer sel
pembentuk sperma tak berflagel ke bagian gametangium betina.
Pollen dibawa secara pasif oleh hewan atau angin, dan sampainya
pollen pada bagian betina (misalnya putik) disebut penyerbukan.
Pembuahan terjadi beberapa saat setelah penyerbukan.
Tumbuhan berbiji yang ada paling awal adalah Gymnospermae
(Yunani: gymnos=telanjang; sperma=biji). Biji Gymnospermae
dikatakan telanjang karena tidak dilindungi oleh daun buah.
Sekarang, konifer/pinus, dan banyak pohon lain dengan kerucut
pembawa biji dan dengan daun seperti jarum merupakan kelompok
terbesar dari Gymnospermae.
Tumbuhan berbiji yang secara evolusi bercabang dari garis
Gymnospermae disebut tumbuhan berbunga atau Angiospermae
(Yunani:angeion=pembuluh;sperma=biji). Bunga merupakan struktur
reproduksi yang kompleks yang mengembangkan biji. Sebagian
besar tumbuhan modern berupa Angiospermae yaitu sekitar 235.000
spesies.
276
1.Lumut (Bryophyta)
Pada lumut, generasi gametofit merupakan generasi yang lebih
dominan dibandingkan dengan generasi sporofit. Lumut yang kalian
lihat sehari-hari umumnya berada dalam generasi gametofit. Generasi
ini mempunyai masa hidup yang panjang, ukurannnya lebih besar
daripada generasi sporofit.
Generasi sporofit pada lumut bergantung pada generasi
gametofit dalam hal makanan, masa hidupnya lebih pendek. Contoh
lumut misalnya Marchantia (lumut hati/liverwort), Anthoceros (lumut
tanduk/hornwort), dan Polytrichum (lumut daun/mosses) (Gambar
8.34). Lumut termasuki tumbuhan pionir dalam ekosistem dan secara
kolektif dapat berfungsi sebagai reservoir karena memiliki kantungkantung untuk menampung air. Selain itu di Amerika Utara, biomassa
lumut juga dimanfaatkan sebagai sumber energi penghasil panas.
Gambar 8.34. Keanekaragaman lumut, (a) lumut hati, (b) lumut daun, (c)
lumut tanduk (Campbell, 2006).
2.Paku-pakuan (Pteridophyta)
Tumbuhan paku-pakuan adalah tumbuhan berpembuluh yang
berkembangbiak dengan spora. Tubuh tumbuhan paku dapat
dibedakan menjadi akar, batang, dan daun. Tumbuhan ini tidak
memiliki bunga maupun biji.
Paku-pakuan dapat hidup di tanah, air, pada cabang pohon
(epifit), bahkan dapat menempel di bebatuan. Paku yang hidup di
tanah ada yang menyukai tempat yang lembab dan terlindung ada
juga yang hidup di daerah terbuka dan panas. Paku epifit banyak
dijumpai di hutan-hutan dengan penyinaran matahari yang tak terlalu
277
panas. Anggota paku air tidak sebanyak paku tanah dan epifit, hidup
mengapung bebas di air atau berakar dalam tanah tapi sebagian
tubuhnya terdapat di air. Tumbuhan paku mempunyai daerah
penyebaran yang luas, dari tepi pantai sampai pegunungan, bahkan
di daerah dingin atau dekat kawah. Di daerah pegunungan
keragamannya jauh lebih banyak dibandingkan di dataran rendah.
Bila kalian jalan-jalan ke hutan kalian dapat menjumpai berbagai
tumbuhan paku misalnya paku kawat (Lycopodium), paku gajah
(Angiopteris), paku pohon (Dicksonia dan Cyathea), paku rane
(Selaginella) dan berbagai suplir (Adiantum) (Gambar 8.35).
Tumbuhan paku telah banyak digunakan untuk berbagai
keperluan, antara lain sebagai tanaman hias, obat-obatan, media
tumbuh anggrek, sebagai sayuran, bahkan batangnya dapat
digunakan sebagai penyangga rumah (jenis paku pohon).
279
280
Nama negara
Australia dan Ocenia
Eropa
Amerika latin
Amerika utara
Asia
Afrika
hortikultura, perkebunan, tanaman rempah-rempah, tanaman obatobatan serta peternakan (tabel 8.7). Menghadapi era perdagangan
bebas (tahun 2010), diharapkan pertanian organik Indonesia sudah
dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.
Table 8.7. Komoditas produk unggulan dengan sistem pertanian
organik
No
1
2
3
4
5
Kategori komoditi
tanaman pangan padi
hortikultura sayuran :brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih,
kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo.
buah-buahan: nangka, durian, salak, mangga, jeruk, dan manggis.
perkebunan kelapa, pala, jambu, mete, cengkeh, lada, vanilli, dan
kopi.
rempah dan obat: jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan
lainnya.
peternakan susu, telur dan daging
286
Rangkuman
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, sitoplasma (retikulum
endoplasma, ribosom, mitokondria, aparatus golgi, plastida,mirotubul,
vakuola) dan nukleus. Sel tumbuhan bentuknya tetap karena memiliki
dinding sel yang mengandung selulosa. Pada dinding sel tumbuhan
dijumpai struktur khusus yang disebut noktah. Melalui noktah ini aliran
sitoplasma sel-sel yang berdampingan (plasmodesmata) dapat saling
berhubungan.
Jaringan adalah kelompok sel-sel yang struktur dan fungsinya
sama. Di dalam tubuh tumbuhan terdapat dua jenis jaringan utama,
yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem
adalah jaringan yang aktif membelah, terdiri atas meristem primer
yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan meristem
sekunder yang ditemukan pada batang tumbuhan dikotil. Jaringan
dewasa tersusun dari sel-sel yang kompleks, berupa parenkim,
epidermis, jaringan penyokong (klorenkim dan sklerenkim), jaringan
pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan gabus (periderm).
Organ pada tumbuhan terdiri atas tajuk (batang, cabang, dan
daun) serta akar. Organ pada tumbuhan monokotil dan dikotil (akar,
batang dan daun),
berbeda dalam
struktur morfologi dan
anatominya.
Berkas pengangkut berkelompok membentuk berkas pembuluh
atau berkas pembuluh yang meluas ke seluruh organ tubuh, akar,
batang, daun, dan bunga sehingga transportasi tumbuhan dapat
berlangsung dengan cepat dan efisien.
Pertumbuhan adalah peristiwa pertambahan volume yang
mencakup pertambahan jumlah sel, volume sel, jenis sel, maupun
substansi yang terdapat di dalam sel dan bersifat irreversible (tak
dapat kembali). Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor,
yaitu faktor intraseluler (hereditas/gen) dan faktor interseluler yaitu
makanan (nutrisi), gen, lingkungan, dan zat tubuh (hormon).
Perkembangan adalah suatu proses yang berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses
menuju tercapainya kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran.
Gerak pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan bagian yang
bergerak dan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak tersebut.
Macam gerak tersebut adalah gerak higroskopis, gerak endonom, dan
gerak esionom.
287
288
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat!
1. Lapisan gabus pada batang suatu tumbuhan disebut dengan ....
a. felem
d. prokambium
b. felogen
e. perisikel
c. perikambium
2.
3.
289
7.
8.
291
18. Pada waktu sore hari kita sering melihat daun-daun famili
Leguminoceae menutup. Gerakan itu disebut ....
a. fotonasti
b. seismonasti
c. termonasti
d. nasti
e. niktinasti
19. Sebuah tanaman dalam pot diletakkan horizontal dalam ruang
gelap akan terlihat batangnya tumbuh ke atas. Akan tetapi, jika
pot tersebut diputar terus-menerus maka batangnya tetap
horizontal karena ....
a. pemutaran menolong pertumbuhan ke arah horizontal
b. pemutaran mencegah rangsangan luar
c. pemutaran tersebut meniadakan pengaruh cahaya matahari
d. pemutaran mencegah rangsangan dalam
e. pemutaran tersebut meniadakan gaya tarik bumi
20. Penyebaran alat perkembangbiakan secara entomokori terjadi
pada tumbuhan yang bijinya ....
a. kecil dan mengandung lemak
b. kecil dan ringan
c. dapat dimakan dan ringan
d. kecil dan mempunyai sayap
e. mempunyai rambut-rambut
21. Salah satu di antara tumbuhan di bawah ini yang penyebaran
alat perkembangbiakannya dibantu dengan air adalah ....
a. padi
d. kelapa
b. vanili
e. kopi
c. anggrek
22. Tumbuhan yang penyebarannya dibantu dengan angin antara
lain ....
a. meranti
d. mahoni
b. kapok
e. jambu biji
c. anggrek
292
c. anilin
29. Hormon yang berfungsi untuk mempengaruhi penyembuhan luka
pada batang mangga, yaitu ....
a. kaulokalin
d. filokalin
b. rhizoklain
e. anthokalin
c. asam traumalin
30. Di bawah ini yang bukan faktor interseluler pertumbuhan
tumbuhan adalah ....
a. cahaya
d. air
b. gen
e. nutrisi
c. suhu
31. Di antara fungsi makhluk hidup di bawah ini yang erat kaitannya
dengan fungsi kelestarian jenis, yaitu ....
a. respirasi
d. inspirasi
b. reproduksi
e. transportasi
c. ekskresi
32. Penyerbukan pada tumbuh-tumbuhan yang dibantu oleh burung
disebut ....
a. zodiogami
d. malakogami
b. entomogami
e. ornitogami
c. kiroptogami
33. Proses pembentukan embrio dari sel telur tanpa pembuahan
disebut ....
a. parthenogenesis
d. apogamik
b. amfiksis
e. neoteni
c. apomiksis
34. Tujuan mencangkok tumbuhan adalah ....
a. menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat gabungan
dari induk jantan dan betina
b. menghasilkan spesies tumbuhan baru
c. menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya
d. melindungi varitas liar supaya tidak punah
e. menghasilkan spesies yang unggul
294
295
296
BAB IX
ANIMALIA
Menurut para ahli biologi, sebagian besar hewan yang hidup di
muka bumi termasuk kedalam kelompok invertebrata. Mereka adalah
hewan yang tak memiliki tulang belakang. Hewan yang bertulang
belakang (vertebrae) disebut hewan vertebrata. Nah, bagaimanakah
menurut Kalian tentang pendapat ahli biologi tersebut? Dapatkah
Kalian sebutkan hewan-hewan yang temasuk invertebrata, dan
hewan hewan yang tergolong vertebrata? Bagimanakah dan apakah
peranan hewan bagi manusia dan kehidupan di alam?
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi penyusun tubuh hewan (jaringan, organ, sistem
organ), klasifikasi, proses tumbuh dan berkembang, reproduksi, dan
peranan hewan bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
9.1. Mengidentifikasi penyusun tubuh hewan (jaringan, organ, sistem
organ).
9.2. Mengklasifikasikan hewan invertebrata dan vertebrata.
9.3. Mengidentifikasi proses tumbuh dan berkembang.
9.4. Mengidentifikasi proses reproduksi pada hewan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Animalia, Kalian diharapkan dapat:
Mengidentifikasi penyusun tubuh hewan (jaringan, organ, sistem
organ) dengan pengamatan morfologi dan anatomi serta penafsiran
Gambar.
Mengklasifiksikan hewan invertebtrata dan vertebrata.
Mendeskripsikan perbedaan proses tumbuh dan berkembang, serta
reproduksi pada hewan.
Mengkomunikasikan peranan hewan dalam bidang pertanian dan
dalam kehidupan sehari-hari.
Ametabola
Apterygota
Faset
Kata-Kata Kunci
Membran timfanum
Oselus
Ovipositor
297
Flame Cell
Ganglion
Gizzard
Hemimetabola
Holometabola
Invertebrata
Kopulasi
Metamorfosis
Pseudoselom
Pterygota
Spermateka
Spirakel
Stilus
Trakeolus
Vertebrata
298
i.
Epitel pipih
Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada
lapisan yang melapisi usus, saluran pembuluh
darah dan limfe, dinding alveolus, selaput
jantung dan peritonium (selaput rongga perut)
ii.
Epitel kubus
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada
lapisan saluran kelenjar, kelenjar tiroid, ginjal,
lensa mata.
iii.
Epitel silindris.
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang
dan terdapat pada kelenjar pencernaan,
selaput mukosa usus (dinding usus sebelah
dalam), lambung.
iv.
299
Berbentuk pipih
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan
terdapat pada rongga mulut, rongga hidung,
esofagus, telapak kaki dan vagina.
ii.
Berbentuk kubus
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus
dan terdapat pada permukaan ovarium (indung
telur), testis, saluran kelenjar minyak dan
keringat kulit.
iii.
Berbentuk silindris.
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris
seperti batang dan terdapat pada laring, faring,
dan trakea. Beberapa jaringan ini sel-sel
penyusunnya
berambut
getar.
Sel-sel
penyusun epitel ini berbentuk silindris. Jaringan
ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah
dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea,
bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
300
301
302
304
306
Otot Jantung
Otot Lurik
Bentuk
Serabut
ototnya
tidak beraturan,
tidak berlurik
Gerakan
lambat, mampu
lama
cepat, tidak
beraturan, tidak
mampu lama
Kerja saraf
otonom.
otonom.
somatik.
Kontrasi
Tak sadar
Tak sadar
Sadar
Terdapat
Lambung, uterus,
kantong urin,
pembuluh darah,
rahim
Jantung
Beraturan,
berlurik.
307
c. Otot lurik
308
309
Gambar 9.11. Sistem organ pada manusia dan hewan pada dasarnya
hampir sama. Dapatkah kalian sebutkan sistem organ pada Gambar di
atas ?
311
9.3.1. Invertebrata
Invertebrata
terdiri
dari
filum
Porifera,
Coelentrata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda,
dan Echinodermata . Pada bab ini kita akan membahas klasifikasi dan
karakteristik Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan
313
314
Kelas Trematoda
Kelas Cestoda
Contohnya:
Clonorchis sinensis (cacing ikan).
Fasciola buski (cacing isap).
Fasciola hepatica (cacing hati).
Paragomphus westermani (cacing
isap, paru-paru).
Schistosoma japonicum (cacing
darah, hidup di pembuluh darah balik
perut).
Siklus hidup F. hepatica:
Ada dua inangnya. Di dalam tubuh
inang utamanya adalah fase seksual;
di inang perantara adalah fase
aseksual.
Telur yang terdapat di dalam feses
ternak menetas menjadi mirasidium
(larva pertama bersilia, hidup
ditempat basah); lalu masuk ke tubuh
siput air (Lymnaea sp) yang menjadi
inang perantaranya; berkembang
menjadi sporokist. Sporokist akan
pecah menghasilkan larva kedua
disebut redia. Lalu redia berkembang
menjadi serkaria. Serkaria keluar dari
tubuh siput, bergerak dan menempel
pada tumbuhan air atau rumput,
membentuk kista disebut
metaserkaria. Metaserkaria yang
termakan ternak akan berubah
menjadi Fasciola dewasa di hati
ternak dan bertelur di organ ini.
Contohnya:
Taenia saginata (sapi).
Taenia solium (babi)
Siklus hidup Taenia:
Proglotid melepaskan
diri, disebut strobilasi
bersama feses inang.
Proglotid termakan
sapi/babi (inang
perantara), masuk ke
ususnya dan
berkembang menjadi
embrio onkosfer
(hexacanth) dengan
enam alat kait. Onkosfer
menembus dinding usus
menuju pembuluh darah
dan limfa lalu ke otot
lurik. Di otot ini akan
berubah menjadi kista,
yang disebut sistiserkus.
Daging tersebut dimakan
manusia, maka
sistiserkus berkembang
dan hidup kembali
sebagai taenia.
315
(a)
(b)
(c)
c. Wucheria sp
316
Ascaris
lumbricoides
(cacing perut)
Ancylostoma sp
dan Necator sp
(cacing tambang)
Enterobius/Oxyuris
vermicularis
(cacing kremi)
Wucheria
bancrofti
(cacing filaria)
Betina berukuran
20-40 cm, ujung
ekornya lurus.
Jantan berukuran
Berukuran 1-1.5
cm, mulut dengan
alat kait (skoleks).
Betina bertelur
Bentuk tubuh
seperti benang,
warna putih
kekuningan,
318
Kelas Oligochaeta
(memiliki sedikit seta)
Kepala dengan prostomium
dan peristomium,
Tubuh silindris panjang,
bersegmen-segmen. ]
Segmen 14-16 membengkak
disebut klitelum, berfungsi
membentuk lendirn pelindung
telur.
Dinding tubuh terdiri dari
epidermis yang diselaputi
kutikula, , otot melingkar, dan
otot memanjang.
Segmen tubuh dipisahkan oleh
septum (sekat), Eksresinya
dengan nefridium.
Respirasi secara difusi melalui
permukaan kulit.
Alat pencernaan (peristomium,
farings, oesofagus, crop,
gizzard, usus, anus).
Habitatnya didalam tanah yang
lembab.
Contoh-contohnya:
Lumbricus terestis (cacing
tanah).
Perichaeta musica (cacing
Kelas Hirudinae
(tidak memiliki seta)
Tubuh pipih, tidak
ada seta dan
parapodia.
Mempunyai alat
hisap. Respirasi
secara difusi.
Ekskresi dengan 17
pasang nefridium.
Gonad bersifat
hermaprodit.
Makanan berupa
cacing, larva
serangga,
invertebrate, dan
darah vertebrata.
Contoh-contohnya:
Acanthobdella sp
(parasit ikan
salem).
Haemodipsa
zeylanice (pacet,
darat).
Hirudo medicinalis
(lintah, air).
Odontocilic (cacing
api)
tanah).
Phertima sp (cacing tanah).
Tubifex (bioindikator, di
selokan).
Hirudinaria javanica
(lintah kuning).
(a)
(b)
(c)
Gambar 9. 16 Beberapa contoh Annelida : a. cacing palolo, b.
cacing tanah, c. Lintah
Peranan cacing di bidang pertanian
Cacing tanah adalah cacing yang sudah dikenal lama (sejak
zaman Aristoteles) sebagai hewan yang berperan dalam
meningkatkan kesuburan tanah. Cara hidupnya dengan menggali
lubang meningkatkan porositas tanah sehingga aerasi tanah
(masuknya udara ke dalam tanah) dan air dapat merembes ke
dalam tanah. Dengan kegiatannya itu, mereka juga mengaduk
tanah sehingga bahan organik dapat tersebar meluas dan
menjadikan tanah gembur.
Cacing tanah juga dimanfaatkan untuk membuat kompos.
Kompos adalah bahan-bahan organik (sisa tanaman atau limbah
hewan) yang diolah oleh cacing sehingga dapat digunakan
sebagai pupuk rganik.
Selain itu cacing tanah juga diternakan untuk digunakan sebagai
sumber protein pada pakan terrnak (ikan, ayam, itik, burung, dan
bebek). Cacing tanah dikeringkan, lalu ditumbuk halus sebagai
tepung cacing (pengganti tepung ikan), dan dicampurkan dengan
sumber makanan lainnya menjadi pakan ternak.
319
320
Susunan
Tubuh
Antena
Anggota
tubuh
Sayap
Alat
respirasi
Habitat
Kelas
Crustacea
(udangudangan):
Kepala (5
ruas), dada
(8 ruas), dan
perut (6
ruas) .
Kelas
Insekta
(serangga):
Kelas
Arachnoidea
(laba-laba
Kelas
Diplopoda
(kaki
seribu):
kepala dan
badan yang
bentuknya
silindris..
Kelas
Chilopoda
(kelabang):
Kepala,
dada, dan
perut.
Kepala, dada,
dan perut..
2 pasang
Sepasang
pada setiap
ruas untuk
berbagai
fungsi, 5
pasang kaki
pada dada
Tak ada
Insang atau
permukaan
tubuh
air
sepasang
3 pasang
kaki
Tak ada
4 pasang kaki
pada
sefalotoraks
sepasang
2 pasang
kaki pada
setiap ruas
tubuh
sepasang
Sepasang
kaki pada
setiap ruas
Ada
trakea
Tak ada
Paru-paru
buku
Tak ada
trakea
Tak ada
trakea
darat
darat
darat
darat
Kepala dan
badan yang
memanjang
agak
gepeng.
321
Subkelas Entomostraca
Merupakan jenis udang tingkat rendah. Anggotanya terdiri atas udang-udang kecil yang hidup
sebagai zooplankton dan penting bagi kehidupan ikan yaitu sebagai sumber makanannya.
Ciri
Ukuran tubuh
Habitat
Contoh
Ordo Branchiopoda
Ukuran tubuhnya
hingga 10 cm
Kebanyakan
di air tawar
Artemia,
Daphnia
Ordo Ostracoda
Segementasi tidak
jelas, Berenang
dengan antenanya.
Sangat kecil
Air tawar
dan laut
Chandona.
Ordo Copepoda
Segmentasi tubuh
tampak jelas, tidak
memiliki mulut tetapi
memiliki alat isap..
Air tawar
dan laut atau
sebagai
parasit
Cylops
(bebas)
dan Caligus
(parnit ikan)
Ordo Cirripedia
Makroskopis
Bebas di laut
atau parasit
Teritip
Balanus,
Lepas
(bebas),
Sacculina
(parasit
pada
kepiting)
Ordo Branchiura
Kecil
Air tawar
dan laut
sebagai
parasit
Argulus
(parasit
ikan)
Subkelas Malacostraca
Merupakan kelompok udang tingkat tinggi. Sekitar tiga perempat jumlah jenis crustaceae banyak
dikenal orang. Sebagai contoh yang terkenal adalah udang yang hidup di laut, air tawar, dan
danau.
Ordo Isopoda
322
Memiliki kaki
sama. Tubuh
Kecil, 4-5
mm
Di darat, air
tawar dan
Contohnya:
Oniscus
pipih.
laut, juga
ada yang
hidup
sebagai
penggerek
kayu yang
merugikan
manusia
asellus.
Orda Stomatopoda
Bentuk
tubuhnya
seperti
belalang
sembah.
Kebanyakan
berwarna
mencolok.
Besar
Hidup di laut.
Contohnya:
Squolla
empusa
Ordo Dekapoda
Memiliki 10
kaki.
Merupakan
kelompok
yang banyak
dikenal
orang yaitu
udang dan
kepiting.:
Besar
Udang dan
kepiting
memiliki
manfaat
yang besar
bagi
manusia.
Antara lain
sebagai
sumber
makanan
yang
mengandung
protein.
Penaeus
sp (udang
windu),
hidup di air
payau,
udang
galah,
Pagarus
(kelomang),
Birgo latro
(kepiting
kelapa)
323
324
325
326
327
Klasifikasi Insekta
Berdasarkan ada tidaknya sayap, serangga dibagi menjadi dua.
1. Sub kelas Apterygota (serangga ini tidak bersayap). Contoh:
Thysanura, Lepisma sacharima.
(a)
(b)
(c)
(d)
2. Pterygota
(bersayap)
Eksopterygota
sayap berasal
dari tonjolan luar
dinding tubuh
Ciri-ciri
Tipe mulut
Meta
morfosis
Ametabola
Menggigit
Ordo
Jumlah sayap
Tipe mulut
Orthoptera
(ortho=lurus)
2 pasang lurus
menggigit
Hemiptera
(hemi=seten
gah)
2 pasang, tak
sama panjang
Menusuk, menghisap
Homoptera
(homo=
sama)
2 pasang, depan
dan belakang
berbeda tetapi
sama
strukturnya
Menghisap
Hemi
metabola
Isoptera
2 pasang, sama
panjang dan
strukturnya
2 pasang seperti
jala
Menggigit
Hemi
metabola
menggigit
Hemi
metabola
Odonata
Meta
morfosis
Hemi
metabo
la
Hemi
metabola
Contoh
Thysanura, Lepisma
sacharima
Contoh
Periplaneta americana
(kecoak);Valanga
nigricornis (belalang)
Leptocorisa acuta
(walang sangit),
Cymex rotundatus
(kutu busuk)
menghisap darah
manusia.
Duadubia manifera
(tenggoret), merusak
akar tanaman di
tanah; Nilaparvata
lugens (wereng
coklat), pembawa
virus tungro padi;
Leurocanthus sp (kutu
daun berperisai);
Nephotetix apicalis
(wereng hijau); Aphis
sp (kutu daun);
Pediculus capitis (kutu
kepala
Rayap
Pantala sp (capung
kuning); Ephemeria
vulgota (capung kecil);
Epiophlebia sp
(capung besar)
329
Endopterygota
sayap berasal
dari tonjolan
dalam dinding
tubuh
330
Coleoptera
(coleos=peris
ai)
2 pasang
Sayap depan
keras
Menggigit
Holo
metabola
Hymenoptera
(hymen=sela
put)
2 pasang berupa
selaput
Menggigit, menggigit
menjilat
Holo
metabola
Diptera
(di=dua)
Sepasang untuk
terbang,
sepasang untk
keseimbangan
Menghisap, menusuk
menghisap,
menggigit menjilat
Holo
metabola
Lepidoptera
(lepis=sisik)
2 pasang
bersisik halus
menghisap
Holo
metabola
Neuroptera
(neuro=jala)
2 pasang tipis,
banyak urat
menjala
menggigit
Holo
metabola
Siphonoptera
(shipon=pen
ghisap)
Tidak bersayap,
kaki kuat untuk
meloncat
Menusuk, menghisap
Holo
metabola
Oryctes rhinoceros
(kumbang badak),
hama menyerang
daun muda kelapa,
sagu, dan kelapa
sawit.; Coccinella
arquata, musuh hama
wereng; Cybister
tripunctatus (kumbang
buas air), pemakan
ikan dan katak;
Sitophylus oryzae
(kumbang beras),
merusak beras yang
disimpan di gudang;
Rhyzoperta dominica,
merusak simpanan
biji-bijian
Oecophyla smargllina
(semut rangrang);
Monomorium sp
(semut hitam); Apis
dorsata, A.indica, A.
mellifera (lebah
madu); dan Xylocopa
latipes (tawon)
Aedes aegypti
(nyamuk demam
berdarah), Anopheles
sp (nyamuk malaria),
Culex fatigans
(nyamuk rumah),
Antherigona exigna
(penggerek pucuk
padi, Drosophila
melanogaster (lalat
buah), Glossina
morsitans, G. Palpali,
Musa domestica (lalat
rumah).
Papilio memmon
(kupu-kupu
pastur).Attacus atlas
(kupu-kupu siramarama), Bombyx moori
(ulat sutera),
Acherontia lachesis
(kupu-kupu malam).
Myrmeleon frontalis
atau undur-undur
(hewan ini melekatkan
telurnya di pasir atau
ditanah dan larvanya
sering menyerang
sarang semut), dan
Chrysopa sp.
Purex irritans (kutu
manusia),
ctenocephalus canis
(kutu parasit pada
anjing)
(a)
(b)
Gambar 9.23. Beberapa contoh Hemiptera: a. Cymex sp b. Gerris
remigis.
(a
(b)
(c)
331
(a)
(b)
Gambar 9.26. Beberapa contoh Coleoptera: a. Oryctes sp, b.
Cocinella sp.
(a)
(b)
(c)
(a)
(b)
(c)
332
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 9.29. Beberapa contoh Lepidoptera: a. Papilio sp
b. Acherontia sp c. dan d. Attacus sp
333
(a)
(b)
(c)
(d)
334
Klasifikasi Arachoinidea
a). Ordo Scorpionida
Meliputi segala macam golongan kala. Abdomannya
bersegman dan panjang, pada segmen terahir berubah bentuk
menjadi alat sengat. Memiliki pedipalpus, berbentuk sebagai
catut besar dan kelisera yang kecil. Contoh: Thelyphobnus
sp. (kala jengking) dan Bhutus afer(ketungging).
b). Ordo Araneae
Meliputi bangsa laba-laba. Abdomennya tidak bersegmen.
Pada bagian ventral abdomen dan didepan anusnya terdapat
alat yang mengelurkan benang sutra yang berguna untuk
membuat jaring-jaring. Alat tersebut yangt disebut spineret,
benang-benang yang dikeluarkan untuk membuat sarang
sekaligus sebagai jaring penangkap mengsanya. Selain itu,
berguna untruk membentuk kokon. Contoh: Heteropoda
venatoria (laba-laba pemburu). Nephila maculate, dan Gastera
sp. (laba-laba duri).
c). Ordo Acarina
Meliputi jenis yang merupakan parasit dan merugikan
manusia. Misalnya tugau atau caplak. Tubuh berukuran kecil
dan tidak bersegmen-segmen. Abdomennya bersatu dengan
sefalotoraks. Semua anggota acarina bernapas melalui
seluruh permukaan tubuhnya. Ilmu yang khusus mempelajari
caplak disebut Acarologi. Contoh: Sarcoptes sp. (caplak
penyebab penyakit kudis), Dermacentor sp. (caplak pengisap
darah mamalia atau manusia), dan Tetranychus sp.
9.3.1.4.4. Kelas Chilopoda
Anggota chilopoda ini sering disebut hewan berkaki seratus atau
sentipeda. Bentuk tubuhnya pipih memanjang serta bersegmensegmen. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, kecuali
pada segmen di elakang kepala. Pada bagian tersebut terdapat
cakar racun yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Cakar
tersebut dinamakan, pedes maksilaris. Chilopoda hidup didarat
atau dibawah batuan. Hidup sebagai hwan buas (karnivora) yang
dapat bergerak cepat dengan menggunakan kaki yang banyak.
Alat pernapasannya berupa trakea yang bercabang-cabnang
keseluruh bagian tubuh. Lubang trakea terdapat pada tiap-tiap
segmen . alat ekskresinya berupa saluran malpigi. Pada bagian
kepala chilopoda terdapat antenna panjang. Alat pencernaannya
berkembang baik. Makanannya berupa binatang-binatang kecil
(misalnya insekta, cacing dan moluska). Chilopoda memiliki
335
336
338
paling sukses dan beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacamacam, antara lain sebagai penyaring makanan ataupun predator.
Permukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan stenoid.
Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah bebentuk sirkuler, jika
diamati dibawah mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris
berjumlah sesuai dengan umurnya, tampak mengilap kebiruan
mengandung kristal guanine, dan sel-sel pigmen yang berbentuk
bintang, mengandung zat warna hitam (melatonin). Bentuk sirip
stenoid mirip dengan siri sikloid, tetapi bagian belakang memiliki
gerigi.
Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong
udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan
sebagai alat bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat
berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan
salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjal
mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap
garam dari air dengan cara transfor aktif.
Selain memiliki endoskeleton, dibagian luar tubuh ikan dilindungi
oleh eksoskeleton yang berupa sisik (squama). Dibawah sisik
terdapat kulit yang banyak mengandung mukosa. Suhu tubuhnya
bergantung pada lingkungan disekitarnya atau bersifat poikiloterm.
Hal tersebut dimungkinkan karena ikan belum memiliki organ yang
mengatur suhu tubuh.
Pada bagian sisi tubuh terdapat gurat sisi (linea lateralis). Alat ini
berfungsi untuk mengetahui perubahan takanan air dan posisinya
di dalam air. Ikan juga dilengkapi oleh gelembung renang (vesika
natatoria) yang berguna sebagai alat hidrostatis dan membantu
dalam proses pernafasan.
Ikan memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur
belakang. Ketika lubang tersebut (berturut-turut dari arah depan
kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan lubang
pembuangan sisa makanan porus qeuitelis, merupakan lubang
saluran kelamin yang berasal dari gonat porus ekskretorius,
merupakn lubang saluran urin.
Ikan memiliki tidak hanya memiliki satu sirip. Sirip ikan terdiri atas
dua sirip dada, dua sirip perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor,
dan satu sirip belakang.
Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan.
Saluran pencernaan ikan meliputi rongga mulut, faring,
339
340
341
342
343
ditemukan di rambut, kuku jari, dan bulu. Kulit akan melindungi ular
dari kehilangan air danmengalami beberapa kali pergantian dalam
setahun (kornifikasi). Paru-paru reptile telah mengalami
perkembangan yang baik dan mampu bergerak secara ritmik
sesuai kembang kempis sangkar tulang rusuk.
Pada umumnya jantung reptil memiliki empat ruang yang belum
sempurna, kecuali jantung pada buaya yang sudah sempurna.
Meski demikian, darah miskin O2 telah terpisah sepenuhnya dari
darah kaya O2. Ginjal mengekskresi asam urik, limbah nitrogen
yang dihasilkan dibuang bersama air. Reptil termasuk hewan
eksoteron. Dalam adaptasi tingkah laku, kehangatan suhu tubuh
diperoleh dengan cara berjemur diri.
Peranan reptil dalam kehidupan manusia
Reptil banyak dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan,
obat-obatan, hiasan atau sandang. Misalnya, telur penyu dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi manusia. Sebagian
orang meyakini bahwa darah dan bias ular dapat digunakan
sebagai obat. Untuk keperluan sandang, kulit buaya banyak
digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas atau sepatu. Bagi
petani, kehadiran ular atau kadal sangat penting untuk mengontrol
populasi hama tikus.
9.3.2.4. Aves
Burung termasuk dalam kelas aves dan beranggotakan lebih
kurang 9000 spesies. Meski burung tidak mempunyai gigi dan
hanya memiliki ekor, hewan ini mempunyai kesamaan ciri dengan
reptil, seperti bentuk tubuh, sisik kaki, paruh yang keras dan
termasuk hewan ovivar yang menghasilkan telur amniotik
bercangkang keras.
Klasifikasi burung berdasarkan tipe paruh, habitat dan tingkah laku.
Keberagaman terlihat dari beragamnya ordo, antara lain burung
pemburu yang memiliki paruh menukik dan cakar tajam, burung
pantai yang memiliki paruh yang ramping dan tajam serta tungkai
yang panjang, burung pelatuk yang berparuh seperti pahat dengan
tipe kaki penggenggam, burung air yang mempunyai jari bersirip
dan paruh lebar, penguin yang memodifikasi sayap seperti dayung,
dan burung pengicau yang memiliki tipe kaki untuk bertengger.
Burung adalah satu-satunya hewan modern yang berbulu. Bulu
tersebut merupakan modifikasi dari sisik reptile. Ada dua jenis bulu,
yaitu bulu terbang dan bulu bawah yang berguna untuk
menghalangi hilangnya panas tubuh. Hal tersebut penting karena
345
346
347
348
349
a)
b)
http://www.tulane.edu/~ldyer/outreach/Metamorphosis%20of%20monarch%20butterfly.jpg
http://www.maungatapu.school.nz/home/gate1/dragonfly_life_cycle.jpg
350
Pada reptil (seperti kadal dan kura-kura) dan aves (seperti ayam dan
burung), embrio berkembang di dalam sel telur yang besar. Sel telur
ini mengandung banyak cadangan makanan untuk perkembangan
embrio. Sel telur mereka berada di dalam cangkang kapur yang
keras. Untuk perkembangannya, sel telur itu harus dihangatkan pada
suhu tertentu. Induk reptil akan melakukannya dengan menempatkan
telur-telur mereka di tempat yang dapat terkena hangatnya matahari.
Sedangkan induk aves, melakukannya dengan menggunakan panas
tubuhnya dengan cara mengeraminya. Setelah 21 hari masa
pengeraman, anak ayam akan keluar dari cangkag telur (menetas).
Dapatkah kalian menetaskan telur ayam yang biasa dikonsumsi ?
Pertumbuhan dan perkembangan pada mamalia
Embrio mamalia berkembang didalam rahim induknya (uterus) dan
mendapat zat makanan (nutrisi) dan oksigen dari induk melalui
plasenta dengan perantara tali pusat. Masa pertumbuhan embrio
sampai kelahiran fetus disebut masa kehamilan (gestasi). Jenis
hewan yang satu dengan yang lain memiliki masa gestasi yang
berbeda-beda seperti tabel 9.5, bergantung pada bentuk dan ukuran
tubuhnya.
Pada hewan paruh bebek (Ornithorynchus) tidak dijumpai plasenta
karena jenis mamalia tersebut bersifat ovipar. Paruh bebek dewasa
menyusui anaknya setelah telur menetas.
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, berbagai faktor
mempengauhinya. Secara umum dikelompokkan ke dalam faktor luar
(eksternal) dan faktor dalam (internal). Dapatkah kalin menyebutkan
faktor-faktor tersebut ?
Tabel 9.5. Masa kehamilan pada beberapa hewan
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis hewan
Tikus
Anjing/kucing
Kambing/biri-biri
Manusia
Zebra/kuda
Gajah
Masa gestasi
22 hari
60 hari
150 hari
280 hari
400 hari
700 hari
351
352
353
354
355
357
359
362
d. Defisiensi
Kekurangan vitamin D sehingga mengakibatkan
kekurangan zat kalsium sehingga membengkok.
tulang
e. Kebiasaan buruk
Banyak kelainan tulang akibat kebiasaan buruk yang tidak
disadari, sehingga menyebabkan terganggunya gerakan. Kebiasaan
buruk yang umumnya dilakukan saat tulang sedang berumbuh
mengakibatkan kelainan pada posisi tulang belakang. Kelainan
tersebut antara lain:
* Keadaan tulang belakang melengkung ke depan (lordosis).
* Keadaan tulang belakang melengkung ke belakang (kiposis).
* Keadaan tulang belakang melengkung ke samping (skoliosis).
f. Layuh semu
Layuh semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifise akibat
infeksi sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Kadaan rusaknya
cakra epifise menyebabkan tulang tidak bertenaga atau menjadi
layuh.
9.5.3. Otot
Tulang tak dapat bergerak tanpa otot. Persendian tulang sebagai
suatu konstruksi untuk pergerakan dikelilingi oleh otot. Otot mampu
menghasilkan gerak karena ada sel otot. Jika ada rangsangan, sel
otot dapat berkontraksi; dalam hal ini adalah otot rangka (lurik). Otot
yang berkontraksi menjadi pendek dan bagian tengahnya menebal,
menyebabkan tulang tempat otot itu bertaut dapat tertarik. Oleh
karena kemampuannya menggerakkan tulang, otot disebut alat gerak
aktif.
Jaringan otot tersusun dari sejumlah berkas otot yang dibungkus
oleh fasia superfasial. Berkas otot tersusun atas serabut otot (benang
otot) yang terbentuk oleh sel-sel otot. Sel-sel otot tampak lurik
disebabkan oleh susunan protein otot berupa fibril yaitu aktin dan
miosin. Protein otot menyebabkan adanya bagian gelap dan terang.
Jika diamati dibawah mikroskop, tampak seperti terdapat garis-garis
melintang dari sisi satu ke sisi lain. Di sepanjang fibril terdapat
miofibril (selubung otot).
Dengan mikroskop cahaya biasa, garis-garis tidak terlalu tampak,
sedangkan miofibril tampak sebagai garis tipis. Akan tetapi dengan
mikroskop elektron, miofibril tampak jelas. Masing-masing miofibril
terbagi menjadi pita gelap dan pita terang. Di tengah pita gelap
terdapat bagian terang yang disebut zona H. Di tengah zona H
terdapat garis gelap, yaitu garis M. Sementara itu di tengah pita
363
terang terdapat garis gelap yaitu garis Z. Daerah pada satu miofibril
dan garis Z satu ke garis Z lainnya disebtu sarkomer.
Jenis otot menurut bentuk selnya adalah otot lurik dan otot polos,
menurut sifatnya adalah otot sadar dan otot tak sadar, menurut lokasi
adalah otot dalam dan otot rangka, menurut tempat melekatnya
adalah otot rangka dan otot kulit.
Otot lurik umumnya merupakan otot sadar yang bekerja
berdasarkan perintah otak, misalnya otot yang melekat pada rangka.
Sedangkan otot polos merupakan otot tak sadar yang dapat bekerja
tanpa perintah otak, yaitu otot pada organ-organ dalam. Ada satu
pekecualian pada otot jantung, yaitu bentuk selnya seperti otot lurik,
tetapi dapat bekerja secara tak sadar. Fungsi otot lurik untuk
melaksanakan kerja, diantaranya: berjalan, memegang dan
mengangkat. Sedangkan untuk transpor makanan dan mengalirkan
darah oleh sel-sel pembuluh darah dilakukan oleh otot polos. Otot
jantung berfungsi menggerakkan jantung untuk memompa darah ke
seluruh tubuh.
Otot rangka melekat pada tulang. Ujung otot yang melekat pada
tulang yang tetap dalam posisinya (tidak berubah kedudukannya)
ketika otot berkontraksi, disebut origo. Sedangkan ujung otot lain
yang melekat pada tulang yang berubah kedudukannya (bergerak)
ketika otot berkontraksi disebut insesio. Origo otot rangka berbeda;
ada yang dua, seperti otot biseps (bi=dua, ceps=cephal=kepala) dan
ada yang tiga seperti otot triseps. Origo dan insesio adalah bagian
ujung otot (tendon). Ada tendon yang panjang sesuai fungsinya
seperti otot penggerak jari.
Mekanisme kontraksi otot
Seperti telah disebutkan bahwa otot bekerja dengan dua cara,
yaitu berkontraksi (memendek dan menebal) dan relaksasi (kembali
ke keadaan semula). Otot dapat memandek (kontraksi) maksimal,
keadaan ini disebut tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali
rangsangan tertentu menyebabkan keadaan tonus tidak diikuti oleh
relaksasi keadaan otot seperti itu disebut tetanus (kejang).
a. Sebab terjadinya kontraksi
Telah disebutkan bahwa bagian otot yang berkontraksi
sebenarnya adalah sel-sel otot. Pada diagram tentang struktur otot
lurik terlihat adanya filamen protein, yaitu aktin yang tipis dan miosin
merupakan struktu yang agak tebal yang dihubungkan oleh struktur
benang, seperti jembatan.
364
365
366
Karena aktivitas
Penyebab
Gejala
Tetanus
bakteri Clostriduim
tetani
Atrofi otot
virus polio
Kaku leher
(stiff)
gerak yang
menghentak atau
salah gerak
menyebabkan otot
trepesius leher
meradang dan kaku
Kram
Tondisi ketegangan
otot yang terus
menerus (terus
berkontraksi)
Atrofi
Karena hal lain
Distrofi otot
karena
bawaan
Hernia
abdominal
Myastenia
Genetik (sejak di
dalam kandungan)
gravis
367
Rangkuman
Tubuh hewan memiliki enam jaringan utama, yaitu jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan syaraf. Jaringan
epitel melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai rongga,
dan saluran di dalam tubuh. Fungsinya sebagai pelindung jaringan
yang terdapat di sebelah dalamnya, sebagai bagian dari kelenjar, dan
sebagai tempat penyerapan. terdiri dari bentuk pipih, kubus, batang,
dan kolumnar. mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan
dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong
dan melindungi bagian-bagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang
kosong, menyimpan lemak (sumber energi), dan untuk transposrtasi
Klasifikasi hewan terbagi atas dua bentuk, yaitu invertebta (hewan
tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vermes memiliki tubuh simetris bilateral, habitat di perairan dan
daratan (tanah), sistem saraf ganglion (tangga tali), sistem repirasi
menggunakan permukaan tubuh, flame cell (sel api), reproduksi
seksual, aseksual dan hermaprodit. Bersifat parasit dan saprofit,
terbagi atas 3 filum, yaitu: Platyhelminthes, Nemathelminthes dan
Annelida.
Platyhelminthes terbagi atas tiga kelas, yaitu Turbellaria (Planaria
sp), Trematoda (Fasciola hepatica = cacing hati), dan Cestoda
(Taenia saginata = cacing usus sapi).
Jenis-jenis dominan sebagai parasit dari Nemathelminthes,
diantaranya adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma
sp dan Necator sp (cacing tambang), Enterobius/Oxyuris vermicularis
(cacing kremi) dan Wucheria bancrofti (cacing filaria).
Annelida terbagi atas tiga kelas, yaitu: Polychaeta (Eunice viridis
(palolo), dimakan. Dan Lysidice oele (wawo), dimakan); oligochaeta
(Lumbricus terestis, Pheretima sp=cacing tanah), dan Hirudinae
(Hirudo medicinalis, Haemodipsa sp).
Diantara vermes yang berperan penting pada bidang pertanian
adalah cacing tanah berfungsi untuk menggemburkan tanah
pertanian. Beberapa jenis dapat bersifat parasit pada tumbuhtumbuhan, seperti: Melaidogyne sp dan Heterodera sp.
Serangga terdiri atas caput (kepala), dada (toraks) dan abdomen
(perut). Terdapat membran tymphanum sebagai alat pendengaran,
tubulus malphigi sebagai alat eksresi dan ganglion saraf. Sistem
pencernaan makanan terdiri tiga, yaitu: foregut (mulut, faring,
oesofagus, tembolok, dan empedal (gizzard) berfungsi untuk
menggiling makanan; midgut (lambung dengan 8 pasang gastrik
368
terdapat pada otot rangka. Otot polos merupakan otot tak sadar yang
bekerja dibawah pengaruh saraf otonom, terdapat pada alat-alat
dalam. Otot jantung merupakan otot lurik, tetapi bekerja dibawah
pengaruh saraf otonom.
Kerja otot ada dua macam, yaitu kontraksi dan relaksasi.
Kontraksi maksimum disebut tonus, dan tonus yang tidak ralaksasi
disebut tetanus. Jenis kerja otot ada dua, yaitu kerja berlawanan
(antagonis) dan kerja bersamaan (sinergis).
Kontraksi otot terjadi karena adanya rangsangan yang
menyebabkan asetilkolin membebaskan ion Ca2+. Ion Ca2+ masuk ke
dalam otot mengangkut troponium dan tropomisin ke aktin.
Sel-sel penyusun embrio hewan tersusun dari tiga lapisan, yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm, yang masing-masing akan
membelah membentuk spesifikasi sel berkembang menjadi organorgan. Pada hewan kedewasaannya ditandai dengan kemampuan
untuk menghasilkan sel kelamin berupa sel telur maupun sel kelamin
jantan.
Pertumbuhan hewan meliputi 2 fase, yaitu: fase embrionik
(pembelahan, blastulasi, gastrulasi, morfogenesis, induksi embrionik,
diferesiensi, organogenesis) dan fase pasca embrionik (metamorfosis,
regenerasi). Perkembangan meliputi fertilisasi, pembelahan dari zigot
sampai terbentuk jaringan dan organ.
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat!
1. Termasuk jaringan ikat padat adalah jaringan ....
a. tendon
d. kolagen
b. fibroblast
e. mesenkim
c. fibrosit
2. Manakah yang dikategorikan sebagai zat pelelah pada otot ....
a. asam fosfat
d. asam lemak
b. glukosa
e. glikogen
c. asam laktat
3. Bagian-bagian dibawah ini yang banyak mengandung zat kalsium
fosfat dalam keadaan normal adalah ....
370
a. darah
b. sel saraf
c. tulang
d. sel epitel
e . otot
371
10. Dari gerak antagonis di bawah ini pasangan yang cocok ....
a. fleksi ekstensi
b. pronasi supinasi
c. pronasi abdukasi
d. abdukasi ekstensi
e. rotasi adduksi
11. Sistem gastrovaskuler pada Planaria sp mempunyai kesamaan
fungsi dengan sistem ....
a. saraf
b. regulasi
c. ekskresi
d. respirasi
e. transportasi
12. Klitelum dimiliki cacing dari jenis ....
a. cacing pita
b. cacing tambang
c. cacing tanah
d. lintah
e. pacet
13. Seseorang akan terinfeksi cacing pita jika memakan daging sapi
yang mengandung ....
a. sistiserkus
b. serkaria
c. proglotid
d. onkosfer
e. skoleks
14. Diantara cacing berikut yang dalam daur hidupnya pernah
singgah di jantung dan hati adalah ....
a. F. hepatica dan N.americanus
b. A. duodenale dan N. americanus
c. F. hepatica dan O. vermicularis
d. T. saginata dan T. solium
e. A. lumbricoides dan O. vermicularis
15. Hewan dibawah ini yang bukan termasuk Annelida adalah ....
a. lintah
b. pacat
c. lintah kuning
d. cacing palolo
e. cacing tanah
372
16. Contoh dibawah ini yang bukan temasuk Diptera adalah ....
a. Culexs fatigans
b. Aedes aegypti
c. Anopheles ludwi
d. Ctenocephalus filis
e. Drosophila melanogaster
17. Diantara ordo insekta dibawah ini bersifat holometabola adalah
....
a. Diptera
b. Thysanura
c. Orthoptera
d. Siphonoptera
e. Hemiptera
18. Sifat polimorfisme dapat ditemukan pada serangga jenis ....
a. kupu-kupu
b. undur-undur
c. anai-anai
d. lalat buah
e. nyamuk
19. Dibawah ini yang bukan modifikasi tungkai serangga adalah ....
a. natatorial
b. fusorial
c. raptorial
d. saltatorial
e. classing
20. Dibawah ini yang termasuk tipe mulut serangga, kecuali ....
a. mengunyah
d. menelan
b. menggigit
e. menjilat
c. mengisap
373
374
375
BAB X
EKOSISTEM DAN KONSERVASI
377
Neritik
Netralisme
Neuston
Niche
Parasitisme
Perifiton
Piramida biomassa
Piramida energi
Piramida jumlah
Plankton
Predasi
Profundal
Protokooperasi
Populasi
Rodentia
Saprofit
Siklus biogeokimia
Spektrum biologi
378
379
Gen
Genetika
Kromosom
Sel
Histologi
Jaringan
Sitologi
Organ
Organologi
Individu
Populasi
Komunitas
Ekosistem
Abiotik
Bioma
Ekologi
1. Kompetisi
(A dan B bersaing)
Hasil hubungan
(interaksi)
2. Protokooperasi
(A dan B bekerjasama)
O
O
+
+
Interaksi
menguntungkan kedua
pihak.
3. Mutualisme
(A dan B merupakan
patner)
+
+
Interaksi merupakan
keharusan untuk 2
pihak.
+
O
Interaksi merupakan
keharusan bagi A, B
tidak berpengaruh.
O
O
Interaksi merupakan
gangguan bagi A, B
tidak berpengaruh.
+
_
Interaksi merupakan
keharusan bagi A, B
terganggu/ terhambat.
+
-
4. Komensalisme
(A=komensal,
B=Hospes)
5. Amensalisme
(A=Amensal,
B= Antibiotik)
6. Parasitisme
(A=Parasit,
B=Hospes)
7. Predasi
(A=Predator,
B=Mangsa)
Interaksi merupakan
bagi A, B terganggu/
terhambat.
381
382
diri dengan alat penghisap pada sisi bawah ikan hiu. Ikan remora
mendapat makanan dari sisa-sisa makanan hiu, sedangkan hiu tidak
dirugikan dengan kehadiran ikan remora.
Simbiosis protokooperasi merupakan bentuk interaksi yang dapat
menghasilkan keuntungan secara bersama-sama, tetapi bukan
merupakan keharusan bagi kedua populasi untuk selalu saling
behubungan agar dapat hidup. Contoh: burung pemakan kutu dengan
kerbau.
Simbiosis mutualisme adalah bentuk interaksi yang menyebabkan
kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan, disebut juga dengan
simbiosis obligat. Contohnya adalah polinasi pada bunga dibantu oleh
lebah, kupu-kupu, burung, atau kelewar. Begitu juga interaksi antara
semut dengan tumbuhan Acacia di daerah tropis.
3. Predasi
Merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada predasi,
umumnya satu spesies memakan spesies lainnya. Ada juga beberapa
hewan memangsa sesama jenisnya (sifat kanibalisme). Makhluk hidup
yang memakan disebut pemangsa (predator), sedangkan makhluk
hidup yang dimakan disebut mangsa (prey).
Predasi tidak terbatas antar hewan, tetap juga dapat terjadi pada
herbivora dan tumbuhan. Pada predasi antar hewan, predator
kebanyakan berukuran lebih besar daripada mangsanya.
Ekologi dan saling ketergantungan
Di dalam ekosistem, diantara komponen pembentuknya terdapat
hubungan saling ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen
yang satu akan menyebabkan perubahan pada komponen yang lain.
Contoh: Kepadatan suatu tanaman tergantung pada jenis dan
kesuburan tanah, sebaliknya keadaan dan kesuburan tanah tergantung
juga pada tanaman dan hewan yang hidup di kawasan itu.
Salah satu hubungan saling ketergantungan yang jelas antara
komponen pembentuk ekosistem adalah peristiwa makan dan dimakan
yang melukiskan suatu rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
Adanya rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida energi,
piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa
siklus atau daur.
383
384
385
386
387
389
Air
Air merupakan pelarut mineral-mineral tanah sangat penting bagi
tumbuhan dan keperluan dalam tubuh hewan, serta sebagai medium bagi
makhluk hidup hidup. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Di alam,
air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju), serta
berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan
oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
Kelembaban
Kelembaban merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan
tanah. Kelembaban di udara berarti kandungan uap air di udara,
sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam tanah.
Kelembaban diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat
kering karena penguapan. Kelembaban yang diperlukan setiap maklhuk
hidup berbeda-beda. Sebagai contoh, cendawan dan cacing memerlukan
habitat yang sangat lembab.
Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, diantaranya nitrogen
(78.09%), oksigen (20.93%), karbon dioksida (0.03%), dan gas-gas lain.
Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen
digunakan makhluk hidup untuk bernafas, sedangkan karbondioksida
diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
Garam-Garam Mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur,
kalsium, dan natrium. Komposisi garam-garam mineral tertentu
menentukan sifat tanah dan air. Contohnya kandungan ion-ion hidrogen
menentukan tingkat keasaman, sedangkan kandungan ion natrium dan
klorida di air menentukan tingkat salinitas (kadar garam). Tumbuhan
mengambil garam-garam mineral (unsur hara) dari tanah dan air untuk
proses fotosintesis.
Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh
iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat,
tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat
diperlukan oleh makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
Setiap makhluk hidup dalam ekosistem menempati suatu tempat
yang spesifik. Tempat hidup tersebut antara lain di dasar perairan, di
bawah bebatuan, atau di dalam tubuh makhluk lainnya. Itulah sebabnya
pada tempat-tempat tertentu kita dapat menemukan makhluk hidup yang
khas dan tidak dijumpai di tempat lainnya. Tempat hidup yang spesifik
dikenal dengan istilah habitat.
390
391
392
393
394
397
o
o
o
399
404
Rangkuman
Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekeliling makhluk
hidup, berupa unsur-unsur biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi
makhluk hidup tersebut. Unit-unit lingkup ekologi tersebut secara hirarki
dimulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem dan bioma yang
ditunjukkan dalam spektrum biologi.
Pendekatan ekologi adalah memahami faktor-faktor dan prosesproses penting yang melandasi keberadaan dan kelimpahan jenis di
tempat hidupnya.
Makhluk hidup meluangkan waktu untuk berkompetisi dalam
memperoleh makanan, tempat berlindung, dan pasangan kawin. Didalam
lingkungan biotik terdapat interaksi antara individu sejenis maupun antara
jenis yang berbeda, terdiri atas kompetisi, dan simbiosis.
Kompetisi terbagi atas: kompetisi intraspesifik (kompetisi antar
anggota satu spesies), dan kompetisi interspesifik (kompetisi antar
anggota yang berbeda spesies).
Simbiosis terdiri dari amensalisme, protokooperasi, mutualisme,
komensalisme, parasitisme, dan predasi. Antara komponen pembentuk
ekosistem terdapat hubungan saling ketergantungan, sehingga
perubahan pada
komponen
yang
satu
akan menyebabkan
perubahan pada komponen yang lain.
Peristiwa makan dan dimakan yang melukiskan suatu rantai makanan
atau jaring-jaring makanan. Peristiwa rantai makanan menyebabkan
terjadinya piramida energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan
aliran materi yang berupa siklus atau daur materi dalam ekosistem.
Siklus materi yang terjadi di biosfer disebut siklus biogeokimia artinya
suatu siklus dari bahan kimia, dari bagian abiotik dalam ekosistem ke
komponen biotik, kemudian diuraikan lagi menjadi mineral.
Habitat adalah tempat hidup asli (di dalam alam) suatu makhluk
hidup. Niche dapat bermakna ganda. Pertama, lingkungan kecil (micro
environment) yang khusus bagi suatu jenis makhluk hidup. Kedua,
peranan suatu makhluk hidup dalam komunitas, misalnya sebagai
produsen, konsumen atau pengurai.
405
406
dibedakan
407
c. parameter lingkungan
d. daya dukung lingkungan
e. siklus lingkungan
11. Adaptasi tumbuhan menahun di gurun mempunyai daun yang ....
a. berbentuk duri
b. lebar dan tipis
c. lebar dan tebal
d. kecil dan tipis
e. pita dan panjang
12. Adaptasi ikan dengan tekanan osmotik air laut dilakukan dengan
cara ....
a. sedikit minum, banyak buang urine
b. banyak minum, sedikit buang urine
c. sedikit membuang urine, banyak buang garam
d. banyak membuang urine, dan garam
e. garam laut disaing insang secara aktif
13. Jenis ikan pada perairan laut yang memanfaatkan plankton
sebagai makanannya , dapat ditemukan pada zona pada ....
a. batial
d. pantai
b. abisal
e. limnetik
c. afotik
14. Bioma yang paling banyak jenis populasinya adalah ....
a. tundra
d. taiga
b. hutan gugur
e. hutan tropis
c. padang rumput
15. Tumbuhan semusim berumur pendek dan bijinya akan tumbuh
tiap datang musim penghujan, merupakan cirri dari bioma ....
a. hutan tropis
d. padang rumput
b. gurun
e. taiga
c. hutan gugur
16. Ikan-ikan besar yang hidup di daerah neritik dan litoral perlu
mengadakan adaptasi berikut ini, kecuali ....
a. fisiologi
d. behaviour
b. anatomi
e. klimatologi
c. morfologi
17.Pada perjalanan suatu suksesi, yang biasanya menjadi pelopor
adalah ....
a. lumut
d. tumbuhan berkayu
409
b. tumbuhan hijau
c. bakteri fotosintetik
e. cendawan
a. Ekosistem
b. Komunitas
c. Niche
d. Populasi
9. Buatlah suatu jaring-jaring makanan dan berikan penjelasannya!
10. Gambarkan bentuk spektrum biologi hubungan ekologi dengan
ilmu biologi lainnya!
11. Tuliskan ciri-ciri tumbuhan hydrofit!
12. Tuliskan ciri-ciri, tumbuhan dan hewan yang terdapat pada hutan
gugur/deciduous forest!
13. Secara fisik, habitat laut terbagi 4 bentuk. Jelaskanlah!
14. Apakah yang menjadi syarat-syarat terjadinya suksesi primer dan
suksesi sekunder?
15. Pengendalian hama tanaman dapat dilakukan menggunakan
predator. Apakah yang dimaksud dengan predator dan berikan
beberapa contoh jenis predator!
16. Mengapa ekologi disebut sebagai ilmu multidisipliner? Berikan
contoh bidang apakah yang kalian ketahui!
17. Apakah perbedaan antara kompetisi intraspesies dan kompetisi
antarspesies? Berikan masing-masing contohnya!
18. Berdasarkan kebiasaan hidup di lingkungan air, makhluk hidup
dibedakan menjadi lima kelompok. Sebutkanlah!
19. Tuliskan ciri-ciri
tumbuhan
411
BAB XI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
413
Limbah anorganik
Limbah organik
Lingkungan
Pencemaran/polusi
Sanitary landfill
Ozon
Polutan
Karbon dioksida
(CO2)
Sulfur dioksida
(SO2) nitrogen
monoksida (NO)
Karbonmonoksida
(CO)
Kloro Fluoro
Carbon (CFC)
Dihasilkan dari
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), pembakaran gas alam dan hutan,
respirasi, serta pembusukan.
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor
yang pembakarannya tidak sempurna.
Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan
yang menggunakan penyemprot aerosol.
417
418
Hujan asam
419
atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O
dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga
sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan
inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau
yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub
utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air
laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut
akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin
kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya
suhu bumi meningkat rata-rata 3C sampai 4C pada abad ke-21,
kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat
mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan,
perikanan, dan kehidupan manusia.
Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi
pada ketinggian 30 km diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada
lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi
menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke
matahari.
Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk
aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin dan proses pembuatan
plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan
berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon
menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan
lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk
lubang seperti di atas Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan
mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar
UV yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada
kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada
rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya
pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang
mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain
berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa,
berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan. Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan
menimbulkan polusi.
421
a)
b)
c)
d)
Gambar 11.6. Bentuk-bentuk pencemaran perairan:
a. pengerukan pasir b. limbah rumah tangga,
c. industri, d. pertambangan emas.
425
427
2. Penipisan
lapisan
ozon dapat menyebabkan terjadinya
kanker kulit (terutama untuk orang yang berkulit putih) dan
kerusakan mata (katarak).
3. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya ialah
penyakit kulit, kolera, dan disentri.
4. Ketika menghirup udara yang tercemar timah, maka timah
dapat terabsorpsi kedalam darah dan terakumulasi di dalam
hati, ginjal, dan tulang yang akan mengganggu proses
metabolisme tubuh, bahkan dapat menimbulkan kematian.
5. Konsentrasi merkuri tertinggi terdapat di ginjal, hati, dan otak,
sehingga dapat menyebabkan manusia mengalami kehilangan
sensasi, menjadi buta yang berasal dari ikan yang dikonsumsi
dari teluk Minamata di Jepang, bahkan dapat menyebabkan
cacat janin pada ibu hamil yang mengkonsumsi ikan tersebut.
6. Kadmium yang masuk ke tubuh manusia melalui udara
(pernafasan)
menyebabkan
kerusakan
ginjal
dan
meningkatnya tekanan darah (hipertensi).
Parameter kualitas limbah
Pencemaran lingkungan
dapat diukur dengan parameter
kualitas limbah. Parameter tersebut digunakan untuk mengetahui
tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Beberapa
parameter kimia kualitas air yang perlu diketahui antara lain adalah
BOD, COD, DO, dan pH. Pengukuran fisik dapat dilakukan dengan
memperhatikan warna, bau, dan rasa air sungai, kecepatan laju air
dengan bola pingpong, penetrasi cahaya, dalam dan lebar sungai
dan lainnya.
Manakala pengukuran biologi dilakukan dengan menghitung
indeks keanekaragaman dan kelimpahan organisme air seperti
plankton, benthos, serangga air, moluska, ikan dan lainnya sehingga
diperoleh data yang valid. Pengukuran ketiga metode (faktor fisik,
kimia dan biologi) merupakan metode paling tepat dan akurat dalam
menentukan parameter kualitas perairan.
BOD (Biochemical oxygen demand)
BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikroorganisme yang hidup di perairan untuk menguraikan
bahan organik yang ada di dalamnya. Apabila kandungan oksigen
dalam air menurun, maka kemampuan mikroorganisme aerobik
untuk menguraikan bahan organik tersebut juga menurun.
429
merusak lingkungan.
Bahan yang dipakai tersedia.
Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak memerlukan
peralatan yang mahal)
432
435
436
Gambar 11.10.
Sistem tumpang sari
Rangkuman
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan
budaya digunakan untuk mengembangkan berbagai industri yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia, seperti industri primer,
sekunder, dan tersier.
Berbagi industri selain menghasilkan produk yang dihasilkan
manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan.
Polutan makhluk hidup atau polutan biologi, contohnya bakteri pada
sampah dan kotoran. Polutan zat kimia seperti merkuri (Hg), gas
CO2, gas CFC, debu asbes, dan pestisida, sedangkan polutan fisik
adalah panas dan radiasi.
Pencemaran berdasarkan bentuknya terbagi empat, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan
pencemaran suara. Pencemaran udara dapat berasal dari karbon
monoksida, karbondioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, hujan
asam, efek rumah kaca, penipisan lapisan ozon, dan radiasi.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan, seperti danau,
sungai, serta laut. Sumber pencemaran air berasal dari aktivitas
limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak
lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan
pertanian, dan pertambangan. Ancaman serius lain bagi kualitas
lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara
yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia
disebut kebisingan bila intensitas bunyi melebihi 50 desibel.
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia adalah berikut ini:
dapat menyebabkan seseorang sakit kepala dan pusing,
437
439
440
441
BAB XII
EVOLUSI
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi proses terbentuknya spesies baru dari penemuan
ilmuwan yang dikaitkan dengan teori asal usul kehidupan dan
penemuan fosil. Di samping itu juga dapat memahami proses-proses
terjadinya kesetimbangan gen menggunakan hukum Hardy-Weinberg.
Kompetensi Dasar
12.1. Menyebutkan pencetus teori evolusi.
12.2. Memahami penggunaan Hukum Hardy-Weinberg.
12.3. Mendeskripsikan terbentuknya spesies baru, teori asal usul
kehidupan dan penemuan fosil.
12.4. Memahami proses-proses terjadinya kesetimbangan gen
berdasarkan hukum Hardy Weinberg.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Evolusi, kalian diharapkan dapat memahami
proses terbentuknya spesies baru, pencetus teori evolusi, teori asal
usul kehidupan, penemuan fosil dan penggunaan Hukum HardyWeinberg.
Kata-Kata Kunci
Abiogenesis
Aliran gen
Biogenesis
Evolusi
Fosil
Generatio spontanea
Hanyutan gen
443
bagaimana spesies-spesies
kekerabatan.
yang
berbeda
dapat
memiliki
445
446
Aa
A;a
2
AA (p )
X
: 2 Aa (pq)
=
p (AA)
Aa
A;a
2
: aa (q )
: pq (2 Aa)
: q (aa)
447
0.4 T
0.16 TT
0.24 Tt
0.6 t
0.24 Tt
0.36 tt
TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36
= 4 : 12 : 9
12.2.3. menghitung frekuensi alel ganda
Persamaan (p + q) = 1, hanya berlaku apabila terdapat dua alel
pada suatu lokus autosomal. Apabila lebih banyak alel ikut terlibat
maka dalam persamaan harus digunakan lebih banyak simbol.
Misalnya pada golongan darah sistem ABO dikenal tiga alel, yaitu IA,
IB,I|O.
Misalnya: p = frekuensi alel IA
q = frekuensi alel IB
r = frekuensi alel i
Maka persamaan menjadi (p + q + r) = 1.
Hukum Keseimbangan Hardy-Weinberg untuk golongan darah
sistem ABO berbentuk sebagai berikut:
p2IAIA + 2 pr IAIO + q2IBIB + 2qr IBIO + 2pq IAIB + r2 IOIO
Misalnya 1000 orang siswa di SMA Reksana diperiksa golongan
darahnya menurut sistem ABO. Ditemukan 320 siswa golongan A,
150 golongan B, 40 golongan AB, dan 490 golongan O.
a. berapakah frekuensi alel IAIB dan IO?
b. berapakah jumlah siswa golonganj darah A homozigot ?
c. berapakah jumlah siswa golongan darah heterozigot ?
Penyelesaian :
misal p = frekuensi alel IA
q = frekuensi alel IB
r = frekuensi alel I O
menurut Hukum Hardy-Weinberg:
a.
320 + 490
= 0.81
1000
(p + r ) = 0,81 = 0.9
p = 0.9 0.7 = 0.2 oleh karena (p + q+ r ) = 1 maka, q = 1 ( p+ r) =
1 (0.2 + 0.7) = 0.1
Jadi : frekuensi alel IA = p = 0.2
frekuensi alel IB = q = 0.1
frekuensi alel IO = r = 0.7
449
451
12.4.1.Penghalang
reproduktif
(reproductive
barriers)
mempertahankan terpisahnya spesies
Suatu penghalang reproduktif adalah karakter-karakter dari
makhluk hidup yang menghalangi populasi saling kawin meskipun
mempunyai habitat yang tumpah tindih. Ada dua macam penghalang
reproduktif yaitu:
1. Penghalang prezigotik; mencegah perkawinan atau fertilisasi
antar spesies
a. isolasi musim (temporal)
Spesies pinus Pinus radiata dan P. muricata hidup di area
yang sama di Kalifornia Tengah. Kedua spesies ini tidak dapat
saling kawin karena P. radiata melepaskan serbuk sari pada
bulan Februari, sedangkan P. muricata pada bulan April.
Sigung dari bagian Timur (Gambar 12.c) dan sigung dari
bagian Barat (Gambar 12.d) padang rumput di Amerika,
mempunyai musim kawin yang berbeda, sehingga tidak dapat
saling kawin.
452
453
454
456
458
462
Rangkuman
Proses kompleks pewarisan sifat makhluk hidup yang berubah
dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun disebut
evolusi. Tiga tokoh pencetus teori evolusi adalah J. B. Lamarck,
Charles Darwin, dan August Weismann.
Evolusi berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu
individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan disebut
teori Lamarck, dengan contoh jerapah memiliki leher yang panjang
untuk mencapai daun-daun di pohon yang tinggi.
Ide-ide Charles Darwin dari buku The Origin of Species by Means
of Natural Selection adalah makhluk hidup bervariasi dengan sifat
yang dapat diturunkan; jumlah individu yang dilahirkan lebih
banyak
dari
yang
dapat bertahan hidup; individu-individu
berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan
hidup; dimana sifat-sifat yang diwariskan milik individu membuat
mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan
lingkungan tertentu; dan sebagai akibat dari seleksi lingkungan,
hanya individu dengan sifat yang adaptif terhadap lingkungan dapat
hidup dan menurunkan sifat tersebut pada keturunannya. Seleksi
alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan
menghasilkan spesies baru.
August Weisman menyimpulkan bahwa: perubahan sel tubuh
karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi
berikutnya, dan evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui
sel gamet.
Frekuensi alel atau genotipe dalam populasi dapat stabil dan
tetap berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg dari suatu
generasi ke generasi dengan syarat: populasi besar; tidak ada aliran
gen; tidak ada mutasi (perubahan di dalam gen) ; terjadi perkawinan
acak (random); tidak ada seleksi alam.
Penghalang reproduktif (reproductive barriers) mempertahankan
terpisahnya spesies. Ada dua macam penghalang reproduktif yaitu:
1. Penghalang prezigotik; mencegah perkawinan atau fertilisasi
antar spesies seperti isolasi musim (temporal), isolasi habitat,
isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, isolasi gametik
2. Penghalang poszigotik; mencegah perkembangan makhluk hidup
dewasa yang fertil; zigot yang dihasilkan disebut hibrid zigot. Ada
tiga macam penghalang poszigotik: Ketidakmampuan hibrid untuk
463
465
466
BAB XIII
BIOTEKNOLOGI DAN PERANANNYA
BAGI KEHIDUPAN
Gambar 13.1. Kelinci (a) dan Tanaman (b) yang dapat berpendar
seperti ubur-ubur (c).
Coba kalian lihat foto kelinci dan tanaman yang dapat berpendar
seperti hewan ubur-ubur pada Gambar 13.1. Ahli biologi molekular telah
mengembangkan makhluk hidup yang dapat memancarkan cahaya
seperti makhluk hidup laut ubur-ubur. Para peneliti memasukkan DNA
dari makhluk hidup laut yang bertanggung jawab dalam memancarkan
cahaya ke dalam zigot kelinci atau kromosom tanaman. Akibatnya,
dihasilkan kelinci ataupun tanaman yang mengalami perubahan genetik
sehingga dapat berpendar hijau pada keadaan tertentu. DNA kelinci
ataupun tanaman yang dapat berpendar hijau ini merupakan hasil hasil
rekayasa genetik menggunakan teknologi DNA rekombinan. Rekayasa
genetik merupakan bagian bioteknologi modern yang belakangan ini
berkembang sangat pesat.
467
Praktek bioteknologi sebenarnya telah berlangsung sejak berabadabad yang lalu, yaitu melalui bioteknologi tradisional.
Contohnya
penggunaan mikroba untuk membuat minuman anggur dan keju, serta
pemuliaan atau penangkaran hewan ternak dan tanaman.
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi pengembangan bioteknologi dan dampaknya bagi
kehidupan
Kompetensi Dasar
13.1. Mengidentifikasi ciri dan sifat mikroorganisme dalam proses
bioteknologi.
13.2. Mengidentifikasi dampak pengembangan bioteknologi.
13.3. Mengidentifikasi peranan bioteknologi bagi pertanian sampai
kesehatan manusia.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bioteknologi dan Peranannya Bagi Kehidupan,
kalian
diharapkan
dapat
memahami,
menafsirkan,
dan
mengkomunikasikan
pemahaman
konsep,
penerapan
dan
pengembangan bioteknologi dalam kehidupan.
Kata-Kata Kunci
Antiserum
Bioteknologi
Bioteknologi modern
Bioteknologi tradisional
Bakteri Mesofil
Bakteri Psikrofil
Bakteri Toksoid
Eksplan
Enzim ligase
Enzim restriksi endonuklease
Fertilisasi invitro
Mikoprotein
Makhluk hidup transgenik
Pencucian mikrobial
Penguraian lumpur
Plasmid
Protein Kristal Insektisida
Protein Sel Tunggal
Rekayasa genetik
Termofil
Toksitas selektif antibiotik
Vaksin atenuasi
468
470
471
472
Bacterial cell
Isolate plasmid DNA
and human DNA.
lacZ gene
(lactose
breakdown)
Human
cell
Restriction
site
ampR gene
(ampicillin
resistance)
Bacterial
plasmid
Gene of
interest
Sticky
ends
Human
DNA
Colony carrying
recombinant
plasmid with
disrupted lacZ gene
Bacterial
clone
473
Air
4CH3CHOHCOOH
Asam laktat
474
475
476
477
478
Kapas biasa
Kapas-Bt
479
4.
480
481
482
483
484
13.3.2.3. Sefalosporin
Dihasilkkan oleh jamur Chepalosporium yang diyemukan pada
tahun 1984. Sefalosporin aktif untuk bakteri yang mempunyai
karakter dengan kisaran yang kurang lebih sma dengan penisilin.
Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang
resisten terhadap penisilin.
13.3.2.4. Tetrasiklin
Dihasilkan oleh bakteri Sterptomycin aureofaciens. Berbagai
bentuk tetrasiklin aktif melawan bakteri yang mempunyai karakter
dengan dengan kisaran kurang lebih sama dengan penisilin. Walau
demikian, berkembangnya resistensi telah mengurangi efektivitas
antibiotik ini. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam
tulang dan gigi yang sedang berkembang.
13.3.2.5. Eritromisin
Mempunyai kisaran yang sama dengan penisilin. Eritromisin
bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penisilin
atau dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.
Pada antibiotik berarti bakteri dapat membunuh atau
menghambat pertumbuhan namun, tidak menyebabkan kerusakan
pada sel-sel inang atau sel-sel tubuh manusia. Antibiotik mempunyai
target tertentu yang hanya terdapat pada sel bakteri, misalnya
penisilin dan sefalosporin mampu menghambat biosintesis sel bakteri.
13.3.2.6. Vaksin
Merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang
telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral)
ke dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif
melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin telah membantu berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang
serius. Vaksin berasal dari sumber-sumber berikut.
a. Mikroorganisme yang telah mati
Penggunaan mikroorganisme yang telah mati antara lain
digunakan untuk menghasilkan vaksin batuk rejan dari bakteri
penyebab batuk rejan.
Bakteri tersebut dimatikan dengan
pemanasan atau penggunaan senyawa kimia untuk mendenaturasi
enzimnya.
485
486
487
488
489
492
b. Transfer nukleus
Transfer nukleus (gen inti) adalah dengan memasukkan donor
DNA dari hewan yang karakternya diinginkan kedalam sel telur hewan
yang intinya (DNA-nya) telah dihilangkan (Gambar 13.18). Setelah
terbentuk embrio lalu embrio ditanamkan ke rahim induk hewan yang
akan membesarkannya. Contohnya adalah domba Dolly.
Kloning pada hewan merupakan proses yang mahal dengan
kelebihan yang terbatas dibandingkan dengan teknik reproduksi
lainnya. Kloning pada hewan menimbulkan pertanyaan tentang
kemungkinan kloning pada manusia. Banyak negara yang melarang
percobaan kloning manusia, selain bertentangan dengan agama, juga
dianggap melanggar estetika dan prinsip ilmu dan hukum kedokteran.
Saat ini kloning pada hewan belum dimanfaatkan secara
maksimal karena mahal dan sulit dikerjakan. Kloning pada mamalia
akan dikombinasikan dengan bioteknologi lain untuk menghasilkan
organ-oragan tubuh hasil klon dan jaringan yang digunakan untuk
transplantasi.
*) Transgenik pada tanaman
Agrobacterium tumefaciens merupakan bakteri tanah penyebab
infeksi tumor crown gall pada beberapa tanaman dan dimanfaatkan
sebagai alat untuk melakukan proses transfer gen pada tanaman.
Tanaman transgenik direkayasa menggunakan bantuan
Agrobacterium tumefaciens untuk memperoleh sifat-sifat berikut:
* Penundaan pematangan pada tanaman tomat. Tomat hasil
rekayasa (tomat flavor savor) dapat bertahan beberapa minggu
lebih lama dibandingkan dengan tomat biasa (Gambar 13.19).
493
494
495
496
Rangkuman
Bioteknologi merupakan pemanfatan prinsip-prinsip Biologi dan
teknologi rekayasa terhadap makhluk hidup, sistem, atau proses
biologis, untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi makhluk
hidup maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup
manusia. Bioteknologi berkaitan dan berkembang seiring kemajuan
ilmu mikrobiologi, biologi sel, genetika, dan biokimia.
Bioteknologi yang sudah dikenal atau diterapkan sejak dahulu
disebut bioteknologi tradisional, yang memanfatakan mikroba, proses
biokimia dan genetik secara alami, misalnya pada pembuatan tempe,
oncom, tape, dan asinan. Sebaliknya bioteknologi modern
berhubungan dengan manipulasi (rekayasa) DNA (gen) dan transfer
DNA antar makhluk hidup dengan menggunakan teknologi DNA
rekombinan. Misalnya produksi insulin manusia dengan bantuan
bakteri E. coli, yang telah membawa DNA rekombinan yang
mengandung gen insulin, kloning domba Tracey, domba Dolly, dan
kapas transgenik tahan pestisida . Aplikasi bioteknologi tradisional
maupun modern dapat mencakup bidang pangan, peternakan,
kesehatan, dan pengobatan.
Bioteknologi tradisional dengan menggunakan mikroorganisme
mencakup mikroorganisme pengubah dan penghasil makanan atau
minuman, misalnya oncom, tempe, kecap, minuman anggur, dan
protein sel tunggal. Mikroorganisme penghasil obat, misalnya
antibiotik dan vaksin. Mikroorganisme pembasmi hama tanaman,
misalnya kristal protein bakteri Bacillus thuringiensis (Bt).
Bioteknologi dengan menggunakan kultur jaringan merupakan
teknik kloning menggunakan sel somatik. Bioteknologi dengan
rekayasa genetik mencakup teknik pembuatan DNA rekombinan yang
bermanfaat bagi manusia di bidang: kedokteran dan farmasi,
misalnya pada pembuatan insulin manusia oleh bakteri, terapi gen
manusia, dan antibodi monoklonal. Peternakan dan pertanian,
misalnya adanya makhluk hidup transgenik baik hewan maupun
tumbuhan yang bermanfat bagi manusia.
497
Soal Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada hurup a, b, c, d, atau e untuk
jawaban yang tepat!
1. Mikroorganisme yang bukan digunakan untuk bioteknologi adalah
....
a. Rhizopus oryzae
b. Sacharomyces cereviceae
c. Streptococcus thermophillus
d. Acetobacter xylinum
e. Salmonella thyposa
2. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas
unggul akan menjurus pada ....
a. meningkat jenis hama tanaman
b. meningkat keanekaragaman genetik
c. meningkat keanekaragaman ekologi
d. menurunkan kualitas produk pertanian
e. menurunkan kualitas lingkungan
3. Suatu perkebunan besar di Kalimantan memerlukan bibit unggul
yang seragam dan dalam jumlah beasr. Teknik perbanyakan
tanaman yang dapat dilakukan untuk memenuhi permintaan
tersebut adalah ....
a. stek
b. menempel
c. DNA rekombinan
d. kultur jaringan
e. menyambung
4.
498
DAFTAR PUSTAKA
Abas M, Yadi R, Imam S, Sri N, Sutarto, Murtiningsih, Parlan, Retno N,
Soewarni, Ispondia, Suradi. 2002. Panduan Belajar Biologi I A dan
IB. Yudhistira, Jakarta.
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Alexopoulos CJ, Mims CW, Blackwell M. 1996. Introductory Mycology.
John Wiley & Sons, Inc. New York.
Beckett B & Gallagher RM. 1990. All About Biology. Oxford University
Press, UK-England.
Bold HC & Wynne MJ. 1978. Introduction to the Algae. Prentice-Hall, Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey, USA.
Boolootian RA. 1979. Zoology. The Macmillan Company, London.
Madigan MT, Martinko JM, Parker J. 2006. Brock, Biology of
Microorganisms, 10th ed. Prentice Hall. New Jersey.
Brum G. 1994. Biology: Exploring Life. Johns Wiley and Sons, Inc., New
York.
nd
Campbell NA. Mitchell LG, Reece JB. 1997. Biology, 2 ed. Benjamin
Cummings Publishing Company, Inc., Redword City, England.
Campbell NA. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006.
th
Biology, 5 ed. Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.,
Redword City, England.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud,
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud,
Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Standar Kompetensi.
Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah Kejuruan. Depdikbud,
Jakarta.
501
Keeton WT & Gould JL. 1996. Biological Science, 5 ed. W.W. Norton &
Company, Inc.USA.
Kimball JW, Tjitrosomo SS, Soegiri N. 1996. Biology Jilid I, II, III.
Erlangga, Jakarta.
Kondo. 1982. The New Book of Popular Science. Grolier Int. Inc., New
York.
Lederer RJ. 1984. Ecology and Field Biology. The Benjamin Cummings,
California.
Luria SE, Gould SJ & Singer S. A View of Life. Harper Collins Publishers,
New York.
Mackean DG. 1991. GCSE. Introduction to Biology. John Murray,
London.
Marshall AJ & Williamms WD. 1981. Textbook of Zoology. Vol I:
Invertebrates. Macmillan Press, Australia.
Mix MC. 1992. Biology. The Network of Life. Harper Collins Publishers,
New York.
Monger G & Sangster M. 1988. Systematics and Classification. Longman
Group, London.
502
Purves WK. Life the Science of Biology, 7 ed. Sinauer associations, inc.
WH Freeman and company, USA.
Radioputra. 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Raven PH & Johnson GB. 2005. Biology, 2
College Publishing, Toronto.
nd
ed. Times/Miror/Mosby
rd
ed.
503
Storer T & Usinger R. 1961. Element of Zoology, 2nd ed. McGraw Hill
Book Publishing Co., New York.
rd
Publishing, Fort
504
505
Autotrop
Bakteriofag
Batial
Bentos
Biogas
Biokatalisator
Bioenergi
Biomassa
Bioma
Blastospora
Breeding
Daur ulang
Daya dukung
Daya lenting
Determinasi
Diploblastik
Dendrit
Dihibrida
Diferensiasi
Difusi
Diploid
Dikotomi
Dikotil
Double helix
Dominan
Dispersal
Dikogami
Delesi
506
Duplikasi
Efek rumah kaca
Ekosistem
Ekologi
Elastis
Esionom
Endonom
Endospora
Ekstravaskuler
Embrionik
Enzim
Epistasis
Epiteka
Etiolasi
Eukariotik
Fagotrof
Faset
Fenotipe
Fermentasi
Fertilisasi in vitro
Fisura
Flame Cell
Floem
Fotik
Fototropisme
Fotosintesis
Food chain
: penggandaan gen
: Merupakan gejala peningkatan suhu dipermukan
bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2
(karbon dioksida) di atmosfer
: suatu kondisi hubungan interaksi antara faktor biotik
dengan faktor abiotik
: ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup
dengan lingkungannya
: bersifat lentur
: gerak berupa reaksi terhadap rangsang dari luar
: gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan
oleh rangsangan dari dalam
: spora yang dihasilkan di dalam sel
: pengangkutan
air dan garam mineral di luar
berkas pembuluh, berlangsung dari sel ke sel
secara horizontal
: proses pembentukan dan perkembangan embrio
pada makhluk hidup
: katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan
bertanggung jawab untuk laju dan bersifat khusus
yang tinggi dari satu atau lebih reaksi biokimia
intraseluler atau ekstraseluler
: faktor yang membwa sifat yang menutup
: bagian tutup dari alga diatomae
: batang tumbuhan lemas karena kekurangan sinar
matahari
: makhluk hidup yang memiliki membran inti sel
: makhluk hidup makro konsumen
: mata yang terdapat pada serangga
: sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup, seperti
warna kult, tinggi, jenis rambut
: perubahan enzimatik dan anaerob dari substansi
organik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan
zat organik yang lebih sederhana
: proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh
: retak tulang
: sel-sel api
: pembuluh tapis
: daerah yang masih dapat diterangi sinar matahari
: gerak tumbuh bagian tubuh tumbuhan karena
rangsang cahaya
: asimilasi karbon yang menggunakan cahaya
sebagai energi.
: Proses transfer energi makanan dari sumbernya
(tumbuhan) melalui serangkaian makhluk hidup
yang makan dan dimakan
507
Fraktura
Gastrulasi
Genom
Genotipe
Geitonogami
Gestasi
Gizzard
Gutasi
Gymnospermae
Haustorium
Hemimetabola
Holometabola
Herba
Heterotrof
Hibridisasi
Higroskopis
Hipotesis
Heterosista
Hiperparasit
Hujan asam
Identifikasi
Imbibisi
Inhibitor
Inceneration
Insectivor
Involunter
Irreversibel
508
Isogami
509
Limbah anorganik
510
Netralisme
Piramida energi
Piramida jumlah
Polusi
Plankton
Plasmogami
Predasi
Polisom
Populasi
Progametangium
Prokariotik
Proliferasi
Profag
Profundal
Protokooperasi
Protista
Pseudoselom
Pterigota
Replikasi
Regenerasi
Respirasi
Rodentia
Sanitary landfill
Saprofit
Sarkolema
Sarkoplasma
Sekresi
512
513