Anda di halaman 1dari 24

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETHANOL BATANG BROTOWALI

(TINOSPORA CRISPA) TERHADAP PERTUMBUHAN

ENTEROCCOCUS FAECALIS ATCC 19433

PROTOKOL PENELITIAN

Disusun Oleh

ANTONIUS VINCENT ERO MARTONO

41160086

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2022
DAFTAR ISI

PROTOKOL PENELITIAN KESEHATAN...........................................................3


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
INSTRUMEN PENELITIAN................................................................................20
CV PENELITI UTAMA........................................................................................23

ii
PROTOKOL PENELITIAN KESEHATAN

A. Judul Penelitian
1. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETHANOL BATANG BROTOWALI
(TINOSPORA CRISPA) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCCOCUS
FAECALIS ATCC 19433
2. Lokasi Penelitian :
Lab Mikrobiologi FK UKDW, Yogyakarta
3. Waktu Penelitian yang direncanakan (mulai-selesai) :
Awal Agustus – Tengah Agustus Ya Tidak
4. Apakah penelitian ini multi-senter

5. Jika multi-senter, apakah sudah mendapatkan
√√
persetujuan etik dari senter/institusi yang lain
(lampirkan jika sudah)
6. Peneliti Utama
Nama :
Antonius Vincent Ero Martono
No. Telepon/HP :
082147265290
7. Institusi Peneliti Utama
Nama :
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
Alamat :
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 5-25, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224
No. Telepon :
+62274 563929
Email :
humas@staff.ukdw.ac.id
8. Sponsor Penelitian

3
Nama :
-
Alamat :
-

B. Ringkasan Usulan Penelitian


1. Ringkasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak
batang brotowali Tinospora crispa terhadap pertumbuhan enterococcus
faecalis dan kosentrasi berapakah kosentrasi ekstrak yang memberikan
efek hambatan kuat pada pertumbuhan bakteri tersebut. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode cakram Kriby-Bauer yang
merupakan metode menggunakan cakram yang memiliki kandugan zat
tertentu dan diletakan pada media kultur Muller-Hinton Agar yang
sebelumnya sudah dilakukan pengkulturan bakteri. Zat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol batang brotowali (Tinospora
crispa) dengan kosenstrasi 10.000 µg/ml, 5.000 µg/ml, 2.500 µg/ml dan
1.250µg/ml. Zona hambat akan terlihat setelah dilakukan inkubasi selama
waktu yang telah ditentukan. Zona hambat diukur dan disesuaikan pada
tabel yang sudah ada, dalam penelitian ini menggunakan tabel yang telah
dibuat oleh Surjowardojo dkk., 2015. Zona yang terbentuk dikategorikan
menjadi 4 yaitu lemah, sedang, kuat dan sangat kuat. Data yang
didapatkan lalu akan dianalisis menggunakan perangkat lunak berupa
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).
2. Justifikasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan didasarkan oleh berbagai macam
tumbuhan herbal yang tumbuh di Indonesia yang digunakan sebagai
berbagai macam bentuk sediaan obat yang digunakan untuk mengobati
berbagai macam penyakit dan memiliki kandungan antimikroba khususnya
tanaman brotowali. Alasan menggunakan Enterococcus faecalis dalam
penelitian ini adalah bakteri tersebut merupakan bakteri yang umum

4
ditemukan pada feses hewan mamalia termasuk manusia dan memiliki
kemampuan resistensi terhadap beberapa antibiotik.
Penggunaan metode cakram Kirby-Bauer dipilih karena metode ini
merupakan metode yang mudah dilakukan karena peralatan yang
digunakan tidak rumit dan umumnya sudah dimiliki laboratorium
mikrobiologi. Tidak hanya mudah metode ini juga tidak membutuhkan
biaya yang besar dalam pelaksanaannya.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dilakukannya
penelitian yang berkaitan dengan tanaman brotowali serta fitokimia yang
terkandung di dalam tanamanan tersebut kedepannya.

C. Isu Etik Penelitian yang mungkin dihadapi


Menurut peneliti, peluang untuk munculnya isu etik dalam penelitian
ini sangat kecil. Peneliti yakin akan hal ini karena penelitian ini karena tidak
melibatkan manusia dan hewan melainkan bakteri dan tumbuhan. Keamanan
peneliti dalam proses pengambilan data diperhatikan dengan menucuci tangan
sebelum dan sesudah pengambilan data, menggunakan alat pelindung diri
(APD), disinfeksi pada alat-alat sebelum dan sesudah penggunaan, serta media
kultur bakteri setelah penelitian dimusnahkan dengan sterilisasi kedalam
autoclaf dan direndam kedalam disinfektan.
Penelitian ini menggunakan batang brotowali yang didapat berasal dari
Merapi Farma Herbal dalam bentuk simplisia dan dalam penelitian diproses
menjadi ekstrak. Bakteri yang digunakan adalah Enterococcus faecalis yang
dikembangbiakan di dalam lab dan sudah dilakukan pengujian untuk
mengetahui strain bakteri tersebut.
Pengambilan data dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang
terbentuk menggunakan jangka sorong dan diobeservasi oleh 2 pengamat
untuk mengurangi subejektifitas. Hasil observasi akan direratakan berdasarkan
hasil pengukuran yang didapatkan oleh 2 pengamat.

5
Peneliti telah mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari penelitian
ini dan menyimpulkan bahwa keuntungan dari penelitian ini lebih besar
dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi ketika penelitian dilaksanakan.

D. Ringkasan Tinjauan Pustaka


Enterococcus faecalis adalah bakteri Gram positif oportunistik
patogen yang hidup di dalam system pencernaan dan dapat ditemukan
pada feses mamalia. Berbentuk kokkus, diplokokkus atau rantai pendek.
Pada media agar bakteri ini terlihat bewatna putih, abu-abu atau kren, licin
dan berukuran 1-2mm berbentuk lingkaran.

Bakteri ini memiliki beberapa faktor virulensi yaitu sitolisin,


gelatinase, serine protease, adhesin, asam liptheichoic dan biofilm. Danam
menyebabkan infkesi bakteri ini perlu melewati petahanan dari penjamu
seperti asam lambung , daram empedu, mikroba lain dalam usus,
berkembangbiak dan menyebar kebagian tubuh lain. Bakteri ini dapat
berpindah kebagian tubuh lainya ketika dimakan oleh sel epitel, sel dendrit
atau sel darah putih lokal dan ditransportasikan ke sistem limfatik. Faktor
lain seperti penggunaan antibiotik yang menganggu mikrobiota usus,
kenakian pH asam lambung. Bakteri ini juga resistensi pada beberapa
antibiotik seperti glokopeptida, daptomisin, aminoglukosida, makrolid,
linkosamid, streptogramin. linezoid, dan β-laktam. Pengobatan infeksi
diberikan berdasarkan resistensi bakteri terhadap resistensi bakteri.

Tinospora crispa atau brotowali merupakan tanaman yang dapat


tumbuh di daerah tropis dan subtropics di Asia Tenggara. Di Indonesia
tubuhan ini digunakan sebagai obat untuk merunkan demam, gula darah,
tekanan darah dan malaria. Tanaman ini juga digunakan untuk mengobati
penyakit yang berkatan pada infeksi pada mulut kulit, pernapasan dan
saluran kemih serta paratasit. Daun tanaman ini berbentuk hati sedikit
berdaging dan halus ketika dikeringkan, tangkai tidak berbulu, memiliki
bunga kecil bewarna kuning atau kuning kehijauan. Tanaman ini memiliki

6
kandungan yang bersifat antimikroba yaitu flavonoid, alkaloid, tripenoid
dan diterpenoid.

Simplisia adalah bahan alamiah yang belum mengalami


pengolahan kecuali dikatan lain berupa bahan yang telah dikeringkan dan
ekstrak merupakan hasil ekstraksi dari mplisia nabati atau hewani dengan
menggunakan pelarut lalu diupakan, massa yang tersisa akan dilakukan
dengan cara serupa hingga memenuhi standar.

E. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana yang berlokasi di Jl. Dr.
Wahidin Sudirohusodo No. 5-25, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224

2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan


penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa alat yang dimiliki oleh Laboratorium
Mikrobiologi Universitas Kristen Duta Wacana antara lain:

 Gelas beker  Jangka sorong

 Mikropipet (P 1-10, P 20-  Label kertas

200, P 100-1000)  Tabung konikal 15 ml

 Neraca analitik  Tabung Eppendorf 1,5 ml

 Lampu spiritus  Rotary evaporator

 Centrifuge (Eppendorf)  Aluminium foil

 Rak tabung  koran

 Inkubator (Memmert)  Wickerham Card / kertas

7
 Autoklaf (Hirayama) berwarna hitam

 Cawan petri  Pinset

 Ose  Kapas lidi steril

3. Informasi demografis/epidemiologis yang relevan tentang lokasi penelitian


Tidak relevan

F. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian
o Tujuan penelitian :

o Tujuan Umum

Mengetahaui kemampuan ekstrak etanol batang brotowali

(Tinospora crispa) terhadap pertumbuhan Enterococcus

faecalis ATCC 19433

o Tujuan Khusus

Mengetahui kosentrasi ekstrak etanol batang brotowali (

Tinospora crispa) yang memberi efek kuat dalam menghambat

pertumbuhan Enterococcus faecalis ATCC 19433

o Hipotesis penelitian :
Ekstrak etanol batang brotowali (Tinospora crispa) memberikan efek

kuat menghambat pertumbuhan enterococcus

o Pertanyaan penelitian :

8
o Apakah ekstrak etanol batang brotowali Tinospora crispa

memiliki efek menghambat pertumbuhan Enterococcus

faecalis ATCC 19433?

o konsentrasi berapakah ekstrak etanol batang brotowali

Tinospora crispa memberikan efek kuat dalam menghambat

pertumbuhan Enterococcus faecalis ATCC 19433?

o Variabel penelitian :
a. Variabel Bebas : Kosentrasi ekstrak etanol batang brotowali
(Tinospora crispa)
b. Variabel Terikat : Zona hambat yang terbentuk

2. Deskripsi detil tentang desain penelitian


Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental

laboratorium. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan

menggunakan metode cakram Kirby-Bauer. Metode cakram Kirby-Bauer

adalah metode untuk menilai sensitivitas atau resistensinya terhadap

antimikroba dengan melihat zona hambat yang terbentuk pada media

kultur.

G. Sampling
1. Jumlah subjek penelitian
Penelitian ini menggunkan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 19433
yang setara dengan larutan 0,5 McFarland
2. Kriteria inklusi dan eksklusi subjek, serta justifikasinya

9
 Kriteria Inklusi

pertumbuhan Enterococcus faecalis ATCC 19433

 Kriterian Ekslusi

Tidak relevan

H. Intervensi/Perlakuan
 Kultur E.faecalis
Menggunakan ose yang telah disterilkan lalu menyentuh 2-3 koloni

bakteri lalu dimasukkan kedalam media Brain Heart Infusion (BHI) cair 5

ml. Tabung konikal disentrifugasi pada kecepatan 3.000 rpm selama 15

menit dan di resuspensi dengan media peptone broth. perbandingan

kekeruhan dilakukan dengan melakukan observasi terhadap suspensi

bakteri dan larutan 0,5 McFarland dengan latar hitam atau menggunakan

Wickerham card. Jika suspensi bakteri terlihat lebih keruh dibandingkan

larutan 0,5 McFarland, suspensi dapat diberikan media peptone broth

(Oxoid) dan jika suspensi memiliki kekeruhan yang lebih rendah

dibandingkan larutan 0,5 McFarland inkubasi dilakukan ulang selama 12

jam lalu dilakukan observasi ulang hingga suspensi memiliki kekeruhan

0,5 McFarland. Observasi dilakukan oleh 2 orang.

Inokulasi dilakukan dengan memasukkan kapas lidi steril kedalam

tabung inokulum, menggunakan sedikit tekanan pada kapas lidi steril tidak

menyerap cairan berlebih lalu dioleskan pada permukaan media Muller-

Hinton Agar dengan sudut 60° dan distribusinya merata seperti pada

10
Gambar 1. Memiringkan cawan petri dan menggunakan lidi kapas steril

baru untuk menyerap cairan yang berlebih.

Gambar 1. Arah kapas lidi steril

 Uji Antibakteri

Uji Antibakteri ekstrak etanol batang brotowali terhadap pertumbuhan

Enterococcus faecalis dilakukan dengan metode cakram Kriby-Bauer.

Metode cakram Kirby-Bauer adalah metode yang menggunakan

cakram yang telah diberikan suatu zat antimikroba untuk menilai

sensitivitas atau resistensinya terhadap patogen aerobic dan fakultatif

aerobik. dalam menghasilkan zona inhibisi (Hudzicki, 2012) . Cawan

petri berisi media MHA sebanyak 4 buah digunakan dan tiap cawan

petri. Tiap 1 cawan petri memiliki 4 buah cakram yang memiliki

konsentrasi ekstrak yang berbeda dan telah diberikan label. Cawan

petri pertama kedua dan ketiga berisi cakram dengan konsentrasi

ekstrak dengan konsentrasi 10.000 µg/ml, 5.000 µg/ml, 2.500 µg/ml

dan 1.250 µg/ml (Gambar 2). Cawan petri keeempat berisi 2 cakram

control positif dan 2 cakram control negative. Cakram control positif

11
berupa cakram yang memiliki kandungan siprofloksasin dan cakram

control negative hanya diberikan akuades. Cawan petri yang telah

diberi cakram diinkubasi selama 1 x 24 jam dengan 37°C dengan

posisi terbalik dan dibungkus dengan koran.

Perhitungan zona inhibisi dilakukan dengan cara mengukur

diameter horizontal zona inhibisi (Dh) - diameter cakram (Dc) + diameter

vertikal zona inhibisi (Dv) - diameter cakram (Dc) lalu hasilnya akan

dibagi 2. Rumus dapat dilihat pada (Gambar 3). Perhitungan dilakukan

pada tiap cakram dengan konsentrasi ekstrak yang sama lalu direrata.

Gambar 2. Peletakan cakram pada cawan petri. (1) kosentrasi 10.000 µg/ml, (2)

5.000 µg/ml, (3) 2.500 µg/ml dan (4) 1.250 µg/ml

12
Gambar3. Rumus perhitungan diameter zona hambat (Harti,2015)

I. Monitor Hasil
Tidak relevan.

J. Penghentian Penelitian dan Alasannya


Tidak relevan.

K. Adverse Event Dan Komplikasi (Kejadian yang tidak diharapkan)


 Kejadian yang tidak diharapkan dari penelitian ini adalah terjadinya
kontaminasi bakteri Enterococcus faecalis ATCC 19433 pada
laboratorium penelitian.
 Peneliti terinfeksi oleh Enterococcus faecalis ATCC 19433

L. Penanganan Komplikasi
 Dilakukan disinfeksi ruangan laboratorium
 Dilakukan pengobatan dari infeksi yang berkaitan

M. Manfaat
 Bagi Peneliti

Sebagai pembelajaran dalam pembuatan ekstrak, pengkulturan bakteri

dan mengintrepetasikan kemampuan antimikroba ekstrak etanol brotowali

(Tinospora crispa) menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis

ATCC 19433.

13
 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi untuk dilakukan penelitian yang berkaitan.

 Bagi Pelayanan Masyarakat

Sebagai pengembangan terhadap pemanfaatan tanaman brotowali dalam

bidang kesehatan.

N. Jaminan Keberlanjutan Manfaat


1. Penelitian ini tidak memerlukan dana yang besar
2. Penelitian ini menggunakan metode yang mudah dan tidak memerlukan
peralatan yang kompleks
3. Peneliti akan mengambil data dalam rentang waktu kurang dari 1 bulan.

O. Informed consent
Tidak relevan

P. Wali
Tidak relevan karena tidak meleibatkan anak dibawah umur

Q. Bujukan
Penelitian ini tidak memerlukan responden sehingga tidak relevan.

R. Penjagaan Kerahasiaan
Tidak relevan

S. Rencana Analisis
Data yang didapatkan dianalisis menggunakan Levene’s Test of Quality of

Error Variances (p>0,05) untuk mengetahui homogenitas varian. Saphiro-

Wilk Test dipilih untuk mengetahui nilai normalitas data (p>0,05) karena data

yang didapatkan tidak dalam jumlah banyak. Uji One Way ANOVA, uji Post-

hoc Multiple Comparison metode LSD untuk mengetahui perbandingan tiap

14
konsentrasi ekstrak. Perhitungan statistik menggunakan Statistical Package

for the Social Sciences (SPSS).

T. Monitor Keamanan
 Pelaksanaan penelitian, peneliti akan mencuci tangan sebelum dan sesudah
pengambilan data, menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa jas
labtoratorium, Handscoen dan kacamata laboratorium serta disinfeksi
semua alat sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.
 Media yang yang telah digunakan untuk kultur bakteri dimusnakan dengan
strelisasi kedalam autoclaf dan direndam pada cairan disinfektan.

U. Konflik Kepentingan
Penelitian ini tidak disponsori oleh pihak manapun sehingga bukan
bertujuan untuk meninggikan atau menjatuhkan pihak manapun. Selain itu
semua peneliti tidak memiliki kepentingan lain selama proses penelitian.

V. Manfaat Sosial
Penelitian ini juga dapat menjadi sebuah pertimbangan bagi masyarakat,
dalam mengolah tumbuhan herbal yang memiliki kandungan antimikroba

W. Hak atas Data


Hak atas data penelitian hanya dimiliki oleh peneliti.

X. Publikasi
Rencana publikasi dari hasil penelitian tetap menghormati harkat,
martabat, serta etnik dengan melakukan pemilihan kata per kata supaya tidak
menyinggung sama sekali. Publikasi akan dilakukan dengan sebaik mungkin
dan tanpa mengubah data, sehingga dapat dipertanggung jawabkan.

15
Y. Pendanaan
Pendanaan dari penelitian ini bersumber dari tabungan peneliti dengan
kisaran biaya Rp 200.000,00 sampai Rp 600.000,00. Komitmen pendanaan
dilakukan hingga penelitian selesai dilakukan.

Z. Komitmen Etik
1. Peneliti bersedia menaati dan melakukan apa yang telah dicantumkan
dalam pernyataan-pernyataan di atas dengan memahami prinsip-prinsip
etika penelitian dan menghormati seluruh pihak yang terlibat dalam
penelitian.
2. Bila terdapat pemalsuan data pada penelitian ini, maka peneliti akan
mendapatkan sanksi yang berlaku.

Mengetahui Tanda tangan Peneliti


Utama
Dosen Pembimbing Yogyakarta, 5 Agustus 2022

16
(Dr.drg.MM Suryani Hutomo, (Antonius Vincent Ero
M.D.Sc) Martono)

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, W., Jantan, I., & Bukhari, S. N. A. (2016). Tinospora crispa (L.)
Hook. f. & Thomson: A review of its ethnobotanical, phytochemical,
and pharmacological aspects. Frontiers in Pharmacology, 7(MAR), 1–
19.
Byappanahalli, M. N., Nevers, M. B., Korajkic, A., Staley, Z. R., & Harwood, V.
J. (2012). Enterococci in the Environment. Microbiology and Molecular
Biology Reviews, 76(4), 685–706.
Chi, S., She, G., Han, D., Wang, W., Liu, Z., & Liu, B. (2016). Genus Tinospora:
Ethnopharmacology, Phytochemistry, and Pharmacology. In Evidence-based
Complementary and Alternative Medicine (Vol. 2016, p. 32). Hindawi
Publishing Corporation.
Erza, N. N., Zulfa, F., & Setyaningsih, Y. (2020). Antifungal Test of the Ethanol
Extract of Brotowali Stem (Tinospora Crispa) on the Growth of
Trichophyton Rubrum in Vitro. The 7th International Conference on Public
Health, 90–95.
Esmail, M. A. M., Abdulghany, H. M., & Khairy, R. M. (2019). Prevalence of
Multidrug-Resistant Enterococcus faecalis in Hospital-Acquired Surgical
Wound Infections and Bacteremia: Concomitant Analysis of Antimicrobial
Resistance Genes . Infectious Diseases: Research and Treatment, 12,
117863371988292.
Fathmah, E. N., Pujiyanto, S., & Raharjo, B. (2019). Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol dan Etil Asetat Batang Tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.
Miers) terhadap Bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) Penyebab
Penyakit Diare. Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 21(1), 1–8.
García-Solache, M., & Rice, L. B. (2019). The enterococcus: A model of
adaptability to its environment. Clinical Microbiology Reviews, 32(2), 1–28.
Garsin, D. A., Frank, K. L., Silanpää, J., Ausubel, F. M., Hartke, A., Shankar, N.,
& Murray, B. E. (2014). Pathogenesis and Models of Enterococcal Infection.
Enterococci: From Commensals to Leading Causes of Drug Resistant
Infection, 1–73.

17
Gorlenko, C. L., Kiselev, H. Y., Budanova, E. V., Zamyatnin, A. A., &
Ikryannikova, L. N. (2020). Plant secondary metabolites in the battle of
drugs and drug-resistant bacteria: New heroes or worse clones of antibiotics?
Antibiotics, 9(4).
Guneser, M. B., & Eldeniz, A. U. (2016). The effect of gelatinase production of
Enterococcus faecalis on adhesion to dentin after irrigation with various
endodontic irrigants . Acta Biomaterialia Odontologica Scandinavica, 2(1),
144–149.
Heinrich, M., Mah, J., & Amirkia, V. (2021). Alkaloids used as medicines:
Structural phytochemistry meets biodiversity—An update and forward look.
Molecules, 26(7), 1–18.
Hollenbeck, B. L., & Rice, L. B. (2012). Intrinsic and acquired resistance
mechanisms in enterococcus. In Virulence (Vol. 3, Issue 5, pp. 421–569).
Hudzicki, J. (2012). Kirby-Bauer Disk Diffusion Susceptibility Test Protocol
Author Information. American Society For Microbiology, December 2009,
1–13.
Hutomo, S., Sooai, C. M., Merry, M. S., Larope, C. G., & Kristiyanto, H. D.
(2022). The effect of brotowali ( Tinospora crispa L .) stem ethanolic extract
on the inhibition of Candida albicans biofilm formation. Dental Journal
Majalah Kedokteran Gigi, 21(158), 21–25.
Johnson, D. I. (2017). Bacterial pathogens and their virulence factors. In Bacterial
Pathogens and Their Virulence Factors.
Kristich, C. J., Rice, L. B., & Arias, C. A. (2014). Enterococcal Infection —
Treatment and Antibiotic Resistance Molecular Mechanisms of Antibiotic
Resistance in Enterococci. 1–31.
Lebreton, F., Willems, R. J. L., & Gilmore, M. S. (2020). Enterococcus Diversity,
Origins in Nature, and Gut Colonization. Enterococci: From Commensals to
Leading Causes of Drug Resistant Infection, 1–59.
Miller, W. R., Bayer, A. S., & Arias, C. A. (2016). Mechanism of action and
resistance to daptomycin in Staphylococcus aureus and enterococci. Cold
Spring Harbor Perspectives in Medicine, 6(11), 1–19.
Něsuta, O., Buděšínský, M., Hadravová, R., Monincová, L., Humpoličková, J., &
Čeřovský, V. (2017). How proteases from Enterococcus faecalis contribute
to its resistance to short α-helical antimicrobial peptides. Pathogens and
Disease, 75(7), 1–12.
Panche, A. N., Diwan, A. D., & Chandra, S. R. (2016). Flavonoids: An overview.
In Journal of Nutritional Science (Vol. 5).
Public Health England. (2015). UK Standards for Microbiology Investigations.
Bacteriology, B 55(5.2), 1–21.

18
Rakib, A., Paul, A., Nazim Uddin Chy, M., Sami, S. A., Baral, S. K., Majumder,
M., Tareq, A. M., Amin, M. N., Shahriar, A., Zia Uddin, M., Dutta, M.,
Tallei, T. E., Emran, T. Bin, & Simal-Gandara, J. (2020). Biochemical and
Computational Approach of Selected Phytocompounds from Tinospora
crispa in the Management of COVID-19. In Molecules (Vol. 25, Issue 17).
Růžičková, M., Vítězová, M., & Kushkevych, I. (2020). The characterization of
Enterococcus genus: Resistance mechanisms and inflammatory bowel
disease. Open Medicine (Poland), 15(1), 211–224.
Saha, P., Rahman, F. I., Hussain, F., Rahman, S. M. A., & Rahman, M. M. (2022).
Antimicrobial Diterpenes: Recent Development From Natural Sources.
Frontiers in Pharmacology, 12(February), 1–35.
Surjowardojo, P., Susilorini, T. E., & Sirait, G. R. B. (2015). DAYA HAMBAT
DEKOK KULIT APEL MANALAGI (Malus sylvestrs Mill.) TERHADAP
PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp.
PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH. Jurnal Ternak Tropika,
16(2), 40–48.
Tarukbua, Y. S. F., Queljoe, E. De, & Bodhi, W. (2018). SKRINING
FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN
BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Hook F. & T) DENGAN METODE
Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Pharmacon, 7(3).
Van Tyne, D., Martin, M. J., & Gilmore, M. S. (2013). Structure, function, and
biology of the Enterococcus faecalis cytolysin. Toxins, 5(5), 895–911.
Warsinah, Baroroh, H. N., & Harwoko. (2020). Phytochemical analysis and
antioxidant activity of brotowali (Tinospora crispa l. mier) stem. Molekul,
15(2), 73–78.
Wrońska, N., Szlaur, M., Zawadzka, K., & Lisowska, K. (2022). The Synergistic
Effect of Triterpenoids and Flavonoids— New Approaches for Treating
Bacterial Infections? Molecules, 27(3).
Xie, Y., Yang, W., Tang, F., Chen, X., & Ren, L. (2014). Antibacterial Activities
of Flavonoids: Structure-Activity Relationship and Mechanism. Current
Medicinal Chemistry, 22(1), 132–149.

19
INSTRUMEN PENELITIAN

Penelitian ini dilakuakn dengan metode eksperimental laboratorium. Untuk


mendapatkan data beberapa alat perlu digunakan yaitu:

 Gelas beker  Jangka sorong

 Mikropipet (P 1-10, P 20-200, P  Label kertas

100-1000)  Tabung konikal 15 ml

 Neraca analitik  Tabung Eppendorf 1,5 ml

 Lampu spiritus  Rotary evaporator

 Centrifuge (Eppendorf)  Aluminium foil

 Rak tabung  koran

 Inkubator (Memmert)  Wickerham Card / kertas

 Autoklaf (Hirayama) berwarna hitam

 Cawan petri  Pinset

 Ose  Kapas lidi steril

20
Data yang didapatkan akan dimasukan kedalam tabel data berikut

Tabel 1. Data Pengamat 1

Kosentrasi Cawan Cawan Cawan Cawan


µg/ml Petri 1 Petri 2 Petri 3 Petri 4
Dv Dh Dv Dh Dv Dh Dv Dh
10.000 x x
5000 x x
2500 x x
1250 x x
Kontrol
x x x x
positif
Kontrol
x x x x
negatif

Tabel 2. Data Pengamat 2

Kosentrasi Cawan Cawan Cawan Cawan


µg/ml Petri 1 Petri 2 Petri 3 Petri 4
Dv Dh Dv Dh Dv Dh Dv Dh
10.000 x x
5000 x x
2500 x x
1250 x x

21
Kontrol
x x x x
positif
Kontrol
x x x x
negatif

Pengukuran zona hambat yang sudah direratakan akan dibandingkan dengan tabel
berikut

Tabel 3. Kategori diameter zona hambat (Surjowardojo dkk., 2015)

22
CV PENELITI UTAMA

DATA PRIBADI
Nama lengkap : Antonius Vincent Ero Martono
Nama panggilan : Antovin
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 01 April 1998
Agama : Katolik
Nama Ayah : Vincentius Joakim Sumartono Martono
Nama Ibu : Martha Maria Ero
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln Kruing IV. No.5 , RT011/RW 05 , Janti, Catur
tunggal, Depok, Sleman, Yogjakarta 55281

PENDIDIKAN FORMAL
2002-2004 : TK Yayasan Pendidikan Jayawijaya Tembagapura
2004-2010 : SD Yayasan Pendidikan Jayawijaya Tembagapura

23
2010-2013 : SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya Tembagapura
2013-2016 : SMA Sedes Sapientiae Bedono Semarang
2016-sekarang : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wancana

24

Anda mungkin juga menyukai