Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN KE 6

ILMU TANAH PMP 2113

SETYA WIDI AYUNING P., S.Pi, MP


LITERATUR
 Tan Kim Howard. 1982. Principles of Soil
Chemistry. Mercel Dekker. Inc. New York
 H.L. Bohn., B. L. McNeal., and G.A
O’Connor. 1979. Soil Chemistry. John
Willey&Sons
 D.L. Sparks. 1995. Environmental Soil
Chemistry. Academic Press. San Diego
 H. D. Foth. 1984. Fundamental of Soil
Science. John Willey&Sons
PENDAHULUAN
 Merupakan salah satu komponen tanah yg
sangat penting bagi ekosistem tanah
 Merupakan sumber (source) dan pengikat
(sink) hara dan sebagai substrat bagi
mikroba tanah
 Kumpulan beragam senyawa organik
komplek yg sedang atau telah mengalami
proses dekomposisi baik hasil dari proses
huminifikasi maupun dari hasil proses
mineralisasi
DEFINISI
 KELOMPOK BAHAN ORGANIK TANAH :
a) Bahan yg telah terhumifikasi sbg Humic
Substances HUMUS : Merupakan hasil akhir
dr proses dekomposisi BO yg bersifat stabil dan
tahan terhadap proses biodegradasi
Terdiri dari fraksi asam humat, asam fulfat dan
humin.
Humus menyusun 90% bag bahan BO
b) Bahan yg tdk terhumifikasi sbg Non-Humic
Substances
Meliputi senyawa-senyawa organik sprt karbohidrat,
asam amino, peptida, lemak, lilin, lignin, asam
nukleat & protein
KOMPOSISI BAHAN ORGANIK
TANAH
KOMPOSISI BAHAN ORGANIK
TANAH
 Komposisi biokimiawi: 75%air dan 25% biomas
kering
 Komposisi kimiawi: 44%C; 8%H; 40%O dan 8%
mineral
Dimana :
Biomas kering terdiri dari :
a) 60%KH
b) 1-5% gula dan pati
c) 10-30% hemiseluluse
d) 20-50% seluluse
e) 10-30% lignin
f) 10% protein
g) 1-8% lemak, lilin, dan tanin
PERANAN BAHAN
ORGANIK
Bahan organik berperan secara fisik, kimia
maupun biologis terhadap tanah sehingga dpt
menentukan kesuburan tanah :
Secara Fisik :

a)Mempengaruhi warna tanah coklat-hitam


b)Merangsang granulasi
c)Menurunkan plastisitas & kohesi tanah
d)Memperbaiki struktur tanah
e)Meningkatkan daya tahan air
f)Meningkatkan kelembaban dan temperatur tanah
mempengaruhi proses mineralisasi
PERANAN BAHAN ORGANIK
 Secara Kimia
a) Melalui mineralisasi menyumbangkan unsur hara
tersedia
b) Sejumlah hara tersedia akan diakumulasikan ke
dlm sel-sel mikroba dan akan dimineralisasi
kembali
c) Pengikat unsur beracun pd tanah masam
d) BO dpt membentuk senyawa kompleks dgn
unsur-unsur hara mikro shg mencegah terjadinya
pelindian (leachability)
e) BO jg mampu melepaskan P yg disemat olh
oksida-oksida (Fe & Al) dlm tanah
f) BOT dpt meningkatkan KTK >2-30x drpd koloid
mineral yg meliputi 30-90% dari tenaga jerap
suatu tanah mineral
PERANAN BAHAN
ORGANIK
 Secara Biologi
a)Pemacu aktivitas organisme tanah
Hasil-hasil sederhana yg dihasilkan dr aktivitas MO
tanah
 Karbon : CO2, CO3=, HCO3- CH4, karbon
elementer
 Nitrogen : NH +, NO -, NO -, gas N
4 2 3 2
 Sulfur : S, H2S, SO3=, SO4=, CS2
 Fosfor : H2PO4-, HPO4=
 Lain-lain : H O, O , H , H+, OH-, K+, Ca2+, Mg2+
2 2 2
dll
FAKTOR PENGARUH BOT
Faktor yg mempengaruhi bahan organik tanah :
a)Curah Hujan : pelapukan, perlindian &
pengembangan tanah
b)Vegetasi
c)Topografi
d)Waktu bahan induk
e)Pertanaman
f)Sumber & susunan BO
g)Kelancaran dekomposisi
PROSES DEKOMPOSISI
BOT
1) Fase perombakan BO segar (fragmentasi)
2) Fase Perombakan Lanjutan (melibatkan enzim
MO tanah), dibagi beberapa tahapan :
a) Tahap awal :
Dicirikan olh kehilangan scr cpt bhn-bhn yg
mudah terdekomposisi sbg akibat
pemanfaatan BO sbg sumber energi MO
(terutama bakteri). Dihasilkan sjmlah senyw
sampingan sprt: NH3 , H2S , CO2 & Asm
Organik
PROSES DEKOMPOSISI
BOT
b) Tahap tengah :
Terbentuk snyw organik tengahan &
biomassa baru
c) Tahap akhir :
Dicirikan olh terjadinya dekomposisi scr
berangsur bagi jaringan tmbhn/hewan yg
lebih resisten (mis. Lignin).
3) Fase perombakan & sintesis ulang senyawa-
senyawa organik
URUTAN PEROMBAKAN KOMPONEN
BOT
1. Gula, pati, protein-protein yg larut dlm air
2. Protein kasar
3. Hemicelulose
4. Celulose
5. Minyak, lemak, lignin dan lilin
FRAKSIONASI BOT
HUMUS
 campuran senyawa yg kompleks (tersusun
oleh asam humat, as fulfat, ligno protein dll)
 mempunyai sifat agak/cukup resisten (tahan)
thd perombakan jasad renik (mikroorganisme)
 bersifat amorf (tak mempunyai bentuk tertentu)
 berwarna coklat-hitam
 bersifat koloid (<1 µm, bermuatan),
 berasal dari proses humifikasi bahan organik
oleh mikroba tanah
HUMUS
 Terdiri dari 2 senyawa utama :
a) Substansi non humus (mis. Lipid, asam
amino & karbohidrat)
b) Substansi humus :
Merupakan senyawa amorf dgn berat
molekul tinggi, hasil pembentukan
kedua dari dekomposisi
SUBSTANSI HUMUS
1. Humic Acid : dpt diekstraksi dgn basa kuat,
garam netral, tdk larut dlm asam ;
mengandung gugus fungsional asam sprt
fenolik dan karboxylic; aktif dlm reaksi kimia;
BM 20.000-1.360.000
2. Fulvic Acid : dpt diekstraksi dgn basa kuat
(mengandung gugus fungsional asam); larut
dalam asam (mengandung gugus fungsional
basa); aktif dlm reaksi kimia
3. Humin : tdk larut dlm asam&basa; BM
terbesar; tdk aktif dlm reaksi kimia
SUBSTANSI HUMUS
KUALITAS BOT
Cepat Terdekomposisi:
a)Penyedia hara tanaman, segera
b)Kontribusi ke BOT kurang
Kompartemen BO

Lambat Terdekomposisi:
a)Kontribusi BOT
b)Cadangan hara jangka panjang

 PARAMETER KUALITAS (Mudah Terdekomposisi)


a) C/N : < 20
b) N :
c) Lignin : < 9%
d) Polifenol : < 4%
KARAKTERISTIK BOT
Karakterisasi bahan organik tanah dapat
dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya :
a) Analisis kimia:
total C dan total N (metode termudah)
b) Fraksionasi fisik:
berdasarkan ukuran dan berat jenis
c) Penggunaan isotop:
13
C (isotop stabil, bukan radioaktif) dan 14C
(radioaktif)
KARAKTERISTIK BOT :
A. METODE KIMIA
 dapat mendeteksi asam humik dan fulvik, tetapi
kurang akurat.
 analisis secara kimia, kandungan aromatik dalam
humat dinyatakan sekitar 50%,
 NMR (nuclear magnetic resonance) dan pirolisis gas
kromatografi-spektroskopi massa, kandungan
aromatik tersebut < 50%.
 bahan organik tanah harus dipisahkan dari matrik
koloid mineral (liat) dan seskuioksida, serta didispersi
dalam larutan (dengan NaOH atau Na4P2O7).
 Bahan yang terdispersi dipresipitasi pada nilai pH
masam disebut asam humik, sedangkan bahan yang
tetap dalam larutan disebut asam fulvik
C-ORGANIK
 merupakan akumulasi dari sisa tanaman maupun
hewan yang sebagian telah mengalami pelapukan
dan pembentukan kembali
 Umumnya pada tanah yang subur kandungan C-
organik sebesar 4-5% dari total berat tanah
 Karbon adalah komponen utama dari bahan
organik. Pengukuran C-organik secara tidak
langsung dapat menentukan bahan organik melalui
penggunaan faktor koreksi tertentu (1,724)
 C-organik tanah sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya kapasitas tukar kation. Sekitar setengah
nilai KTK tanah berasal dari bahan organik
KARAKTERISTIK BOT :
B. METODE FISIK (FRAKSIONASI
FISIK)
a) Pada prinsipnya pemisahan bahan organik dengan
partikel tanah.
b) berdasarkan berat jenis partikel:
dilakukan dengan menggunakan bahan suspensi
silikat LUDOX yang mempunyai berat jenis (BJ)
1,8 g/cm3 dan dapat dibedakan menjadi:
fraksi ringan, merupakan bahan yang telah atau
hanya sebagian terdekomposisi, BJ <1,13 g/cm3
fraksi sedang: sebagian terdiri dari humus, BJ
1,13-1,37 g/cm3
fraksi berat: bahan organik yang terjerap oleh
partikel liat dalam bentuk organo mineral, bersifat
amorf, BJ >1,37 g/cm3
KARAKTERISTIK BOT :
B. METODE FISIK (FRAKSIONASI
FISIK)
c) berdasarkan ukuran partikel
menentukan jumlah absolut dan proporsi relatif
C dan N dari partikel organik dalam tanah.
Fraksi bahan organik tanah berukuran pasir (50
m-2,0 mm) biasanya lebih labil daripada bahan
organik tanah berukuran liat atau debu
Bahan organik tanah yang mempunyai ukuran
pasir disebut dengan bahan organik berukuran
partikel (Particulate Organic Matter = POM)
KARAKTERISTIK BOT :
C. TEKNIK RADIOISOTOP

 dengan radioisotop 14C, dapat merunut (tracing)


umur bahan organik tanah
 dengan isotop stabil 13C dapat membedakan
asal bahan organik tanah, dari tanaman bertipe
C3 atau C4 (rantai fotosintesis):
contoh tipe C3 adalah tanaman hutan, pohon
leguminosa; tipe C4: tebu, jagung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai