Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember2019 sampai dengan bulan April
ketinggian 106 m dpl. Penelitian ini merupakan penelitian musim kelima dan
merupakan penelitian olah tanah berkelanjutan. Pada musim tanam ke-1 lahan ini
sudah digunakan untuk penelitian komoditas jagung pada bulan Desember 2016-
kemudian pada musim tanam ke-2 yang dilakukan pada bulan April 2017-Juni
2017 komoditas yang digunakan yaitu tanaman kacang hijau dengan perlakuan
yang sama. Pada musim tanam ke-3 pada bulan Februari 2018-Juni 2018
pemupukan, pada musim ke-4 pada bulan September 2018 - Desember 2018
menggunakan komoditas kacang hijau dengan perlakuan sistem olah tanah dan
pemupukan. Pada musim tanam ke-5 yang akan dilakukan pada bulan Oktober
olah tanah dan pemupukan dengan dosis pupuk majemuk NPK 400 kg ha-1, pupuk
urea 200 kg ha-1, dan kompos 5 Mg ha-1. Analisis respirasi tanah dan sampel
25
Lampung.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut cangkul, sabit,
buret, kertas label, alat tulis, dan alat-alat yang digunakan dalam analisis di
laboratorium.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut sampel tanah,
benih jagung varietas bisi-18,NPK dengan dosis (15:15:15) 400 kg ha-1, , pupuk
Urea 200 kg ha-1, pupuk kandang ayam 5 Mg ha-1, KOH 0,1 N, HCl 0,1 N,
aquades, methyl orange, dan bahan lain untuk analisis C-Organik dan pH tanah.
yang disusun secara faktorial 2x2. Faktor pertama yaitu sistem olah tanah (T),
yang terdiri dari pengolahan tanah minimum (T0) dan pengolahan tanah intensif
(T1). Faktor kedua yaitu perlakuan pemupukan (P), yang terdiri dari tanpa
pupuk kandang ayam 5 mgha-1, pupuk majemuk NPK (15: 15: 15) 400 kg ha-1,
2. T0P1 = Olah Tanah Minimum + Aplikasi pupuk (NPK 400 kg ha-1 + Urea 200
4. T1P1 = Olah Tanah Intensif + Aplikasi pupuk (NPK 400 kg + Urea 200 kg +
Keterangan: NPK Ponska: 15,54% N, 12,44 % P2O5, 12,42% K2O; Urea: 45%N.
2,5 m
Blok 1 Blok 2
Blok 3 Blok 4
Keterangan: T0 = Olah tanah minimum
T1 = Olah tanah intensif
P0 = Tanpa pemupukan
P1 = Aplikasi pemupukan
Gambar 2. Tata letak percobaan
Penelitian yang dilakukan menggunakan dua sistem olah tanah, yaitu pengolahan
tanah intensif dan pengolahan tanah minimum. Lahan yang akan digunakan
intensif tanah akan diolah dengan sempurna dan akan dilakukan pembalikkan
tanah minmum, dilakukan pembersihan gulma dan sisa tanaman sebelumnya, dan
3.4.2 Penanaman
percobaan terdapat 5 baris dan di setiap baris tanam berisi 7 lubang tanam,
apabila setelah selesai pembersihan dan pengolahan tanah. Pada perlakuan olah
tanah minimum dilakukan dengan cara ditugal kemudian diberi benih jagung
mencangkul tanah lalu digemburkan, dan selanjutnya setelah diolah ditugal dan
3.4.3 Pemupukan
28
Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang ayam, pupuk NPK, dan pupuk urea.
tanaman, kemudian pupuk disebarkan secara merata pada larikan tersebut. Pupuk
saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan
dosis 300 kg ha-1 + pupuk Urea 100 kg ha-1 + pupuk kandang ayam 5 Mg ha-1.
Pemupukan kedua dilakukan pada fase vegetatif maksimum yaitu satu bulan
setelah pemupukan pertama menggunakan pupuk NPK dengan dosis 100 kg ha-1 +
pupuk Urea 100 kg ha-1. Pupuk yang digunakan pada pemupukan pertama yaitu
NPK 187,5 g plot-1, dan urea 62,5 g plot-1, serta kompos 3,125 g plot-1. Sedangkan
kebutuhan untuk pemupukan kedua yaitu pupuk majemuk NPK 62,5 g plot-1 dan
3.4.4 Pemeliharaan
3.4.4.1 Penyiraman
Penyiraman jagung dilakukan setiap pagi dan sore hari, namun apabila terjadi
menggunakan sabit, cangkul, dan gunting. Pada saat olah tanah minimum
penyiangan gulma dilakukan secara manual yaitu dengan cara memotong atau
dilakukan dengan cara dikoret menggunakan cangkul dan serasah gulma tersebut
3.4.4.3 Penjarangan
dilakukan dengan cara memotong bagian batang bawah tanaman jagung yang
satu tanaman yang sehat. Tujuan penjarangan yaitu agar tanaman jagung dapat
3.4.4.4 Pembubunan
Pada olah tanah intensif pembubunan dilakukan pada saat tanaman berumur 4
sehingga tanaman tidak mudah rebah dan unsur hara berada dekat dengan
3.4.5 Panen
30
Pemanenan tanaman jagung dilakukan saat berumur 100-115 hari setelah tanam
dan dipastikan sudah kering. Kriteria jagung siap panen bisa dilihat dari ciri
tongkol atau kelobot mulai mengering, biji keras dan mengkilap, dan biji jagung
Analisis tanah yang dilakukan yaitu C-Organik, kadar air tanah, dan pH tanah
Variabel utama pada penelitian ini adalah respirasi tanah dengan Metode
Modifikasi Verstaete (mg jam-1 m-2) (Anas, 1989), diukur sebelum dilakukan olah
tanah, selanjutnya setelah olah tanah (3 hari setelah olah tanah), setelah
pemupukan (10 HST), vegetatif maksimum (40 HST), dan panen (106 hari).
diantara baris tanaman jagung pada saat pagi dan sore hari. Langkah selanjutnya
yaitu dalam pengambilan sampel untuk pengukuran CO2 atau respirasi tanah
31
menggunakan botol film yang berisi 10 ml larutan KOH 0,1 N dan diletakkan
diatas tanah dalam keadaan terbuka di setiap petak percobaan. Kemudian ditutup
lebih 1 cm dan pinggirannya dibumbun dengan tanah supaya CO2 yang keluar.
Langkah yang sama pada perlakuan kontrol, botol film yang sudah beriisi 10 ml
larutan KOH 0,1 Ndan diletakkan diatas tanah yang permukaanya datar yang
penyungkup tersebut dibuka dan botol yang berisi larutan KOH segera ditutup
Dengan menggunakan metode verstraete sampel KOH yang telah mengikat CO2
dilakukan proses titrasi botol yang berisi KOH dipindahkan ke dalam erlenmeyer
selanjutnya dititrasi dengan menggunakan 0,1 N HCl hingga warna merah muda
tersebut hilang. Volume HCl yang digunakan untuk titrasi tersebut dicatat.
menjadi kuning), dan dititrasi kembali dengan menggunakan HCl sampai warna
kuning berubah menjadi pink. Volume HCl yang digunakan dalam proses titrasi
tersebut dicatat. Jumlah HCl yang digunakan pada tahap titrasi kedua ini
berhubungan langsung dengan jumlah CO2 yang difiksasi oleh KOH. Pada setiap
32
1 petak percobaan mewakili KOH sampel dan KOH blanko, maka terdapat 32
1 me HCl ∞ 1 me CO2
( a−b ) × t ×12
C−CO 2=
T × π × r2
Keterangan :
T = waktu ( jam)
Pada penelitian ini variabel utamanya adalah: Respirasi tanah (Modifikasi Metode
Verstraete) (mg jam-1 m-2). Sedangkan pada variabel pendukung penelitian ini
adalah :
5. Bobot Brangkasan
diberikan. Data yang diperoleh seperti respirasi tanah, C-Organik, pH tanah, kadar
air tanah, suhu tanah bobot brangkasan, dan bobot pipilan setelah panen diuji
homogenitas ragam dengan uji Bartlett, aditivitas data dengan uji Tukey. Jika
asumsi terpenuhi akan dilakukan analisis ragam. Hasil rata-rata nilai tengah dari
data yang diperoleh diuji dengan uji BNT taraf 5%. Untuk mengetahui hubungan
antara respirasi tanah dengan C-Organik, pH tanah, kadar air tanah, suhu tanah
bobot brangkasan, dan bobot pipilan setelah panen dilakukan uji korelasi.