Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
UJI AKTIVITAS EKSTRAK KOKON Attacus atlas SEBAGAI
ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
DENGAN METODE DIFUSI DAN DILUSI
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P

Diusulkan oleh:
Aminah M0613004/2013
Annisa Sarah Fajriani M0613006/2013
Aprilia Saefani Shofa M0613008/2013
Dafi Al Anshory M0412014/2012
Hayyu Handarwati M0412035/2012

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2015

i
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :Uji Aktivitas Ekstrak Kokon Attacus atlas


sebagai Antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
dengan Metode Difusi dan Dilusi
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aminah
b. NIM : M0613004
c. Jurusan : S1 Farmasi
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah : Jl. Cilosari Rt.01 Rw. 19, Semanggi,
Surakarta
f. No Telp./HP : 089673244340
g. Alamat email : Bley_girl@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap : Adi Yugatama, S.Farm., M.Sc., Apt.
b. NIDN : 10031018801
c. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Rajawali S-52 Perum Sidoarum III,
Godean, Yogyakarta/085729308383
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp10.482.500,-
b. Sumber lain :-

NIDN : 10031018801

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. i


Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Ringkasan ............................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
a. Latar Belakang ................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
c. Tujuan ............................................................................................... 2
d. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
a. Kokon Attacus atlas ........................................................................... 3
b. Ekstraksi............................................................................................. 4
c. Antibakteri dan Uji Aktivitas Antibakteri ........................................ 4
d. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ..................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11
1. Biodata Ketua,Anggota, dan dosen pembimbing .............................. 11
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................... 17
3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ............... 20
4. Surat Pernyataan Ketua Tim .............................................................. 21

iii
RINGKASAN

Penyakit infeksi yang merugikan bagi manusia sebagian besar


disebabkan oleh bakteri. Salah satu obat yang terus dikembangkan saat ini yaitu
antibakteri, yang penggunaannya terkandung dalam antibiotik. Namun,
penggunaan antibiotik yang tidak tepat memunculkan masalah global seperti
resistensi bakteri terhadap antibiotik. Masalah ini dapat mempersulit pemilihan
antimikroba yang sesuai untuk terapi, sehingga dibutuhkan tindakan untuk
mengurangi masalah ini, seperti penemuan antibakteri baru. Salah satu bahan
alam yang dapat dimanfaatkan adalah hewan kokon Attacus atlas atau ulat sutera
liar yang dikenal pula dengan nama ulat keket. Selain dimanfaatkan untuk
komoditas benang sutera, kokon ulat sutera ini memiliki manfaat lain di bidang
kesehatan. Akan tetapi, masih dalam ranah empiris dan belum ada penelitian yang
membuktikan secara spesifik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
mengenai aktivitas antibakteri kokon Attacus atlas. Metode penelitian diawali
ekstraksi kokon Attacus atlas dengan teknik maserasi menggunakan variasi
pelarut aquadest, etanol 25%, etanol 50%, etanol 75%, dan etanol 96%. Setelah
terbentuk ekstrak, selanjutnya dilakukan penyiapan stok bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli pada media agar untuk diuji aktivitas antibakteri.
Pengujian aktivitas antibakteri ini dilakukan dengan dua metode, yakni dengan
dilusi cair dan difusi. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat diketahui
aktivitas antibakteri ekstrak kokon Attacus atlas terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi dan dilusi, yang berpotensi
menambah informasi tentang sumber antibiotik alami dari hewan yang terdapat di
Indonesia.

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit infeksi yang merugikan bagi manusia sebagian besar disebabkan
oleh bakteri. Salah satu obat yang terus dikembangkan saat ini yaitu antibakteri.
Antibakteri menjadi obat yang paling dibutuhkan karena banyaknya penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat
dapat memunculkan masalah global seperti resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Masalah ini dapat mempersulit pemilihan antimikroba yang sesuai untuk terapi.
Oleh karena itu, penemuan antibakteri baru terus dilakukan untuk mengurangi
permasalahan yang ada. Menurut Hoeprich (1992), bahan antibakteri dapat
berupa senyawa kimia sintesis atau senyawa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
maupun hewan.
Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan alam baik flora maupun
fauna. Kekayaan alam tersebut, terutama dalam ranah fauna, masih banyak yang
belum mendapat perhatian dari para peneliti Indonesia, dan bahkan banyak pula
kekayaan kita yang malah dijadikan objek penelitian masyarakat luar negeri.
Selama ini pemanfaatan hewan sebagai obat tradisional belum banyak dilakukan.
Mahalnya biaya pengobatan modern menyebabkan masyarakat kebanyakan
berpaling ke obat tradisional yang berasal dari alam. Salah satu bahan alam yang
dapat dimanfaatkan adalah hewan kokon Attacus atlas atau ulat sutera liar
dikenal pula dengan nama ulat keket.
Kokon ulat sutera banyak digunakan untuk memproduksi benang sutera,
namun tidak semua kokon bisa diproses menjadi benang sutra karena kualitasnya
yang tidak sesuai. Biasanya, kokon jenis ini akan dibuang. Kokon ulat sutera ini
memiliki manfaat lain di bidang kesehatan. Akan tetapi, masih dalam ranah
empiris dan belum ada penelitian yang membuktikan secara spesifik. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan terhadap kokon ulat sutera liar Antheraea mylitta
yang masih satu familia dengan Attacus atlas diketahui memiliki aktivitas
antimikrobia (Akai, 1997). Penelitian lainnya oleh Faatih (2005) mengatakan
bahwa makanan yang dibungkus dengan lembaran kokon yang ditaburi dengan
bubuk kokon tidak ditumbuhi mikrobia. Namun, belum dapat membuktikan
aktivitas antibakteri dalam kokon. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
mengenai aktivitas antibakteri kokon ulat sutera liar Attacus atlas.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh ekstrak etanol kokon
Attacus atlas terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang sering ditemukan
pada saluran pencernaan. Beberapa strain Escherichia coli dapat bersifat patogen
pada saluran pencernaan (Jawetz et al., 2008). Uji aktivitas antibakteri dalam
kokon ulat sutera liar Attacus atlas ini berguna untuk membuktikan secara ilmiah
2

dan mengetahui sensitivitasnya terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus


aureus. Penulis berharap dengan penelitian ini dapat bermanfaat dalam
menanggulangi waste product kokon Attacus atlas. Selain itu, dapat menjadi dasar
ilmiah penggunaan kokon Attacus atlas sebagai sebagai antibakteri, serta
menambah informasi tentang sumber antibiotik alami dari hewan yang terdapat di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antibakteri ekstrak
kokon Attacus atlas yang diujikan ke bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus dengan metode difusi?
2. Bagaimana pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antibakteri ekstrak
kokon Attacus atlas yang diujikan ke bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus dengan metode dilusi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan yang diharapkan melalui penulisan gagasan ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antibakteri ekstrak
kokon Attacus atlas yang diujikan ke bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus dengan metode difusi.
2. Mengetahui pengaruh variasi pelarut terhadap aktivitas antibakteri ekstrak
kokon Attacus atlas yang diujikan ke bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus dengan metode dilusi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang diharapkan melalui penulisan gagasan ini adalah:
1. Membuktikan adanya aktivitas antibakteri dalam ekstrak kokon Attacus atlas
secara ilmiah.
2. Mengetahui kadar pelarut ekstrak kokon Attacus atlas yang paling optimal
sebagai antibakteri.
3. Menemukan sumber daya alam baru sebagai antibakteri yang bermanfaat
dalam bidang kesehatan.
4. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
5. Memberi pengetahuan baru mengenai pemanfaatan fauna di bidang
kesehatan.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kokon Attacus atlas


Menurut Peigler (1989), klasifikasi dari ulat sutera yaitu Fillum:
Arthropoda; Kelas: Insecta; Ordo: Lepidoptera; Super family: Bombycoidea;
Famili: Saturniidae; Sub famili: Saturniinae; Genus: Attacus; Spesies: Attacus
atlas. Attacus atlas adalah salah satu ulat sutera liar yang dapat menghasilkan
benang sutera dengan ciri khas yang berbeda dengan ulat sutera murbei (Bombyx
mori). Benang sutera yang dihasilkan oleh ulat ini memiliki keunikan
diantaranya memiliki warna yang muncul secara alami. Kokon ulat sutera liar
menghasilkan warna benang coklat dari yang terang sampai ke yang gelap
(Pracaya, 1993). Klasifikasi mutu kokon dipengaruhi oleh bobot floss, semakin
besar bobot floss, maka kualitas kulit kokon akan semakin jelek dan sebaliknya.
Hal ini ini disebabkan karena penjualan kokon di pasaran berdasarkan beratnya.
Oleh karena itu semakin berat kokon yang dihasilkan maka semakin bagus (Lee,
1999).
Kokon Attacus atlas memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat
dijadikan sebagai produk kerajinan tangan (Solihin dan Fuah, 2010), sumber
protein alternatif untuk pangan dan pakan ternak (Sapcota et al., 2003), serta
juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan dari pertumbuhan mikroba
(Faatih, 2005). Pada penelitian sebelumnya oleh Faatih (2005), yang menguji
daya anti mikrobia kokon Attacus atlas terhadap Aspergillus nigerdan Bacillus
diuji menggunakan metode agar difusi. Dilakukan pula pengujian lembaran dan
bubuk kokon Attacus atlas sebagai pembungkus dan bahan pengawet makanan
dilakukan dengan membungkus tanpa bahan pengawet. Hasil pengujian mikrobia
tidak menghasilkan zona penghambatan, karena ekstrak kokon tidak dapat
berdifusi ke dalam media agar.Sedangkan pada pengujian aplikasi diperoleh
hasil bahwa makanan yang dibungkus dengan lembaran kokon yang ditaburi
dengan bubuk kokon tidak ditumbuhi mikrobia.

2.2 Ekstraksi
Proses ekstraksi merupakan proses penarikan zat pokok yang diinginkan
dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat
yang diinginkan larut (Ansel, 1989). Maserasi adalah proses pengekstrakan
simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur ruangan (kamar) (Anonim, 2000). Waktu lamanya
maserasi berbeda-beda antara 4-10 hari.Secara teoritis pada suatu maserasi tidak
memungkinkan terjadinya ekstraksi absolute. Semakin besar perbandingan
cairan pengekstraksi terhadap simplisia, akan semakin banyak hasil yang
diperoleh (Voigt, 1995).
4

2.3 Antibakteri dan Uji Aktivitas Antibakteri


Antibakteri adalah obat atau senyawa kimia yang digunakan untuk
membasmi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia (Pelczar
dan Chan, 1988). Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibakteri yang
bersifat menghambat pertumbuhan bakteri yang dikenal sebagai bakteriostatik,
dan ada yang bersifat membunuh bakteri dikenal sebagai bakterisid. Kadar
minimal yang diperlukan untuk menghambat atau membunuh bakteri, masing-
masing dikenal sebagai kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh
minimum (KBM) (Ganiswara, 1995). Pengujian terhadap aktivitas antimikroba
dilakukan untuk mengetahui obat-obat yang paling poten untuk kuman penyebab
penyakit terutama penyakit kronis. Pengujian ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu:
1) Difusi Agar
Media yang dipakai adalah agar Mueller Hinton. Pada metode difusi ini
ada beberapa cara, yaitu Cara Kirby Bauer, Cara Sumuran, dan Cara Pour
Plate (Anonim, 1993).
2) Dilusi Cair atau Dilusi Padat
Pada prinsipnya antibakteri diencerkan sampai diperoleh beberapa
konsentrasi. Pada dilusi cair, masing masing konsentrasi obat ditambah
suspensi kuman dalam media. Sedangkan pada dilusi padat tiap
konsentrasi obat dicampur dengan media agar, lalu ditanami bakteri
(Anonim, 1993).

2.4 Staphylococcus aureus dan Escherichia coli


Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif. Bakteri ini tumbuh
secara anaerob fakultatif dengan membentuk kumpulan sel-sel yang bentuknya
seperti buah anggur (Srikandi,1993), tidak bergerak ditemukan satu-satu,
berpasangan berantai pendek atau bergerombol menyerupai buah anggur. Pada
isolasi pertama kali dari kuman ini terlihat pembentukan pigmen kuning keemasan
yang digolongkan sebagai lipokhrom (Bonang dan Koeswardono, 1979).
Beberapa bakteri S. aureus diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan
selaput mukosa manusia, menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi
pirogen dan bahkan septikimia yang fatal (Jawetz, 2005).
Pengobatan terhadap infeksi S. aureus dilakukan melalui pemberian
antibiotik. Pada infeksi yang cukup berat, diperlukan pemberian antibiotik secara
oral atau intravena, seperti penisilin, metisillin, sefalosporin, eritromisin,
linkomisin, vankomisin, dan rifampisin. Sebagian besar galur staphylococcus
sudah resisten terhadap berbagai antibiotik tersebut, sehingga perlu diberikan
antibiotik berspektrum lebih luas seperti kloramfenikol, amoksilin, dan tetrasiklin
(Ryan et al.,1994; Warsa, 1994; Jawetz et al., 1995).
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang mempunyai bentuk
batang pendek. Jenis bakteri ini tidak membentuk spora sehingga merupakan flora
5

normal di usus. Ukuran Eschercia coli 0,2-0,7 dimana masing-masing koloni


memiliki kapsul (Jawetz, 1996). Bakteri ini dikenal sebagai flora normal di
pencernaan terutama pada usus.
Bakteri ini dikenal sebagai bakteri oportunis yang dapat menyebabkan
infeksi primer pada usus sekitar 5% - 10%, infeksi nosokomial di rumah sakit dan
juga infeksi saluran kencing pada wanita 90% (Jawetz etal., 2008). Selain itu
bakteri ini bersifat enteropatogenik / enterotoksigenik, Escherichia coli yang
mempunyai antigen perlekatan dan memproduksi enterotoksin sehingga dapat
menimbulkan penyakit (Lay dan Hastowo, 1992). Beberapa penyakit pencernaan
yang diakibatkan oleh Escherichia coli dapat diobati dengan antibiotik yang
umum digunakan. Salah satu penyakitnya yakni kolesistitis calculous atau radang
kandung empedu dapat ditangani dengan memberikan ampisilin + gentamisin,
ampisilin sulbaktam, atau sefazolin. Untuk penyakit peritonitis atau peradangan
yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut dapat diobati dengan
ampisilin + gentamisin + metronidazole; atau ampisilin + gentamisin +
klindamisin ; atau gentamisin + metronidazole + klindamisin; atau sefoksitin
(Jawetzet al., 2008).
6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat:
Gelas beker, toples kaca, rotary evaporator, tabung reaksi, gelas ukur, kapas lidi,
erlenmeyer, batang pengaduk, mortar, stamfer, timbangan analitik, cawan petri,
jarum ose, LAF, inkubator, kertas bekas, bunsen, cakram disc, neraca analitik,
pinset, spatula, penggaris, alumunium foil, rak tabung, mikropipet 100-1000 µL,
degalsky, mikropipet 1-20 µL, batang pengaduk.
Bahan:
Bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan E.coli ATCC 35218; media
NA, Aquades steril, ethanol 96%, media BHI, media Mueller Hinton agar, media
Blood Agar, media MacConkey, kokon Attacus atlas.

3.2 Tahapan Penelitian


1. Ekstraksi Kokon Attacus atlas
Sebanyak 1 kg kokon Attacus atlas dicuci bersih, diiris tipis dan
dikeringkan sampai diperoleh berat konstan (kering). Kokon Attacus atlas
kemudian dihaluskan menjadi serbuk, hasil yang diperoleh digunakan
sebagai sampel penelitian. Serbuk kokon Attacus atlas masing-masing
sebanyak 50 gram direndam dengan 200 mL akuades, etanol 25%, etanol
50%, etanol 75%, dan etanol 96% selama 3 x 24 jam dengan beberapa kali
pengadukan. Kemudian larutan ekstrak kokon Attacus atlas disaring. Filtrat
ekstrak kokon Attacus atlas dipekatkan dengan rotary evaporator dan
ditimbang. Ekstrak pekat yang diperoleh digunakan untuk uji aktivitas
antibakteri.

2. Penyiapan Stok Bakteri


Bakteri biakan murni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli masing-
masing digores pada media NA.Kemudian diinkubasi selama 18-24 jam
pada suhu 37°C, setelah itu disimpan dalam lemari es.

3. Uji Aktivitas Antibakteri pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli


dengan Metode Difusi
Bakteri S. aureus dan E.coli masing-masing 2-3 koloni dari stok
disuspensikan ke dalam 0,5 mL Brain Heart Infusion (BHI) cair, kemudian
diinkubasi selama 5-8 jam pada suhu 37ºC. Suspensi kemudian ditambah
aquades steril hingga kekeruhan tertentu sesuai dengan standar Brown
dengan konsentrasi bakteri 108 CFU per mL. Kapas lidi steril dicelupkan ke
dalam suspensi bakteri tersebut lalu digores pada media Mueller Hinton
agar secara merata. Kemudian kertas cakram yang telah mengandung
7

antibakteri (ekstrak kokon dan pelarut) diletakkan di permukaan agar


sebanyak 2 titik dan diinkubasi selama 24-48 jam. Langkah terakhir yaitu
diamati zona bening yang terbentuk setelah inkubasi dan diukur
menggunakan penggaris.

4. Uji Aktivitas Antibakteri pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli


dengan Metode Dilusi
Disediakan 14 tabung steril, dimana 7 tabung untuk masing-masing variasi
pelarut ekstrak kokon untuk uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli. Pada tabung 2 s/d 6 diisi dengan masing-
masing 0,5 mL media Brain Heart Infusion (BHI) cair . Pada tabung no. 1
diisi dengan 1 mL ekstrak kokon* sebagai kontrol negatif. Pada 2 tabung
no. 7 diisi 1 mL biakan bakteri Staphylococcus aureus untuk satu tabung,
dan 1 mL biakan Escherichia coli di tabung lainnya sebagai kontrol positif.
Tabung no 2 berisi 1 mL (0,5 mL BHI dan 0,5 mL ekstrak kokon*) diaduk
rata, kemudian diambil 0,5 mL dipindahkan pada tabung no. 3. Tabung no.
3 diaduk rata dan dipindahkan sebanyak 1 mL ke tabung no. 4, demikian
seterusnya sampai tabung 6, kemudian diambil 1 mL untuk dibuang.
Diisikan 0,5 mL biakan bakteri disetiap tabung dimulai tabung no. 2 sampai
no.6. Diinkubasi masing-masing 24 jam pada suhu 37°C. Diamati ada
tidaknya pertumbuhan bakteri dengan mengamati adanya tabung yang jernih
dan keruh.Tabung jernih dengan konsentrasi terendah merupakan KHM.
Tabung yang jernih hasil uji dengan bakteri Staphylococcus aureus
dilakukan sub kultur dengan menginokulasikankan pada media Blood Agar.
Konsentrasi ekstrak terendah dimana tidak ada pertumbuhan pada media BA
merupakan KBM. Sedangkan pada tabung yang jernih hasil uji dengan
bakteri Escherichia coli dilakukan sub kultur dengan menginokulasikankan
pada media Mc.Conkey. Konsentrasi ekstrak terendah dimana tidak ada
pertumbuhan pada media MC merupakan KBM.
*Konsentrasi ekstrak etanol kokon 0%, 25%, 50%, 75%, 96%

5. Analisis Data
Data hasil pengujian aktivitas ekstrak kokon Attacus atlas terhadap diameter
zona hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923,
dan Escherichia coli ATCC 25922 dianalisa secara statistik menggunakan
metode One way anova (analisa varians satu arah) dengan program
Statistical Product Services Solution (SPSS 17) dengan taraf kepercayaan
95% atau A = 0,05, dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test
(DMRT). Hasil nilai perhitungan yang didapat dibandingkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan aktivitas ekstrak kokon Attacus
atlas terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan
variasi pelarut dengan metode difusi dan dilusi.
8

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang 3.112.500


2 Bahan habis pakai 5.770.000
3 Perjalanan 800.000
4 Lain-lain
800.000
Jumlah 10.482.500

4.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5
1. Persiapan

2. Pembelian Alat dan Bahan

3. Pelaksanaan Program Penelitian :

a. Kultur Bakteri

b. Ekstraksi

c. Uji Aktivitas Antibakteri

d. Pengamatan data

4. Evaluasi

5. Penyusunan Laporan Penelitian

6. Pengadaan Laporan Penelitian

7. Laporan Akhir Penelitian


9

DAFTAR PUSTAKA

Akai H. 1997. Anti-bacteria Function of Natural Silk Materals. Int. Journal Wild
Silkmoth & Silk 3: 79-81.
Anonim. 1993. Dasar-dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada Press.
Anonim. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Bonang G, ES Koeswardono. 1979. Mikrobiologi Kedokteran Untuk
Laboratorium Dan Klinik. Jakarta: Gramedia.
Faatih M. 2005. Aktivitas Antimikroba Attacus atlas (Antimicrobial activity of
Attacus atlas cocoon). Sains dan Teknologi 6(1): 35-48.
Ganiswara GS. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru.
Hoeprich PD. 1992. Antifungal Agents in Encyclopedia of Mikrobiology vol. 1.
Academic Press Inc. hal. 107.
Jawetz E, JL Melnick, E Adelberg. 1995. Review of Medical Microbiology. Los
Altos California: Lange Medical Publication.
Jawetz E. 1996. Mikrobiologi Klinik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jawetz E, JL Melnick, E Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kesehatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kesehatan.
Jawetz E, JL Melnick, E Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hlm 199–200.
Lay, Bibiana W, Hastowo, Sugyo.1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali Press.
Lee Y. 1999. Silk Reeling and Testing Manual. FAO Agricultural Services
Bulletin No. 136
Peigler RS. 1989. A Revision of Indo Australian Genus Attacus. Beverly Hills
California: The Lepidoptera Research Foundation Inc.
Pelczar, Michael J, ECS Chan. 1988. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya. Hlm
417.
Ryan KJ, JJ Champoux, S Falkow, JJ Plonde, WL Drew, FC Neidhardt, and CG
Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to Infectious
Diseases.3rd ed. Connecticut: Appleton & Lange.
Sapcota D, IU Sheikh, KK Dutta, S Sarma and R Goswami. 2003. Effect of
Dietary Muga Silkworm Supplementation on the Performance of
Broiler. Indian Vet. J. 80, 19-22.
Solihin DD, AM Fuah, SS Mansjoer, KG Wiryawan, DR Ekastuti, HCH Siregar,
DJ Setyono, BN Polii.2010. Budidaya Ulat Sutera Alam Attacus atlas.
Jakarta: Penebar Swadaya.
10

Srikandi F. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Warsa UC. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran
Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
Voigt R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani
NS. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
11

Lampiran 1
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Aminah
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM M0613004
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 31 Januari 1995
6. Email Bley_girl@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 089673244340
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Alfirdaus Alfirdaus SMAN 1 Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dari 10 Tahun Terakhir
no Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Peserta pemilihan mahasiswa Universitas Sebelas Maret 2014
berprestasi S-1
2 Peserta Olimpiade Farmasi CPSE Universitas Airlangga 2014
3 Mahasiswa berprestasi S1 Farmasi Universitas Sebelas Maret 2014
3 Story Telling Pemerintah 2011
4 Story Telling Pemerintah 2010
5 News Caster Swasta 2009
6 Story Telling Pemerintah 2008
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.
Surakarta, 28 September 2015

(Aminah)
12

Biodata Anggota Pelaksana 1

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dafi Al Anshory
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Biologi
4. NIM M0412014
5. Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 20 Maret 1993
6. Email dafianshory@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/HP 085728235592
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N Manahan SMP N 1 Surakarta SMA N 4
Surakarta Surakarta

Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2009 2009-
2012
C. Penghargaan dari 10 Tahun Terakhir
no Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

1 Juara II Pertolongan Pertama GTT Pramuka UMS 2011


UMS
2 Juara I 5K GTT UMS Pramuka UMS 2011
3 Juara III LCCBN Korem Surakarta Korem Surakarta 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata inisaya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.
Surakarta, 28 September 2015
Pengusul,

(Dafi Al Anshory)
13

Biodata Anggota Pelaksana 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hayyu Handarwati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Biologi
4. NIM M0412035
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 30 September 1994
6. Email hahayyu@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 0899667944898

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 4 SMP N 7 Surakarta SMA N 2
Masaran Surakarta

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2001-2007 2007-2009 2009-2012
Lulus

C. Penghargaan dari 10 Tahun Terakhir


no Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata inisaya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.

Surakarta, 28 September 2015


Pengusul,

(Hayyu Handarwati)
14

Biodata Anggota Pelaksana 3

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Aprilia Saefanan Shofa
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM M0613008
5. Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 10 April 1995
6. Email apriliashofa@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 087745613703

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Genito SMPN 2 Windusari SMAN 5
Magelang

Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Lulus

C. Penghargaan dari 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi Tahun
No. Jenis Penghargaan
Penghargaan
1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata inisaya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.
Surakarta,28september2015
Pengusul,

(Aprilia Saefanan Shofa)


15

Biodata Anggota Pelaksana 4


A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Annisa Sarah Fajriani


2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM M0613006
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 22 Juni 1995
6. E-mail sarahunhan@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP +6285692500468
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jatimulya 11 SMPN 4 Tambun SMAN 9 Bekasi
Tambun Selatan Selatan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Lulus
C. Penghargaan dalam 10 tahun
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Peserta Lomba Olimpiade Depdiknas Kota Bekasi 2012
Matematika Se-Kota Bekasi
2. Juara 3 Danton Terbaik Lomba Depdiknas kab. Bekasi 2009
LPBB se-Kab. Bekasi
3. Beasiswa Siswa Berprestasi Dharma Wanita PT. 2008
Garuda Indonesia
4. Beasiswa Siswa Berprestasi Dharma Wanita PT. 2007
Garuda Indonesia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.
Surakarta, 28 september 2015
Pengusul,

(Annisa Sarah Fajriani)


16

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas diri
1. Nama Adi Yugatama, S.Farm., M.Sc., Apt.
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi MIPA / Farmasi
4. NIP/NIDN 198801312014041001 / 0031018801
5. Tempat/Tanggal Lahir Yogyakarta/ 31 Januari 1988
Jl. Rajawali S-52 Perum Sidoarum III,
6. Alamat rumah
Godean, Yogyakarta
7. Email adiyugatama.apt@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP 085729308383
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 Profesi
Nama Instansi UGM UGM UGM
Jurusan Farmasi Farmasi Apoteker
Tahun Masuk –
2006 - 2010 2013 – 2015 2010 – 2011
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Relawan Apoteker Peduli Merapi IAI DIY 2010
Lulusan Terbaik S2 Farmasi UGM
Pascasarjana Farmasi
2 periode IV tahun akademik 2015
UGM
2014/2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis ini.
Surakarta, 28 September 2015
17

Lampiran 2

Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
pemakaian harga (Rp)
Gelas beker 5 kali 3 buah 50.000 150.000
Toples kaca 1 kali 5 buah 25.000 125.000
Sewa Rotary 1 kali 1 set 50.000 50.000
evaporator
tabung reaksi 2 kali 70 buah 8.000 560.000
gelas ukur 5 kali 5 buah 40.000 200.000
kapas lidi 2 kali 5 buah 500 2.500
Erlenmeyer 2 kali 3 buah 80.000 240.000
cawan petri 1 kali 20 buah 30.000 600.000
jarum ose 4 kali 5 buah 5.000 25.000
Sewa LAF 1 kali 1 set 100.000 100.000
Sewa inkubator 1 kali 1 set 50.000 50.000
Sewa autoklaf 2 kali 1 set 50.000 100.000
Bunsen 4 kali 4 set 30.000 120.000
Sewa Neraca 5 kali 1 set 50.000 50.000
analitik
Pinset 2 kali 5 buah 5.000 25.000
penggaris 2 kali 2 buah 5.000 10.000
Rak tabung 2 kali 2 buah 20.000 40.000
Sarung tangan 5 kali 2 box 60.000 120.000
Masker 5 kali 2 box 40.000 80.000
Mikropipet 100- 2 kali 2 buah 100.000 200.000
1000 µl
Tabung degalsky 2 kali 2 buah 15.000 30.000
mikropipet 1-20 µl 2 kali 2 buah 100.000 200.000
Batang pengaduk 6 kali 5 buah 7.000 35.000
Sub 3.112.500
Total
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
pemakaian harga (Rp)
Kokon Attacus atlas 1 kali 1 kg 300.000 300.000
Media NA 2 kali 750 gram 975.000 975.000
Etanol 96% 1 kali 4 liter 40.000 160.000
18

Bakteri uji 2 kali 1 botol 400.000 400.000


Staphylococcus aureus
ATCC 25923
Bakteri uji E.coli 2 kali 1 botol 300.000 300.000
ATCC 35218
Aquades steril 5 kali 4 liter 35.000 140.000
media BHI 4 kali 500 gram 975.000 975.000
media Mueller Hinton 2 kali 500 gram 950.000 950.000
agar
media Blood Agar 2 kali 500 gram 650.000 650.000
media MacConkey 2 kali 500 gram 765.000 765.000
Alumunium foil 1 kali 3 roll 20.000 60.000
Kertas saring 1 kali 2 lembar 7.500 15.000
Kapas 2 kali 2 kg 40.000 80.000
Sub total 5.770.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Perjalanan Satuan
Perjalanan dari Pembelian 1 kali 300.000
Solo-Jogjakarta pp kokon
Attacus
atlasdan
bakteri uji
Perjalanan ke tempat Pembelian 2 kali 350.000
supplier alat kimia peralatan
laboratorium penunjang
Ongkos kirim Ongkos 1 kali 150.000
barang kirim
pembelian
bahan sekali
pakai
Sub total 800.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Perjalanan Satuan
Biaya asuransi Biaya 200.000
asuransi
pengrusakan/
penghilangan
barang
19

Publikasi Publikasi ke 2 kali 600.000


jurnal
nasional dan
seminar
Sub Total 800.000
20

Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
1 Aminah S1 Farmasi 5 jam/ Ketua
minggu
2 Annisa S.F S1 Farmasi 5 jam/ Anggota
minggu
3 Aprilia S.S S1 Farmasi 5 jam/ Anggota
minggu
4. Dafi Al anshory S1 Biologi 5 jam/ Anggota
minggu
5. Hayyu S1 Biologi 5 jam/ Anggota
Handarwati minggu
21

Lampiran 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126
Telp. 08812957801 Fax 0271.663375

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Aminah
NIM : M0613004
Program Studi : Strata 1 Farmasi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa usulan (PKM-Penelitian) saya dengan judul:

Uji Aktivitas Ekstrak Kokon Attacus atlas sebagai Antibakteri terhadap


Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi dan Dilusi
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015/2016 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Surakarta, 28 September 2015,

Mengetahui, Yang menyatakan,

Anda mungkin juga menyukai