Anda di halaman 1dari 19

PERAN HMI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN

AJARAN ISLAM TENTANG KHALIFAH FIL ARDH

Jurnal
Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti
Latihan Kader II HMI Cabang Garut Tahun 2017

Disusun oleh:
YOVY APRILAH

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG BANDUNG
1438 H / 2017 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada Penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang merupakan salah satu syarat
menikuti Latihan Kader II HmI Cabang Garut Tahun 2017. Adapun tema dari
Makalah yaitu “PERAN HMI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN AJARAN
ISLAM TENTANG KHALIFAH FIL ARDH”. Makalah LK-II ini telah penulis
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT
2. Rakanda M. Sigit Ismail, S.H.
3. Rakanda Firman Nurhakim
4. Rakanda Dendinar Badrusalam
5. Rakanda M. Nur Jamaluddin
6. Keluarga Besar HmI Komisariat Hukum Unpas
7. Keluarga Saya di Sukabumi
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah LK II ini. Terlepas dari semua
itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Penulis dapat
memperbaiki makalah LK-II ini. Akhir kata Penulis berharap semoga makalah
LK-II tentang “PERAN HMI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN AJARAN
ISLAM TENTANG KHALIFAH FIL ARDH” dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap para pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, 1 September 2017

Penulis

i
ABSTRAK

Ada banyak ayat dan surat dalam Alquran yang menyinggung soal manusia dan
eksistensinya sebagai khalifah fil-ardh, sebagai penanggung jawab dari proses
dialektika sejarahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitrah manusia
dalam Alquran dan hadits, mengetahui tugas dan tanggung jawab khalifah fil
ardh, dan mengetahui peran HmI terhadap implementasi ajaran Islam tentang
khalifah fil ardh.

Penelitian ini dilakukan dengan cara tinjauan pustaka. Adapun sumber yang
digunakan adalah buku-buku yang menjadi referensi peneliti dalam penelitian ini
serta menggunakan sumber dari internet.

Hasil penelitian menunjukan bahwa fitrah manusia adalah ketetapan atau bawaan
manusia yang suci. Fitrah dengan arti asal kejadian dihubungkan dengan
pernyataan seluruh manusia sewaktu berada di alam arwah yang mengakui
ketuhanan Allah swt seperti yang digambarkan dalam surah Al-A’raf ayat 172-
173. Manusia adalah khalifah, yakni sebagai wakil, pengganti atau duta tuhan di
muka bumi. Dengan kedudukannya sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi,
manusia akan dimintai tanggung jawab di hadapanNya tentang bagaimana ia
melaksanakan tugas suci kekhalifahan itu. Pada tataran empirik sejarah Islam,
kata khalifah juga mengandung makna pengganti Nabi Muhammmad SAW dalam
fungsinya sebgai kepala negara, yaitu pengganti Nabi SAW dalam jabatan kepala
pemerintahan dalam Islam, baik untuk urusan agama maupun urusan dunia.
Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) yang lahir di era modern ini, dengan latar
belakang pemikiran yang telah dibahas diatas, membenarkan argumen yang
mengatakan bahwa HmI adalah salah satu mata rantai dari gerakan pembaruan di
Indonesia. Pemikiran pembaruan HmI bertujuan membawa bangsa Indonesia
kepada kehidupan baru yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Dengan
demikian harkat martabatnya dapat terangkat sejajar denga bangsa-bangsa yang
lain. Kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan yang seimbang dan terpadu
antara pemenuhan kebutuhan dunia dan akhirat, akal dan kalbu, iman dan ilmu
dalam mencapai kebahagian hidup didunia dan akhirat.

Kata kunci: fitrah manusia, tanggung jawab khalifah fil ardh, peran HmI

ii
ABSTRACT

There are many verses and letters in the Qur'an that pertain to man and his existence as khalifah
fil-ardh, as the person in charge of his historical dialectic process. This study aims to determine
human nature in the Qur'an and hadith, knowing the duties and responsibilities khalifah fil ardh,
and know the role of HMI against the implementation of Islamic teachings about the caliph fil
ardh.

This research is done by way of literature review. The sources used are the books that become the
reference of researchers in this study and using the source of the internet.

The results showed that human nature is the determination or innate human sacred. Fitrah with
the meaning of the origin of the incident is associated with the statement of all human beings while
in the spirits who acknowledge the divinity of Allah swt as described in sura Al-A'raf verses 172-
173. Humans are khalifahs, ie as representatives, substitutes or ambassadors on earth. With his
position as khalifah of Allah SWT on earth, man will be held responsible before Him about how he
perform the sacred duties of the Caliphate. At the empirical level of Islamic history, the caliph also
contains the meaning of the successor of Prophet Muhammed SAW in its function as head of state,
the successor of the Prophet (s) in the office of the head of government in Islam, both for religious
affairs and world affairs. The Islamic Student Association (HmI) born in this modern era, with the
background of the thought discussed above, justifies the argument that says HmI is one of the links
of the reform movement in Indonesia. HmI renewal thinking aims to bring the nation of Indonesia
to a new life better than the previous life. Thus the dignity of his dignity can be elevated parallel to
the other nations. Life in question is a balanced and integrated life between the fulfillment of the
needs of the world and the hereafter, reason and heart, faith and knowledge in achieving
happiness in the world and the hereafter.

Keywords: human nature, responsibility of khalifah fil ardh, role of HmI

iii
A. PENDAHULUAN ketahui” Allah Swt membantah
1. Latar Belakang kecaman para Malaikat dan iblis.
Ada banyak ayat dan Sesuatu yang membuat
surat dalam Alquran yang manusia yang menjadi manusia
menyinggung soal manusia dan bukan hanya beberapa sifat atau
eksistensinya sebagai khalifah fil- kegiatan yang ada padanya,
ardh, sebagai penanggung jawab melainkan suatu keseluruhan
dari proses dialektika sejarahnya. susunan sebagai sifat-sifat dan
Di mulai dari penciptaan Nabi kegiatan-kegiatan yang khusus
Adam AS yang menuai protes dimiliki manusia saja yaitu
dari iblis dan setan, serta Fitrah. Dimana fitrah manusia
tindakan-tindakan manusia yang adalah satu penunjang
korup, dengki dan kediktatoran eksistensinya untuk turut dan
manusia keturunan Nabi Adam cenderung pada kebenaran serta
yang di kisahkan dalam Alquran. kebaikan. Hal itu melukiskan
Diserahi tanggung jawab untuk betapa manusia mewakili sifat-
melestarikan bumi dan seisinya, sifat Tuhan.1
merupakan sebuah amanah langit Adanya Ruh yang telah
yang diemban oleh manusia ditiupakan mencerminkan fitrah
tatkala alam (gunung-gunung, kesucian. Oleh karena kesucian
lautan) tak dapat menanggung dan kebaikan itu fitri dan alami
beban serta menolak tugas bagi manusia, ia membawa rasa
tersebut. Gambaran demikian aman dan tenteram dalam
menunjukkan bahwa, betapa dirinya. Keinginan tersebut
mulia dan dianggungkannya termanifestasi berupa rasa
manusia dihadapan Allah SWT keadilan, cinta dan keindahan
dibanding berbagai entitas yang semuanya dapat
makhluk yang menghuni dunia dikategorikan sebagai aktivitas
ini (malaikat, jin, iblis) yang amal saleh. Selain itu, fitrah
senantiasa bertasbih dan memuja merupakan sunnatullah sebagai
padaNya. Terbentuk dari lumpur bentuk pembeda secara esensial
yang hina dina, kemudian antara manusia dan makhluk
ditiupkan Ruh Ilahi, menjadikan lainnya. Namun disamping
manusia tetap “superior” fitrahNya, manusia juga memiliki
dibanding makhluk lainnya. sifat kelemahan. Kelemahan itu
Puncak ciptaan tertinggi inilah bukannlah kejahatan tetapi
(manusia) yang menjadi wakil menjadi pintu bagi masuknya
Tuhan di muka bumi dengan kejahatan pada manusia.
berbagai tugas mulia yang Akibatnya, perilaku serta
menimbulkan protes dan aktivitas manusia tidak
cemburu para pemuka langit senantiasa atau selalu “berpihak”
yang tidak mau bersujud pada pada fitrahnya sendiri karena
Nabi Adam sebagai manusia kelemahannya tersebut. Maka
pertama dan “Sesungguhnya Aku
Mengetahui apa yang tidak kamu
1
Nurcholis Majid, Islam Doktrin
dan Peradaban, Pramadina, 1992, hlm. 305.

Page 1
dari itu kejahatan pun merupakan Islam tentang khalifah fil
bagian dari hakikat manusia, ardh?
sekalipun hakikat sekunder
(hakikat primernya tetap fitrah- 3. Tujuan Pembahasan
nya yang suci).2 1. Untuk mengetahui fitrah
Tidak ada konsep Kitab manusia dalam Alquran dan
Suci tentang manusia yang lebih hadits.
terkenal dari ajaran bahwa 2. Untuk mengetahui tugas dan
manusia yang lebih terkenal dari tanggung jawab khalifah fil
ajaran bahwa manusia adalah ardh.
Khalifah (wakil, pengganti, duta) 3. Untuk mengetahui peran HmI
Tuhan di bumi. Penuturan terhadap implementasi ajaran
tentang kekhalifaan itu terdapat Islam tentang khalifah fil
dalam kitab suci berkenaan ardh.
dengan Adam. Agama-agama
Semitik (Yahudi, Kristen dan B. Metode Penelitian
Islam) berpandangan bahwa Penelitian ini dilakukan dengan
Adam adalah manusia pertama cara tinjauan pustaka. Adapun
dan bapak umat manusia (abu al- sumber yang digunakan adalah
basyar). Tetapi juga ada petunjuk buku-buku yang menjadi
bahwa Adam adalah referensi peneliti dalam
“representasi” umat manusia penelitian ini serta menggunakan
secara keseluruhan, dari masa sumber dari internet.
awal sampai masa akhir
sejarahnya.3 C. PEMBAHASAN
Berdasarkan latar 1. Fitrah Manusia Dalam
belakang tersebut maka penulis Alquran dan Hadits
bermaksud membahasnya dalam Secara tegas istilah
bentuk makalah yang diberi judul “fitrah” dalam Alquran hanya
“PERAN HMI DALAM disebutkan sekali, yaitu terdapat
MENGIMPLEMENTASIKAN dalam surat Ar-Rum ayat 30.
AJARAN ISLAM TENTANG
KHALIFAH FIL ARDH.”

2. Rumusan Masalah
1. Apa fitrah manusia dalam Kata ini berasal dari kata
Alquran dan hadits? fatara, yafturu, fatran. Bila
2. Bagaimana tugas dan dirunut dari asal-usul kata dan
tanggung jawab khalifah fil bentuk musytaqNya. Alquran
ardh? menyebutkannya sebanyak 19
3. Bagaimana peran HmI kali. Secara bahasa kata “fitrah”
terhadap implementasi ajaran mempunyai arti ciptaan atau sifat
pembawaan (yang ada sejak
lahir), fitrah, agama dan sunnah.
2
Menurut Louis Ma’luf kata fitrah
Ibid, hlm. 306.
3
Ibid, hlm. 307.
berarti mencipta/membuat

Page 2
sesuatu yang belum pernah ada yang di taradufkan (disamakan)
yaitu suat sifat yang setiap yang dengan khalaqa menurut
ada ini disifati olehnya sejak Achmadi sebagaimana dikutip
awal penciptaanya, atau sifat oleh Usman Abu Bakar dan
pembawaan, agama dan sunnah Surohim berarti kejadian asal.
Makna fitrah secara Bila dikaitkan dengan kejadian
bahasa/harfiyah ini manusia maka pengertiannya
disinonimkan/disepadankan adalah kejadian asal atau pola
dengan dasar kejadian manusia, dan bila
kata “khalaqa”. Kata khalaqa ban dikaitkan dengan sifat-sifat
yak digunakan oleh Allah untuk manusia maka pengertiannya
menyatakan penciptaan sesuatu, ialah sifat asli kodrati yang ada
seperti khalaqallahus samawati pada manusia. Pertanyaan yang
wal ard (Allah telah menciptakan muncul adalah apa kejadian asal
langit dan bumi).4 manusia dan sifat kodrati apa
Contoh lain dari yang ada pada manusia? Menurut
penggunaan Ibnu Kasir, manusia sejak awal
kata khalaqa terdapat pada surat diciptakan Allah dalam keadaan
Al-Alaq ayat 2, Khalaqal tauhid, beragama Islamdan
insaana min ‘alaq (Dia Allah berpembawaan baik dan benar.
telah menciptakan manusia dari Sejalan dengan pendapat Ibnu
segumpal darah). Kedua contoh Kasir al-Maragi berpendapat
ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah menciptakan dalam
bahwa ketika Allah menciptakan diri manusia fitrah yang selalu
makhlukNya tidak diawali oleh cenderung kepada ajaran tauhid
adanya bahan dasar ciptaan. dan meyakininya. Hal itu karena
Oleh karena itu semua ajaran tauhid itu sesuai dengan
ayat yang menggunakan kata sesuatu yang ditunjukkan oleh
khalaqa akal dan yang membimbing
menisbatkan fa’ilnya (pelakunya) kepadanya pemikirannya yang
kepada Allah, karena hanya sehat. 5 Makna fitrah seperti
Dialah yang mampu menciptakan tersebut di atas sesuai dengan
segala sesuatu yang tidak sabda Nabi Muhammad SAW
memiliki bahan dasar awalnya. yang artinya: “Semua anak itu
Sementara manusia mampu dilahirkan dalam keadaan suci
membuat sesuatu karena bahan (fitrah), hanya kedua orang
dasarnya sudah tersedia di alam tuanyalah yang meyahudikannya,
raya ini. menasranikannya atau
Merujuk pada pendapat memajusikannya.” (HR. Bukhari)
tersebut, kata fitrah dan Pengakuan manusia akan
bentuk mustaqNya dalam keesaan Allah merupakan sifat
Alquran disandarkan pelakunya kodrati yang melekat pada
kepada Allah. Kata yang fitrah dirinya. Sifat tersebut akan

4 5
Asiyah Bintu Syati, Manusia Syekh Muhammad Abduh,
Dalam Perspektif Alquran, Pustaka Firdaus, Risalah Tauhid, Bulan Bintang, Jakarta,
Jakarta, 1999, hlm. 96. hlm. 64.

Page 3
menyatu pada dirinya sampai ada mengakui adanya campur tangan
pihak lain yang mampu pihak lain akan membawa
membuatnya menyimpang dari pengaruh kepada fitrah yang
sifat asal tersebut. Nabi telah tertanam dalam diri
menyebut yahudi, nasrani dan manusia. Campur tangan tersebut
majusi sebagai bentuk tidak harus datang dari orang tua
penyimpangan fitrah manusia sendiri, tetapi pihak lain yang
mengindikasikan adanya bersentuhan dengan orang
pembelokan tauhid yang tersebut akan membawa
dilakukan oleh pemeluknya. pengaruh kepadanya. Jika
Pengakuan akan keesaan Allah pengaruh itu tidak baik maka
yang terkandung dalam ajaran akan menggiring manusia keluar
tauhid bukan saja pengakuan dan dari fitrahnya. Jika manusia telah
keyakinan adanya Allah Yang menentang adanya Allah berarti
Maha Esa, tetapi semua ajaran ia telah melawan fitrahnya
yang timbul dari keesaan Allah sendiri. Al-Tabari dengan redaksi
juga menjadi sifat kodrati yang lain berpendapat bahwa fitrah itu
dimiliki oleh manusia. bermakna murni atau ikhlas.
Ajaran yang muncul dari Murni artinya suci yaitu sesuatu
dimensi tauhid terangkum dalam yang belum tercampur dan
ajaran syariat Islam secara ternoda oleh yang lain.6
menyeluruh, karena antara tauhid Makna fitrah sebagai
dan syariat Islam merupakan dua suatu kekuatan atau kemampuan
hal yang saling melengkapai dan (potensi terpendam) yang
saling mengisi sehingga menetap/menancap pada diri
keduanya tidak dapat dipisahkan. manusia sejak awal kejadiannya
Eksistensi dari kedua dimensi untuk komitmen terhadap nilai-
tersebut dapat diumpamakan nilai keimanan kepada Allah,
seperti dua sisi mata uang yang cenderung kepada
selalu kait mengkait dan saling kebenaran (hanif). Penjelasan
melengkapi. Apabila mata uang makna fitrah sebagaimana
telah kehilangan salah satu tersebut di atas lebih menafsirkan
sisinya dengan sendirinya uang fitrah dari aspek aqidah yang
tersebut akan kehilangan nilai bersentuhan dengan keyakinan
kegunaannya. Hamka dalam dan pengakuan manusia akan
tafsir al-Azhar menafsirkan fitrah keberadaan Allah, sehingga
sebagai rasa asli murni dalam makna fitrah lebih terkait dengan
jiwa manusia yang belum urusan jiwa manusia. 7 Lantas
kemasukan pengaruh dari yang pertanyaan berikutnya adalah
lain, yaitu pengakuan adanya bagaimana pembawaan manusia
kekuasaan tertinggi dalam alam
ini, Yang Maha Kuasa, Maha 6
Al-Ragib Al-Ashfahani, tt,
Perkasa, Maha Raya, Mu’jam Mufradat Alfad Alquran, Darul
Mengagumkan, Penuh Kasih Fikr, Lubnan, Bairut, hlm. 156.
Sayang, Indah dan Elok. Sejalan 7
Hadari Nawawi, Hakikat Manusia
dengan hadis di atas Hamka Menurut Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 1933,
hlm. 47.

Page 4
yang bersifat fisik atau jasmani ? pengetahuan, sebagaimana
Satu hal yang mesti harus firman Allah dalam Qs. Al-
disadari adalah bahwa manusia Isra ayat 36, AI-Mu’minun
itu terdiri dari dua unsur. ayat 78, As-Sajdah ayat 9,
Pertama, unsur jasmani yang Aal-Muluk ayat 23 dan
selalu bisa ditangkap oleh indera sebagainya.
manusia dan kedua, unsur jiwa 3. Al-Absar (pengtihatan).
yang keberadaannya tidak dapat Banyak ayat Alquran yang
ditangkap oleh indera. Masing- menyeru manusia untuk
masing dari kedua unsur tersebut melihat dan merenungkan apa
memiliki pembawaan asli yang yang dilihatnya, sehingga
dibawa sejak lahir, yang dalam dapat mencapai hakekatnya.
perjalanan hidup tidak bisa Sebagaimana firman Allah
dipandang remeh. dalam Qs. Al-A’raf ayat 185,
Pengertian fitrah sebagai Yunus ayat 101, As-Sajdah
alat-alat potensial dan potensi- ayat 27 dan sebagainya.
potensi dasat yang harus di 4. Al-Aql (akal atau daya
aktualisasikan dan atau berpikir). Alquran
ditumbuhkembangkan dalam memberikan perhatian khusus
kehidupan nyata di dunia. Untuk terhadap penggunaan akal
menguatkan hal tersebut dalam berfikir, sebagaimana
pendapat Abdul Fatah Jalal yang firman Allah dalam Qs. Ali
memerinci alat-alat potensial Imran ayat 191. Dalam
manusia ke dalam beberapa hal. Alquran dijelaskan bahwa
Menurut AbduI Fatah Jalal penggunaan akal
manusia dianugerahi 5 (lima) memungkinkan diri manusia
macam alat potensial yang dapat untuk terus ingat (zikr) dan
digunakan untuk meraih ilmu memikirkan/ merenungkan
pengetahuan. 8 Kelima alat ciptaan-Nya, sebagaimana
tersebut adalah: firmanNya dalam Qs. Ar-
1. Al-lams & Al-syums ( alat Ra’d ayat 19. Dan
peraba dan alat penggunaan akal
pencium/pembau), memungkinkan manusia
sebagaimana firman Allah mengetahui tanda-tanda
dalam Qs. Al-An’am ayat 7 (kebesaran/ keagungan) Allah
dan Qs. Yusuf ayat 94. serta mengambil pelajaran
2. Al-Sam’u (alat pendengaran). dari padanya. Dalam berbagai
Penyebutan alat ini ayat, kata al-nuha sebagai
dihubungkan dengan makna al-‘uqul sebagaimana
penglihatan dan qalbu, yang fiimanNya daIam Qs. Thaha
menunjukkan adanya saling ayat 53-54 dan sebagainya.
melengkapi antara berbagai 5. Al-qalb (kalbu). HaI ini
alat untuk mencapai ilmu termasuk alat ma’rifah yang
digunakan manusia untuk
8
Nizar Samsul, Pengantar Dasar- dapat mencapai ilmu,
dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Gaya sebagaimana firman Allah
Media Pratama, Jakarta, 2001, hlm. 41.

Page 5
Qs. Al-Hajj ayat 46, Qs. kewajiban mendirikan daulah
Muhammad ayat 24 dan bagi Islam, tetapi umat Islam
sebagainya. Kalbu ini berkewajiban mengangkat
mempunyai kedudukan pemimpin yang merupakan salah
khusus dalam ma’nfah satu unsur penting dalam daulah.
ilahiyah, dengan kalbu Adapun ayat yang
manusia dapat meraih berbicara tentang khalifah yang
berbagai ilmu serta ma’rifah ada asbāb al-nuzūl hanya Qs. An-
yang diserap dari sumber Nur (55). Sabab al-nuzul ayat ini
iIahi. Dan wahyu itu sendiri berdasar pada kisah Rasulullah
dirurunkan ke dalam kalbu SAW pada saat sampai di
Nabi Muhammad SAW Madinah, pada saat itu,
sebaginiana firman Allah Qs. Rasulullah SAW dan para
As-Syu’ara ayat 192-194. sahabatnya tidak melepaskan
senjatanya baik pada siang
2. Tugas dan Tanggung Jawab maupun pada malam hari, karena
Khalifah Fil Ardh selalu diincar oleh orang kuffār
Adam sebagai khalifah Arab Madinah. Kemudian para
menerima amanah dari Allah swt sahabat berkata kepada Nabi
untuk ditunaikan dan dijalankan. “kapan tuan dapat melihat kami
Demikian juga Nabi Daud AS hidup aman dan tentram tidak
diperintahkan untuk menegakkan takut kecuali kepada Allah Qs.
hukum-hukum dengan adil An-Nūr (24): 55 turun berkenaan
setelah Ia diangkat menjadi dengan peristiwa tersebut sebagai
khalifah. Hal ini sangatlah logis jaminan Allah bahwa mereka
karena penegakan hukum di akan dianugerahi kekuasaan di
tengah-tengah masyarat baru muka bumi ini.
dapat berjalan secara efektif, Sebab turunnya ayat ini
apabila didukung oleh kekuasaan. tampaknya menjadi landasan
Pemahaman seperti ini beberapa orang mufasir dalam
menggambarkan bahwa menafsirkan
pemimpin dalam pandangan ayat tersebut.tidak sembarang
Alquran, selain sebagai wakil orang dapat menjadi seorang
Tuhan di bumi dan penegak khalifah dimana terdapat 5 (lima)
hukum, juga merupakan hal yang sifat terpuji yang harus dimiliki
mesti ada di dalam suatu oleh seorang khalifah. Kelima
komunitas. Selain itu dapat juga sifat terpuji tersebut menarik
dipahami bahwa penegakan untuk dianalisis; pertama,
hukum-hukum Allah SWT di seorang khalifah hendaklah
bumi merupakan tugas para mampu memberikan rakyatnya
pemimpin. Oleh karena itu, petunjuk kepada jalan yang lurus
penegakan hukum baru dapat sesuai dengan perintah Allah. Hal
terlaksana dengan baik kalau ini dapat dimaksudkan sebagai
mendapat dukungan politik, bimbingan maupun penyuluhan
meskipun naṣ (Alquran dan al- secara langsung dari khalīfah
Sunah) tidak menegaskan maupun melalui para

Page 6
pembantunya atau kepada kedua setelah Nabi Muhammad
mereka yang ditugaskan oleh SAW wafat. Umar Bin Khattab
khalīfah, agar rayak memiliki mendapat kepercayaan sebagai
pengetahuan sehingga dapat Khalifah kedua tidak melalui
merealisaikan akhlak yang mulia pemilihan dalam suatu forum
di tengah-tengah masyarakat; musyawarah terbuka, tetapi
kedua, khalifah adalah orang melalui penunjukkan dan wasiat
yang diberikan Allah SWT pendahulunya. Sebagaimana
keinginan untuk berbuat pada akhir hidupnya, Khalifah
kebajikan. Seorang khalifah Abu Bakar sibuk bertanya pada
haruslah seorang yang taat banyak orang, “bagaimana
beribadah kepada Allah, karena pendapatmu tentang
dia adalah teladan masyarakatnya Umar”? Hampir semua orang
dari segala tindakannya; ketiga, menyebut Umar adalah seorang
khalīfah adalah hamba Allah yang keras, namun jiwanya
yang mampu merealisasikan sangat baik. Setelah itu, Abu
penghambaannya kepada Allah Bakar meminta kepada Usman
melalui perbuatannya; keempat, bin Affan untuk menuliskan
adalah manusia yang mampu wasiat bahwa penggantinya kelak
bersabar dalam menjalankan adalah Umar. Tampaknya Abu
tugasnya. Sebagai khalifah, Bakar khawatir jika umat Islam
tantangan yang dihadapi sungguh akan berselisih pendapat bila ia
sangat berat, Oleh karena itu, tak menuliskan wasiat. Utsman
kesabaran merupakan kunci bin Affan menjadi Khalifah yang
keberhasilan dalam ketiga melalui pemilihan oleh
kepemimpinan; dan kelima, sekelompok orangorang yang
manusia yang memiliki telah ditetapkan oleh Umar
keteguhan iman kepada Allah sendiri sebelum Ia wafat. Umar
swt. Seorang khalifah, agar tidak memberikan enam nama yaitu
tergelincir kepada jalan yang Ali bin Abu Thalib, Utsman bin
sesat, harus memiliki iman yang Affan, Zubair bin Awwam, Saad
kuat.9 bin Abi Waqas, Abdurrahman
Dalam masa bin Auff dan Thalhah anak
empat khalifa al-rasyidin saja Ubaidillah. Pada akhirnya yang
dapat dilihat kebijaksanaan lainnya mundur dari pencalonan
masing-masing mereka yang dan tinggallah Utsman bin Affan
sangat bervariasi, terutama sekali dan Ali bin Abi Thalib. Dan
dalam masalah suksesi.. terpilihlah Umar untuk menjadi
Misalnya Abu Bakar menjadi Khalifah tertua pada waktu
khalifah yang pertama melalui dengan usia 70 tahun.
pemilihan dalam satu pertemuan Selanjutnya Ali Bin Abi Thalib
yang berlangsung pada hari diangkat menjadi Khalifah
keempat melalui pemilihan yang
9
Wahbah Al-Juhaily, At-Tafsirul penyelenggaraannya jauh dari
Munir Fil-Aqidah Was-Wasyariah Wal sempurna (H. Munawir
Manhaj, Darul Fikr, Lubnan, Bairut, hlm. Sjadzali,1990:28-29). Berbeda
145.

Page 7
dengan pendapat Imam senanatiasa menjalankan amanah
Khomeini (2002 : 59) yang yang diberikan, akan merasa puas
mengatakan bahwa Nabi dan tenang hatinya karena tidak
Muhammad SAW melihat akan khawatir digugat oleh orang
dengan jelas bahwa perselisihan yang memberi amanah itu.
akan sangat mungkin terjadi Demikian pula orang yang
sepeninggalan beliau, memberi amanah akan merasa
dikarenakan terbatasnya tenang, apabila diberikan kepada
pengetahuan mereka akan Islam orang yang jujur karena tidak
dan Iman. Atas dasar ini, maka khawatir berlaku khianat.
Allah SWT memerintahkan Nabi Selanjutnya orang yang beriman
Muhammad SAW untuk juga jiwanya tenang. Hal ini tidak
menyampaikan permasalahan lepas karena agama menyuruh
berupa siapa yang akan menjadi kepada kebaikan. Sedangkan
penerus kepemimpinan beliau. kebaikan membawa kepada
Mendirikan salat keselamatan. Kemudian orang
merupakan lambang hubungan yang senantiasa menjalankan
yang harmonis kepada pencipta amānah adalah ciri orang yang
dan menunaikan zakat beriman dan menjadi orang yang
merupakan lambang jujur. Orang jujur adalah orang
keharmonisan kehidupan sosial. yang paling disenangi dalam
Ini menandakan bahwa manusia berbagai urusan. Dengan
haruslah memiliki hubungan demikian orang yang khianat
yang baik secara vertical maupun adalah ciri orang menyalahi
sosial-horisontal. Menjalankan iman. Sayyid Qutub menjelaskan
salat dan menunaikanzakat bahwa amanah adalah kewajiban
didahulukan dari menyuruh setiap muslim untuk disampaikan
kepada perbuatan yang ma’ruf kepada pemiliknya yang
dan mencegah yang munkar. Hal meiliputi seluruh tanggungjawab
sangatlah logis karena kedua manusia di bumi. Dengan
perintah yang pertama demikian, dapat dipahami bahwa
merupakan pembinaan pribadi amanah merupakan semua
seorang pemimpin untuk terjun kewajiban dari Allah swt. yang
bertugas menyuruh kepada yang berdimens, baik horizontal yang
ma’ruf dan mencegah yang berhubungan dengan sesama
munkar. Selanjutnya, tugas manusia maupun yang
khalīfah yang tidak kalah berdimensi vertikal yang
pentingnya adalah menunaikan berhubungan dengan Pencipta.10
amānat (Qs. An-Nisa [4]: 57) Eksistensi alam raya
“Sesungguhnya Allah (bumi dan langi) secara
memerintahkan kepada kamu kesuluruhan, dinisbatkan kepada
untuk menyampaikan amanat- ummat manusia, disamping
amanat itu kepada pemiliknya”. hewan untuk menjaga
Arti ayat ini apabila
dianalisis, memiliki berbagai 10
Muhammad Arifin, Nilai-nilai
relevansi. Seseorang yang Dasar Perjuangan (NDP) HMI dan Esensi
Ajaran Islam Tentang Kemasyarakatan.

Page 8
keberlangsungan hidupnya dan yaitu menempuh hidup bertapa,
tentu sebagai “arena” untuk sebagai bentuk hidup kesucian
berbuat amal saleh sesuai dengan dan kebebasan murni.
hukum dan perintah Penciptanya. Kekhalifaan manusia (wakil
Bumi yang diciptakan dengan Tuhan di bumi) menuntut adanya
neraca keadilan Allah SWT, dan interaksi antara manusia dengan
diserahi untuk seluruh manusia sesamanya dan manusia dengan
sebagai anugerah dan nikmat alam sesuai dengan petunjuk-
Penciptanya. Disamping itu, agar petunjuk Ilahi yang tertera dalam
seluruh anugerah yang melimpah wahyu-wahyuNya. Khusus
tersebut dapat secara terus- mengenai interaksi manusia
menerus dinikmati oleh manusia, dengan alam, tidak serta merta
maka selaku khalifah dalam alam tanpa aturan maupun prosedur.
raya, manusia harus taat pada Solidaritas terhadap alam
hukum-hukum penciptaan alam merupakan prinsip hidup yang
tersebut. Hukum penciptaan alam muncul dari filosofi pandangan
sebagai sunnatullah yang para filsuf bahwa manusia tidak
ditetapkanNya, juga disebutkan dapat hidup tanpa bantuan alam,
dalam Alquran bahwa alam raya disamping kenyataan bahwa
ini diciptakan Allah dengan benar manusia adalah bagian yang
(bi al-haqq) tidak sia-sia (bâthil). terkait dengan alam semesta.
Sebagai wujud yang benar Sebagai agama fitrah dan rahmat
(haqq), alam raya juga bagi seluruh alam semesta,
mempunyai wujud yang nyata agama Islam juga mengatur
(hakikat, haqi-qah). Oleh karena tentang bagaimana cara manusia
itu, alam raya bukanlah wujud bersikap terhadap alam
yang semu, maya dan palsu, sekelilingnya. Karena bumi dan
seperti dalam ungkapan maya isinya diciptakan menurut
pada (dunia yang maya). Sebab, hukumnya, maka manusia harus
pandangan bahwa alam raya senantiasa memperhatikan
adalah palsu atau berwujud semu hukum tersebut dalam setiap
belaka, tidak nyata, akan dengan pemanfaatan sumber daya alam.
sendirinya menghasilkan Dalam hal itu, pada surat Ar-
pandangan bahwa pengalaman Rahman ayat 7, Allah berfirman,
hidup (manusia) dalam alam itu “Allah menciptakan langit itu
adalah juga palsu, tidak nyata.11 tinggi dan kemudian ditetapkan
Akibatnya, pengalaman hukum keseimbangan (neraca)”.
hidup yang palsu (samsara) itu Bahkan lebih jauh lagi, menurut
tidak mungkin memberi Nurcholis Madjid, melanggar
kebahagiaan hidup kepada hukum cosmos sama saja dengan
manusia; kebahagiaan hidup itu melanggar hukum lainnya
diperoleh hanya dengan (gravitasi, hukum pidana, hukum
melepaskan diri dari dunia maya, jual beli) dan akan
mengakibatkan disharmoni.
Alam raya sebagai
11
Nata Abuddin, Akhlak Tasawuf, manifestasi kebesaran Allah
Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hlm. 132.

Page 9
SWT, jika dikelola tanpa sehingga ikhtiar dari merawat
proporsionalitas, akan bumi tersebut, memberi manusia
menimbulkan dis-harmonitas sumber nikmat dan kehidupan
(tidak seimbang) ekosistem untuk tetap menjaga
lingkungan hidup dan berakibat eksistensinya dimuka bumi.
pada pencemaran lingkungan Hubungan tersebut didasari
sampai pada perusakan alam. karena manusia dan alam raya
Eksploitasi alam secara (makro cosmos) merupakan
berlebihan dapat mengakibatkan ciptaan Allah dan kedua entitas
banjir, erosi lingkungan dan lain tersebut sama-sama tunduk
sebagainya. Dalam hal ini, Allah secara pasrah kepada Nya, baik
SWT telah memperingatkan yang ada dilangit dan dibumi.12
manusia dalam surat Ar-Ruum Pernyataan pemberi tugas
Ayat 41 bahwa: “telah nampak kekhalifaan ini, mengundang
kerusakan di darat dan di laut sang khalifah (manusia) untuk
disebabkan karena perbuatan tidak hanya memikirkan
tangan manusia, supaya Allah kepentingan dirinya sendiri,
merasakan kepada mereka kelompok, atau bangsa dan
sebahagian dari (akibat) sejenisnya saja. Ia tidak boleh
perbuatan mereka, agar mereka bersikap sebagai penakluk alam
kembali (ke jalan yang benar) ”. atau berlaku sewenang-wenang
Dengan jelas bahwa terhadapnya. Karena dalam Islam
kerusakan alam baik di bawah tidak dikenal istilah penaklukan
laut dan di darat, itu semua akibat alam. Penaklukan alam muncul
perbuatan tangan khalifah yang dari pandangan mitos yunani
tidak tunduk pada hukum yang beranggapan bahwa benda-
pengelolaan alam secara benar benda alam merupakan dewa-
dan kerusakan itu merupakan dewa yang memusuhi manusia
bagian dari sunnatullah akibat sehingga harus ditaklukkan.
dari dilanggarnya keseimbangan Makna dari penaklukan alam
(al-mizan) hukum alam. menggambarkan bahwa, alam tak
Pandangan kosmologi agama berdaya di hadapan manusia dan
Islam dalam melihat eksistensi berimplikasi penguasaan manusia
alam semesta, yakni meletakkan atas alam secara berlebih. Jika
alam sebagai rahmat dan nikmat demikian terjadi, bencana alam
bagi seluruh makhluk adalah hasil dari penguasaan
didalamnya. Relasi manusia serta penaklukan tersebut.
dengan lingkungan alam bukan Memang tidak dipungkiri,
sebagai relasi antara eksploitator kemajuan ilmu pengetahuan dan
dengan yang dieksploitasi, teknologi telah mengantar
melainkan adanya hubungan manusia pada penguasaan alam
simbiosis mutualisme, dimana melalui bentuk penambangan
manusia dijadikan khalifah untuk
melestarikan, merawat serta 12
Mujahid, Konsep Fitrah Dalam
menjaga keberlangsungan Islam dan Implikasinya Terhadap
kehidupan flora dan fauna, Pendidikan Islam, 2005, Jurnal Pendidikan
Agama Islam Vol. 2.

Page 10
(baik legal maupun ilegal), memiliki hikmah dan tujuan yang
reklamasi pantai dan eksplorasi mulia seperti tidak terbawa pada
sumber daya minyak bumi (gas sikap yang boros dan berlebih-
dan minyak) telah membawa lebihan. Karena berlebih-lebihan
manusia pada tahap “krisis mengabaikan sesuatu yang
ekologis” kontem porer. Dimana menjadi wajib dan prinsipil.
rasionalitas nilai yang merupakan
rasionalitas yang mengahayati 3. Peran HmI Terhadap
nilai-nilai kehidupan, takluk oleh Implementasi Ajaran Islam
rasionalitas – instrumental Tentang Khalifah Fil Ardh
(rasionalitas tujuan) yang Berbicara khalifah fill
berorientasi tujuan dan ardh tentu tidak akan lepas dari
mengabaikan aturan atas sosok esensi dari seorang kader
eksplorasi alam. Atau dalam Hmi yang memang dididik untuk
bahasa Herbert Marcuse, rasio menjadi pemimpin strategis di
instrumental (teknoratis) negara Indonesia. Kondisi negara
merupakan biang keladi segala Indonesia sekarang semakin
bentuk penindasan dan mengkhawatirkan, dimana
perbudakan manusia atas banyak sekali terjadi
manusia, eksploitasi manusia dan ketimpangan-ketimpangan moral
eksploitasi alam secara yang yang di alami oleh para
berlebihan.13 pemimpin maupun aparatur
Etika agama terhadap negara. Dimana seharusnya
alam mengantar manusia untuk lembaga hukum yang menjadi
bertanggung jawab sehingga ia payung bagi masyarakat untuk
tidak melakukan perusakan atau berlindung dari lilitan masalah
dengan kata lain “setiap perusak justru tidak bisa menjaga
an terhadap lingkungan harus ekssistensinya dalam melindungi
dinilai sebagai kerusakan pada masyarakat. Nah, disinilah peran
diri manusia sendiri”. Hal seorang kader HmI yang harus
demikian memberi bantahan berupaya keras dalam
kepada kaum teknokratis yang memecahkan masalah-masalah
memandang alam hanya sebagai yang terdapat di era modern ini,
sarana pemuasan konsumsi baik itu masalah keagamaan,
manusia dan sebebas-bebasnya sosial, politik dan budaya.
mengeksplorasi alam demi Kader HmI harus berani
akumulasi kapital yang tanpa melakukan gerakan perubahan
henti dan tidak mengindahkan agar permasalahan yang terjadi
efek lingkungan yang timbul dari dinegara maritim ini berangsur-
aktivitas tersebut. Doktrin ajaran angsur akan teratas. Salah satu
agama Islam terhadap gerakan perubahan adalah
pemanfaatan alam seperti yang dengan membawa konsep-konsep
tergambar diatas, tentunya perkembangan modernisai dalam
Islam. Mengutip pendapat Harun
13
Adhayanto, 2011. Khilafah Nasution, bahwa perkembangan
Dalam Sistem Pemerintahan Islam, Jurnal modern dalam Islam muncul
Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1.

Page 11
sebagai akibat dari perubahan- kebahagian hidup didunia dan
perubahan besar di semua aspek akhirat.
hidup dan kehidupan manusia, HmI menyadari bahwa
yang disebabkan kemajuan pesat modernisasi yang sudah dan terus
ilmu pengetahuan dan teknoogi berlangsung saat ini adalah suatu
modern. Problem-problem yang pola kehidupan modern yang
diakibatkan dalam bidang akan terus berlangsung tanpa
keagamaan termasuk Islam lebih diketahui batasnya. Hal demikian
musykil dibandingkan dengan terjadi karena kemajuan ilmu
yang ditemukan dalam bidang- pengetahuan dan teknologi yang
bidang kehidupan lain. Sifat tidak bisa dibendung lagi, untuk
dasar ilmu pengetahuan lebih dan memenuhi kebutuhan
teknologi, berkembang dengan kontemporer masa kini.
dinamis dan pasti. Ilmu Mengabaikan bahkan
pengetahuan dan juga teknologi meninggalkan kehidupan modern
senantiasa mengalami dan akan berkibat fatal bagi
sekaligus membawa perubahan kehidupan manusia. Suka tidak
dalam kehidupan manusia sehari- suka, mau tidak mau, dimanapun
hari.perkembanag cepat itu berada manusia, sedikit atau
membawa perubahan perubahan- banyak pasti terlibat dalam
perubahan besar dan mendasar, persoalan modernisasi. Walaupun
dalam kehidupan umat manusia kita menghindar dari yang
yang esensi menjadi objek namanya modernisasi tetap juga
sasaran. kena imbas serta pengaruhnya
Himpunan Mahasiswa modernisasi. Secara historis,
Islam (HmI) yang lahir di era sebenarnya Islam merupakan
modern ini, dengan latar ajaran yang mengandung nilai-
belakang pemikiran yang telah nilai yang mendukung
dibahas diatas, membenarkan modernisasi. Dalam konteks itu
argumen yang mengatakan kata Dawam Roharjo, tokoh
bahwa HmI adalah salah satu seperti nurkhalis madjid adalah
mata rantai dari gerakan contoh figure yang ingin
pembaruan di Indonesia. memperlihatkan bahwa Islam
Pemikiran pembaruan HmI yang ada pada dirinya sendiri
bertujuan membawa bangsa secara inheren dan aslinya adalah
Indonesia kepada kehidupan baru agama yang selalu modern
yang lebih baik dari kehidupan Sikap menolak
sebelumnya. Dengan demikian perkembangan, menurut
harkat martabatnya dapat Nurchalish, disebabkan karena
terangkat sejajar denga bangsa- orang kurang berpengalaman
bangsa yang lain. Kehidupan dibidang administrasi dan kurang
yang dimaksud adalah kehidupan memiliki wawasan pendidikan
yang seimbang dan terpadu modern. Kaum muslimin
antara pemenuhan kebutuhan cenderung enggan berpartisipasi
dunia dan akhirat, akal dan kalbu, dalam arus modernisasi, sehinga
iman dan ilmu dalam mencapai lamban dalam merespon

Page 12
perubahan sosial yang radikal. b. Manusia adalah khalifah,
Kaum muslimin secara fanatik yakni sebagai wakil,
berlindug dibalik doktrin pengganti atau duta tuhan di
keagamaan yang diartikan sempit muka bumi. Dengan
dan kaku. Dalam konteks politik, kedudukannya sebagai
fanatisme keagamaan digunakan khalifah Allah SWT di muka
semata-mata untuk pelestarian bumi, manusia akan dimintai
dan identifikasi diri, padahal tanggung jawab di
mestinya di gunakan sebagai hadapanNya tentang
imbauan yang menarik. bagaimana ia melaksanakan
Konservatisme terjadi disebabkan tugas suci kekhalifahan itu.
orientiasi tradisionalitas yang Pada tataran empirik sejarah
memainkan peranan yang lebih Islam, kata khalifah juga
besar dari pihak-pihak yang ingi mengandung makna
menciptakan perubahan. Ini pengganti Nabi Muhammmad
terjadi karena kejahilan SAW dalam fungsinya sebgai
14
masyarakat. kepala negara, yaitu
pengganti Nabi SAW dalam
D. PENUTUPAN jabatan kepala pemerintahan
1. Kesimpulan dalam Islam, baik untuk
a. Fitrah manusia adalah urusan agama maupun urusan
ketetapan atau bawaan dunia.
manusia yang suci. Fitrah c. Himpunan Mahasiswa Islam
dengan arti asal kejadian (HmI) yang lahir di era
dihubungkan dengan modern ini, dengan latar
pernyataan seluruh manusia belakang pemikiran yang
sewaktu berada di alam telah dibahas diatas,
arwah yang mengakui membenarkan argumen yang
ketuhanan Allah swt seperti mengatakan bahwa HmI
yang digambarkan dalam adalah salah satu mata rantai
surah Al-A’raf ayat 172-173. dari gerakan pembaruan di
Asal kejadian tersebut tidak Indonesia. Pemikiran
pernah berubah hingga pembaruan HmI bertujuan
manusia kembaliNya. selain membawa bangsa Indonesia
itu fitrah juga dikaitkan kepada kehidupan baru yang
dengan Islam sebagai agama lebih baik dari kehidupan
yang sesuai atau tepat dengan sebelumnya. Dengan
naluri kemanusiaan dalam demikian harkat martabatnya
perkata lain Islam sangat dapat terangkat sejajar denga
manusiawi, yang mencintai bangsa-bangsa yang lain.
kesucian, kebenaran dan Kehidupan yang dimaksud
keindahan. adalah kehidupan yang
seimbang dan terpadu antara
pemenuhan kebutuhan dunia
14
Nurcholish Majid, Islam Doktrin dan akhirat, akal dan kalbu,
dan Peradaban, Pramadina, Jakarta, hlm. iman dan ilmu dalam
58.

Page 13
mencapai kebahagian hidup
didunia dan akhirat.

2. Saran
a. Dalam rangka meningkatkan
peran HmI dalam
mengimplementasikan ajaran
Islam tentang khalifah fil
ardh harus meningkatkan
kemampuan bakat dan
minatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Sebaiknya para membaca
harus memahami dirinya
sebagai khalifah sehingga
dapat mengimplementasikan
kebenaran ilmu pengetahuan
yang menopang
terlaksananya tugas dan
fungsinya sebagai Khalifah
Fil Ardh secara optimal
dalam kehidupan sehari-
harinya.
c. Diharapkan para pembaca
dapat meningkatkat
pemikiran pembaruan HmI
yang bertujuan membawa
bangsa Indonesia kepada
kehidupan baru yang lebih
baik dari kehidupan
sebelumnya.

Page 14
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku
Abduh, Syekh Muhammad. Risalah Tauhid. Jakarta: Bulan Bintang.
Abuddin, Nata. 2012. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers.
Arifin, Muhammad. Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI dan Esensi
Ajaran Islam Tentang Kemasyarakatan.
Hatami, Munzir. 2009. Revolusi Sejarah Manusia, Peran Rasul Sebagai
Agen Perubahan. Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta.
Majid, Nurchlish. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Pramadina.
Nawawi, Hadari. 1933. Hakikat Manusia Menurut Islam. Surabaya: Al-
Ikhlas.
Samsul, Nizar. 2001. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam.
Jakarta: Gaya Media Pratama.
Syati, Asiyah Bintu. 1999. Manusia Dalam Perspektif Alquran. Jakarta:
Pustaka Firdaus.

B. Sumber Lain
Adhayanto, 2011. Khilafah Dalam Sistem Pemerintahan Islam. Jurnal Ilmu
Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1.
Al-Ashfahani, tt, Al-Ragib. Mu’jam Mufradat Alfad Alquran. Darul Fikr,
Lubnan, Bairut.
Al-Juhaily, Wahbah. At-Tafsirul Munir Fil-Aqidah Was-Wasyariah Wal
Manhaj, Darul Fikr, Lubnan, Bairut.
Mujahid, 2005. Konsep Fitrah Dalam Islam dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2.

iv

Anda mungkin juga menyukai