Anda di halaman 1dari 3

MINGGU KE-3

PENGENALAN PUPUK ANORGANIK

PRAKTIKUM TPP

1. Pengertian pupuk anorganik


a. Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu
bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi.
b. Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2001 Pupuk anorganik adalah pupuk hasil
proses rekayasa secara kima, fisika dan atau biologis, dan merupakan hasil industri
atau pabrik pembuat pupuk.
2. Kelebihan Pupuk Anorganik
a. Respon cepat terlihat pada tanaman karena kandungan haranya mudah terserap.
b. Kadar unsur hara yang tinggi.
c. Praktis atau dapat langsung diaplikasikan pada tanaman.
3. Kekurangan pupuk Anorganik
a. Bentuk unsur hara pupuk anorganik menyebabkan mikroba dalam tanah sulit
mengurai, sehingga akan menjadi residu yang menyebabkan mikroba penghasil bahan
organik dalam tanah mati sehingga mengurangi kesuburan tanah.
b. Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi
padat atau mengeras dan tidak responsif terhadap pupuk yang diberikan kembali
sehingga akan menambah jumlah pupuk yang tentu saja akan merugikan petani.
c. Dapat menurunkan pH tanah dan kandungan oksigen sehingga akan menghambat
suplai oksigen ke akar berkurang dan menurunkan produktivitas. Selain itu, kadar
oksigen yang rendah akan mematikan mikrobia tanah.
4. Jenis dan Fungsi Pupuk Anorganik
Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua
yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang
dikandungnya hanya satu macam. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih
dari satu jenis unsur hara.
a. Pupuk tunggal
1) Pupuk Nitrogen
• ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara
nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa
Belanda, zwavelzure ammoniak yang berarti amonium sulfat (NH4)2SO4. Wujud
pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur. Pupuk ini bersifat higroskopis (mudah
menyerap air). Sifat reaksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber pH
rendah. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya. Pupuk ZA
mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 % berbentuk kristal. Reaksi kerjanya
agak lambat sehinga cocok digunakan untuk pupuk dasar.
• Urea
Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organic dari CO(NH2)2, pupuk padat
berbentuk butiran bulat kecil. Terbuat dari gas amoniak dan gas aram arang. Pupuk
ini mempunyai kadar N 46%. Urea larut sempurna di dalam air (higroskopis) dan
mudah menguap. Selain itu sifat urea juga mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar
oleh sinar matahari. urea berwarna putih.
2) Pupuk Fosfat
• SP-36
Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan
sulfat. Berbentuk butiran berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan
bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya
tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar.
• TSP
TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk
ini sekitar 46-48%. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit
diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Berwarna abu-abu,
berbentuk butiran dan sifatnya mudah larut dalam air.
3) Pupuk Kalium
• Kalium Klorida
Pupuk ini biasa disebut dengan pupuk KCl. Mengandung 45% K2O dan klor, bereaksi
agak asam dan bersiat higroskopis. Khlor berpengaruh negatif (racun) terhadap
tanaman yang tidak membutuhkanya.
• Kalium Sulfat
Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK (zwavelzure kali). Kadar K2O-nya sekitar
48-52%, berbentuk tepung putih yang larut di dalam air, tidak higroskopis dan bersifat
asam. Dapat digunakan sebagai pupuk dasar sesudah tanam.
b. Pupuk majemuk
1) phonska
Phonska atau biasanya disebut pupuk majemuk NPK memiliki kadar N:P2O5:K =
15:15:15. Pupuk ponska berbentuk granul, larut dalam air, berwarna pink/ merah
muda. Selain itu ponska memiliki kadar surfur (S) 10%.
kelebihan phonska :

kekurangan :
a) Pemberian pupuk ini dengan berbagai kandungan tambahannya akan
membuat unsur hara alami tanah menjadi rusak atau kalah dengan bahan
sintetis. Kondisi ini membuat tanah nan semula fertile dan baik buat berbagai
tanaman tak dapat lagi produktif. Keadaan miskin hara sudah terjadi di
banyak huma pertanian. Petani dengan pengetahuan nan kurang memadai
meninggalkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk hijau.
Padahal, penggunaan pupuk organik tak berpengaruh terhadap kandungan
unsur hara alami.
b) Kemampuan penyerapan air oleh tanah berkurang.
c) Keasaman tanah menjadi berkurang.

5. Baku Mutu Pupuk Anorganik

6. Penjelasan tugas
Masing-masing kelompok dibagi menjadi empat kelompok kecil. Setiap kelompok kecil
membuat poster pupuk anorganik pada kertas plano ukuran A1 dengan isi tabel sebegai
berikut:
No. Jenis Pupuk Sifat Fisik Sifat Kimia Metode Aplikasi Sampel
• Pupuk Tunggal • Mudah • Kandungan • Pengaplikasian
N, P, K menguap Pupuk (rumus pupuk (ditugal,
• Pupuk Majemuk atau mudah kimia) disebar, dll)
(NPK) larut • Reaksi • Waktu aplikasi
• Higroskopis terhadap pH (sebelum, awal,
tengah
penanaman)

Kriteria Penilaian:
a) Kejelasan konten 35%
b) Kelengkapan 30%
c) Kreatifitas 25%
d) Kerapian 10%

Anda mungkin juga menyukai