Anda di halaman 1dari 7

Analisa usaha tani jagung : Modal Awal

1. Alat tanam 2 x Rp. 2.000.000 = Rp. 4.000.000


2. Sprayer 2 buah x Rp 400.000 = Rp 800.000
3. Gerobag 1 unit x Rp 400.000 = Rp 400.000
4. Cangkul , sabit, parang 4 paket x Rp 200.000 = Rp 800.000
5. Total biaya Investasi = Rp
6. Biaya ongkos penyusutan modal (1 kali budidaya) = Total modal investasi / 7 kali tanam
Biaya penyusutan per periode tanam =

Analisa Biaya persiapan Lahan Jagung Per 1


Hektar
1. Sewa lahan per 1 tahun untuk 3 hingga 5 x tanam ; 0,5 x Rp 7.000.000 = Rp 3.500.000
2. Sewa Pencangkulan / pentraktoran 1 unit x 2 kali x Rp700.000 = Rp 1.400.000
3. Penanaman 6 orang x 2 hari x Rp 60.000 = Rp 720.000
4. Total Biaya Persiapan lahan = Rp 5.620.000

Analisis Biaya Pemeliharaan, Panen & Pasca Panen


1. Penyulaman ; 2 orang x 1 hari x Rp 45.000 = Rp 90.000
2. Pengocoran & Pemupukan ; 4 orang x 5 hari x Rp60.000 = Rp 980.000
3. Penyemprotan ; 4 orang x 5hari x Rp 60.000 = Rp 820.000
4. Penyiangan dan Pembumbunan ; 4 orang x 3 hari x Rp 60.000 = Rp 700.000
5. Pemanenan ; 12 orang x 1 kali x Rp 50.000 = Rp 500.000
6. Pasca panen (Penjemuran, sortir, dll) ; 5 orang x 3 hari x Rp 60.000 = Rp 720.000
7. Pemipilan dgn treaser ; 1 kali x 9000 kg ( 9 ton) x Rp 150 = Rp 1.500.000
8. Total Biaya Pemeliharan, Panen & Pasca Panen = Rp 5.600.000

Biaya SAPROTAN (Sarana Prasarana Pertanian)


1. Benih ; 30 kg x Rp72.000 = Rp 1.400.000
2. Pupuk Kandang 6 ton x Rp520.000 = Rp 2.500.000
3. Pupuk Kimia / Anorganik
Urea ; 153 kg x 4 kali pemupukan x Rp1.900 = Rp 860.000
SP 36; 52 kg x 1 kali pemupukan x Rp2.000 = Rp 105.000
KCL ; 54 kg x 2 kali pemupukan x Rp 2.100 = Rp 122.000
Dolomit 203 kg x 3 kali penebaran x Rp 550 = Rp 90.000
4. Total biaya SAPROTAN = Rp5.100.000

Total Biaya tanam tiap musim


Penyusutan A + Biaya B + Biaya C + Biaya D + Biaya E
= Rp570.000 + Rp5.200.000 + Rp5.000.000 + Rp5.050.000 = Rp15.820.000

Analisa Perhitungan Keuntungan usaha tani jagung


1. Asumsi : bibit ideal yang digunakanl, perkiraan dari panen hasil budidaya jagung ini akan
mencapai minimal 15 sd 20 ton basah dan minimal 1000 kg ( 10 ton ) jagung dengan pipil
kering.
2. Estimasi harga jual minimal ; Rp. 5.500,- (untuk jagung pipil kering) Maka pendapatan
kotor/omset penjualan adalah ; 10000 kg x Rp 5.500 = Rp 55.000.000
3. Maka pendapatan dan keuntungan bersih yang di dapatkan per panen adalah :
= Total Pendapatan – Total biaya tiap musim = Rp 55.000.000 – Rp15.820.000= Rp
39.100.000

Begitulah analisa usaha tani jagung dilihat dari segi biaya yang dibutuhkan dan keuntungan yang
kita dapatkan setiap kali panen. Perhitungan tersebut hanya perkiraan, karena hasil panen
tergantung dari cuaca, pemeliharaan dan faltor faktor lain yang mempengaruhi budidaya
jagung. Begitu kiranya, semoga bermanfaat.
Cara Petani Menanam Jagung
1. Persiapan Menamam
a. Persiapan mulsa jerami
Fase persiapan digunakan dalam Analisa usaha tani jagung yang diperlukan untuk kompensasi.
Bersihkan sisa jerami dari tanaman padi dari tanah dengan memotong atau memotong.
Kemudian taburkan secara merata di permukaan bumi. Jerami ini berguna sebagai mulsa untuk
penutup tanah.

b. Persiapan drainase
Siapkan saluran pembuangan tanah yang akan digunakan. Drainase berada dalam garis lurus
dengan jarak sekitar 2 meter. Tujuan dari drainase ini adalah untuk membuang kelebihan air
karena tidak ada pembajakan, seperti menaikkan bedengan benih. Jangan biarkan bumi
menyelam ke dalam air.

c. Pembersihan gulma/hama
Gulma adalah faktor yang cukup mengkhawatirkan dalam metode tidak sampai. Jika gulma yang
kita gunakan ditutupi dengan gulma, kami sarankan untuk menerapkan pengendalian herbisida.
Jika paritnya cukup besar, gunakan herbisida sistemik yang dapat menghilangkan gulma dari
akarnya. Gunakan merek herbisida yang sesuai dengan kebutuhan Anda (kami tidak berbicara
tentang merek) dan menggunakannya dengan dosis yang disarankan.

Setelah 3 hari kontrol lahan, jika kita masih memiliki gulma atau tidak. Jika masih ada rumput
liar, buat lebih banyak fumigasi. Seminggu setelah semprotan herbisida, tanah siap untuk
disemai.

d. Fertilisasi dan kalsifikasi


Dalam analisa usaha ini jika lahan yang digunakan sebelumnya steril, pupuk organik dapat
ditambahkan. Anda bisa membuat kompos atau pupuk. Pupuk disemprotkan ke matriks matriks,
tergantung pada deretan lubang pembenihan. Dosis pupuk organik untuk tanaman jagung
adalah sekitar 1,5-2 ton per hektar. Jika perlu, mungkin untuk memutihkan, bagaimana
mendistribusikan kapur dengan pupuk matriks. Tingkat pengajuan sekitar 300-400 kg per hektar.

2. Langkah tanaman
a. Persiapan biji
Gunakan benih unggul yang memiliki tingkat pertumbuhan lebih dari 95%. Persiapan benih
harus mengikuti rekomendasi petani benih. Untuk benih jagung yang tidak berasal dari
produsen, benih dapat dipersiapkan sebelumnya sebelum merendamnya dengan insektisida.
Gunan agar benih dilindungi dari penyakit kapan. Untuk biji yang dihasilkan oleh tanaman,
biasanya dicampur dengan insektisida, penampakan benih biasanya merah, jadi tidak perlu
membenamkan mereka dalam pestisida.

b. Jarak antar tanaman


Jarak tanam jagung berturut-turut adalah sekitar 20 cm, sementara jarak antar baris adalah 70
hingga 75 cm. Jika tempat tidur lebarnya 2 meter, akan ada setidaknya 3 baris tanaman jagung
di tempat tidur.

c. tanaman
Analisa Usaha Tani Jagung per Hektar, Keuntungan 39 juta Perpanen – Penaburan benih dapat
dilakukan hingga seminggu setelah pupuk organik dan kotoran. Lubang-lubang untuk
penanaman dibuat dari Portugal atau penanam. Kedalaman lubang benih sekitar 3-5 cm.
Masukkan 2 biji jagung ke dalam lubang tanam. Jadi tutup dengan tanah, kekerasannya
dipadatkan.

Siapkan juga tempat persemaian secara terpisah, ini berguna untuk menyulam tanaman jagung
yang tidak tumbuh. Karena itu, tanaman yang disulam memiliki usia yang sama dengan tanaman
yang ditanam di tanah.

Periksa pertumbuhan bibit setelah seminggu. Jadi, tanaman yang tidak tumbuh dengan biji yang
telah ditanam di lokasi terpisah. Coba tanam dengan tanaman sampai

3. Pupuk tambahan
Pemupukan tambahan dilakukan hingga 2 atau 3 kali selama masa tanam, tergantung pada
tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya
membutuhkan lebih banyak pemupukan daripada jagung biasa. Analisa Usaha Tani Jagung.

Jenis pupuk yang diperlukan untuk tanaman jagung harus sesuai dengan N, P dan K. N elemen
dapat diperoleh dari urea, SP-36 P elemen dan unsur KCl K. Jumlah pupuk untuk panen jagung,
berdasarkan pada saran Balitbangtan per hektar, adalah 350 kg urea + 200 kg SP-36 + 100 kg
KCl.

Jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan KCL, Anda dapat membuatnya tidak dapat
digunakan dengan pupuk NPK. Pada dosis berikutnya, 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg
SP-36 per hektar. Untuk frekuensi pemberian makan dua kali, berikan 10 dan 35 hari setelah
tanam (HST). 3 kali frekuensi pembuahan, dalam 7-10 hari, 28-30 hari dan 40-45 hari.

4. irigasi
Analisa usaha tani jagung tergantung pada kebutuhan air yang paling mudah digunakan untuk
menanam jagung di sawah adalah sistem banjir. Bagian banjir hanya saluran drainase, bukan
seluruh area. Cara mengalirkan air ke saluran drainase yang telah diproduksi. Biarkan air
meresap di tempat tidur. Ketika tanah tampak lembap, buang air dari saluran drainase.

Hama dan Penyakit Tanaman Jagung


Serta Cara Pengendaliannya
Pada pelaksanaan budidaya tanaman jagung pastilah akan ada kendala seperti tanaman
jagung terserang hama dan penyakit. Untuk itu kali ini kita akan membahas tentang Hama
dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagng beserta cara pengendaliannya. Berikut
adalah penjelasan lengkapnya:
Hama
a. Ulat Daun (prodenia litura)
Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang
berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar
menjadi rusak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti
folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.
b. Lalat bibit(Atherigona exigua)
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun,
pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida
sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
c. Ulat Grayak atau Ulat Agrotis
Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda,
batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada
malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:
Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran
tinggi.
Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan ulat ini sering di temukan di daerah
dataran tinggi dan rendah.
Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di temukan di pulau jawa.
Pengendalian ulat ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran.
d. Penggerek daun dan penggerek batang
Ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis ini menyerang bagian ruas batang sebelah
bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Tanaman jagung akan menjadi layu.
Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuai dengan dosis yang di anjuran
e. Ulat Tongkol (Heliothis armigera)
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya
terowongan dalam tongkol jagung.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan
menggunakan Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dan dengan dosis sesuai anjuran.
f. Belalang
Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung yaitu Oxyca chinensis dan juga
Locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan predator alaminya yaitu
berupa burung atau laba-laba, bisa juga dengan menggunakan biopestisida.
Penyakit
a. Penyakit Hawar Daun atau Karat Daun
Penyakit Hawar daun dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Hawar daun turcicum
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu berupa adanya bercak kecil berbentuk
jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut kemudian menjadi besar
dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun seperti
terbakar. Penyebab penyakit ini adalah Helminthos porrirum turcicum.
2. Hawar daun maydis
Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat abu-abu
pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini akan menyerang hingga bagian
jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.
3. Hawar daun corbonum
Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak coklat
muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun.
Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola. Pengendalian penyakit ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan
thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan
suhu 55°C.
b. Bulai
Penyakit bulai pada daun jagung disebabkan oleh cendawan atau jamur sclerospora maydis.
Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan memiliki gejala berupa daun akan
berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara memberikan Ridomil 35 SD pada saat
masih benih agar tidak tumbuh jamur pada biji jagung.
Selain akibat hama dan penyakit, tanaman jagung yang kekurangan zat makanan juga akan
mengalami berbagai gangguan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
a. Kekurangan Nitrogen (N)
Akibat kekurangan unsur Nitrogen maka tanaman jagung akan kerdil, kurus, dan daunnya
akan berwarna hijau kekuningan. Jika sudah parah tanaman jagung tidak akan berbuah.
b. Kekurangan Fosfor (P)
Kekurangan Fosfor akan menyebabkan tanaman jagung kerdil, daunnya kan berwarna agak
ungu dan kaku, pertumbuhan tongkolnya terganggu, sehingga barisan biji tidak teratur.
c. Kekurangan Kalium (K)
Tanaman jagung yang kekurangan kalium maka bagian bawah ujung daun menguning dan
mati dan tanaman jagung akan menghasilkan buah berukuran kecil dan memiliki ujung
runcing.
d. Kekurangan Kalsium (Ca)
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tanaman jagung memiliki daun muda yang tidak
muncul dari ujung tanaman, daunnya agak kaku dan memiliki warna kuning kehijauan serta
kerdil.
e. Kekurangan Magnesium (Mg)
Tanaman jagung yang kekurangan magnesium maka akan tumbuh kerdil, bagian atas daun
akan berwarna kuning dengan garis-garis tak normal berwarna putih. Daun tua akan
berubah warna menjadi ungu kemerahan pada bagian tepi daun dan ujung daun.
f.Kekurangan Seng (Zn)
Tanaman jagung yang kekurangan seng akan terlihat setelah tanaman berumur sekitar 2
minggu dengan gejala sepanjang tulang daun terdapat garis kuning dan bagian tepi daun
akan tetap berwarna hijau.
g. Kekurangan Belerang (S)
Pada tanaman jagung yang kekurangan belerang maka seluruh daun tanaman jagung akan
berubah warna menjadi kuning, baik dari daun muda hingga daun tua, tubuh tanaman
jagung akan tumbuh menjadi kerdil dan terlambat bahkan tidak berbunga.
h. Kekurangan Tembaga (Cu)
Kekurangan tembaga akan menyebabkan daun termuda tanaman jagung akan mengering,
lalu tanaman jagung akan tumbuh kerdil dan daun tua akan mati serta batang jagung akan
menjadi lunak ,mudah bengkok bahkan roboh terkena angin.
i. Kekurangan Zat Besi (Fe)
Tanaman jagung yang kekurangan zat besi akan memiliki daun berwarna hijau pucat hingga
putih pada bagian atasnya di antara urat-urat daunnya.

Anda mungkin juga menyukai