Anda di halaman 1dari 10

POSTULAT KOCH ( Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tanaman )

Oleh Berri Adiwasa 1214121038

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tanaman memiliki berbagai macam manfaat bagi makhluk hidup di bumi ini. Peran tanaman yang sangat penting dan banyak dibutuhkan bagi kelangsungan hidup makhluk lainnya adalah sebagi penghasil oksigen. Oksigen sangat diperlukan untuk melakukan berbagai aktifitas contoh nya seperti bernafas. Kenyataan nya ada saja yang mengganggu tanaman dalam melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen, misalnya seperti penyakit pada tanaman yang mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik, sehingga tanaman tersebut tidak dapat memproduksi oksigen dengan optimum, bahkan tanaman tidak dapat menghasilkan sama sekali.

Penyakit pada tanaman dapat diketahui apabila dilakukan pengamatan. Salah satu cara agar dapat mengetahui apakah tanaman A terkena penyakt A adalah dengan melakukan Postulat Koch. Postulat Koch merupakan langkah untuk mengetahui apakah suatu tanaman terkena penyakt yang diakibatkan oleh patogen yang menyerang tanaman tersebut. Langkah langkah dalam postulat koch terdiri dari Isolasi, Inokulasi, dan Reisolasi. Isolasi merupakan mengambil bagian tanaman yang sakit dan di biakkan pada media tertentu,setelah itu biakkan kembali di tumbuhkan pada bagian tanaman yang sehat, dan terakhir dilakukan kembali isolasi pada media buatan. Setelah semua langkah langkah tersebut dilakukan barulah kita tarik kesimpulan, apakah penyebab penyakit pada tanaman yang kita amati sama dengan penyebab penyakit pada tanaman yang sakit, apabila sama berarti penyebab penyakit pada tanaman A adalah patogen A.

II. METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pisau atau cutter, jarum ent, stopwatch, cawan petri, laminar air flow, dan plastik.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah air destilata, tanaman yang sakit, larutan klorok,alkohol, dan media PDA.

2.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja dari praktikum kali ini adalah : Langkah langkah Isolasi 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Dibersihkan bagian tanaman dengan air 3. Dipotong kecil kecil bagian tanaman yang sakit 4. Direndam sebentar dalam air 5. Direndam dalam larutan klorok selama kurang lebih 15 detik 6. Direndam kembali dengan air sebentar 7. Dimaskukkan dalam media PDA 8. Ditutup rapat media PDA 9. Diletakkan pada nampan dengan keadaan terbalik 10. Diamati dan dicatat hasilnya

Langkah langkah Inokulasi 1. Disiapkan alat dan bahan yang dibituhkan 2. Dipastikan tangan bersih 3. Dibasahi tisu dengan air, dan diletakkan dalam nampan 4. Disusun pipet plastik di dalam nampan diatas tisu 5. Dipanaskan bor gabus hingga membara 6. Dilubangi biakan jamur pada media dengan bor gabus 7. Diletakkan biakan pada bagian buah cabai yang sehat 8. Ditutup dengan plastik hingga rapat 9. Diamati dan dicatat hasilnya Karena percobaan inokulasi gagal, maka dilakukan percobaan ulang menggunakan tanaman sansivera. Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut Inokulasi pada tanaman Sansivera 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Diambil biakan mikroba pada media PDA 3. Ditusuk tusuk bagian daun sansivera dengan jarum 4. Biakan diletakkan pada bagian yang ditusuk tusuk tersebut 5. Ditutup dengan kapas yang sebelumnya telah dibasahi 6. Direkatkan dengan solasi/isolasi 7. Diamati dan dicatat hasilnya

Langkah langkah Reisolasi 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Dipotong kecil kecil bagian tananman yang terkena penyakit 3. Dicelupkan dengan laritan aquades selama beberapa detik 4. Dicelupkan pada larutan klorok selama kurang lebih 30 detik 5. Dicelupkan kembali pada aquades 6. Diletakkan pada media PDA 7. Ditutup rapa dan diletakkan pada nampan dalam keadaan terbalik 8. Diamati dan dicatat hasilnya

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan yang diperoleh sebagai berikut : No 1 isolasi Gambar Keterangan Gambar disamping merupakan gambar dari hasil isolasi bagian tanaman yang terkena penyakit

Inokulasi

Gambar ini merupakan gambar hasil dari inokulasi ke bagian tanaman yang sehat, bagian yang dilingkari merah merupakan tempat diletakkan nya biakan mikroba

Reisolasi

Gambar disamping merupakan gambar hasil reisolasi dari tanaman sansivera, pada gambar disamping media mulai di tumbuhi jamur

Gambar 4

hasil pengamatan preparat jamur hasil isolasi dibawah mikroskop

Gambar 5

hasil pengamatan reisolasi di bawah mikroskop

3.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan Postulat koch untuk mengetahui apakah benar penyebab penyakit pada suatu tanaman A itu adalah patogen A. terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel bagian tanaman yang sakit, kemudian barulah mulai dilakukan postulat koch. Adapun langkah langkah nya adalah sebagai berikut: 1. Mikroorganisme penyebab penyakit harus berasosiasi dengan gejala penyakit yang terjadi pada tanaman. 2. Mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi pada media buatan secar murni. 3. Mikroorganisme penyebab penyakit hasil isolasi harus dapat menimbulkan gejala yang sama dengan gejala penyakitnya, apabila dilakukan inokulasi. 4. Mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat direisolasi dari gejala yang timbul hasil lnokulasi.

Salah satu kelemahan Postulat Koch adalah sering memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga cara ini lebih banyak dipakai untuk penyakit-penyakit yang belum pernah dilaporkan dalam pustaka. Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka akan lebih praktis apabila menggunakan metode lain (Fry,1982). pada praktikum kali ini mula mula pada saat dilakukan isolasi, yang digunakan adalah buah cabai yang terserang antraknosa, Kemudian di ambil sampel yang terkena antraknosa untuk dilakukan isolasi. Ternyata percobaan kami gagal karena media yang digunakan untuk isolasi terkena kontaminan, namun masih dapat diteruskan dengan menggunakan biakan dari kelompok lain. Kemudian dilakukan lah inokulasi pada buah cabai sehat, namun percobaan gagal sehingga dilakukan isolasi dan inokulasi ulang namun dengan tanaman sansivera tersebut. Pada praktikum kali ini dilakukan postulat koch pad buah cabai yang terserang patek. Gejala yang terjadi pada buah cabai dalam bentuk bercak-bercak cokelat sampai hitam pada buah. Gejalanya pertama tama kebasah-basahan dan terdapat cekungan pada buah, kemudian berubah menjadi hitam dan kemudian merah muda. Kemudian cendawan menghasilkan spora daging di bawah titik menjadi lembut dan berair, yang menyebar ke seluruh buah. Pada daun juga dapat dilihat. bintik yang akhirnya berubah menjadi cokelat. Pada buah, gejala muncul hanya pada saat pematangan dan mungkin tidak terlihat di waktu panen. Penyakit ini disebabkan oleh (C. gloeosporioides). Cendawan ini mempunyai aservulus berbentuk bulat, jorong, tidak teratur, berseta atau tidak. Seta mempunyai panjang yang variabel, tetapi jarang yang lebih dari 200mm, tebal 4-8mm, bersekat 1-4, bewarna cokelat, pangkal agak membengkak dengan ujung meruncing yang sering membentuk konidium pada ujungnya (Semangun, 2000).

Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kritera ini dikenal dengan Postulat Koch, yang

menjadi garis penunjuk dan sampai kini masih dipakai dalam mencari bukti bahwa suatu penyakit disebabkan oleh jasad renik tertentu.

a) Isolasi Isolasi adalah membiakkan patogen penyebab penyakit pada media. Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro, 1999).

b) Inokulasi Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1994).

c) Reisolasi Reisolasi merupakan suatu kegiatan untuk memisahkan mikroorganisme dari mikroorganisme lain yang ikut tumbuh saat proses isolasi sehingga mendapatkan kultur murni. Reisolasi ini biasanya dilakukan pada bakteri atau jamur yang telah diisolasi namau masih terdapat kontaminan. Tujuannya adalah untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme termasuk ciri morfologi, fisiologi dan serologi. Selain itu juga reisolasi bertujuan untuk mendapatkan stok mikroba agar saat penelitian yang menggunakan mikroba tidak perlu lagi melakukan isolasi.

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan praktikum kali ini dalah : 1. Berdasarkan praktikum kali ini kegagalan dalam isolasi buah cabai disebabkan karena media terkontaminan, terkontaminannya media disebabkan karena praktikan berbicara saat dilakukan isolasi. 2. Pada inokulasi cendawan ke buah cabai terjadi kegagalan karena biakan mikroba kering, sehingga biakan tidak dapat berkembang. 3. Berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop, cendawan hasil isolasi pada buah cabai pada media berbentuk lonjong. 4. Inokulasi pada bagian daun sansivera pada praktikum kali ini gagal, namun pada kelmpok lain berhasil, ditandai adanya cekungan yang hampir menembus daun.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah Mada University press. Talaro K.P. 1999. Foundation Mikrobiologi third edition. MC Graw Hill Company:Boston.

Anda mungkin juga menyukai