Anda di halaman 1dari 19

STIMULUS 1

Mapel : Biologi

Jenjang : Kelas XII Fase F

Capaian : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan


bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ
Pembelajaran pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan
proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila.

Tujuan : 12.24 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


Pembelajaran perkembangan dengan menyajikan laporan hasil percobaan sederhana.

Padanaan pd : 12.3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap
KD K13 pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

Judul : Penelitian Faktor Luar


Stimulus

Seorang peserta didik melakukan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan. Percobaan tersebut bertujuan untuk menguji pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman. Hipotesis yang diajukan oleh peserta didik tersebut adalah “Tanaman
membutuhkan cahaya untuk keberlangsungan hidupnya”. Adapun langkah-langkah
percobaan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Menyiapkan dua buah tanaman yang berasal dari species yang sama, umur, ukuran, berat
dan tinggi tanaman juga sama.
2. Memberi keterangan kedua tanaman dengan memberikan label masing masing pot dengan
Pot A dan Pot B
3. Menanam tanaman menggunakan campuran tanah pupuk, namun karena stok campuran
tersebut habis, maka Pot B diberikan tambahan tanah biasa tanpa campuran pupuk.
4. Menyiram kedua tanaman tersebut dengan volume 100 mL air
5. Meletakkan Pot A di dekat jendela sehingga terpapar cahaya yang cukup, dan Pot B
diletakkan pada loker sehingga tidak mendapatkan akses cahaya matahari.
Peserta didik menyiram Pot A setiap dua hari selama dua pekan, namun lupa menyiram Pot B
disebabkan karena lokasinya yang berada di dalam loker.
Pot B
Pot A

Sumber:
https://www.dreamstime.com/
Pada hari ke 14, Pot A tumbuh dengan subur, namun Pot B dalam kondisi layu dan mati.
Peserta didik menulis kesimpulannya sebagai berikut: Pot B mati, hal tersebut terjadi karena
tanaman tidak memperoleh cahaya. “Tanaman akan mati jika tidak memperoleh cahaya
matahari. Penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Tanaman
membutuhkan cahaya untuk keberlangsungan hidupnya”.
Sumber: Buku Biologi GCE “O” Level
Soal 1.

Judul Stimulus Penelitian Faktor Luar


Diberikan stimulus, peserta didik menjelaskan percobaan
Indikator
pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan.
Bentuk Soal Uraian

Soal Identifikasi faktor yang mungkin membuat kesimpulan


peneliti tidak akurat, dan jelaskan bagaimana faktor tersebut
akan memengaruhi hasil pengamatan.

Kunci Jawaban Faktor yang membuat penelitian tidak akurat disebabkan:


1. Media tanam yang tidak sama
2. Jumlah air yang diterima tidak sama
Tentu kedua faktor tersebut mempengaruhi hasil penelitian
sehingga akan sulit menilai variabel penelitian karena ada
faktor lain yang berpotensi menjadi variabel penelitian.

Pembahasan Faktor yang membuat penelitian tidak akurat disebabkan


karena adanya kesalahan membedakan variabel kontrol
seperti campuran tanah+pupuk pada kedua pot tersebut
berbeda, dan jumlah air yang diperoleh berbeda. Sehingga
adanya perbedaan yang mencolok antara hasil akhir Pot A
dan Pot B tidak menggambarkan hasil ercobaan secara
akurat.

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


Mengacu pada langkah-langkah penelitian yang sudah tidak
memperhatikan variable yang harus dikontrol seperti
campuran tanah+kompos, dan jumlah asupan air yang harus
diterima
Menyebutkan keseluruhan variabel kontrol yang tana
sengaja dibuat berbeda
Nilai Sebagian
Kode 1: Menyebutkan kesalahan dengan benar, tanpa
penjelasan
 lupa menyiram
 campuran tanah+pupuk pot A lebih banyak, dan pot B
hanya sebagian
Tidak Ada Nilai
Mengacu pada cahaya saja, sama dengan kesimpulan pada
percobaan
Jawaban lain
Kosong.

Soal 2.

Judul Stimulus Penelitian Faktor Luar


Diberikan gambaran percobaan, Peserta didik mengajukan
Indikator
kesimpulan penelitian yang lebih akurat.
Bentuk Soal Uraian

Soal Paparkan kesimpulan yang lebih akurat, sehingga dapat


menggambarkan fakta percobaan!

Kunci Jawaban Kesimpulan pada percobaan tersebut adalah bahwa


kematian pada tanaman terjadi bukan karena tidak
memperoleh cahaya matahari, namun karena tidak
memperoleh air sehingga tanaman dehidrasi dan mati.
Penyiraman menjadi salah satu faktor utama untuk membuat
tanaman tumbuh dengan subur, tanpa penyiraman secara
teratur tanaman akan layu dan berakhir mati.
Adapun faktor cahaya, pada banyak rujukan penelitian yang
meskipun tanaman tidak memperoleh cahaya matahari akan
tetap hidup walau kondisinya tanamannya pucat
dikarenakan faktor dalam fotosintesis tidak terjadi secara
optimal.

Pembahasan

Pedoman Penskoran Skor 1


Mengacu pada kesimpulan yang seharusnya diajukan oleh
penelitian yaitu :
Menyebutkan bahwa pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tidak dapat diukur dikarenakan adanya
variabel kontrol yang tidak dijaga.
Skor 0,5
Menyebutkan item kesimpulan dengan benar, tanpa
penjelasan Cahaya sulit diukur karena ada variabel kontrol
yang tidak dibuat sama antara kedua pot tanaman.
Skor 0
1. Mengacu pada cahaya saja, sama dengan kesimpulan
pada percobaan
2. Jawaban lain
3. Kosong.

Soal 3.

Judul Stimulus Penelitian Faktor Luar


Diberikan gambaran percobaan, Peserta didik mengajukan
Indikator
Variabel bebas sesuai prosedur penelitian.
Bentuk Soal Isian singkat

Soal Jika kamu diminta membuat dua variabel dari penelitan


tersebut, variabel apa saja yang paling mungkin kamu
ajukan untuk membuat langkah-langkah penelitian tersebut
menjadi tidak salah?

Kunci Jawaban 1. Media tanam


2. Air

Pembahasan Memberikan dua ajuan variabel yang sesuai dengan langkah


pengamatan yang meliputi
• Air, yang diberikan perbedaan siram antara pot a dan b
• Media tanam yang mana nutrisi pada pot A diberikan
secara full, dan Pot B hanya sebagian 1:1 antara
campuran pupuk dan tanah biasa.

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


Menjawab media tanam atau nutrisi, dan Air
Tanpa Nilai
Jawaban lain.
Tidak ada jawaban.

STIMULUS 2
Mapel : Biologi

Jenjang : Kelas XII Fase F


Capaian : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan
Pembelajaran bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ
pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan
proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila

Tujuan : 12.23 Mengkampanyekan pentingnya ASI bagi keberlangsungan hidup


Pembelajaran manusia dengan berbagai media

Padanaan pd : 11.3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan


KD K13 pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).

Judul : Keajaiban ASI


Stimulus

Perhatikan info grafis berikut ini!


ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Berikut ini beragam manfaat dan keajaiban ASI
untuk bayi.
Sumber: https://id.pinterest.com/
Soal 4

Judul Stimulus Keajaiban ASI

Indikator Peserta didik menjelaskan mengenai ASI

Bentuk Soal Pilihan Ganda Kompleks (Benar/Salah)


Berdasarkan pernyataan yang dibuat dalam artikel ini, maka
Soal
identifikasilah pernyataan di bawah ini “Benar” atau “Salah”

Pernyataan Benar Salah


ASI diproduksi pasca kehamilan
Kolostrum terus ada sepanjang ibu
masih memproduksi ASI
Nutrisi optimal hanya diperoleh dengan
pemberian ASI eksklusif.
Kunci Jawaban Berurutan: Salah, Salah, Benar

Pembahasan ASI diproduksi pasca kehamilan (Alasan salah, ASI


(kolostrum) diproduksi sekitar 3-4 minggu kehamilan)
Kolostrum terus ada sepanjang ibu masih memproduksi
ASI, kolostrum hanya akan muncul pertama kali, dan akan
berlanjut menjadi ASI matang yang warnanya lebih putih
dan lebih kental (krimi)
Nutrisi optimal hanya diperoleh dengan pemberian ASI
eksklusif. (pernyataan Benar)

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


Berurutan: Salah, Salah, Benar
Tanpa Nilai
Jawaban lain.
atau
Tidak ada jawaban.

Soal 5

Judul Stimulus Keajaiban ASI

Indikator Menjelaskan manfaat pemberian ASI

Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa Kompleks


ASI masih lebih baik dibandingkan susu formula.
Soal
Informasi yang mendukung pernyataan tersebut adalah ...
A. Mencegah terjadinya risiko berbagai penyakit seperti
diabetes tipe 2, leukimia, dan obesitas.
B. Saluran cerna bayi lebih optimal menerima asupan yang
mengandung sekitar 12,5% zat terlarut dan sisanya
adalah air
C. Pemberian ASI dapat mempererat ikatan batin antara Ibu
dan si Kecil.
D. Dasar pengembangan karakter seperti menghargai orang
lain.
E. Kekurangan zat besi juga dapat diperbantukan dengan
susu formula

Kunci Jawaban E. Kekurangan zat besi juga dapat diperbantukan dengan


susu formula
Pada artikel disebutkan bahwa “Bayi yang diberi ASI
Pembahasan
memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami
kekurangan zat besi dibandingkan dengan susu formula”,
sehingga penyataan pada opsi E tidak mendukung
pernyataan ASI masih lebih baik dibandingkan susu
formula.
Pedoman Penskoran Nilai Penuh
E. Kekurangan zat besi juga dapat diperbantukan dengan
susu formula

Tanpa Nilai

Jawaban lain

atau
Tidak ada jawaban.

Soal 6

Judul Stimulus Keajaiban ASI

Indikator Menganalisis sebuah media mengenai pentingnya ASI

Bentuk Soal Uraian


Mengacu pada infografis di atas, bahwa kandungan laktosa
Soal
ASI dua kali lipat dibandingkan laktosa pada susu sapi dan
susu formula. Namun, pada hasil penelitian yang dilakukan
oleh Astuti, dkk. (2020) yang berjudul ”Analisis
Kandungan Laktosa Dan Protein pada ASI dan Susu
Formula di Kota Semarang” ditemukan bahwa kandungan
laktosa dan protein pada susu formula berturut-turut 38,24
% dan 8,9 % lebih besar jika dibandingkan ASI 1,30% dan
4,69%.
Berdasarkan data penelitian tersebut, argumen apa yang
dapat anda tawarkan, sehingga dapat mendukung
pernyataan bahwa ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi.

Kunci Jawaban Laktosa dan protein pada ASI sudah disesuaikan dengan
kondisi usus bayi, sehingga tingginya kadar nutrisi tersebut,
tidak serta merta baik untuk usus bayi. Adanya perbedaan
kadar laktosa dan protein pada ASI dan susu formula
mempengaruhi pada tumbuh kembang bayi diantaranya
mudahnya bayi terkena karies pada gigi, stunting, gizi yang
kurang, obesitas, dan timbulnya intoleransi bayi terhadap
laktosa ataupun protein.

Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


A. 1, 2, 3 Benar

Tanpa Nilai

Jawaban lain

atau
Tidak ada jawaban.

STIMULUS 3
Mapel : Biologi

Jenjang : Kelas XII Fase F


Capaian : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan
Pembelajaran bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ
pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan
proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila

Tujuan : 12.20 Menciptakan solusi pencegahan gangguan atau kelaianan yang terjadi
Pembelajaran pada sistem reproduksi melalui kampanye dengan berbagai media

Padanaan pd : 11.3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ


KD K13 reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia.
Judul : Jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Stimulus yang dilaporkan di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2016.

Grafik di bawah ini menunjukkan jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) yang dilaporkan di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2016.

HIV DI INDONESIA
Sejak tahun 2010, kasus HIV baru telah menurun sebesar 22% dan
kematian terkait AIDS meningkat sebesar 68%
Orang dengan HIV (semua umur) Kasus HIV baru (semua umur)

Kematian terkait AIDS (semua umur)

Sumber: https://theaseanpost.com/Indonesia_HIV

Soal 7

Judul Stimulus Grafik jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired


Immune Deficiency Syndrome) yang dilaporkan di
Indonesia dari tahun 1990 hingga 2016.

Indikator Peserta didik dapat menginterpretasikan grafik Grafik


jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome)

Bentuk Soal Uraian Singkat

Soal Jelaskan tren umum yang diamati untuk jumlah kasus


HIV/AIDS di Indonesia selama periode 20 tahun terakhir.
Jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia meningkat selama 20
Kunci Jawaban
tahun terakhir.
Pembahasan -

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


Menjawab minimal dua persamaan dan perbedaan secara
sempurna dan menerapkan penggunaan diagram venn secara
tepat.

Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

Soal 8

Judul Stimulus Grafik jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired


Immune Deficiency Syndrome) yang dilaporkan di
Indonesia dari tahun 1990 hingga 2016.

Indikator Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS.

Bentuk Soal Uraian

Soal Bagaimana HIV ditularkan kepada orang yang sehat?

Kunci Jawaban AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus


(HIV). HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh
seperti air mani/darah.
Dengan demikian, HIV/AIDS dapat ditularkan melalui
hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang
terinfeksi. Ini juga bisa ditularkan dengan berbagi jarum
suntik yang digunakan oleh orang yang terinfeksi untuk
menyuntikkan narkoba.

Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


Menjawab minimal dua persamaan dan perbedaan secara
sempurna dan menerapkan penggunaan diagram venn secara
tepat.
Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

Soal 9

Judul Stimulus Grafik jumlah kasus penderita HIV/AIDS (Acquired


Immune Deficiency Syndrome) yang dilaporkan di
Indonesia dari tahun 1990 hingga 2016.

Indikator Menjelaskan cara penularan HIV/AIDS.

Bentuk Soal Uraian

Soal Tuliskan langkah yang dapat dilakukan agar jumlah


penderita HIV/AIDS dapat dikurangi?

Kunci Jawaban Tidak melaukan seks bebas/memiliki satu pasangan seksual


Penggunaan kondom
Dilarang berbagi jarum suntik

Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai Penuh

Kode 1: A. Voltmeter.

Tanpa Nilai

Kode 0: Jawaban lain.


Kode 9: Tidak ada jawaban.

STIMULUS 4

Mapel : Biologi

Jenjang : Kelas XII Fase F


Capaian : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan
Pembelajaran bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ
pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan
proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila

Tujuan : 12.4 Menciptakan solusi pencegahan gangguan atau kelaianan yang terjadi
Pembelajaran pada sistem pernafasan melalui kampanye dengan berbagai media

Padanaan pd : 11.3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
KD K13 sistem respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem respirasi manusia.

Judul : Gambaran Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi pada Penyintas Coronavirus


Stimulus Disease 2019 di Kota Makassar

Berikut adalah ringkasan artikel yang berjudul “Gambaran Tingkat Kebugaran


Kardiorespirasi pada Penyintas Coronavirus Disease 2019 di Kota Makassar.” yang ditulis
oleh Puja Asmaul Husna.
Kebugaran kardiorespirasi adalah ukuran kemampuan paru-paru dan jantung dalam
mensuplai oksigen dalam darah keseluruh tubuh pada saat melakukan aktivitas fisik yang
dilakukan secara terus menerus. Penyintas Covid-19 sering mengeluhkan beberapa gejala
pasca terinfeksi SARS-CoV-2 seperti kelelahan, batuk, sesak napas, demam, dermatitis, sakit
kepala dan lain sebagainya. Gejala-gejala tersebut menetap hingga berbulan-bulan, akibatnya
terjadi limitasi fungsional berupa penurunan toleransi aktivitas fisik yang dirasakan penyintas
Covid-19. Penurunan ini kemudian berdampak terhadap perubahan kebugaran
kardiorespirasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran kardiorespirasi
pada penyintas Covid-19 di kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional populasi penelitian ini adalah penyintas Covid-19 di Kota Makassar. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 385 orang (n=385)
yang merupakan penyintas Covid-19 di kota Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengambilan data primer melalui pengukuran tingkat kebugaran kardiorespirasi
menggunakan Six Minute Walk Test (6MWT). Data umum sampel diperoleh melalui
pengisian kuesioner termasuk didalamnya International Physical Activity Questionnaire-
Short Form (IPAQ-SF) digunakan untuk menilai aktivitas fisik. Data yang terkumpul
kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat
kebugaran kardiorespirasi per karakteriktik responden. Sebanyak 236 orang (61,3%)
penyintas Covid-19 memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi yang rendah dengan nilai
rata-rata jarak tempuh 507,6 meter. Gambaran tingkat kebugaran kardiorespirasi pada
kelompok perempuan (23,1%), usia dewasa (40,5%), IMT normal (30,1%), aktivitas fisik
sedang (25,2 %), pegawai (26,0%), tanpa komorbid (29,6%), gejala asimtomatik dan ringan
(44,2%) serta fase infeksi pascaakut Covid-19 (36,4 %) mayoritas berada pada kategori
rendah.
Sumber: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/16832/
Soal 10

Judul Stimulus Gambaran Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi pada


Penyintas Coronavirus Disease 2019 di Kota Makassar

Indikator Diberikan stimulus, peserta didik dapat menjelaskan


adaptasi organ pernapasan pasca terinfeksi Covid-19.

Bentuk Soal Uraian singkat


Adaptasi fisik apa, menurut artikel di atas, yang mengalami
Soal
penyesuaian sebagai akibat dari terserang Covid-19

Kunci Jawaban

Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai Penuh

Kunci Jawaban: B, B,

Tanpa Nilai

Jawaban lain atau Tidak ada jawaban.

Soal 11

Judul Stimulus Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Indikator Menganalisis perbedaan oogenesis dengan spermatogenesis


yang tersaji dalam diagram venn.

Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa

Soal

Kunci Jawaban

Pembahasan

Pedoman Penskoran
Nilai Penuh
B.Menghasilkan badan polar.

Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

Soal 12

Judul Stimulus Hasil Pemeriksaan Kesehatan

Indikator Menganalisis perbedaan oogenesis dengan spermatogenesis


yang tersaji dalam diagram venn.

Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa

Soal

Kunci Jawaban

Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


B.Menghasilkan badan polar.

Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

STIMULUS 5
Mapel : Biologi

Jenjang : SMA
Capaian : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan
Pembelajaran bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ
pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki
kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan
proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila

Tujuan : 12.7 Mengidentifikasi struktur ginjal dan fungsinya dengan membuat gambar
Pembelajaran struktur ginjal

Padanaan pd : 11.3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
KD K13 sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

Judul : Struktur Nefron


Stimulus

Perhatikan gambar struktur nefron di bawah ini!


Soal 13

Judul Stimulus Struktur Nefron

Indikator Menjelaskan struktur dan fungsi ginjal sebagai organ


ekskresi

Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa

Soal Manakah struktur yang ada di lajur sebelah kiri dengan


fungsi yang ada di lajur sebelah kanan.
Struktur Fungsi
A P osmoregulasi
B Q sekresi ADH
C R filtrasi
D S reabsorpsi air
E U reabsorpsi
Kunci Jawaban D. Bagian S yang merupakan Ansa Henle (turun) berfungsi
mereabsorpsi air
Pembahasan

Pedoman Penskoran Nilai penuh

D. Bagian S yang merupakan Ansa Henle (turun) berfungsi


mereabsorpsi air

Tidak ada nilai


Jawaban lain.

Kosong.

Soal 14

Judul Stimulus Struktur Nefron

Indikator Peserta didik dapat menganalisis peran ADH dalam proses


pembentukan urin.

Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa

Soal Peningkatan pergerakan air akan terjadi ke arah …


A. S jika orang tersebut minum banyak air.
B. R jika orang tersebut minum banyak air.
C. R jika lebih sedikit ADH yang disekresikan oleh orang
tersebut.
D. R jika lebih banyak ADH yang disekresikan oleh orang
tersebut.
E. Q jika orang tersebut minum banyak air.

Kunci Jawaban D. R jika lebih banyak ADH yang disekresikan oleh orang
tersebut.

Pembahasan ADH (Anti Diuretic Hormone) adalah hormon yang


diproduksi oleh Hipotalamus dan disekresikan oleh
hiposisi/pituitari posterior sebagai respons terhadap volume
plasma yang rendah atau osmolalitas yang tinggi. Secara
umum peran ADH adalah mengonservasi air pada tubuh
organisme. Semakin banyak ADH yang disekresi maka
semakin banyak air yang dikonservasi, dan di kembalikan ke
ADH bekerja pada sel utama di saluran pengumpul dengan
mengikat reseptor. Ini memicu jalur pensinyalan intraseluler
yang menyebabkan peningkatan produksi aquaporin-2
(AQP-2) untuk permukaan apikal sel utama. Air kemudian
dapat bergerak melalui tubulus dan kembali ke medula
ginjal. Sama halnya dengan di Loop of Henle, gaya yang
mendorong gerakan ini adalah tingginya konsentrasi Na+ di
medula ginjal.

Pedoman Penskoran Nilai Penuh

D. R jika lebih banyak ADH yang disekresikan oleh orang


tersebut.Tanpa Nilai
Tidak ada jawaban.

Soal 15

Judul Stimulus Struktur Nefron

Indikator Menjelaskan proses terbentuknya urin pada manusia.

Bentuk Soal Isian/Jawaban singkat


Pada sepanjang tubulus kontortus proksimal, terdapat
Soal
kapiler yang membelit yang berperan sebagai konservasi
nutrien yang tersaring masuk pada tahap pertama
pembentukan urin. Organel apa yang mungkin sangat
banyak terdapat pada tubulus tersebut?
Kunci Jawaban Mitokondria

Pembahasan Terjadi transpor aktif glukosa dan asam amino melintasi


membran, oleh karena itu dibutuhkan energi. Organel
penghasil energi adalah mitokondria.

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


1

Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

Soal 16

Judul Stimulus Struktur Nefron

Indikator Menjelaskan proses terbentuknya urin pada manusia.

Bentuk Soal Menjodohkan


Pasangkanlah pernyataan yang ada di lajur kiri dengan
Soal pernyataan yang ada di lajur kanan.

A B
1. Konsentrasi ADH tinggi
2. Bagian yang bekerja paling a. Filtrasi
keras pada penderita b. Reabsorpsi
diabetes melitus c. augmentasi
3.
Kunci Jawaban Mitokondria

Pembahasan Terjadi transpor aktif glukosa dan asam amino melintasi


membran, oleh karena itu dibutuhkan energi. Organel
penghasil energi adalah mitokondria.

Pedoman Penskoran Nilai Penuh


1

Tanpa Nilai

Tidak ada jawaban.

Anda mungkin juga menyukai