Anda di halaman 1dari 11

Makalah Mengenai Metode Ilmiah

dalam Ruang Lingkup Biologi.

Di susun oleh :
Chantika Amanda Gunawan
Nur Af”idah
Kelas : X MIPA 4

SMA NEGERI 23 BANDUNG


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,
dan Anugerah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “METODE ILMIAH
DALAM RUANG LINGKUP BIOLOGI.” Tepat pada waktunya. Peyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaika tugas mata pelajaran biologi. Isi dari makalah ini merupakan
pemaparan pengetahuan tentang metode ilmiah di bidang biologi

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan
dalam penyusunan makalah ini.

Bandung, 25 juli 2019

Penyusun.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Makalah ....................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ......................................................................................................... 2

2.1 pengertian metode ilmiah dalam biologi ................................................................ 2

2.2 Tujuan metode ilmiah dalam biologi ..................................................................... 3

2.3 Tahapan metode ilmiah dalam biologi .................................................................... 3

2.4 Unsur unsur metode ilmiah ..................................................................................... 5

2.5 Kriteria metode ilmiah dalam bidang biologi ......................................................... 6

2.6 Karakteristik metode ilmiah dalam biologi……………………………………….. 7

BAB III Penutup ............................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8

3.2 Saran ......................................................................................................................... 8


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Biologi termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA) dan sering juga disebut ilmu
eksakta. Dikatakan ilmu pengetahun alam sebab biologi adalah ilmu yang diperoleh dari fakta-
fakta yang terjadi di alam (fenomena alam) dan dapat diuji coba di laboratorium. Orang yang
mempelajari atau meneliti sebuah fenomena alam dinamakan ilmuwan atau “scientist”.
Seorang ilmuwan bekerja secara sistematis dan teratur, membutuhkan kecermatan,
ketelitian, ketekunan, dan kesabaran yang tinggi. Siapa pun yang ingin meneliti suatu
permasalahan biologi tentu harus bekerja sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah.maka
dari itu ilmu mengenai metode ilmiah sangat penting dalam penelitian suatu permasalahan
dalam bidang ilmu pengetahuan alam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan metode ilmiah dalam biologi ?
2. Apa tujuan metode ilmiah dalam biologi ?
3. Bagaimana tahapan metode ilmiah dalam biologi ?
4. Apa unsur unsur yang terdapat pada metode ilmiah ?
5. Bagaimana kriteria metode ilmiah dalam biologi ?
6. Seperti apakah karakteristik atau sifat metode ilmiah dalam biologi ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk menyelesaikan tugas sekolah ilmu biologi
2. Untuk mengetahui perihal mengenai metode ilmiah dalam ruang lingkup biologi
3. Agar mampu menerapkan dan mengapplikasikan pengetahuan mengenai metode ilmiah dalam
kegiatan yang berkaitan dengan ipa yang berlangsung secara nyata.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Ilmiah dalam Biologi
Sebelum ditemukan metode ilmiah, pengetahuan diperoleh dengan berbagai cara yaitu
prasangka, intuisi, dan coba-coba (trial and error).
■ Prasangka merupakan pengetahuan yang didasarkan pada anggapan-anggapan yang diyakini
kebenarannya namun belum tentu anggapan itu benar.
■ Intuisi merupakan pengetahuan yang didasarkan pada pendapat seseorang yang didasarkan
pada pengetahuannya yang terdahulu melalui proses yang tidak disadari, muncul begitu saja
sehingga kebenarannya sukar dibuktikan meskipun kadang-kadang masuk akal dan sesuai
dengan kenyataan.
■ Trial and error merupakan pengetahuan yang diperoleh setelah melakukan coba-coba atau
untung-untungan.

Pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tersebut tidak relevan lagi dengan keadaan
dan kebutuhan sekarang karena kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi empat syarat yaitu objektif, metodik,
sistematik, dan berlaku umum.
Syarat Keterangan
Objektif yaitu sesuai dengan objeknya yang dapat dibuktikan dengan pengamatan,
tidak didasarkan atas persepsi peneliti/orang lain.
Metodik yaitu pengetahuan itu didapatkan dengan melakukan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
Sistematik yaitu tersusun dalam sistem (tidak berdiri sendiri) yang saling berkaitan
dengan pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu secara
menyeluruh.
Berlaku yaitu pengetahuan itu berlaku untuk semua orang dan dapat dibuktikan oleh
Umum siapa pun dengan langkahlangkah yang sama.

Biologi dikembangkan dengan metode ilmiah, karenanya kesimpulan yang ditarik harus
sah, benar, dapat dibuktikan, tidak berdasar pada persepsi peneliti tetapi dari data-data dan
fakta. Dalam ilmu biologi, metode ilmiah didefinisikan sebagai berikut.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir secara deduktif dan induktif. Berpikir deduktif
berarti berpikir dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus. Dalam metode
ilmiah tercermin dengan munculnya hipotesis yang dibuat berdasarkan teori yang mendasari.
Sedangkan berpikir induktif adalah berpikir dari hal yang bersifat khusus ke hal yang
bersifat umum. Hal ini tercermin dengan langkah penarikan kesimpulan berdasarkan data
dan analisis yang tepat.

2.2 Tujuan Metode Ilmiah dalam Biologi


Tujuan digunakannya metode ilmiah dalam berbagai penelitian terutama di bidang sains adalah
sebagai berikut.
■ Mendapatkan pengetahuan ilmiah yang rasional dan teruji sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
■ Merupakan suatu pencapaian terhadap kebenaran yang didasarkan oleh pertimbangan-
pertimbangan yang logis.
■ Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

2.3 Tahapan Metode Ilmiah dalam Biologi dan Contohnya


Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah ilmiah. Langkah-langkah dalam
metode ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana (ABDIKASIM: apa,
bagaimana, di mana, kapan, siapa, mengapa) tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan
kamu teliti harus jelas batasannya. Sebaiknya masalah juga harus spesifik agar mempermudah
dalam pelaksanaan penelitian dan melakukan kontrol.

2. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban dari masalah yang sedang
diteliti. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara yang didukung oleh pengetahuan dan teori
relevan yang telah dimiliki. Hipotesis inilah yang harus kamu uji kebenarannya melalui
observasi atau eksperimen. Ada dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu hipotesis kerja dan
hipotesis nol.
Jenis
Pengertian Contoh
Hipotesis
Hipotesis Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif berisi Ada pengaruh pemberian
Kerja dugaan yang menyatakan bahwa perlakuan yang pupuk N terhadap
kamu berikan dalam penelitian berpengaruh peningkatan kadar protein biji
terhadap variabel yang kamu amati. kacang hijau.
Hipotesis Hipotesis nol merupakan kebalikan dari Tidak ada pengaruh
Nol hipotesis kerja yaitu dugaan yang menyatakan pemberian pupuk N terhadap
tidak ada pengaruh. peningkatan kadar protein biji
kacang hijau.

3. Menguji Hipotesis dengan Eksperimen


Hipotesis harus diuji dengan mengumpulkan berbagai fakta-fakta dan data yang relevan untuk
mengetahui apakah fakta-fakta dan data itu mendukung hipotesis yang kamu ajukan atau tidak.
Fakta dapat berupa observasi atau pengamatan, misalnya pengamatan secara langsung atau
dengan mikroskop. Data dapat kamu peroleh melalui percobaan/eksperimen baik di lapangan
maupun di laboratorium.
Sebelum melaksanakan penelitian kamu harus memahami pedoman keselamatan kerja di
laboratorium dan mengerti tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan, termasuk variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel kontrol, serta parameter-parameter yang akan diamati. Variabel
adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam percobaan dan memiliki nilai yang dapat berubah
atau diubah.
Variabel yang muncul dalam penelitian adalah variabel bebas, variabel terikat, variabel
kontrol, dan variabel pengganggu (galat atau kesalahan).
■ Variabel bebas atau variabel percobaan merupakan variabel yang sengaja dibuat tidak sama
untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang
mengalami perubahan karena perlakuan variabel bebas.
■ Variabel kontrol merupakan variabel yang dibuat sama dalam suatu penelitian, biasanya
faktor lain diluar perlakuan yang dikenakan pada objek penelitian. Sedangkan variabel
pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mempengaruhi hasil percobaan.
Contohnya dalam penelitian pengaruh pemberian pupuk N terhadap peningkatan kadar protein
biji kacang hijau variabel bebasnya adalah kadar pupuk N yang berbeda-beda,
■ Variabel terikat adalah kadar protein pada biji kacang hijau yang disebabkan pemberian
pupuk N, variabel kontrol berupa jenis kacang hijau, komposisi tanah, volume dan frekuensi
penyiraman, dan lingkungan percobaan yang dibuat sama pada semua unit percobaan.
■ Variabel pengganggu yang dapat muncul misalnya serangan hama, keadaan cuaca yang
diluar perkiraan, dan sebagainya.

Perlu kamu ingat bahwa memberi perlakuan terhadap satu individu atau satu kelompok saja
untuk diamati pengaruhnya akibat suatu perlakuan, tidak disarankan karena data yang diambil
harus mewakili seluruh populasi objek. Untuk itu dalam penelitian eksperimen perlu dilakukan
pengulangan yaitu perlakuan yang sama diulang pada individu atau kelompok lain yang
disebut sampel.
Contohnya dalam penelitian diatas, bila setiap kadar pupuk N diberikan pada 10 tanaman
berarti pemberian satu kadar pupuk diulang 10 kali. Kamu juga harus mempersiapkan bahan-
bahan beserta peralatannya termasuk cara penggunaan alat dan bagaimana menangani bahan
terutama bahan yang mudah rusak dan bahan kimia berbahaya. Data yang diambil harus relevan
dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam pengumpulan data ini kamu harus menjunjung
tinggi kejujuran dan objektivitas agar hasil penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.

4. Mengolah dan Menganalisis Data


Data yang kamu peroleh dapat berupa data kuantitatif (berupa angka-angka, misalnya tinggi,
berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya) maupun data kualitatif (misalnya warna,
tekstur, bentuk, dan sebagainya). Kamu harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar
sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat.
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan jika perlu diuji secara statistik
sebagai dasar untuk menolak atau menerima hipotesis yang telah diajukan. Terdapat berbagai uji
statistik yang berguna sebagai alat bantu dalam menganalisis data kuantitatif, misalnya analisis
regresi, analisis varian, analisis kovarian, analisis jalur, dan sebagainya.
Uji statistik tidak mutlak diperlukan karena sifatnya hanya sebagai alat bantu. Tetapi
berdasarkan pengalaman para peneliti, uji statistik membantu menganalisis data secara objektif
dengan derajat keabsahan/kepercayaan tertentu sehingga kebanyakan penelitian menggunakan
uji statistik dalam analisis data.

5. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima
atau menolak hipotesis yang diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yang dikumpulkan
sesuai/mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak sesuai maka
hipotesis harus ditolak. Hipotesis yang diterima menjadi pengetahuan yang diperoleh secara
ilmiah dan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.
Sedangkan hipotesis yang ditolak bukan berarti penelitian itu gagal. Mungkin ada beberapa
hal yang dibenahi misalnya parameter yang diamati tidak tepat, pengaturan variabel kurang
sesuai, atau memang kenyataan bahwa hipotesis yang diajukan harus ditolak. Jadi segala sesuatu
perlu dikaji ulang atau bahkan dilaksanakan penelitian ulang. Langkah-langkah dalam metode
ilmiah harus ditempuh secara bertahap dan berurutan karena langkah yang satu merupakan
landasan untuk mengerjakan langkah berikutnya.

2.4 Unsur-Unsur Metode Ilmiah dalam Biologi


Unsur-unsur dalam metode ilmiah meliputi karakterisasi, hipotesis, prediksi, eksperimen,
evaluasi dan pengulangan. Berikut ini penjelasan singkatnya.
■ Karakterisasi yaitu identifikasi sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti
dengan pengamatan dan pengukuran.
■ Hipotesis yaitu dugaan teoritis sementara yang menjelaskan hasil pengukuran.
■ Prediksi yaitu deduksi logis dari hipotesis.
■ Eksperimen yaitu pengujian atas hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis.
■ Evaluasi dan pengulangan yaitu penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar
hasil yang didapat saat eksperimen, dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tidak
didapatkan hasil yang sesuai.

2.5 Kriteria Metode Ilmiah dalam Biologi


Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka
metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut.
1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisis haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah
penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau
kegiatan sejenis.

2. Bebas dari Prasangka


Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan
dengan pembuktian yang objektif.

3. Menggunakan Prinsip Analisa


Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan
prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana
adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja, tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisa yang tajam.

4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa harus ada untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai
sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan
pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.

5. Menggunakan Ukuran Objektif


Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal ini
ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan seminimal
mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan
internasional seperti meter untuk mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa.
Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti
ukurannya, seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.

6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi


Kuantifikasi adalah teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil
yang dapat dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga
digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan suatu
ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara kuantitatif (misal:
tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya dinyatakan secara kualitatif (misal:
tumbuh bunga dalam 5 hari).

2.6 Karakteristik Metode Ilmiah dalam Biologi


Karakteristik atau sifat metode ilmiah adalah kritis dan analitis, logis, objektif, empiri,
dan konseptual. Kelima karakteristik tersebut harus selalu ada dalam setiap kegiatan ilmiah.
Berikut penjelasan karakteristik-karakteristik tersebut.
■ Bersifat kritis dan analitis
Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk
mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
■ Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan
logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
■ Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak
eksklusif hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.
■ Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau berbasis
hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.
■ Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian
bukan terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara nyata, tetapi
juga penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematik, konsisten,
dan berkesinambungan satu sama lain yang berasal dari pengalaman dan pengamatan.
Sedangkan, Metode ilmiah (Scientific Method) adalah metode atau cara tertentu dalam
melakukan kajian untuk mendapatkan pengetahuan mengenai realitas dari sesuatu melalui
jalan percobaan (eksperimen) atas sesuatu itu. Sedangkan, hubungan antara ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah yaitu dengan adanya metode ilmiah maka dapat
mempermudah dalam melakukan konstruksi atau pembentukan ilmu pengetahuan yang baik
dan benar.

3.2 SARAN SARAN


Di dalam pengembangan ilmu pengetahuan kita semua disarankan agar tetap dalam
mengawasi serta mengembangkan pendidikan yang bermutu. Suatu pendidikan yang
dilandasi ilmu pengetahuan yang tinggi akan meningkatkan kualitas pendidikan itu terutama
dalam pengembangan suatu negara. Materi metode ilmiah ini bertujuan untuk membantu
generasi muda untuk mengetahui cara yang benar dan tepat dalam penelitian suatu masalah
yang berkaitan dengan ilmu pengatahuan alam.
Pembuatan makalah ini dilakukan bukan hanya untuk menuntaskan tugas dari standar
kompetensi yang ada tetapi pembuatan suatu makalah diharapkan agar dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan metode ilmiah
yang diciptakan demi terwujudnya para pelajar yang cerdas, dan memberikan pengarahan
bahwa dalam suatu penelitian itu tidak boleh asal asalan melaikan harus terstruktur dan
objektif.

Anda mungkin juga menyukai