Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KELOMPOK V

Mata Kuliah : Analisis Kimia Air, Makanan dan Minuman

Judul Percobaan : Analisis Kualitatif Fenol pada Daun Teh

Tanggal Pelaksaan :

Nama Anggota Kelompok : KELOMPOK V (lima)

1. Nurmayanti Hi Mustafa
2. Theresia Mbosisi
3. Afsari Meylinda Basri
4. Fanuel Ilintamon
5. Theophylia Carla Tohhata
6. Gustin Ahmad
7. Natalista D W
HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini, yaitu analisis kuaitatif fenol pada daun the, kelompok kami
mendapatkan hasil yaitu “NEGATIF” ditandai dengan tidak adanya perubahan warna yang
terjadi, yaitu dari warna kuning kecoklatan menjadi warna ungu atau hitam setelah ditambahkan
reagen FeCl3 1%.

PEMBAHASAN

Teh (Camellia sinensis L) merupakan tanaman asli Asia terutama Cina. Namun sekarang
teh telah menyebar keseluruh dunia bahkan diseluruh pelosok Indonesia aneka produk teh bisa
dijumpai. Teh bisa diminum dalam keadaan panas atau dingin sebagai minuman penyegar,
bahkan banyak pula yang mencampurkan bahan-bahan tertentu pada teh untuk meningkatkan
selera.

Beberapa tahun terakhir teh mulai mendapat perhatian, berkaitan dengan sifat potensial
fisiologisnya sebagai antimutagenik dan antitumorigenik. Beberapa studi epidemologi
menunjukkan bahwa tingginya konsumsi teh memiliki hubungan negatif dengan terjadinya
penyakit jantung koroner dan kanker. Artinya semakin tinggi suatu komunitas mengkonsumsi
teh, maka kasus penderita penyakit jantung koroner dan kanker semakin sedikit Selain
dikonsumsi dalam bentuk minuman teh dalam bentuk ekstrak juga dapat ditambahkan dalam
produk pangan. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat perlindungan katekin
teh terhadap oksidasi beberapa jenis bahan pangan lebih baik jika dibandingkan dengan
antioksidan sintesis yang sudah banyak digunakan. Meningkatnya penderita penyakit mematikan
seperti kanker, jantung koroner, diabetes mellitus, anemia dan sebagainya, mendorong para
peneliti untuk menemukan solusi baru yang lebih efektif, terutama untuk penyakit degeneratif.
Berdasarkan fungsi teh hijau sebagai minuman penyegar yang memiliki zat antioksidan
diantaranya senyawa fenol dan turunananya seperti katekin, dan tannin yang terdapat dalam teh
yang diduga berperan penting dalam mencegah terjadinya beberapa penyakit degeneratif. Salah
satu tanaman yang memiliki rasa khas yaitu teh. Rasa khas teh dapat mempengaruhi kualitas teh,
dikarenakan banyak sedikitnya kandungan senyawa aktif didalamnya seperti fenol. Komponen
penting dalam daun teh yang dapat mempengaruhi kualitas minuman teh yaitu tanin
(memberikan rasa ketir), kafein (memberikan efek stimulan) dan senyawa aktif dalam daun teh
(memberikan manfaat terhadap kesehatan manusia salah satunya seperti polifenol). Senyawa
tanin dapat menentukan cita rasa (sepat) dalam minuman teh, karena tannin termasuk senyawa
flavor yang dapat menimbulkan rasa tertentu. Selain itu senyawa katekin juga dapat
menimbulkan rasa sepat dan pahit dalam minuman teh, hal tersebut dikarenakan katekin
termasuk turunan tanin sehingga memiliki sifat dan fungsi yang sama.

Teh merupakan salah satu produk fungsional, karena memiliki kandungan antioksidan
didalamnya. Sehingga, perlu dilakukan penelitian dan pembangan lebih lanjut. Bahan pangan
fungsional merupakan olahan dari pangan alami yang mengandung senyawa kimia (komponen
bioaktif) yang dapat memberikan dampak positif pada fungsi metabolit manusia. Sifat fungsional
ini terbukti dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Senyawa fenolik dapat mempengaruhi
konsentrasi DPPH (Diphenylpicrylhydrazyl) karena mampu mendonorkan atom hidrogen ke
radikal bebas yang dapat menstabilkan senyawa DPPH tereduksi. Semakin tinggi senyawa
fenolik semakin banyak radikal bebas yang bereaksi sehingga konsentrasi radikal bebas menurun
dan aktivitas antioksidan semakin tinggi. Terdapat hubungan antara kadar fenol dan aktivitas
antioksidan (IC50) dalam tanaman.

Fenol merupakan golongan senyawa yang larut dalam air panas yang menimbulkan rasa
pahit dan sepat. Senyawa fenol dapat menangkap radikal bebas.

Anda mungkin juga menyukai