Anda di halaman 1dari 4

1

RUANG LINGKUP BIOLOGI


Disusun oleh Epi Supriati,S.Pd.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada


berbagai objek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja

4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah


tentang permaalahan pada berbagai objek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dari rumah siswa dapat menjelaskan dengan tepat ruang lingkup biologi
(permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui
penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja serta memiliki sifat mandiri, jujur, dan
disiplin

PERTEMUAN KEDUA

MATERI

SikapIlmiahdanMetodeIlmiah

https://youtu.be/3Tiyv4jSlOo

TUGAS

Setelah kalian melihat video, buat rangkuman setengah halaman tiap video !

1. Firra ingin menjadi seorang peneliti, tetapi mempunyai sifat pemalas dan selalu
tergesa- gesa dalam melakukan sesuatu. Menurut pendapat kalian apakah Firra bisa
menjadi seorang peneliti? Bagaimana seharusnya sikap seorang peneliti?
Jawab : Bisa, asalkan dia mengubah perilaku dan kebiasaannya. Peneliti harus bersikap
obyektif yang artinya harus bisa membedakan mana fakta atau temuan data serta opini
atau pendapatnya. Dalam analisis hasil penelitian, Peneliti harus menguraikan dengan jelas
temuan fakta tanpa menggunakan pendapat pribadi. Lalu, Peneliti harus bersikap
kompeten yang artinya memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian dengan metode
ilmiah serta teknik tertentu, dan Peneliti harus bersikap faktual yang artinya peneliti harus
mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang
diperoleh, tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang bersifat abstrak.

2. Terdapat judul Penelitian :Pengaruh Intensitas cahaya terhadap pertumbuhan biji


kacang hijau.
Tentukan variable bebas, variable terikat pada percobaan tersebut! (berikan alasan
ilmiahnya!)

Jawab:
1. Variabel terikat
Pertumbuhan kacang hijau, parameternya adalah panjang batang, jumlah daun dan lebar
daun.
2. Variabel bebas :Variasi pemberian intensitas cahaya.
Perlakuan :
a. Kelompok I : kacang hijau dibiarkan terbuka (terkena cahaya langsung).
b. Kelompok II : kacang hijau ditutup dengan plastik mika.
c. Kelompok III : kacang hijau ditutup dengan kardus.

Alasan ilmiahnya: Pada dasarnya komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi,
misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil
fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Hasil dari percobaan tersebut,
Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini
karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis, sedangkan
Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang
kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang
cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, dan berwarna hijau segar.
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata kacang hijau yang tertinggi
adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat
juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang
di tempat gelap.

3. Fatih sedang menyiapkan percobaan tentang perkecambahan biji kangkung. Fatih


menyiapkan beberapa media tanam yaitu menggunakan kapas, tanah, sabut kelapa, dan
rockwoll. Coba kalian bantu Fatih untuk membuat judul percobaan yang tepat sesuai
dengan bahan yang sudah di siapkan. Beri penjelasan ilmiahnya!

Jawab: Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Kangkung (Ipomoea aquatica).

Alasan ilmiahnya, karena saat ini permasalahan yang dihadapi dalam bidang pertanian
salah satunya adalah upaya peningkatan produksi dengan kandungan residu pestisida yang
rendah karena kesadaran masyarakat terkait pentingnya bahan pertanian khususnya
sayuran bebas pestisida semakin meningkat. Selain itu, sempitnya lahan yang tersedia
pada wilayah perkotaan atau perumahan untuk dijadikan lahan pertanian. Adanya alih
fungsi lahan pertanian menyebabkan perlu rekayasa agar dilahan sempit tetap
meningkatkan produksi pendapatan secara ekonomis maupun untuk keperluan hidup
sehari-hari, yaitu bisa dengan menggunakan metode hidroponik.

4. Dalam metode ilmiah terdapat tahap pembuatan Hipotesis. Apa itu hipotesis,
bagaimana cara membuatnya? Dan bagaimana bila hipotesis tidak sesuai dengan hasil
percobaan?

Jawab: Hipotesis adalah sebuah pendapat yang mana fakta dan kebenarannya masih perlu
diuji. Untuk dapat menguji fakta dan kebenaran dari hipotesis (menduga) tersebut maka
harus dibuktikan dengan serangkaian metode dalam penelitian. Dalam hal ini alat uji
biasanya dengan analisis atau perhitungan kalkulasi, statistik dan matematika.

Cara membuatnya:
 Buat list atau catatan pertanyaan. Ini berfungsi agar proses identifikasi mengenai
pertanyaan penelitian menjadi jelas. Dengan begitu peneliti bisa memiliki wawasan
lebih mengenai penelitian.
 Hipotesis adalah dugaan yang diungkapkan, dan bukan sebuah pertanyaan. Perlu
diketahui bahwa hipotesis bukan sebuah pertanyaan pada sebuah penelitian.
Namun hipotesis adalah perkiraan atau bisa juga ramalan yang berlandaskan pada
data dan teori.
 Jabarkan hipotesis yang dimiliki. Salah satu hal yang bisa membuat hipotesis
mudah diterima adalah pengungkapannya jelas dan tidak rumit. Ungkapkan setiap
hipotesis ke dalam tulisan atau ucapan dengan cara sederhana, jika perlu latihan
untuk mengungkapkan hipotesis yang dimiliki.
 Hafalkan setiap variabel yang dipakai. Dengan mengingat variabel yang dipakai
akan membantu peneliti untuk mendapatkan hipotesis yang baik. Variabel tersebut
haruslah diungkapkan dalam bahasa yang sederhana. Contoh variabel diantaranya
adalah siapa saja narasumber yang ikut serta, bagaimana reaksi perubahan dari
narasumber yang diuji, apa akibat yang ditimbulkan setelah pengujian/penelitian
selesai.
 Hipotesis harus bisa diuji. Ini agar segala dugaan bisa diungkapkan dan difilter
secara ketat.
 Pertimbangkan apa saja yang akan dilaksanakan pada proses eksperimen dalam
sebuah uji variabel.
 Identifikasi dan memeriksa setiap variabel yang ada dalam penelitian.
 Buat pernyataan dengan jelas mengenai variabel dependen dan independen dalam
hipotesis.
 Pastikan bahwa hipotesis yang diajukan merupakan sebuah pernyataan yang detail
dan rinci sesuai dengan apa yang sedang diteliti.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:


1. Jangan ubah hipotesis
2. Jangan abaikan hasil eksperimen
3. Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
4. Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan
penyebab ketidaksesuaian
5. Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

Yang harus dilakukan apabila hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan adalah menolak hipotesis tadi dan tetap berpegang pada fakta penelitian.

1 . Mampu Membedakan Fakta dan Opini Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai
bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini
adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya
sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu
membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta
dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.

REFLEKSI

Tulis pertanyaan atau pernyataan tentang materi kali ini !

1. Apa perbedaan antara Penelitian Murni dengan Penelitian Terapan?


2. Apa perbedaan antara Penelitian Eksperimental dengan Penelitian Rekayasa?

Anda mungkin juga menyukai