Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LAPORAN INDIVIDU ACARA 5

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PERTANIAN

Disusun oleh

Nama : Vilo Azhar Muska

NIM : 19/445799/PN/16314

Golongan/hari : B1/Senin

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan topografi serta lingkungan
yang berbeda antar pulaunya. Bahkan, pada pulau yang sama terdapat perbedaan
topografi yang dapat dengan jelas terlihat. Perbedaan dari topografi tersebut
kemudian mempengarhui pada jenis tanaman yang dapat tumbuh di suatu daerah.
Tak hanya itu, topografi—dan jenis tanaman—kemudian mempengaruhi hama
serta penyakit yang dapat muncul dan menyerang tanaman di suatu daerah.
Keberhasilan pengelolaan sektor pertanian ditentukan dari pemilihan
komoditas yang sesuai dengan kondisi iklim dan kondisi lahan yang ada.
Banyaknya lahan yang tersedia di Indonesia memiliki kondisi lahan yang berbeda-
beda sesuai wilayahnya, sehingga perlakuan tiap petani terhadap komoditasnya
juga berbeda tergantung dengan kondisi alam di wilayah tersebut. Apabila
pemeliharaan dalam pengelolaan suatu lahan dilakukan dengan tepat, tentunya
akan berdampak baik bagi petani seperti lebih efektif dan efisien. Namun,
pengelolaan yang dilakukan tidak selamanya berjalan dengan lancar. Ada
berbagai faktor yang dapat menghambat kegiatan pengelolaan yang dilakukan,
salah satunya hama.
Hama serta penyakit tanaman merupakan salah satu faktor penting yang
harus diperhatikan dalam dunia pertanian karena dapat menyebabkan kerugian
yang besar jika tidak ditangani dan dibiarkan begitu saja. Pada beberapa kasus,
serangan hama dan penyakit dapat membuat gagal panen ribuan bahkan jutaan
hektar dan menimbulkan kelaparan serta kematian bagi manusia serta makhluk
hidup yang lain. Pada kasus lainnya, the Dancing Plague di Perancis contohnya,
penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh jamur yang masuk ke dalam roti
dari tepung tanaman rye atau sejenis serealia, secara langsung dapat menyebabkan
penyakit dan bahkan kematian pada manusia yang mengkonsumsi kentang
terjangkit penyakit tersebut (Bauer, 2020).
Terdapat banyak cara atau metode untuk mengatasi hama dan penyakit
tanaman yang bisa diterapkan seperti, pengendalian hama secara mekanis,
pengendalian hama secara biologis, pengendalian hama secara kimiawi, bahkan
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah mulai
dikembangkan. Banyaknya metode pengendalian yang ada, perlu dikombinasikan
dengan keterampilan petani dalam memilih metode yang tepat sesuai kondisi
iklim suatu lahan dan cara pengaplikasiannya, agar produktivitas hasil panen
komoditasnya dapat terkendali dan kembali baik.

b. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dari ditulisnya laporan ini antara lain adalah untuk:
1. Mengetahui jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman
2. Mengetahui cara menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman
3. Mengetahui peredaran penjualan pestisida dan jenis-jenisnya

c. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah, mahasiswa berkesempatan
untuk terjun langsung ke lapangan dan mengetahui secara langsung jenis-jenis
hama dan penyakit yang biasa menyerang komoditas serta dampaknya bagi
komoditas di lahan pertanian, serta dapat menentukan cara penanggulangan yang
tepat sehingga nantinya hasil panen maksimal. Penyusunan laporan ini diharapkan
dapat menjadi pertimbangan bagi penyuluh atau bagi pihak pemerintah serta
pemerhati terkait mengenai langkah yang harus dilakukan untuk
pengoptimalisasian penggunaan pestisida. Selain itu, karena pengambilan data
dilakukan dengan mewawancarai langsung petani serta penjual pestisida,
diharapkan hasil dari laporan ini adalah sesuai dengan kenyataan di lapangan yang
dihadapi oleh petani di daerah setempat.
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

a. Permasalahan Perlindungan Tanaman


i. Kondisi Umum Lahan Pertanian
Pengamatan serta pengambilan data guna penyusunan laporan
Acara V dilakukan di salah satu lahan pertanian di wilayah Yogyakarta,
lebih tepatnya Bantul. Lahan tersebut merupakan lahan turun temurun
milik Pak Suryanto yang terletak di pinggiran kota serta dikelola oleh Pak
Suryanto sendiri. Lahan yang berada di pinggiran Kota Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta dengan luas sawah kurang lebih sekitar 650 m2 ini
ditanami komoditas padi (Oryza sativa L.) serta diurus langsung oleh Pak
Suryanto dan keluarga yang dipakai untuk kebutuhan substensi. Di sekitar
lahan milik Pak Suryanto ini, terdapat lahan milik pihak lain yang ditanami
oleh komoditas padi (Oryza sativa L.), kacang (Arachis hypogaea L.), dan
jagung (Zea mays).

ii. OPT yang Ditemukan


Organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan organisme
atau entitas yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan
menyebabkan kerugian pada hasil panen. OPT, dalam hal ini, dapat pula
diartikan sebagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman. OPT yang
menyerang dan dapat dilihat gejalanya pada tanaman dapat tumbuh karena
lingkungan yang mendukung, adanya tanaman inang, serta organisme itu
sendiri dan konsep hama serta penyakit tanaman tersebut disebut sebagai
disease triangle (Sastrahidayat, 2015).
Berdasarkan pengamatan serta wawancara dengan petani,
Kegiatan budidaya pertanian yang dilakukan Pak Harjono mengalami naik
turun yang disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu serangan
hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Hama adalah hewan
yang biasanya menyerang atau menggangu tanaman, sehingga tanaman
tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Selain hewan
juga ada virus yang menyerang yang ditandai dengan beberapa daun padi
berwarna kekuningan.

iii. Kegiatan Perlindungan Tanaman yang Dilakukan oleh Petani


Pak Suryanto tidak memakai pesitisida untuk mengatasi serangan
dari hama dan virus yang menyerang tanamannya. Hal yang dilakukan Pak
Suryanto untuk mengatasinya yaitu dengan turun langsung ke lapangan
dan menggoyang-goyangkan tongkat untuk mengusir burung-burung yang
beliau temukan. Pak Suryanto juga memasang beberapa orang-orangan
sawah untuk membantu beliau dalam mengusir burung-burung tersebut.
Pak Suryanto mengatakan dalam menjaga tanaman padinya tidak
menggunakan pestisida tetapi apabila jika tanamannya sedang sakit maka
Pak Suryanto akan memberikan pupuk agar kembali subur. Beliau
mengatakan selama menjadi petani belum pernah menjumpai penyakit
yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.

b. Peredaran Pestisida
i. Kondisi Umum Toko dan Sekitarnya
Toko pertanian ini terletak di jalan Kebun Raya, Rejowinangun,
Kota Gede, Yogyakarta. Toko ini letaknya berada di perkotaan yang jauh
dari daerah persawahan. Toko ini menjual pestisida untuk tanaman seperti
tanaman pot, tanaman hias dan lain sebagainya.
Dikondisi lockdown seperti saat ini, tingkat penjualan tanaman
maupun pestisida mengalami kenaikan pada beberapa bulan pertama
dilakukan lockdown karena banyak orang-orang yang mulai melakukan
kegiatan bercocok tanam di rumah masing-masing misalnya menanam
tanaman sayur di pot, dimana barang-barang yang diperlukan untuk
bercocok tanam di rumah tersedia di toko ini.
ii. Data Toko Pestisida
Nama toko pertanian yang penulis wawancarai adalah toko Soni
Tanaman. Pemilik dari toko ini bernama Bapak Soni. Di toko ini Pak Soni
menjual berbagai macam jenis pestisida, salah satu contohnya yaitu
pestisida Furadan. Toko ini juga menjual berbagai macam bibit-bibit
tanaman dan juga tanaman-tanaman hias dengan harga yang bervariasi.
Toko ini mendapat stok pestisida dari KUD setempat yang sudah terdata
dan memiliki label resmi.
iii. Jalur Peredaran Pestisida
Toko Soni Tanaman menjual berbagai macam jenis pestisida dan
pupuk. Pak Soni mendapatkan barang tersebut tidak langsung dari
produsennya. Pak Soni mengambil barang seperti pestisida dan pupuk
tersebut dari Koperasi Unit Desa di daerah tersebut. Konsumen dari toko
ini sangat jarang petani membeli pestisida atau pupuk dikarenakan toko
ini jauh dari persawahan, justru kebanyakan dari masyarakat kota yang
membeli produk dari toko ini.
iv. Jenis Pestisida atau Alat yang Dijual
Toko Soni Tanaman menjual berbagai jenis pestisida seperti
Yasithrin, Furadan, dan Decis. Selain pestisida, Pak Soni juga menjual
pupuk kimia seperti ZA dan Urea. Pak Soni juga menjual fungisida yang
biasa digunakan untuk membasmi jamur. Pak Soni juga menjual alat-alat
pertanian atau perkebunan, seperti cangkul, pot bunga dengan berbagai
ukuran, rangka besi untuk tempat pot, dll.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pengamatan dan penulisan laporan
adalah:
1. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang umumnya
menyerang padi (Oryza sativa L.) adalah burung pipit (L.
punctulata) dan walang sangit (Leptocorisa oratorius).
2. Petani padi yang diwawancara tidak begitu memikirkan mengenai
penyakit yang biasa menyerang tanaman di lahan mereka. Melalui
penelusuran penulis di lahan, ternyata tanaman disana juga cukup
sedikit dan cenderung tidak ada yang terkena penyakit.
3. Peredaran pestisida yang dijual di toko Soni Tanaman Kota Gede
berasal dari Koperasi Unit Desa setempat dan kebanyakan pembeli
dari masyarakat kota disekitarnya.
b. Saran
Pada wawancara selanjutnya disarankan dalam satu kelompok
pergi ke petani yang berbeda dalam satu daerah serta ke toko sarana prodi
pertanian yang berbeda pula. Selain itu, output dari semua laporan
praktikum Acara V dapat disimpulkan menjadi satu sehingga dapat dibuat
keluaran untuk mengetahui tingkat edukasi petani terhadap OPT pada
daerah yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Bauer, P. 2020. Dancing plague of 1518. Encyclopaedia Britannica [Online]


https://www.britannica.com/event/dancing-plague-of-1518 (Diakses 24
November 2020).
Hardiansyah, M. Y. (2020). Pengusir hama burung pemakan padi otomatis dalam
menunjang stabilitas pangan nasional. Jurnal ABDI 2(1): 85 – 103.
Pracaya. 1999. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Radar Sukabumi. 2020. Alasan Parung Panjang Jadi Tempat Bermukim Pilihan di
Kawasan Penyanggah Jakarta. Radarsukabumi.com [Online]
https://radarsukabumi.com/ekonomi/alasan-parung-panjang-jadi-tempat-
bermukim-pilihan-di-kawasan-penyanggah-jakarta/ (Diakses 24 November
2020).
Sastrahidayat, I. R. 2015. Strategi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Dalam
Usaha Pertanian di Daerah Tropika Basah. UB Press, Malang.
Triwibowo, H., Jumani, dan Emawati, H. 2014. Identifikasi Hama dan Penyakit Shorea
Leprosula Miq di Taman Nasional Kutai Resort Sangkima Kabupaten Kutai
Timur Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal AGRIFOR. 13(2): 175-184.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai