SIMBIOSIS DAN
PERANAN FUNGI
RISMAWATI RAZAK
Materi ajar ini disusun berdasarkan model Problem Based Learning (PBL) yang terjadi di
lingkungan sekitar dan dilengkapi dengan pembahasan terkait solusinya. Materi ajar ini
dikembangkan dengan menekankan pada pendekatan Higher Order Thingking Skill (HOTs) pada
bagian aktivitas peserta didik dan juga diskusi. Serta dilengkapi tes formatif yang dapat mengukur
pemahaman peserta didik.
Keberhasilan dalam penyelesaian materi ajar tidak terlepas dari dukungan, kerja sama dan
komitmen dari seluruh pihak yang terlibat mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga
penyelesaian materi ajar ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur
•Direktorat
Click toJenderal
edit Guru dan Tenaga Kependidikan
• Fourth
level
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Master
Ketua text Program Pendidikan Profesi
Koordinator Guru (PPG) Universitas Syiah Kuala yang telah
• Fift
styles penulis dalam penyusunan materihleveajar ini. Tak lupa ucapan terima kasih kami
memfasilitasi
• Second level l
sampaikan kepada Ibu Dr. Hafnati Rahmatan, M.Si. yang telah dengan setia mendampingi dan
• Third level
membimbing kami dalam membuat Modul ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan materi ajar ini masih memerlukan penyempurnaan.
Oleh karena itu dukungan, masukan, dan pemikiran semua pihak dalam penyempurnaan materi
ajar ini menjadi unsur penting kebersamaan dalam memajukan pendidikan guru di Indonesia.
Penulis
ii
Daftar Isi
A. Pendahuluan …………………………………………………….…
4
1. Deskripsi Singkat
2. Petunjuk Belajar
5. Tugas
C. Penutup …………………………………………………………. 3
1. Rangkuman
2. Tes Formatif
iii
1. Deskripsi Singkat
Unit pembelajaran ini berisi pembahasan tentang topik Jamur yang dipelajari
peserta didik SMA di kelas X dalam mata pelajaran Biologi. Topik ini berisi cakupan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif yang menjadi
tuntutan ruang lingkup pengetahuan dalam Kurikulum nasional 2013. Pengetahuan
faktual yang dapat dipelajari • peserta
Fourth didik antara lain struktur tubuh, dan
• Click to edit level
Master text berbagai jenis jamur makroskopis
karakteristik • Fift - mikroskopis serta mengaitkannya
styles h
dengan dasar pengelompokan jamur;levepengetahuan konseptual mencakup cara
• Second level l
• Third levelnutrisi; pengetahuan prosedural yang dapat dipelajari mencakup
memperoleh
langkah-langkah pembuatan laporan investigasi tentang keanekaragaman jamur
dan peranan jamur dalam kehidupan serta pengetahuan meta kognitif dan
pemanfaatan jamur yang kreatif berbasis teknologi (immunomodulator).
2. Petunjuk Belajar
Kegiatan belajar kali ini, kita akan membahas mengenai ap aitu jamur meliputi ciri-
ciri umum kingdom jamur, ciri-ciri umum tiap phylum, dasar pengelompokan
jamur dan cara jamur memperoleh nutrisi. Untuk lebih mudah memahami materi
pada modul ini, berikut gambaran kegiatan pembelajaran yang akan kita lakukan
4
Gambar 1. Flowchart Petunjuk Belajar
Supaya Anda berhasil mencapai kompetensi maka ikutilah petunjuk yang harus anda
lakukan selama mempelajari modul ini
1. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini, cermati pula
indikator capaian pembelajarannya.
2. Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini dengan baik, jika menemukan
kesulitan, nda dapat mendiskusikannya dengan teman, dan apabila belum
• Click toterpecahkan,
edit • Fourth
level
sebaiknya tanyakan kepada guru.
Master text • Fift
styles
3. Jika informasi yang terdapat di dalamh modul ini belum memadai, carilah referensi
leve
• Second level l
yang menunjang Anda dalam menyelesaikan kegiatan belajar dan penyelesaian
• Third level
tugas.
5. Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap kegiatan belajar dan soal tes
penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan belajar Anda.
6. Untuk keberhasilan belajar Anda, dalam mempelajari modul ini, urutan kegiatan
harus diikuti dengan benar.
5
B. Materi Ajar
KINGDOM FUNGI
Kingdom fungus, jamak fungi adalah makhluk hidup eukariotik dengan ciri
heterotrof, uniseluler dan sebagian besar multiseluler, memiliki spora, hifa
dan penampilan fisik yang unik baik dalam bentuk mikroskopik ataupun
makroskopik. Menurut Campbell (2018:204) kini telah diketahui lebih dari
100 ribu spesies jamur telah diidentifikasi, diperkirakan bahwa jumlah
fungi tidak kurang dari 1,5 juta species. Selain itu setiap tahunnya para
ahli jamur dapat mengidentifikasi sekitar 1000 spesies.
6
Tabel 1. Rincian Materi Ajar
7
Keterangan Konsep Keterangan Konsep Tambahan
No. Konsep utama (Termasuk Contoh)
- Semut pemakan daun
4. Simbiosis fungi- - Hewan memamah biak
hewan - Sapi
- Serangga herbivora
- Decomposer
- Bioindikator dan Pakan rusa
1. Bidang Ekologi kutub
- Lichenes
- Penghasil asam sitrat untuk
perasa minuman
- Aspergillus
- Bernilai jual tinggi 2.000 dolar
per pon
2. Bidang Ekonomi - Truffles
2. Peranan Jamur
- Industri bir, roti, dan
pembuatan anggur bernilai
miliaran dolar
- Saccharomyces cerevisiae.
- diet therapy penurunan
kolesterol darah dan
pencegahan diare
3. Bidang Kesehatan - Rhizopus sp.
- Antibiotik
- Penicillium
4. Bidang - Penelitian genetika
Pengembangan IPTEK - Neurospora crassa
8
2. Rincian Materi Pembelajaran
Materi yang dipelajari pada modul berbagai bentuk simbiosis jamur dan
peranan jamur meliputi:
10
4. Uraian Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning
Berikut adalah intisari dari artikel Potensi Jamur Konsumsi di Indonesia Sebagai Imunomodulator
Guna Menjaga Sistem Imun Dalam Menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Nilam Astari dan Efri
Roziaty.
Masyarakat luas memiliki persepsi bahwa jamur hanya dapat dimanfaatkan sebagai sebagai
dekomposer dan edible yaitu jamur dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan dan obat Jamur
dijadikan sumber pangan karena rendah lemak, protein tinggi dan kaya akan vitamin. Namun
sesungguhnya para saintis menemukan bahwa selain sebagai sumber pangan, jamur makroskopis
mengandung zat aktif β-glucan, asam ganoderik, triterpenoid, dan lentinan olehnya itu jamur
diketahui berpotensi sebagai imunomodulator berbagai penyakit seperti kanker, tumor, HIV, TBC
dan lain sebagainya.
Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat membantu memperbaiki fungsi sistem imun
karena mengandung rantai polisakarida yang sering disebut dengan β-glucan. Senyawa tersebut
diisolasi dari spesies jamur Auricularia auricular Bull, Volvariella volvacea Bull, Agaricus brasiliensis
W., Lentinus edodes B., Ganoderma lucidum C., Plerotus ostreatus J. serta dari jamur Lentinan sp.
β-glucan pada jamur dapat meningkatkan aktivitas fagositosis dan produksi sitokinin, mengaktivasi
• Clicksistem
to edit • Fourth
imunitas seluler dan humoral, meningkatkan
level aktivitas anti mikroba dari sel mononuklear dan
Master text • Fift
neutrophil, meningkatkan aktivitas fungsionalh dari makrofag Serta memiliki efek imunomodulator
styles
sehingga berpotensi mampu menekan penyebaran leve virus covid-19.
• Second
level l
• Third level
Untuk memperoleh informasi lebih detail terkait artikel ini, silahkan membaca pada link
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/12252
DISKUSI
Berdasarkan kajian tentang jamur tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Jelaskan kebaikan apa saja yang dapat jamur lakukan?
2. Diskusikan rancangan pemanfaatan jamur yang kreatif berbasis teknologi.
Rekomendasi bacaan mengenai pemanfaatan jamur yang kreatif berbasis teknologi
https://www.greeners.co/gaya-hidup/tas-miselium-saatnya-jamur-naik-pangkat/
11
1. Bentuk Simbiosis dari Jamur
Jamur dapat membentuk hubungan mutualistic
a. Dekomposer
Jamur beradaptasi dengan baik sebagai pengurai bahan organik,
termasuk selulosa dan lignin dinding sel tanaman. Faktanya, hampir
semua substrat yang mengandung karbon—bahkan bahan bakar jet dan
cat rumah—dapat dikonsumsi oleh setidaknya beberapa jamur. Hal yang
sama berlaku untuk bakteri. Akibatnya, jamur dan bakteri terutama
bertanggung jawab untuk menjaga ekosistem tetap penuh dengan
nutrisi anorganik yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanpa
pengurai ini, karbon, nitrogen, dan unsur-unsur lain akan tetap terikat
dalam bahan organik. Jika itu terjadi, tumbuhan dan hewan yang
memakannya tidak akan ada karena unsur-unsur yang diambil dari
tanah tidak akan dikembalikan. Tanpa pengurai, kehidupan seperti yang
kita kenal akan berhenti. Contoh: Clavaria zippelli (Supa mayang),
merupakan saprofit di tanah di kawasan hutan. Jamur ini memiliki tubuh
buah bercabang-cabang seperti karang.
• Click to edit • Fourth
level
Master
b. text
Endofit • Fift
styles h
Semua species tumbuhan yang levetelah
dipelajari sejauh ini mengandung
• Second level l
endofit
• Third level simbiotik. Fungi yang hidup pada bagian tumbuhan tanpa
menyebabkan suatu kerugian. Kebanyakan endofit yang teridentifikasi
sejauh ini adalah Askomisetes. Saintis menunjukkan bahwa endofit
menguntungkan rumput-rumputan tertentu dan tumbuhan ak bterkayu
yang lain dengan membua toksin yang mengusir herbivora atau
meningkatkan toleransi tumbuhan inang terhadap panas, kekeringan
atau logam berat.
Menurut Arnold, et al., keberadaan endofit tampaknya menguntungkan
pohonkakao Teobroma cacao dengan mengurai mortalitas daun dan
kerusakan yang disebabkan oleh Phytophtora.
12
c. Mikoriza
Gambar 2. Pada endomikoriza, hifa jamur menembus dan bercabang di sel akar
tanaman. Pada ektomikoriza, hifa jamur tidak menembus sel akar tetapi tumbuh di
sekitar dan memanjang di antara sel. (Raven dan Johnson, 2002)
16
Tabel 2. Fungsi sebagai patogen
19
oleh jamur Tolypocladium inflatum yang pada awalnya diisolasi dari
sampel tanah dari Norwegia.
Cyclosporin A bekerja menghambat proses dihasilkannya interleukin-2
oleh T-lymphocytes sehingga juga menghambat segala potensi respon
imun untuk menolak organ yang ditransplantasikan. Sehingga dengan
adanya cyclosporin A maka keberhasilan operasi transplantasi organ
akan semakin tinggi. Selain itu Cyclosporin A juga digunakan untuk
terapi medis pada kondisi psoriasis dan eczema karena peran
interleukin-2 dalam memediasi respon inflammatory.
4) Jamur Sebagai Penghasil Agen Penurun Kolesterol (cholesterol
lowering agents)
Jamur spesies tertentu juga mampu menghasilkan vitamin dalam skala
industri. Vitamin B2 (riboflavin) dihasilkan oleh jamur Ascomycetes
Eremothecium gossypii dan Eremothecium ashbyi. Dalam beberapa hal
Eremothecium gossypii lebih unggul untuk produksi riboflavin karena
secara genetis lebih stabil jika dibandingkan dengan Eremothecium
ashbyi. Provitamin D2 (ergosterol) dihasilkan oleh Saccharomyces
cerevisiae. Provitamin D2 (ergosterol) dengan adanya radiasi sinar UV
• Click to edit • Fourth
akan diubah menjadi Vitamin
level D2 (ergocalciferol).
Master text • Fift
5) Jamur Sebagai Penghasil Etanol
styles h
leve
• Second leveldi dunia kesehatan banyak
Etanol l digunakan sebagai disenfektan. Selain
• Third
itu level
etanol juga digunakan sebagai pelarut obat tertentu. Etanol sendiri
dihasilkan dari proses fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae.
20
Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang
digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Tabel 3. Jamur dan keterkaitannya dengan teknologi
No. Jenis Jamur Manfaat
1 Rhizopus stolonifera untuk membuat tempe
2 Rhizophus nigricans menghasilkan asam fumarat
untuk membuat tape, roti, sake,
3 Saccharomyces cereviciae
dan bir
4 Aspergillus oryzae mengempukkan adonan roti
mengubah amilum dan selulosa
menjadi glukosa dalam pembuatan
5 Aspergillus wentii kecap dan tauco, untuk membuat
sake, kecap, tauco, asam sitrat,
asam oksalat, dan asam formiat,
Untuk menghilangkan O2 dari
6 Aspergillus niger sari buah, dan menjernihkan sari
buah
Penicillium notatum dan P.
7 menghasilkan penicillin (antibiotik)
chrysogenum
8 Trichoderma sp. menghasilkan enzim selulose
Untuk penelitian genetika, karena
9 Neurospora crassa daur hidup seksualnya hanya
sebentar.
10 Neurospora sitophila untuk pembentukan oncom
21
Daftar Pustaka
Anonymous. 2021. Review Questions and Critical Thinking Questions. Tersedia pada:
https://openstax.org/books/biology/pages/24-review-questions (Diakses
pada 4 Oktober 2021)
22
Raven, P., Johnson, G. 2002. Biology 6th Edition. New York: McGraw-Hill Companies.
Syarif, M. 2019. Mata Pelajaran Biologi SMA Unit Pembelajaran Jamur Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Orr, R. B. Campbell. N. A.
2020. Campbell Biology, 12th Edition (ebook). New York: Pearson.
• Clickhttps://flexbooks.ck12.org/cbook/ck-12-biology-flexbook2.0/section/8.8/
to edit • Fourth
level pri
Master text
mary/lesson/fungi-bio/ • Fift
styles h
leve
• Second level l
• Third level
23
24