NIT : 20201216
Prodi : TBJP 1A
Sektor pertanian adalah salah satu sektor kunci dalam pembangunan perekonomian
negara Indonesia karena Indonesia adalah negara agraris. Hal ini didukung dengan kondisi
iklim tropis sehingga mengalami hujan lebat dan sinar matahari sepanjang waktu, yang
merupakan elemen penting untuk pertanian. Sektor pertanian Indonesia memiliki luas lahan
lebih dari 7 juta hektare. Sektor pertanian Indonesia umumnya terdiri dari 2 jenis, yaitu lahan
perkebunan besar dan lahan produksi petani kecil.
Peningkatan sektor pertanian harus dilakukan, hal ini memerlukan berbagai sarana yang
mendukung agar hasil yang diperoleh memuaskan terutama untuk memenuhi kebutuhan
nasioanal dalam bidang pangan di Indonesia. Sarana yang mendukung peningkatan ini adalah
alat – alat pertanian, pupuk, dan bahan kimia atau biasa disebut pestisida. Seperti yang kita
ketahui, pupuk dan pestisida cukup berbahaya bagi lingkungan. Lalu, apakah itu pestisida?
Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia, pestisida adalah semua zat kimia
dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk membasmi/membunuh
segala macam hama. Para ahli mengelompokkan pestisida agar mudah dikenal berdasarkan
jenis sasaran, bentuk fisik, asal bahan aktif, dan sifat cara kerja racun. Organisme yang menjadi
sasaran pestisida jenisnya ada insektisida, fungisida, herbisida, dan lain – lain. Pestisida
berdasarkan bentuk fisiknya berupa cair, padat, dan aerosol. Bahan aktif pestisida seperti
sintetik anorganik, organik organoklorin, heterosiklik, dan karbamat. Sedangkan pestisida
berdasarkan sifat dan cara kerja ada racun kontak, racun pernapasan, racun lambung, dan lain –
lain.
Kaitannya dengan lahan pertanian pestisida digunakan oleh petani untuk membasmi
hama pada tanaman. Namun, dalam memilih jenis pestisida para petani cenderung tertarik pada
merk yang sering digunakan oleh seseorang padahal banyak merk pestisida yang lain.
Ketergantungan petani akan pestisida dikarenakan adanya rasa ketakutan gagal panen yang
disebabkan oleh hama, hal ini menyebabkan penggunaan pestisida meningkat padahal akan
membahayakan petani itu sendiri
Hal ini yang menjadi latar belakang penulis melakukan sebuah inovasi untuk
mengurangi penggunaan pestisida pada lahan pertanian
Permasalahan
Sekarang ini para petani Indonesia sedang giat – giatnya menggunakan pestisida kimia.
Sesuai dengan artinya, pestisida kimia merupakan bahan kimia sintetik yang digunakan oleh
petani untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman/OPT. Pestisida menjadi perisai
andalan petani untuk mengendalikan OPT. Selain diaplikasikan di lahan , pestisida juga dapat
digunakan di rumah seperti racun tikus, kutu, nyamuk, kecoa dan masih banyak lagi. Oleh
karena itu, budaya pertanian yang sehat harus dibangun mulai saat ini, seperti prosedur
penggunaan, penyimpanan, hingga prosedur pembuanganya harus diperhatikan.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 mengenai Sistem Pertanian
Berkelanjutan yang berbunyi “Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan sebagai bagian dari
pertanian pada hakikatnya adalah pengelolaan sumber daya alam hayati dalam memproduksi
komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik dan
berkesinambungan dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup”. Pada prinsipnya, Sistem
Budidaya Pertanian Berkelanjutan bertujuan agar manfaat pertanian dapat dinikmati dalam
waktu yang lama atau jangka panjang. Beberapa hal yang mendukung untuk mewujudkan
Sistem Pertanian Berkelanjutan adalah menjaga kelestarian lingkungan supaya tanaman dapat
tumbuh dengan baik
Lahan pertanian di daerah saya mayoritas ditanami padi. Selama 1 tahun dapat ditanami
sebanyak 3 kali. Di zaman yang serba modern ini saya prihatin akan penggunaan pupuk serta
pestisida berbahan kimia pada lahan pertanian tersebut. Menurut para petani, jika lahan
pertanian mereka tidak diberi pupuk kimia seperti Urea, Phonska maka tanah akan sulit subur
dan jika pembasmian hama tidak menggunakan pestisida kimia, maka hama – hama yang ada
sulit menghilang dan bahkan bisa mengakibatkan gagal panen pada tanaman padi tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak dari penggunaan pupuk kimia dan pestida pada lahan
pertanian?
2. Bagaimana cara mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida pada lahan
pertanian?
Solusi