DISUSUN OLEH :
NIM : B1D120102
Kelas : 2020 C
Kelompok : 1 ( satu )
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
MARCENCES.
NIM : B1D120102
Kelompok : 1 (satu)
Penilaian :
Asisten Praktikan
Dosen Pembimbing
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat yaitu serai yang
memiliki daun yang rimbun dan lebat.3 Daun dan akar serai (Cymbopogon
Disamping itu, daunnya juga mengandung minyak atsiri yang terdiri dari
Selain itu, daunnya terdapat minyak atsiri yang tersusun dari Beragam
senyawa yang bau unik. Saponin dan minyak atsiri menjadi bahan kimia
tahun 2013, prevalensi kasus kesehatan mulut dan gigi di tanah air
mencakup 25,9%, dan sebanyak 14 provinsi diIndonesia mempunyai
masalah mulut dan gigi. Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras
(Hoshino, 2012).
dan lebat. Daun serai mengandung alkaloid, saponin, tanin, polifenol dan
B. TUJUAN PRAKTIKUM
konsentrasi ekstrak sampel daun serai, menggunakan media MHA dan Cip
TINJAUAN PUSTAKA
(Sulistyo, 1971).
bahan makanan dari dalam sel, perubahan moleku protein dan asam
yaitu suatu substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan dapat
1988).
2011).
akan menjadi lebih parah apabila resistensi tidak dikendalikan, seperti telah
antibiotik untuk pasien diberikan secara berlebihan atau bahkan tidak tepat,
(Tenover, 2006).
metode pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan
didapatkan jumlah sel total maupun jumlah sel hidup adalah tetap.
terjadi lisis sel atau pecah sel. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan
Serai dipercaya berasal dari Asia Tenggara atau Sri Lanka. Tanaman ini
tumbuh alami di Sri Lanka, tetapi dapat ditanam pada berbagai kondisi
tanah di daerah tropis yang lembab, cukup sinar matahari dan memiliki
minyak atsirinya secara komersial dan untuk pasar lokal sebagai perisa atau
dengan nama berbeda di setiap daerah. Daerah Jawa mengenal serai dengan
nama sereh atau sere. Daerah Sumatera dikenal dengan nama serai, sorai
nama see, nau sina atau bu muke. Sulawesi mengenal nama serai dengan
nama tonti atau sare sedangkan di Maluku dikenal dengan nama hisa atau
isa.
metode pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan
menghambat sintesis asam nukleat, dan merusak asam nukleat sel mikrobia.
Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Jika ada, bunganya
putih. Buah dan bijinya juga jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah
lebarnya 2 – 5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan memiliki aroma yang
kuat. Serai memiliki akar yang besar dan merupakan jenis akar serabut
yang berimpang pendek. Batang serai bergerombol dan berumbi, serta
lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi pada pucuk
Salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat yaitu tanaman
serai (Cymbopogon citratus) yang memiliki daun yang rimbun dan lebat.
Secara umum, serai dapat di klasifikasikan dalam dua jenis yaitu, serai
Kedua jenis serai ini mempunyai aroma yang berbeda, selain itu kandungan
kimia atau komponen utama dari kedua jenis tanaman serai ini juga
Guatemala. Selain itu, tanaman ini juga dikenal dengan istilah serai untuk
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu
2. Tempat
Makassar.
a. Cawan Petri
b. Tabung reaksi
c. Ose bulat
d. Cawan porselen
e. Neraca analitik
f. Kaki tiga
g. Autoclaf
h. Tabung erlenmeyer
i. Bunsen
k. Mortar
l. Mikropipet
2. Bahan
a. Media MHA
b. Aquades
c. NaCl
C. Prinsip Kerja
Prinsip kerja metode difusi sumuran adalah terdifusinya senyawa
D. Cara Kerja
1. Pembuatan Media
12 x 30 = 360 ml
360 x 38 = 13,68 g
1000
petri
pertama media
h. Dilakukan penuangan media lapisan kedua hingga menutupi setengah
lemari pendingin
a. 25 %
25 x 5 = 1,25 ml
100
b. 50 %
50 x 5 = 1,5 ml
100
c. 75 %
75 x 5 = 3,75 ml
100
d. 100 %
100 x 5 = 5 ml
100
reaksi
diputar-putar
j. Dipipet campuran air rebusan dan aquades konsentrasi 25% dan 50%
k. Dipipet campuran air rebusan dan aquades konsentrasi 75% dan 100%
masing-masing plate
BAB IV
A. Hasil
Antibiotik (mm)
25% 50% 75% 100%
K+ 50 50 50 50 50 mm Sensitif
(Ciprofloxacin)
K– 0 0 0 0 0 Resisten
(aquades)
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu uji sensitivitas ekstrak serai terhadap
diperoleh yaitu tidak terjadi daya hambat pada ke-4 konsentrasi dan dapat
dikatakan pada (K-) didapatkan hasil resisten. Pada ekstrak rebusan daun
serai, didapatkan hasil yang sama pada (K-) yaitu tidak terjadi daya
hambat pada ke-4 konsentrasi dan dapat dikatakan resisten. Hal ini
hanya dapat membunuh satu jenis mikroba saja yang disebut berspektum
sempit.
membunuh mikroorganisme.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini yaitu uji sensitivitas ekstrak rebusan daun
cip K- dan ekstrak rebusan daun serai, pada setiap konsentrasi, tidak
memiliki nilai rata rata zona hambat atau dapat dikatakan resisten.
B. SARAN
karena bisa saja bakteri tersebut bersifat patogen. Gunakan selalu sarung
DAFTAR PUSTAKA
No. 2
LAMPIRAN
.