Anda di halaman 1dari 5

DAYA ANTIMIKROBA TANAMAN BERKHASIAT DAUN JAMBU BIJI

(Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI DENGAN METODE DIFUSI


AGAR

Laporan Praktikum
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mikrobiologi Lanjut
Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd

Oleh :
Kelompok 1 / Offering B
1. Dini Annisha (160341800289)
2. Ismail (160341800397)
3. Mustika Ayu Wulansari (160341801111)
4. Ummi Nur Afinni D.J. (160341800337)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Oktober 2016
I. Tanggal Praktikum: 27 Oktober 2016
II. Judul: Pengujian Daya Antimikroba Tanaman Berkhasiat Daun Jambu
Biji (Psidium guajava) terhadap Bakteri dengan Metode Difusi Agar.
III. Topik: Daya antimikroba tanaman berkhasiat obat.
IV. Tujuan.
1. Untuk mengetahui daya antimikroba dari daun jambu biji (Psidium
guajava) terhadap bakteri dengan metode difusi agar

V. Dasar Teori
Pemanfaatan bahan alam sebagai pengobatan kini mulai diminati lagi oleh
masyarakat (back to nature). Penggunaan tamanan untuk penyembuhan suatu
penyakit didasarkan pada pengalaman yang diwariskan oleh generasi terdahulu
kepada generasi berikutnya yang lebih dikenal dengan sebai obat tradisional.
Tanaman berkhasiat obat mempunyai nilai lebih ekonomis dan efek samping
lebih kecil dibandingkan dengan obat-obat sintesis, karena itu penggunaan
tumbuhan obat dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya
lebih aman dan efektif (Wasitaatmadja dalam Dewanti & Wahyudi. 2011).

Menurut Hastuti (2012) berbagai jenis tanaman berkhasiat obat telah


banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Masyarakat
menggunakan daun jambu biji untuk mengobati diare, daun patikan cina
(Euphorbia thimifolia) untuk mengobati penyakit disentri basiler, daun sirih
(Piper betle L.) untuk mengobati penyakit batuk, dsb. Dalam tanaman, berkhasiat
obat terkandung senyawa-senyawa yang bersifat antimikroba.

Salah satu tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional


adalah tanaman jambu biji (Ajizah, 2004). Jambu biji atau Psidium guajava
memiliki khasiat baik untuk kesehatan maupun sebagai obat penyakit tertentu.
Daun jambu biji diketahui berkhasiat untuk mengatasi diare, disentri,
antiinflamasi, antimutagenik, antianalgesik dan antimikroba (Astuti, 2012;
Tannaz, 2014). Kultivar dari tanaman jambu biji yang sering dipakai untuk
pengobatan yaitu kultivar dengan daging buah merah karena menunjukkan daya
antimikroba lebih tinggi daripada kultivar daging buah putih (Darsono, 1995
dalam Sundari dkk, 2010).
Pengujian daya antimikroba tanaman berkhasiat obat terhadap bakteri
menggunakan metode difusi agar (disc diffusion method). Prinsip pengujian ini
adalah penempatan suatu cakran kertas yang mengandung antibakteri dengan
konsentrasi tertentu secara hati-hati pada lempeng agar yang telah ditanami biakan
bakteri uji. Pengamatan makroskopis, meliputi pemeriksaan terhadap deaerah
jernih disekeliling cakram (Sofyan, 2010).

Bakteri yang digunakan dalam uji ini yaitu bakteri Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang pendek,
bersifat fakultatif anaerob dengan koloni berbentuk bulat dan cembung, bersifat
memfermentasikan laktosa dan beberapa strain Escherichia coli bersifat
menghemolisis darah. Eschericha coli umumnya menyebabkan penyakit diare
Escherichia coli diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari virulensinya
dan tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme berbeda (Dewanti
dan Wahyudi, 2011). Seebagian besar sifat-sifat yang dimiliki oleh bakteri ini
hampir terdapat pada bakteri lainnya. Oleh karena itu penggunaan E. coli dapat
dianggap mewakili semua golongan bakteri (Darkuni, 2012).

HASIL DISKUSI

1. Adakah zona hambat yang terbentuk di sekeliling lubang sumuran? Jika


ada mengapa, jelaskan!

Jawaban: Ada, karena adanya zat antibiotik yang dikeluarkan oleh daun jambu biji
yaitu flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang bersigat fungisitik atau
bakterisitik sehingga dalam percobaan kali ini mampu menghambat pertumbuhan
bakteri E.coli dan bakteri S. aureus.

2. Adakah perbedaan ukuran diameter zona hambat pada masing-masing


konsentrasi sari daun jambu biji? Jelaskan!

Jawaban: Pada praktikum tidak menggunakan berbagai konsentrasi sehingga tidak


dapat menjawab perbedaan ukuran diameter zona hambat.
3. Adakah perbedaan ukuran diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E.
Coli antara masing-masing varietas daun jambu biji? Bila ada, berikan
penjelasan!
Jawaban: Pada praktikum tidak menggunakan berbagai varietas jambu biji
sehingga tidak dapat menjawab perbedaan ukuran diameter zona hambat pada
berbagai varietas jambu biji.
4. Berapakah konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang paling efektif
menghambat pertumbuhan E.Coli secara in vitro?

Jawaban: Percobaan kali ini, praktikan masih belum menguji berbagai konsentrasi
ekstrak daun biji sebagai zat antibiotik yang mampu menghambat pertumbuhan
bakteri.
5. Mengapa bakteri yang di uji harus dibiakkan lebih dahulu dalam medium
cair selama 1x24 jam? Jelaskan!

Jawaban: Bakteri dibiakkan selama 1x24 jam karena pada saat tersebut bakteri
telah mangalami fase tumbuh yang baik dan cepat sehingga sesuai untuk
pengujian daya antibiotik tumbuhan berkhasiat (misalnya: ekstrak daun jambu
biji) terhadap pertumbuhan bakteri.

Daftar Rujukan

Brooks, G. F., Butel, J. S., & Morse, S. A. 2001. Medical Microbiology Twenty
Second Edition. San Francisco: McGraw-Hill Company Inc.

Darkuni, M. N. 2012. Bahan Antimikroba. Malang: Universitas Negeri Malang.

Dewanti & Wahyudi. 2011. Uji Aktivitas Antimikroba Infusum Daun Salam
(Folia Syzygium Polyanthum Wight) terhadap Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli secara In-Vitro, (Online), Jurnal Medika Planta - Vol. 1
No. 4. Oktober 2011 (http://download.portalgaruda.org/ article.phparticle-
72090&val4908&title), diakses tanggal 1 November 2016

Hastuti, U. S. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi untuk Program S-2


Biologi. Malang: UMM Press.

Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Alih
Bahasa: Huriwati Hartono dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sofyan, M. 2010. Disk Agar Diffusin Test. (Online), (http://forum.upi.edu index
.phptopic15618.0), diakses tanggal 1 November 2016

Anda mungkin juga menyukai