Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah atas taufiq dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Materi Ajar dengan judul Kingdom Fungi.
Materi ajar ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri pada Program Profesi Guru
dalam Jabatan (PPG-DJ) Angkatan 4 Tahun 2021 di Universitas Syiah Kuala.
Materi ajar ini disusun berdasarkan model Problem Based Learning
(PBL) yang terjadi di lingkungan sekitar dan dilengkapi dengan pembahasan
terkait solusinya. Materi ajar ini dikembangkan dengan menekankan pada
pendekatan Higher Order Thingking Skill (HOTs) pada bagian aktivitas peserta
didik dan juga diskusi. Serta dilengkapi tes formatif yang dapat mengukur
pemahaman peserta didik.
Keberhasilan dalam penyelesaian materi ajar tidak terlepas dari dukungan,
kerja sama dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan hingga penyelesaian materi ajar ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua
Koordinator Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Syiah Kuala
yang telah memfasilitasi penulis dalam penyusunan materi ajar ini. Tak lupa
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si.
yang telah dengan setia mendampingi dan membimbing kami dalam membuat
Modul ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan materi ajar ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu dukungan, masukan, dan
pemikiran semua pihak dalam penyempurnaan materi ajar ini menjadi unsur
penting kebersamaan dalam memajukan pendidikan guru di Indonesia.

Makassar, 04 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
A. Pendahuluan .............................................................................................. 1
1. Deskripsi Singkat
2. Petunjuk Belajar
B. Materi Ajar.................................................................................................. 5
1. Konsep Materi Ajar
2. Rincian Materi Ajar
3. Indikator Capaian Pembelajaran
4. Uraian Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning
5. Tugas
C. Penutup...................................................................................................... 22
1. Rangkuman
2. Tes Formatif
Daftar Pustaka................................................................................................. 27

iii
MODUL AJAR

A. Pendahuluan
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Pokok : Ap aitu Jamur
Alokasi Waktu : 2 JP/90 Menit

1. Deskripsi Singkat
Unit pembelajaran ini berisi pembahasan tentang topik Jamur yang
dipelajari peserta didik SMA di kelas X dalam mata pelajaran Biologi. Topik ini
berisi cakupan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif
yang menjadi tuntutan ruang lingkup pengetahuan dalam Kurikulum nasional
2013. Pengetahuan faktual yang dapat dipelajari peserta didik antara lain struktur
tubuh, dan karakteristik berbagai jenis jamur makroskopis - mikroskopis serta
mengaitkannya dengan dasar pengelompokan jamur; pengetahuan konseptual
mencakup cara memperoleh nutrisi; pengetahuan prosedural yang dapat
dipelajari mencakup langkah-langkah pembuatan laporan investigasi tentang
keanekaragaman jamur dan peranan jamur dalam kehidupan serta pengetahuan
meta kognitif dan pemanfaatan jamur yang kreatif berbasis teknologi
(immunomodulator).

2. Petunjuk Belajar
Kegiatan belajar kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu jamur
meliputi ciri-ciri umum kingdom jamur, ciri-ciri umum tiap phylum, dasar
pengelompokan jamur dan cara jamur memperoleh nutrisi. Untuk lebih mudah
memahami materi pada modul ini, berikut gambaran kegiatan pembelajaran yang
akan kita lakukan.

1
Gambar 1. Flowchart Petunjuk Belajar

Supaya Anda berhasil mencapai kompetensi maka ikutilah petunjuk yang harus
anda lakukan selama mempelajari modul ini
1) Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini, cermati
pula indikator capaian pembelajarannya.
2) Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini dengan baik, jika
menemukan kesulitan, nda dapat mendiskusikannya dengan teman, dan
apabila belum terpecahkan, sebaiknya tanyakan kepada guru.
3) Jika informasi yang terdapat di dalam modul ini belum memadai, carilah
referensi yang menunjang Anda dalam menyelesaikan kegiatan belajar dan
penyelesaian tugas.
4) Rangkuman materi akan mempermudah Anda untuk menemukan poin
penting materi dan menyimpulkan materi dalam setiap kegiatan belajar.
5) Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap kegiatan belajar dan soal
tes penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan belajar Anda.
6) Untuk keberhasilan belajar Anda, dalam mempelajari modul ini, urutan
kegiatan harus diikuti dengan benar.

2
B. Materi Ajar
1. Konsep Materi Ajar

Kingdom Fungi

Kingdom fungus, jamak fungi adalah makhluk hidup eukariotik dengan ciri
heterotrof, uniseluler dan sebagian besar multiseluler, memiliki spora, hifa dan
penampilan fisik yang unik baik dalam bentuk mikroskopik ataupun makroskopik.
Meurut Campbell (2018:204) kini telah diketahui lebih dari 100 ribu spesies jamur
telah diidentifikasi, diperkirakan bahwa jumlah fungi tidak kurang dari 1,5 juta
species. Selain itu setiap tahunnya para ahli jamur dapat mengidentifikasi sekitar
1000 spesies.
Fungi dikelompokkan menjadi tujuh filum, yaitu Cryptomycota, Microsporidia,
Chytridiomycota, Zoopagomycota, Mucoromycota, Ascomycota, Basidiomycota
(Urry, 2020). Berdasarkan cara reproduksinya jamur dikelompokan menjadi
empat Phylum, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota (Syarif, 2019).
Peranan jamur dalam kehidupan bisa menjadi parasit yang merugikan makhluk
hidup lain dapat pula berperan penting sebagai komponen biosfer yang sangat
besar dan penting, penting bagi kemakmuran Sebagian besar ekosistem
terrestrial dengan cara memecah material organic dan mendaur ulang nutrient,
memungkinkan makhluk hidup lain mengasimilasi unsur-unsur kimia yang
esensial, juga menghasilkan berbagai produk yang menguntungkan manusia
mulai dari roti hingga antibiotik serta sumber pangan yang baik untuk dikonsumsi
manusia.

3
Tabel 1. Rincian Materi Ajar

No. Konsep Keterangan Konsep Keterangan Konsep


Utama Tambahan
(Termasuk Contoh)
1 Kingdom 1. Ciri-ciri jamur 1. Eukariotik
Jamur 2. Heterotrif
3. Uniseluler
4. Multiseluler
5. Memiliki dinding sel dari
polisakarida: kitin
6. Reproduksi seksual dan
aseksual
7. Memiliki spora
8. Hidup di tempat lembab
2. Dasar Berdasarkan spora
Pengelompokan - Zigospora
jamur - Ascospore
- Basidiospore
- Deutromycota
3. Struktur Tubuh jamur 1. Hifa berfungsi untuk
menyerap makanan,
yang disebut rhizoid
2. Memiliki jalinan hifa yang
disebut miselium
3. Dinding sel tersusun dari
polisakarida yang
termodifikasi yaitu kitin
(C8H13O5N)n
4. Cara memperoleh 1. Saprofit
nutrisi - dekomposer
2. Parasit
- Parasite pada hewan

4
- Parasite pada
tumbuhan
- Contoh
- Parasite pada
manusia beracun,
infeksi parasit, dan
reaksi alergi.
- Contoh parasite
Candida albicans
3. Simbiosis
- mikoriza

1. Rincian Materi Pembelajaran


Materi yang dipelajari tentang Masalah Lingkungan Global dan Nasional dan
Upaya Mengatasi Dampak Kerusakan Lingkungan meliputi:
1) Ciri-ciri umum Phylum dalam Kingdom Jamur adalah: a) Eukariotik; b)
Heterotrif; c) Uniseluler dan Multiseluler; d) Memiliki dinding sel dari
polisakarida: kitin; e) Reproduksi seksual dan aseksual; Memiliki spora;
dan f) Hidup di tempat lembab.
2) Dasar pengelompokan jamur berdasarkan spora generatifnya yaitu: a)
Zigospora; b) Ascospora; c) Basidiospora; dan d) Deutromycota
3) Struktur tubuh berbagai jenis Jamur di antaranya a) Hifa berfungsi untuk
menyerap makanan, yang disebut rhizoid; b) memiliki jalinan hifa yang
disebut miselium; dan c) Dinding sel tersusun dari polisakarida yang
termodifikasi yaitu kitin (C8H13O5N)n
4) Cara memperoleh nutrisi berbagai jenis Jamur a) Saprofit atau
dekomposer b) Parasit: Parasite pada hewan, Parasit pada tumbuhan
Contoh Mucor mucedo, Parasit pada manusia (beracun, infeksi parasit,
dan reaksi alergi) Contoh Candida albicans; c) Simbiosis: mikoriza dan
Lichenes.

5
2. Indikator Capaian Pembelajaran
1) Setelah proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
peserta didik dapat menjelaskan (C2) ciri-ciri umum Phylum dalam
Kingdom Jamur
2) Setelah proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
peserta didik dapat memerinci (C4) dasar pengelompokan jamur
3) Setelah proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
peserta didik dapat menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur
4) Setelah proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
peserta didik dapat menguraikan (C4) cara memperoleh nutrisi berbagai
jenis Jamur
5) Setelah proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning,
peserta didik dapat membuat tulisan (P3) hasil investigasi tentang
keanekaragaman jamur dan peranan jamur dalam kehidupan

3. Uraian Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning


KINGDOM FUNGI

Gambar 2. The mold growing on this bread is a common fungus. (Ciar, 2008)

1. Apa sebenarnya jamur itu?


Mereka bukan hewan atau tumbuhan, dan jelas bukan protista. Jadi mereka tidak
bisa berfotosintesis atau makan. Dan mereka lebih dari jamur.

6
2. Ciri-ciri Jamur
Apakah Anda melihat organisme yang tumbuh pada roti pada Gambar di bawah?
Mereka milik Kingdom Fungi. Jamur yang tumbuh pada makanan adalah
beberapa jamur yang paling umum dalam kehidupan kita sehari-hari. Organisme
ini mungkin tampak tidak berguna, kotor, dan mahal. Tetapi jamur memainkan
peran yang sangat penting di hampir setiap ekosistem terestrial di Bumi.

Gambar 3. Several examples of fungi are pictured here. (Dinh, 2019)

Kebanyakan jamur multiseluler, tetapi beberapa ada sebagai sel tunggal. Jamur
bersel tunggal dikenal sebagai ragi. Jamur menghabiskan sebagian besar siklus
hidupnya dalam keadaan haploid. Mereka membentuk sel diploid hanya selama
reproduksi seksual. Seperti sel protista dan tumbuhan, sel jamur memiliki dinding
sel. Tetapi jamur unik karena memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin, bukan
selulosa. Kitin adalah karbohidrat tangguh yang juga membentuk eksoskeleton
(kerangka luar) serangga dan organisme terkait.

3. Habitat jamur
Jamur ditemukan di seluruh dunia, dan tumbuh di berbagai habitat, termasuk
gurun. Sebagian besar tumbuh di lingkungan terestrial, tetapi beberapa spesies
hanya hidup di habitat perairan. Kebanyakan jamur hidup di tanah atau benda
mati, dan dalam hubungan simbiosis dengan tumbuhan, hewan, atau jamur
lainnya. Jamur, bersama dengan bakteri yang ditemukan di tanah, adalah
7
pengurai utama bahan organik di ekosistem darat. Dekomposisi organisme mati
mengembalikan nutrisi ke tanah, dan lingkungan.
Amati Video Berikut!

Gambar 4. Video Pertumbuhan Jamur (BBC, 2019)

Jamur menggunakan jaringan cairan, mirip dengan jalan raya dan jalan bebas
hambatan, untuk memindahkan nutrisi dan inti melalui sel mereka. Dalam video
oleh Science Friday, Dr. Marcus Roper menjelaskan bagaimana jaringan ini
berfungsi dengan efisiensi luar biasa dan mencegah kemacetan lalu lintas
mikroskopis.
Meurut Campbell (2015:636) kini telah diketahui lebih dari 100 ribu spesies jamur.
Selain itu setiap tahunnya para ahli jamur dapat mengidentifikasi sekitar 1000
spesies. Kingdom Fungi dikelompokkan menjadi lima divisio, yaitu
Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
Berdasarkan cara reproduksinya jamur dikelompokan menjadi empat divisi, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

4. Apakah struktur itu penting?


Tentu saja. Meskipun jamur mungkin merupakan jenis jamur yang paling umum,
jamur juga termasuk karat, jamur api, puffballs, truffle, morel, jamur, dan ragi,
serta banyak organisme yang kurang terkenal. Dan, kecuali sel ragi, mereka

8
semua memiliki struktur serupa, yang biasanya tersembunyi jauh di dalam
sumber makanannya.

5. Struktur Jamur

Gambar 5. Struktur Fungi (Urry, 2020)

Kecuali ragi, yang tumbuh sebagai sel tunggal, sebagian besar jamur tumbuh
sebagai filamen seperti benang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah.
Filamen disebut hifa (tunggal, hifa). Setiap hifa terdiri dari satu atau lebih sel yang
dikelilingi oleh dinding sel berbentuk tabung. Massa hifa membentuk tubuh jamur,
yang disebut miselium (jamak, miselia).

Hifa sebagian besar jamur dibagi menjadi sel oleh dinding internal yang disebut
septa (tunggal, septum). Septa biasanya memiliki pori-pori kecil yang cukup
besar untuk memungkinkan ribosom, mitokondria, dan terkadang inti mengalir di
antara sel. Hifa yang terbagi menjadi sel disebut hifa bersepta. Namun, hifa
beberapa jamur tidak dipisahkan oleh septa. Hifa tanpa septa disebut hifa
coenocytic. Hifa coenocytic adalah sel besar berinti banyak.

9
Gambar 6. Cabang-cabang ini adalah hifa, atau filamen, jamur (Thimiah, 2019)

Sebuah miselium dapat berkisar dari ukuran mikroskopis hingga sangat besar.
Faktanya, salah satu organisme hidup terbesar di Bumi adalah miselium dari satu
jamur. Sebagian kecil dari jamur serupa digambarkan pada Gambar di bawah.
Jamur raksasa mencakup 8,9 kilometer persegi (3,4 mil persegi) di hutan Oregon.
Itu kira-kira sebesar kota kecil. Jamur tidak tumbuh sebesar itu dalam semalam.
Diperkirakan berusia 2.400 tahun, dan masih terus berkembang!

Gambar 7. The fungus shown here has been dubbed the “humongous fungus”
because it covers such a large area. (Krisp, 2019)

10
6. Tubuh Berbuah
Beberapa jamur menjadi terlihat hanya ketika menghasilkan spora (berbuah),
baik sebagai jamur atau kapang. Misalnya, Anda dapat melihat tubuh buah jamur
Armillaria pada Gambar di atas, tetapi "tubuh" besar jamur, miselium,
tersembunyi di bawah tanah. Tubuh buah ini, yang dikenal sebagai sporocarp,
adalah struktur multiseluler di mana struktur penghasil spora terbentuk. Tubuh
buah adalah bagian dari fase seksual dari siklus hidup jamur. Sisa siklus hidup
ditandai dengan pertumbuhan miselia.

7. Jamur Dimorfik
Beberapa jamur memiliki bentuk yang berbeda, tergantung pada kondisi
lingkungan mereka. Jamur ini disebut jamur dimorfik, karena mereka memiliki
"dua bentuk." Misalnya, jamur Histoplasma capsulatum, yang menyebabkan
penyakit histoplasmosis, bersifat dimorfik termal; ia memiliki dua bentuk yang
bergantung pada suhu. Pada suhu sekitar 25 ° C, ia tumbuh sebagai miselium
kecoklatan, dan terlihat seperti benang. Pada suhu tubuh (37°C pada manusia),
ia tumbuh sebagai sel ragi bulat tunggal.

8. Klasifikasi Jamur
1. Zygomycota
Para ahli mikologi telah mengidentifikasi sebanyak 600 spesies jamur dari Divisio
zygomycota. Jamur dari divisio ini umumnya hidup didarat, di dalam tanah atau
pada tanaman dan hewan yang telah mati. Jamur divisio ini juga hidup pada
makanan yang busuk
a. Ciri-ciri umum dari Zigomycotina memiliki sebagai berikut:
1) Hifa tidak bersekat dan bersifat koenostik (mempunyai beberapa inti)
2) Dinding sel tersusun dari kitin
3) Reproduksi aseksual dan seksual
4) Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid
5) Reproduksi Zycomicotina

b. Contoh
1) Rhizopus stolonifer, jamur pada roti yang membusuk
11
2) Rhizopus oryzae, untuk pembuatan tempe
3) Rhizopus nigricans, jamur pada tomat
4) Mucor mucedo, hidup di kotoran hewan
5) Mucor javanicus, untuk pembuatan tape
6) Pilobolus, hidup di kotoran hewan

a b

Gambar 8. a) The fungus shown here has been dubbed the “humongous
fungus” because it covers such a large area; b) The fungus shown here has
been dubbed the “humongous fungus” because it covers such a large area
(Syarif, 2019).
1. Ascomycota
Ascomycota terdiri atas sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut juga
sac fungi. Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari bagian
reproduksi seksual yang terbentuk seperti kantung (sac). Beberapa
ascomycota hidup di dasar hutan yang berhumus tebal dan membentuk
struktur reproduktif berbentuk mangkuk yang indah
a. Ciri-ciri umum sebagai berikut:
1) Tubuh yang multiseluler dan uniseluler
2) Multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
3) Ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang
membentuk Lichenes
4) Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang
hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak
5) Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu
sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya
askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif

12
6) Dinding sel dari zat kitin

b. Contoh:

1) Saccharomyces cerevisiae, untuk pembuatan roti.


2) Saccharomyces tuac
3) Saccharomyces ellipsoides
4) Neurospora sitophila, untuk pembentukan oncom
5) Aspergillus oryzae
6) Aspergillus wentii, digunakan untuk mengubah amilum dan selulosa
menjadi glukosa dalam pembuatan kecap dan tauco
7) Aspergillus flavus
8) Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin
9) Trichoderma rassei
10) Neurospora crassa, untuk penelitian genetika, karena daur hidup
seksualnya hanya sebentar
11) Penicillium chysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin

2. Basidiomycota

Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah


dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun
sebagian jamur divisi ini dapat dikomsumsi, beberapa jamur dapat pula
mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota dapat juga membahayakan
tumbuhan, misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang

Basidiomycota merupakan jamur yang berkembang biak secara aseksual


dengan membentuk spora di atas sel yang dinamakan basidium. Basiodiomycota
memiliki tubuh (basidiokarp) yang besar sehingga mudah untuk diamati. Jamur
ini ada yang seperti, kuping , payung dan setengah lingkaran.

a. Ciri-ciri umum sebagai berikut:


1) Hifanya bersekat, mengandung inti haploid
2) Biasanya Hidup saprofit

13
3) Kebanyakan berukuran makroskopis
4) Memiliki tubuh buah atau basidiokarp berbentuk payung yang terdiri dari
bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya
lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium.
5) Reproduksi seksual dengan basidiospora dan aseksual dengan
fragmentasi, tunas atau kuncup dan konidiospora yang dihasilkan secara
berantai.
6) Miselium ada 3 macam yaitu:
• Miselium primer, yaitu miselium yang sel-selnya berinti satu hasil
pertumbuhan badiospora
• Miselium sekunder, yaitu miselium yang sel-selnya berinti dua
• Miselium tersier, yaitu miselium yang terdiri atas miselium sekunder
yang terhimpun membentuk jaringan yang teratur pada pembentukan
basidiokarp dan basidiofor yang menghasilkan basidiospora.

b. Contoh:
1) Volvariella volvacea (Jamur merang), memiliki tubuh buah berbentuk
payung dan berwarna putih kemerahan. Jamur merang memiliki
kandungan protein yang cukup tinggi, kadar kalori tinggi, namun kadar
kolesterol rendah.
2) Auricularia polythrica (Jamur kuping), dapat dikonsumsi dan merupakan
jamur saprofit yang tumbuh di batang kayu yang sudah mati. Tubuh buah
berbentuk seperti telinga (kuping) berwarna merah kecoklatan.
3) Pleuretes sp (Jamur Tiram), merupakan jamur konsumsi yang tumbuh
baik pada substrat yang memiliki kandungan selulosa dan lignin yang
cukup tinggi, seperti batang kayu yang lapuk ataupun yang masih hidup
4) Lentinula edodes (Jamur shittake), sebagai bahan makanan, jenis jamur
ini juga digunakan sebagai bahan obat-obatan
5) Schleroderma aurantium (Jamur so), bisa untuk mencegah kanker serviks
6) Clavaria zippelli (Supa mayang), merupakan saprofit di tanah di kawasan
hutan. Jamur ini memiliki tubuh buah bercabang-cabang seperti karang.

14
7) Ganoderma applanatum (Jamur kayu), banyak digunakan sebagai obat-
obatan tradisional Asia. Di Tiongkok, ganoderma disebut lingzhi.
Sementara itu, di Jepang disebut reishi.

3. Deuteromycota.

Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara


aseksual. Hifanya bersekat, dan hidupnya menempel di sisa-sisa makanan.
Disebut jamur tidak sempurna karena belum diketahui dengan pasti cara
pembiakan secara generatif

Jika suatu anggota jamur Deuteromycota sudah ditemukan cara reproduksi


seksualnya, ia dimasukkan dalam divisi yang berbeda. Contohnya adalah jamur
oncom.Dahulu jamur tersebut termasuk divisi Deuteromycota dengan nama
Monila sitopila. Namun setelah diketahui bahwa jamur ini dapat membentuk
askospora , sekarang jamur tersebut termasuk divisi Ascomycota dengan nama
Neuorospora crassa.

Sebagian besar anggota Deuteromycota bersifat merugikan karena merupakan


parasit yang dapat menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan. Ada jenis tertentu dari kelompok ini yang sifatnya parasit. Contoh:
Candida albicans (jamur yang menyebabkan penyakit infeksi pada vagina)

a. Ciri-ciri umum sebagai berikut:

1) Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin


2) Memiliki spora vegetatif yang belum diketahui fase kawinnya(jamur tidak
sempurna atau imperfekti).
3) Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum ditemukan.
4) Kebanyakan bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-
hewan ternak, manusia dan tanaman budidaya.
5) Bereproduksi dengan cara membentuk zoospora berflagel

15
b. Contoh jamur

1) Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air


2) Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap
3) Melazasia fur-fur, penyebab panu
4) Altenaria Sp. Hidup pada tanaman kentang
5) Fusarium, hidup pada tanaman tomat
6) Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

16
4. Tugas
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 1)

Judul Materi

Apa itu Jamur?

Rumusan Masalah

1. Apakah perbedaan ciri yang ditemukan pada berbagai jenis jamur?


2. Ciri yang mana yang dapat digunakan sebagai dasar pengelompokkan jamur?
3. Bagaimana struktur tubuh jamur yang Anda amati?
4. Bagaimana mengelompokkan jamur berdasarkan cara memperoleh nutrisinya?

Tujuan

1. Peserta didik dapat enjelaskan ciri-ciri umum Phylum dalam Kingdom Jamur
2. Peserta didik dapat memerinci dasar pengelompokan jamur
3. Peserta didik dapat memerinci struktur tubuh berbagai jenis Jamur
4. Peserta didik dapat menguraikan cara memperoleh nutrisi berbagai jenis Jamur

Landasan Teori

Semua fungi adalah eukariotik, heterotroph (termasuk decomposer dan simbion) yang
memperoleh nutrisi melalui absopsi. Banyak fungi mensekresikan enzim yang menguraikan
molekul kompleks pada makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap.
Sebagian besar fungi tumbuh sebagai filamen multiseluler; relative sedikit species yang
tumbuh hanya sabagai khamir bersel tunggal. Pada bentuk multiselulernya, fungi terdiri dari
miselium, jejaring hifa yang bercabang-cabang yang teradaptasi untuk adsorpsi.
Fungi dikelompokkan menjadi tujuh filum, yaitu Cryptomycota, Microsporidia,
Chytridiomycota, Zoopagomycota, Mucoromycota, Ascomycota, Basidiomycota (Urry, 2020).
Berdasarkan cara reproduksinya jamur dikelompokan menjadi empat Phylum, yaitu Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota (Syarif, 2019).

17
Alat dan Sumber

1. Alat
- Tulis menulis
2. Sumber Belajar
- Buku Biologi SMA kelas X, Arif Priadi, 2016
- Modul pembelajaran materi Fungi

Petunjuk

Amatilah berbagai jenis jamur makroskopis (jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, dll), jelaskan
perbedaan ciri yang ditemukan.
1. Organisasikan tugas belajar untuk mencari data/informasi yang berkaitan dengan soal
2. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan dengan menjawab pertanyaan
3. Menyiapkan hasil karya untuk disampaikan kepada guru
4. Melakukan refleksi terhadap investigasi dengan menyampaikan kesimpulan

Kegiatan Peserta Didik

A. Orientasi Masalah

Lakukan pengamatan pada ketiga gambar jamur di bawah ini!


Jamur adalah makhluk hidup eukariotik dengan ciri heterotrof, uniseluler dan sebagian besar
multiseluler, memiliki spora, hifa dan penampilan fisik yang unik baik dalam bentuk mikroskopik
ataupun makroskopik.
Kini telah diketahui lebih dari 100 ribu spesies jamur telah diidentifikasi, diperkirakan bahwa
jumlah fungi tidak kurang dari 1,5 juta species. Selain itu setiap tahunnya para ahli jamur dapat
mengidentifikasi sekitar 1000 spesies.
Fungi dikelompokkan menjadi tujuh filum, yaitu Cryptomycota, Microsporidia,
Chytridiomycota, Zoopagomycota, Mucoromycota, Ascomycota, Basidiomycota (Urry, 2020).
Berdasarkan cara reproduksinya jamur dikelompokan menjadi empat Phylum, yaitu Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota (Syarif, 2019).

18
B. Organisasi Belajar

Organisasikan tugas belajar secara berkelompok. Carilah data/informasi melalui modul dan
media belajar lain yang berkaitan dengan soal.

C. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Setelah kalian mengamati ketiga jamur tersebut, cobalah menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah perbedaan ciri yang ditemukan pada ketiga jenis jamur tersebut?
2. Ciri yang mana yang dapat digunakan sebagai dasar pengelompokkan jamur?
3. Bagaimana struktur tubuh jamur yang Anda amati?
4. Bagaimana mengelompokkan jamur berdasarkan cara memperoleh nutrisinya?

D. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

No Data Deskripsi
1 Konsep tentang jamur
2 Karakteristik apa yang kalian
temukan pada ketiga jenis jamur?
3 Apakah persamaan/
perbedaannya?
4 Apakah ketiga jamur tersebut dapat
dikonsumsi (edible)?
5 Struktur dan fungsi tubuh jamur
6 Pengelompokan jamur berdasarkan
karakteristik tertentu

19
E. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Buatlah kesimpulan dari hasil telaah dan diskusi!

PP

KUNCI JAWABAN LKPD-1

No Kunci Jawaban
Soal
1 Jamur merupakan makhluk hidup heterotrof yang terdiri dari miselium. Jamur tidak termasuk
dalam kategori tumbuhan, jamur tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, jamur tersusun
atas miselium, jamur tidak mengandung klorofil.
2 a. Terdapat perbedaan ciri antara jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping
b. Terdapat persamaan ciri antara jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping
3 a. Persamaan: tidak punya klorofil (heterotrop), tidak punya akar batang dan daun sejati,
hidup saprofit.
b. Perbedaan: struktur tubuh, tempat tumbuh
4 Ya, dapat dikonsumsi
5 a. Morfologi jamur multiseluler meningkatkan kemampuannya untuk menyerap nutrisi
b. Jamur terdiri dari miselia, jaringan hifa bercabang yang beradaptasi untuk penyerapan
c. Sebagian besar jamur memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin
6 Klasifikasi paling utama didasarkan pada spora
a. Zogospora
b. Ascospore
c. Basidiospore
d. Deutromycota
Namun dibenarkan apabila peserta didik mengklasifikasikan berdasarkan 1) jumlah sel; 2)
edible dan non edible (beracun); 3) cara hidup; 4) Inangya.

20
Penutup
1. Rangkuman
Kingdom fungus, jamak fungi adalah makhluk hidup eukariotik dengan ciri
heterotrof, uniseluler dan sebagian besar multiseluler, memiliki spora, hifa dan
penampilan fisik yang unik baik dalam bentuk mikroskopik ataupun makroskopik.
Meurut Campbell (2018:204) kini telah diketahui lebih dari 100 ribu spesies
jamur telah diidentifikasi, diperkirakan bahwa jumlah fungi tidak kurang dari 1,5
juta species. Selain itu setiap tahunnya para ahli jamur dapat mengidentifikasi
sekitar 1000 spesies.
Fungi dikelompokkan menjadi tujuh filum, yaitu Cryptomycota,
Microsporidia, Chytridiomycota, Zoopagomycota, Mucoromycota, Ascomycota,
Basidiomycota (Urry, 2020). Berdasarkan cara reproduksinya jamur
dikelompokan menjadi empat Phylum, yaitu Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota (Syarif, 2019).
Peranan jamur dalam kehidupan bisa menjadi parasit yang merugikan
makhluk hidup lain dapat pula berperan penting sebagai komponen biosfer yang
sangat besar dan penting, penting bagi kemakmuran Sebagian besar ekosistem
terrestrial dengan cara memecah material organic dan mendaur ulang nutrient,
memungkinkan makhluk hidup lain mengasimilasi unsur-unsur kimia yang
esensial, juga menghasilkan berbagai produk yang menguntungkan manusia
mulai dari roti hingga antibiotic serta sumber pangan yang baik untuk dikonsumsi
manusia.

21
2. Tes Formatif
Lampiran-1 : Instrumen Tes Objektif dan Tes Subjektif

Objektif Test
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang tepat pada lembar jawaban.
Setiap jawaban yang dijawab diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0.

Soal
1. Perhatikan tabel berikut:
No Ciri-ciri Jenis jamur
A B C
1 Hifa tidak bersekat + - -
2 Hifa bersekat - + +
3 Spora dibentuk di dalam - + -
askus
4 Spora dibentuk di dalam - - +
basidium
Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B, dan C berturut- turut
termasuk . . . .
A. Ascomycota – Basidiomycota – Zygomycota
B. Zygomycota – Ascomycota – Basidiomycota
C. Ascomycota – Deuteromycota – Basidiomycota
D. Basidiomycota – Zygomycota – Deuteromycota
E. Zygomycota – Deuteromycota – Ascomycota
Level Kognitif : C2 (Pemahaman)
Indikator : 3.7.1 Menjelaskan (C2) ciri-ciri umum Phylum dalam
Kingdom Jamur

2. Alam merupakan ciptaan Allah yang sempurna dan terdapat ketentuan-


ketentuan yang telah sempurna (Al Furqan : 2). Sebagai bagian dari
rahmatnya kepada makhluknya, Allah melengkapi makhluknya dengan
karunianya yang memungkinkan mereka untuk dapat hidup pada
lingkungannya. Salah satu makhluk Allah yang mengagumkan adalah jamur
Pilobolus sp (shot gun fungi) yang menyemburkan sporanya sejauh 2 meter
kea rah datangnya cahaya dan hidup pada kotoran ternak. Karunia apakah
yang Allah diberikan kepada makhlukNya ini sehingga dapat menghasilkan
spora?
22
A. hifa
B. stolon
C. sporangiofor
D. rizoid
E. batang
Level Kognitif : C4 (Pemahaman)
Indikator : 3.7.3. Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

3. Budi seorang peserta didik diminta membawa beberapa contoh jamur yang
diperolehnya pada swalayan di antaranya adalah:
1) Jamur kuping (Auricularia polytricha)
2) Jamur kayu (Olygosporus sp.)
3) Jamur merang (Volvariella volvacea)
4) Jamur payung (Amanita muscaria)
Jika guru meminta budi mencari persamaan sifat yang dimiliki jamur yang
dibawanya, maka pernyataan di bawah ini yang paling sesuai adalah …
A. hidup saprofit, tidak berklorofil, berkembang biak dengan askus
B. hidup epifit, tidak berklorofil, berkembang biak dengan basidium
C. hidup saprofit, tidak berklorofil, berkembang biak dengan basidium
D. hidup parasit, tidak berklorofil, berkembang biak dengan askus
E. hidup parasit, berbentuk lembaran, berkembang biak dengan basidium.
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.2 Memerinci (C4) dasar pengelompokan Jamur

4. Jika kita melihat jamur kecil mencuat pada permukaan tanah, itu hanyalah
bagian kecil yang kita lihat. Ada interkoneksi miseluim yang sangat luas
bahkan mencapai 18 kali lapangan sepak bola. Dari pernyataan tersebut
keuntungan adaptif yang paling penting berkaitan dengan sifat miselium
jamur adalah
A. kemampuan membentuk haustoria dan memparasiti organisme lain.
B. menghindari reproduksi seksual hingga lingkungan berubah
C. berpotensi menghuni hampir semua habitat darat.
D. peningkatan kemungkinan pertemuan antara tipe-tipe perkawinan yang
berbeda.

23
E. area permukaan yang luas cocok untuk pertumbuhan invasif dan
penyerapan nutrisi.
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.3 Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

5. Siswa SMA kelas X berkunjung ke toko roti dan mengamati roti yang tidak
terjual. Roti tersebut ditumbuhi oleh jamur. Siswa tersebut tertarik untuk
mengamatinya. Hasil pengamatan di bawah mikroskop terlihat seperti pada
gambar berikut.

Ciri khas jamur tersebut adalah


A. memiliki askus
B. memiliki basidiocarp
C. mengalami konjugasi
D. memiliki hifa tidak bersekat
E. reproduksi aseksual dengan tunas
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.3 Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

6. Seorang Mycologist mendapat surat elektronik beberapa foto organisme.


Ilmuan tersebut diminta mengidentifikasi jamur yang memiliki kantung
penyimpan spora, manakah dari gambar berikut yang terlampir pada surat
elektronik tersebut?

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 1

24
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.3 Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

7. Perhatikan gambar berikut ini.

Bagian tubuh yang berfungsi untuk menyerap makanan adalah …


A. badan buah
B. miselium generatif
C. miselium vegetatif
D. haustorium
E. lamella
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.4 Menguraikan (C4) cara memperoleh nutrisi berbagai
jenis Jamur

8. Perhatikan gambar berikut ini.

Kedua species jamur tersebut terlihat sangat berbeda. Namun keduanya


juga memiliki karakteristik yang sama. Manakah di bawah ini yang
merupakan karakter yang sama?
A. simbiotik
B. heterotrofik
C. berflagela
D. patogenik
E. decomposer

25
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.3 Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

9. Berikut ini adalah ciri-ciri jamur:


1) Hifa bersekat
2) Hifa tidak bersekat
3) Menghasilkan basidium
4) Menghasilkan konidiospora
5) Menghasilkan askospora
6) Menghasilkan sporangiospore
Yang merupakan ciri-ciri Basidiomycota yaitu nomor ...
A. 2, 4, 6
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 5
D. 1, 3, 4
E. 2, 3, 6
Level Kognitif : C2 (Pemahaman)
Indikator : 3.7.1 Menjelaskan (C2) ciri-ciri umum Phylum dalam
Kingdom Jamur

10. Di antara organisme-organisme berikut, manakah yang diduga menjadi


kerabat terdekat fungi?
A. hewan
B. alga coklat
C. alga hijau
D. tumbuhan vaskuler
E. jamur lendir
Level Kognitif : C4 (Analisis)
Indikator : 3.7.3 Menelaah (C4) struktur tubuh berbagai jenis Jamur

26
KUNCI JAWABAN SOAL FORMATIF

No Soal Kunci Jawaban


1 B
2 A
3 C
4 E
5 D
6 B
7 C
8 E
9 D
10 A

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian


akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda.

!"#$ &'$#(')*+
Nilai = !"#$ ,*"-./0/
x100% x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mereview kembali materi pada modul ini, terutama bagian yang belum
dikuasai.

27
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2019. Fungi. Tersedia di: https://flexbooks.ck12.org/cbook/ck-12-


biology-flexbook-2.0/section/8.8/primary/lesson/fungi-bio/ (Diakses
pada 04 Oktober 2021)

Assembling The Fungal Tree of Life (AFTOL) Structural and Biochemical


Database Tersedia di https://aftol.umn.edu/ (Diakses pada 4 Oktober
2021).

Campbell. N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A.,
Minorsky, P. V., Jackson, R. B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.

Ciar. 2008. Moldy old bread.JPG. Tersedia di:


http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moldy_old_bread.JPG.
(Diakses pada 4 Oktober 2021).

Priadi, A. Herlanti, Y. 2016. Biologi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Syarif, M. 2019. Mata Pelajaran Biologi SMA Unit Pembelajaran Jamur Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Orr, R. B. Campbell.
N. A. 2020. Campbell Biology, 12th Edition (ebook). New York: Pearson.

28

Anda mungkin juga menyukai