DILUSI PADAT
Disusun oleh:
NIM : E16025
2019
PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Proposal tugas akhir ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 19 Juli 2019
Judul Tugas Akhir : Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong
Padat
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Program Studi D3 Farmasi
ii
PROPOSAL TUGAS AKHIR
A. Judul Proposal
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.)
kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan (Darma,
Eropa maupun Amerika, tanaman ini cukup dikenal, tetapi para ahli di sana
belum tertarik untuk meneliti serius dan mendalam, padahal beragam khasiat
sebagai obat telah diakui. Bagian dari tanaman binahong hampir semuanya
dapat dimanfaatkan mulai dari batang, akar, bunga, dan daun, tetapi yang
sering dimanfaatkan untuk kesehatan atau sebagai obat herbal adalah bagian
banyak khasiat alami sebagai obat untuk segala macam penyakit. Penyakit
1
adalah mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah melahirkan,
khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus, melancarkan,
menormalkan peredaran dan tekanan darah, mencegah stroke, maag dan asam
(ambeien), melancarkan buang air kecil dan buang air besar, dan diabetes.
(Jawetz dkk, 2010). Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah
bakteri gram positif menghasilkan spora yang biasanya resisten pada panas,
bersifat aerob, katalase positif, dan oksidasi bervariasi. Tiap spesies berbeda
Media perantara pertumbuhan Bacillus subtillis antara lain adalah tanah, air,
udara, Bacillus subtillis juga ditemukan pada produk makanan karena produk-
2
makanan kaleng yang juga dapat menyebabkan gastroenteritis pada manusia
yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu makanan yang disimpan dalam waktu
(Barrow, 1993).
ditunjukkan pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 15,15 mm. Dapat ditarik
tentang uji daya hambat ekstrak daun binahong terhadap bakteri Bacillus
C. Perumusan Masalah
3
D. Pembatasan Masalah
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
4
2. Bagi Instansi
3. Bagi Masyarakat
sebagai antibakteri.
G. Pengumpulan Data
1. Metode Eksperimen
(Sugiyono, 2013).
2. Dokumentasi
3. Studi Pustaka
5
H. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan pembahasan mengenai hasil penelitian mulai dari
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang didasari dari perumusan masalah dan saran
selanjutnya.
6
I. TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
Kerajaan : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Hammamelidae
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Basellaceae
Marga : Anredera
b. Deskripsi Tanaman
dari 6m, batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian
melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar
berseling, berwarna hijau, bentuk jantung, panjang 5-10 cm, lebar 3-7cm,
helaian daun lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, permukaan
7
licin, bisa dimakan. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang
lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5-1cm, berbau harum.
c. Kandungan Kimia
2015).
8
d. Khasiat Tanaman
banyak khasiat alami sebagai obat untuk segala macam penyakit. Penyakit
setelah melahirkan, khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang
stroke, maag dan asam urat, menambah dan mengembalikan vitalitas daya
tahan tubuh, wasir (ambeien), melancarkan buang air kecil dan buang air
2. Ekstraksi
a. Pengertian
Ekstraksi adalah suatu penyarian zat aktif dari bagian tanaman obat
dari penyarian ini adalah menarik senyawa aktif yang terdapat dalam
9
b. Maserasi
uapkan maserat pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari 50°C
c. Pelarut
Etanol 70% dipilih karena bersifat polar. Etanol hanya dapat menarik zat-
zat tertentu, tidak sebanyak air dalam melarutkan berbagai jenis zat
dengan kepolaran yang sama akan lebih mudah larut dalam pelarut yang
memiliki tingkat kepolaran yang sama pula atau like dissolves like (Riza,
2006).
10
3. Antibakteri
a. Metode difusi
1) Metode disc diffusion atau tes Kirby & Baurer untuk menentukkan
2) E-test
11
dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media
3) Ditch-plate technique
agar dalam cawan petri pada bagian tengah secara membujur dan
4) Cup-plate-technique
5) Gradient-plate technique
12
mikroorganisme maksimum yang mungkin dibandingkan
b. Metode dilusi
Metode dilusi padat adalah adanya seri kadar sampel uji aktivitas
pada suhu 37°C selama 18-24 jam dan diamati kekeruhan pada
(Silvya, 2008).
13
2) Metode dilusi padat (solid dilution test)
4. Bacillus subtillis
a. Klasifikasi
berikut:
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Bangsa : Bacillales
Suku : Bacilaceae
Jenis : Bacillus
Spesies : B. Subtillis
b. Habitat
14
Bacillus (B. cereus, B. clausii dan B. pumilus) termasuk dalam lima
batang, dan tumbuh pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan
1993).
d. Patogenesis
15
Bacillus Subtilis dapat membagi simetris, dan memproduksi
asam, dan garam yang dapat berada dalam lingkungan dalam jangka
sangat cepat. Bacillus Subtilis memiliki sekitar 4.100 gen. Dari jumlah
yang terlibat dalam sintesis dari sel amplop dan penentuan bentuk dan
16
B.licheniformis secara luas digunakan sebagai tambahan dalam laundry
permukaan.
5. Jurnal pembanding
tertinggi yang memiliki zona hambat yaitu 100% dengan zona hambat
Dewi Peti Virgianti dan Dinar Maulani Purwati (2015) yang berjudul
17
Vintro” ekstraksi daun binahong menggunakan penyari etanol 70%
dengan seri konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%,
terbesar ditunjukan pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 15,15 mm. pada
uji in-vitro daya hambat ekstrak daun binahong Anredera cordifolia (Ten.)
18
J. Waktu pelaksanaan
3 Konsultasi Proposal √ √ √ √ √ √ √
4 Seminar Proposal √
5 Pelaksanaan Penelitian √ √ √
6 Penulisan Laporan TA √
7 Ujan TA √
8 Revisi laporan tugas √ √
akhir
9 Penggandaan laporan √
tugas akhir
DAFTAR PUSTAKA
19
Barrow, G.I., and R. K. A. Feltham. Cowan and Steel’s Manual for the
Identification of Medical Bacteria Third Edition, Syndicate of the
University of Cambridge: United Kingdom 1993.
Darma Susetya, Khasiat dan Pemanfaatan Daun Ajaib Binahong, Pustaka Baru
Press, Yogyakarta, 2015.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia, jilid III,
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 1979.
Didik Gunawan dan Sri Mulyani, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1,
Bogor: Swadaya 2004.
Jawetz, G.F., Janet, S.B., Stephen A.M.., Brooks Melnick and Adelbergs,
Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25, Alih Bahasa oleh Mudihardi, E.,
Kuntaman, Wasito, E.B., Mertaniasih, N.M., Harsono, S., dan
Alimsardjono, L. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010.
Maksum Radji, Buku Ajar Mikrobiologi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2010.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan, Penterjemah , Ratna Siri Hadioetomo. Dasar-Dasar
Mikrobiologi 1, Universitas Indonesia Press, Jakarta 1986
Riza Marjoni, Dasar-Dasar fitokimia, CF, Trans Info Media, Jakarta timur, 2016
Rudolf voigth, Buku Pelajaran Teknologi farmasi, edisi Universitas Gadjah
Mada press, Yogyakarta, 1995. Rudolf Foigth, Buku Pelajaran
Teknologi farmasi, Universitas Gadjah Mada press, Yogyakarta, 1995.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ALFABETA,
Bandung, 2013
Syamsuni, Ilmu Resep, Buku Kedokteran EGC Jakarta, 2006.
Sylvia, T, Pratiwi, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta, 2008.
Tandie Herbie, Kitab Tanaman Berkhasiat Obat, Edisi 1, Octopus Publishing
House, Yogyakarta 2013.
Yuli Widiyastuti dkk, 100 Top Tanaman Obat Indonesia, Kementerian
Kesehatan RI, Litbang, 2011.
Dewi Peti Virgianti dan Dinar Maulani Purwati yang berjudul Daya Hambat
Ekstrak Etanol Daun Binahong Anredera cordifolia(Ten.) Steenis
Terhadap pertumbuhan Bakteri Streptococus pyogenes Secara In
Vintro jurnal STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, Vol.13, No.1,
2015.
Fadel Abima, Meiskha Bahar, Aulia Chairani yang berjudul Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Daun Binahong Anredera cordifolia(Ten.)
Steenis Terhadap Isolat Bakteri Escherichia coli Jajanan Cilok
Secara In Vitro Dengan Metode Difusi, Jurnal Fakultas Kedokteran
UPN Veteran, ISSN:0216-3438, Vol. 11, No.1, 2017.
Noor Fajeriyati, Andika Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang
Kencur( Kaemferia galanga L.) pada bakteri Bacillus subtillis dan
Eacherichia coli, Fakultas Farmasi, jurnal Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin, ISNN:2598-2095 Vol.1, N0.1, 2017.
21
BAB III
TINJAUAN UMUM
yaitu dilakukan dengan cara melakukan penelitian dari proses penelitian sampai
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dapat dipelajari, sehingga pada akhirnya
dapat ditarik suatu kesimpulan. Variabel penelitian dari variabel bebas dan
terikat.
22
3.3.1 Variabel Bebas
penelitian kali ini yang menjadi variabel bebas adalah konsentrasi ekstrak daun
binahong.
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diamati oleh peneliti dalam sebuah
penelitian untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah daya hambat antibakteri daun
3.4.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoklaf, alumunium foil, botol
kaca, corong, cawan petri, gelas kimia, gelas ukur, incubator, lemari pendingin,
kertas saring, mikro pipet, oven, pipet volume, sendok tanduk, rak tabung
3.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah simplisia binahong, etanol 70%,
23
3.4 Prosedur Penelitian
Desember 2018
Sampel yang digunakan adalah daun binahong dari daerah soko, kenep,
tanaman yang masih dalam kondisi segar. Kegiatan sortasi ini dilakukan terhadap
Setelah disortasi maka tanaman tersebut harus dicuci dengan air yang mengalir
supaya bersih dan terjaga kondisinya. Kemudian ditimbang sebanyak 3,5 kg,
suhu 60ºC, setelah dikeringkan tanaman dilakukan sortasi kering untuk pemilihan
bahan-bahan yang rusak ataupun bahan yang terlalu gosong, ditimbang lagi untuk
maserasi.
24
3.4.4 Ekstraksi
Simplisia yang telah dikeringkan, ditimbang sebanyak 300 gram lalu diremas
sambil sesekali diaduk, simpan di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya
di atas penangas air pada suhu 60°C hingga diperoleh ekstrak kental. Hasil
ekstrak kental disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam lemari
selama 10 detik. Jika terbentuknya busa setinggi 1-10 cm selama tidak kurang
dari 10 menit, jika busanya tidak hilang ditambahkan HCL 2N. Apabila masih
terdapat busa yang konstan maka menunjukkan hasil positif mengandung saponin
(Depkes, 1995).
25
3.4.5.3 Uji Alkaloid
ml air suling dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan
disaring. Filtrat yang di peroleh di pakai untuk uji alkaloid, diambil 3 tabung
Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada paling sedikit dua
Ekstrak daun binahong sebanyak 1 g sampel uji di maserasi selama 2 jam dengan
20 ml n-hesan, lalu disaring, filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa
Ekstrak diambil sebanyak 1 g didihkan selama 3 menit dalam 100 ml air suling
didingkan disaring. Larutan diambil 2 ml ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi (III)
klorida 1%. Jika terjadi warna biru kehitaman menunjukkan adanya tanin (Depkes
RI, 1995).
26
3.4.6 Sterilisasi Alat
Seluruh alat yang digunakan untuk uji daya hambat antibakteri disterilisasi di
dalam oven pada suhu 180ºC selama 2 jam dan bahan yang akan digunakan
disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121ºC (kecuali ekstrak)
Media NA 0,2 gram dilarutkan dalam akuades sampai 10 ml, dan dipanaskan
hingga larut, dituang ke dalam tabung reaksi steril sebanyak 5ml, dan ditutup
selama 15 menit dengan suhu 121ºC kemudian diamkan pada suhu ruangan ,
inokulasi bakteri.
Media NA 7,2 gram dilarutkan dalam akuades sampai volume 360 mL, dan
menit dengan suhu 121ºC, dituang ke dalam cawan petri, diamkan sampai
27
3.4.8 Pembuatan Suspensi Bakteri
Bakteri yang di tanam dalam media NA miring diambil dengan ose dan
disuspensikan dalam media NB, di inkubasi dalam suhu 30ºC selama 24 jam.
Ekstrak etanol daun binahong, dibuat 5 konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan
DMSO 10% sebanyak 250 ml. Kontrol negatif yang digunakan ialah DMSO.
Suspensi bakteri diambil 50 mikron, dimasukkan kedalam cawan petri yang telah
berisi media dan diratakan menggunakan batang penyebar. Setiap 1 cawan berisi
dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% , 2 cawan petri digunakan untuk
kontrol positif dan negatif, 1 cawan berisi kontrol media, Kemudian masing-
masing di inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Untuk mengetahui zona
hambatnya dapat diketahui dengan mengamati kekeruhan dan kejernihan dari isi
28
3.5 Teknik Pengolahan Data
LOD =
% Kadar air =
Daya hambat yang menunjukkan daerah zona jernih dan zona kekeruhan.
Teknik analisis data dalam penelitian kali ini menggunakan deskriptif kuantitatif
dikarenakan data yang diperoleh yaitu data primer, yang didapatkan dari hasil
pengamatan dan zona hambat ekstraksi flavonoid daun binahong terhadap bakteri
Bacillus subtillis, selanjutnya Data yang diperoleh akan dianalisis dengan tabel
atau diagram.
29