APLIKASI PUPUK ORGANIK Cara Pemakaian dan Menghitung Kebutuhan Kompos
Cara pemakaian kompos
sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanah kandungan C organik tanah jenis tanaman. Tiap-tiap jenis tanah memiliki keadaan kesetimbangan kandungan bahan organik sendiri-sendiri.
Pada tanah-tanah abu vulkanik (Andisol)
seperti tanah di Lembang, Tanah Karo, kandungan C organik tanah (ideal), tidak akan sama dengan kandungan C organik tanah (ideal) pada jenis tanah Inseptisol di Banjaran atau Ultisol di Gebang Langkat. Andisols Inceptisols Sehingga jumlah pemberian pupuk organik pada tiap tanaman dan pada berbagai jenis tanah tidak akan sama.
Untuk menentukan tingkat kandungan C
organik dalam tanah, harus dilakukan dengan analisis laboratorium.
Untuk mengetahui berapa kebutuhan C
organik, dapat dilakukan dengan cara mempergunakan rumus sbb: Kandungan bahan organik tanah 1 ha = C organik Tanah x 1.724 x 20 cm x 10.000 m2
Kandungan C organik lapisan olah tanah
adalah 2,56% maka kandungan bahan organiknya= 2.56 x 1,724 x 20 x 10.000 = 8.826,88 kg /ha = 8.827 ton / ha Kandungan C Tingkat Setara dengan Organik Ton/ha Tanah (%) > 20 Sangat Tinggi > 68.9 10 – 20 Tinggi 34.48 – 68.9 4 – 10 Sedang 13.79 – 34.48 2 - 4 Rendah 4.34 – 13.79 <2 Sangat Rendah < 4.34
Harkat kandungan bahan organik tanah
Sumber: Metson (1961) dalam Brooker Tropical Soil Manual 1984 Dengan demikian rekomendasi pemberian pupuk organik dilakukan berdasarkan kekurangan kandungan C organik dalam tanah.
Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan bahwa bila
berdasarkan analisis laboratorium tanah, kandungan C organik tanah adalah 2.56 % setara dengan 8.828 ton/ha, maka berdasarkan keadaan tingkat kesuburan C organik tanah, kandungan organik tanah berada pada tingkat rendah. Berapa persisnya kebutuhan pupuk Organik, adalah sangat tergantung kepada jenis tanah dan jenis tanaman.
Keadaan ini baru akan diketahui dengan lebih
akurat apabila dilakukan pengujian lapangan.
Tetapi dengan bantuan panduan tingkat kesuburan
tanah pada tabel di atas, dapat diketahui secara umum bahwa untuk mencapai tingkat kesuburan C organik tanah sedang (4-10% C Organik), yaitu 13.79 s/d 34.48 ton / ha, maka diperlukan penambahan pupuk organik sebesar = (13.79 s/d 34.48 ) – 8.828 ton = 4.962 s/d 25.652 ton /ha. MANFAAT
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah
tetap gembur, sehingga pertumbuan akar tanaman menjadi lebih baik.
Meningkatkan Daya serap dan daya ikat
tanah terhadap air, sehingga ketersediaan air yang dibutuhkan tanamanmencukupi. Bahan organik dapat mengikat air lebih banyak dan lebih lama Menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah. Bahan organik menjadi makanan utama bagi organisme dalam tanah seperti cacing, mikroorganisme tanah. Jasad renik dalam tanah amat berperan dalam mengubah pupuk organik menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman.
Megurangi keterikatan fosfat dan
meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara bermanfaat. Lanjutan........ APLIKASI PUPUK
Agar tujuan pemupukan organik tercapai,
pupuk harus diaplikasikan secara benar dan tepat. Dalam pemupukan harus diperhatikan diantaranya adalah jenis tanaman, jenis pupuk, waktu pemberian.
pupuk organik seperti pupuk kandang dan
kompos tidak hanya digunakan sebagai pupuk dasar pada saat pengolahan saja, tetapi harus diberikan secara berkala minimum 2 kali dalam setahun agar struktur tanah terjaga. Pemberian pupuk dapat diaplikasikan dengan cara :
1. Ditebarkan langsung ke permukaan
tanah, ditebarkan langsung di areal tanaman dengan jarak tanam yang rapat, atau tanaman pada saat masih berumur muda 2. Dibenamkan kedalam tanah
Pemupukan dengan cara ini lebih efektif dan
efisien, karena dapat mnghindari kehilangan unsur hara akibat tercuci atau menguap, cara ini dapat dilakukan dengan cara : Pemupukan di lubang tanaman diberikan saat pengolahan tanah ditempatkan di antara baris tanaman dipupuk melingkar tanaman ditanam dilarikan dekat perakaran ditugal dekat perakaran
Lanjutan....... Pupuk berbasis mikroba untuk tanaman pangan biasanya diberikan pada saat tanam. Cara pemberian pupuk yang paling umum dan manjur adalah melalui perlakuan biji/benih sebelum tanam.
Biji/benih (padi atau kedelai) direndam dalam
larutan mikroba (bila berbentuk cair) atau dibalur dengan serbuk atau tepung mikroba (bila berbentuk padat) beberapa jam sebelum ditanam. Kapan dan Bagaimana Cara Pemberian Pupuk Dengan cara ini, mikroba yang sudah melekat pada biji/benih memiliki kesempatan pertama mengkolonisasi akar yang selanjutnya membantu tanaman dalam penyediaan hara dan merangsang pertumbuhan tanaman sampai tanaman siap berbunga.
Cara lain yaitu dengan diberikan ke tanah di dekat
lubang tanam. Kadang-kadang pemberian dengan cara ini pupuk harus di campurkan terlebih dahulu dengan kompos matang.
Kapan dan Bagaimana Cara
Pemberian Pupuk Berapa Banyak yang Harus Diberikan Dosis pupuk berbasis mikroba umumnya sangat sedikit. Contoh, untuk 1 kg biji kedelai hanya diperlukan sekitar 10-20 g pupuk mikroba yang diberikan dengan cara dibalurkan ke biji kedelai lembab.
Dosis yang lebih besar umumnya diberikan bila pemberian
dilakukan langsung ke tanah (ke tanah dekat lubang tanam), yakni sekitar 200-300 kg/ha.
Namun, tiap produk pupuk berbasis mikroba memiliki dosis
pemberian masing-masing karena tergantung pada fungsi dan jumlah sel mikroba yang terdapat dalam tiap produk/kemasan. DOA PENUTUP MAJELIS