Anda di halaman 1dari 3

Bioprospeksi Amfibi

Rismawati Razak
(Guru Biologi SMA Islam Athirah 1 Makassar)

Apa itu Bioprospeksi? Bioprospeksi berasal dari dua kata biodiversity dan prospek.
Biodiversitas keanekaragaman makhluk hidup sedangkan prospek merupakan prospek
atau keuntungan sosial dan komersil yang bisa diperoleh dari makhluk hidup.
Bioprospeksi adalah eksplorasi keanekaragaman hayati untuk sumber daya yang
bernilai sosial dan komersial. Bukan hanya pemanfaatan makhluk hidup secara
langsung namun sampai kepada pemanfaatan senyawa, molekul, biokimia, dan
informasi genetika suatu makhluk hidup. Pemanfaatannya pun bisa berbagia bidang
seperti pertanian, perikanan, bioremediasi, kosmetik, nanoteknologi, dan farmasi. Jadi
Bioprospeksi adalah prospek dari keanekaragaman hayati di suatu daerah untuk
dijadikan sebagai aneka produk yang bisa digunakan manusia untuk kebutuhan
hidupnya.

Pertama kali mengetahui ilmu ini dari salah satu mata kuliah di Biologi Unhas yang
diberi judul Biodiversitas dan Bioprospecting. Pada saat perkuliahan begitu banyak
produk yang ditunjukkan dosen sebagai produk hasil kuliah bioprospeksi mahasiswa,
mulai dari losion, sabun cair, minyak angin, tas, sandal dan semua hasil kerajinan
tersebut berasal dari pemanfaatan organisme. Terkadang ada resep obat-obatan keluarga
yang dibuat untuk mengobati aneka penyakit namun belum ada penelitian mengenai
produk tersebut apakah betul dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Dengan mempelajari
bioprospeksi ini kita bisa menelaah bioprospeksi dari berbagai kelompok makhluk
hidup.
Bermacam-macam kajian bioprospeksi yang pernah Saya kaji yaitu Archaebacteria
khususnya bakteri halofili, invertebrata khususnya kerang Anadara sp., Tunicata dan
Lancelet serta Amfibi.
Mungkin sangat sedikit peran Amfibi yang kita ketahui dalam kehidupan. Sebagai
komponen ekosistem yang memiliki jasa ekologi – ini saja jika dikaji secara detil akan
sangat panjang dan lama pemahasannya, minimal yang kita ketahui adalah sebagai
herbivor dan karnivora. Peran lainnya, sebagai sumber protein hewani, sebagai hewan
model dalam penelitian dan pada bidang ekonomi sudah banyak dibudidayakan
misalkan katak lembu.
Lebih dari itu, amfibi sangat banyak manfaatnya. Pada bidang Biokimia dan
Bioteknologi misalnya, diteliti oleh Artika dkk. (2015) bahwa sekresi lendir pada kulit
katak mengandung zat anti mikroba ditemukan pada Anura endemis di Indonesia kodok
darah Leptophryne cruentata dan katak pohon Jawa Rhacophorus margaritifer. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secret dari kulit kedua species tersebut memiliki
aktivitas antibakteri baik pada bakteri Gram-postif misalnya Staphylococcus aureus
maupun pada bakteri Gram-negatif misalkan pada Escherichia coli. Hal ini
mengidikasikan bahwa ada peluang mengembangkan zat antibakteri baru dari hasil
penelitian tersebut.
Bidang Kesehatan yaitu katak cakar Afrika Xenopus laevis sebagai living test pact
karena jika seorang ingin mengetahui kehamilan maka menginjeksikan urine ke dalam
tubuh katak Xenopus menyebabkan katak tersebut akan bertelur sebagai respon terhadap
hormon yang ada pada urine wanita hamil.
Selain itu Katak juga berperan dalam dunia Kesehatan dan Budaya Lokal Burkina Faso,
salah satu negara di Afrika Barat. Sampel penelitian terdapat pada dua wilayah provinsi
Ganzourghou, dan provinsi Gourma. Sejumlah responden 68-93% dari dua wilayah
tersebut mengonsumsi katak sebagai protein hewani. Selain itu katak dipercaya sebagai
obat untuk infeksi pernapasan, batuk, kutil, radang kulit, antibakteri dan anti jamur,
melawan kanker, penghilang rasa sakit, mencegah sel-sel ODHA terserang HIV
(Mohneke, dkk., 2011). Meskipun penggunakaan di afrika sebatas pada kelas
masyarakat menengah ke bawah, namun kepercayaan turun temurun menginsyaratkan
kecerdasan para leluhur dalam bidang etnozoologi yang sejalan dengan penelitian
terbaru yang masih terus dilakukan saat ini.
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya
(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan
manusia). Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada
sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu
menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat (QS. Al Furqan (25): 1-2).
Sumber

Artika, I. M., Pinontoan, S., Kusrini, M. D. 2015. Antibacterial Activity of Skin


Secretion of Bleeding Toad Leptophryne cruentata and Javan Tree Frog Rhacophorus
margaritifer. American Journal of Biochemistry and Biotechnology 11(3):127-131.
Tersedia di
https://www.researchgate.net/publication/287218415_Antibacterial_Activity_of_Skin_
Secretion_of_Bleeding_Toad_Leptophryne_cruentata_and_Javan_Tree_Frog_Rhacoph
orus_margaritifer

Meike Mohneke , Abiodun B. Onadeko & Mark-Oliver Rödel (2011) Medicinal


and dietary uses of amphibians in Burkina Faso, African Journal of Herpetology, 60:1,
78-83, Tersedia di http://dx.doi.org/10.1080/21564574.2011.564660

Yong, Ed. (2017). How a Frog Became the First Mainstream Pregnancy Test. The
Atlantis. Tersedia di https://www.theatlantic.com/science/archive/2017/05/how-a-frog-
became-the-first-mainstream-pregnancy-test/525285/?utm_source=copy-
link&utm_medium=social&utm_campaign=share

Anda mungkin juga menyukai