PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang menghindari atau sangat membatasi
penggunaan pupuk kimia (pabrik), pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan.
Budidaya tanaman berwawasan lingkungan adalah suatu budidaya pertanian yang direncanakan
dan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan hidup, dengan
demikian sumber daya alam dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga
kerusakan dan kemunduran lingkungan dapat dihindarkan danmelestarikan daya guna sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan
pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain,
pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia.
Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat
dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan
dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik,
meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.
Pertanian organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala yang ada di
alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk semua.
Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman
hayati dan keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada eksploitasi selain
optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi
cukup untuk semua makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO.
A. Masalah
B. Perioritas Masalah
A. REKOMENDASI
Apa dan Bagaimana Budidaya PO ?
PO merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai prinsip-prinsip
yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala mahluk hidup berjuta-juta tahun lamanya. PO
merupakan proses budidaya pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman
varietas, serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya PO
menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat di alam sekitarnya, dan tidak
menggunakan asupan agrokimia (bahan kimia sintetis untuk pertanian). Lebih jauh, karena PO berusaha
‘meniru’ alam, maka pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika
(GMO/Genetically Modified Organism) juga dihindari.
Kerapkali PO hanya dipahami secara teknis bertani yang menolak asupan kimiawi atau sebagai
budidaya pertanian yang anti modernisasi atau disamakan dengan pertanian tradisional. Pemahaman ini
sungguh kurang tepat. PO bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem
nilai, sikap dan keyakinan hidup. PO memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling tergantung
dan menghidupi, dimana manusia juga adalah bagian di dalamnya. Sistem nilai PO mendasarkan pada
prinsip-prinsip hukum alam. PO juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif dan kreatif dalam
mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya. PO juga tidak menolak penggunaan
teknologi modern di dalam praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip
PO, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan ekosistem, keanekaragaman varietas,
kemandirian dan kekhasan lokal. Maka, baik kearifan tradisional dan teknologi modern yang tunduk pada
prinsip alam, keduanya mendapat tempat dalam PO.
Gerakan PO mencoba menghimpun seluruh usaha petani dan pelaku lain, yang secara serius dan
bertanggungjawab menghindarkan asupan dari luar yang meracuni lingkungan dengan tujuan untuk
memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Mereka juga berusaha menghasilkan produksi tanaman yang
berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dan menggunakan sumberdaya alami seperti
mendaur ulang limbah pertanian.
Budidaya PO, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara petani sebagai produsen. Mandiri
untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta
perusahaan bibit. Solidaritas untuk berdaulat dan berorganisasi demi mencapai kesejahteraan, pemenuhan
hak dan keadilan sosial bagi petani.
Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang menghindari atau sangat membatasi
penggunaan pupuk kimia (pabrik), pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan. Pertanian
organic menekankan budidaya tanaman berwawasan lingkungan adalah suatu budidaya pertanian yang
direncanakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan
hidup, dengan demikian sumber daya alam dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin
sehingga kerusakan dan kemunduran lingkungan dapat dihindarkan danmelestarikan daya guna sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
BPP GILIRENG
KECAMATAN GILIRENG
KABUPATEN WAJO
TAHUN 2022