Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN RENCANA PENELITIAN

LEMBAR KERJA MAHASISWA

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi

Dosen pengampu :

Drs. Yanti Hamdiyati. M. Si

Dr. Kusnadi, M. Si

Disusun oleh :
Anisa Septia Gestina (1900102)
Kelompok 6
Pendidikan Biologi B 2019

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2021
MERENCANAKAN PERCOBAAN

Judul :
Merencanakan percobaan/penyelidikan mikrobiologi
Tujuan :
Melatih mahasiswa dalam merencanakan percobaan mikrobiologi dalam konteks
penelitian ilmiah (Scientific inquiry)
Pendahuluan:
Kajian mikrobiologi berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari yang dapat
dijadikan objek penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi peningkatan pemahaman dan
keterampilan teknik laboratorium mahasiswa dalam ilmu mikrobiologi. Dalam
penelitian ilmiah, mahasiswa diharuskan merencanakan sendiri suatu rancangan
percobaan atau penyelidikan dengan topik-topik percobaan/penyelidikan yang berkaitan
erat dengan judul-judul praktikum mikrobiologi yang telah diberikan.
Mahasiswa dapat merancang dan merencanakan percobaan sendiri melalui
kegiatan penelitian kecil (Mini-riset). Penelitian kecil ini diharapkan dapat dijadikan
latihan, khususnya bagi mahasiswa dalam merancang suatu prosedur penyelidikan
ilmiah dengan mengikuti prosedur dan tatacara sebagaimana para peneliti atau ilmuwan
menyelesaikan masalah khususnya dalam bidang mikrobiologi. Disamping itu
diharapkan dapat lebih memperdalam kajian mikrobiologi dan mampu
mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan ilmiah. Penelitian kecil ini dapat
dilakukan secara individu atau kelompok. Pada kondisi pandemik Covid 19 ini
rancangan percobaan dilakukan secara individual dengan harapan dapat memberikan
kebebasan berpikir dan berkreasi setiap mahasiswa. Berbagai topik dapat dipilih untuk
merencanakan suatu percobaan atau penelitian ilmiah antara lain: 1.) Uji aktivitas daya
hambat macam-macam merek desinfektan/antibiotik dalam menghambat pertumbuhan
bakteri patogen; 2) Uji aktivitas daya hambat ekstrak tumbuhan yang dipakai oleh
masyarakat di pedesaan dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen, 3)
Penyelidikan Keanekaragaman bakteri yang ada di tanah untuk pupuk hayati, 4)
Pemeriksaan Keanekaragaman jamur dalam tanah sebagai agen bioremediasi, 5) Isolasi
dan karakterisasi mikroba dalam berbagai sumber makanan/minuman jajanan sekolah,
6) Isolasi dan konfirmasi bakteri penghasil endospora dari tanah kebun, 7) Pemeriksaan
mikrobiologis sumber air minum di wilayah perkotaan/pedesaan, 8) Isolasi dan
konfirmasi bakteri gram positif/gram negatif/BTA pada pasien di suatu rumah sakit, 9)
Pengaruh media terhadap pertumbuhan mikroorganisme dsb..
Selanjutnya lengkapilah pertanyaan berikut:

Pertanyaan Pengarah
1. Identifikasi masalah apa yang menurut anda penting untuk segera dicari
solusinya dan diteliti lebih lanjut terkait dengan penerapan kajian mikrobiologi
dalam kehidupan?
Jawaban :
Pemanfaatan tanaman lidah buaya sebagai penghambat pertumbuhan bakteri.

2. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan


solusinya?
Jawaban :
Berbagai macam tumbuhan memiliki manfaat yang luas bagi manusia. Tidak
hanya sebagai tanaman hias, namun dapat dimanfaatkan sebagai obat. tercatat
pada WHO (World Health Organization) bahwa terdapat sekitar 20.000 jenis
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat (Kusmana, 2010).
Indonesia sendiri merupakan Negara yang kaya akan berbagai macam tanaman
yang dapat digunakan sebagai obat. (Aswarita, 2013)
Indonesia memiliki berbagai tumbuhan yang beragam, namun masih minim
pemanfaatan tanaman khususnya dalam bidang antibakteri, anti jamur, anti
virus, anti inflamasi dan anti tumor. Sangat disayangkan apabila masyarakat
tidak mengetahui bahwa tanaman di sekitar tempat tinggalnya dapat dijadikan
pencegahan resistensi pertumbuhan bakteri.

3. Ajukan beberapa pertanyaan penelitian untuk dapat menjawab masalah anda?


Jawaban :

a. Bagaimana efektivitas ekstrak tanaman lidah buaya terhadap


pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?
b. Bagaimana prinsip pencegahan pertumbuhan bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus oleh ekstrak tanaman yang diuji?
c. Bagaimana kaitan senyawa fitokimia yang dikandung oleh tanaman
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus?

4. Tuliskan minimal tiga informasi awal (dari rujukan ilmiah) beberapa landasan
teoritis sebagai asumsi yang akan menjawab masalah anda! Sumber rujukan
dilampirkan (minimal 3 buah artikel)
Jawaban :
Aloe vera telah lama dijuluki sebagai tanaman obat, bahkan master healing
plant (tanaman penyembuh utama). Gel Aloe vera memiliki aktivitas sebagai
antibakteri, antijamur, peningkat aliran darah ke daerah yang terluka dan
menstimulasi fibroblas yang bertanggung jawab untuk penyembuhan luka.
Publikasi pada American Pediatric Medical Association menunjukkan bahwa
pemberian gel Aloe pada hewan coba, baik dengan cara diminum maupun
dioleskan pada permukaan kulit, dapat mempercepat penyembuhan luka
(Astawan, 2009).
Dewasa ini telah diketahui banyak manfaat Aloe vera di bidang
Kedokteran Gigi. Aloe vera mengandung 20 mineral, 12 vitamin, 18 asam
amino, dan 200 senyawa aktif termasuk enzim, triterpenes, polisakarida,
flavonoid, dan gugus glikosida. (Dharma, 1985). Aminoglikosida merupakan
suatu golongan antibiotik bakterisid dan memiliki sifat- sifat kimiawi,
antimikroba, farmakologis dan toksik yang karakteristik. Pada umumnya
aminoglikosida dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram-positif maupun
gram-negatif. Dalam bentuk garam sulfat atau hidroklorida bersifat mudah larut
dalam air. Aminoglikosida bersifat bakterisid untuk organisme yang peka
dengan cara penghambatan sintesis protein ireversibel (Siswandutio, 2020).

5. Tuliskan rencana penyelidikan ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut


Percobaan yang akan dilakukan yaitu uji daya hambat ekstrak daun lidah buaya
(Aloe vera L.) Terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
RANCANGAN RENCANA PERCOBAAN/PENELITIAN
MIKROBIOLOGI INDIVIDU

1. Judul Penelitian
Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

2. Tujuan
Untuk menentukan efektivitas daya hambat pertumbuhan Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus oleh ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan
metode difusi agar.

3. Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas daya hambat pertumbuhan Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus oleh ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan
metode difusi agar?

4. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana efektivitas ekstrak tanaman lidah buaya terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus ?
b. Bagaimana prinsip pencegahan pertumbuhan bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus oleh ekstrak tanaman yang diuji?
c. Bagaimana kaitan senyawa fitokimia yang dikandung oleh tanaman
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus?
5. Variabel penelitian
a. Variabel bebas
Jenis ekstrak tanaman yang diberikan
b. Variabel terikat
Pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
c. Variabel kendali
Waktu pengamatan, sumber bakteri, pembuatan ekstrak etanol tanaman
dengan cara maserasi

6. Parameter yang diukur dan metode pengukurannya


a. Ukuran diameter zona penghambatan
b. Waktu pengukuran selama dua hari
c. Diukur dengan menggunakan penggaris dan diberi tanda diluar cawan petri.

7. Landasan Teoritis
Lidah buaya dan 60 spesies lainnya, termasuk famili Liliaceae. Tanaman
ini dapat tumbuh di cuaca panas dan kering karena kapasitas yang tinggi dalam
mempertahankan air. Aloe vera memiliki kemampuan antibakteri, antijamur,
antivirus, anti inflamasi, dan anti-tumor sifat yang membuatnya berguna dalam
luas berbagai penyakit termasuk: arthritis, asma, penyakit gastrointestinal, dan
masalah kulit (mis: psoriasis, pembakaran dan luka) (Ehsani at all, 2013)
Penggunaan antibakteri merupakan solusi untuk menangani berbagai
penyakit infeksi. Namun ketidaksesuaian dosis yang diberikan dapat
mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap zat antibakteri tersebut
(Wardani 2008). Timbulnya masalah resistensi ini seakan menambah daftar
masalah yang belum terselesaikan, sehingga dibutuhkan pembaharuan atau
pengembangan obat-obat bahan alam untuk membunuh bakteri dan mencegah
terjadinya resistensi. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman
obat yaitu daun lidah buaya atau Aloe vera L (Ariyanti, 2012) .
Ekstrak daun lidah buaya secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Pseudomonas aeruginosa (Isabela, 2009) . Aloe chinensis Baker dan
Aloe barbadensis Miller juga dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli
(Rahayu 2006) . Ekstrak daun lidah buaya dapat menghambat beberapa bakteri
Gram negatif diantaranya E. coli dan Klebsiella pneumoniae dengan metode
MIC (Minimum Inhibit Concentration) (Cooposamy, 2007). Pada daun lidah
buaya mengandung suatu senyawa antroquinon yang ditemukan pada getah daun
lidah buaya. Senyawa ini merupakan zat antimikroba dan juga dapat
memberikan efek analgesic. Disamping itu, pada daun lidah buaya juga terdapat
beberapa senyawa yang berperan sebagai antiinflamasi dan antibakteri seperti
campesterol, sitosterol dan lupeol (Thiruppathi, 2010) .
Escherichia coli merupakan bakteri yang terdapat dalam usus manusia
yang bertindak sebagai flora normal namun di beberapa strain bersifat pathogen
yang berpotensi mengakibatkan penyakit diare (Aswarita, 2013).
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang menyebabkan terjadinya
berbagai macam infeksi epidermal dan subkutan seperti piogenik, bisul, infeksi
pneumonia lesi supuratif, dan luka (Otietno at all, 2008). Tercantum pada data
WHO, pada tahun 2008 penyakit infeksi telah memakan korban jiwa lebih dari
9.500.000 orang setiap tahunnya (Mathers, 2008) .

8. Hipotesis

Adanya daya hambat bakteri yang ditimbulkan dari ekstrak daun lidah buaya.
9. Kebutuhan Alat dan Bahan

Alat Bahan

Jarum ose Biakan murni Staphylococcus aureus

Autoklaf Akuades

Cawan petri KNA

Kapas Etanol

Tabung reaksi

10. Prosedur dan Langkah-Langkah Penelitian

a. Pembuatan ekstrak aloe vera


b. Pemurnian

c. Pengenceran ekstrak Aloe vera


d. Uji Resistensi
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, N. K. Darmayasa, I. B. G. Budirga, B. K. 2012. DAYA HAMBAT EKSTRAK


KULIT DAUN LIDAH BUAYA (Aloe barbadensis Miller) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan
Escherichia coli ATCC 25922, vol. 16 no. 1. Hlm. 1-4.
Astawan M. Mari kita santap lidah buaya. Available at
http://www.depkes.go.id/downloads/waspadai.
Aswarita, r. 2013. Interaksi ekstrak daun lidah buaya (aloe vera l.) Dan daun jambu biji
(psidium guajava l.) Terhadap daya hambat escherichia coli secara in vitro. Vol.
1, no. 2, 61-120.
Cooposamy, R.M., & Magwa M.L. (2007). Traditionaluse, antibacterial activity and
antifungal activity of crude extract of Aloe excelsa. African Journal of
Biotechnology, 6 (20): 2406-2410.
Ehsani, M., Amin Marashi, M., Zabihi, E., Issazadeh, M., & Khafri, S. (2013). A
Comparison between Antibacterial Activity of Propolis and Aloe vera on
Enterococcus faecalis (an In Vitro Study). Int J Mol Cell Med, 2(3), 110-116.
Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm ed/24551800
Otieno, J.N., Kennedy M.M.H., Herbert V.L., & Rogasian L.A.M. 2008. Multi Plant or
Single Plant Extracts, Which Is The Most Efective for Local Healing in Tanzania?.
Afr. J. Trad. CAM. 5 (2): 165-172.
Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Tanaman obat asli milik masyarakat Bangsa dan
Negara RI. 2007. Available at http://www.bmf.litbang.depkes.go.id
Rahayu, I. D. 2006. Aloe barbadensis Miller dan Aloe chinensis Baker sebagai
Antibiotik dalam Pengobatan Etnoveteriner Unggas secara In Vitro. Jurnal
Protein 13(1).
Siswandutio, Soekardjo B. Kimia medicinal Edisi ke-2. Surabaya: Airlangga University
Press; 2000.
Wardani, A.K. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Residu Ekstrak Etanolik Daun
Arbenan (Duchesnea indica (Andr. Facke.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Antibiotik Beserta Profil Kromatografi
Lapis Tipis [Skripsi S-1], Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah.
Surakarta.
Isabela, A. 2009. Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Pertumbuhan
Pseudomonas aeruginosa pada Pasien Osteomielitis Bangsal Cempaka Rumah
Sakit Ortopedi Prof.Dr. R.Soeharso Surakarta In Vitro [Abstrak], UPT
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, Solo.

Anda mungkin juga menyukai